Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA NY.Y DENGAN HIPERTENSI


DI DESA BRAMBANG

Disusun Oleh :

SYLVIA FARICA ELFIRA


18.11.347

PROGAM STUDI DIII KEPERAWATAN


AKADEMI KESEHATAN ASIH HUSADA SEMARANG
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA NY. Y
DENGAN HIPERTENSI
DI KELURAHAN BRAMBANG KECAMATAN KARANGAWEN

A. Pengkajian
I. Identitas Umum Keluarga
a. Identitas kepala keluarga
1) Nama : Tn. B
2) Umur : 62 Tahun
3) Agama : Islam
4) Suku : Jawa
5) Pendidikan : SD
6) Pekerjaan : Tidak bekerja
7) Alamat : Brambang kenongo rt.2 rw.2
8) No. Telp : 085747471171
b. Komponen keluarga
No Nama P/L Usia/Tgl Lahir Hub. Dengan KK Pendidikan Pekerjaan Status
Kesehatan
1. Tn.B L 62 Tahun/9Agustus Kepala keluarga SD Buruh Tidak sakit
2. Ny.Y P 60 Tahun/7Januari Istri SD Ibu Sakit
Rumah
Tangga
3. Ny. S P 30 Tahun/27Juli Anak SMA Ibu Tidak sakit
Rumah
Tangga
c. Genogram :

Keterangan:

Laki-laki.

Perempuan.

Meninggal

Tinggal serumah.
Identifikasi Klien /Pasien

d. Tipe Keluarga
Merupakan jenis tipe keluarga Nuclear family yaitu satu rumah tangga yang terdiri
dari ayah, ibu, dan anak nomor 2. Anak sudah berkeluarga. Tidak ada kendala atau masalah
dalam keluarga maupun anatara anak satu dengan lainnya.
e. Suku bangsa
Ny.Y berasal dari suku Jawa, bahasa yang sering digunakan adalah bahasa Jawa. 2
anak sudah cukup dan bisa mendukung Kesehatan keluarganya yang optimal serta
kesejahteraan hidup yang baik.
f. Agama
Agama yang dianut anggota keluarga yaitu agama Islam. Ny.Y selalu beribadah, ia
meyakini bawa sehat dan sakit hanya Tuhan yang memberi, dengan beribadah dan berdoa
diharapkan selalu diberi kesehatan dan keselamatan.
g. Status social ekonomi keluarga
Tn. B sebagai kepala keluarga bekerja sebagai buruh, untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari , ke dua anaknya sudah berkeluarga dan memiliki rumah sendiri-sendiri. Keluarga
ini memiliki pendapatan yang cukup. Jika ada masalah sosial ekonomi yang kurang tercukupi
maka akan dibicarakan bersama anggota keluarganya.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluaraga
Keluarga ini berada pada tahap keluarga dengan usia dewasa. Anak pertama berumur
29 sudah menikah
b. Tahap keluarga yang belum terpenuhi, penyebab dan kendalanya
Kurangnya perhatian anak untuk membantu Ny. Y dalam masa sakit dan memasuki
masa tua. Hal ini dikarenakan anggota keluarga atau anaknya sibuk dengan urusannya
masing-masing dan semua anaknya sudah berkeluarga sendiri semua.
c. Riwayat Kesehatan inti :
1.) Bagaimana keluarga terbentuk
Menurut Ny, Y keluarganya terbentuk dari ibu dan bapak kandung tidak mengalami
perceraian maupun konflik dalam rumah tangga
2.) Riwayat keluarga saat ini
Ny. Y mengatakan bahwa ia menderita tekanan darah tinggi sejak 2018. Hasil
observasi dan wawancara didapatkan data bahwa Ny Y memiliki riwayat hipertensi.
3.) Riwayat penyakit keturunan
Ny. Y mengatakan bawa dalam anggota keluarganya ada yang menderita penyakit
hipertensi, yaitu ayah Ny. Y.

