Anda di halaman 1dari 17

STANDAR V MANAJEMEN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN

Standar Parameter Indikator Temuan Analisis


Perencanaan A.Rumah Sakit harus 1) Rumah sakit tdk ada rencana yang disusun oleh Hasil fiel trip Berdasarkan hasil temuan
dan
Mempunyai perencanaan masing- masing bagian/Departemen/ SMF terkait -Terdapat notulen Terdapat dan mempunyai
pelaksanaan pertemuan rutin dan rencana proses pendidikan serta
yang disusun oleh masing- proses staf dalam penyusunan rancangan serta
Program log book. ada notulensi pertemuan dan
pendidikan
masing Bagian/Departemen/ terdapat notulensi pertemuan rutin,tidak ada -Terdapat buku panduan kehadiran dalam proses
klinik yang SMF terkait, melalui catatan kehadiran dalam proses pendidikan. program pendidikan pendidikan.
yang dibuat bersama.
berkualitas aktivitas staf medis dalam 2) Rumah sakit mempunyai perencanaan tapi Rumah Sakit perlu membentuk
-Terdapat keterlibatan
komite profesi yang mengelola
penyusunan rancangan dalam penyusunannya tidak melibatkan masing- secara aktif dalam
pelaksanaan dan evalusi
tersebut dan terdapat masing bagian/ Departemen/SMF terkait proses proses pelaksanaan
pendidikan kesehatan yang
pendidikan dari bagian
notulensi pertemuan rutin, aktifitas,tidak ada notulensi pertemuan rutin dan berjalan di rumah sakit baik
dan staf keperawatan.
dan catatan kehadiran dalam tidak ada catatan kehadiran dalam proses praktikan maupun tenaga
proses pendidikan (log pendidikan. pendidik rumah sakit. Hal ini
sesuai dengan visi dari rumah
book). 3) Rumah sakit mempunyai perencanaan yang
sakit yaitu pelayanan dan
Skore 2 disusun masing-masing bagian/ Departemen/SMF pendidikan kesehatan yang
terkait aktifitas staf,terdapat notulensi pertemuan “maju “ mengandung makna
rutin dan catatan kehadiran dalam proses terwujudnya kondisi pelayanan
dan pendidikan yang terus
pendidikan.
mengikuti perkembangan IPTEK.
STANDAR V MANAJEMEN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN

B.Terdapat buku panduan 1) Tidak terdapat bk panduan program pendidikan Dalam fiel trip sudah Dalam suatu proses
program pendidikan kedokteran disusun oleh bagian/Departemen/SMF ada didalam metode / pembelajaran di klinik
proses pembelajaran, sangatlah perlu di susun sebuah
kedokteran yang disusun yang disetujui Direktur RS dan pimpinan Institusi
dan sudah terdapat patokan/panduan yang akan
oleh bagian/Departemen/ pendidikan. modul/ buku panduann dipakai untuk proses
SMF ,disetujui Direktur 2) Terdapat panduan pendidikan kedokteran yang yang telah disusun dari pembelajaran agar keluaran/LO
RS dan pimpinan institusi disusun oleh bagian/ Depatemen/ SMFtetapi instusi dan pihak RSUD lebih baik dan berkualitas.
lahan klinik Di RSUD temanggung ini bagi
pendidikan belum mendapat persetujuan Institusi pendidikan.
peserta didik sudah mempunyai
Skore 2 3) Terdapat Buku panduan pendidikan kedokteran
buku sebagai panduannnya.
yang dibuat/susun oleh bagian/ Departemen/SMF
bersama Institusi pendidikan yang disetujui oleh
Direktur RS dan pimpinan Institusi pendidikan.
STANDAR V MANAJEMEN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN

C.SeluruhBagian/Departem 1) Tidak seluruh bagian/SMF/Departemen terkait Bahwa cara proses di Dalam proses pembelajaran di
en/SMF di RS yang terkait terlibat dalam program pendidikan dalam proses klinik pembelajarannya klinik/ lapangan banyak unsur
sudah melibatkan yang terkait serta terlibat dalam
,terlibat dalam proses pelaksanaan pendidikan.
beberapa unit terkait pelaksanaannya.
pelaksanaan pendidikan, 2) Seluruh Bagian/Departemen/SMF di Rumah Sakit serta sudah ada Di RSUD temanggung ini dalam
dilihat ada umpan balik yang terkait dalam program pendidikan terlibat aktif penjadwalan , logbook pembelajarannya bagi siswa
peserta didik mengenai dalam proses pelaksanaan pendidikan, tetapi tidak ada ,notulen pertemuan pratek sudah melibatkan banyak
tenaga pendidik,dengan log umpan balik dari peserta didik mengenai tenaga dengan peserta didik. unit yang terkait dan bersama
asama untuk bertanggung jawab
book untuk memantau pendidik dengan menggunakan log book untuk
sesuai kewenangannya.
pertemuan pendidik dan memantau pertemuan tenaga pendidik dengan
peserta didik serta data peserta didik dan wawancara staf.
wawancara staf. 3) Seluruh Bagian/Departemen/SMF di Rumah

