Anda di halaman 1dari 4

INTERAKSI DESA DAN KOTA

Pengertian

ADALAH kontak atau hubungan saling mempengaruhi antara dua wilayah atau lebih yang dapat
menimbulkan sesuatu yang baru dalam wujud tertentu (R. Bintarto)

ADALAH suatu proses yang bersifat timbal balik dan mempunyai pengaruh terhadap perilaku dari
pihak-pihak yang bersangkutan baik secara langsung maupun tidak langsung (Yoseph S. Roucek)

Istilah-Istilah yang Berkaitan

INTERAKSI, adalah hubungan antara dua wilayah atau lebih yang dapat menimbulkan gejala atau
masalah baru

INTERELASI, adalah hubungan hubungan pengaruh antara dua gejala atau lebih di dalam suatu
wilayah atau kawasan tertentu.

INTEGRASI, adalah bertemunya beberapa unsur yang saling mengisi sehingga dapat dicapai suatu
keserasian dan kelengkapan

RELATIONSHIP, adalah hubungan aantara dua gejala, dua komponen dan individu atau lebih yang
dapat menimbulkan pengaruh

URBANISASI

➢ Urbanisasi merupakan bentuk interaksi desa – kota FAKTOR PENDORONG


➢ Faktor penyebab urbanisasi : 1. Pemilikan tanah makin sempit
1. Pendorong ( dari desa ) 2. Adanya gangguan tidak kentara
2. Penarik ( dari kota ) 3. Lapangan kerja di desa kurang
➢ Dampak urbanisasi : 4. Sarana prasarana belum
1. Positip : kota dan desa memadai

2. Negatif : kota dan desa 5. Di desa sulit melanjutkan


sekolah ke tingkat yang lebih
FAKTOR PENARIK tinggi

Diantaranya : 6. Adanya kemiskinan di desa

1. Banyak hiburan 7. Kesuburan tanah yang merosot

2. Transportasi lebih lancar 8. Pekerjaan tanah monoton

3. Komunikasi lebih cepat 9. Adanya bencana alam dan


peperangan
4. Penerangan listrik dan air minum terjamin

5. Sarana dan prasanana pendidikan lengkap

6. Lebih mudah memperoleh pelayanan


kesehatan

7. Lapangan pekerjaan di kota lebih banyak

8. Upah kerja yang lebih tinggi dari pada di


desa
DAMPAK INTERAKSI

DAMPAK POSITIF

1. Pengetahuan penduduk desa lebih meningkat

2. Transportasi yang lancar antara desa kota

3. Teknologi tepat guna di bidang pertanian dapat meningkatkan produktifitas pertanian

4. Masuknya para ahli dari berbagai disiplin ilmu

5. Meningkatnya pengetahuan di bidang pertanian melalui studi pertanian di kota.

DAMPAK NEGATIF

1. Desa kekurangan tenaga kerja muda potensial dengan meningkatnya urbanisasi

2. Masuknya kehidupan kota yang tidak sesuai dengan budaya/adat trasisi desa

3. Pengaruh negatif dari televisi dan film yang menanamkan kekerasan, pergaulan bebas dan
hal lain yang negatif

4. Modernisasi kota dikhawatirkan dapat merubah cara hidup dan lunturnya budaya/tradisi
desa

5. Terjadinya alih fungsi lahan pertanian

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERAKSI

Menurut Edward Ullman :

➢ Wilayah yang saling melengkapi (Regional Complementarity)

➢ Adanya wilayah yang berintervensi (Intervening Opportunity)

➢ Kemudahan dalam pemindahan barang ( Spatial Tranfer ability)

REGIONAL COMPLEMENTARITY

WILAYAH A WILAYAH B
Surplus sumber daya X Surplus sumber daya Y
Minus sumber daya Y Minus sumber daya X
Minus sumber daya Z Minus sumber daya Z

WILAYAH C
Surplus sumber daya Z
Minus sumber daya X
Minus sumber daya Y
INTERVENSI OPPORTUNITY
(wilayah dan SDA)

Wilayah A Wilayah B
Surplus sumber daya X Surplus sumber daya Y
Minus sumber daya Y Minus sumber daya X
Sda P pengganti Y Sda Q penggati X

Wilayah C
Surplus sumber daya Z
Surplus sumber daya X

Spatial Tranfer Ability:


tergantung:
1. Sarana prasarana transportasi
2. Jarak
3. Ongkos

KONSEP YANG MENDASARI INTERAKSI

1. HUKUM GRAVITASI/Sir Issac Newton,1687 yang diadaptasi dalam migrasi oleh Revenstein
(1885 dan 1889)

Besarnya kekuatan interaksi :

IAB = PA x PB I AB = Interaksi kota A-B

(JAB)²
PA, PB = Jumlah penduduk Kota A, B

JAB = Jarak antara kota A dan B

2. Mobilitas Penduduk/Koefisien daya serap


Untuk mengetahui perpindahan penduduk pendatang di suatu tempat maka harus
didapatkan koefisien daya serap

A B

RUMUS =

KS = m x n KS = Koefisien daya serap


J
m = migrasi
n = tahun
TEORI TITIK HENTI William J. Reilly

Digunakan untuk menentukan lokasi :

1. Suatu unit usaha ekonomi

2. Sarana kesehatan

3. Sarana Pendidikan

RUMUS = THAB = Jarak lokasi titik henti A –B, diukur dr Penddk Kecil
THAB = JAB JAB = Jarak antara kota A – B
1 + √ PA
PA,B = Jumlah penduduk A /B
PB 1 = Konstanta yg besarannya 1

TEORI GRAFIK/K.J. Kansky


◼ Jaringan transportasi sebagai komponennya
◼ Daerah yang memiliki jaringan transportasi yang kompleks akan mempunyai pola
interaksi keruangan yang lebih tinggi dibandingkan daerah yang dihubungkan oleh
satu jalur transportasi saja.
RUMUS = ß = Indeks konektivitas
ß=e e = jumlah jaringan jalan
V = jumlah kota
v
MODEL POTENSI PENDUDUK
Digunakan untuk :

1. Mengetahui petensi penduduk di setiap wilayah


2. Pemilihan atau penentuan lokasi pelayanan sosial, seperti pasar,
pertokoan, puskesmas, rumah sakit dan sekolah

PPA = K.PA + K.PB + KPC + KPD PP = Indeks potensi


(½.dAx)² (dAb)² (dAC)² (dAD)² penduduk masing-
PPB = K.PB + K.PA + KPC + KPD masing kota (wilayah)
(½.dBX) ² (dBA)² (dBC)² (dBD)² K = konstata empiris
PPC = K.PC + K.PA + KPB + KPD dengan nilai 1
(½.dCX) ² (dCA)² (dCB)² (dCD)² PA,PB.. = Jumlah
PPD = K.PD + K.PA + KPB + KPC penduduk masing-
(½.dDX) ² (dDA)² (dDB)² (dDC)²
masing kota
dAX = jarak dari kota A
ke kota lain yang
paling dekat
dAB = Jarak dari kota
A ke B

Anda mungkin juga menyukai