Anda di halaman 1dari 33

Bab. 1.

Pengenalan Elektrostatistik
Walaupun amber dan lodestone dikenal dari Greek kuno, elektrodinamik dibangun
sebagai subjek kuantitatif sekitar 80 tahun. Observasi Coloumb pada gaya antara benda
bermuatan yang dibuat sekitar tahun 1785. Sekitar 50 tahun kemudian, Faraday belajar efek
arus dan medan magnetik. Pada tahun 1864. Maxwell telah mempublikasi penelitian
terkenalnya mengenai teori dinamika medan elektromagnetik.
Kita akan memulai diskusi kita mengenai subjek elektrostatis – masalah yang
termasuk independen waktu medan listrik. Kebanyakan materi akan dipelajari secara cepat
karena hal ini merupakan review alami. Kita akan menggunakan elektrostatistik sebagai dasar
uji coba untuk membangun dan penggunaan teknik matematika secara umum.

1.1. Hukum Coloumb.


Semua stem elektrostatistik dari pernyataan kuantitaif Hukum Coloumb yang
berkonsentrasi pada gaya sebagai benda bermuatan saat diam dengan mengikuti yang lainnya.
Coloumb (Cavendish dan pendahulu fisika lainnya) menunjukkan eksperimen bahwa gaya
antara dua benda bermuatan kecil terpisah dengan panjang jarak yang sebanding dengan
dimensi benda tersebut.
(1) Perbedaan langsung, contohnya magnitudo tiap muatan,
(2) Perbedaan yang berkebalikan, contohnya kuadrat jarak antara muatan tersebut
(3) Diarahkan sepanjang muatan garis
(4) Tarik menarik jika benda bermuatan berlawanan dan tolak menolak jika benda
memilki muatan yang sama
Selanjutnya hal ini menunjukkan secara eksperimen bahwa total gaya pada benda bermuatan
kecil dengan jumlah tempat benda bermuatan lainnya adalah jumlah vektor dua gaya benda
dari Coloumb.

1.2. Medan Listrik


Walaupun sesuatu yang akhirnya dihitung sebagai gaya, hal tersebut berguna untuk
mengenalkan satu langkah perubahan konsep dari gaya, konsep medan listrik karena susunan
benda bermuatan. Saat ini, medan listrik didefinisikan sebagai gaya per muatan yang
dberikan titik. Ini adalah fungsi vektor posisi, yang dinotasikan dengan E. Hal ini bukan
menentukan bahwa satu gaya diobservasi dengan menentukan satu unit muatan pada inti
boladan penempatan posisi. Alasan muatan dari satu unit (misal, 100 percobaan bulu kucing
pada rod kuning) akan menjadi besar jika kemunculannya berubah cukup besar pada
konfigurasi susunan medan. Dengan konsekuensinya salah satunya harus mempunyai proses
yang terbatas dimana rasio gaya pada benda kecil yang diuji coba pada muatan bermakna
untuk jumlah yang semakin kecil dari muatan. Secara eksperimen, rasio dan arah gaya akan
konstan dengan jumlah uji coba muatan yang dibuat semakin kecil. Nilai limit dari magnitude
dan arah yang ditentukan magnitude dan arah dari medan listrik B pada titik dalam
pertanyaan. Kita bisa menuliskannya dengan:
F = qE (1,1)
dimana F adalah gaya, E adalah medan listrik, dan q adalah muatan. Dalam persamaan ini
diasumsikan bahwa muatan q yang ditempatkan pada titik, gaya dan medan listrik yang
dinilai pada poin ini.
Hukum Coloumb dapat dituliskan dengan persamaan lainnya. Jika F adalah gaya pada
muatan titik q1 pada x 1, karena ada muatan titik q2 pada x 2, maka Hukum Coloumb dituliskan:
(x1 −x2 )
F=k q 1 q 2 3
(1.2)
|x 1−x 2|
Catatan bahwa q 1 dan q 2 adalah algebra kuantitas yang dapat bernilai positif dan negatif.
Sebanding dengan konstanta k yang bergantung pada unit sistem yang digunakan.
Medan listrik pada titik x akibat muatan titik q 1 pada titik x 1 yang diperoleh dari:
( x1−x 2 )
E ( x )=k q 1 3
(1.3)
|x 1−x 2|
yang digambarkan pada Gambar 1.1. Konstanta k yang ditentukan oleh satuan muatan yang
dipilih. Dalam satuan elektrostatistik (esu), satuan muatan dipilih sebagai muatan yang
digunakan gaya dari satu dyne pada persamaan muatan titik dalam jarak satu sentimeter.
Kemudian, dengan satuan cgs, k = 1 dan satuan untuk muatan disebut stat-coloumb. Dalam
sistem mks, k =(4 π ϵ 0 )−1, dimana ϵ 0 ¿ farad/meter) adalah permitivitas ruang hampa. Kita
akan menggunakan esu.

Gambar 1.1
Secara observasi eksperimen superposisi liniear pada gaya akibat banyak muatan berarti
kita boleh menulis medan listrik pada x akibat sistem muatan titik q 1 pada x 1, i = 1, 2, ..., n,
sebagai penjumlahan vektor:
n
( x−x i )
E ( x )= ∑ k q i 3
(1.4)
i=1 |x −xi|
Jika muatan sangat kecil dan banyak, maka muatan tersebut dapat didefinisikan oleh
penurunan ρ( x ' ) [jika Δq adalah muatan dalam volume kecil Δx Δy Δz pada titik x’, maka Δq
= ρ( x ' ) Δx Δy Δz], jumlahnya digantikan dengan integral:

' ( x −x' )
E( x )=∫ ρ ( x ) d 3 x' (1.5)
' 3
|x−x |
dimana d 3 x' =d x ' d y ' dz ' adalah elemen volume 3 dimensi pada x’.
Pada titik ini bernilai untuk mengenalkan fungsi Dirac delta. Dalam satu dimensi, fungsi
delta dituliskan δ ( x−a) adalah fungsi matetamtika yang tidak biasa dengan ketentuan:
(1) δ ( x−a )=0 untuk x ≠ a ¿
(2) ∫ δ (x−a) dx=1 jika wilayah integrasi termasuk x=a dan nol untuk yang lainnya
Fungsi delta dapat diberikan dengan tepat berarti sebagai limit dari kurva puncak sebagai
Gaussian ketika menjadi semakin terbatas, tetapi semakin tinggi, dalam cara lainnya area
dibawah kurva selalu konstan. L, teori distribusi Schwartz adalah pendekatan matematika
luas yang tepat untuk fungsi delta dan rasio lainnya.
Dari definisi diatas jelas bahwa untuk perubahan fungsi f (x),
(3) ∫ f ( x ) δ ( x−a ) dx=f ( a )
'
(4) ∫ f ( x ) δ ( x−a ) dx =−f ' (a )
dimana penurunan denotasi utama dengan berdasarkan alasan yang tepat.
Jika fungsi delta mempunyai perbedaan fungsi f ( x ) pada variabel bebas x, hal ini dapat
diubah berdasarkan aturan:
1
(5)
∫ δ ( f ( x ) )= ∑ df
δ ( x−x i )
i
| (x )
dx i |
dimana f (x) diasumsikan hanya nol yang sederhana, pada saat x=x i.
Untuk dimensi yang lebih dari satu, kita hanya mengambil hasil fungsi delta dalam tiap
dimensi. Dalam tiga dimensi, contohnya,
(6) δ ( x− X )=δ ( x 1−X 1 ) δ ( x 2− X 2 ) δ ( x 3−X 3 )
adalah fungsi yang hilang dimanapun kecuali pada saat x = X dan itu seperti,

(7) ∫ δ ( x− X ) d 3 x={0 ,∧1 ,∧ jika ∆ V terdiri dari x =X


jika ∆ V tidak terdiri dari x= X
∆V

Catatan bahwa fungsi delta mempunyai tiga dimensi dari volume invers dalam jumlah apapun
pada dimensi ruang.
Muatan titik tersendiri dapat dideskripsikan dengan muatan jenis yang berarti fungsi
delta. Sebagai contoh,
n
ρ ( x )=∑ q i δ(x−x i)(1.6)
i=1

Menunjukkan distribusi dari n muatan titik q i, pada titik x i. Substitusi dari muatan jenis (1.6)
dalam (1.5) dan integrasi, menggunakan peraturan fungsi delta, penjumlahan medan
tersendiri (1.4).

