Anda di halaman 1dari 8

BATU KAPUR (GAMPING)

1.pengertian
Gamping (bahasa Inggris: limestone, istilah
komersial : batu kapur) (CaCO3) adalah
sebuah batuan sedimen yang terdiri
dari mineral kalsit dan aragonit, yang merupakan dua
varian yang berbeda dari CaCO3 (kalsium karbonat).
Sumber utama dari calcite adalah organisme laut.
Organisme ini mengeluarkan shell yang keluar ke air
dan terdeposit di lantai samudra sebagai
ooze pelagik (lihat lsoklin untuk informasi
tentang dissolusi kalsit).
Kalsit sekunder juga dapat terdepositkan oleh
air meteorik tersupersaturasi (air tanah yang
mengendapkan material di gua). Ini
menciptakan speleothem seperti stalagmit dan stala
ktit. Bentuk yang lebih jauh terbentuk
dari Oolite (Gamping Oolitik) dan dapat dikenali
dengan penampilannya yang granular. Gamping
membentuk 10% dari seluruh volume batuan
sedimen.
Batu gamping (batu kapur) kebanyakan merupakan
batuan sedimen organik yang terbentuk dari
akumulasi cangkang, karang, alga, dan pecahan-
pecahan sisa organisme. Batu gamping juga dapat
menjadi batuan sedimen kimia yang terbentuk oleh
pengendapan kalsium karbonat dari air danau
ataupun air laut.

Pada prinsipnya, definisi batu gamping mengacu


pada batuan yang mengandung setidaknya 50%
berat kalsium karbonat dalam bentuk mineral kalsit.
Sisanya, batu gamping dapat mengandung beberapa
mineral seperti kuarsa, feldspar, mineral
lempung, pirit, siderit dan mineral-mineral lainnya.
Bahkan batu gamping juga dapat mengandung nodul
besar rijang,nodul pirit ataupun nodul siderit.

Kandungan kalsium karbonat dari batugamping


memberikan sifat fisik yang sering digunakan untuk
mengidentifikasi batuan ini. Biasanya identifikasi
batugamping dilakukan dengan meneteskan 5%
asam klorida (HCl), jika bereaksi maka dapat
dipastikan batuan tersebut adalah batugamping.

2. sumber batu kapur

Pembentukan Batugamping pada Lingkungan Laut

Kebanyakan batugamping terbentuk di laut dangkal,


tenang, dan pada perairan yang hangat. Lingkungan
ini merupakan lingkungan ideal di mana organisme
mampu membentuk cangkang kalsium karbonat dan
skeleton sebagai sumber bahan pembentuk
batugamping. Ketika organisme tersebut mati,
cangkang dan skeleton mereka akan menumpuk
membentuk sedimen yang selanjutnya akan
terlitifikasi menjadi batugamping.

Produk sisa organisme tersebut juga dapat


berkontribusi untuk pembentukan sebuah massa
sedimen. Batugamping yang terbentuk dari sedimen
sisa organisme dikelompokan sebagai batuan
sedimen biologis. Asal biologis mereka sering
terlihat oleh kehadiran fosil.

Beberapa batugamping dapat terbentuk oleh


pengendapan langsung kalsium karbonat dari air
laut. Batugamping yang terbentuk dengan cara ini
dikelompokan sebagai batuan sedimen kimia.
Batugamping ini dianggap kurang melimpah
dibandingkan batugamping biologis.

Pembentukan Batugamping pada Lingkungan


Evaporasi

Batugamping juga dapat terbentuk melalui


penguapan. Stalaktit, stalakmit dan formasi gua
lainnya (sering disebut speleothems) adalah contoh
dari batugamping yang terbentuk melalui penguapan.
Di sebuah gua, tetesan air akan merembes dari atas
memasuki gua melalui rekahan ataupun ruang pori di
langit-langit gua, kemudian akan menguap sebelum
jatuh ke lantai gua.

Ketika air menguap, setiap kalsium karbonat yang


dilarutkan dalam air akan tersimpan di langit-langit
gua. Seiring waktu, proses penguapan ini dapat
mengakibatkan akumulasi seperti es kalsium
karbonat di langit-langit gua, deposit ini dikenal
sebagai stalaktit. Jika tetesan jatuh ke lantai dan
menguap serta tumbuh/berkembang ke atas (dari
lantai gua) depositnya disebut dengan stalakmit.
Batu gamping yang membentuk formasi gua ini
dikenal sebagai "travertine" dan masuk dalam
kelompok batuan sedimen kimia.

Gambar macam-macam jenis batugamping dan lingkungan pembentukannya.


