Anda di halaman 1dari 12

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/326915032

ANALISIS MANAJEMEN ASET DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP


NILAI PERUSAHAAN

Conference Paper · September 2014

CITATIONS READS

0 1,417

2 authors, including:

Yoyon Supriadi
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan, Bogor, Indonesia
62 PUBLICATIONS   95 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

HRM Research View project

Financial Research View project

All content following this page was uploaded by Yoyon Supriadi on 09 August 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ANALISIS MANAJEMEN ASET DAN PERTUMBUHAN
PENJUALAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

Studi Kasus PT. London Sumatera Indonesia Tbk., dan

PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk.

SUGIH ARTHA DAN YOYON SUPRIADI


STIE KESATUAN

ABSTRACT

Company to grow and thrive in running its operations and assets requires
substantial sales. Therefore, companies are faced with the problem of how to
manage the assets and generate sales. Effective management and efficient asset
will generate great sales that would affect the value of the company.
The purpose of this study is to determine how much influence the asset
management and sales growth of the value of PT. London Sumatera Indonesia Tbk.,
And PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk. with the period of 2009-2013.
This study shows that simultaneous asset management and sales growth
towards company value has no significant influence.

Keywords:Asset Management, Sales Gowth, Company Value

PENDAHULUAN

Perkembangan ekonomi nasional saat ini diiringi dengan penurunan tingkat


pertumbuhan ekonominya, hal ini terjadi karena adanya imbas dari melemahnya
pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat serta eropa. Meski pertumbuhan ekonomi
Indonesia di tahun 2012 masih bisa mencapai 6,23% dan merupakan salah satu
yang tertinggi di Asia setelah China yang tumbuh sebesar 7,8%, namun lebih rendah
dari asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 sebesar 6,5%.
Pertumbuhan ini juga lebih rendah dibandingkan tahun 2011 yang mampu mencapai
6,5%.
Meski laju pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan, kondisi
ketenagakerjaan Indonesia pada Agustus 2012 menunjukkan keadaan yang lebih
baik dibandingkan dengan kondisi ketenagakerjaan periode sebelumnya. Hal ini
ditunjukkan oleh tingkat pengangguran yang semakin menurun. Tingkat
pengangguran Indonesia pada bulan Agustus 2012 menurun dibandingkan dengan
tingkat pengangguran Indonesia pada bulan Februari 2012. Pada bulan Agustus
2012 tingkat pengangguran Indonesia sebesar 7,24 juta atau 6,14%, sedangkan
pada bulan Februari 2012 sebesar 7,61 juta atau 6,32%. Tingkat pengangguran
Indonesia pada bulan Agustus 2012 juga lebih rendah jika dibandingkan dengan
tingkat pengangguran pada bulan yang sama tahun sebelumnya tercatat mencapai
6,56%.
Melihat permasalahan ekonomi nasional yang tengah terjadi, penulis
meneliti ada kaitannya dengan perusahaan – perusahaan yang beroperasi
Indonesia, baik perusahaan asing maupun domestik. Perkembangan ekonomi
nasional yang bergejolak saat ini cukup membuat perusahaan – perusahaan
tersebut bersaing sangat ketat, tak heran dalam persaingan ini banyak sekali
perusahaan yang akhirnya tidak dapat bertahan atau kalah saing dan akhirnya
mengalami kebangkrutan.
Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah menghasilkan laba
atau keuntungan yang optimal, sehingga perusahaan dituntut untuk melakukan
maksimalisasi laba perusahaan karena semakin besar laba yang dimiliki
perusahaan menunjukkan kondisi kesehatan perusahaan tersebut. Kemampulabaan
dapat diartikan sebagai profitabilitas yaitu kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dari kegiatan operasional perusahaan.
Tujuan jangka pendek perusahaan adalah memaksimalkan laba,
sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai
perusahaan sangat penting bagi perusahaan karena dengan memaksimalkan nilai
perusahaannya maka akan memaksimalkan kesejahteraan para pemegang saham
atau memaksimalkan kemakmuran pemegang saham (maximization wealt of
stockholders) yang merupakan inti dari tujuan manajemen keuangan.
Nilai perusahaan diduga memiliki hubungan yang erat dengan pertumbuhan
penjualan, apabila perusahaan memiliki pertumbuhan penjualan yang baik, maka
dapat dipastikan perusahaan memiliki nilai yang baik pula. Dengan kata lain,
pertumbuhan penjualan menjadi ukuran nilai perusahaan.
Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari
penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang
diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil
produk yang dihasilkan. bila dihubungkan dengan pertumbuhan maka pertumbuhan
atas penjualan merupakan indikator penting dari penerimaan pasar dari produk
dan/atau jasa perusahaan, dimana pendapatan yang dihasilkan dari penjualan akan
dapat digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan penjualan. Dengan demikian
dapat diketahui perusahaan mengalami pertumbuhan penjualan yang baik atau
buruk.
Selain daripada itu untuk memperoleh nilai yang baik, pertumbuhan
penjualan harus disertai dengan pengelolaan manajemen perusahaan yang baik
pula. Salah satu bagian penting manjemen yang ada pada suatu perusahaan adalah
manajemen aset. Dalam pengelolaan suatu kekayaan diperlukan ilmu manajemen
yang khusus dan spesifik mengelola kekayaan (asset). Seperti yang kita ketahui
banyak sekali perusahaan-perusahaan yang tidak memanfaatkan asetnya secara
maksimal dikarenakan banyaknya aset yang terbengkalai, disini sangat diperlukan
kompetensi pengelola aset atau manajer aset. Untuk saat ini di Indonesia
pengelolaan aset masih belum diimplementasikan dengan baik.
Banyak kasus yang sebenarnya dimulai dari salah kelola dan salah urus
masalah aset, sehingga berdampak kerugian yang tidak sedikit bagi perusahaan.
Sebagai contoh optimalisasi sumber daya tidak bisa dilakukan secara maksimal
karena tidak teridentifikasi dengan jelas, sehingga sulit untuk mengetahui apakah
suatu alat produksi sudah saatnya untuk diganti atau masih layak untuk dikelola.
Pertanyaan berikutnya kalau harus dikelola kapan waktu yang tepat untuk
melakukan hal tersebut, dan kalau harus diganti apakah dengan jenis alat yang
sama atau ada alternatif lain yang lebih baik. Keputusan akan pilihan-pilihan tersebut
hanya bisa terjawab dengan tepat bila memiliki informasi/data yang jelas mengenai
aset tersebut.
Dengan demikian sebaiknya kebijakan mengenai manajemen aset secara
strategis harus melibatkan semua level manajemen dan diimplementasikan secara
komprehensif pada semua departemen teknis operasional maupun pelayanan,
termasuk departemen pendukung. Sehingga kebijakan tersebut dapat mendukung
upaya perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya produksi
dan operasional perusahaan yang selanjutnya dapat meningkatkan kemampulabaan
perusahaan, yang berujung pada peningkatan pertumbuhan penjualan dan nilai
perusahaan. Tetapi, dalam memaksimalkan nilai perusahaan diisyaratkan terjadinya
suatu pertumbuhan penjualan yang positif yang merupakan perkembangan
perusahaan yang terjadi pada suatu periode waktu tertentu.
Dengan adanya pertumbuhan penjualan yang baik, maka perusahaan
dapat meningkatkan kepercayaan para pemilik serta para investor yang berminat
membeli saham baru, disamping itu perusahaan jasa dapat membina kepercayaan
para kreditur untuk menyediakan fasilitas pinjaman yang dibutuhkan. Perusahaan
pun bisa tumbuh karena adanya pertumbuhan laba. Dengan demikian perusahaan
akan dapat meningkatkan nilai perusahaan.

METODELOGI PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian ini, metode analisis yang digunakan adalah


metode deskriptif komparatif. Metode ini digunakan dengan alasan penelitian ini
bertujuan untuk menjawab pertanyaan mengenai analisis manajemen ast dan
pertumbuhan penjualan terhadap nilai perusahaan yang dilakukan dengan cara
mencari data yang dapat memberikan gambaran yang jelas, sistematik faktual dan
akurat yang akan diterapkan. Data yang digunakan dalam rangka penyusunan
proposal skripsi ini harus berdasarkan suatu riset, sehingga mendapatkan
kesimpulan yang tepat.

OPERASIONAL VARIABEL

Terdapat tiga (3) variabel yang dijabarkan untuk dapat dilakukan


pengukuran yaitu :
1. Variabel pertama adalah manajemen aset (X1) merupakan variabel yang
menggambarkan seberapa efektif perusahaan dalam mengelola asetnya.
2. Variabel kedua adalah pertumbuhan penjualan (X2) merupakan variabel
yang mnggambarkan bagaimana pertumbuhan penjualan suatu perusahaan
pada setiap tahunnya.
3. Variabel ketiga adalah nilai perusahaan (Y) merupakan variabel yang
merefleksikan tingkat pengembalian atas investasi yang ditanamkan
pemegang saham pada perusahaan.

Tabel 3.3
Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Skala/Ukuran

Manajemen Aset Total Assets Turnover (TATO) Rasio

Pertumbuhan Penjualan Δpenjualan Rasio

Nilai Perusahaan Earning Per Share (EPS) Rasio

Jenis dan Sumber Data

Data adalah fakta yang digambarkan dengan angka, simbol, kode, dan lain
sebagainya. Maka untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang
diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data
sekunder. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram.Dalam penelitian
ini penulis menggunakan data sekunder sebagai pertimbangan dalam menentukan
metode pengumpulan data. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari data
yang dipublikasikan untuk umum sehingga bersumber dari data eksternal yang
diterbitkan oleh suatu badan tertentu, yaitu Bursa Efek.

Metode Analisis

Metode analisis data adalah cara pengolahan data yang terkumpul untuk
kemudian dapat memberikan interpretasi hasil pengolahan data ini digunakan untuk
menjawab permasalahan yang telah dirumuskan, penelitian ini menggunakan
analisis deskriptif untuk menganalisa manajemen aset dan pertumbuhan penjualan
terhadap nilai perusahaan. Data-data yang dianalisis dalampenenlitian ini
menggunakan parameter-parameter sebagai berikut :

Menghitung Manajemen Aset :


=
Menghitung Pertumbuhan Penjualan :

Menghitung Nilai Perusahaan :


=
HASIL DAN PEMBAHASAN

Rasio yang digunakan untuk menganalisis manajemen aset dalam hal ini
adalah Total Asets Turnover (TATO), rasio ini akan dapat menjelaskan atau
memberi gambaran tentang baik buruknya keadaan atau posisi peRp utaran aktiva
perusahaan. Rasio ini juga dapat menggambarkan seberapa efektif manajemen
dalam mengelola semua aktiva perusahaan. Semakin cepat peRp utaran semua
aktiva perusahaan maka semakin baik kinerja manajemen dalam mengelola semua
aktiva perusahaan.

Proksi yang digunakan untuk variabel pertumbuhan penjualan adalah


ΔPenjualan. karena ΔPenjualan merupakan refleksi dari prospek perusahaan di
masa yang akan datang.

Proksi yang digunakan untuk variabel nilai perusahaan adalah EPS


(Earning Per Share). Penulis menggunakan EPS sebagai proksi dari nilai
perusahaan karena EPS merefleksikan tingkat pengembalian atas investasi yang
ditanamkan pemegang saham pada perusahaan

PEMBAHASAN PENELITIAN

Tabel 4.7
Pengaruh Manajemen Aset (X1) Terhadap Nilai Perusahaan (Y)
PT. London Sumatera Indonesia, Tbk
Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the


Estimate

a
1 ,557 ,310 ,080 157,14310
Tabel 4.8
Pengaruh Manajemen Aset (X1) terhadap Nilai Perusahaan (Y)
PT. London Sumatera Indonesia, Tbk

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) -537,855 672,940 -,799 ,483


1
TATO 1260,803 1086,462 ,557 1,160 ,330
Berdasarkan data kedua tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa keeratan
hubungan antara X1 terhadap Y adalah sedang dan pada uji t variabel X1 tidak
mempengaruhi variabel Y.

Tabel 4.9
Pengaruh Pertumbuhan Penjualan (X2) Terhadap Nilai Perusahaan (Y)
PT. London Sumatera Indonesia, Tbk

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate

a
1 ,360 ,130 -,160 176,44869

Tabel 4.10
Pengaruh Pertumbuhan Penjualan (X2) terhadap Nilai Perusahaan (Y)
PT. London Sumatera Indonesia, Tbk

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) 247,510 79,977 3,095 ,054

∆ penjualan -3,124 4,670 -,360 -,669 ,551

Berdasarkan data kedua tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa keeratan


hubungan antara X2 terhadap Y adalah rendah dan pada uji t variabel X2 tidak
mempengaruhi variabel Y.

Tabel 4.11
Pengaruh manajemen asset (X1) dan Pertumbuhan Penjualan (X2) Terhadap Nilai
Perusahaan (Y)
PT. London Sumatera Indonesia, Tbk.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the


Estimate

a
1 ,915 ,837 ,673 93,63706
Tabel 4.12
Pengaruh Manajemen aset (X1) dan Pertumbuhan Penjualan (X2)
PT. London Sumatera Indonesia, Tbk.

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
b
Regression 89801,003 2 44900,501 5,121 ,163

1 Residual 17535,797 2 8767,899

Total 107336,800 4

Berdasarkan data kedua tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa keeratan


hubungan antara X1 dan X2 terhadap Y adalah sangat kuat dan pada uji f variabel
X1 dan X2 tidak memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel Y.

Tabel 4.13
Pengaruh Manajemen Aset (X1) Terhadap Nilai Perusahaan (Y)
PT. Bakrie Sumatera plantations, Tbk

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate
a
1 ,559 ,313 ,084 113,01825

Tabel 4.14
Pengaruh Manajemen Aset (X1) terhadap Nilai Perusahaan (Y)
PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk

Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) -119,100 98,698 -1,207 ,314


1
TATO 467,451 399,880 ,559 1,169 ,327

Berdasarkan data kedua tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa keeratan


hubungan antara X1 terhadap Y adalah sedang dan pada uji t variabel X1 tidak
mempengaruhi variabel Y.
Tabel 4.15
Pengaruh Pertumbuhan Penjualan (X2) Terhadap Nilai Perusahaan (Y)
PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
a
1 ,540 ,291 ,055 114,77000

Tabel 4.16
Pengaruh Pertumbuhan Penjualan (X2) terhadap Nilai Perusahaan (Y)
PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk

Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.
Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) -11,370 51,911 -,219 ,841


1
∆ penjualan 2,346 2,112 ,540 1,111 ,348

Berdasarkan data kedua tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa keeratan


hubungan antara X2 terhadap Y adalah sedang dan pada uji t variabel X2 tidak
mempengaruhi variabel Y.

Tabel 4.17
Pengaruh manajemen asset (X1) dan Pertumbuhan Penjualan (X2) Terhadap Nilai
Perusahaan (Y)
PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the


Estimate

a
1 ,866 ,751 ,501 83,37661
Tabel 4.18
Pengaruh Manajemen aset (X1) dan Pertumbuhan Penjualan (X2) terhadap Nilai
Perusahaan (Y)
PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk.
a
ANOVA

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


b
Regression 41870,681 2 20935,341 3,012 ,249

1 Residual 13903,319 2 6951,659

Total 55774,000 4

Berdasarkan data kedua tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa keeratan


hubungan antara X1 dan X2 terhadap Y adalah sangat kuat dan pada uji f variabel
X1 dan X2 tidak memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel Y.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data, penelitian dan pembahasan yang dilakukan


pada manajemen aset yang dilihat dari Total Asset Turn Over (TATO), pertumbuhan
penjualan yang dihitung dengan menggunakan ∆ penjualan, dan nilai perusahaan
dengan menghitung Earning Per Share (EPS) pada PT. London Sumatera Indonesia
Tbk., dan PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk. Menggunakan data penelitian
periode tahun 2009 sampai dengan 2013 maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Total Assets Turnover (TATO) yang terbaik dihasilkan oleh PT. London
Sumatera Indonesia Tbk. karena semakin besar angka TATO yang
dihasilkan, maka semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat
berputar dan meraih laba serta menunjukkan semakin efisien penggunaan
keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Dengan kata lain jumlah
aset yang sama dapat memperbesar volume penjualan apabila perputaran
asetnya ditingkatkan atau diperbesar. Sehingga dapat disimpulkan PT.
London Sumatera Indonesia Tbk. memiliki TATO yang lebih baik
dibandingkan PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk.
2. Pertumbuhan Penjualan dari 2 (dua) perusahaan yang memiliki kenaikan dan
penurunan dari tahun 2009 sampai 2013, PT. London Sumatera Indonesia
Tbk. memiliki peningkatan yang cukup stabil dari tahun ke tahun di
bandingkan dengan PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk.
3. Earning Per Share (EPS) yang terbaik dihasilkan oleh PT. London Sumatera
Indonesia Indonesia Tbk., karena semakin tinggi earning per share, berarti
semakin baik operasi suatu perusahaan. Sehingga PT. London Sumatera
Indonesia Tbk. menunjukan peningkatan laba setiap tahunnya.
4. Secara uji simultan, manajemen aset dan pertumbuhan penjualan tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan yang dihasilkan oleh PT.
London Sumatera Indonesia, Tbk dan PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk.
DAFTAR PUSTAKA

Agus Sartono. 2008.Manajemen Keuangan Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE,


Yogyakarta.

Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo. 2002. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta :

Liberty.

Block, Stanley B, Geoffry A, Hirt, Bartley R. Danielsen. (2009). Foundation Of


Financial Management. 13th edition. McGraw-Hill Companies, Inc.

Brigham, Eugene F and Joel F.Houston, 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,


alih bahasa Ali Akbar Yulianto, Buku Satu, edisi sepuluh, PT.Salemba
Empat, Jakarta.
Fadillah, A., 2002. Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Program
Pensiun Manfaat Pasti Dalam Kaitannya Dengan Kewajaran Laporan
Keuangan Pada Yayasan Dana Pensiun Karyawan Krakatau Steel. Jurnal
Ilmiah Ranggagading (JIR), 2(1).
Fadillah, A. and Syarif, R., 2013. Pengaruh Program Diskon Terhadap Keputusan
Pembelian. Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan, 1(1).

Higgins, Robert C, 2003. Analysis For Fianancial Management, Seventh Edition,


McGraw-Hill, Singapore.
Keown,Arthur J.,John D.Martin,J.William Petty dan David F.Scott,JR.2005. The
Logic and Practice of Financial Management. Pretice Hall : New Jersey

Kiyosaki Robert T., and Sharon L. Lechter. 2000. Rich Dad’s Guide To Financial
Freedom, New York : Warner Books.

Kotler dan Amstrong, (2004). Prinsip-Prinsip Marketing, Edisi Ketujuh, Penerbit


Salemba Empat, Jakarta.

Mulyana, M. and Puspitasari, R., 2014. Analisis Faktor-faktor Yang Membentuk


Minat Berwirausaha Siswa SMK di Kota Bogor.
Mulyana, M. and Maulana, M., 2013. Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan
Pelanggan dan Implikasinya Terhadap Citra Perusahaan. Jurnal Ilmiah
Manajemen Kesatuan, 1(2).
Noor Achmad. 2007. Analisis Laporan Keuangan (Dari Perspektif Manajemen). STIE
Kesatuan Bogor.

Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-Dasar Manajemen


Keuangan,UPP(Unit Penerbit dan Percetakan) AMP YKPN,Yogyakarta.

Sulistiono, A. and Jayadi, R., 2011. Pengaruh Biaya Periklanan Terhadap Volume
Penjualan Studi Kasus pada PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. Cabang
BTM Bogor. Jurnal Ilmiah Ranggagading (JIR), 11(1), pp.12-16.
Sulistiono, A. and Harni, B., 2007. Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan
Konsumen. Studi Kasus Pada Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri Sekretariat
Negara. Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK), 9(2).
T. Hani Handoko. 2003. Manajemen. Edisi 2, BPFE, Yogyakarta.

Van Horne, James.C. 2004. Financial Management and Policy,Tenth


Edition,Prentice Hall International Edition,London.

Van Horne, James C., and John M. Machowicz . Jr. 2005. Fundamentals of Financial
Management. Tenth Edition, New Jersey : Prentice Hall Inc.

http://daton.com/id/article

http://pemudadayak.wordpress.com
http://sms.unikom.ac.id

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai