I.

PENDAHULUAN
Sore throat atau nyeri tenggorokan merupakan komplikasi dari pemasangan
intubasi endotrakeal. Komplikasi minor ini belum dapat dicegah sepenuhnya.
Walaupun bukan masalah yang gawat darurat dan tidak menimbulkan kecacatan,
namun nyeri tenggorok ini bisa jadi keluhan utama pasien bila luka pascaoperasi
terkontrol dengan baik.
Nyeri tenggorok biasanya disebabkan karena adanya trauma pada mukosa trakea
pascaintubasi. Beberapa keluhan yang berkaitan dengan penggunaan pipa endotrakea
tersebut sangat bervariasi mulai dari yang ringan seperti rasa gatal, serak batuk, nyeri
ringan sampai keluhan yang serius seperti laserasi,rupture trakea obliterasi/stenosis,
atau fistula trakeo-esofagal. Insidensi nyeri tenggorok (sore throat) pascaintubasi
meningkat 50% dari tahun ke tahun, lebih sering terjadi pada wanita (17%)
dibandingkan pria (9%)
Reaksi merugikan tersebut biasanya dapat ditoleransi dengan baik oleh pasien
yang sehat tanpa adanya penyakit komorbiditas., namun reaksi tersebut dapat menjadi
permasalahan terutama pada pasien dengan riwayat hipertensi, penyakit jantung
iskemik, peningkatan tekanan intracranial atau trauma okular (Gilles Dollo, dkk
2010).
Untuk mengurangi insiden nyeri tenggorok pascaintubasi telah dilakukan upaya
atau tindakan non farmakologis dan farmakologis. Beberapa tindakan non
farmakologis diantaranya yaitu mengganti pipa endotrakeal dengan ukuran lebih
kecil, memberi pelicin yang larut air, melakukan proses intubasi dengan hati-hati
pada saat pasien sudah dipastikan rileks, melakukan pengisapan lendir pada orofaring
dengan hati-hati, melakukan ekstubasi saat balon sudah dikempiskan, dan lain-lain.
Sedangkan upaya farmakologi diantaranya memberikan inhalasi beklometason,
pemberian steroid topical pada balon, injeksi deksametason, kumur-kumur dengan
azulen sulfonat, kumur-kumur dengan non-steroid antiinflamation drug (NSAID) dan
kumur-kumur dengan antagonis reseptor N-methyl D-aspartate (NMDA) seperti
ketamine sebelum yang dilakukan sebelum operasi.

1
 Nyeri tenggorok (Sore Throat) merupakan komplikasi minor dari pemasangan
intubasi yang sampai saat belum bisa ditangani sepenuhnya. Namun, telah dilakukan
beberapa upaya pencegahan untuk mengurangi rasa nyeri pascaintubasi. Oleh karena
itu, penting untuk mengetahui apa upaya pencegahan yang paling efektif untuk
mengurangi nyeri tenggorok pascaintubasi.