Skore 2 Sakit yang terkait dalam program pendidikan


terlibat aktif dalam proses pelaksanaan
pendidikan, dilihat dengan adanya umpan balik
dari peserta didik mengenai tenaga pendidik,
dengan menggunaan log book untuk memantau
pertemuan tenaga pendidik dengan peserta didik
serta data wawancara staf.

D.Rumah Sakit mempunyai 1) Rumah Sakit belum mempunyai program Hasil telaah bahwa Agar system pembelajaran di
RSUD /tempat pratek klinik/ RSUD bisa menghasilkan
program pendidikan klinik pendidikan klinik yang terstruktur yang ditetapkan
STANDAR V MANAJEMEN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN

yang terstruktur yang bersama Institusi Pendidikan Kedokteran dan sudah ada program peserta didik saat lulus
ditetapkan bersama Institusi mengacu pada Standar Pendidikan Profesi rencana pendidikan yang mempunyai kualitas yang baik
akan dilakukan sebelum terutama masalah amplikasi
Pendidikan Kedokteran dan Dokter/Dokter Gigi, Dokter/Dokter Gigi Spesialis
siswa /peserta didik teori di lahan,maka proses
mengacu padaStandar dan Standar Kompetensi Dokter/Dokter Gigi, datang atau pratek di pembelajran itu dibuatkan
Pendidikan Profesi Dokter/ Dokter/Dokter Gigi Spesialis dengan tujuan RSUD temanggung pedoman pendidikan secara
Dokter Gigi, Dokter/ Dokter pendidikan jelas/konkrit, batas kompetensi tegas terstruktur,jelas dan tertata
dengan baik,Di RSUD
Gigi Spesialis dan Standar tertuang dalam bk.panduan
temanggung ini sudah ada
Kompetensi Dokter/ 2) Rumah Sakit telah mempunyai program
panduan program bagi peserta
Dokter Gigi Spesialis pendidikan klinik yang terstruktur yang ditetapkan didik yang akan pratek di RSUD.
dengan tujuan pendidikan bersama Institusi Pendidikan Kedokteran dan
jelas/ konkrit, batas mengacu pada Standar Pendidikan Profesi
kompetensi tegas dan Dokter/Dokter Gigi, Dokter/Dokter Gigi Spesialis
tertuang dalam buku dan Standar Kompetensi Dokter/Dokter Gigi,
panduan Dokter/Dokter Gigi Spesialis tetapi belum terlihat
Skore 2 adanya tujuan pendidikan jelas/konkrit, batas
kompetensi tegas dan tertuang dalam buku
panduan.
3) Rumah Sakit telah mempunyai program
pendidikan klinik yang terstruktur yang ditetapkan
bersama Institusi Pendidikan Kedokteran dan
mengacu pada Standar Pendidikan Profesi
Dokter/Dokter Gigi, Dokter/Dokter Gigi Spesialis
STANDAR V MANAJEMEN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN

dan Standar Kompetensi Dokter/Dokter Gigi,


Dokter/Dokter Gigi Spesialis dengan tujuan
pendidikan jelas/konkrit, batas kompetensi tegas
tertuang dalam bk.panduan.

1) Rumah Sakit tidak/belum memberlakukan tata


tertib peserta didik yang bertujuan untuk mencapai
E.Rumah Sakit tujuan pembelajaran.
memberlakukan tata tertib 2) Rumah Sakit memberlakukan tata tertib peserta
peserta didik yang bertujuan didik yang bertujuan untuk mencapai tujuan
capai tujuan pembelajaran. pembelajaran tetapi belum disosialisasikan dan Saat survey di RSUD Suatu lahan tempat pratek agar
dipatuhi oleh peserta didik. temanggung ini, proses pembelajaran nya
STANDAR V MANAJEMEN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN

Skore 2 3) Rumah Sakit memberlakukan tata tertib peserta sudah ada panduan/ berjalan dengan baik dan tidak
didik yang bertujuan untuk mencapai tujuan buku tentang peraturan, keluar dari kontek dan maksud
tata tertib serta tujuan pembelajaran,maka
pembelajaran, telah diketahui tiap peserta didik
kewajiban dan hak- hak sanagt lah perlu dibuatkan tata
dan dipatahui. terhadap peserta didik tertib dan tujuan dari suatu
juga tujuan yang akan proses pembelajaran.
pratek di RSUD.

