Anda di halaman 1dari 4

Nama : INTAN WAHYUNI

Npm : 1705160141

Kelas : 7A/ Malam

Rangkuman dari Metode Z”score

- Ada 3 pihak yang terkait dengan kebangkrutan suatu perusahaan, yaitu :


1. Operasional perusahaan, karena tahu kualitas resiko perusahaan sendiri
2. Kreditor perlu tahu kenungkinan seberapa besar perusahaan bankrut atau tidak
3. Investor akan mencoba untuk mencari perusahaan yang tidak bankrut
- Perusahaan dikatakan buruk akibat terjadi kerugian, penurunan likuiditas, hutang
meningkat, dan faktor lainnya.
- Z”-score merupakan versi lebih lanjut dari Z-score yang disusun oleh Edward l. Atman,
Z”-score model paling sering digunakan. Terdapat versi konversi untuk “rating” seperti
AAA, AA dst.
- Rumus Z”-score :
6,56 = Working Capital / Total Asset
+ 3,26 = Retained Earning / Total Asset
+ 6,72 = Ebit / Total Asset
+ 1,05 = Bv Of Equity / Bv Of Debt
Area score dibatasi antara lain, yaitu :
 2,60 = Non Bankrut
1,10-2,60 = Gray Area
 1,10 = Bankrut

Jika terletak diantara 2 score tersebut maka disebut gray area atau nilai tengah

- Perhitungan Z”-score pada PT. PTRMY tahun 2018-2019, yaitu :


1. Variabel X1

Neraca
2018 2019
Aset Lancar 1.300 1.250
Aset Tidak Lancar 1.700 1.850
Total Aset 3.000 3.100
Utang Lancar 900 750
Utang Tidak Lancar 600 750
Total Utang 1.500 1.500
Modal Sendiri 1.000 1.000
Saldo Laba 500 600
Total Ekuitas 1.500 1.600
Utang + Deviden 3.000 3.100
Laba Rugi
Penjualan 3.500 3.600
BPP 2.520 2.592
Laba Kotor 980 1.008
Beban Usaha 700 725
Beban Bunga 48 60
Laba Sebelum Pajak 232 223
Pajak 58 55,8
Laba Setelah Pajak 174 167,3

Weight Item Formula 2018 2019


X1 | 6,56 Current Asset a 1.300 1.250
Current Liabilities b 900 750
Working Capital (net) c=a-b 400 500
Total Aset d 3.000 3.100
WC/TA e=c/d 0,13 0,06
Point f=eX1
- Rasio ini mengukur proporsi modal kerja terhadap total aset & likuiditas

2. Variabel X2

Neraca
3 2018 2019
Aset Lancar 1.300 1.250
Aset Tidak Lancar 1.700 1.850
Total Aset 3.000 3.100
Utang Lancar 900 750
Utang Tidak Lancar 600 750
Total Utang 1.500 1.500
Modal Sendiri 1.000 1.000
Saldo Laba 500 600
Total Ekuitas 1.500 1.600
Utang + Deviden 3.000 3.100
Laba Rugi
Penjualan 3.500 3.600
BPP 2.520 2.592
Laba Kotor 980 1.008
Beban Usaha 700 725
Beban Bunga 48 60
Laba Sebelum Pajak 232 223
Pajak 58 55,8
Laba Setelah Pajak 174 167,3

Weight Item Formula 2018 2019


X2 | 3,26 Retained Earning g 500 600
Total Aset d 3.000 3.100
RE/TA h=g/d 0,17 0,19
Point i=hX2 0,54 0,63
- Rasio ini mengukur profitabilitas secara historis, jadi yang diambil adala laba ditahan
(saldo laba)
- Catatan :
Jumlah laba ditahan dipengaruhi juga oleg kebijakan dividen di samping besarnya
laba bersih
3. Variabel X2

Neraca
2018 2019
Aset Lancar 1.300 1.250
Aset Tidak Lancar 1.700 1.850
Total Aset 3.000 3.100
Utang Lancar 900 750
Utang Tidak Lancar 600 750
Total Utang 1.500 1.500
Modal Sendiri 1.000 1.000
Saldo Laba 500 600
Total Ekuitas 1.500 1.600
Utang + Deviden 3.000 3.100
Laba Rugi
Penjualan 3.500 3.600
BPP 2.520 2.592
Laba Kotor 980 1.008
Beban Usaha 700 725
Beban Bunga 48 60
Laba Sebelum Pajak 232 223
Pajak 58 55,8
Laba Setelah Pajak 174 167,3

Weight Item Formula 2018 2019


X3 | 6,72 Earning before tax j 232 223
Interest Expense k 48 60
EBIT l=j+k 280 283
Total Aset d 3.000 3.100
EBIT/TA m=l/d 0,09 0,09
Point n=mx3 0,63 0,61
- Rasio ini mengukur proporsi laba operasi (EBIT) terhadap total aset.
- Jadi termasuk rasio profitabilitas
- Varian dari ROI

4. Variabel X4

Neraca
2018 2019
Aset Lancar 1.300 1.250
Aset Tidak Lancar 1.700 1.850
Total Aset 3.000 3.100
Utang Lancar 900 750
Utang Tidak Lancar 600 750
Total Utang 1.500 1.500
Modal Sendiri 1.000 1.000
Saldo Laba 500 600
Total Ekuitas 1.500 1.600
Utang + Deviden 3.000 3.100
Laba Rugi
Penjualan 3.500 3.600
BPP 2.520 2.592
Laba Kotor 980 1.008
Beban Usaha 700 725
Beban Bunga 48 60
Laba Sebelum Pajak 232 223
Pajak 58 55,8
Laba Setelah Pajak 174 167,3

Weight Item Formula 2018 2019


X4 | 1.05 Book Value Of o 1.500 1.600
Equity
Current Liabilities b 900 750
Long-Term Liab. p 600 750
Book Value Of Debt q=b+p 1.500 1.500
E/TD r=o/q 1,00 1,07
Point s=rX4 1,05 1,12
- Rasio ini mengukur solvabilitas
- Hanya saja sekuritas diposisikan sebagai pembilang
- Jadi skor yang semakin tinggi akan semakin baik

Maka total z”score yaitu 3,10 untuk 2018 dan 3,42 untyk 2019, dan dapat disimpulkan
perusahaan tidak akan bangkrut dalam waktu dekat ini karena lebih besar dari 2,60.

Kesalahan prediksi terhadap perusahaan :

- Tidak pernah ada alur prediksi yang sempurna, selalu terdapat kemungkinan salah
- Jenis kesalahan :
1. Waktu prediksi tidak bangkrut, ternyata di kemudian hari bangkrut
2. Waktu prediksi bangkrut, ternyata di kemudian hari tidak bangkrut
- Antisipasi :
1. Laporan yang dianalisis sudah audited
2. Treshold (batas) dinaikkan, lebih konservatif

Variabel dan Bobot :

- Jumlah variabel yang ada merupakan hasil proses penelitian yang panjang
- Bobot muncul dari sampel, konsekuensinya :
1. Bobot tidak bisa diubah karena kita tidak tahu persis data sampelnya
2. Jika kita tidak puas dengan bobot yang ada. Sebaiknya kita buat sampel sendiri,
otomatis bobot berubah.

Anda mungkin juga menyukai