Anda di halaman 1dari 1

Menutup aib saudara seiman, memaafkan saudara seiman,  

melepaskan kesulitan sesama Muslim,


berbaik sangka kepada semua muslim, dan berdoa untuk sesama muslim

Pelajaran yang bisa diambil dari Pancasila sebagai wadah ukhuwah wathaniyah adalah agar islam
sebagai mayoritas mampu mengayomi minoritas dan bahwa persatuan adalah hal yang harus
didahulukan
Ukhuwah basyariyah hakikatnya adalah membangun persaudaraan berbasis pada kemanusiaan itu
sendiri bukan atas dasar agama, etnis, suku, dan penggolongan social. Seperti mengakui hak dan
kewajiban sebagai manusia untuk memenuhi hasrat kemanusiaan, yaitu kebutuhan biologis, social,
dan integrative. Butuh yang namanya makan, persahabatan, dan rasa ketuhanan sesuai keyakinannya.
Jadi untuk membangun ukhuwah ini diperlukan kesamaan pandangan bahwa manusia memiliki
perbedaan yang menjadi tonggak kerukunan dan keteraturan

Memiliki banyak alternatif jawaban dan ide kreatif, Mudah memahami sudut
pandang orang lain, Menjadi rekan kerja yang baik, Sering menemukan peluang baru,
Tidak mudah ditipu.

Penjelasan “tidak mudah ditipu” yakni Berpikir kritis membuat kita dapat berpikir lebih
rasional serta beralasan. Kita akan mengambil keputusan berdasarkan fakta, atau menganalisa
suatu anggapan terlebih dahulu. Kita tidak mudah percaya dengan perkataan orang lain,
memproses suatu informasi apakah relevan atau sesuatu yang  mustahil, dan lebih selektif dalam
mengolah informasi, sehingga Anda tidak akan mudah tertipu karena setiap mendapat suatu
informasi,

Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain" (HR. Ahmad, ath-
Thabrani, ad-Daruqutni) . Apa kaitannya hadits tersebut dengan berpikir kompetitif
Ketika kita berpikir kompetitif maka kita bisa mendapatkan banyak manfaat dari persaingan
tersebut. Manfaat dari persaingan ini tidak hanya berlaku untuk bisnis ataupun pekerjaan, tetapi
juga dalam kehidupan pribadi.

Contohnya Ketika kita menerapkan pemikiran kompetitif saat kita menjadi staff pemasaran dan
berlomba dalam pemasaran produk, nah kita bisa membantu perusahaan atau produk yang kita
pasarkan menjadi lebih terkenal dan laris terjual minsalnya. Maka secara kita tidak langsung kita
bermanfaat bagi perusahaan tersebut.

Kita juga bisa menerapkan berpikir kompetitif dalam kebaikan, minsal berlomba lomba dalam
kebaikan. Contoh membantu orang yang sudah tua menyebrang jalan, membuang sampah yang
berantakan di tempat sampah, atau berkompetitif dalam menyebar senyuman. Nah semua itu
menjadikan kita sebaik baiknya manusia yakni manusia yang bermanfaat bagi orang lain.

Anda mungkin juga menyukai