1.3. Hukum Gauss


Integral (1.5) bentuk yang tidak sesuai untuk hasil medan listrik. Hasil integral lainnya,
disebut hukum Gauss yang lebih sering digunakan dan mempengaruhi persamaan diferensial
untuk E(x). Untuk memperoleh hukum Gauss, pertama kita perhatikan muatan titik q dan
mendekati permukaan S yang ditunjukkan oleh Gambar 1.2. Misalkan r menjadi jarak muatan
dari titik permukaan, n secara langsung berada diluar satuan normal pada titik permukaan, da
adalah area permukaan elemen. Jika medan listrik E pada permukaan titik akibat muatan q
yang membuat sudut θ dengan satuan normal, maka komponen normal dari E kali area
elemen adalah:
cos θ
E ∙ n da=q da(1.7)
r2
Ketika E langsung disepanjang garis dari permukaan elemen untuk muatan q, cos θ da=r 2 d Ω
, dimana d Ω adalah elemen sudut benda yang terlihat oleh da pada posisi dari muatan. Maka:
E ∙ n da=qd Ω(1.8)
Jika kita mengetahui kesatuan komponen dari E melebihi seluruh permukaan, hal itu akan
mudah untuk dilihat bahwa:

∮ E ∙ n da= {4 πq0 ,∧
,∧ jika q b erada didalam S (1.9)
jika q berada diluar S
S

Hasil ini adalah hukum Gauss untuk satu muatan titik. Untuk aturan muatan sendiri, hal itu
dengan cepat dijelaskan bahwa:

∮ E ∙ n da=4 π ∑ qi (1.10)
S i

dimana totalnya lebih dari muatan lainnya didalam permukaan S. Untuk massa jenis muatan
terus menerus ρ(x), hukum Gauss menjadi:
❑ ❑

∮ E ∙ n da=4 π ∫ ρ ( x ) d 3 x (1.11)
S V

dimana V adalah volume yang mengelilingi S.

Gambar 1.2. Hukum Gauss. Komponen normal medan listrik adalah kesatuan lebih dekat
permukaan S. Jika muatan ada didalam (diluar) S, total sudut penuh yang terlihat pada muatan
didalam sisi permukaan adalah 4 π (nol).
Persamaan (1.11) adalah salah satu dari persamaan elektrostatistik dasar. Catatan bahwa
hal ini bergantung ketika:
(1) Hukum kuadrat invers untuk gaya antara muatan
(2) Pusat alami dari gaya
(3) Superposisi liniear dari efek perbedaan muatan
Secara jelas, hukum Gauss memegang medan gaya gravitasi Newtonian, dengan masalah
massa jenis yang menggantikan massa jenis muatan.
Hal ini menarik untuk diobservasi bahwa sebelum observasi Coloumb, Cavendish dengan
jumlah aplikasi secara langsung dari hukum Gauss, melakukan eksperimen dengan dua bola
konduksi konsentrik dan menyimpulkan bahwa hukum daya dari gaya adalah invers ke-n
daya, dimana n = 2.00 ± 0.02. Dengan perbaikan teknik, Maxwell menunjukkan bahwa n =
2.0 ± 0.00005. (See Jeans, hal. 37 atau Maxwell, Volume 1, hal. 80).

1.4. Bentuk Diferensial Hukum Gauss.


Hukum Gauss dapat menjadi sulit sebagai formulasi integral dari hukum elektrostatistik.
Kita dapat memperoleh bentuk diferensial (yaitu persamaan diferensial) dengan
menggunakan teorema divergen. Ketetapan teorema divergen untuk medan vektor manapun
A(x) digambarkan dalam volume V yang mengelilingi mendekati permukaan S,
hubungannya:
❑ ❑

∮ A ∙ n da=4 π ∫ ∇ ∙ A d 3 x
S V

memegang antara integral volume dari divergen A dan komponen normal integral permukaan
luar A. Persamaan ini nyata digunakan sebagai definisi divergen (lihat Stratton, hal. 4).
Untuk mengaplikasikan teorema divergen, kita perhatikan hubungan integral yang
dijelaskan dalam teorema Gauss:
❑ ❑

∮ E ∙ n da=4 π ∫ ρ ( x ) d 3 x
S V

Sekarang teorema divergen dituliskan sebagai:


∫¿¿
V

untuk volume V yang berubah-ubah. Kita dapat menggunakan cara yang biasa, meletakkan
persamaan bagian integral ke nol untuk memperoleh:
∇ ∙ E=4 π ρ(1.13)
dengan bentuk diferensial hukum elektrostatistik Gauss. Persamaan ini dapat digunakan
sendiri untuk memecahkan masalah dalam elektrostatistik. Walaupun hal ini lebih mudah
untuk menentukan posisi fungsi skalar dibandingkan fungsi vektor, dan untuk memperoleh
jumlah akhir vektor jika diperlukan (lihat dibawah).

1.5. Persamaan Elektrostatistik Lainnya dan Potensi Skalar.


Persamaan (1.13) tidak cukup untuk menetapkan secara menyeluruh tiga komponen dari
medan listrik E(x). Mungkin beberapa pembaca mengatahui bahwa medan vektor dapat
menetapkan secara menyeluruh jika hal itu divergen dan lengkung yang diberikan diruang
manapun. Maka kita mencari persamaan untuk menetapkan kelengkungan E sebagai fungsi
posisi. Seperti sebuah persamaan, yakni:
∇ × E=0(1.14)

Mengikuti langsung dari hukum Coloumb secara umum (1.5):


( x −x' )
E( x )=∫ ρ ( x ' ) d 3 x'
' 3
|x−x |
Faktor vektor dalam bagian integral, dilihat sebagai fungsi dari x, dilihat sebagai fungsi x,
skalar gradien negatif 1/|x−x '|:
( x−x ' ) 1
|x−x | '3
=−∇
(| | )
x−x '
Sejak operasi gradien termasuk x, tetapi bukan variabel integrasi x ' , hal ini dapat diambil dari
luar tanda intergral. Maka medan dapat dituliskan:
ρ ( x') 3 '
E ( x )=−∇∫ d x ( 1.15)
|x−x '|
Sejak kelengkungan gradien dari posisi fungsi skalar manapun menghilang ¿, untuk semua
ψ ¿, (1.14) mengikuti langsung dari (1.15).
Catatan bahwa ∇ × E=0 tergantung pada pusat alami gaya antara muatan dan bergantung
pada fakta bahwa hubungan fungsi jarak, tetapi tidak bergantung pada kuadrat alami invers.
Gambar 1.3
Dalam (1.15) medan listrik (sebuah vektor) berasal dari skalar dengan operasi gradien.
Sejak satu fungsi posisi lebih mudah untuk disetujui dibanding tiga fungsi, hal ini bernilai
ketika konsentrasi pada fungsi skalar dan memberikan sebuah nama. Konsekuensinya kita
menentukan “potensi skalar” Φ(x) dengan persamaan:
ρ ( x' )
Φ ( x )=∫ '
d 3 x' (1.17)
|x−x |
Dimana integrasi melebihi semua muatan dalam alam semesta, dan Φ adalah tingkat yang
berubah-ubah bahwa konstanta dapat ditambahkan dalam sisi kanan (1.17).
Potensi skalar mempunyai interpretasi fisika ketika kita memperhatikan usaha pada uji
coba muatan q yang dibawa dari satu titik (A) ke titik lainnya (B) dalam menentukan medan
listrik E(x), yang ditunjukkan dalam Gambar 1.3. Gaya beraksi pada muatan pada titik
manapun, yakni:
F=qE
Maka usaha pada muatan yang berpindah dari A ke B adalah:
B B
W =−∫ F ∙ dl=−q∫ E ∙ dl(1.18)
A A

Tanda negatif yang muncul karena kita menghitung usaha pada muatan yang berlawanan
dalam medan. Dengan mendefinisikan (1.16) usaha dapat ditulis:
❑ ❑
W =q ∫ ∇ Φ ∙dl=−q ∫ d Φ=q [Φ B −Φ A ](1.19)
A A

Ditunjukkan bahwa q Φ dapat diinterpretasikan sebagai energi potensial dari uji coba muatan
dalam medan elektrostatistik.
Dari (1.18) dan (1.19) dapat dilihat bahwa garis integral dari medan listrik antara dua titik
adalan tidak bergantung dari jalur dan adalah negatif dari perbendaan antara titik potensial:
B

∫ E ∙ d l=−(Φ B −Φ A )(1.20)
A
Hal ini secara langsung diikuti tentunya, dari definisi (1.16). Jika jalur ditutup, garis integral
adalah nol,

∮ E ∙ d l=0(1.21)
Sebuah hasil yang dapat ditentukan secara langsung dari hukum Coloumb. Kemudian
penggunaan teorema Stokes [jika A(x) adalah medan vektor, S adalah permukaan yang
terbuka, dan C adalah kurva tertutup yang membatasi S,
❑ ❑

∮ A ∙ d l=∫ ( ∇ × A ) ∙ n da
C S

Dimana dl adalah garis elemen dari C, n adalah normal untuk S, dan jalur C adalah transver
dalam baling-baling sisi kanan yang berhubungan dengan n] mempengaruhi kembali
∇ × E=0.

