Anda di halaman 1dari 9

ICRA (INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT)

PHLEBITIS
DI RS Graha Medika

1. Latar Belakang
Surveilans Infeksi nosokomial yang terjadi di RS Graha Medika dilakukan
pengambilan data setiap bulan, kemudian dibuat laporan data surveilans bulanan,
triwulan, per 3 bulan, dan 1 tahun. Kejadian infeksi nosokomial yang dilakukan
surveilans antara lain IDO (infeksi daerah operasi), Phlebitis, Decubitus, dan ISK
(infeksi saluran kemih). Surveilans mulai dilakukan bulan September-November
2018. Dengan hasil data yang diperoleh adalah sebagai berikut :

HAIs September Oktober September


IDO 0 0 0
PHLEBITIS 7,9 % 7,2 % 6,8 %
ISK 0 0 0
DECUBITUS 0 0 0

Dari data surveilans infeksi nosokomial bulan September - November


2018 didapatkan hasil bahwa kejadian phlebitis menunjukkan angka yang cukup
tinggi dibandingkan kejadian infeksi nosokomial yang lain yaitu Infeksi Luka
Operasi (IDO), Decubitus, dan Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang tidak pernah
terjadi di RS Graha Medika. Meskipun telah ada progress penurunan angka
kejadian phlebitis di setiap bulan mulai bulan September - November 2018, tetap
perlu dilakukan penyusunan ICRA (Infection Control Risk Assesment) kejadian
phlebitis sebagai suatu perencanaan proses kontrol infeksi.

PEMAKAIAN KATETER VENA DI RS GRAHA MEDIKA


TRIWULAN III
1. Bulan September
No. Instalasi/ Jumlah Px Jumlah Yang Jumlah Px
Ruangan Terpasang IVL Plebitis
1 Amanda 26 26 0
2 Amelia 127 127 11
3 Adelia 21 21 1
4 Zafira 120 120 11
5 Anissa 58 58 5
6 Perinatologi 48 3 0
Total 400 355 28

1. . Jumlah kejadian plebitis


-----------------------------------------------------------X 100 %
Jumlah pasien yang terpasang IVL
28
-------------------------------------------------- x 100
355
= 7,9%
2. Bulan Oktober 2018
No. Instalasi/ Jumlah Px Jumlah Yang Jumlah Px
Ruangan Terpasang IVL Plebitis
1 Amanda 49 49 2
2 Amelia 138 138 10
3 Adelia 34 34 2
4 Zafira 149 149 13
5 Anissa 85 85 6
6 Perinatologi 61 3 0
Total 516 458 33

1. Jumlah kejadian plebitis


--------------------------------------------------------------X 100 %
Jumlah pasien yang terpasang IVL

33
-------------------------------------------------- x 100
458
= 7,2 %
3. Bulan November 2018
No. Instalasi/ Jumlah Px Jumlah Yang Jumlah Px
Ruangan Terpasang IVL Plebitis
1 Amanda 14 14 1
2 Amelia 59 59 4
3 Adelia 14 14 0
4 Zafira 44 44 4
5 Anissa 31 31 2
6 Perinatologi 19 0 0
Total 181 162 11

1. Jumlah kejadian plebitis


--------------------------------------------------------------X 100 %
Jumlah pasien yang terpasang IVL

11
-------------------------------------------------- x 100 %
161

= 6,8 %

ICRA (INFCTION CONTROL RISK ASSESMENT) KEJADIAN


PHLEBITIS
DI RS GRAHA MEDIKA
Berdasarkan hasil laporan data surveilans per 3 bulan periode bulan
September- November 2018 didapatkan angka kejadian phlebitis yang cukup
tinggi di RS Graha Medika. Maka dari itu dibuat ICRA kejadian phlebitis sebagai
suatu perencanaan proses kontrol infeksi.
1. Penilaian Probability/ Frekuensi

Tingkat Deskripsi Kejadian


Resiko
0 Never Tidak pernah
1 Rare Jarang (Frekuensi 1-2 x / tahun)
2 Maybe Kadang (Frekuensi 3- 4 x/ tahun)
3 Likely Agak sering (Frekuensi 4-6 x/ tahun)
4 Expect it Sering (Frekuensi > 6 – 12 x/ tahun

2. Penilaian Dampak/ Resiko

Tingkat Deskripsi Kejadian


Resiko
1 Minimal Clinical Tidak ada cidera
2 Moderate Clinical  Cidera ringan, misalnya luka lecet
 Dapat diatasi dengan P3K
3 Prolonged Length of Cidera sedang, misalnya luka robek
stay  Berkurangnya fungsi motorik/ sensorik/ psikologis
atau intelektual (reversibel). Tidak berhubungan
dengan penyakit
 Setiap kasus yg meperpanjang perawatan
4 Temporer Loss of  Cedera luas/ berat, misalnya : cacat, lumpuh
Function  Kehilangan fungsi motorik/ sensorik/ psikologis atau
intelektual (irreversibel), tidak berhubungan dengan
penyakit
5 Catatropic Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan
penyakit

3. Sistem yang Ada

Tingkat Deskripsi Kegiatan


Resiko
1 Solid Peraturan ada, fasilitas ada, dilaksanakan
2 Good Peraturan ada, fasilitas ada, tidak selalu dilaksanakan
3 Fair Peraturan ada, fasilitas ada, tidak dilaksanakan
4 Poor Peraturan ada, fasilitas tidak ada, tidak dilaksanakan
5 None Tidak ada peraturan
Kajian Risiko Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Probability Risk / Impact (Health, Financial, Legal, Regulatory) Current Systems / Preparedness
4 3 2 1 0 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Loss of life / limb function

Minimal clinical / financial


Prolonged length of stay
Serious loss (function /
Potential

Moderate clinical /
risks / Score
Expect it

financial

financial
Maybe

Never
Likely

Good
None

Solid
Rare

Poor

Fair
Problems

surveilans
IDO 0 1 1
ISK 0 1 1
PHLEBITIS 4 2 3
DECUBITU 0 1 1
S
4. Penentuan Skor

SKOR = nilai probabilitas X nilai dampak/resiko X nilai sistem yang ada

Skor = 4 x 2 x 3 = 24

RISK GRADING MATRIX


FREKUENSI / POTENCIAL CONCEQUENCES
INSIGNIFICANT MINOR MODERATE MAJOR CATASTROPIC
LIKEHOOD
1 2 3 4 5
Sangat sering
terjadi
Moderate Moderate High Extreme Extreme
(tiap mgu/bln)
5
Sering terjadi
(bbrp x / thn) Moderate Moderate High Extreme Extreme
4
Mungkin terjadi
(1-2 thn / x) Low Moderate High Extreme Extreme
3
Jarang terjadi
(2-5 thn / x) Low Low Moderate High Extreme
2
Sangat jarang
sekali
Low Low Moderate High Extreme
(>5 thn / x)
1
Berdasarkan hasil dari hasil surveilans HAIs didapatkan phlebitis sebagai
prioritas utama infeksi yang terjadi di rumah sakit. Dimana untuk frekuensi
kejadian phlebitis 72 kasus dalam 3 bulan, dan dampak yang ditimbulkan
berupa cidera ringan, dapat diatasi dengan pertolongan pertama, sehingga di
dapatlkan risk grading matrix moderate (frekuensi sangat sering terjadi dan
potencial concequences). Dimana masalah ini tidak perlu dilaporkan ke
direktur dan dapat diatasi di tim PPI sendiri. Rencana tindak lanjut yang dapat
dilakukan sudah ditentukan oleh rapat.
Program selanjutnya diprioritaskan berdasarkan skor/nilai terbesar,
dengan menggunakan metode Plan-Do-Study-Act adalah pendekatan ilmiah
untuk menguji Perubahan dan melakukan Perbaikan dengan menerapkan 4
langkah :
 Plan adalah mengidentifikasi tahap perubahan untuk perbaikan;
 Do adalah tahap menguji perubahan yang telah dilakukan;
 Study adalah tahap meneliti keberhasilan perubahan;
 Act adalah tahap mengidentifikasi adaptasi dan menginformasikan
siklus baru.

PDSA berfungsi untuk memandu proses berpikir pemecahan masalah


menjadi langkah-langkah yang dapat mengevaluasi hasilnya, memperbaikinya,
dan mengujinya kembali.

Plan (P)  Menurunkan kejadian phlebitis dibawah standar 1, 5 %


 Meningkatkan kepatuhan cuci tangan petugas, pengajuan
alcohol swab dan iv dressing transparan
Do (D)  Pengumpulan data surveilans phlebitis dilakukan di rawat
inap oleh IPCLN tiap bulan
 Hasil analisa oleh IPCLN tiap bulan dilaporkan ke direktur
dan komite PMKP tiap 3 bulan
 IPCLN melakukan pemantauan dalam pelaksanaan
pemasangan infus di tiap unit apakah sesuai SPO, dan dalam
pemasangan infus sebelumnya masih menggunakan hypafix,
dan kapas alkhohol masih membuat sendiri, alcohol masih
disediakan dalam wadah tersendiri
Study (S) Berdasarkan hasil data surveilans pada bulan September –
November 2018 angka kejadian phlebitis masih diatas 1,5 %
Action (A)  Melakukan resosialisasi kepada petugas kesehatan di tiap unit
tentang SPO pemasangan infus
 Melakukan resosialisasi mengenai hand hygiene
 Melakukan audit cuci tangan tiap bulan
 Melakukan resosialisasi mengenai penggunaan APD
 Melakukan pengajuan kepada pihak farmasi tentang
pengadaan iv dressing dan alcohol swab sekali pakai

Gambiran, 23 November 2018


Mengetahui
Ketua Tim PPI Komite Mutu

dr. Rio L Dharmawan Supriyadi, S. Kep, Ns

Direktur RS Graha Medika

dr. Wahyu Lulus Ariyanto, MARS

Anda mungkin juga menyukai