4.) Riwayat masing-masing anggota keluarga


No Nama Umur BB Keadaan Status iminusasi Masalah Tindakan
Kesehatan (BCG/Polio/DPT/HB/Campak kesehatan yang telah
) dilakukan
1. Tn. B 62 th 55 kg Sehat Tidak terkaji - -
3. Ny. Y 60 th 56 kg Sakit Tidak terkaji Hipertensi Mengatur
pola makan
2. Ny. S 30 th 52 kg Sehat Lengkap - -
5.) Sumber pelayanan yang di manfaatkan
Ketika salah satu anggota keluarga pasien ada yang sakit keluarga selalu memanfaatkan
pelayanan berobat di pusat Kesehatan masyarakat atau di klinik terdekat pasien.
6.) Riwayat Kesehatan keluarga sebelumnya
Ny. Y mengatakan bahwa ia menderita tekanan darah tinggi sejak 2018.
7.) Hubungan antar keluarga, konflik pasangan dll
Tidak ada kendala atau masalah dalam keluarga maupun anatara anak satu dengan
lainnya.
III. Pemgkajian Keluarga
a. Karateristik Rumah
Rumah yang dimiliki keluarga ini merupakan rumah permanen, terdiri dari satu lantai,
dengan jumlah kamar yang dimiliki adalah 1 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur. Disamping
rumah dan teras depan terdapat kandang kelinci. Dikamar tampak tergantung pakaian.
Pencahayaan didalam rumah ini kurang karena rumah masih tampak gelap dan ventilasi
kurang karena jendela hanya ada pada ruang tamu dan kamar depan tetapi tidak pernah
dibuka, sedangkan ruangan yang lain tidak ada jendela, lantai rumah tampak masih keadaan
belum dikeramik dan masih bentuk tanah. Air yang diminum keluarga ini adalah air mineral
PDAM dan air mandi berasal dari air PDAM, Kamar mandi dan MCK kurang bersih dan
lembab, jamban terdapat di KM jenis jamban yaitu jongkok. Keluarga ini memiliki tempat
tinggal yang tetap dan tidak berpindah-pindah.
Denah Rumah
Keterangan:
Kamar mandi
 Kamar tidur.
Dapur Kamar Tidur Teras
 Ruang tamu.
 Teras
Ruang tengah
 Dapur.
 Kamar madi.
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Lingkungan tetangga umumnya penduduk asli Brambang, hubungan antar tetangga baik,
keluarga dan tetangga disekitarnya sering duduk dan berbincang-bincang bersama. Terkadang
diadakan kerja bakti dan semua warga ikut serta dalam kegiatan tersebut.
c. Mobilitas Geografi Keluarga
Keluarga Tn. B bertempat tinggal menetap di brambang, tidak pernah berpindah rumah.
Disamping dan dibelakang rumahnya merupakan rumah tetangga
d. Sistem Pendukung
Perasaan keluarga sangat senang sekali berkelompok atau berorganisasi dengan warga
desa brambang. Didalam Masyarakat Tn.B sering mengikuti perkumpulan di kampungnya
seperti pengajian atau perkumpulan RT. Selain itu keluarga juga sering berkumpul di rumah
Tn. B.
IV. Struktur Keluarga
a. Pola/cara komunikasi keluarga
Keluarga ini menerapkan komunikasi terbuka, bahasa yang digunakan setiap hari adalah
bahasa Jawa. Keluarga tidak memiliki kesulitan dalam penerimaan atau pengiriman pesan
dalam berkomunikasi. setiap anggota bebas menyampaikan pendapatnya.
b. Komunikasi dilakukan dengan cara terbuka, siapa yang paling berperan, siapa
pengambil keputusan
Tn. B sebagai pengendali keluarga, namun sebelum keputusan diambil Tn. B terlebih
dahulu mendiskusikan kepada anggota anaknya atau sanak saudara.
c. Struktur Peran Keluarga
1.) Tn. B
Peran informal : Martir, yaitu tidak menginginkan apapun untuk dirinya tetapi
mengorbankan apapun untuk kebaikan anggota keluarganya
Peran formal : Sebagai suami bangi Ny. Y, sebagai ayah dari Ny. S, sebagai
pencari nafkah dan pemimpin bagi keluarga. Tn. B pengambil keputusan tertinggi
dalam keluarganya
2.) Ny. Y
