Anda di halaman 1dari 6

28/4/2018 Asal Dosis Radiasi dan Persentasenya

Asal Dosis Radiasi dan Persentasenya

Dosis radiasi yang diterima oleh


seseorang dapat berasal dari alam (secara
alamiah) maupun dari radiasi buatan manusia
(misalnya pemakaian sinar-X dalam bidang
kedokteran). Dalam laporan yang
dipublikasikan pada tahun 2000, UNSCEAR
(United Nations Scientific Committee on the
Effects of Atomic Radiation) menyatakan
bahwa secara rata-rata seseorang akan
menerima dosis 2,8 mSv (280 mrem) per
tahun. Sekitar 85% dari total dosis yang
diterima seseorang berasal dari alam. Sekitar
43% dari total dosis yang diterima seseorang
berasal dari radionuklida radon yang terdapat
di dalam rumah.

http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/2-2.htm 1/6
28/4/2018 Asal Dosis Radiasi dan Persentasenya

Radiasi Kosmik

Radiasi kosmik merupakan radiasi yang berasal dari


angkasa luar, umumnya terdiri atas partikel proton. Proton
merupakan partikel bermuatan, sehingga jumlah proton
yang memasuki atmosfir bumi dipengaruhi oleh medan
magnet bumi. Karena itu, dosis radiasi yang berasal dari
radiasi kosmik bergantung pada garis lintang; semakin
jauh dari khatulistiwa, semakin besar dosisnya.

Ketika memasuki atmosfir bumi, radiasi kosmik


berinteraksi dengan atom/unsur penyusun atmosfir.
Semakin mendekati bumi, jumlah radiasi kosmik akan
semakin berkurang karena diserap oleh bahan penyusun
atmosfir, sehingga dosisnya juga akan semakin berkurang.
Pada permukaan bumi, secara rata-rata, dosisnya sekitar
0,4 mSv (40 mrem) per tahun.

Beberapa kota di bumi, misalnya kota Lhasa di


Himalaya, Tibet, berada di lokasi yang cukup tinggi
sehingga penduduknya akan mendapat dosis yang relatif
lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang berada di permukaan bumi. Secara umum,
intensitas radiasi kosmik bertambah dua kali lipat untuk setiap ketinggian 2 km.

Selain itu, mereka yang sering bepergian dengan pesawat terbang juga akan mendapat
dosis radiasi yang lebih tinggi. Penerbangan pada ketinggian 13 km, ketinggian yang umum
untuk penerbangan komersial, memberikan tambahan dosis 0,005 mSv (0,5 mrem) per jam
penerbangan untuk setiap penumpang.

Kerak bumi (terestrial)

Semua bahan yang terdapat dalam kerak bumi mengandung radionuklida, khususnya
uranium (U), thorium (Th) dan kalium (K). Uranium tersebar di bebatuan dan tanah dalam
http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/2-2.htm 2/6
28/4/2018 Asal Dosis Radiasi dan Persentasenya

konsentrasi yang sangat kecil. U-238 merupakan induk dari beberapa deret peluruhan
radionuklida. Setiap radionuklida akan meluruh menjadi radionuklida lain hingga akhirnya
tercapai nuklida stabil Pb-206. Salah satu radionuklida yang berada dalam deret peluruhan
uranium ini adalah radon-222 (Rn-222) yang dapat berinteraksi dengan udara. Thorium juga
tersebar di tanah, dan Th-232 merupakan radionuklida induk dari deret peluruhan lain.
Konsentrasi kalium lebih banyak dibandingkan dengan uranium dan thorium.

Semua radionuklida tersebut memancarkan radiasi gamma. Karena itu, setiap saat kita
mendapat radiasi gamma, baik sewaktu kita berada di dalam maupun di luar rumah. Dosis yang
diterima akan bervariasi sesuai dengan struktur geologi daerah tempat tinggalnya dan dengan
bahan bangunan yang dipakai. Secara rata-rata, kita menerima dosis 0,5 mSv (50 mrem) per
tahun dari radiasi gamma alamiah yang berasal dari bebatuan dan tanah.

Kita mungkin berpikir bahwa dengan masuk ke dalam rumah, kita akan terhindar dari
radiasi terestrial. Kenyataannya, kontribusi radiasi terestrial ini 20% terdapat di luar rumah,
80% berasal dari bahan bangunan.

Internal

Beberapa radionuklida yang berasal dari deret uranium dan thorium, misalnya Pb-210 dan
Po-210, terdapat di udara, makanan dan air. Karena itu, kita juga mendapat radiasi secara
internal (dari dalam tubuh). Selain itu, di dalam tubuh juga terdapat radionuklida K-40 dan
produk peluruhan radon. Interaksi radiasi kosmik dengan atmosfir juga akan menghasilkan
beberapa radionuklida, misalnya C-14, yang akan menambah radiasi internal. Dosis efektif
rata-rata dari radiasi internal ini sekitar 0,3 mSv (30 mrem) per tahun. Sekitar separuh dari
dosis ini berasal dari K-40.

Radon

Radiasi yang berasal dari gas radon


(Rn-222) merupakan sumber utama radiasi
yang kita terima sehari-hari. Hal ini
terjadi karena Rn-222 dapat bergabung
dengan udara yang kita hirup. Kemudian,
gas radon yang memancarkan radiasi alfa
ini dapat mengiradiasi paru-paru sehingga
akan meningkatkan risiko terkena kanker.

Jika gas radon keluar dari tanah, gas


radon akan terdispersi (tersebar) ke
udara. Karena itu, konsentrasi radon di
lingkungan udara terbuka akan kecil.
Namun, jika gas radon memasuki ruangan
tertutup, khususnya melalui lantai rumah,
konsentrasinya akan meningkat.

http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/2-2.htm 3/6
28/4/2018 Asal Dosis Radiasi dan Persentasenya

Dosis efektif rata-rata dari gas radon ini sekitar 1,2 mSv (120 mrem) per tahun. Karena
dosis total rata-rata (baik berasal dari radiasi alamiah maupun buatan) sekitar 2,8 mSv (280
mrem) per tahun, maka kontribusi dari radon ini sekitar 43% dari dosis total yang kita terima.
Karena itu, kita harus mewaspadai dosis radiasi yang berasal dari gas radon ini. Untuk
mengurangi radiasi yang berasal dari gas radon, ruangan gedung harus memiliki ventilasi yang
cukup agar gas radon dapat didispersikan oleh udara.

Kedokteran

Dalam bidang kedokteran, radiasi pengion digunakan untuk


diagnosis dan pengobatan (terapi). Pemakaian sinar-X untuk
memeriksa pasien disebut radiologi diagnostik, jika radiasi
digunakan untuk mengobati pasien, prosedurnya disebut
radioterapi, sedang pemakaian obat-obatan yang mengandung
bahan radioaktif, baik untuk keperluan diagnosis maupun terapi,
disebut kedokteran nuklir. Dosis efektif rata-rata yang berasal
dari bidang kedokteran ini sekitar 0,4 mSv (40 mrem) per tahun.

Atmosfir (uji-coba bom nuklir)

Jika bom nuklir diuji-coba di atas


tanah, ledakan bom tersebut akan
menghamburkan berbagai radionuklida,
misalnya H-3 dan Pu-241, ke atmosfir. Dari
atmosfir, radionuklida tersebut kemudian
secara perlahan-lahan turun ke tanah.
Sekitar 500 uji-coba bom nuklir
dilaksanakan sebelum adanya pembatasan
uji-coba bom nuklir pada tahun 1963.

Radionuklida utama yang menjadi


bahaya radiasi pada uji-coba bom nuklir ini
adalah C-14, Sr-90 dan Cs-137. Radionuklida tersebut dapat masuk ke dalam tubuh melalui
makanan dan minuman. Selain itu, radionuklida tersebut dapat juga terdapat di permukaan
tanah sehingga akan menambah radiasi yang kita terima.

Dosis efektif rata-rata akibat radionuklida hasil uji-coba bom nuklir ini sekitar 0,005 mSv
(0,5 mrem) per tahun. Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan dosis sekitar 0,1 mSv
(10 mrem) pada tahun 1963 ketika uji-coba peledakan bom nuklir mencapai puncaknya.

Kecelakaan PLTN Chernobyl

Pada tanggal 26 April 1986 terjadi kecelakaan di PLTN Chernobyl, Ukraina. Kecelakaan itu
mengakibatkan tersebarnya sejumlah bahan radioaktif ke lingkungan selama 10 hari. Sekitar
31 orang meninggal dunia, termasuk 28 orang petugas pemadam kebakaran. Para petugas
pemadam kebakaran tersebut mendapat dosis radiasi tinggi, antara 3 Sv (300 rem) hingga 16
Sv (1600 rem), yang berasal dari bahan radioaktif yang mengendap di tanah. Selain itu,

http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/2-2.htm 4/6
28/4/2018 Asal Dosis Radiasi dan Persentasenya

mereka juga mengalami kontaminasi pada kulit yang


mengakibatkan eritema akut. Sebanyak 209 orang
juga mendapat perawatan di rumah sakit, 106 orang
di antaranya didiagnosa menderita sakit akibat
radiasi yang cukup parah. Kendati demikian,
semuanya dapat disembuhkan dan diizinkan pulang
setelah menjalani perawatan beberapa minggu atau
bulan di rumah sakit.

Radionuklida utama yang menjadi bahaya pada


kecelakaan ini adalah I-131, Cs-134 dan Cs-137.
Dosis yang diterima berasal dari radiasi eksterna
radionuklida yang terdapat di permukaan tanah, dari
terhirupnya I-131 sehingga meningkatkan dosis
radiasi pada thyroid, dan dari radiasi internal
radionuklida yang terdapat pada bahan makanan.

Ketika UNSCEAR menerbitkan laporan pada tahun 2000, pada laporan itu masih
disebutkan bahwa kecelakaan PLTN Chernobyl ini mengakibatkan dosis efektif rata-rata
sekitar 0,002 mSv (0,2 mrem) per tahun.

PLTN

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) merupakan salah satu sumber daya energi listrik
dunia. Pada setiap tahap daur bahan bakar nuklir, termasuk penambangan, fabrikasi, operasi
reaktor serta olah-ulang bahan bakar, sejumlah kecil radionuklida dilepaskan ke lingkungan
dalam bentuk cair, gas atau padat. Dosis efektif rata-rata yang berasal dari energi nuklir ini
sekitar 0,0002 mSv (0,02 mrem) per tahun.

Lain-lain

Selain mendapat dosis radiasi yang berasal dari latar belakang seperti disebutkan di atas,
kita juga mendapat tambahan dosis radiasi, misalnya bila kita di"roentgen". Tabel berikut
http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/2-2.htm 5/6
28/4/2018 Asal Dosis Radiasi dan Persentasenya

memperlihatkan beberapa sumber paparan yang dapat menambah dosis radiasi.

http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/2-2.htm 6/6

Anda mungkin juga menyukai