Bab Ii
Bab Ii
LANDASAN TEORI
A. Belajar TPQ
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar mengenai masalah belajar dan
“belajar menjadi masalah setiap orang maka lahirlah beberapa cara pendekatan, ahli
Berikut ini beberapa pendapat tentang definisi belajar yang dikemukakan oleh para
ahli, yaitu Menurut Lester Crow Ph.D dan Alice Crow, Ph.D “ learning is modification of
initiated through sensory stimulation”.2 Artinya : belajar adalah perubahan tingkah laku yang
mengikuti suatu proses pertumbuhan sebagai hasil penyesuaian diri secara terus menerus
behaviour that is result of past experience”. 3 Artinya : belajar adalah perubahan tingkah laku
Menurut Nana Sudjana “Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan pada diri seseorang”.4 Menurut Slameto “Belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”.5
1 Sumadi Surya Brata, Psikologi Pendidikan,PT. Raja Grafindo persada, Jakarta, 1990,
hlm. 244.
2 Lester Crow, Ph.D dan Alice Crow Ph.D, Human and Development of learning,
American Company, New York, t.th., hlm. 215.
3 Clifford T. Morgan, Intruduction to Psychology, The Mc. Hill Book Company, New
York, 1961, hlm. 187.
4 DR. Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru Offset, Bandung,
1989, hlm. 28.
5 Drs. Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Siatem Kredit Semester (SKS), Bumu
Aksara, Jakarta, 1991, hlm. 78.
2
Menurut Moh. Uzer Usman “Belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri individu
berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan
lingkungannya”.6
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan beberapa hal yang berkaitan dengan
pengertian belajar yaitu belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang, perubahan
itu sebagai akibat dari pengalaman yang telah lampau, belajar adalah suatu proses yang
ditandai dengan adanya perubahan pada diri sendiri, perubahan itu sebagai hasil dari
pengalaman interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya.
Jadi secara sederhana belajar dapat diartikan sebagai sesuatu proses tingkah laku
akibat pengalaman atau latihan, secara sadar yang diusahakan oleh indera manusia sebagai
interaksi aktif dengan lingkungannya dan individu dengan individu, sehingga hasil belajar itu
mengubah tingkah laku yang lebih baik yang menyangkut semua kepribadian dan tinghkah
laku manusia.
Menurut Drs. A. Noer Hadi Djamal, suatu hal yang mendorong kegiatan belajar dan
juga yang merupakan alasan dilakukannya perbuatan belajar oleh seseorang yaitu adanya
sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas, adanya sifat kreatif yang ada
pada manusia dan keinginan untuk selalu maju, adanya keinginan untuk memperbaiki
kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan komparasi maupun kompetisi,
adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran dan adanya
Menurut DR. Nana Sudjana, op. cit., adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar yaitu faktor yang berasal dari dalam diri kita, faktor yang berasal dari lingkungan dan
faktor dari dalam diri kita berupa kemampuan sedangkan faktor yang bersal dari lingkungan
ialah kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran adalah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya
6 Drs.
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profersional, PT. Remaja Rosda Karya,
bandung, 1991, hlm. 2.
3
lainnya yaitu
Faktor dari luar terbagi menjadi dua yaitu faktor lingkungan dan faktor instrumental.
Faktor lingkungan terbagi menjadi 2 yaitu alam dan sosial dan Faktor Instrumental
dministrasi/manajemen.
Faktor dari dalam ini terbagi menjadi dua, yaitu fisiologi dan psikologi. Faktor
fisiologi terbagi menjadi 2, yaitu kondisi fisik dan kondisi pancaindera. Faktor
psikologi terbagi menjadi 5, yaitu bakat, minat, kecerdasan, motivasi dan kemampuan
kognitif.
a. Dasar Belajar
Manusia sebagai makhluk Tuhan telah dikaruniai kemampuan dasar yang bersifat
rohaniah dan jasmaniah, agar dengannya manusia mampu mengambangkan diri dan
Artinya: “Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatu apapun, dan Dia memberi pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur.”
Dari ayat ini dapat kita ketahui bahwa manusia lahir ke dunia tidak mengetahui
manusia menjadi mengetahui apa yang ada di sekitarnya dengan proses belajar, dan tidak
6 Drs.
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profersional, PT. Remaja Rosda Karya,
bandung, 1991, hlm. 2.
