Krgka CRPN
Krgka CRPN
Ayah Fatimah sudah tak tertolong. Fatimah terus-menerus menangis sampai matanya sembab.
Ibunya menenagkan sebisanya. Adik-adiknya juga terus-menerus menangis. Fatimah sangat terluka atas
kepergian ayahnya. Ia tak tahu siapa yang akan mencari nafkah untuk keluarganya.
Setelah kepergian ayahnya, ia berfikir bahwa ialah yang harus mencari nafkah. Ia harus
meninggalkan sekolahnya dan pergi merantau. Ibunya selalu menangis saat Fatimah meminta izin.
Ia sadar bahwa ayah adalah segalanya baginya. Saat merantau pun ia selalu memawa kamusnya.
Terus-menerus membaca pesan dari sang ayah. Ia harus bekerja untuk menggapai cita-citanya.