Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KEPERAWATAN DASAR 2

OKSIGEN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4

1. SITI MASITOH
2. SITI EKA WAJIANTI
3. TIARA RIZQA SALSABILA
4. WAHYU FATHU NUZUL

Akademi Keperawatan Islamic VillageJl. Islamic Raya Kompleks Islamic


Village, Pakulonan Barat, Kelapa dua, Tangerang Banten 15810
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah
yang dikarunikan-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sesuai dengan
namanya, sebuah makalah memang tidak dimaksudkan sebagai buku materi atau buku panduan,
melainkan di dalam pembahasannya, terdapat informasi-informasi yang mudah-mudahan dapat
menambah serta memperluas pengetahuan kami serta pembaca.

Dalam penyusunan makalah ini kami mendapati berbagai kesulitan, baik dalam
pencarian sumber, bahan atau dalam hal lainnya. Akan tetapi, berkat pertolongan-Nya lah
akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik. Adapun penyusunan makalah ini yaitu
berdasarkan pada bahan-bahan yang kami cari dari berbagai sumber. Kami mencatat hal-hal
yang berhubungan dengan pokok permasalahan yang dibahas.

Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

dosen pengajar KD2 yang telah memberikan tugas pada kami

Orang tua kami yang telah memberikan dukungan dorongan, bantuan, serta memberikan
do’a restunya sehingga terselesaikannya makalah ini.

Sahabat-sahabat seperjuang kami (kelas 1 B) yang senantiasa membantu kami tetap


semangat dalam menggapai ridho Allah Swt.

Kami memahami dan menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu ,
kami mengharapkan kritik dan saran untuk terciptanya sebuah makalah yang baik. Akhirnya,
kami mengucapkan terima kasih kepada segenap yang telah mendukung terciptanya makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya untuk kami dan umumnya untuk
yang menggunakan serta membacanya.

Tangerang, 03 April 2019


Tim Penyusun

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................
1.3 Tujuan....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Oksigenisasi.........................................................................................

2.2

2.3

2.4

2.5

BAB III PENUTUP


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahan atau zat kimia terjadi secara alamiah di bumi, disekeliling kita atau dihasilkan oleh
benda hidup, termasuk binatang dan tumbuh-tumbuhan.  Batu-batuan dan pasir, besi, emas,
perak dan tembaga, ataupun seperti zat-zat kimia di alam yang telah terbentuk dalam wujud gas,
keberadaannya sangat dekat dengan kita, bahkan diantara zat-zat tersebut dibutuhkan oleh
makhluk hidup.  Salah satu zat/unsur kimia tersebut adalah oksigen. 
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia yang berlambang ‘O’ dan nomor atom 8, yang
merupakan unsur golongan kalogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua
unsur lainnya, utamanya menjadi oksida dimana merupakan unsur paling melimpah ketiga di
alam semesta berdasarkan massa dan unsur paling melimpah di kerak bumi, sehingga keberadaan
oksigen menjadi sangat penting bagi mahluk hidup untuk keberlanjutan kehidupan dimuka bumi
ini.
Di alam, oksigen bebas dihasilkan dari fotolisis air selama fotosintesis oksigenik dimana
ganggang hijau dan sianobakteri di ekosistem lautan menghasilkan sekitar 70% oksigen bebas
yang dihasilkan di bumi, sedangkan sisanya dihasilkan oleh tumbuhan daratan.  Dari keberadaan
dan fungsi oksigen yang begitu dekat dengan kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia
dimana oksigen berperan dalam metabolisme manusia, setiap sel dalam tubuh manusia
membutuhkan oksigen untuk membelah, untuk bertumbuh dan untuk sel tetap hidup begitu pun
pada makhluk hidup lainnya.
Menurut Kordi (2004),  oksigen (O2) merupakan salah satu faktor pembatas sehingga apabila
ketersediaannya dalam perairan tidak mencukupi kebutuhan organisme yang ada, maka segala
aktifitas organisme tersebut akan terhambat.  Kadar oksigen yang terlarut dalam perairan alami
bervariasi, tergantung pada suhu, salinitas, turbulensi air, dan tekanan atmosfer.  Semakin besar
suhu dan semakin kecil atmosfer, kadar oksigen terlarut semakin sedikit. 