4
terarah dan dapat dipertanggungjawabkan adalah pendidikan dalam dimensi yang setara
dengan tingkat daya cipta, daya rasa, daya karsa masyarakat beserta anggota-anggotanya.
dalam batang tubuh UUD 1945 pasal 31: “Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan
nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka
hak setiap individu rakyat Indionesia. Untuk menyelenggarakan dan menyediakan sarana
prasara dan fasilitas belajar yang memadai, tidaklah merupakan tanggung jawab pemerintah
saja, tetapi tanggung jawab setiap warga negara. Dalam rangka memberikan acuan dasar dan
Dalam Al-Qur’an belajar atau menuntut ilmu merupakan salah satu ajaran yang
Artinya: “... Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-
orang yang mempunyai ilmu pengetahuan beberapa derajat” (Prof. R.H.A. Soenarjo, SH,
6 Drs.
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profersional, PT. Remaja Rosda Karya,
bandung, 1991, hlm. 2.
5
b. Tujuan Belajar
sabngat penting dalam dunia pendidikan, sedangkan “tujuan dalam proses belajar mengajar
merupakan komponen pertama yang harus ditetapkan dalam proses pengajaran yang
Adapun tujuan belajar adalah sebagai berikut : ada dua istilah yang sering kita dengar
perbedaannya dan persamaannya. Kedua istilah itu ialah maksud (aim) dan tujuan
(objektive). Untuk menjelaskan perbedaan antara kedua istilah tersebut kita dapat
mendekatinya dengan cara sebagai berikut (Dr. Nana Sudjana, op. cit.,) :
1) Maksud dapat dinyatakan sebagai jawaban atas pertanyaan “Mengapa topik ini
2) Tujuan-tujuan (objektives) harus dirumuskan dengan jelas oleh penyusunan alat ukur.
Seleksi metode mengajar dan komunikasi semuanya bergantung pada tujuan ini.
3) Masalah yang sama juga terjadi seandainya kita mempersoalkan masalah tujuan
Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa maksud itu sesungguhnya masih bersifat
umum. Karena bertalian dengan tujuan sekolah. Berdasarkan tujuan sekolah selanjutnya
dapat disusun tujuan-tujuan yang lebih khusus yang kita sebut objectiveitu. Pada umumnya
maksud (aim) dapat diuraikan menjadi tiga jenis tujuan yang berbeda, yaitu :
isi (content).
Pada umumnya tujuan yang paling diutamakan adalah tujuan isi, yang menyangkut
pengetahuan dan pengertian (DR. Oemar Hamalik,). Tujuan belajar di sekolah sebagaimana
6 Drs.
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profersional, PT. Remaja Rosda Karya,
bandung, 1991, hlm. 2.
6
dikatakan oleh Nana Sudjana yang dikutip dari Bloom diarahkan dalam tiga bidang. Ketiga
bidang tersebut dikenal dengan taksonomi Bloom, yaitu bidang kognitif (pengetahuan),
bidang afektif (perasaan dan sikap) dan bidang psikomotorik (ketrampilan dan perbuatan).
Bloom dan Kratch ialah yang mengembangkan taksonomi tujuan pendidikan lebih
terdiri dari kognitif, afektif dan psikomorik. Domain kognitif disusun mulai dari tingkat yang
( Evaluating ). Domain afektif terdiri dari menerima, merespons, menilai, mengorganisasi dan
karakterisasi oleh suatu nilai atau oleh suatu kompleks nilai (DR. Oemar Hamalik, op. cit.,)
yang kompleks.
6 Drs.
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profersional, PT. Remaja Rosda Karya,
bandung, 1991, hlm. 2.
7
c. Motif Belajar
Motif adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong individu untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai sesuatu tujuan. Jadi motif bukanlah hal
yang dapat diamati, melainkan adalah hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu
yang dapat kita saksikan. Tiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang itu didorong oleh
sesuatu kekuatan dari dalam orang itu, kekuatan pendorong inilah yang kita sebut motif.
1. Motif Bawaan
Yaitu motif yang dibawa sejak lahir, jadi ada tanpa dipelajari misalnya dorongan
untuk makan, minum, istirahat dan lain-lain. Motif-motif ini seringkali disebuit motif
yang diisyaratkan secara biologis, artinya ada dalam warisan biologis manusia.
Yaitu motif-motif yang timbulnya karena dipelajari, seperti misalnya dorongan untuk
belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengejar sesuatu kedudukan
Pengertian taman pada TK Al-Qur’an adalah : “sebuah tempat yang indah dan
nyaman untuk belajar Al-Qur’an”. sehingga belajar TPQ (Taman Pendidikan Qur’an)
adalah belajar di sebuah tempat yang indah dan nyaman yang mana dalamnya
“TK Al-Qur’an adalah salah satu bentuk pendidikan dasar, dalam belajar membaca
6 Drs.
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profersional, PT. Remaja Rosda Karya,
bandung, 1991, hlm. 2.
