Bimbingan Karir
Bimbingan Karir
PENDAHULUAN
Pada sekarang ini karir menjadi hal penting. Banyak sekali orang yang gagal dalam
karirnya dan menjadi pengangguran. Anak muda tidak tahu bagaimana berkarir dengan baik.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan mampu memberikan bimbingan
guna menyiapkan anak didiknya untuk dapat menjadi anggota masyarakat yang mampu dan
bertanggung jawab, di samping menjadi anggota yang aktif dan tenaga kerja yang tangguh. Anak
didik memandang sekolah sebagai tempat untuk mendapatkan sumber bekal yang dapat
membuka dunia bagi mereka, orang tua memandang sekolah sebagai tempat bagi anaknya untuk
mengembangkan kemampuan menjadi sosok yang terampil dan mampu, sehingga siap memasuki
tenaga kerja yang terampil.
Dalam usaha untuk mempersiapkan anak didiknya, sekolah diharapkan memberi layanan
bimbingan. Layanan bimbingan ini bertujuan untuk memandirikan dan mempersiapkan anak
didik untuk terjun ke dalam masyarakat.
Bimbingan dan konseling memiliki beberapa layanan yang salah satunya adalah layanan
bimbingan karir. Layanan bimbingan karir ini diharapkan dapat membina anak didik dalam
memilih karirnya di masa depan, sehingga tidak kebingungan dalam memilih karir.
BAB II
PEMBAHASAN
D. TUJUAN BK KARIR
Tujuan umum bimbingan dan konseling karir di SMP/SLTP adalah memberikan
kesempatan pada siswa untuk melibatkan diri secara aktif dalam suatu proses yang dapat
mengungkapkan berbagai macam karir. Melalui proses tersebut diharapkan siswa menyadari
dirinya, kemampuannya, dan hubungan antara keduanya dengan berbagai karir dalam
masyarakat.
Adapun tujuan khusus bimbingan dan konseling karir di SMP adalah:
1. Memahami lebih tepat tentang keadaan dan kemampuan diri para siswa.
2. Membina kesadaran terhadap nilai-nilai yang ada pada diri pribadi siswa.
3. Mengenal berbagai jenis sekolah lanjutan tingkat menegah atas (SMA/MA).
4. Mengenal berbagai jenis pekerjaan.
5. Memberi penghargaan yang obyektif dan sehat terhadap dunia kerja.[5]
Menurut Herr tujuan bimbingan dan konseing karir disekolah lanjutan pertama ialah:
1. Mencapai pemahaman yang realistik terhadap dirinya.
2. Mengembangkan keterampilan dalam menggunakan berbagai sumber informasi tentang diri,
pendidikan, dan okupasional.
3. Merencanakan program sekolah lanjutannya yang didasarkan pada informasi yang akurat,
tujuan-tujuan karir, dan penilaian diri.[6]
7. Setiap karir memerlukan pola khas daripada kemampuan, minat dan sifat kepribadian.
8. Informasi mengenai diri sendiri berpengaruh terhadap pemilihan karir.[8]
3. Community Invelvement
a. Tugaskan siswa untuk merekam sebuah wawancara dengan seorang pekerja yang pekerjaan
sudah menunjukkan eksistensi dalam 10 tahun terakhir sebagai akibat dari berkembangnya
teknologi ilmiah.
b. Tugaskan siswa untuk melibatkan diri dalam sebuah pekerjaan sukarela untuk pelayanan
masyarakat di rumah sakit, dll. Diskusikan pengalaman mereka dalam menolong orang lain
dikelas dan eksplorasi pekerjaan potensi terkait.
c. Hadirkan konselor untuk pelayanan tenaga kerja setempat untuk berbicara dengan siswa tentang
pekerjaan yang tersedia bagi mereka dalam masyarakat.
d. Dengan memberikan kesempatan untuk mengamati seorang individu yang berpengalaman dan
seorang peserta pelatihan dalam suatu kelompok pekerja tertentu, tugaskan siswa membanding
sedikitnya 5 tingkat kemampuan yang berbeda antara dua individu tersebut ketika mereka
melakukan pekerjaannya.[9]
d. Paket IV
Tentang hambatan dan mengatasi hambatan yang terdiri dari ;
1) Faktor pribadi
2) Faktor lingkungan
3) Manusia dan hambatan
4) Cara–cara mengatasi hambatan
Siswa dapat mengambil kesimpulan untuk memilih alternative cara mengatasi hambatan
(meskipun pada waktu lain masih dapat pula berubah pengambilan alternative itu, tetapi
setidaknya latihan ini dapat meningkatkan rasa harga diri dan percaya diri sendiri).
e. Paket V
Tentang merencanakan masa depan meliputi :
1) Menyusun informasi diri
2) Mengelola informasi diri
3) Mempertimbangkan alternative
4) Keputusan dan rencana
5) Menciptakan masa depanku
Setiap siswa memiliki prospek masa depan yang dicita – citakannya setelah melalui
proses penyelesaian paket demi paket.
Paket I–paket V dirancang untuk diselesaikan dalam satu tahun, pada tahun pertama baik
di SMA, SMP, umum. Dengan kata lain, paket adalah bentuk penyelengaraan bimbingan karier
yang menggunakan ancangan pembelajaran (Depdikbud, 1984). Bimbingan karier dengan buku
paket bermanfaat bagi salah satu cara pemberian layanan. Meskipun demikian, bimbingan karier
dengan buku paket ini mengandung segi kelemahan. Kelemahan itu terdapat di dalam buku paket
itu sendiri dan di dalam pelaksanaannya. Keberatan pokok adalah kurangnya dukungan sistem
bagi pelaksanaannya di sekolah dan daerah.
2) Kelompok bertukar
Setiap kali pembimbingan diberikan oleh guru/wali kelompok/guru pembimbingyang
berbeda. System ini pengelolaanya lebih sulit, tetapi guru pembimbing dapat mengadakan
spesialisasi.
4. Karyawisata
Yaitu melalui kunjungan-kunjungan ke berbagai obyek tertentu yang ada kaitannya
dengan pengembangan karier siswa.dalam kegiatan ini siswa diberi tugas yang disesuaikan
dengan kecakapan dan tingkat tanggung jawab, kebutuhan dan minatnya. Untuk melaksanakan
karyawisata dilakukan 3 langkah yaitu :
a. Persiapan Karyawisata berupa diskusi menentukan obyek, pembagian tugas, dan mengumpulkan
informasi.
b. karyawisata dengan mengamati, wawancara, mencatat, dan menggambar.
c. Pengolahan hasil karyawisata berupa pembuatan laporan.
5. Ceramah Narasumber
Yaitu ceramah yang diberikan oleh narasumber yang memiliki kemampuan, pengetahuan
dan ketrampilan yag sesuai dengan kebutuhan dalam rangka pengembangan karir.
6. Wawancara dengan Pekerja
Dilakukan oleh siswa secara langsung terhadap mereka yang terlibat langsung dengan
sesuatu jenis pekerjaan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang suatu karir tertentu
sehingga dapat mengembangkan konsep diri siswa.
7. Latihan Kerja
Yaitu suatu kesempatana tertentu siswa mengadakan latihan-latihan dalam kariri tertentu
pada tempat kerja tertentu. Atau baiasanya disebut magang.
8. Kegiatan Kurikuler
Yaitu dalam bagian dari proses belajar mengajar bidang studi tertentu di dalamnya ada
bagian yang bersifat kerja atau ketrampilan tertentu yang secara otomatis mampu merangsang
siswa untuk berkarya sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Selain cara-cara diatas dapat pula pemberian bimbingan karir dengan mengingat situasi dan
kondisi di sekolah, anak yang bersangkutan, lingkungan. Kegiatan bimbingan
karir lainnya meliputi :
a. Inventarisasi pribadi
b. Pemahaman dunia kerja
c. Orientasi dunia kerja
d. Konseling dan pengambilan keputusan karir
e. Penempatan
f. Tindak lanjut dan Evaluasi
g. Kurikulum dan Bimbingan karir
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA