Anda di halaman 1dari 3

21.

Seorang ibu berusia 27 tahun, G1P0A0 datang ke BPM memeriksakan


kehamilannya.HPHT17-3-2019 Keluhan mules-mules teratur, disertai dengan keluar darah
lender dari vagina, pemeriksaan TTV dan pemeriksaan fisik dalam batas normal. His 4x /10
menit /55 detik .Palpasi TFU 32 cm , punggung kiri, presentasi kepala masuk pap 2/5 .DJJ
148 x/menit. VT pembukaan 10 cm, ketuban +,presentasi kepala H III + , uuk depan, moulage
tidak ada. Apakah rencana tindakan pada klien tersebut ?
A. observasi ulang
B. Amniotomi.
C. Dekatkan alat
D. Partus spontan
E. Pimpin meneran

22. Seorang perempuan, berusia 26 tahun , usia kehamilan 38 minggu, anak ketiga, datang ke RS
dengan keluhan perut mules dan keluar darah bercampur lendir sejak 2 jam yang lalu.
Keadaan umum: baik, tanda-tanda vital dalam batas normal. His 20 - 40 detik, 2x dalam 10
menit, dari hasil periksa dalam: diketahui pembukaan serviks 4 cm. 4 jam kemudian setelah
dilakukan evaluasi, didapat kontraksi 25” 3X dalam 10 menit, DJJ 145x/menit. Pembukaan
servik tetap 4 cm. 4 jam kemudian observasi kembali pembukaan 8 cm ketuban + DJJ
148x/menit. Kontraksi 25” 3x dalam 10 menit. Apakah tindakan yang tepat untuk kasus
tersebut?
A. Lakukan induksi partus dengan oksitoksin drip
B. Lakukan partus pervaginam
C. Lakukan Kuretase
D. Lakukan Sectio Caesarea
E. Lakukan Pemantauan Kala I

23. 3. Seorang ibu hamil posterm (lebih dari 42 Minggu) , dengan hasil pemeriksaan tidak ada
pembukaan dan portio masih di posterior, dokter kemudian menggunakan prostaglandin
dibawah forniks posterior Pada kasus diatas merupakan suatu upaya yang digunakan untuk
mematangkan serviks, yakni disebut dengan

a. Induksi persalinan
b. Augmentasi / akselerasi persalinan
c. SC
d. Kuretase
e. KBI & KBE

24. Skor bishop dapat dikatakan matang jika memiliki skor bishop ...

a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 10

25. Jika skor bishop kurang dari 5 dapat dilakukan pematangan serviks dengan menggunakan

A. Prostaglandin dan kateter foley


B. Oksitosin drip
C. Amniotomi
D. Striping Membrane
E. Infus

26. Yang termasuk metode dalam induksi persalinan adalah...


A. Kuretase
B. Sectio sesaria
C. Membrane sweep
D. Facum

27. Petugas akan memasukkan kateter dengan balon khusus ke ujung leher rahim. Balon di isi
air sehingga menekan leher rahim yang kemudian akan merangsang peleoasan hormon
prostaglandin dalam tubuh. Hal ini menyebabkan leher rahim terbuka.
Dalam penatalaksanaan diatas, merupakan penatalaksaan dari induksi persalinan dengan
menggunakan ....

A. Balon
B. Forcep
C. Facum
D. Kateter foley

28. Sebelum melakukan induksi persalinan yang harus diperhatikan adalah keadaan serviks yang siap
untuk mengalami dilatasi/serviks yang matang secara kuantitatif dapat ditentukan dengan
menggunakan skor ?

A. Skor Bishop
B. Skor poedji rochjati
C. Skor Apgar
D. Skor Serviks
E. Skor Ibu

29. Menurut EGC 2012 beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan induksi persalinan
yaitu ?

A. Pasien harus dirawat di RS, dilakukakn pemeriksaan penunjang, pasien diawasi secara
periodic, upaya untuk melahirkan pervaginam.
B. Pasien tidak harus dirawat di RS, tidak perlu data penunjang, yang diperlukan hanya upaya
untuk melahirkan pervaginam
C. Dilakukan pemeriksaan penunjang, boleh dilakukan di manapun ibu ingin bersalin.
D. Pasien harus dirawat di Rs, harus ada pemeriksaan penunjang, tidak adanya upaya
persalinan pervaginam
30. Seorang ibu G1POA0 melahirkan dengan induksi persalinan dengan prostaglandin. Bagaimana
kan cara kerja prostaglandin ?

A. Akan menyebabkan pelonggaran kolagen serviks dan peningkatan kandungan air di dalam
jaringan serviks. Prostaglandin memperlunak jaringan ikat serviks dan merelaksasikan
serabut otot serviks, sehingga mematangkan serviks.
B. Untuk menghasilkan perubahan serviks dan penurunan janin.
C. Cara atau teknik melepaskan atau mamisahkan selaput kantong ketuban dari segmen bawah
uterus.
D. Untuk memecahkan selaput ketuban

Anda mungkin juga menyukai