8
3) TQA: (Ta’limul Qur’an lil Aulad) merupakan jenjang lanjutan bagi TKA/TPA
4) Kursus : adalah paket belajar yang tidak termasuk dalam kategori TKA, TPA
maupun TQA. Untuk itu dalam pelaksanaan kursus cepat membaca Al-Qur’an,
Misalnya : Paket A untuk anak usia SLTP, Paket B untuk anak usia SLTA, Paket C
untuk para mahasiswa, Paket D untuk para bapak muda, Paket E untuk para ibu muda dan
bekal dasar, bagi anak didik (santri) agar mampu membaca Al-Qur’an dengan baik
generasi yang mencintai Al-Qur’an serta menjadikan Al-Qur’an sebagai bacaan dan
“Kurikulum dapat dipandang sebagai buku atau dokumen yang dijadikan guru
Kurikulum dapat diartikan sebagai sesuatu yang hidup dan berlaku selama
jangka waktu tertentu dan perlu direvisi secara berkala agar tetap relevan dengan
6 Drs.
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profersional, PT. Remaja Rosda Karya,
bandung, 1991, hlm. 2.
9
besarnya:Apa yang akan diajarkan (ruang lingkup, scope), Kepada siapa diajarkan,
Apa sebab diajarkan, dengan tujuan apa dan Dalam urutan yang bagaimana
(sequencee).
Salah satu fungsi kurikulum dan pendidikan adalah menyiapkan peserta didik untuk
kehidupan dikemudian hari. oleh karena itu ada beberapa dasar yang dapat disimpulkan atas
a. Sadar akan tujuan perubahan-perubahan yang ingin dikembangkan dan dicapai pada
peserta didik.
b. Orientasi ke hari depan, karena peserta didik dipersiapkan untuk menghadapi hari
depannya.
c. Sadar akan penyesuaian, karena masyarakat dan lingkungan tidak pernah bersikap
statis.
Untuk menyesuaikan dengan laju perkembangan masyarakat yang sangat cepat maka
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perbaikan kurikulum adalah sebagai berikut:
hubungannya dengan departemen lain yang turut serta dalam usaha pendidikan.
b. Menyusun rencana jangka panjang yang dapat dirinci tahapannya dalam jangka
pendek.
c. Mengisi rencana di atas secara integral dalam arti meliputi semua aspek
kurikulum.
6 Drs.
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profersional, PT. Remaja Rosda Karya,
bandung, 1991, hlm. 2.
10
a. Pengertian Prestasi
Belajar sebagai sebuah proses secara sadar akan menghasilkan out put atau hasil yang
dicapai oleh siswa dalam bentuk prestasi. Jadi dari prestasi dapat diartikan sebagai :
1) Di dalam Kamus Istilah Pengetahuan Populer adalah: “apa yang telah dapat
2) Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah: “hasil yang telah dicapai
3) Menurut M. Bukhori, prestasi adalah: “hasil belajar yang tercapai atau hasil yang
sebenarnya dicapai.”
4) Menurut Ngalim Purwanto, prestasi adalah: “hasil yang telah dicapai dari usaha yang
Jadi, dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian prestasi adalah hasil
yang telah dicapai dari usaha yang dilakukan sebelumnya dengan jalan keuletan bekerja
b. Pengukuran Prestasi
mengukur prestasi atau hasil yang dicapai oleh siswa dalam belajar. “Dalam dunia
pendidikan pentingnya pengukuran prestasi belajar tidaklah dapat disangsikan lagi. Walaupun
nilai yang diperoleh dalam tes hendaknya tidak dijadikan tujuan utama bagi siswa/anak didik,
akan tetapi dapat digunakan sebagai sarana peningkatan motivasi untuk belajar.”
6 Drs.
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profersional, PT. Remaja Rosda Karya,
bandung, 1991, hlm. 2.
11
Istilah tes telah sedemikian populernya di masyarakat kita sehingga bukan merukan hal
yang asing. Namun apabila ditanya pengertiannya mereka masih bingung, maka yang
terbayang dalam pikiran mereka tentang tes adalah merupakan hal yang masih keliru.
“Istilah tes berasal dari kata testum, sedangkan dalam pengertian bahasa Prancis kuno berarti
Sebelum adanya ejaan yang disempurnakan dalam bahasa Indonesia ditulis dengan
test, yaitu merupakan alat untuk prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur
sesuatu dalam suasana tertentu dengan cara aturan-aturan yang telah ditentukan. Untuk
mengerjakan tes ini tergantung kepada petunjuk perintahnya apakah melingkari atau
Di bawah ini terdapat beberapa pengertian tentang hal-hal yang berkaitan dengan tes,
yaitu :
2) Testee, adalah responden yang sedang mengerjakan tes. Orang-orang inilah yang
akan dinilai atau diukur, baik mengenai kemampuan, minat, bakat, pencapaian dan
sebagainya.
pengambilan tes terhadap para responden. Dengan kata lain tester adalah subjek
evaluasi (tetapi adakalanya hanya orang yang ditunjuk oleh subjek evaluasi untuk
melaksanakan tugasnya).