1) Rumah Sakit dalam pendidikan dan


pelayanannya tidak menggunakan prinsip
pengetahuan kedokteran berbasis bukti(Evidence
F. Rumah Sakit dalam Based medicine)
pendidikan dan 2) Rumah Sakit dalam pendidikan dan
pelayanannya menggunakan pelayanannya belum secara menyeluruh
prinsip pengetahuan menggunakan prinsip pengetahuan kedokteran
Dalam pendidik Suatu IPTEK bisa dipakai dan
kedokteran berbasis bukti berbasis bukti ( evidance based medicine).
an klinik di RSUD bisa mengikuti perkembangan
STANDAR V MANAJEMEN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN

(evidence based medicine) 3) Rumah Sakit dalam pendidikan


dan temanggung ini tidak secara update maka kita harus
Skore 1 pelayanannya telah secara menyeluruh smuanya institusi slalu untuk bisa mencari
pendidikan yang pratek informasi/sumber – sumber
menggunakan prinsip pengetahuan kedokteran
menggunakan bukti yang baru karena iPTEKmitu
berbasisi bukti (EBM) evidence based dan sifatnya dinamis termasuk juga
hanya institusi dari UMY dalam ilmu kesehatan termasuk
dengan hanya 1 EBP . ilmu keperawatan yaitu dengan
menghadirkan bentuk – bentuk
Evidence based dan berbasis
bukti idak hanya 1 lebih banyak
EB lebih baik.

1) Tidak ada kegiatan pertemuan ilmiah secara


rutin yang ditetapkan oleh
Bagian/Departemen/SMF.
G.Terdapat kegiatan
2) Ada kegiatan pertemuan ilmiah ditetapkan oleh
pertemuan ilmiah secara
Bagian/Departemen/SMF tetapi waktunya tidak
rutin satu minggu sekali yg
menentu atau kurang dari 4 kali dalam 1 bulan.
ditetapkan oleh
3) Ada kegiatan pertemuan ilmiah secara rutin
bagian/SMF/Departemen.
minimal satu minggu sekali yang ditetapkan Bahwa untuk menambah dan
Dalam kegiatan
olehBagian/Departemen/SMF. menggali serta pendapat –
pertemuan ilmiah dalam
Skore 1
STANDAR V MANAJEMEN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN

proses pembelajaran pendapat ilmu yang baru ,maka


klinik di RSUD sangatlah perlu untuk dilakukan
temanggung ini,sudah kegiatan pertemuan ilmiah dari
dilakukan dan ditetapkan beberapa SMF/ Departemen
1 bulan sekali. yang terkait tentang beberapa
kasus / masalah sehingga gap /
kasus dapat lebih komprehensif
dalam penanganannya dan
alangkah baiknya kegiatan temu
ilmiah ini dilakukan satu minggu
sekali.

1) Tidak ada program pendidikan klinik yang jelas


dan ditetapkan,tertulis dan dibukukan.
H. Terdapatprogram 2) Ada program pendidikan klinik yang jelas dan
pendidikan klinik yang jelas ditetapkan, tertulis dan dibukukan, tetapi buku
dan ditetapkan, program tersebut belum dimiliki oleh setiap staf
tertulis dan dibukukan edukatif dan setiap Bagian belum memiliki
dimana buku program minimal satu sebagai arsip dan masukan dalam
tersebut dimiliki oleh pelaksanaan kegiatan.
Agar supaya pendidikan di klinik
setiap staf edukatif dan 3)Terdapat program pendidikan klinik yang jelas Di lahan pratek RSUD
bisa berjalan dengan baik dan
setiap Bagian memiliki dan ditetapkan, tertulis dan dibukukan dimana temanggung ini untuk
STANDAR V MANAJEMEN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN

minimal satu sebagai arsip buku program tersebut dimiliki oleh setiap staf program pendidikan menghasilkan out come yang
masukan dalam pelaksanaan edukatif dan setiap Bagian memiliki minimal satu klinik sudah ada dan berkualitas maka sangat penting
terprogram yang jelas dan perlu sekali bila materi
kegiatan sebagai arsip ,masukan dalam pelaksanaan
dan sudah ditetapkan pendidikan klinik itu dibuat
Skore 2 kegiatan. oleh institusi dan rumah program dan sudah ditentukan
sakit, dimana buku dengan jelas.
program tersebut sudah
dibagikan pembimbing
klinik/ staf rumah sakit.

1) Tidak ada program jaminan mutu pelayanan


Rumah Sakit termasuk didalamnya keselamatan
pasien.
I.Jaminan mutu pelayanan
2) Ada program jaminan mutu pelayanan Rumah
Rumah Sakit termasuk
Sakit termasuk didalamnya keselamatan pasien
didalamnya keselamatan
tetapi pelaksanaannya belum didukung oleh
pasien harus didukung
Institusi Pendidikan Kedokteran, para pendidik
sepenuhnya oleh Institusi
dan para peserta didik, yang dinyatakan dalam
Pendidikan Kedokteran,
perencanaan, monitoring, evaluasi supervise
para pendidik dan para Di RUSD temanggung Suatu pelayanan kesehatan
peerta didik.
peserta didik, yang dalam melakukan system termasuk RS harus bertanggung
STANDAR V MANAJEMEN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN

dinyatakan dalam 3) Ada program jaminan mutu pelayanan Rumah monitoring dan evaluasi jawab terhadap palayanan yang
perencanaan, monitoring Sakit termasuk didalamnya keselamatan pasien peserta didik sudah diberikan termasuk jaminan
dilakukan dengan mutunya, sehingga untuk
dan evaluasi system dan pelaksanaannya didukung sepenuhnya oleh
supervise bagi peserta menjamin mutu pelayanan
supervise peserta didik Institusi Pendidikan Kedokteran, para pendidik didik ini kususnya sudah itu ,maka semua yang ikut
Skore 1 dan peserta, dinyatakan dalam berjalan bagi institusi memberikan pelayanan harus
perencanaan,monitoring, dari UMY tetapi sudah kompeten di areanya
untukinstitusi lain belum masing – masing termasuk
evaluasi system supervise peserta didik.
berjalan. peserta didik yaitu dengan cara
memberi pelayanan dengan
pendampingan dan dilakukan
supervise dan monitoring secara
berkala dan periodik.
1) Tidak ada rancangan secara khusus proporsi
clinical reasoning dan skill training bagi peserta
J.Kegiatan pendidikan didik yang disusun oleh Badan Koordinasi
klinik yang dirancang Pendidikan masing-masing Bagian/ Departemen/
memberikan proporsi SMF.
seimbang antara clinical 2) Ada rancangan secara khusus proporsi clinical
reasoning dan pelatihan reasoning dan skil training berbasis bukti bagi
keterampilan berbasis bukti peserta didik yang disusun oleh Badan Koordinasi
(evidence based medicine) Pendidikan tetapi belum dilaksanakan diseluruh
yang disusun oleh Badan Bagian/ Departemen/ SMF. Agar di dalam pelaksanaan
Di RSUD temanggung ini
Koordinasi Pendidikan 3) Ada kegiatan pendidikan klinik yang secara kegiatan di klinik bisa berjalan
STANDAR V MANAJEMEN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN

masing-masing Bagian/ khusus dirancang yang memberikan proporsi sebelum peserta didik dengan baik ,maka sangat
Departemen/SMF. seimbang antara clinical reasoning dan skill melakukan pratek diperlukan dan harus dilakukan
training yang berbasis bukti (evidence based ,institusi pendidikan dan rancangan proposal ketrampilan
Skore 2 medicine) disusun oleh Badan Koordinasi badankoordinasi terkait skill yang berdasarkan evidence
Pendidikan dan telahdilaksanakan diseluruh sudah membuat based yang jelas sehingga dalam
bagian/ Departemen/ SMF.
proposal klinikal pelaksanaan skill yang akan
reasoning dulu sebagai dilakukan benar- benar paham
pedoman acuan bagi dan bisa melakukannya.
peserta didik yang mau
1) Tidak ada batasan kewenangan, penanganan melakukan pratek
kasus/prosedur peserta didik yang tercantum
K.Terdapat batasan
dalam buku panduan peserta didik yang disusun
kewenangan,penanganan
oleh Kepala Bagian/Ketua Program Studi.
kasus/ prosedur peserta
2) Ada batasan kewenangan, penanganan
didik yang tercantum dalam
kasus/prosedur peserta didik tetapi belum secara
buku panduan peserta didik
jelas tercantum dalam buku panduan peserta didik
disusun oleh kepala bagian/
yang disusun oleh Kepala Bagian/Ketua prodi.
program studi.
3) Ada batasan kewenangan, penanganan
Skore 2
kasus/prosedur
peserta didik yang tercantum secara jelas dalam Untuk menjamin dan menjaga
buku panduan peserta didik yang disusun oleh
Dalam pratek di klinik keselamatan pasien terutama
STANDAR V MANAJEMEN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN

Kepala Bagian/Ketua Prodi. RSUD peserta didik bagi tindakan peserta


sudah ada dan dibekali didik,maka sangat penting sekali
kegiatan,kompetensi dibuatkan buku panduan pratek
yang harus dicapai dan klinik yang tercantum
kewenangan yang boleh kegiatan,kopentensi yang harus
dilakukan,semua ini dicapai serta kewenangan yang
sudah ada di buku boleh dilakukannya.
1) Tidak ada batasan kewenangan, penanganan
panduan pratek klinik.
kasus/prosedur peserta didik yang tercantum
dalam buku panduan peserta didik yang disusun
L. Terdapat kebijakan oleh Kepala Bagian/Ketua Program Studi.
bersama antara RS 2) Ada batasan kewenangan, penanganan
Pendidikan dan Institusi kasus/prosedur peserta didik tetapi belum secara
Pendidikan Kedokteran jelas tercantum dalam buku panduan peserta didik
dalam bidang penelitian yang disusun oleh Kepala Bagian/Ketua prodi.
kedokteran. 3) Ada batasan kewenangan, penanganan
Skore 1 kasus/prosedur peserta didik yang tercantum
secara jelas dalam buku panduan peserta didik
yang disusun oleh Kepala Bagian/Ketua Prodi.
Untuk menunjang dan
Di RSUD temanggung menyelesaikan masalah dan
sudah ada surat tentang kasus yang begitu komplek di
STANDAR V MANAJEMEN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN

kebijakan tentang RSUD/ pelayanankesehatan,


penelitian,tetapi secara maka sangat dperlukan penetian
terperinci kerja sama terhadap suatu kejadian
dengan institusi fenomena yang muncul guna
1) Tidak ada kebijakan bersama antara RS pendidikan belum ada , untuk menyelesaikan dan
Pendidikan dan Institusi Pendidikan Kedokteran hal ini terkait RSUD menjawab fenomena kejadian
dalam bidang penelitian kedokteran. temanggung merupakan tersebut, maka sangat perlu
RS milik pemerintah dibuat kerja sama antar instiusi
2) Ada kebijakan bersama antara RS Pendidikan
daerah yang mana dan RS agar penelitian ini bisa
dan Institusi Pendidikan Kedokteran dalam bidang
prosedur tentang berjalan dan efektif.
penelitian kedokteran tetapi belum dituangkan penelitian melalui
M. Terdapat pedoman serta dalam dokumen Perjanjian Kerjasama Penelitian puslitbang pemerintah
fasilitas mengenai kegiatan antara RS dan Institusi Pendidikan Kedokteran. daerah.

penelitian yang 3) Ada kebijakan bersama antara RS Pendidikan


dilakukan oleh Staf Medik dan Institusi Pendidikan Kedokteran dalam bidang
Fungsional yang melibatkan penelitian kedokteran yang telah dituangkan
peserta didik sebagai bagian dalam Perjanjian Kerjasama Penelitian antar RS
pembelajaran peserta didik. dan Institusi pendidikan.

Skore 1

Agar supaya dapat berkembang


Di RSUD temanggung
1) Tidak ada pedoman serta fasilitas mengenai dan maju dan IPTEK,maka perlu
pedoman penelitian
kegiatan penelitian yang dilakukan oleh Staf di lakukan dan dibuat pedoman
STANDAR V MANAJEMEN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN

Medik Fungsional yang melibatkan peserta didik sudah ada,fasilitas penelitian baikmitu dari regulasi
sebagai bagian dari pembelajaran peserta didik. sebagian sudah ada,tapi ,kebijakan samapi sarana dan
2) Ada pedoman mengenai kegiatan penelitian tempat lab.penelitian prasarana untuk menunjang
yang dilakukan oleh Staf Medik Fungsional yang belum ada serta juga terselenggaranyan kegiatan
melibatkan peserta didik sebagai bagian dari kurang melibatkan penelitian, karena hal ini tidak
pembelajaran peserta didik tetapi tidak disertai
peserta didik di klinik. mungkin RS bisa jalan sendiri
N. Terdapat evaluasi fasilitas pendukung yang memadai untuk
sehingga perlu dibuat kerja
kegiatan program penelitian.
sama dalam penelitian IPTEK.
pendidikan klinik berkala, 3) Ada pedoman mengenai kegiatan penelitian
secara tersendiri oleh yang dilakukan oleh Staf Medik Fungsional yang
bagian/ Departeman/ SMF melibatkan peserta didik sebagai bagian dari
bersama dengan pendidikan pembelajaran peserta didik dan disertai fasilitas
sekurang kurangnya 1 tahun pendukung yang memadai untuk penelitian seperti
sekali. Internet, langganan jurnal, text-book, dokumen
Skore 2 penelitian yang telah dilakukan, arsip rekam medis
yang sistematis dan data base pasien rawat
inap/jalan
1) Tidak ada kegiatan penilaian bersama yang
dilakukan oleh staf pendidik RS Pendidikan dan
Dalam kegiatan pembelajaran
Staf Pendidik Institusi Pendidikan Kedokteran Untuk Evaluasi dari
kegiatan pendidikan di klinik ini, sangat baik dan
yang menilai kompetensi peserta didik secara
klinik di RSUD perlu sekali dilakukan suatu
secara komprehensif meliputi ranah Pengetahuan, evaluasi secara periodik dan
STANDAR V MANAJEMEN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN

Psikomotor dan Afektif yang ditetapkan oleh temanggung ini berkala,hal ini untuk
Bagian/Departemen/SMF. dilakukan setiap satu mengetahui hal –hal kekurangan
tahun sekali dan evaluasi serta masukan untuk
2) Ada kegiatan penilaian yang dilakukan oleh staf
ini dilakukan institusi dan pembelajaran diklinik
pendidik RS Pendidikan yang menilai kompetensi unit yang terkait selanjutnya agar kegiatan lebih
peserta didik secara secara komprehensif meliputi baik dan sesuai perkembangan
O.Peserta program ranah Pengetahuan, Psikomotor dan Afektif yang IPTEK.
pendidikan klinik dinilai ditetapkan oleh Bagian/Departemen/SMF, tetapi
bersama oleh staf pendidik belum/tidak melibatkan Staf Pendidik Institusi
RS dan staf Institusi Pendidikan Kedokteran.
Pendidikan Kedokteran
yang mempunyai
kompetensi sebagai penilai
secara komprehensif
meliputi Pengetahuan,
Psikomotor dan Afektif. 3) Ada kegiatan penilaian bersama yang dilakukan
Sistem penilaian peserta oleh staf pendidik RS Pendidikan dan Staf
ditetapkan oleh bagian/ Pendidikan Institusi Pendidikan Kedokteran yang
Departemen/SMF menilai kompetensi peserta didik secara secara
Skore 2 komprehensif meliputi ranah Pengetahuan, Sebagai dari hasil penilaian
psikomontor dan afektif yang ditetapkan Setiap akhir stase / peserta didik yang komprehensif
pratek atau evaluasi meliputipengetahuan,psikomot
ujian sesuai skedul yang
STANDAR V MANAJEMEN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN

sudah ada dan penilaian or dan afektif secara akuntabel


ini dilakukan pendidik dan tranparan
klinik bersama institusi maka simtem penilaiannya
yangterkait. dilakukan bersama-sama dari
Sistem penilaian atau unit yang terkait bersama staf
item – item penilaian pendidik RS dan institusi dan
sudah ada dalam buku sebagainya
panduan pratek klinik
peserta didik.

Keterangan SKOR PENILAIAN

Kreteria 0 = Bila tidak ada dokumen

1= Bila ada sebagian dokumen

2= Terdapat semua dokumen

RUMUS
STANDAR V MANAJEMEN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN

JUMLAH SELURUH NILAI MASING-MASING PARAMETER

kali 100%

Jumlahnya parameter x 2

25 : 30 x100% = 83%

Rekomendasi penilaian

No Nilai Rekomendasi
.
1 >79% - 100% Sebagian besar /seluruh standar telah terpenuhi
2 60% - 79% Pada umumnya telah memenuhi standar,tetapi masih
memerlukan peningkatan kepatuhan beberapa parameter
standar
3 33% - 60% Perlu pembinaan untuk peningkatan kepatuhan sebagaian
besar standar

Anda mungkin juga menyukai