1.6. Distribusi Pemukaan Kutub Muatan dan Potensial Diskuntinuitas Medan Listrik
Satu dari permasalahan umum dalam elektrostatistik adalah determinasi medan listrik
atau potensial akibat pemberian distribusi permukaan muatan. Hukum Gauss (1.11)
menunjukkan kepada kita untuk menulis secara langsung hasil parsialnya. Jika permukaan S
dengan satuan normal n mempunyai densitas permukaan muatan dari σ(x) (dimaksudkan
dalam keadaan coloumb per centimeter kuadrat) dan medan listrik E1 dan E2 pada sisi
permukaan lainnya, seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 1.4, kemudian hukum Gauss
dituliskan sebagai:
( E ¿ ¿ 1−E2) ∙ n=4 πσ (1.22) ¿
Ini bukan determinan E1 dan E2 sampai disana tidak ada medan sumber dan geometri dan
bentuk σ sangat sederhana. Pada persamaan (1.22) telah dikatakan bahwa diskontinuitas dari
4 πσ dalam komponen normal pada medan listrik
dalam perkalian permukaan dengan densitas permukaan muatan σ , perkalian dibentuk dalam
sisi dalam dan sisi luar permukaan.

Gambar 1.4. Diskontinuitas komponen normal medan listrik dikali permukaan muatan.
Komponen tangensial medan listrik dapat ditunjukkan menjadi kontinuitas disepanjang
batas permukaan dengan menggunakan (1.21) untuk integral garis E disekitar sisi yang
tertutup. Hal itu hanya dibutuhkan untuk mengambil sisi bujur sangkar dengan mengabaikan
ujung sisi dan satu sisi pada sisi lainnya dari bujur sangkar.
Secara umum, hasil untuk potensial (karena medan oleh diferensiasi) pada titik manapun
dalam ruang (tidak hanya pada permukaan) dapat diperoleh dari (1.17) dengan mengganti
ρ d 3 x dengan σ da:
σ ( x')

Φ ( x )=∫ d a ' (1.23)
S |x−x ' |
Masalah lain yang menarik adalah potensial akibat distribusi lapisan dipol pada
pemukaan S. Lapisan dipol dapat digambarkan sebagai bentuk penempatan permukaan S
yang mempunyai densitas muatan permukaan σ (x), dan permukaan lainnya S’, hampir dekat
dengan S, mempunyai hasil dan densitas muatan permukaan yang berlawanan pada titik
sekitar, seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 1.5. Daya distribusi lapisan dipol D(x) yang
dibentuk dengan menempatkan S’ hampir mendekati perhitungan diferensiasi dan integral S
ketika densitas muatan permukaan σ ( x) menjadi tidak terbatas dalam beberapa bentuk dari
haasil σ ( x) dan separasi sebagian d(x) dari S dan S’ mendekati limit D(x):
lim σ ( x ) d ( x )=¿ D ( x )(1.24 )¿
d ( x )→ 0

Arah kutub dari lapisan adalah normal pada permukaan S dan arahnya menuju muatan negatif
kemuatan positif.
Untuk menentukan potensial akibat lapisan kutub, kita memperhatikan satu kutub dan
kemudian superpose densitas permukaan atau kita dapat menentukan hasil yang sama secara
pendekatan matematika limit yang dideskripsikan oleh persamaan diatas (1.23). Cara pertama
mungkin lebih sederhana, tetapi cara kedua memberikan latihan yang berguna dalam kalkulus
vektor. Akibatnya kita meneruskan proses limit.
Gambar 1.5 Proses Limit yang termasuk dalam membentuk lapisan dipol.

Dengan n, satuan normal kepermukaan S, langsung jauh dari S’, seperti yang ditunjukkan
oleh Gambar 1.6, potensial akibat dua permukaan yang berdekatan adalah:
σ ( x') σ ( x' )
❑ ❑
'
Φ ( x )=∫ d a −∫ '
da
S |x−x ' | S |x−x +n d|

Gambar 1.6 Geometri lapisan dipol

−1
Untuk d kita dapat memperluas |x−x ' +n d| . Dengan memperhatikan persamaan umum

|x +a|−1, dimana |a|≪|x|. Maka dapat ditulis:


1 −1 1 a∙ x 1 1
= 2 2
|x +a| √ x + a +2 a ∙ x x x x (
= 1− 2 +⋯ = + a ∙ ∇
x
+⋯
) ()
Dengan ekspansi Taylor dalam tiga dimensi. Dalam cara ini, kita menemukan bahwa
potensial menjadi [sejak mengambil limit (1.24)]”

Φ ( x )=∫ D ( x ' ) n ∙ ∇ '
S
(|x−x1 '|) d a (1.25)
'

Persamaan (1.25) adalah interpretasi geometrikal yang sederhana. Kita mencatat bahwa:
1 −cos θ d a'
n∙∇ '
(
|x−x '|
'
da=
)
|x−x '|
2
=−d Ω
Dimana d Ω adalah elemen dari sudut total pada titik observasi oleh area elemen da’, yang
diindikasi Gambar 1.7. Catatan bahwa d Ω mempunyai tanda positif jika θ adalah sudut
tajam, yaitu ketika titik observasi dilihat dari dalam sisi lapisan dipol. Potensial dapat ditulis:

Φ ( x )=∫ D ( x ' ) dΩ(1.26)
S

Gambar 1.7 Potensial P akibat lapisan dipol D pada area elemen da’ hanya menghasilkan
negatif D dan elemen sudut total dΩ yang disubtended oleh da pada P.

Untuk konstanta momen densitas permukaan kutub D, potensial hanya hasil dari momen dan
sudut total pada titik observasi permukaan, tanpa memperhatikan bentuk.
Ini adalah diskontinuitas dalam perkalian potensial lapisan rangkap. Ini dapat dilihat
dengan meletakkan titik observasi yang datang dengan tidak terbatas mendekati lapis
rangkap. Sekarang lapisan rangkap dibayangkan untuk tetap pada dua bagian, satu menjadi
disk kecil dibawah titik observasi. Disk ini cukup kecil yang rata-ratanya sesuai dan
mempunyai konstanta densitas momen permukaan dipol D. Ternyata total potensial dapat
ditentukan dengan superposisi liniear dari potensial disk dan der utama. Dari (1.26) jelas
bahwa potensial disk sendiri mempunyai diskontinuitas 4πD dalam perkalian dari sisi dalam
dan sisi luar, menjadi – 2πD pada sisi dalam dan +2πD pada sisi luar. Potensial sisa sendiri
dengan lubang dimana ada disk yang sesuai, adalah kontuitas yang berseberangan dengan
bidang lubang. Akibatnya potensial lompat dalam perkalian permukaan adalah:
Φ 1−Φ2=4 π D(1.27)
Hasil ini dianalogikan pada (1.22) untuk diskontinuitas medan listrik dalam perkalian
densitas muatan permukaan. Persamaan (1.27) dapat diinterpretasikan secara fisika sebagai
drop potensial berdasarkan lapisan dipol dalam dan dapat dihitung sebagai hasil medan antara
dua lapisan muatan permukaan dikali separasi sebelum limit diambil.

