PILPRES 2019
2019
SIKLUS PEMILU
SETELAH SEBELUM
PENCOBLOSAN PENCOBLOSAN
SAAT PENCOBLOSAN
2
SIKLUS KECURANGAN PEMILU
Sebelum Pencoblosan
Saat Pencoblosan
Setelah Pencoblosan
PENYELENGGARA DPT BERMASALAH
DAN APARAT
PENGHITUNGAN PELANGGARAN
DAN TABULASI KAMPANYE
PENGHITUNGAN PENCOBLOSAN
3
DPT BERMASALAH
4
PELANGGARAN KAMPANYE:
1) Politik uang (1 juta amplop “serangan fajar” di Jawa Tengah,
kasus sedang diselidiki KPK)
5
PELANGGARAN KAMPANYE:
7
PENCOBLOSAN
8
PENGHITUNGAN
9
INPUT DATA
1) Tim relawan IT 02 melaporkan sedikitnya 15,4% TPS di real count website (Situng) KPU terjadi kesalahan
input (73 ribu dari 477 ribu TPS)
3). KPU tidak menerapkan “security control” yang memadai. Perlu dilakukan audit menyeluruh aplikasi yang
digunakan tersebut. (ISO20000 clause 5.3.1 poin c)
4). KPU menganggap ringan permasalahan salah input dengan statement “Human Error”.
Penanganan permasalahan yang timbul tidak dilakukan secara menyeluruh dan komprehensif. (ISO20000
Clause 8.2.3)
5). KPU sangat abai terhadap penerapan prinsip Operation Security khususnya klausul terkait dengan
“Capacity Management” (ISO27k Annex A.12.1.3)
10
PENYELENGGARA DAN APARAT
1) Bawaslu tidak adil memutus dugaan pelanggaran (Pose 1 Jari dan 2 Jari)
2) Bawaslu tidak merespon permintaan masyarakat (Forum API) untuk C1
yang merupakan dokumen publik.
3) KPU ngotot menggunakan kardus sebagai kotak suara, yang terbukti
gampang rusak
4) KPU tidak serius merespon terkait dugaan 17.5 juta DPT invalid
5) KPU menolak audit real count (Situng) KPU
6) Oknum Aparat kepolisian tidak netral, partisan
7) Oknum ASN dan Kepolisian arahkan memilih paslon 01 (Sulsel, Jateng)
8) Pengerahan ASN dan aparatur BUMN (TERSTRUKTUR)
11
FENOMENA GUNUNG ES KECURANGAN
12