Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KANDEMAN
Jalan Raya Kandeman KM 7 Kabupaten Batang 51262
email: kandeman.top@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMANTAUAN PERTUMBUHAN

A. PENDAHULUAN
Pemantauan pertumbuhan adalah kegiatan untuk melihat,
mengukur, dan menilai indikator-indikator pertumbuhan. Kegiatan ini
penting dilaksanakan sebagai upaya menemukan secara dini masalah yang
berkaitan dengan pertumbuhan balita di suatu wilayah tertentu. Dengan
ditemukannya masalah pertumbuhan secara dini pemecahan masalah
dapat segera dilaksanakan sehingga dapat menghindari terjadinya masalah
yang lebih lanjut. Indikator-indikator yang dibutuhkan dalam pemantauan
pertumbuhan adalah jumlah balita yang datang dan ditimbang (D/S), balita
yang naik berat badannya (N/D), jumlah balita BGM dibandingkan dengan
balita yang ditimbang (BGM/D), jumlah posyandu aktif, jumlah kader aktif.
Balita yang datang dan ditimbang (D/S) adalah semua balita yang datang
dan ditimbang berat badannya di posyandu maupun di luar posyandu satu
wilayah kerja, pada kurun waktu tertentu. Balita yang naik berat badannya
naik dan mengikuti garis pertumbuhan pada KMS di suatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu. Balita bawah garis merah adalah balita yang
ditimbang berat badannya berada pada garis merah atau dibawah garis
merah pada KMS yang ditemukan di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Kurang gizi masih menjadi masalah gizi utama di Indonesia. Menurut
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, secara nasional prevalensi
balita gizi kurang dan buruk (BB/U < -2SD) sebesar 19,6 %, prevalensi
balita pendek (stunting) sebesar 37,2 %, balita sangat kurus (BB/TB <
-3SD) sebesar 5,3 %. Di Kecamatan Pecalungan, Prevalensi balita gizi
kurang dan buruk (BB/U < -2SD) hasil Pemantauan Status Gizi (PSG)
tahun 2017 sebesar 9,56 %, prevalensi balita sangat pendek & pendek
(stunting) ( TB/U atau PB/U < -3 SD dan -3 SD sampai < -2SD ) sebesar
19,8 %, balita sangat kurus (BB/TB < -3SD) sebesar 0% dan balita kurus
(BB/TB -3SD sampai < -2SD) sebesar 2,46 %. Setiap anak dengan gizi
buruk mempunyai resiko kehilangan IQ 10 – 13 poin.
B. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS
Tujuan umum :
Mengetahui status gizi balita.
Tujuan khusus :
1. Mengetahui status kesehatan balita.
2. Menemukan secara dini masalah yang berkaitan dengan pertumbuhan
balita di suatu wilayah tertentu.
3. Mengatasi masalah yang berkaitan dengan pertumbuhan balita secara
dini.

C. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pokok melakukan penimbangan balita.
Rincian kegiatan
1. Kader posyandu mengumumkan hari buka posyandu.
2. Kader posyandu menimbang berat badan balita, mengisi kms, memberi
penyuluhan, membuat laporan.
3. Bidan desa mengumpulkan laporan dari posyandu di wilayah desa
binaannnya.
4. Bidan desa menyerahkan laporan dari posyandu kepada pelaksana gizi
puskesmas.
5. Pelaksana gizi merekap laporan dari semua posyandu di wilayah
Puskesmas Pecalungan.
6. Pelaksana gizi menyusun laporan pemantauan pertumbuhan dan
melaporkannya ke Dinas Kesehatan Kabupaten.

D. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan pemantauan pertumbuhan dilaksanakan dengan cara menimbang
BB balita di posyandu dan memberi penyuluhan kepada ibu balita.

E. SASARAN
Sasaran pemantauan pertumbuhan adalah bayi/balita umur 0 – 59 bulan
di wilayah kerja Puskesmas Pecalungan.

F. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan pemantauan pertumbuhan balita dilaksanakan setiap bulan
sesuai jadwal posyandu.

G. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Kegiatan evaluasi dilaksanakan setiap kali selesai melaksanakan kegiatan
dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
H. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Dokumen yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah kms balita (Buku KIA),
register pencatatan bayi dan balita, form pelaporan. Pelaporan dibuat setiap
bulan dan dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten.

Mengetahui: Kandeman 2018


Kepala Puskesmas Kandeman Penanggung Jawab UKM

dr Dewi Caturriny Khofifah Anwar,Amd.Keb


NIP.19760816 201101 2 004 NIP. 19740905 199301 2 002

Anda mungkin juga menyukai