1.2 Tujuan Makalah


Tujuan makalah ini adalah :
1. Memaparkan tentang sejarah singkat oksigen
2. Memaparkan tentang karakteristik oksigen
3. Memaparkan tentang keberadaan dan peranan oksigen dalam lingkungan pesisir dan
pulau-pulau kecil
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Oksigenasi

Oksigen adalah salah satu kebutuhan yang paling vital bagi tubuh. Otak masih
mampumentoleransi kekurangan oksigen antara 3-5 menit. Apabila kekurangan oksigen
berlangsunglebih dari 5 menit, maka terjadi kerusakan sel otak secara permanen.. Selain
itu oksigendigunakan oleh sel tubuh untuk mempertahankan kelangsungan metabolisme
sel. Oksigen akandigunakan dalam metabolisme sel membentuk ATP (Adenosin
Trifosfat) yang merupakansumber energi bagi sel tubuh agar berfungsi secara
optimal.Oksigenasi adalah memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan cara
melancarkansaluran masuknya oksigen atau memberikan aliran gas oksigen (O2)
sehingga konsentrasioksigen meningkat dalam tubuh.Oksigenasi adalah memberikan
aliran gas oksigen (O2) lebih dari 21 % pada tekanan 1atmosfir sehingga konsentrasi
oksigen meningkat dalam tubuh.

2.2 Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan

Bernafas/pernapasan merupakan proses pertukaran udara diantara individu


danlingkungannya dimana O2 yang dihirup (inspirasi) dan CO2 yang dibuang (ekspirasi).
Sistem pernapasan terdiri atas organ pertukaran gas yaitu paru-paru dan sebuah
pompaventilasi yang terdiri atas dinding dada, otot-otot pernapasan, diafragma, isi
abdomen, dinding abdomen, dan pusat pernapasan di otak. Pada keadaan istirahat
frekuensi pernapasan antara 12-15 kali per menit.Proses bernafas terdiri dari 3 bagian,
yaitu :

1. Ventilasi
yaitu masuk dan keluarnya udara atmosfir dari alveolus ke paru-paru atau sebaliknya.
Proses keluar masuknya udara paru-paru tergantung pada perbedaan tekanan antara
udaraatmosfir dengan alveoli. Pada inspirasi, dada ,mengembang, diafragma turun dan
volume paru bertambah. Sedangkan ekspirasi merupakan gerakan pasif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi :
a. Tekanan udara atmosfir 
b. Jalan nafas yang bersih
c. Pengembangan paru yang adekuat

2. Difusi
yaitu pertukaran gas-gas (oksigen dan karbondioksida) antara alveolus dan kapiler paru-
paru. Proses keluar masuknya udara yaitu dari darah yang bertekanan/konsentrasi lebih
besar ke darahdengan tekanan/konsentrasi yang lebih rendah. Karena dinding alveoli
sangat tipis dan dikelilingi oleh jaringan pembuluh darah kapiler yang sangat rapat,
membran ini kadang disebut membrane respirasi. Perbedaan tekanan pada gas-gas yang
terdapat pada masing-masing sisi membran respirasisangat mempengaruhi proses difusi.
Secara normal gradien tekanan oksigen antara alveoli dandarah yang memasuki kapiler
pulmonal sekitar 40 mmHg. Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi :

a. Luas permukaan paru


b. Tebal membran respirasic.
c. Jumlah darah
d. Keadaan/jumlah kapiler dara
e. Afinitas
f. Waktu adanya udara di alveoli

3. Transpor
yaitu pengangkutan oksigen melalui darah ke sel-sel jaringan tubuh dan
sebaliknyakarbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler.Oksigen perlu ditransportasikan
dari paru-paru ke jaringan dan karbondioksida harusditransportasikan dari jaringan
kembali ke paru-paru. Secara normal 97 % oksigen
akan berikatan dengan hemoglobin di dalam sel darah merah dan dibawa ke jaringan seba
gaioksihemoglobin. Sisanya 3 % ditransportasikan ke dalam cairan plasma dan sel-sel.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transportasi :
a. Curah jantung (cardiac Output / CO) 
b. Jumlah sel darah merah
c. Hematokrit darah
d. Latihan (exercise)
e. Keadaan pembuluh darah

Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh system respirasi,


kardiovaskuler, dan keadaan hematologi. Sistem Respirasi Sistem pernapasan terdiri
atas organ pertukaran gas yaitu paru-paru dan sebuah
pompa ventilasiyang terdiri atas dinding dada, otot-otot pernapasan,
diafragma, isi abdomen, dinding abdomendan pusat pernapasan di otak. Bernafas
adalah pergerakan udara dari atmosfer ke sel tubuh dan pengeluaran CO2 dari sel
tubuh sampai ke luar tubuh. Ada tiga langkah dalam proses oksigenasi yaitu ventilasi,
perfusi paru dan difusi.
Sistem kardiovaskuler Kemampuan oksigenasi pada jaringan sangat dipengaruhi oleh
fungsi jantung untuk memompa darah sebagai transport oksigen. Darah masuk ke
atrium kiri dari vena pulmonaris. Aliran darah keluar dari ventrikel kiri menuju aorta
melalui katup aorta. Kemudian dari aorta darah disalurkanke seluruh sirkulasi
sistemik melalui arteri, arteriol, dan kapiler serta menyatu kembalimembentuk vena
yang kemudian dialirkan ke jantung melalui atrium kanan. Darah dari atriumkanan
masuk dalam ventrikel kanan melalui katup pulmonalis untuk kemudian dialirkan ke
paru- paru kanan dan kiri untuk berdifusi. Darah mengalir di dalam vena pulmonalis
kembali ke atriumkiri dan bersikulasi secara sistemik berdampak pada kemampuan
transport gas oksigen dankarbon dioksida. 
HematologiOksigen membutuhkan transport dari paru-paru ke jaringan dan karbon
dioksia dari jaringan ke paru-
paru. Sekitar 97% oksigen dalam darah dibawa eritrosit yang telah berikatan denganh
emoglobin (Hb) dan 3 % oksigen larut dalam plasma. Setiap sel darah merah
mengandung
280 juta molekul Hb dan setiap molekul dari keempat molekul besi dalam hemoglobi
n berikatan dengan satu molekul oksigenasi membentuk oksihemoglobin (HbO2).
Afinitas atau ikatan Hb dengan O2 dipengaruhi oleh suhu, ph, konsentrasi 2,3
difosfogliserat dalam darah merah. Dengan demikian besarnya Hb dan jumlah
eritrosit akan memengaruhi transport gas.

2.3 Kebutuhan Oksigen Manusia

2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigen

– Saraf otonomik
– Hormone dan obat
– Alergi pada saluran napas
– Perkembangan
– Lingkungan
– Perilaku

1. Faktor Fisiologis
Setiap kondisi yang mempengaruhi kardiopulmunar secara langsung akan
mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memenuhi kebutuhan oksigen. Proses
fisiologi selain yang mempengaruhi proses oksigenasi pada klien termasuk perubahan
yang mempengaruhi kapasitas darah untuk membawa oksigen, seperti anemia,
peningkatan kebutuhan metabolisme, seperti kehamilan dan infeksi.
2. Faktor Perkembangan
Tahap perkembangan klien dan proses penuaan yang normal mempengaruhi
oksigenasi jaringan. Saat lahir terjadi perubahan respirasi yang besar yaitu paru-paru
yang sebelumnya berisi cairan menjadi berisi udara. Bayi memiliki dada yang kecil
dan jalan nafas yang pendek. Bentuk dada bulat pada waktu bayi dan masa kanak-
kanak, diameter dari depan ke belakang berkurang dengan proporsi terhadap diameter
transversal. Pada orang dewasa thorak diasumsikan berbentuk oval. Pada lanjut usia
juga terjadi perubahan pada bentuk thorak dan pola napas.