1.7. Persamaan Poisson dan Persamaan Laplace.


Dalam subbab 1.4 dan 1.5 telah ditunjukkan bahwa perlakuan medan listrik statik
didiskripsikan dengan dua persamaan diferensial:
∇ ∙ E=4 πρ(1.13)
∇ × E=0(1.14)
Persamaan berikutnya menjadi ekuivalen pada penetapan bahwa E adalah gradien fungsi
skalar, potensial skalar Φ:
E=−∇ Φ (1.16)
Persamaan (1.13) dan (1.14) dapat dikombinasikan dalam satu persamaan diferensial
parsial untuk satu fungsi Φ ( x):
∇ 2 Φ=−4 πρ ( 1.28 )
Persamaan ini disebut Persamaan Poisson. Dalam wilayah ruang dimana tidak ada densitas
muatan, potensial skalar memenuhi persamaan Laplace:
∇ 2 Φ=0 ( 1.29 )
Kita telah mempunyai solusi untuk persamaan potensial skalar:
ρ( x ' ) 3 '
Φ ( x )=∫ d x (1.17)
|x−x ' |
Untuk memastikan persamaan ini memenuhi persamaan Poisson (1.28) kita
mengoperasikannya dengan Laplacian pada kedua sisi:
ρ(x ' ) 3 ' 1
∇ 2 Φ=∇2∫
|x−x '|
d x =∫ ρ(x ' )∇ 2 (
|x−x ' | )
d 3 x ' (1.30)

Kita harus menghitung nilai ∇ 2 (1/|x−x ' |). Ini sesuai (dan diizinkan) untuk menterjemahkan
secara alami x’ dan memperhatikan ∇ 2 (1/r ), dimana r adalah magnitude x. Dengan
perhitungan langsung, kita mendapatkan bahwa ∇ 2 ( 1/r ) =0 untuk r≠ 0:
1 1 d2 1 1 d2 ( )

2
()
=
r r dr 2
r ∙ ( )
=
r r dr 2
1 =0

Pada saat r = 0, persamaan tidak didefinisikan. Walaupun kita harus menggunakan proses
limit. Sejak kita mengantisipasi sesuatu seperti fungsi Dirac delta, kita mengintegrasi ∇ 2 (1/r )
lebih kecil pada volume V yang alami. Kemudian kita menggunakan teorema divergen untuk
mendapatkan integral permukaan:
❑ ❑ ❑ ❑

∫ ∇ 1r d 3 x ≡∫ ∇ ∙ ∇ 1r d 3 x=∫ n ∙ ∇ 1r da=∫ ∂∂r 1r r 2 d Ω=−4 π


2
() () () ()
V V S S
Sekarang kita telah menetapakan bahwa ∇ 2 (1/r ) = 0 untuk r≠ 0 dan integral volume adalah.
−4 π . Karena itu kita menulis persamaan tidak benar (tetapi secara matematika dapat
dibenarkan), ∇ 2 ( 1/r ) =−4 πδ (x) atau secara umum,
1
∇2 ( |x−x ' |)=−4 πδ ( x−x ' ) (1.31)

Setelah penetapan Laplacian singular alami 1/r, kita sekarang dapat mengecek secara
menyeluruh pada (1.17) sebagai solusi persamaan Poisson.
Persamaan (1.30) menjadi:
∇ 2 Φ=∫ ρ ( x ' ) [ ¿−4 πδ ( x−x ' ) ]d3 x '=−4 π ρ(x) ¿
Memeriksa solusi dengan cara yang benar (1.17).

1.8. Teorema Green.


Jika masalah elektrostatistik selalu melibatkan batasan tersendiri atau distribusi kontinu
dari muatan tanpa permukaan batas, solusi umum (1.17) seharusnya sesuai untuk beberapa
masalah. Disana tidak dibutuhkan persamaan Poisson ataupun persamaan Laplace. Dalam
fakta sebenarnya, kebanyakan masalah elektrostatistik melibatkan wilayah ruang terbatas,
dengan atau tanpa muatan didalamnya, dan dengan tanpa menentukan kondisi batas pada
batasan permukaan. Kondisi batasan ini dapat disimulasikan dengan ketepatan distribusi
wilayah muatan luar yang penting (mungkin pada infiniti), tetapi (1.17) menjadi tidak
konvenien sebagai cara menghitung potensial, kecuali dalam kasus sederhana (misal, metode
gambar).
Untuk mengatasi kondisi batas penting untuk membangun beberapa cara secara
matematika yang baru, namanya, identitas atau teorema akibat George Green (1824). Cara ini
mengikuti aplikasi yang sederhana dari teorema divergen. Teorema divergen:
❑ ❑

∫ ∇ ∙ A d3 x=∮ A ∙ n da
V S

Diaplikasikan untuk berbagai medan vektor A yang digambarkan dalam batasa volume V
yang mendekati permukaan S. Misalkan A=ϕ ∇ ψ, dimanaϕ dan ψ adalah medan skalar yang
berubah-ubah. Sekarang :
∇ ∙ ( ϕ ∇ψ )=ϕ ∇2ψ +∇ ϕ ∙ ∇ ψ (1.32)
∂ψ
ϕ ∇ψ ∙ n=ϕ (1.33)
∂n
Dimana ∂ /∂ n adalah derivativ normal pada permukaan S (diluar langsung dari dalam volume
V). Ketika (1.32) dan (1.33) disubsitusikan kedalam teorema divergen, hasil identas pertama
Green:
❑ ❑
2 3 ∂ψ
∫(ϕ ∇ ψ + ∇ϕ ∙ ∇ ψ ) d x=∮ ϕ
∂n
da(1.34)
V S

Jika kita menulis (1.34) lagi dengan simpangan ϕ dan ψ dan kemudian disubstrak dari (1.34),
bentuk∇ ϕ ∙ ∇ ψ ditiadakan dan kita menentukan identitas kedua Green atau teorema Green:
❑ ❑
∂ψ ∂ϕ
∫ ( ϕ ∇ 2ψ −ψ ∇2ϕ ) d 3 x=∮ ϕ
V S
[ ∂n
−ψ
∂n ]
da (1.35)

Persamaan diferensial Poisson untuk potensial dapat dikonversi kedalam persamaan


integral jika kita memilih khusus ψ, dengan nama 1/ R ≡1|x−x ' |, dimana x adalah titik
obsevasi dan x ' adalah variabel integrasi. Walaupun kita meletakkan ϕ=Φ, potensial skalar,

dan menggunakan ∇ 2 Φ=−4 πρ. Dari (1.31) kita tahu bahwa ∇ 2 ( 1 /| x−x '|)=−4 πδ ( x−x ' ),
maka (1.35) menjadi:
❑ ❑
4π ∂ 1 1 ∂Φ

V
[ ' '
−4 π Φ ( x ) δ ( x−x )+
R ]
ρ(x ' ) d 3 x=∮ Φ
S

[ ()
∂n' R R ∂n' ]
da '

Jika titik x berada dalam volume V, kita mendapatkan:


ρ( x ' ) 3
❑ ❑
1 1 ∂Φ ∂ 1
Φ ( x )=∫
V
R
d x+ ∮
4 π S R ∂ n' [
−Φ
∂ n' R ( )]
d a' (1.36)

Jika titik x berada diluar permukaan S, sisi kiri dari (1.36) adalah nol. [Catatan bahwa ini
adalah konsisten dengan intepretasi dari integral permukaan sebagai potensial akibat densitas
muatan permukaan σ =( 1/4 π ) ( ∂ Φ/∂ n ' ) dan lapisan dipol D = −( 1/4 π ) Φ. Diskontinuitas
dalam medan listrik dan potensial (1.22) dan (1.37) berseberangan dengan permukaan
kemudian mempengaruhi medan nol dan potensial nol diluar volume V.]
Dua keterangan untuk hasil (1.36). pertama, jika permukaan S menuju jumlah tak terbatas
dan medan listrik pada S jatuh lebih cepat dibanding R−1 , kemudian permukaan integral
menghilang dan (1.36) mereduksi hasil yang sangat umum (1.17). kedua, untuk volume
muatan potensial bebas dimanapun didalam volume (solusi persamaan Laplace) dijelaskan
pada (1.35) dalam bentuk potensial dan ini adalah derivativ nornal pada permukaan volume.
Hasil mengejutkan ini bukan solusi untuk masalah nilai batas, tetapi hanya persamaan
integral, sejak kedua spesifikasi Φ dan ∂ Φ /∂n (kondisi batasan cauchy) adalah masalah
spesifikasi tambahan. Ini akan didiskusikan lebih detail pada subbab selanjutnya, dimana
menghasilkan solusi teknik pada kondisi batasan yang tepat yang akan dibangun
menggunakan teorema Green (1.35).