Peran informal : Pendamai, yaitu pengambil hati, selalu mencoba menyenangkan,
tidak pernah tidak setuju, bicara atas nama kedua bilah pihak.
Peran formal : Sebagai istri Tn. B, sebagai ibu Ny. Y. Peran pasangan pernikahan
terlihat baik, santun,harmonis.
3.) Ny. S
Peran informal : Pengikut, yaitu menerima ide orang lain secara pasif, berfungsi
sebagai pendengar dalam diskusi dan keputusan kelompok
Peran formal : Merupakan anak kedua dari 2 bersaudara yang berperan sebagai
anak Tn. B dan Ny. Y yang saatb ini berusia 27tahun dan sebagai ibu rumah
tangga.
d. Nilai dan norma keluarga
Keluarga percaya bahwa hidup sudah ada yang mengatur, demikian pula dengan sehat
dan sakit keluarga percaya bahwa setiap sakit ada obatnya, bila ada keluarga yang sakit di
bawa ke pust pekayan Kesehatan terdekat atau Rumah Sakit
e. Hambatan peran dan menjalankan peran ganda
Tidak ada hambatan dalam keluarga Tn. B mereka selalu bergotong-royong jika sedang
kesusahan dan mereka bersyukur atas khidupan yang mereka jalani.
V. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Menurut Tn. B bahwa ia senang memiliki keluarga yang lengkap (anak dan cucu), ia
merasa bahagia ketika dapat berkumpul dengan mereka. Secara umum keluarga tampak
harmonis, saling memperhatikan satu dengan yang lain serta saling menghargai satu
dengan yang lain, hanya kadang-kadang dapat terjadi perselisihan kecil biasanya masalah
anak tetapi dapat diselesaikan. Apabila ada anggota keluarga lain yang membutuhkan
maka anggota keluarga akan membantu sesuai dengan kemampuan.
b. Fungsi Sosial
Hubungan antar anggota keluarga baik, didalam keluarga ini tampak kepedulian
anggota keluarga dengan saling tolong menolong dalam melaksanakan tugas didalam
keluarga ini, begitu juga dengan anaknya yang sudah berkeluarga dan tinggal dirumah
sendiri-sendiri. Tn.B selalu mengontrol perilaku anaknya jika salah maka selalu
diingatkan.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
1.) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.
Ny. Y mengetahui bahwa dirinya mengidap hipertensi. Tapi Ny. Y tidak pernah
melakukan pola hidup sehat, misalnya Ny. Y memakan makanan yang ia sukai padahal ia tau
bahwa itu tidak baik untuk kesehatannya. Ny. Y jarang berolahraga dan keluarga kurang
mengetahui bagaimana cara merawat hipertensi. Ny. Y jika sakit jarang diperiksakan ke
puskemas pada saat pandemic ini jika sakit hanya beristirahat saja dirumah.. Dan Ny. Y
selalu mengonsumsi timun untuk menurunkan hipertensinya. Ny. Y mengalalami sakit kepala
saat hipertensinya naik.
2.) Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan
Setelah keluarga mengetahui Ny. Y menderita penyakit hipertensi keluarga sempat
membawa Ny. Y untuk periksa di klinik/puskesmas dan disarankan untuk diet rendah garam.
3.) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Keluarga Ny. Y selalu membantu anggota keluarga yang sakit di dalam pemenuhan
aktivitas sehari – hari bila penyakit Ny. Y kambuh akan tidak langsung dibawa di
puskesmas/klinik hanya beristirahat dirumah dan jika belum sembuh baru dibawa ke
puskesmas. Keluarga Ny. Y tidak menyediakan makanan yang rendah garam dan Ny. Y
tidak memakan daging.
4.) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Keluarga sudah memanfaatkan sumber daya yang ada, di depan rumah Ny. Y sudah di
Tanami tumbuh-tumbuhan seperti seledri. Cahaya yang masuk dirumah juga sudah cukup.
Lantai rumah masih banyak batu batu yang dapat menjado pemicu jatuhnya Ny.Y.