1) Bayi premature : yang disebabkan kurangnya pembentukan surfaktan


2) Bayi dan toodler : adanya resiko infeksi saluran pernafasan akut
3) Anak usia sekolah dan remaja : resiko saluran pernafasan dan merokok
4) Dewasa muda dan pertengahan : diet yang tidak sehat, kurang aktivitas, stress yang
mengakibatkan penyakit jantung dan paru-paru
5) Dewasa tua : adanya proses penuaan yang mengakibatkan kemungkinan
arteriosclerosis, elastisitas menurun, ekspansi paru menurun.

3. Faktor Perilaku
Perilaku atau gaya hidup baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi
kemampuan tubuh dalam memenuhi kebutuhan oksigen.
Faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi pernafasan meliputi: nutrisi, latihan fisik,
merokok, penyalahgunaan substansi.

1) Nutrisi : misalnya pada obesitas mengakibatkan penurunan ekspansi paru, gizi


yang buruk menjadi anemia sehingga daya ikat oksigen berkurang, diet yang
terlalu tinggi lemak menimbulkan arteriosclerosis
2) Exercise (olahraga berlebih) :Exercise akan meningkatkan kebutuhan oksigeN
3) Merokok : nikotin dapat menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah perifer dan
coroner
4) Substance abuse (alkohol dan obat-obatan) : menyebabkan intake nutrisi menurun
mengakibatkan penurunan hemoglobin, alkohol menyebabkan depesi pusat
pernafasan
4. Faktor Lingkungan
1. Tempat kerja (polusi)
2. Suhu lingkungan
3. Ketinggian tempat dari permukaan laut
5. Faktor Psikologi
Stres adalah kondisi di mana seseorang mengalami ketidakenakan oleh karena harus
menyesuaikan diri dengan keadaan yang tidak dikehendaki (stresor). Stres akut
biasanya terjadi oleh karena pengaruh stresor yang sangat berat, datang tiba-tiba,
tidak terduga, tidak dapat mengelak, serta menimbulkan kebingungan untuk
mengambil tindakan. Stress akut tidak hanya berdampak pada psikologis nya saja
tetapi juga pada biologisnya , yaitu mempengaruhi sistem fisiologis tubuh, khususnya
organ tubuh bagian dalam yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Jadi, stres
tersebut berpengaruh terhadap organ yang disyarafi oleh syaraf otonom. Hipotalamus
membentuk rantai fungsional dengan kelenjar pituitari (hipofise) yang ada di otak
bagian bawah. Bila terjadi stres, khususnya stres yang akut, dengan cepat rantai
tersebut akan bereaksi dengan tujuan untuk mempertahankan diri dan mengadaptasi
dengan cara dikeluarkannya adrenalin dari kelenjar adrenal tersebut. Nah, adrenalin
inilah yang akan mempengaruhi alat dalam tubuh yang tidak dipengaruhi oleh
kehendak kita. Terjadinya kegagalan dalam proses suplai oksigen ke organ-organ
tersebut karena organ-organ tubuh dalam bekerja selalu membutuhkan oksigen secara
teratur dalam jumlah yang cukup, dan oksigen tersebut dibawa oleh darah yang
mengalir ke organ-organ tersebut.

2.5 Gangguan Oksigenasi


Permasalahan dalam hal pemenuhan kebutuhan oksigen tidak terlepas dari adanya
gangguanyang terjadi pada sistem respirasi baik pada anatomi maupun fisiologi dari
organ-organ respirasi.Gangguan pada sistem respirasi dapat disebabkan diantaranya oleh
karena peradangan, obstruksi, trauma, kanker, degeneratif, dan lain-lain.
Gangguan tersebut akan menyebabkan kebutuhanoksigen dalam tubuh tidak terpenuhi
secara adekuat. Secara garis besar, gangguan respirasidikelompokkan menjadi tiga.
Yaitu:

a) Gangguan irama/frekuensi pernapasan
1. Gangguan irama pernafasan antara lain :
a. Pernafasan cheyne-stokes yaitu siklus pernafasan yang amplitudonya mula-mula
dangkal, makin naik kemudian makin menurun dan berhenti. Lalu pernafasan
dimulailagi dengan siklus baru. Jenis pernafasan ini biasanya terjadi pada klien
gagal jantungkongesti, peningkatan tekanan intrakranial, overdosis obat. Namun
secara fisiologis,
jenis pernafasan ini terutama terdapat pada orang di ketinggian 12.000-15.000 kak
i diatas permukaan laut dan pada bayi saat tidur.
b. Pernafasan biot
yaitu pernafasan yang mirip dengan pernafasan cheyne-stokes, tetapi
amplitudonya rata dan disertai apnea, keadaan pernafasan ini kadang ditemukan
pada penyakit radang selaput otak.
c. Pernafasan kussmaul
yaitu pernafasan yang jumlah dan kedalaman meningkat seringmelebihi 20
kali/menit. Jenis pernafasan ini dapat ditemukan pada klien dengan
asidosismetabolik dan gagal ginjal.

2. Gangguan frekuensi pernafasana
a. Takipnea/ hipernea, yaitu frekuensi pernafasan yang jumlah nya meningkat
diatasfrekuensi pernafasan normal.
b. Bradipnea, yaitu kebalikan dari takipnea dimana frekuensi pernafasan yang
jumlahnyamenurun dibawah frekuensi pernafasan normal .

b) Insufisiensi pernafasan
Penyebab insufisiensi pernafasan dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:
1. Kondisi yang menyebabkan hipoventilasi alveolus
2. Kelainan yang menurunkan kapasitas difusi paru.
3. Kondisi yang menyebabkan terganggunya pengangkutan oksigen dari paru-paru ke
jaringan.

c) Hipoksia.
Hipoksia adalah kekuranga oksigen dijaringan, istilah ini lebih tepat daripada
anoksia.Sebab jarang terjadi tidak ada oksigen sama sekali dalam jaringan. Hipoksia
dapat dibagikedalam kelompok yaitu :
1. Hipoksemia
2. Hipoksia hipokinetik (stagnant anoksia/anoksia bendunga)
3. Overventilasi hipoksia
4. Hipoksia histotoksik

2.6 Kegawatdaruratan Pada Gangguan Sistem Pernafasan

Istilah pernafasan yang lazim digunakan mencakup 2 proses : pernafasan luar(eksterna) yaitu
penyerapan oksigen dan pengeluaran karbondioksida dari tubuhsecara keseluruhan serta
pernafasan dalam (interna), yaitu penggunaan oksigen danpembentukan karbondioksida oleh
sel-sel serta pertukaran gas antara sel-sel tubuhdengan media cair sekitarnya. Sistem
pernafasan terdiri dari organ pertukaran gas(paru-paru) dan sebuah pompa ventilasi
paru. Pompa ventilasi terdiri dari dindingdada, otot-otot pernafasan, pusat pernafasan diotak
yang mengendalikan ototpernafasan.

B.FUNGSI PARU
Pada keadaan istirahat, frekuensi pernafasan manusia normal berkisar antara 12-15 kali
permenit. Satu kali pernafasan , 500 ml udara, atau 6-8 L udara per menit dimasukan dan
dikeluarkan dari paru-paru. Udara ini akan bercampur dengan gas yang terdapat dalam
alveoli, dan selanjutnya oksigen masuk ke dalam darah dikapiler paru, sedangkan
karbondioksida masuk ke dalam alveoli, melalui prosesdifusi sederhana. Dengan cara ini,
250 mL oksigen per m,enit masuk ke dalam tubuhdan 200 mL karbondioksida akan
dikeluarkan.

PengertianPenurunan fungsi paru dan hiperresponsivitas jalan napas


terhadap berbagairangsang. Karakteristik penyakit meliputi bronkhospasme, hipersekresi
mukosa danperubahan inflamasi pada jalan napas.(Campbell. Haggerety,1990; orsi
1991).Banyak orang mengabaikan keseriusan penyakit ini. Perawatan di RS sering kalikarena
akibat dari pengabaian tanda penting ancaman serangan asma dan tidakmematuhi regimen
terapeutik. Status asmatikus mengacu pada kasus asma yang berat yang tak berespon
terhadap tindakan konvensional. Ini merupakan situasi yang mengancam kehidupan dan
memerlukan tindakan segera.

2.7 Asuhan Keperawatan Berkaitan Dengan Kebutuhan Oksigen

Pengkajian
 1.Tanggal Pengkajian : 16 Juni 2009
Pukul : 09.30 WIB2.
Identitas Klien Nama : Tn. K. S
Umur : 83 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Swasta (petani)
Alamat : Dukuh RT 3 RW V, Tulakan, Sine, NgawiDx.
Medis : Dispneu PPOK
Tanggal Masuk : 15 Juni 2009
No. Register : 2581643.
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 38 tahun
Pendidikan : SLTA
Agama : Islam
Alamat : Dukuh RT 3 RW V, Tulakan, Sine, Ngawi
Hubungan dg Klien: Anak

B. Riwayat Perawatan

1. Keluhan Utama: Klien mengatakan sesak nafas, batuk berdahak, dan sakit pada perut
bagian atasseperti tertarik saat batuk skala nyeri 6.
2.Riwayat Penyakit Sekarang: Klien mengatakan sesak nafas, batuk berdahak, dan perit
sakit dirasakan sejak beberapa hari yang lalu. Klien adalah pasien pindahan dari ruang
Melati dan ICU.
3. Riwayat Penyakit Dahulu: Klien mengatakan sebelumnya pernah mengalami hal yang
sama tapi tidaksampai dirawat di RS.
4. Riwayat Penyakit Keluarga: Klien mengatakan dalam keluarganya ada riwayat
penyakit hipertensi.

5. Pola Fungsi Kesehatan.


a. Pola Persepsi Kesehatan: Klien mengatakan kesehatan itu penting dan jika
salah satu anggotakeluarganya ada yang sakit 
b. Pola nutrisi dan metabolism
Sebelum sakit : klien mengatakan makan rutin 3x sehari dan minum 7-8 gelas
perhari
Selama sakit : klien mengatakan tidak nafsu makan, makanan dari RS hanya
habis½ porsi dan minum 1 gelas air putih hangat serta 1 gelas susu.
c. Pola eliminasi
Sebelum sakit : klien mengatakan BAB dan BAK lancar dengan BAB 2x
seharidengan konsistensi lembek, bau khas, berwarna kuningkecoklatan serta
BAK 5x sehari kuning jernih, bau khas.
Selama sakit : klien mengatakan BAK 4x sehari lancar berwarna
kuning jernih, bau khas serta BAB 1x sehari bahkan 2 hari 1x
dengankonsistensi padat berwarna kuning kecoklatan, bau khas.
d. Pola istirahat tidur
Sebelum sakit : klien mengatakan sebelum sakit istirahat tidur ±8-
10 jam/hari,dengan posisi tidur miring dan terlentang, sering mengalami susah
tidur bila malam hari terbangun.
Selama sakit : klien mengatakan istirahat tidur selama sakit ±5-8 jam/hari,
dengan posisi tidur miring dan terlentang dengan bagian kepala agakditinggik
an, sering terbangun bila merasakan sesak nafas dannyeri di perutnya
e. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit : klien mengatakan biasanya dapat melakukan aktivitas sehari-
harisecara mandiri
Selama sakit : klien mengatakan dapat beraktivitas tapi dengan bantuan
anaknya/orang lain.
f. Pola hubungan dan peran
Sebelum sakit : klien mengatakan mempunyai hubungan yang baikdengan
keluarga, dan tetangga-tetangganya
Selama sakit : klien mengatakan saat sakitpun klien masih mempunyai
hubunganyang baik dengan keluarga, dan tetangga-tetangganya.
g. Pola konsep diri
Body image : klien mengatakan tidak malu akan penyakit yang dideritanya
Harga diri : klien mengatakan ingin diperhatikan
Ideal diri : klien mengatakan ingin cepat sembuh
Peran : klien mengatakan perannya adalah sebagai seorang suami,ayah, dan
kakek
Identitas diri : klien mengatakan, klien adalah seorang laki-laki
sebagaiseorang petani, sudah menikah, dan mempunyai 3 anak, serta 4cucu.
h. Pola sensori dan kognitif
Klien sadar/ composmentis, dapat berbicara normal,interaksi
sesuai, pendengaran tidak terganggu/ normal, penglihatan normal, klien melak
ukanmasase pada bagian yang nyeri untuk mengurangi rasa nyeri.

i. Pola reproduksi seksual


Klien mengatakan tidak mengalami masalah pada kelaminnya, klien
menyatakan mengikuti KB, dan mengatakan hubungan suami istri baik-baik
saja.
j. Pola penanggulangan stress
Sebelum sakit : klien mengatakan jika ada masalah kadang berceritadengan
istri dan anak-anaknya.
Selama sakit : klien mengatakan selama dirawat di RS permasalahankesehatan
yang dialaminya sedikit demi sedikit teratasi meskipun kadang-kadang rasa
sesak dan nyeri hilang timbul. Klien juga mengatakan sangat diperhatikan
oleh keluarganya.
k. Pola nilai dan kepercayaan
Klien mengatakan beragama Islam, tidak ada larangan pada pasien untukttap
beribadah selama dirawat di RS.C.

PEMERIKASAAN FISIK 
1. Keadaan Umum : Klien tampak pucat2.
2. TTVTD : 130/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 28 x/menit
S : 36 0C.
3. Kepala : rambut beruban, pendek, lurus, tidak ada lesi.
4. Wajah : keriput, pucat.
5. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
6. Mata : konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik,bentuk mata bulat.
7. Hidung : tidak ada polip, lurus, bersih.
8. Mulut : kering, simetris, tidak sumbing, bersih
9. Telinga : tidak ada serumen, simetris.
10. Dada :
a. Paru-paru
Inspeksi : pengembangan dada kanan = dada kiri 
Palpasi : vocal fremitus simetris
perkusi : sonor-sonor
Auskultasi : ada suara tambahan, wheezing (+) 
b. Jantung
Inspeksi : simetris, ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : batas jantung tidak melebar
Auskultasi : tidak ada bising.
c. Abdomen
Inspeksi : perut lebih rendah daripada dada, bersih.
Auskultasi :suara peristaltic usus 7x/ menit
Palpasi : terdapat nyeri tekan di perut bila bersamaandengan batuk
Perkusi : turgor kulit baik

11. Genetalia : tidak terpasang DC.


12. Muskuloskeletal
Ekstremitas atas : tangan kanan terpasang infuse, tidak ada oedem
Ekstremitas bawah: kaki dapat digerakkan, kekuatan otot 5
13. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 12 Juni 2009
14. Terapi
Infus RL 20 tetes/menit (mikro) + II ampul Aminophilin
Injeksi :Dexamethasone 3x1 ml
Ranitidin 2x2 ml
Metoclopramide 1x2 ml
Gentamicin 2x80 mg
Cefotaxim 1x1 gr
O2: 3-4 liter/menit.
I. Analisa Data
II. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d adanya penumpukan secret ditandai dengan
batuk produktif
2. Nyeri akut b.d retraksi otot abdominal ditandai dengan penggunaan otot bantu per
ut untukusaha bernapas
III. Intervensi
Tanggal : 16/6/2009 jam : 10.45 WIB
IV. IMPLEMENTASI
V. EVALUASI
2.8 Studi Kasus Asuhan Keperawatan Pada Kebutuhan Oksigen

Anda mungkin juga menyukai