Fungsi Batu Kapur

•     Batu gamping/batu kapur ini istilah asingnya


Limestone. Batu gamping sangat banyak gu
nanya. Batu gamping digunakan untuk bahan
bangunan seperti batu serbuk kapur, pengeras
jalan, bangunan dam dam. Juga sebagai bahan 
mentah utama pembuat portlind cement. Batu 
gamping/ Kapur juga dapat digunakan untuk pembuat
kalk zandsteen serta semen alam.  Batu gamping juga
berperan didlam indutri keramik juga digunakan 
industri, membuat gelas, alat-alat dari gelas/ email.
Didalam teknologi kimia batu kapur digunakan untuk
membuat kalsium didalam pabrik gula, juga untuk 
membuat gas CO2 CaC, CaO dan CaCl2, sebagai 
bahan pemberi warna dalam industri minyak dan lemak. 
•    Digunakan pula sebagai bahan-bahan kedokteran seperti
pasta. Dalam dunia
pertanian ,dipakai sebagai pencegah penyakit tanaman. Juga
untuk pembuatan
pupuk. Sedangkan peranan batu gamping di dalam industri
logam yaitu untuk flux 
atau bahan merendahkan titik lebur dan bahan-bahan tahan api.
Batu gamping 
juga digunakan untuk bahan pembuatan kerajinan dalam seni
budaya serta lith.

Tempat Penambangan Batu Kapur


DI INDONESIA ENDAPAN BATU GAMPING TERDAPAT
DI: ACEH, SUMTERA UTARA

(PANEN/MEDAN DAN TARUTUNG), SUMATERA


BARAT (KARANG PUTIH), JAWA BARAT 

(KLAPA NUNGGAL), DAERAH-DAERAH JABAR,


KURIPAN/ BOGOR, CIPANAS/KROMONG

/CIREBON, JAWA TENGAH (DAERAH-DAERAH


JATENG), JAWA TIMUR (DAERAH-DAERAH 

JATIM DAN MADURA, BLUTO/MADURA),


KALIMANTAN BARAT, SULAWESI SELATAN 

(TONASA/ MAKASAR).
 

Cara Pengolahan Batu Kapur


    Agar batu kapur dapat digunakan dengan mutu yang baik, maka
batu
gamping yang baru ditambang perlu diolah lebih lanjut.
Pengolahannya 
tergantung kepada pengunaan-penggunaannya. Tetapi kebanyakan 
langsung digunakan sebagai bahan mentah, hanya mengalami
proses 
mekanis misal dalam pembuatan semen. Didalam pembuatan CaO 
(Ca(OH)2 ) kapur putih untuk dinding-dinging. CaC, CaCl2 dan CO2. 
batu kapur dibakar terlebih dahulu pada suhu 900-1000  C didalam 
suatu dapur yang tegak lurus. Pada suhu 900o C ( tekanan udara
1atm) 
batu kapur itu akan berdissosiasi menjadi CaO dan CO2 -  CO2. 
ditangkap. Dibersihkan dan dimasukkan dalam tengki. CaO dibasahi 
dengan air menjadi Ca(OH)2, yang digunakan sebagai kapur dinding 
Ca(OH)2, berubah lagi menjadi CaCO3 karena bereaksi dengan
CO2 
diudara.
 
 
PEMAKAIAN  KAPUR UNTUK BANGUNAN
   1.Sebagai bahan perekat, kapur merupakan semen non  
hidrolik. 
2.Sebagai bahan memberiwarna pada dinding rumah  
sederhana ( warna putih )

Kelebihan menggunakan batu kapur


 Harga dinding batu kapur sangat murah
 waktu pemasangan cepat dan memerlukan sedikit adukan semen-pasir
 bila sudah diplester dinding ini tidak terlihat dari tanah atau kapur
Kekurangan menggunakan batu kapur
Dinding ini memerlukan kolom praktis setiap 2.5 m

beberapa ciri batu kapur yang baik dan cocok


digunakan dalam berbagai macam industri.

 Memiliki kandungan unsur pengotor seperti Mg,Al,Fe,P, s, Na,K,dan F


 Mempunyai kandungan mineral pengotor seperti pirit, kuarsa, dan juga
markasit
 Derajat kemurnian yakni kadar CaO
 Memiliki sifat fisik tertentu mulai dari kecerahan, ukuran butir, luas
permukaan hingga kelembap
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipeia.org/wiki
https://www.geoginesia.com
tabloidrumah idaman.blogspot.com
http://tambangbatu.com

Anda mungkin juga menyukai