5.) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan


Ny. Y memanfaatkan fasilitas atau pelayanan kesehatan yang ada disekitar
lingkungannya, seperti puskesmas dan dokter setempat.
d. Fungsi Reproduksi
Ny.Y memiliki 2 anak, pada usia sekarang ini sudah dalam masa menopouse.
e. Fungsi Ekonomi
Kebutuhan Tn. B dapat terpenuhi (kebutuhan primer), karena dapat pemasukan dari hasil
kerjanya.
6. Stres dan Koping keluarga
a. Stressor jangka pendek
Stressor jangka pendek bersumber pada ekonomi keluarga, jika tidak cukup maka ia
meminta kepada anaknya yang lain.
b. Stressor jangka Panjang
Stressor jangka panjang yang dirasakan adalah Ny. Y yang terkena hipertensi sembuh.
c. Respon keluarga terhadap stressor
Tn. B mengatakan bahwa di dalam keluarganya jika ada masalah diselesaikan dengan
berunding bersama-sama untuk mencari jalan yang terbaik.
d. Strategi koping
Jika ia merasa suntuk, ia sering mengatasinya dengan menonton TV atau berkunjung ke
tetangganya untuk berbincang-bincang. Jika dirasa masalah berat setelah dibicarakan maka
keluarga berserah diri dan berdoa.
e. Strategi adaptasi disfungsi
Jika ada masalah dengan aggota keluarganya Ny. Y menyampaikan atau membicarakan
dengan anggota keluarganya.
7. Harapa Keluarga
Keluarga berharap agar petugas kesehatan dapat berfungsi dengan baik, mampu
memberikan pelayanan yang baik dan tepat dengan siapa saja, tidak hanya pasien di Rumah
Sakit melainkan juga masyarakat yang membutuhkan. Dan tidak membedakan dalam
memberikan pelayanan kesehatan di masyarakat. Sehingga keluarga dapat mengetahui apa
yang harus dilakukan dalam menangani penyakit.

8. Pemeriksaan Fisik
No Jenis Pemeriksaan Fisik Nama Anggota Keluarga
Tn. B Ny. Y
1. Kesadaran Klien tampak bersih, Klien tampak bersih,
composmentis composmentis
2. TTV :
TD 130/90mmhg 189/90mmhg
Suhu 36,5°C 36,8°C
Nadi 80x/mnt 117x/mnt
Pernafasan 20x/mnt 24x/mnt
IMT : 57/(153cm)2 =
56/(1.53m)2 = 56/2.34 = 23,93
(kelebihan berat badan)
3. BB & TB 55kg & 158cm 56kg & 156cm
4. Kepala Mesochepal, tidak lesi. Mesochepal, tidak lesi.
5. Mata Konjungtiva tidak anemis. Konjungtiva tidak anemis.
6. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar Tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid. tiroid.
7. Telinga Bersih Bersih
8. Mulut Warna bibir kehitaman, mulut Tidak ada sariawan
bau rokok.
9. Hidung Bersih Bersih
10. Paru-paru
Inspeksi : -Simetri, tidak ada lesi, -Simetri, tidak ada lesi,
pengembangan dada kiri kanan pengembangan dada kiri kanan
sama sama
Palpasi : -Tektil fremitus kanan kiri -Tektil fremitus kanan kiri
sama sama
Perkusi : -Sonor -Sonor
Auskultasi : -Suara vesikuler diseluruh -Suara vesikuler diseluruh
lapang paru lapang paru
11. Jantung
Inspeksi : -Ictus cordis tidak tampak -Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : -Tidak teraba masa, ictus -Tidak teraba masa, ictus
cordis teraba di intercostal V cordis teraba di intercostal V
Perkusi : -Tidak ada pembesaran jantung -Tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi : -Suara normal (lubdup) tidak -Suara normal (lubdup) tidak
terdengar suara tambahan terdengar suara tambahan
12. Abdomen
Inspeksi : -Simetri, tidak ada lesi, tidak -Simetri, tidak ada lesi, tidak
ada pembesaran ada pembesaran
Auskultasi : -Peristaltik usus normal -Peristaltik usus normal
Palpasi : -Tidak ada hematomegali, -Tidak ada hematomegali,
tidak ada nyeri tekan tidak ada nyeri tekan
Perkusi : -Tidak ada kembung/distensi -Tidak ada kembung/distensi
abdomen abdomen
13. Kulit dan kuku Kulit : Berwarna sawo matang Kulit : Berwarna sawo matang
bersih tidak ada bekas luka bersih tidak ada bekas luka
atau jahitan atau jahitan
Kuku : Bersih, tidak ada Kuku : Bersih, tidak ada
kelainan bentuk kelainan bentuk
14. Ekstermitas Atas : Kekuatan otot 4/4, Tidak Atas : Kekuatan otot 4/4, Tidak
ada kelainan bentuk, Tidak ada ada kelainan bentuk, Tidak ada
lesi lesi
Bawah : Kekuatan otot 4/4, Bawah : Kekuatan otot 4/4,
Tidak ada kelainan bentuk, Tidak ada kelainan bentuk,
Tidak ada lesi Tidak ada lesi