6 Drs.
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profersional, PT. Remaja Rosda Karya,
bandung, 1991, hlm. 2.
12
1) Macam-macam pengukuran/tes
a) Tes hasil belajar, yaitu tes yang dikembangkan dan digunakan untuk mengukur
prestasi seseorang dalam suatu bidang, sikap dan ketrampilan sebagai hasil dari proses
pembelajaran.
b) Tes verbal (lisan), yaitu tes yang menghendaki untuk direspon menggunakan bahasa
c) Tes objetif, yaitu tes yang hendaknya terstruktur dan seorang testee harus
d) Tes subjektif, yaitu tes yang memberikan kesempatan pada testee untuk memilih,
e) Tes baku, yaitu tes yang telah disusun oleh seorang tim ahli melalui uji coba berkali-
2) Teknik pengukuran/tes
d) Teknik tidak langsung, adalah teknik pengukuran yang dilakukan melalui orang lain.
Di bawah ini akan dikemukakan saran-saran untuk membiasakan belajar yang efisien
yaitu :
6 Drs.
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profersional, PT. Remaja Rosda Karya,
bandung, 1991, hlm. 2.
13
11) Adakan penilaian terhadap kesulitan bahan untuk dipelajari lebih lanjut.
12) Susunlah dan buatlah pertanyaan-pertanyaan yang tepat dan usahakan menemukan
jawabannya.
20) Analasis kebiasaan belajar yang dilakukan dan cobalah untuk memperbaiki
kelemahan-kelemahan.
Di dalam agama Islam diperintahkan untuk mendidik anak dan membekalinya dengan
ilmu agama, karena anak merupakan amanat dari Allah SWT, selain itu anak juga sebagai
6 Drs.
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profersional, PT. Remaja Rosda Karya,
bandung, 1991, hlm. 2.
14
anugerah dari Allah yang paling indah sehingga orang tua wajib bertanggung jawab dan
َع ِظي ٌم أَجْ ٌر ِع ْن َدهُ هَّللا َ َوأَ َّن فِ ْتنَةٌ َوأَوْ اَل ُد ُك ْم أَ ْم َوالُ ُك ْم أَنَّ َما َوا ْعلَ ُموا
Artinya : “Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan
sesungguhnya di sisi Allah lah pahala yang paling besar.” (Q.S Al-Anfal : 28)
Dari ayat di atas bahwasannya selain orang tua harus mendidik anak juga orang tua
harus menyadari bahwa anak adalah juga bisa menjadi ujian keimanan dari Allah SWT.
Pendidikan yang paling penting dan utama yang harus diberikan kepada anak sebagai basic
anak didik yang sesuai dengan ajaran agama Islam, supaya kelak menjadi anak yang cakap
dan menyelesaikan tugas hidupnya yang diridlai Allah SWT, sehingga terjalin kebahagiaan di
gerakan anak. Misalnya jika mengaji apakah bacaan yang dibaca sudah betul, apakah anak
sudah mengerjakan shalat lima waktu, apakah anak sudah bisa menghafal do’a-do’a dan
masih banyak contoh kegiatan yang harus dikontrol agar anak tidak salah jalan di dalam
Fiqih, Tafsir, Kebudayaan Islam dan Perjalanan Nabi Muhammad SAW.” Di bawah ini akan
a) Memelihara kitab suci dan membacanya serta memperhatikan isinya, untuk menjadi
6 Drs.
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profersional, PT. Remaja Rosda Karya,
bandung, 1991, hlm. 2.
15
c) Mengharapkan keridlaan Allah SWT dengan menganut I’tikad yang sah dan
d) Menanam akhlak yang mulia dengan mengambil suri tauladan dengan baik dari
untuk usia tersebut masih kuatsehingga mudah baginya untuk menghafal bacaan-bacaan Al-
dipakai/diajarkan oleh Al-Qur’an seperti : metode hafalan, kisah/cerita, penulisan sajak yang
kepada bentuk manusia seutuhnya, oleh karena materi-materi yang disajikan Al-Qur’an selalu
mengarah kepada jiwa, akal dan raga manusia. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat
32 :
الحكيمالعليمأنتإنك,علمتناماإاللناالعلمسبحنكقالوا.
Artinya : “Mereka menjawab : Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari
apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
6 Drs.
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profersional, PT. Remaja Rosda Karya,
bandung, 1991, hlm. 2.
16
a) Membuka dan menutup , yaitu pada setiap awal kegiatan guru melakukan pembukaan
c) Metode ceramah, yaitu guru menyampaikan materi dengan cara penuturan lisan
kepada siswa.
menghafal huruf hijaiyah satu persatu dan menghafal ayat-ayat Al-Qur’an yang pendek-
pendek.
6 Drs.
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profersional, PT. Remaja Rosda Karya,
bandung, 1991, hlm. 2.