1.9. Keunikan dari Solusi dengan Kondisi Batas Dirichlet atau Kondisi Batas Neumann
Pertanyaan terjadi sebagai apakah konsisi batasan tepat untuk persamaan Poisson (atau
Laplace) yang unik dan menjadi solusi kebiasaan (yakni layak secara fisika) yang ada
didalam batasan wilayah. Pembelajaran fisika mengajarkan kita untuk percaya bahwa
spesifikasi dari potensial yang mendekati permukaan (contoh sistem pegangan konduktor
pada potensial yang berbeda) didefinisikan sebagai masalah potensial yang unik. Hal ini
disebut dengan masalah Dirichlet, atau kondisi batas Dirichlet. Dengan cara yang sama
kemungkinan besar bahwa spesifikasi dari medan listrik (potensial derivatif normal)
dimanapun pada permukaan (kesesuaian untuk memberikan densitas muatan permukaan)
juga didefinisikan sebuah masalah yang unik. Spesifikasi pada derivatif normal juga dikenal
dengan kondisi batas Neumann. Kita sekarang meneruskan pembuktian harapan ini dengan
maksud dari identitas pertama Green (1.34).
Kita ingin menunjukkan keunikan dari solusi persamaan Poisson, ∇ 2 Φ=−4 πρ, dalam
sebuah subjek volume V pada kondisi batas Dirichlet atau Neumaan yang dekat dengan batas
permukaan S. Kita mengandaikan bahwa ada dua solusi berlawanan Φ 1 dan Φ 2 yang sesuai
dengan kondisi batas yang sama. Maka
U =Φ1−Φ 2 (1.37)
Kemudian ∇ 2 U =0 dalam V dan U =0 atau ∂ U /∂ n=0 pada S untuk kondisi masing-masing
batas Dirichlet dan Neumann. Dari indentitas pertama Green (1.34) dengan ϕ=ψ=U , kita
mendapatkan
❑ ❑
2 3 ∂U
∫ (U V U +∇ U ∙ ∇ U ) d x=∮ U da(1.38)
V S ∂n
Dengan cara-cara yang khusus dari U, ini mereduksi (untuk dua tipe kondisi batas) untuk:

∫|∇ U|2 d 3 x=0


V

Ketika dinyatakan ∇ U =0. Akibatnya, dalam V, U adalah konstan. Untuk kondisi batas
Dirichlet, U = 0 pada S, dalam V, Φ 1=Φ2 dan solusi ini adalah unik. Dengan cara yang sama,
untuk kondisi batas Neumann, solusi juga unik, terpisah dari penambahan ketidakpentingan
kontanta yang berubah-ubah.
Dari sisi kanan dari (1.38) yang jelas bahwa itu juga solusi yang unik untuk masalah
dengan menambahkan kondisi batas (yakni sisi Dirichlet melqlui permukaan S, dan sisi
Neumaan melalui bagian yang tetap).
Jika harus menjelaskan bahwa solusi untuk persamaan Poisson dengan kedua Φ dan
∂ Φ /∂n spesifik pada batas yang berdekatan (kondisi batas Cauchy) yang tidak ada, sejak
disana ada solusi yang unik untuk kondisi Dirichlet dan Neumann secara terpisah dan secara
umum tidak tetap. Pertanyaan dari kondisi batas Cauchy pada permukaan yang terbuka
didefinisikan sebuah masalah elektrostatistik yang unik memerlukan diskusi lebuh dibanding
tuntutan disini. Pembeca mungkin mendasar pada Morse dan Feshbach, Subbab 6.2 hal. 692
– 706, atau untuk Sommerfeld, Persamaan Diferensial Parsial dalam Fisika, Bab. II, untuk
diskusi yang lebih detail dari pertanyaan ini. Morse dan Feshbach mendasarkan perlakuan
mereka pada penggantian dari persamaan diferensial parsial dengan perbedaan persamaan
yang tepat ketika mereka memecahkannya dengan prosedur yang berulang-ulang. Pada sisi
lain, Sommerfeld mendasar pada diskusinya pada karakteristik metode yang memungkinkan.
Hasil dari investigasi pada kondisi batas yang tepat adalah meringkasnya pada tabel dibawah
ini (berdasarkan pada yang diberikan oleh Morse dan Fesbach) dengan tipe yang berbeda dari
persamaan diferensial parsial dan perbedaan jenis kondisi batas yang diizinkan.
Tipe Persamaan
Tipe Kondisi Batas Elliptik (Pers. Poisson) Hiperbolik (Pers. Parabolik (Pers.
Gelombang) Konduksi Panas)
Permukaan Tidak cukup Tidak cukup Unik, solusi yang
Terbuka Dirichlet tepat pada satu arah
Permukaan Unik, solusi yang tetap Terlalu banyak Terlalu banyak
Tertutup Dirichlet
Permukaan Tidak cukup Tidak cukup Unik, solusi yang
Terbuka Neumann tetap pada satu arah
Permukaan Unik, solusi yang tetap Terlalu banyak Terlalu banyak
Tertutup Neumann secara umum
Permukaan Hasil yang tidak secara Unik, solusi yang Terlalu banyak
Terbuka Cauchy fisika tetap
Permukaan Terlalu banyak Terlalu banyak Terlalu banyak
Tertutup Cauchy
Solusi yang tetap adalah satu untuk tiap perubahan kecil konsidi batas yang berubah
cukup besar dalam solusi hanya dalam batas lingkungan.
Dari tabel yang ditunjukkan bahwa masalah elektrostatistik adalah spefisik hanya dengan
kondisi batas Dirichlet atau Neumann yang mendekati permukaan (bagian atau semua dari
yang mungkin tidak terbatas tentunya).

1.10. Solusi Formal Masalah Nilai Batas Elekktrostatistik dengan Fungsi Green
Solusi dari persamaan Poisson atau Laplace dalam volume V tidak terbatas dengan
kondisi batas Dirichlet atau Neumann pada batas permukaan S dapat ditentukan dengan
teorema Green (1.35) dan disebut juga dengan fungsi Green.
Dalam menentukan hasil (1.36) – bukan sebuah solusi – kita memilih fungsi ψ untuk
menjadi 1/|x−x '|, itu menjadi potensial satuan muatan titik, sesuai dengan persamaan:

∇' 2 (|x−1x '|)=−4 πδ ( x−x ) (1.31)


'

Fungsi 1/|x−x '| hanya salah satu fungsi kelas yang bergantung pada variabel x dan x ' dan
disebut fungsi Green yang sesuai dengan (1.31). Secara umum,
∇ ' 2 G(x , x ' )=−4 πδ ( x− x' ) (1.39)
Dimana
1
G ( x , x')=
( '
|x −x | )
+ F ( x , x ' ) (1.40)

Dengan fungsi F yang cocok untuk persamaan Laplace dalam volume V:


∇ ' 2 F ( x , x ' )=0(1.41)
Dalam menghadapi masalah menentukan penyesuaian kondisi batas pada Φ atau ∂ Φ /∂n,
kita dapat menentukan kunci dengan memperhatikan hasil (1.36). Sebagai yang mempunyai
titik, ini bukan penyesuaian solusi yang benar untuk tipe kondisi batas karena kedua Φ dan
∂ Φ /∂n muncul dalam integral permukaan. Ini adalah persamaan integral terbaik untuk Φ.
Dengan konsep secara umum dari fungsi Green dan penambahan kebebasan [melalui fungsi

F ( x , x' )], hal ini terjadi kemungkinan yang dapat kita gunakan teorema Green dengan

ψ=G ( x , x ' ) dan memilih F ( x , x' ) untuk mengeliminasi satu dari dua integral permukaan,
menentukan hasil dengan hanya memasukkan kondisi batas Dirichlet atau Neumann.
Tentunya, jika mementingkan G ( x , x ' ) yang bergantung dalam bentuk eksak detail dari
kondisi batas, metode ini akan menjadi sedikit umum. Sebagai yang kita lihat secar langsung,
ini tidak diperlukan dan G ( x , x ' ) sesuai dibanding kondisi batas sederhana S.
Dengan teorema Green (1.35), ini mudah untuk menentukan generalisasi dari (1.36):
❑ ❑
∂G ( x , x ' )
V
' ' 3
Φ ( x )=∫ ρ( x )G ( x , x ) d x ' +
4
1
π

S
G ( x [
, x
' ∂Φ
)
∂ n '
−Φ ( x ')
∂ n ' ] '
d a (1.42)

Kebebasan definisi yang ada pada G (1.40) berarti kita dapat membuat permukaan integral
hanya bergantung pada pemilihan tipe kondisi batas. Kemudian, untuk kondisi batas Dirichlet
kita membutuhkan:
G D ( x , x ' ) =0 untuk x ' pada S
Sejak hal itu membuat bentuk kedua dalam integral permukaan (1.42) menghilang, sebagai
hal yang diinginkan. Tetapi aplikasi teorema Gauss untuk (1.39) menunjukkan bahwa:

∮ ∂∂ nG' d a' =−4 π


S

Akibatnya kondisi batas termudah diizinkan pada G N adalah


∂G N
( x , x ' ) = −4 π untuk x ' pada S(1.45)
∂n ' S
Dimana S adalah total area dari batas permukaan. Maka solusinya adalah:
❑ ❑
1 ∂Φ
Φ ( x )= ⟨ Φ ⟩S +∫ ρ(x ' )G N ( x , x ' ) d 3 x '+ ∮ G d a' (1.46)
V 4π S ∂n' N
Dimana ⟨ Φ ⟩ S adalah nilai rata-rata seluruh potensial permukaan tambahan. Biasanya masalah
Neumann disebut dengan “masalah interior” dalam volume V yang dibatasi oleh dua
permukaan, satu tertutup dan terbatas, lainnya tidak terbatas. Maka area permukaan S adalah
tidak terbatas; kondisi batas (1.45) menjadi homogen; nilai rata-rata ⟨ Φ ⟩ S menghilang.
Kita catat bahwa fungsi Green sesuai dengan kondisi batas sederhana (1.43) atau (1.45)
yang tidak bergantung pada bentuk detail dari nilai batas Dirichlet (atau Neuman). Bahkan,
hal itu sering terdiri dari determinan G ( x , x ' ) (jika tidak memungkinkan) karena bergantung
pada bentuk permukaan S. Kita akan menghadapi beberapa permasalahan dalam Bab 2 dan 3.
Sifat simetri matematikal G ( x , x ' ) =G ( x ' , x ) dapat dibuktikan dengan menyesuaikan
fungsi Green pada kondisi batas Dirichlet (1.43) yang mengartikan teorema Green dengan
ϕ=G ( x , y ) dan ψ=G ( x , y ) , dimana y adalah variabel integral. Karena fungsi Green sebagai
fungsi dari salah satu variabel, potensial akibat satuan titik muatan, sistem ini sering
dipresentasikan sebagai sumber yang ditukar secara fisika dan titik observasi. Untuk kondisi
batas Neumann, simetri tidak otomatis, tetapi dapat digunakan sebagai persyaratan separasi.
Sebagai akhir, tanda penting yang kita catat secara fisika berarti F ( x , x ' ) . Itu adalah solusi
dari persamaan Laplace dalam V dan menunjukkan sistem potensial dari muatan eksternal
volume V. Itu dapat menjadi sulit sebagai potensial akibat distribusi eksternal muatan, jadi
memilih sebagai persetujuan kondisi batas homogen potensial nol (atau derivatif normal nol)
pada permukaan S ketika dikombinasikan dengan potensial muatan titik pada sumber titik x '.
Karena potensial titik x pada permukaan akibat muatan titik yang bergantung pada posisi
sumber titik, distribusi eksternal muatan F ( x , x ' ) juga harus bergantung pada “parameter” x '.
Dari tinjauan titik, kita lihat bahwa metode gambar (untuk didiskusikan pada Bab 2) adalah
persamaan fisika dari kesesuaian penentuan F ( x , x ' ) untuk disesuaikan dengan kondisi batas
(1.43) atau (1.45). Untuk masalah Dirichlet dengan konduktor, F ( x , x ' ) juga diinterpretasikan
sebagai potensial akibat distribusi muatan permukaan yang diinduksikan pada konduktor
dengan kemunculan muatan titik pada sumber titik x '.

1.11. Energi Potensial Elektrostatistik dan Densitas Energi.


Dalam subbab 1.5 telah ditunjukkan bahwa hasil potensial skalar dan titik muatan objek
dapat diinterpretasikan sebagai energi potensial. Lebih ringkasnya, jika titik muatan q i tidak
terbatas pada titik x i dalam wilayah medan listrik yang dideskirpsikan dengan potensial skalar
Φ (ketika menghilang pada infiniti), usaha pada muatan (juga energi potensial) diberikan
oleh:
W i =qi Φ ( x i ) (1.47)
Potensial Φ dapat dilihat sebagai hasil aturan (n – 1) pada muatan q i ¿ ) pada posisi x j . Maka
n−1
qj
Φ ( x i )=∑ ( 1.48)
j−1 |x i−x j|
Maka energi potensial energi dari muatan q i adalah:
n−1
qj
W i =qi ∑ (1.49)
j−1 | xi −x j|
Hal ini jelas bahwa total energi potensial dari semua muatan akibat semua gaya aksi antara
total energi potensial dan muatan adalah:
n ❑
qi q j
W =∑ ∑ (1.50)
i=1 j <1 |x i −x j|

Sebagai yang termudah dilihat dengan menambahkan tiap muatan dalam rangkaian. Bentuk
lebih simetris dapat ditulis dengan penjumlahan tertutup i dan j, dan membagi dengan 2:
1 ❑ ❑ qi q j
W= ∑∑ (1.51)
2 i j | xi −x j|
Ini artikan bahwa bentuk i = j (bentuk energi sendiri yang tidak terbatas) adalah tidak
memasukkannya dalam dua jumlah.
Untuk distibusi muatan kontinue energi potensial [secara umum menggunakan fungsi
delta Dirac (1.6)] mengambil bentuk:
1 ρ(x ) ρ( x ') 3 3 '
W= ∫∫ d x d x (1.52)
2 |x−x '|
Persamaan lain ekuivalen dengan (1.52), dapat ditentukan dengan tidak ada satu dari integral
dalam (1.52) hanya potensial skalar (1.17), maka
1
W= ∫ ρ( x)Φ ( x ) d 3 x (1.53)
2
Persamaan (1.51), (1.52), (1.53) menjelaskan energi potensial elektrostatistik dalam
bentuk posisi muatan dan menekankan interaksi antara muatan melalui gaya Coloumb.
Sebuah alternatif dan sangat berhasil, pendekatan adalah menekankan medan listrik dan
untuk mengartikan energi yang tersimpan dalam medan listrik yang mengelilingi muatan.
Untuk menentukan bentuk akhir, kita membuat penggunaan persamaan Poisson untuk
mengeliminasi densitas energi dari (1.53):
−1
W= ∫ Φ ∇2 Φ d3 x

Integrasi oleh bagian menuju hasil:
1 2 1 2
W= ∫|∇ Φ| d3 x=¿ ∫ |E| d 3 x (1.54)¿
8π 8π
Dimana integrasi adalah melebihi semua ruang. Dalam (1.54) semua referensi menjelaskan
bahwa muatan telah hilang dan energi dinyatakan sebagai sebuah kuadrat integral medan
listrik melebihi ruang. Secara alami mempengaruhi pengenalan integrand sebagai densitas
energi w:
1 2
W= | E| (1.55)

Gambar 8

Pernyataan untuk densitas energi adalah intituisi yang sesuai karena wilayah ketinggian
medan “harus” berdasarkan energi yang banyak.
Hal ini mungkin satu teka-teki yang dipikirkan mengenai (1.55). densitas energi adalah
pasti positif. Akibatnya integral volume seharusnya tidak negatif. ini dilihat untuk
menyangkal kesan kita untuk (1.51) bahwa tanda energi potensial dua muatan yang
berlawanan adalah negatif. alasan untuk kontradiksi jelas bahwa (1.54) dan (1.55) terdiri atas
“energi tersendiri” yang berkontribusi untuk densitas energi, walaupun jumlah rangkap (1.51)
tidak ada. Untuk mengilustrasikan hal ini, perhatikan dua muatan titik q 1 dan q 2 yang ada
pada x 1 dan x 2, seperti dalam Gambar.8. Medan listrik pada titik P dengan koordinat x
adalah:
q1 ( x −x1 ) q2 ( x−x 2 )
E= 3
+ 3
| x−x1| |x−x 2|
Maka densitas energi (1.55) adalah:
q1 2 q 22 q1 q2 ( x−x 1 ) ∙ ( x−x 2 )
E= 4
+ 4
+ 3 3
(1.56)
8 π |x−x 1| 8 π |x−x 2| 4 π |x−x 1| |x −x2|
Jelas bahwa dua bentuk pertama adalah kontribusi energi tersendiri. Untuk menunjukkan
bahwa bentuk ketiga memberikan hasil yang tepat untuk interaksi energi potensial, kita
mengintegrasi semua ruang tambahan:
W q1 q2 ( x− x1 ) ∙ ( x−x 2) 3
∫ ¿= ∫
4 π | x−x 1|3|x−x 2|3
d x (1.57)¿

