Disusun Oleh :
Stephanie Anastasia Handono (01071170226)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
TANGERANG
2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
hal medis. Dokter keluarga harus mampu peka terhadap latar
belakang sosial-budaya pasien yang mungkin mampu membantu
pasien dalam meredakan penyakitnya. Sedangkan komprehensif,
seorang doker keluarga harus memiliki kemampuan dalam
menggalakkan pengobatan promotif-preventif-rehabilitatif.
Pemeliharaan kesehatan berkesinambungan
Layanan yang diberikan kepada pasien haruslah dilakukan terus
menerus dan menjaga hubungan antara dokter-pasien agar terus
berkesinambungan. Hal ini mampu membantu dokter keluarga
untuk lebih akrab dan mengerti permasalahan yang diderita oleh
pasien dan keluarga pasien.
Pendekatan keluarga
Dokter keluarga menitikberatkan layanan kesehatan keluarga yang
umumnya terdiri dari suami, istri, dan anak. Pendekatan keluarga
mampu menguntungkan dokter terutama dalam memberikan
dukungan dalam mengatasi masalah kesehatan.
3
kesehatan masyarakat. Hal ini didasarkan oleh prinsip edukasi dan
promotif ketimbang kuratif.
Pencegahan penyakit dan proteksi khusus
Berkutik di negara berkembang yang memiliki jumlah masyarakat
besar, dokter keluarga harus mempromosikan pencegahan penyakit
dan melakukan edukasi agar masyarakat mampu melakukan
proteksi diri mereka sendiri.
Deteksi dini dari suatu penyakit
Pada masa ini, deteksi dini sedang gencar dilakukan guna
mempercepat proses penatalaksanaan yang juga mampu berperan
dalam kualitas hidup pasien kelak.
Kuratif medik
Seorang dokter keluarga harus memahami sistem pencegahan dari
suatu kecacatan, mengerti cara mengatasi suatu kedaruratan medis,
dan segera melakukan rujukan di saat yang tepat.
Rehabilitasi medik dan sosial
Rehabilitasi pasien ataupun keluarga pasien dilakukan ketika terjadi
masalah medis. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki kualitas hidup
pasien dari segi fisik, jiwa, dan sosial.
Kemampuan sosial keluarga
Tak hanya memperhatikan kondisi medis dari sang pasien, dokter
keluarga juga harus selalu mengawasi kondisi kemampuan sosial
pasien maupun keluarga pasien.
Etik medikolegal
4
diharapkan mampu menciptakan suasana yang mendukung guna menyukseskan
upaya-upaya kesehatan. Kemudian, terbentuknya hubungan mitra antara pihak
dokter dan pasien sehingga mampu mencapai kesepakatan dan prinsip yang sama.7
5
amanat UU no. 29 tahun 2004, setiap dokter harus melampirkan sertifikat
kompetensi apabila ingin mendaftar di Konsil Kedokteran Indonesia. Setelah itu,
dokter akan dilatih melalui pelatihan ACLS, ATLS, pelatihan endokrin, dan
pelatihan kesehatan kerja. Barulah setelah memiliki kemampuan memadai, seorang
dokter keluarga dapat diterjunkan dan memulai karir sebagai garda terdepan
pelayanan primer.10
6
BAB III
KESIMPULAN
7
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
8
9