Anda di halaman 1dari 2

A.

Golongan Obat
1. Statin
a. Atorvastatin
Menurunkan level LDL-C, mengatur produksi berlebih lipoprotein hati, meningkatkan
sensitivitas dan pensinyalan insulin hati.

1) Interaksi: antasid, antipirin, kolestipol, digoksin, eritromisin/klaritromisin,


kontrasepsi oral, inhibitor protease.
2) Efek Samping: insomnia, angio udema, anoreksia, asthenia, neuropati perifer,
alopesia, pruritus, ruam, impoten, sakit dada, hipoglikemik dan hiperglikemik,
trombositopenia jarang dilaporkan.
b. Simvastatin
Menurunkan level LDL-C, meningkatkan konsentrasi plasma HDL-C melalui
peningkatan konsentrasi plasma apoA1 pada pasien dengan hiperlipidemia.

1) Indikasi: hiperkolesterolemia primer (hiperlipidemia tipe Ila) pada pasien yang


tidak cukup memberikan respons terhadap diet dan tindakan-tindakan lain yang
sesuai; untuk mengurangi insiden kejadian koroner klinis dan memperlambat
progresi aterosklerosis koroner pada pasien dengan penyakit jantung koroner dan
kadar kolesterol 5,5 mmol/l atau lebih.
2) Efek Samping: ruam kulit, alopesia, anemia, pusing, depresi, parestesia,
neuropati perifer, hepatitis, sakit kuning, pankreatitis; sindrom hipersensitivitas
(termasuk angioedema) jarang dilaporkan.

c. Rosuvastatin
Memiliki efikasi tertinggi dalam menurunkan LDL-C, apoB, dan non HDL-C
dibandingkan statin lain pada dosis yang sebanding.

1) Indikasi: hiperkolesterol primer (tipe IIa termasuk heterozigot familial) atau


dislipidemia campuran (tipe IIb) sebagai terapi tambahan jika upaya diet dan olah
raga tidak mencukupi.
2) Efek Samping: sakit kepala, pusing, asthenia proteinuria, nyeri otot, konstipasi,
mual, nyeri abdomen, jarang terjadi proteinuria, kuning, artralgia,  jaundice,
polineuropati.

Cholesterol Absorption Inhibitors (Kolesterol Penyerapan Penghambat)

d. Ivabradine
Menghambat penyerapan usus makanan dan kolesterol empedu, mengurangi kadar LDL-C
sebesar 20-25% bila diberikan baik sebagai terapi tunggal atau kombinasi dengan statin,
mengurangi tingkat protein C-reaktif.
1) Indikasi: arteri koroner, pengobatan simtomatik angina pektoris stabil kronik pada
pasien dengan ritme sinus normal yang tidak dapat mentoleransi penggunaan beta
bloker, gagal jantung kronis (gagal jantung kronis kategori NYHA II sampai IV
dengan disfungsi sistolik, ritme sinus dan denyut jantung ≥ 75 detak/menit).
2) Efek Samping: gangguan penglihatan termasuk phosphenes, sakit kepala (bulan
pertama pengobatan), pusing (akibat bradikardi), pandangan kabur, bradikardi,
eosinofil, hiperurisemia, sinkop (akibat bradikardi), vertigo, palpitasi, ekstrasistol
supraventrikel, hipotensi (akibat bradikardi), dispnea, mual, konstipasi, diare,
angioedema, ruam, kram otot, astenia (akibat bradikardi), letih, peningkatan kreatinin
darah, eritema, pruritus, urtikaria, malaise (akibat bradikardi), fibrilasi atrial, sick-
sinus syndrome, AV 2nd degree block, AV 3rd degree block.

Anda mungkin juga menyukai