B. Diagnosa Keperawatan Keluarga


1. Analisa Data
Nama KK : Ny. Y
Tgl Pengkajian : 26 Januari 2021
Data Etiologi Masalah (P) Nama/TTD
(Sign & Symptom)
DS : Ketidak efektifan Kurangnya pengetahuan SYLVIA
-Ny. Y mengatakan sudah manajemen Kesehatan
mengetahui bahwa Ny.Y keluarga
memiliki riwayat
hipertensi tapi beliau tidak
melalukan pola hidup
sehat
-Pasien mengatakan jika
sakit pegi untuk berobat ke
puskesmas
-Klien mengatakan tidak
mengetahui diit hipertensi
DO :
TD : 189/90 mmHg
N : 117x/menit
RR : 24x menit
DS : Nyeri kronis Agen cidera biologis SYLVIA
- Klien mengatakan sering
sakit kepala jika tekanan
darahnya naik
- Klien mengatakan jika
sakit hanya istirahat
dirumah saja
DO :
TD : 189/90 mmHg
N: 117x/menit
RR: 24x/menit
P: nyeri saat tekanan
darahnya naik
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: di kepala
S: skala 4
T: hilang timbul

2. Diagnosa Keperawatan
1.) Ketidakefektifan menejemen kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan
2.) Nyeri kronis berhubungan dengan agen cidera biologis

1. Ketidakefektifan menejemen kesehatan berhubungan dengan Kurang pengetahuan


Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah Adalah kurang/ tidak sehat dan memerlukan
penanganan yang secepatnya untuk mencegah
Aktual 3 3/3 x 1 = 1
hipertensi atau terjadinya komplikasi akibat
Ancaman kesehatan 2 peningkatan hipertensi

Keadaan sejahtera 1

2. Kemungkinan masalah dapat Masalah dapat diatasi sebagian karena keluarga


diubah. kurang memiliki pengetahuan tentang cara merawat
anggota keluarga yang menderita hipertensi
Mudah 2
½x2=1
Sebagian 1
Tidak dapat 0
Masalah dapat diubah karena penyakit hipertensi
3. Potensi masalah untuk dicegah. meruapakan suatu penyakit yang dapat
Tinggi 3 dipertahanakan dengan menjaga
2/3 x 1 = 2/3
Sedang 2
Rendah 0
4. Menonjolnya masalah. Keluarga tidak menyadari betapa pentingnya
menjaga kestabilan tekanan darah.
Masalah berat harus segera ditangani 2
½x1=½
Ada masalah, tetapi tidak perlu segera
ditangani 0
Total skor 3¼