Perubahan integrasi variabel untuk ρ=( x−x 1 ) /|x 1−x 2| dihasilkan


W q q 1 ρ ∙ ( ρ +n )
∫ ¿= |x −1 x2 | × 4 π ∫ 3 3
3
d ρ(1.58)¿
1 2 ρ |ρ+n|

Dimana n adalah vektor satuan dalam arah ( x 1−x 2 ). Dengan mengintegrasikan secara
langsung integral volume yang tidak berdimensi dapat ditunjukkan harus mempunyai nilai
4 π , maka interaksi energi dikurangi untuk nilai yang diharapkan.
Gaya aksi antara muatan benda dapat ditentukan dengan menghitung sistem muatan
energi elektrostatistik total dibawah pemindahan kecil yang sebenarnya. Contoh dari diskusi
dalam masalah. Kewaspadaan harus diambil untuk memperlihatkan energi dalam bentuk
yang jelas dari beberapa faktor dengan bermacam konfigurasi muatan dan dengan konstata
yang tetap.
Ilustrasi yang sederhana, kita menghitung gaya per satuan area pada konduktor
permukaan dengan densitas muatan permukaan σ ( x). Dalam pendekatan lingkungan dengan
densitas energi permukaan adalah
1 2
w= |E| =2 π σ 2 (1.59)

Jika kita menggambarkan pemindahan luar yang kecil ∆ x dari area dasar ∆ a pada
permukaan konduksi, energi elektrostatistik dikurangi dengan jumlah densitas energi w dan
termasuk volume ∆ x ∆ a:
∆ W =−2 π σ 2 ∆ a ∆ x (1.60)
Hal ini dimaksudkan untuk gaya luar per satuan area sama dengan 2 π σ 2=w pada konduktor
permukaan. Hasil ini secara normal didapat dengan mengambil hasil densitas muatan
permukaan dan medan listrik, dengan kehati-hatian untuk mengeliminasi medan listrik akibat
elemen densitas muatan permukaan itu sendiri.
Bab 2. Masalah Nilai Batas dalam Elektrostatistik: I
Banyak masalah dalam elektrostatistik yang melibatkan batas permukaan pada tiap
potensial ataupun densitas muatan permukaan adalah spesifik. Solusi formal dari beberapa
masalah dipresentasikan dalam Subbab 1.10, menggunakan metode fungsi Green. Dalam
situasi praktis (atau bahkan lebih baik mengira-ngira idealisasi untuk situasi yang praktis)
penemuan fungsi Green yang benar adalah kadang mudah dan kadang tidak. Akibatnya
jumlah pendekatan masalah nilai batas elektrostatistik harus dibangun, beberapa hanya
sedikit terhubung pada metode fungsi Green. Dalam Bab ini kita akan memeriksa dua teknik
spesial: (1) Metode Gambar, dengan mendekati hubungan penggunaan fungsi Green; (2)
Ekspansi fungsi ortogonal, sebuah pendekatan secara langsung melalui persamaan diferensial
dan sedikit memeriksa dari kontruksi langsung dari fungsi Green. Metode lainnya, seperti
penggunaan penyesuaian pemetaan dalam masalah dua dimensi, akan dihilangkan. Untuk
diskusi penyesuaian pemetaan menarik pembaca untuk mengacu pada referensi yang dikutip
pada akhir Bab.

2.1. Metode Gambar


Metode gambar fokus pada salah satu masalah atau lebih muatan titik dalam permukaan
batas, misalnya, konduktor baik yang ditanahkan ataupun potensial pegangan. Dibawah
kondisi yang baik memungkinkan untuk diduga dari geometri dari sejumlah situasi muatan
titik yang cocok pada magnitude, wilayah luar dapat disimulasikan kondisi batas yang
dibutuhkan. Muatan ini disebut dengan muatan gambar, dan penggantian masalah nyata yang
dibatasi oleh wilayah yang terbatas dengan muatan gambar tetapi batasannya disebut dengan
metode gambar. Muatan gambar harus menjadi volume eksternal, karena potensialnya harus
menjadi solusi dari persamaan Laplace dalam volume; “integral partikular” (yakni solusi
persamaan Poisson) yang diperoleh dari penjumlahan muatan potensial dalam volume.

Contoh yang sederhana adalah muatan titik yang diletakkan didepan ruang konduktor tak
terhingga pada potensial nol, seperti yang digambarkan pada Gambar 2.1. hal ini menjelaskan
bahwa hal ini ekuivalen dengan masalah muatan alami dan persamaan serta muatan yang
berlawananan yang diletakkan pada muatan cermin titik disamping ruang yang didefinisikan
dengan posisi konduktor.

2.2. Muatan Titik dalam bola Konduksi yang ditanahkan


Sebagai sebuah ilustrasi dari metode gambar kita memperhatikan masalah yang
diilustrasikan pada gambar 2.2 dari muatan titik q yang diletakkan pada y relatif disekitar
dimana pusat ditanahkan dari radius bola konduksi a. Kita melihat potensial Φ(x) seperti Φ(
|x|=a ¿=0. Dengan simetri yang jelas bahwa muatan titik q’ (diasumsikan bahwa hanya satu
gambar yang diperlukan) akan dibentangkan bada sinar alami dari muatan q. Jika kita
memperhatikan muatan q luar pada bola, posisi gambar y’ akan terbentang didalam bola.
Potensial akibat muatan q dan q’ adalah:
q q'
Φ ( x )= + (2.1)
|x− y| |x− y|

Kita sekarang harus mencoba untuk memilih q’ dan | y '| seperti potensial yang hilang pada
|x|=a. Jika n adalah vektor unit dalam arah x dan n’ adalah vektor unit dalam arah y, maka:
q q'
Φ ( x=a )= + (2.2)
|x n− y n '| | x n '− y ' n|
Jika x adalah faktor luar dari bentuk pertama dan y’ adalah luar kedua, potensial pada x = a
menjadi:
q q'
Φ ( x=a )= + (2.3)
y a
|
a n− n '
a | | y ' n '− n
y |
Dari bentuk (2.3) akan dilihat bahwa pilihan:
q −q ' y a
= ' , =
a y a y'
Buat Φ(|x|=a ¿=0, untuk semua nilai yang memungkinkan dari n ∙ n '. Karena magnitude dan
posisi dari muatan gambar adalah:
−a ' ' a
q'= q , y = ( 2.4)
y' y
Kita catat bahwa sebagai muatan q dibawa mendekati bola, muatan gambar yang berada
didalam magnitude dan berpindah dari pusat bola. Ketika q hanya diluar permukaan bola,
muatan gambar adalah sama dan berlawanan dengan magnitude dan hanya berada dibawah
permukaan.
Sekarang muatan gambar telah ditentukan, kita dapat mengembalikan masalah alami dari
muatan q diluar bola konduktor yang ditanahkan dan memperhatikan efek variasi. Densitas
muatan sebernarnya berada diatas permukaan bola dan dapat dihitung dengan derivatif
normal Φ pada permukaan:
a2
−1 ∂Φ −q a ( ) 1− 2
y
σ=
4 π ∂x | = ( ) 1+ a −2 a cos γ
4 π a2 y 2 3
(2.5)
x=a
( y2 y ) 2

Dimana γ adalah sudut antara x dan dan y. Densitas muatan dalam unit −q /4 π a2
ditunjukkan dalam gambar 2.3 sebagai fungsi dari γ untuk dua nilai dari y/a. Konsentrasi dari
muatan dalam arah muatan titik q adalah jelas, terutama untuk y/a = 2. Hal ini mudah untuk
menunjukkan secara langsung integrasi muatan total pada bola yang sebanding dengan
magnitude dari muatan gambar, yang berdasarkan hukum Gaus.
Gaya aksi pada muatan q dapat dihitung dengan cara yang berbeda. Cara yang pertama
(yang termudah) adalah lihat kebawah secara langsung gaya antara muatan q dan muatan
gambar q’. Jarak antara muatan dan muatan gambar adalah y – y’ = y (1−a2 / y 2). Karena
gaya tarik, berdasarkan hukum coloumb adalah:
−2
q2 a 3
a2
|F|= 2
a y( )( 1− 2
y ) ( 2.6)

Untuk separasi gaya yang besar adalah menginverse hukum pangkat tiga, tetapi mendekati
bola adalah proporsional untuk kuadrat inverse dari jarak yang jauh dari permukaan bola.
Metode alternatif untuk menentukan gaya adalah menghitung gaya aksi total pada
permukaan bola. Gaya pada tiap elemen dari area da adalah 2 π σ 2 da , dimana σ diberikan
oleh (2.5) yang ditunjukkan pada gambar 2.4. Tetapi dari simetri jelas bahwa hanya
komponen pararel untuk vektor radius dari pusat bola ke q yang menambah gaya total.
Karena gaya total aksi pada bola (sama dan berlawanan untuk gaya aksi pada q) yang
diberikan oleh integral:
2
q2 a 2
a2 cos γ
|F|= ( )(
8 πa2 y
1−
y2 ) ∫
a 2
a
3
d Ω(2.7)

( 1+ 2 −2 cos γ
y y )
Integrasi secara langsung medan (2.6).
Diskusi seluruhnya telah didasarkan pada pengertian bahwa muatan titik q adalah diluar
bola. Sebenarnya, hasil yang diaplikasikan secara seimbang untuk muatan q didalam bola.
Hanya muatan yang diperlukan pada permukaan densitas muatan (2.5), dimana derivatif
normal luar konduktor adalah didalam jari-jari lingkaran sekarang, yang dinyatakan sebuah
tanda muatan. Pembaca dapat mendistribusikan muatan permukaan yang mirip untuk gambar
2.3, tetapi total permukaan muatan adalah jelas sama dengan – q, tidak bergantung pada y.

