Cairan Tubuh Manusia
Cairan Tubuh Manusia
By sumardi
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Homeostasis dan Hemodinamik merupakan salah satu kebutuhan yang penting dalam
kehidupan. Penyakit homeostasis terjadi apabila fikiran kita terganggu atau stress, maka dari
itu usahakan untuk selalu menjernihkan otak dan fikiran kita.
2.Rumusan Masalah
a.Definisi homeostasis dan hemodinamik
b.Menjelaskan tentang cairan tubuh
3.Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi homeostasis dan hemodinamik
2. Dapat memahami konsep teori dari cairan tubuh
3. Menambah ilmu pengetahuan
4. Dapat menyimpulkan dari aspek kehidupan sehari-hari
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. HOMEOSTASIS DAN HEMODINAMIK
1. Homeostasis
Homeostasis merupakan suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam
mempertahankan kondisi yang dialaminya. Proses homeostasis ini dapat terjadi apabila tubuh
mengalami stres yang ada sehingga tubuh secara alamiah akan melakukan mekanisme
pertahanan diri untuk menjaga kondisi yang seimbang, atau juga dapat dikatakan bahwa
homeostasis adalah suatu proses perubahan yang terus-menerus untuk memelihara stabilitas
dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya.
Homeostasis yang terdapat dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh suatu sistem
endokrin dan syaraf otonom, Secara alamiah proses homeostasis dapat terjadi dalam tubuh
manusia.
Dalam mempelajari cara tubuh melakukan proses homeostasis ini dapat melalui empat cara
yaitu :
a. Self regulation
Sistem ini dapat terjadi secara otomatis pada orang yang sehat seperti dalam pengaturan
proses sistem fisiologis tubuh manusia.
b. Cara kompensasi
Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam tubuh.
Sebagai contoh, apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi dingin, maka pembuluh darah
perifer akan mengalami konstriksi dan merangsang pembuluh darah bagian dalam untuk
meningkatkan kegiatan (misalnya menggigil) yang dapat menghasilkan panas ,sehingga suhu
tetap stabil, pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi visual pada saat terjadi ancaman
terhadap tubuh, peningkatan keringat untuk mengontrol kenaikan suhu badan.
c. Cara umpan balik negative
Proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal. Dalam keadaan abnormal tubuh
secara otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik untuk menyeimbangkan
penyimpangan yang terjadi.
d. Umpan balik untuk mengoreksi ketidakseimbangan fisiologis.
Sebagai contoh apabila seseorang mengalami hipoksia akan terjadi proses peningkatan
denyut jantung untuk membawa darah dan oksigen yang cukup ke sel tubuh.
Homeostasis psikologis berfokus pada keseimbangan emosional dan kesejahteraan mental.
Proses ini didapat dari pengalaman hidup dan interaksi dengan orang lain serta dipengaruhi
oleh norma dan kultur masyarakat. Contoh homeostasis psikologis adalah mekanisme
pertahanan diri seperti menangis, tertawa, berteriak, memukul.
2. Hemodinamik
merupakan pertukaran energi secara terus-menerus antara manusia dan lingkungan
sekitarnya. Pada proses ini manusia tidak hanya melakukan penyesuaian diri, tetapi terus
berinteraksi dengan lingkungan agar mampu mempertahankan hidupnya.
homeodinamik bermula dari teori tentang manusia sebagai unit yang merupakan satu
kesatuan utuh, memiliki karakter yang berbeda-beda, proses hidup yang dinamis, selalu
berinteraksi dengan lingkungan yang dapat dipengaruhi dan mempengaruhinya, serta
memiliki keunikan tersendiri dalam proses homeodinamik ini.
Adapun beberapa prinsip hemodinamik adalah sebagai berikut :
1. Prinsip integralitas.
Prinsip utama dalam hubungan antara manusia dengan lingkungan yang tidak dapat
dipisahkan. Perubahan proses kehidupan ini terjadi secara terus-menerus karena adanya
interaksi manusia dengan lingkungan yang saling mempengaruhi.
2. Prinsip resonansi.
Prinsip bahwa proses kehidupan manusia selalu berirama dan frekuensinya bervariasi,
mengingat manusia memiliki pengalaman beradaptasi dengan lingkungan.
3. Prinsip helicy.
Prinsip bahwa setiap perubahan dalam proses kehidupan manusia berlangsung perlahan-lahan
dan terdapat hubungan antara manusia dan lingkungan
1. DISTRIBUSI DAN KOMPOSISI CAIRAN TUBUH
Distribusi cairan tubuh didistribusikan dalam dua kompartemen yang berbeda.
1. Cairan Ekstrasal, tediri dari cairan interstisial (CIS) dan Cairan Intra vaskular. Cairan
interstisial mengisi ruangan yang berada diantara sebagian besar sel tubuh dan menyusun
sebagian besar cairan tubuh. Sekitar 15% berat tubuh merupakan cairan tubuh interstisial.
4
Cairan intravascular terdiri dari plasma, bagian cairan limfe yang mengandung air tidak
berwarna, dan darah mengandung suspensi leukosit, eritrosit, dan trombosit. Plasma
menyusun 5% berat tubuh.
2. Cairan Intrasel adalah cairan didalam membran sel yang berisi subtansi terlarut atau solut
yang penting untuk keseimbangan cairan dan elektrolit serta untuk metabolisme. Cairan
intrasel membentuk 40% berat tubuh. Kompartemen cairan intrasel memiliki banyak solute
yang sama dengan cairan yang berada diruang ekstrasel. Namun proporsi subtansi subtansi
tersebut berbeda. Misalnya, proporsi kalium lebih besar didalam cairan intrasel daripada
dalam cairan ekstasel.
Komposisi Cairan tubuh, Cairan yang bersirkulasi diseluruh tubuh didalam ruang cairan
intrasel dan ekstrasel mengandung:
1. Elektrolit: merupakan sebuah unsure atau senyawa yang jika melebur atau larut didalam air
atau pelarut lain, akan pecah menjadi ion dan mampu membawta muatan listrik. Elektrolit
yang memilki muatan positif disebut kation, sedangkan yang bermuatan negative adalah
anion. Namun jumlah total anion dan kation didalam kompartement cairan harus sama.
2. Mineral yang dicerna sebgai senyawa, biasanya dikenal dengan nama logam, non logam,
radikal atau fosfat, bukan dengan nama senyawa, yang mana mineral tersebut menjadi bagian
didalamnya. Mineral merupakan unsure semua jaringan dan cairan tubuh serta penting dalam
memertahankan proses fisiologis. Mineral juga bekerja sebagai katalis dan respon saraf,
kontrasi otot, dan metabolisme zat gizi yang terdapat dalam makanan. Mineral juga mengatur
keseimbangan elektrolit dan produksi hormone serta menguatkan struktur tulang. Contoh
mineral zat besi dan zink.
3. Sel merupakan unit fungsional dasar dari semua jaringan hidup. Contoh sel yang berada
didalam cairan tubuh adalah sel darah merah dan sel darah putih.
1. DIFUSI: Suatu proses ketika materi padat, partikel, seperti gula didalam cairan, berpindah
dari daerah berkonsentrasi tinggi kekonsentrasi rendah, sehingga distribusi partikel didalam
cairan menjadi merata atau partikel akan melewati membrane sel yang permeabe terhadap
subtansi tersebut.
2. OSMOSIS: Perpindahan pelarut murni, seperti air, melalui membran semipermeabel yang
berpindah dari larutan yang memiliki konsentrasi solute rendah ke larutan yang memiliki
konsentrasi solute tinggi. Kecepatan osmosis tergantung pada konsentrasi solute di dalam
larutan, suhu larutan, muatan listrik solute, dan perbedaan antara tekanan osmosis yang
dikeluarkan oleh larutan.
2. FILTRASI : Suatu proses perpindahan air dan substansi yang dapat larut secara
bersamaan sebagai respon terhadap adanya tekanan cairan. Proses ini bersifat aktif di dalam
bantalan kapiler. Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang di hasilkan oleh suatu likuid di
dalam sebuah ruangan.
Hal ini memungkinkan sel menerima molekul yang lebih besar dari sel tersebut, selain itu sel
dapat menerima atau memindahkan molekul dari daerah berkonsentrasi rendah ke konsentrasi
tinggi. Contoh transport aktif adalah pompa natrium dan kalium.
1. Pengaturan Cairan Tubuh
1. Asupan cairan terutama diatur melalui mekanisme rasa haus. Pusat pengendalian rasa haus
barada di dalam hipotalamus di otak. Stimulus fisiologis utama terhadap pusat rasa haus
adalah peningkatan konsentrasi plasma dan penurunan volume darah. Sel-sel reseptor yang
disebut osmoreseptor secara terus menerus memantau osmolalitas.
Apabila kehilangan cairan terlalu banyak, osmoresptor akan mendeteksi kehilangan tersebut
dan mengaktifkan pusat rasa haus. Akibatnya, seseorang akan merasa haus kemudian mencari
air. Factor lain yang mempengaruhi pusat rasa haus adalah keringnya membrane mukosa
faring dan mulut, angiotensin II, kehilangan kalium, dan factor-faktor psikologis.
2. Haluaran Cairan
Cairan terutama di keluarkan melalui ginjal dan saluran gastrointestinal. Pada orang dewasa,
ginjal setiap menit menerima sekitar 125 ml plasma untuk di saring dan memproduksi urine
sekitar 60 ml dalam setiap jam atau totalnya sekitar 1,5 l dalam satu hari. Jumlah urine yang
di produksi ginjal dipengaruhi oleh hormone antidiuretik dan aldosteron. Hormone-hormon
ini mempengeruhi ekskresi air dan natrium serta distimulasi oeh perubahan volume darah.
Kehilangan air melalui kulit terutama diatur oleh system saraf simpatis, yang mengaktifkan
kelenjar keringat.
7
3. Hormon, hormone utama yang mempengaruhi keseimbangn cairan dan elektrolit adalah ADH
dan aldosteron keadaan kekurangan air akan meningkatkan osmolalitas darah dan keadaan ini
akan di respon oleh kelenjar hipofisis dengan melepaskan ADH. ADH akan menurunkan
produksi urine dengan cara meningkatkan reabsorbsi air oleh tubulus ginjal.
4. PENGATURAN ELEKTROLIT
1. Kation
Kation utama, yakni natrium (Na+), kalium (K+), kalsium (Ca2+), dan magnesium (Mg2+),
terdapat di dalam cairan ekstrasel dan intrasel.
1. Pengaturan Natrium
Natrium merupakan kation yang paling banyak jumlahnya dalam cairan ekstrasel.
Nilai laboratorium normal untu natrium serum adalah 135-145 mEq/L.
2. Pengaturan Kalium
Kalium merupakan kation intrasel utama yang mengatur eksitabilitas
neuromuscular dan kontraksi otot. Nilai laboratorium normal kalium serum adalah 3,5-5,3
mEq/L.
3. Pengaturan Kalsium
Terdapat banyak kalsium di dalam tubuh. Tubuh membutuhkan kalsium untuk
integritas dan struktur membrane sel, konduksi jantung yang adekuat, koagulasi darah,
pertumbuhan dan pembentukan tulang, dan relaksasi otot. Berikut adalah bentuk-bentuk
kalsium yang terdapat di dalam cairan tubuh.
1. Terionisasi (4,5 mg/100 ml)
2. Tidak dapat berdifusi, yang merupakan kalsium kompleks terhadap anion protein (5 mg/ 100
ml)
3. Garam kalsium, seperti kalsium sitrat dan kalsium fosfat (1 mg/ 100 ml)
Nilai laboratorium normal kalsium serum yang terionisasi dalam tubuh adalah 4-5
mEq/L.
8
4. Pengaturan magnesium
Magnesium merupakan kation terpenting kedua di dalam cairan intrasel dan sangat
penting untuk aktivitas enzim, neurokimia, dan eksitabilitas otot. Nilai laboratorium normal
magnesium serum adalah 1,5-2,5 mEq/L.
magnesium terutama diekskresi melalui mekanisme gunjal.
Perubahan kadar magnesium sering di hubungkan dengan penyakit yang serius dan
menghasilkan gejala-gejala yang mencerminkan adanya perubahan fungsi neuromuscular dan
kardiovaskular.
1. Anion
Anion utama adalah klorida(CL-), bikarbonat(HCO3-), dan fosfat(PO3-).
5. Pengaturan Klorida
Klorida di temukan di dalam cairan ekstrasel dan intrasel. Keseimbangan klorida
di pertahankan melalui asupan makanan dan ekskresi serta reabsorbsi renal. Nilai
laboratorium normal untuk klorida serum adalah 100-106 mEq/L.
6. Pengaturan Bikarbonat
Bikarbonat adalah buffer dasar kimia yang utama di dalam tubuh. Ion bikarbonat
di temukan dalam cairan ekstrasel dan intasel. Nilai laboratorium normal dari bikarbonat
arteri berkisar antara 22-26 mEq/L. di dalam darah vena, bikarbonat di ukur melalui
kandungan karbondioksida dan nilai normal bikarbonat untuk orang dewasa adalah 24-30
mEq/L.
7. Pengaturan Fosfat
Fosfat merupakan anion buffer dalam cairan intrasel dan ekstrasel. Fosfat dan
kalsium membantu mengembangkan dan memelihara tulang dan gigi. Fosfat juga
meningkatkan kerja nueromuskular normal, berpartisipasi dalam metabolisme karbohidrat,
dan membantu pengaturan asam basa.
9
Nilai laboratorium normal fosfat serum adalah 2,5-4,5 mEq/100 ml.
2.5 PENGATURN KIMIAWI, BIOLOGIS, DAN FISIOLOGI ASAM BASA
Pengaturan kimiawi
Buffer kimia yang paling banyak di dalam caira ekstrasel adalah system buffer asam
karbonat-bikarbonat. System berespons dalam beberapa detik untuk mengubah ph, sehingan
system tersebut menjadi system buffer tercepat. System ini merupakan system yang adaptif
dan memiliki efek yang relative singkat. System ini dapat disajikan dalam bentuk persamaan
berikut.
CO2 H2O H2CO3 H+ HCO3-
Karbon dioksida air asam karbonat hydrogen bikarbonat
Ekskresi karbon dioksida yang dihasilkan dari proses metabolisme, terutama dikendalikan
oleh paru-paru. Ekskresi ion hydrogen dan bikarbonat dan dikendalikan oleh ginjal. Reaksi
dari substansi hydrogen dan bikarbonat ini akan menjadi buffer asam yang kuat atau basa
yang kuat untuk mempertahankan pH yang secara relative konstan.
System buffer kimia yang kedua melibatkan protein plasma ( albumin,fibrinogen,dan
protombin ) dan gama globin, yang membenyuk sekitar 6% sampai 7% plasma darah. Protein
ini dapat melepaskan atau berkaitan dengan ion hydrogen untuk memperbaiki asidosis atau
alkalosis.namun kapasitas protein plasma untuk mempertahankan keseimbangan asam-basa
cairan ekstrasel terbatas, dan protein tidak mampu memperbaiki ketidakkeseimbangan asam
basa yang berlangsung dalam jangka panjang.
7.Pengaturan biologis
Buffer biologis terjadi jika ion hydrogen diarbsobsi atau dilepaskan oleh sel-sel
tubuh.Ion hydrogen memiliki muatan positif dan harus ditukar dengan ion yang bermuatan
positif ,seringkali ion yang digunakan adalah kalium.Pada kondisi kelebihan asam, ion
hydrogen memasuki sel,dan ion kalium meninggalkan sel kemudian memasuki cairan
ekstrasel.Cairan ekstrasel kemudian menjadi kurang asam karena ion hydrogen
berkurang.Walaupun begitu , pertukaran ini menyebabkab tingginya kandungan kalium
dalam serum.Setelah oksidasi diperbaiki,kalium kembali memasuki sel,dan kadar kalium
kembali normal.Bufer biologis ini menjadi setelah buffer kimiawi jangaka pendek,dan
berlangsung selama 2-4 jam.
Tipe buffer biologis yang ke 2 adalah :system hemoglobin oksihemoglobin.Karbon dioksida
berdifusi ke dalam SDM dan membentuk asam karbonat.Asam karbonat membelah menjadi
ion hydrogen dan bikarbonat.Ion hydrogen terikat pada hemoglobin, dan ion bikarbonat
dapat digunakan untuk melakukan buffer dengan cara menukarnya dengan klorida yang
berada ekstrasel
8. Pengaturan fisiologis
Paru-paru
Buffer fisiologis di dalam tubuh adalah paru-paru dan ginjal.paru-paru dapat
beradaptasi dengan cepat terhadap adanya ketidakseimbangan asam basa.pada kenyataannya,
paru-paru dapat melakukan upaya untuk mengembalikan pH kenilai normal sebelum buffer
biologis dapat melakukannya.
Ion hydrogen dan karbondioksida biasanya memberikan stimulus untuk pernafasan. Apabila
kosentrasi ion hydrogen berubah,paru-paru berreaksi untuk memperbaiki ketidakseimbangan
tersebut dengan mengubah frekwensi dan kedalaman pernafasan.pada alkalosis,frekwensi
pernafasan diturunkan sehingga individu dapat mempertahankan karbondioksida.
karbondioksida berkombinasi dengan air di dalam darah untuk membentuk asam
karbonat,yang membantu meningkatkan komponen asam dan menyeimbangkan kelebihan
basa.apabila terjadi kelebihan asam,frekwensi pernafasan ditingkatkan dan paru- paru
mengeskresi karbondioksida dalam jumlah yang lebih besar(Weldy,1992).dengan demikinan
karbondioksida yang tersedia untuk kombinasi dengan air dan menghasilkan asam karbonat
menjadi lebih sedikit.
11
Ginjal
Ginjal dapat membutuhkan beberapa jam sampai beberapa hari untuk mengatur gangguan
asam basa.ginjal menggunakan mekanisme untuk mengatur kosentrasi ion hydrogen.ginjal
dapat mengabsorsibikarbonat selama terjadi kelebihan asam dan mengekresikan selama
terjadi kekurangan asam.ginjal menggunakan ion fosfat(PO4-3)untuk membawa ion
hydrogen dengan mengekskresikan asam fosfat(H3PO4)dan membentuk asam basa.ginjal
juga mengubah ammonia(NH3)menjadi amunium(NH4+)dengan mengikatkannya dengan
sebuah ion hydrogen.
9. gangguan cairan
Tipe dasar ketidakseimbangan cairan adalah isotonic dan kosmolar.kekurangan dan
kelebihan isotonic terjadi jika air dan elektrolit diperoleh atau hilang dalam prorosi yang
sama.sebaliknya,ketidakseimbangan kosmolar adalah kehilangan atau kelebihan air saja
sehingga konsentrasi(osmolalitas)serum dipengaruhi.tipe ketidakseimbangan yang lain,yakni
sindrum ke 3 tejadi jika cairan terperangkap di dalam suatu ruangan dan cairan di ruangan
tersebut tidak mudah di tukar dengan cairan ekstrasel.
13
dengan peran fisiologis kalsium serum pada fungsi neuromuscular hiperkalsemia adalah
peningkatan konsentrasi total dalam serum dan peningkatan kalsium yang terionisasi.
15
Ciri-ciri Kekurangan Cairan Dan Elektrolit
- Air kencing sedikit atau tidak ada, berwarna kuning gelap
- Berat badan turun mendadak
-Mulut kering, merasa haus
-Mata cekung dan tidak ada air mata
-Pada bayi ubun-ubun tampak cekung
-Kelenturan atau kekenyalan kulit menghilangg
16
BAB III
PENUTUP
5. Kesimpulan
Tubuh kita sehat jika tidak kekurangan atau kelebihan cairan tubuh, maka dari itu cairan
tubuh harus seimbang dengan aktivitas sehari-hari.
Secara alamiah proses homeostatis dapat terjadi dalam tubuh manusia yang dikndalikan oleh
sistem endokrin dan saraf otonom.
6. Saran
Maka dari itu menjaga kesehatan tubuh sangat penting selain kita awet muda, kita akan kebal
terhadap penyakit. Menjaga kondisi tubuh dan selalu memperhatikan cairan yang masuk
dalam tubuh kita adalah suatu hal yang tidak boleh diremehkan begitu saja, harus
diperhatikan dampaknya.
17
DAFTAR PUSTAKA
Barbara Kozier, Fundamental Of Nursing Concept, Process and Practice, Fifth
Edition, Addison Wsley Nursing, California, 1995
Dolores F. Saxton, Comprehensive Review Of Nursing For NCLEK-RN, Sixteenth
Edition, Mosby, St. louis, Missouri, 1999.
Sylvia Anderson Price, Alih : Peter Anugerah, Pathofisiologi Konsep Klinis
Proses-proses Penyakit, Edisi kedua, EGC, Jakarta, 1995