2. Nyeri kronis b.d agen cidera biologis


Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
Sifat masalah 3 1 3/3x1=1 Masalah adalah keadaan yang sudah
1. Aktual (3) terjadi dan perlu di lakukan tindakan
2. Resiko tinggi (2) segera
3. Potensial (1)
Kemungkinan masalah 1 1 1/2x2=1 Sumber-sumber yang ada dan tindakan
untuk di ubah untuk memecahkan masalah dapat
1. Tinggi (2) dijangkau
2. Rendah (1)

Potensi masalah untuk di 2 1 3/3x1=1 Masalah dapat dicegah untuk tidak


cegah memperburuk keadaan dapat dilakukan
1. Mudah (3) Ny. N dan keluarga dengan
2. Cukup (2) memperbaiki perilaku hidup sehat
3. Tidak dapat (1)

Menonjolnya masalah 1 1 1/2x1=0 Keluarga menyadari adanya masalah


tetapi tidak didukung dengan
1.Masalah dirasakan dan
pemahaman yang adekuat tentang
perlu penanganan segera
karakteristik penyakit.
(2)

2.Masalah dirasaakan tidak


perlu ditangani segera (1)
3.Masalah tidak dirasakan
(0)
Jumlah 3

C. Rencana Asuhan Keperawatan


Nama KK : Ny. Y
No Dx..Keperawatan Tujuan Kriteria Standar Intervensi TTD
Umum&Khusus
1. Ketidakefektifan -Setelah dilakukan Verbal Verbal 1.Anjurkan relaksasi
menejemen tindakan diharapkan Pasien dan Pasien dan otot progresif
kesehatan keluarga mampu keluarga bisa keluarga bisa 2. Lakukan
berhubungan memberi perwatan memahami memahami pendidikan
dengan kurang pada Ny. Y materi yang materi yang kesehatan
pengetahuan -Setelah dilakukan diberikan diberikan 3. Monitor ttv
pengkajian selama 1.Mengetahui 4. anjurkan klien
5x15 menit cara menjaga pola
diharapkan pasien pencegahan makannya
dan keluarga pada penyakit
mampu mengetahui hipertensi
tentang penyakit 2.Mengetahui
Ny. Y cara perawatan
pada keluarga
dengan
hipertensi
2. Nyeri kronis -Setelah dilakukan Pasien dan 1. mengenali Manajemen Nyeri:
berhubungan tindakan mampu keluarga dapat kapan nyeri 1.Dorong klien
dengan agen memberikan memahami terjadi untuk memonitor
cidera biologis perawatan pada terapi yang 2.menggunaka nyeri dan
Ny.Y diberikan n tindakan menangani nyerinya
-Setelah dilakukan pencegahan dengan tepat
pengkajian selama 3.menggunaka 2.Ajarkan tekhnik
5x15 menit n tindakan relaksasi otot
diharapkan nyeri pencegahan progresif
pada pasien tanpa anal 3.Beri pijatan pada
berkurang gesik punggung dan leher
4.Monitor tingkat
nyeri TTV

D. Implementasi
Hari/Tgl/Wakt No. Implementasi Respon TTD
u Dx
Rabu, 27-1-21 1 1.Menganjurkan relaksasi DS: klien mengatakan mau diajarkan SYLVIA
09.00 WIB otot progresif relaksasi otot progresif
DO: kien tampak melakukan arahan
perawat

09.15 WIB 2. Memberikan penkes DS: Klien mengatakan mau diberikan


tentang makanan yang harus penkes
dihinari DO : Klien tampak mendengarkan
arahan perawat

09.30 WIB 3.Memonitor TTV DS: klien mengatakanmpusing


DO:
TD: 193/103 mmHg
N: 79x/menit
R: 24x/menit
S : 37,0 C

09.35 WIB 4.Menganjurkan klien DS: klien mengatakan sudah


menjaga pola makannya mengurangi garam dikarenakan dari
anjuran dokter keluarganya
DO: klien tampak memperhatikan
perawat

Rabu, 27-1-21 2 1. Menggali bersama NY. Y DS: klien mengatakan setelah


09.45 WIB faktor-faktor yang dapat memakan jeroan ayam klien merasa
menurunkan atau pusing
memperberat nyeri DO: klien tampak lelah

09.45 WIB 2. Mengajarkan tekhnik DS: klien mengatakan mau diajarkan


relaksasi otot progresif relaksasi otot progresif
DO: kien tampak melakukan arahan
perawat

10.00 WIB 3. Memberika pijatan pada DS : Klien mengatakan bersedia diberi


punggung dan leher pijatan
DO : Klien kooperatif

10.10 WIB 4. Memonitor tingkat nyeri DS: klien mengatakan pusing bagian
dan TTV kepala dan tengkuk
-P : Penyakit hipertensi
-Q : Seperti di tusuk-tusuk
-R : Kepala dan tengkuuk
-S : 5
DO: Pasien tampak meringis, gelisah,
dan tidak nyaman
TD: 193/103 mmHg
N: 79x/menit
R: 24x/menit
S : 37,0 C
Kamis, 28-1-21 1 1.Menganjurkan relaksasi DS: klien mengatakan mau melakukan SYLVIA
09.00 WIB otot progresif relaksasi otot progresif sedikit di bantu
oleh perawat

09.15 WIB 2. Memberikan penkes DO: kien tampak melakukan


tentang makanan yang harus arahan perawat
dihinari DS: Klien mengatakan mau diberikan
penkes kedua kalinya agar bisa lebih
paham
DO : Klien tampak mendengarkan
arahan perawat

DS: klien mengatakan pusing


09.30 WIB 3.Memonitor TTV berkurang, sebelum tidur meminum
obat hipertensi (amlodipine)
DO:
TD :160/80mmHg
N : 87x/menit
RR: 24x/menit
S : 36,9 C

09.35 WIB 4.Menganjurkan klien DS: klien mengatakan sudah lebih


menjaga pola makannya banyak mengurangi garam
DO: klien tampak memperhatikan
perawat

Kamis, 28-1-21 2 1. Menggali bersama NY. Y DS: klien mengatakan ketika memakan
09.45 WIB faktor-faktor yang dapat jeroan ayam klien merasa pusing
menurunkan atau DO: klien tampak tidak memakan
memperberat nyeri jeroan ayam lagi
09.45 WIB 2. Mengajarkan tekhnik DS: klien mengatakan mau melakukan
relaksasi otot progresif relaksasi otot progresif sedikit di bantu
oleh perawat
DO: kien tampak melakukan arahan
perawat

10.00 WIB 3. Memberikan pijatan pada DS : Klien mengatakan bersedia diberi


punggung dan leher pijatan
DO : Klien kooperatif

10.10 WIB 4. Memonitor tingkat nyeri DS: klien mengatakan pusing


dan TTV berkurang, sebelum tidur meminum
obat hipertensi (amlodipine)
-P : Penyakit hipertensi
-Q : Seperti di tusuk-tusuk
-R : Kepala dan tengkuuk
-S : 4
DO: Pasien tampak meringis, gelisah,
tidak nyaman
TD :160/80mmHg
N : 87x/menit
RR: 24x/menit
S : 36,9 C
Jumat, 29-1-21 1 1.Menganjurkan relaksasi DS: klien mengatakan sudah bisa SYLVIA
09.00 WIB otot progresif melakukan relaksasi otot progresif
dengan mandiri
DO: kien tampak melakukan mandiri

DS: Klien mengatakan mau diberikan


09.15 WIB 2. Memberikan penkes penkes
tentang makanan yang harus DO : Klien tampak mendengarkan dan
dihinari sudah memahami arahan perawat

