Askep Hipertensi (Sylvia Farica E. 18.11.347)
Askep Hipertensi (Sylvia Farica E. 18.11.347)
Disusun Oleh :
A. Pengkajian
I. Identitas Umum Keluarga
a. Identitas kepala keluarga
1) Nama : Tn. B
2) Umur : 62 Tahun
3) Agama : Islam
4) Suku : Jawa
5) Pendidikan : SD
6) Pekerjaan : Tidak bekerja
7) Alamat : Brambang kenongo rt.2 rw.2
8) No. Telp : 085747471171
b. Komponen keluarga
No Nama P/L Usia/Tgl Lahir Hub. Dengan KK Pendidikan Pekerjaan Status
Kesehatan
1. Tn.B L 62 Tahun/9Agustus Kepala keluarga SD Buruh Tidak sakit
2. Ny.Y P 60 Tahun/7Januari Istri SD Ibu Sakit
Rumah
Tangga
3. Ny. S P 30 Tahun/27Juli Anak SMA Ibu Tidak sakit
Rumah
Tangga
c. Genogram :
Keterangan:
Laki-laki.
Perempuan.
Meninggal
Tinggal serumah.
Identifikasi Klien /Pasien
d. Tipe Keluarga
Merupakan jenis tipe keluarga Nuclear family yaitu satu rumah tangga yang terdiri
dari ayah, ibu, dan anak nomor 2. Anak sudah berkeluarga. Tidak ada kendala atau masalah
dalam keluarga maupun anatara anak satu dengan lainnya.
e. Suku bangsa
Ny.Y berasal dari suku Jawa, bahasa yang sering digunakan adalah bahasa Jawa. 2
anak sudah cukup dan bisa mendukung Kesehatan keluarganya yang optimal serta
kesejahteraan hidup yang baik.
f. Agama
Agama yang dianut anggota keluarga yaitu agama Islam. Ny.Y selalu beribadah, ia
meyakini bawa sehat dan sakit hanya Tuhan yang memberi, dengan beribadah dan berdoa
diharapkan selalu diberi kesehatan dan keselamatan.
g. Status social ekonomi keluarga
Tn. B sebagai kepala keluarga bekerja sebagai buruh, untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari , ke dua anaknya sudah berkeluarga dan memiliki rumah sendiri-sendiri. Keluarga
ini memiliki pendapatan yang cukup. Jika ada masalah sosial ekonomi yang kurang tercukupi
maka akan dibicarakan bersama anggota keluarganya.
8. Pemeriksaan Fisik
No Jenis Pemeriksaan Fisik Nama Anggota Keluarga
Tn. B Ny. Y
1. Kesadaran Klien tampak bersih, Klien tampak bersih,
composmentis composmentis
2. TTV :
TD 130/90mmhg 189/90mmhg
Suhu 36,5°C 36,8°C
Nadi 80x/mnt 117x/mnt
Pernafasan 20x/mnt 24x/mnt
IMT : 57/(153cm)2 =
56/(1.53m)2 = 56/2.34 = 23,93
(kelebihan berat badan)
3. BB & TB 55kg & 158cm 56kg & 156cm
4. Kepala Mesochepal, tidak lesi. Mesochepal, tidak lesi.
5. Mata Konjungtiva tidak anemis. Konjungtiva tidak anemis.
6. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar Tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid. tiroid.
7. Telinga Bersih Bersih
8. Mulut Warna bibir kehitaman, mulut Tidak ada sariawan
bau rokok.
9. Hidung Bersih Bersih
10. Paru-paru
Inspeksi : -Simetri, tidak ada lesi, -Simetri, tidak ada lesi,
pengembangan dada kiri kanan pengembangan dada kiri kanan
sama sama
Palpasi : -Tektil fremitus kanan kiri -Tektil fremitus kanan kiri
sama sama
Perkusi : -Sonor -Sonor
Auskultasi : -Suara vesikuler diseluruh -Suara vesikuler diseluruh
lapang paru lapang paru
11. Jantung
Inspeksi : -Ictus cordis tidak tampak -Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : -Tidak teraba masa, ictus -Tidak teraba masa, ictus
cordis teraba di intercostal V cordis teraba di intercostal V
Perkusi : -Tidak ada pembesaran jantung -Tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi : -Suara normal (lubdup) tidak -Suara normal (lubdup) tidak
terdengar suara tambahan terdengar suara tambahan
12. Abdomen
Inspeksi : -Simetri, tidak ada lesi, tidak -Simetri, tidak ada lesi, tidak
ada pembesaran ada pembesaran
Auskultasi : -Peristaltik usus normal -Peristaltik usus normal
Palpasi : -Tidak ada hematomegali, -Tidak ada hematomegali,
tidak ada nyeri tekan tidak ada nyeri tekan
Perkusi : -Tidak ada kembung/distensi -Tidak ada kembung/distensi
abdomen abdomen
13. Kulit dan kuku Kulit : Berwarna sawo matang Kulit : Berwarna sawo matang
bersih tidak ada bekas luka bersih tidak ada bekas luka
atau jahitan atau jahitan
Kuku : Bersih, tidak ada Kuku : Bersih, tidak ada
kelainan bentuk kelainan bentuk
14. Ekstermitas Atas : Kekuatan otot 4/4, Tidak Atas : Kekuatan otot 4/4, Tidak
ada kelainan bentuk, Tidak ada ada kelainan bentuk, Tidak ada
lesi lesi
Bawah : Kekuatan otot 4/4, Bawah : Kekuatan otot 4/4,
Tidak ada kelainan bentuk, Tidak ada kelainan bentuk,
Tidak ada lesi Tidak ada lesi
2. Diagnosa Keperawatan
1.) Ketidakefektifan menejemen kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan
2.) Nyeri kronis berhubungan dengan agen cidera biologis
Keadaan sejahtera 1
D. Implementasi
Hari/Tgl/Wakt No. Implementasi Respon TTD
u Dx
Rabu, 27-1-21 1 1.Menganjurkan relaksasi DS: klien mengatakan mau diajarkan SYLVIA
09.00 WIB otot progresif relaksasi otot progresif
DO: kien tampak melakukan arahan
perawat
10.10 WIB 4. Memonitor tingkat nyeri DS: klien mengatakan pusing bagian
dan TTV kepala dan tengkuk
-P : Penyakit hipertensi
-Q : Seperti di tusuk-tusuk
-R : Kepala dan tengkuuk
-S : 5
DO: Pasien tampak meringis, gelisah,
dan tidak nyaman
TD: 193/103 mmHg
N: 79x/menit
R: 24x/menit
S : 37,0 C
Kamis, 28-1-21 1 1.Menganjurkan relaksasi DS: klien mengatakan mau melakukan SYLVIA
09.00 WIB otot progresif relaksasi otot progresif sedikit di bantu
oleh perawat
Kamis, 28-1-21 2 1. Menggali bersama NY. Y DS: klien mengatakan ketika memakan
09.45 WIB faktor-faktor yang dapat jeroan ayam klien merasa pusing
menurunkan atau DO: klien tampak tidak memakan
memperberat nyeri jeroan ayam lagi
09.45 WIB 2. Mengajarkan tekhnik DS: klien mengatakan mau melakukan
relaksasi otot progresif relaksasi otot progresif sedikit di bantu
oleh perawat
DO: kien tampak melakukan arahan
perawat
Jumat, 29-1-21 2 1. Menggali bersama NY. Y DS: klien mengatakan tidak memakan
09.45 WIB faktor-faktor yang dapat pantangan makan
menurunkan atau DO: klien tampak lebih sehat
memperberat nyeri
09.45 WIB 2. Mengajarkan tekhnik DS: klien mengatakan sudah bisa
relaksasi otot progresif melakukan relaksasi otot progresif
dengan mandiri
DO: kien tampak melakukan mandiri
E. Evaluasi
Hari/Tgl/Wakt No.D Evaluasi TTD
u x
Rabu, 27-1-21 1 S : Klien mengatakan mau diajarkan relaksasi otot progesif, SYLVIA
09.00-10.10 dan mau diberikan pendkes terkait pola makannya
WIB O:
-TD: 193/103 mmHg
-N: 79x/menit
-R: 24x/menit
-S : 37,0 C
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Anjurkan relaksasi otot progresif
- Lakukan pendidikan kesehatan
- Monitor ttv
- Anjurkan klien menjaga pola makannya