2.3. Muatan titik dalam muatan yang ada, mengisolasi, bola konduksi.
Dalam subbab sebelumnya kita memperhatikan masalah muatan titik q dekat bola yang
ditanahkan dan melihat bahwa densitas muatan permukaan distimulasi pada bola. Muatan ini
adalah jumlah total q’ = –aq /y dan didistribusikan melebihi permukaan dalam beberapa cara
sebagai keseimbangan dibawah semua gaya aksi.
Jika kita memperhatikan masalah dari stimulasi bola konduksi dengan total muatan Q
dalam muatan titik q yang ada, kita dapat menemukan solusi dari potensial dengan
superposisi liniear. Dalam operasionalnya, kita dapat menggambarkan bahwa kita memulai
dengan bola konduksi yang ditanahkan (dengan muatan q’ didistribusikan melebihi
permukaan). Kemudian kita memutuskan kawat tanah dan menambahkan bola disekitar
muatan (Q – q’). Ini membawa muatan total pada bola sampai ke Q. Untuk menentukan
potensial kita mencatat bahwa penambahan muatan (Q – q’) akan didistribusikan secara
teratur melebihi permukaan, karena gaya elektrostatistik akibat muatan titik q telah seimbang
dengan muatan q’. Karena potensial akibat penambahan muatan (Q – q’) akan sama jika
muatan titik dari magnitude adalah asli, paling sedikit untuk titik diluar bola.
Potensial adalah superposisi dari (2.1) dan potensial dari muatan titik (Q – q’) yang asli:
a
Q+ q
q aq y
Φ ( x )= + + (2.8)
|x− y| a2 | x|
|
y x−
y2
y |
Gaya aksi pada muatan q dapai dilihat secara langsung dari hukum Coloumb. Ini langsung
pada vektor radius ke q dan mempunyai magnitude:

q a3 ( 2 y 2 −a2 ) y
q
|F|= 2 Q−
y [ y ( y 2 −a2 )
2
y](2.9)

Dalam limit dari y ≫a, gaya mereduksi hukum coloumb untuk dua muatan benda yang kecil.
Tetapi mendekati gaya bola diubah karena stimulasi distribusi muatan pada permukaan bola.
Gambar 2.5 menunjukkan gaya sebagai sebuah fungsi dari jarak untuk berbagai rasio dari
Q/q. Gaya dituliskan dalam unit dari q 2 / y 2; nilai positif (negatif) dapat disamakan pada
keengganan (tarik-menarik). Jika bola adalah muatan yang berlawanan pada q atau bukan
muatan, gaya tarik-menarik pada semua jarak. Bahkan jika muatan Q adalah tanda yang sama
sebagai q, maka gaya menjadi tarik-menarik pada jarak yang berdekatan. Dalam limit Q ≫q,
gaya muatan nol (titik kesetimbangan yang tidak tetap) sangat dekat pada bola, pada

1
(
y ≅ a 1+
2 )
√ q /Q . Catat bahwa nilai asimtot dari gaya yang dicapai secepat muatan q lebih

dari beberapa radii jauh dari bola.


Contoh ini memperlihatkan cara secara umum dengan penjelasan mengapa kelebihan muatan
pada permukaaan tidak langsung meninggalkan permukaan karena keengganan bersama tiap
muatan. Secepat sebuah elemen dari muatan dihilangkan dari permukaan, gambar gaya
menariknya kembali. Jika usaha cukup, muatan dapat dihilangkan dari permukaan yang tidak
terbatas. Fungsi usaha dari logam adalah bagian yang besar hanya usaha melawan gambar
gaya tarik untuk menghilangkan elektron dari permukaan.

2.4. Muatan titik dekat bola konduksi pada potensial tetap.


Masalah lain yang dapat didiskusikan dengan mudah adalah muatan titik dekat bola
konduksi yang berada pada potensial tetap V. Potensial adalah sama untuk muatan bola,
kecuali muatan (Q – q’) pada pusat digantikan oleh sebuah muatan (Va). Hal ini dapat dilihat
dari (2.8) saat |x|=a adalah dua bentuk yang dihilangkan dan bentuk terakhir akan sama
dengan V yang dibutuhkan. Maka potensial adalah:
q aq Va
Φ ( x )= − + (2.10)
|x− y| a 2 |x|
|
y x−
y2
y |
Gaya pada muatan q akibat bola pada potensial tetap adalah:
q q ay 3 y
|F|=
y2[Va− 2
( y 2−a2 ) y
(2.11)
]
Untuk nilai yang sesuai untuk Va/q dan Q/q gaya ini sangat mirip dengan mautan bola, yang
ditunjukkan pada gambar 2.5. walaupun pendekatan untuk nilai asomtik (Vaq/ y 2) lebih
gradual. UntukVa ≫ q, titik kesetimbangan yang tidak stabil mempunyai lokasi yang

1
ekuivalen y ≅ a 1+ ( 2
√ q /Va . )
2.5. Bola konduksi dalam medan listrik beraturan dengan metode gambar.
Sebagai contoh penutup dari metode gambar kita memperhatikan sebua jari-jari bola
konduksi a dalam medan listrik beraturan E0 . Sebuah medan beraturan dapat menjadi keras
sebagai hasil dengan jumlah muatan posistif dan negatif yang tak terbatas. Untuk contoh, jika
ada dua muatan ±Q, ditempatkan pada posisi z = ∓R, seperti yang ditunjukkan pada gambar
2.6a, kemudian dalam wilayah dekat asal muatan tersebut yang berdimensi sangat kecil
dibandingkan R kira-kira konstanta medan listrik E0 ≅ 2 Q/ R2 paralel dengan sumbu z. Dalam
batas sebagai R, Q → ∞, dengan konstanta Q/ R2, perkiraan ini menjadi tepat.
Jika sekarang sebuah jari-jari bola konduksi a adalah tempat sumbernya, potensial akan
diakibatkan muatan ±Q pada ∓R dan bayangan ∓Qa/R pada z=a 2 /¿ R:
Q Q aQ aQ
Φ= 2 2 1 /2
− 1
− 4 2 1
+ 4 2 1
(2.12
( r + R +2rR cos θ ) a 2a r a 2a r
2 2
( r + R −2 rR cos θ ) 2
( 2
R r + 2+
R R
cos θ ) (
2 2
R r + 2−
R R
cos θ ) 2
Dimana Φ telah dinyatakan dalam bentuk titik observasi koordinat bola. Dalam dua bnetuk
pertama R lebih besar dibandingkan r dengan asumsi. Karena kita dapat memperluas akar
setelah memfaktorkan R2. Dengan carntua yang sama, bentuk ketiga dan keempat, kita dapat
memfaktorkan r 2 dan kemudian memperluasnya. Hasilnya adalah:

−2 Q 2Q a 3
Φ=
[ R2
r cos θ+
R 2 r2 ]
cos θ + ⋯(2.13)

Dimana bentuk yang tidak disebutkan dihilangkan dalam batas R → ∞. Dalam batas 2 Q/R 2
menjadi medan beraturan yang diaplikasikan, maka potensial adalah:
a3
Φ=−E0 r− ( ) r2
cos θ (2.14)

Kemudian bentuk pertama (−E0 z ) hany potensial dari medan beraturan E0 yang telah
diturunkan secara langsung daripada dua bentuk pertama dalam (2.12). kedua adalah
potensial akibat densitas medan permukaan yang distimulasi, dengan ekuivalen, muatan
bayangan. Catat bahwa bentuk muatan bayangan sebuah kutub daya
D=Qa/ R ×2 a2 / R=E0 a3. Densitas muatan permukaan yang distimulasi adalah:
−1 ∂Φ 3
σ=
4 π ∂r |r=a
= E cos θ( 2.15)
4π 0

Kita catat bahwa integral permukaan dari densitas muatan yang dihilangkan, maka tidak ada
perbedaan antara bola yang ditanahkan dengan bola yang distimulasi.

Anda mungkin juga menyukai