09.30 WIB 3.Memonitor TTV DS: klien mengatakan sudah tidak


pusing
DO:
TD : 150/90mmHg
N: 97x/menit
RR : 22x/menit
S : 36,5 C

09.35 WIB 4.Menganjurkan klien DS: klien mengatakan sudah tidak


menjaga pola makannya mengkonsumsi garam
DO: klien tampak kooperatif

Jumat, 29-1-21 2 1. Menggali bersama NY. Y DS: klien mengatakan tidak memakan
09.45 WIB faktor-faktor yang dapat pantangan makan
menurunkan atau DO: klien tampak lebih sehat
memperberat nyeri
09.45 WIB 2. Mengajarkan tekhnik DS: klien mengatakan sudah bisa
relaksasi otot progresif melakukan relaksasi otot progresif
dengan mandiri
DO: kien tampak melakukan mandiri

10.00 WIB 3. Memberikan pijatan pada DS : Klien mengatakan bersedia diberi


punggung dan leher pijatan

10.10 WIB 4. Memonitor tingkat nyeri DO : Klien kooperatif


dan TTV DS: klien mengatakan sudah tidak
pusing
-P : Penyakit hipertensi
-Q : Seperti di tusuk-tusuk
-R : Kepala dan tengkuuk
-S : 2
DO: Pasien tampak lebih mendingan
TD : 150/90mmHg
N: 97x/menit
RR : 22x/menit
S : 36,5 C

E. Evaluasi
Hari/Tgl/Wakt No.D Evaluasi TTD
u x
Rabu, 27-1-21 1 S : Klien mengatakan mau diajarkan relaksasi otot progesif, SYLVIA
09.00-10.10 dan mau diberikan pendkes terkait pola makannya
WIB O:
-TD: 193/103 mmHg
-N: 79x/menit
-R: 24x/menit
-S : 37,0 C
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Anjurkan relaksasi otot progresif
- Lakukan pendidikan kesehatan
- Monitor ttv
- Anjurkan klien menjaga pola makannya

2 S : Klien mengatakan kepalanya pusing


-P : Penyakit hipertensi
-Q : Seperti di tusuk-tusuk
-R : Kepala dan tengkuuk
-S : 5
O : Pasien tampak meringis gelisa tidak nyaman
-TD: 193/103 mmHg
-N: 79x/menit
-R: 24x/menit
-S : 37,0 C
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Dorong klien untuk memonitor nyeri dan menangani
nyerinya dengan tepat
- Ajarkan tekhnik relaksasi otot progresif
- Beri pijatan pada punggung dan leher
- Monitor tingkat nyeri dan TTV
Kamis, 28-1-21 1 S : Klien mengatakan mau melakukan relaksasi otot SYLVIA
09.00-10.10 progesif dibantu perawat, dan mau diberikan pendkes terkait
WIB pola makannya
O:
-TD :160/80mmHg
-N : 87x/menit
-RR: 24x/menit
-S : 36,9 C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Anjurkan relaksasi otot progresif
- Lakukan pendidikan kesehatan
- Monitor ttv
- Anjurkan klien menjaga pola makannya

2 S : Klien mengatakan berkurangan pusing di kepalanya


-P : Penyakit hipertensi
-Q : Seperti di tusuk-tusuk
-R : Kepala dan tengkuuk
-S : 4
O : Pasien tampak meringis gelisa tidak nyaman
-TD :160/80mmHg
-N : 87x/menit
-RR: 24x/menit
-S : 36,9 C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Dorong klien untuk memonitor nyeri dan menangani
nyerinya dengan tepat
- Ajarkan tekhnik relaksasi otot progresif
- Beri pijatan pada punggung dan leher
- Monitor tingkat nyeri dan TTV
Jumat, 29-1-21 1 S : Klien mengatakan mau melakukan relaksasi otot SYLVIA
09.09-10.10 progesif mandiri, dan mau diberikan pendkes terkait pola
WIB makannya
O:
-TD : 150/90mmHg
-N: 97x/menit
-RR : 22x/menit
-S : 36,5 C
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
2 S : Klien mengatakan sudah tidak pusing
-P : Penyakit hipertensi
-Q : Seperti di tusuk-tusuk
-R : Kepala dan tengkuuk
-S : 2
O : Pasien tampak mendingan
-TD : 150/90mmHg
-N: 97x/menit
-RR : 22x/menit
-S : 36,5 C
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai