Analisa Struktur Gedung Perawatan Umum Kelas III Rev + Bondek

I.
DATA PERENCANAAN
A. PERENCANAAN BANGUNAN DENGAN RANGKA BAJA TAHAN GEMPA
Ketentuan dalam perencanaan :
1 Bagunan berfungsi sebagai Rumah Sakit
2 Mutu Beton = K 300 , f'c = 24.994 Mpa dan Ec = 26280.043 Mpa
3 Mutu Baja (Fy) = BJ37 , fu = 370 Mpa, fy = 240 Mpa dan Es = 200000 Mpa
4 Dinding luar sekeliling bangunan terbuat dari tembok pasangan 1/2 bata
5 Dinding dalam bangunan terbuat dari tembok pasangan 1/2 bata
6 Tebal plat lantai = 120 mm
7 Struktur gedung adalah Portal Baja
8 Plat lantai dari beton yang dicor diatas balok Girder Baja (Komposit)
9 Struktur berada pada Wilayang Gempa 2 (Merauke)
10 Struktur berada diatas Tanah Lunak
11 Struktur menggunakan sambungan Baut dan Las Sudut
B. PERATURAN YANG DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR PERENCANAAN
1 SNI-03-1729-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung
2 SNI-03-1726-2002 tentang Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur
Bangunan Gedung
C. ANALISA PEMBEBANAN
Analisa pembebanan portal dilakukan terhadap kombinasi pembebanan berikut :
A. Beban Gravitasi (Beban mati + Beban hidup)
1. Beban gravitasi meliputi beban mati dan beban hidup.
Beban mati untuk lantai meliputi :
1 Beban Finishing (keramik) = 24 kg/m2
2 Plester 2.5 cm = 53 kg/m2
3 Beban ME = 25 kg/m2
4 Beban plafond dan penggantung = 18 kg/m2
Total = 120 kg/m3
Beban mati untuk atap meliputi :
1 Atap = 45 kg/m2
2 Rangka atap = 10 kg/m2
Total = 55 kg/m3
2. Beban mati untuk balok
Beban dinding = 250 kg/m2
3. Beban hidup untuk lantai atap = 100 kg/m2
4. Beban angin untuk atap = 50 kg/m2
5. Beban hidup untuk atap = 100 kg
6. Pembebanan Pada Titik Buhul Kolom Lantai 2 (Atap Genteng dan Beban Angin)
Panjang Betang yang ditopang Titik Simpul (P) = 10.4 m
Lebar bentang yang ditopang oleh Titik Simpul (L) = 4.0 m
2
Asumsi Tekanan Angin (q) = 50 Kg/m
0
Kemiringan Atap a = 30
Berat Konstruksi Atap + Rangka (Beban Mati)

- Beban Genteng Keramik (BG) = 45 Kg/m2
- Beban Rata-rata Kuda-kuda rangka baja (BK) = 10 Kg/m2
- Beban Mati pada Titik Simpul Kolom

= P x L x (BG+BK)
= 10.39230485 x 4 x 55
= 2286.307 Kg
Beban tak terduga (Beban Hidup) = 100 Kg
Beban Angin
Untuk jenis atap segitiga dengan kemiringan < 65o , maka :
Koefisien Angin tekan,C1 = 0.02. - 0.4 = 0.2
Koefisien Angin hisap,C2 = -0.4
Beban Angin pada Titik Simpul Kolom

* Angin Tekan = C1 x q x P x L
= 0.2 x 50 x 10.3923 x 4
= 415.6921938 Kg
* Angin Hisap = C2 x q x P x L
= -0.4 x 50 x 10.3923 x 4
= -831.384388 Kg
9. Beban Gempa (Digunakan Wilayah Gempa II)
D. KOMBINASI PEMBEBANAN
- 1,4 D
- 1,2 D + 1,6 L
- 1,2 D + 0,5 L + 1,3 W
- 1,2 D + 0,5 L - 1,3 W
- 0,9 D + 1,3 W
- 0,9 D - 1,3 W
- 1,2 D + 0,5 L + 1 E
- 0,9 D + 1,0 E
- 1,0 D
- 1,0 D - 1,0 L
E. ANALISA STRUKTUR
1 Analisa Struktur menggunakan program komputer (SAP 2000 Versi 14.1)
2 Perhitungan mengunakan program Microsoft Office (Excel 2007)
3 Gambar rencana dengan program Auto Cad 2008
Gambar pemodelan struktur dengan SAP 2000 Versi 14.1

Gambar input beban mati dinding dan atap pada SAP 2000 Versi 14.1
Gambar input beban hidup atap pada SAP 2000 Versi 14.1
Gambar input beban angin atap pada SAP 2000 Versi 14.1
Gambar input beban mati lantai atap pada SAP 2000 Versi 14.1
Gambar input beban hidup lantai atap pada SAP 2000 Versi 14.1
Gambar bidang nornal akibat Kombinasi 2 pada SAP 2000 Versi 14.1
Gambar bidang lintang 2-2 akibat Kombinasi 2 pada SAP 2000 Versi 14.1
Gambar bidang lintang 3-3 akibat Kombinasi 2 pada SAP 2000 Versi 14.1
Gambar bidang momen 2-2 akibat Kombinasi 2 pada SAP 2000 Versi 14.1
Gambar bidang momen 3-3 akibat Kombinasi 2 pada SAP 2000 Versi 14.1
Gambar bidang Torsi akibat Kombinasi 2 pada SAP 2000 Versi 14.1
II. PERENCANAAN PELAT ATAP TEBAL 11 CM DENGAN BONDEK
- Tebal Pelat = 11 cm
- Mutu beton = 24.9 Mpa
- Mutu baja ( fy ) = 500 Mpa
- Tebal Bondek = 0.75 mm
Beban yang bekerja pada lantai attap :

Beban Hidup = 100 kg/m2
Beban Finishing = 90 kg/m2
Beban Berguna = 190 kg/m2
Berat Beton Kering = 2400 kg/m3

Panjang Bentang Beban Bondek yang Dipikul Oleh Balok Anak = 2 m
Panjang Balok Anak = 4 m
Perencanaan Pelat Lantai Bondek
* Data Perencanaan
Berat Sendiri Beton = 2400 kg/m3
Berat Sendiri Bondek = 10.5 kg/m2
Berat Spesi per cm Tebal = 21 kg/m2
Berat Tegel = 24 kg/m2
* Perencanaan Pembebanan
Beban Mati
Berat Beton = 2400 * 0.11 = 264 kg/m2
Berat Bondek = 10.5 kg/m2
Berat Spesi 2 Cm = 21 * 2 = 42 kg/m2
Berat Tegel 2 Cm = 24 * 2 = 48 kg/m2
qD = 364.5 kg/m2
Beban Hidup
Beban Hidup Lantai Wisma = 100 kg/m2
Beban Finishing = 90 kg/m2
qL = 190 kg/m2
Perencanaan Tebal Lantai Beton dan Tulangan Negatif

* Perencanaan Tebal Lantai
qL = 190 kg/m2
Beban Berguna yang Dipakai = 200 kg/m2

Jarak Antar Balok = 200 cm
Jarak Kuda - Kuda = 400 cm
Dari Tabel Brosur ( Bentang Menerus dengan Tulangan Negatif ),didapat :

t = 11 cm
A = 330 mm2/m'
* Perencanaan Tulangan Negatif

Digunakan Wiremesh : φ 8 - 150 = 335.103 mm2
III. PEMILIHAN DAN DESAIN PROFIL BAJA YANG DIGUNAKAN
SECTION h b tf tw A Ix Iy Wx Wy ix iy G
NO LOKASI BATANG
Unit cm cm cm cm cm2 cm4 cm4 cm3 cm3 cm cm kg/m'
1 Balok
a. B1 ARAH X WF 250,125,6,9 25.00 12.50 0.90 0.60 37.60 4050.00 294.00 324.00 47.00 10.40 2.79 29.60
b. B1 ARAH Y WF 250,125,6,9 25.00 12.50 0.90 0.60 37.60 4050.00 294.00 324.00 47.00 10.40 2.79 29.60
c. B2 ARAH X WF 200,100,5.5,8 20.00 10.00 0.80 0.55 27.16 1840.00 134.00 184.00 26.80 8.24 2.22 21.30
d. B2 ARAH Y WF 200,100,5.5,8 20.00 10.00 0.80 0.55 27.16 1840.00 134.00 184.00 26.80 8.24 2.22 21.30
e. KUDA-KUDA R1 WF 200,100,5.5,8 20.00 10.00 0.80 0.55 27.16 1840.00 134.00 184.00 26.80 8.24 2.22 21.30
f. KUDA-KUDA R2 WF 250,125,6,9 25.00 12.50 0.90 0.60 37.60 4050.00 294.00 324.00 47.00 10.40 2.79 29.60
g. GORDING C 150,65,20,32 15.00 6.50 0.32 0.32 9.57 332.00 53.80 44.30 12.20 5.89 2.37 7.51
2 Kolom
a. KOLOM UTAMA WF 250,125,6,9 25.00 12.50 0.90 0.60 37.60 4050.00 294.00 324.00 47.00 10.40 2.79 29.60
b. KOLOM UTAMA WF 200,100,5.5,8 20.00 10.00 0.80 0.55 27.16 1840.00 134.00 184.00 26.80 8.24 2.22 21.30
GAYA-GAYA BATANG DALAM T-M

BEAM P V M
WF 250,125,6,9 4.8737 1.57601 0.4627
WF 250,125,6,9 0.2599 0.07693 0.0957
WF 200,100,5.5,8 0.0256 0.72372 0.4972
WF 200,100,5.5,8 0.0521 0.57395 0.1079
WF 200,100,5.5,8 5.1333 3.78188 2.7037
WF 250,125,6,9 3.9534 1.36058 0.6284
C 150,65,20,32 0.1468 0.23713 0.3444
COLOMN P V M
WF 250,125,6,9 8.5165 1.39153 0.6426
WF 200,100,5.5,8 6.633 0.59369 0.3328
KONTROL KEKUATAN PENAMPANG DENGAN SAP 2000 Versi 14.1

TABLE: Steel Design 1 - Summary Data - AISC-LRFD93
Frame DesignSect DesignType Status Ratio RatioType Combo Location ErrMsg WarnMsg
Text Text Text Text Unitless Text Text m Text Text
205 B1L WF 250,125,5.5,8 Beam No Messages 0.1999 PMM DSTL3 0 No Messages No Messages
207 B1L WF 250,125,5.5,8 Beam No Messages 0.19816 PMM DSTL4 6.5 No Messages No Messages
748 B1P WF 250,125,5.5,8 Beam No Messages 0.02313 PMM DSTL7 0 No Messages No Messages
276 G1 C 150,65,20,32 Beam No Messages 0.68512 PMM DSTL4 4 No Messages No Messages
201 K1 WF 250,125,5.5,8 Column No Messages 0.80558 PMM DSTL4 0 No Messages No Messages
199 K2 WF 200,100,5.5,8 Column No Messages 0.35508 PMM DSTL3 3.45 No Messages No Messages
211 R WF 200,100,5.5,8 Brace No Messages 0.62205 PMM DSTL4 0 No Messages No Messages
212 R WF 200,100,5.5,8 Brace No Messages 0.62942 PMM DSTL3 9.2382 No Messages No Messages
229 R WF 250,125,5.5,8 Beam No Messages 0.15598 PMM DSTL3 0 No Messages No Messages
IV. PERENCANAAN SAMBUNGAN
IV.1 SAMBUNGAN KAKI KOLOM K1
ht
h
a 0.95 ht a
Pu
f f
Mu
B I
f f
Vu
L
J
1. DATA TUMPUAN
BEBAN KOLOM DATA BEBAN KOLOM
Gaya aksial akibat beban terfaktor, Pu = 83546.865 N
Momen akibat beban terfaktor, Mu = 6303906 Nmm
Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu = 13650.9093 N
PLAT TUMPUAN (BASE PLATE) DATA PLAT TUMPUAN
Tegangan leleh baja, fy = 240 MPa
Tegangan tarik putus plat, fup = 370 MPa
Lebar plat tumpuan, B= 200 mm
Panjang plat tumpuan, L= 400 mm
Tebal plat tumpuan, t= 20 mm
KOLOM PEDESTRAL DATA KOLOM BETON
Kuat tekan beton, fc' = 24.9 MPa
Lebar penampang kolom, I= 200 mm
Panjang penampang kolom, J= 400 mm
DIMENSI KOLOM BAJA DATA KOLOM BAJA
Profil baja : WF 250,125,6,9
Tinggi total, ht = 250 mm
Lebar sayap, bf = 125 mm
Tebal badan, tw = 6 mm
Tebal sayap, tf = 9 mm
ANGKUR BAUT DATA ANGKUR BAUT
Jenis angkur baut, Tipe : A-325
Tegangan tarik putus angkur baut, fub = 825 MPa
Tegangan leleh angkur baut, fy = 400 MPa
Diameter angkur baut, d= 19 mm
Jumlah angkur baut pada sisi tarik, nt = 3 bh
Jumlah angkur baut pada sisi tekan, nc = 3 bh
Jarak baut terhadap pusat penampang kolom, f= 162.5 mm
Panjang angkur baut yang tertanam di beton, La = 400 mm
2. EKSENTRISITAS BEBAN
Eksentrisitas beban,
ht
h e = Mu / Pu = 75.45 mm
Pu L/6= 66.67 mm
f e e >L/6 (OK)
ec
h = ht - tf = 241 mm
t et = f + h / 2 = 283 mm
ec = f - h / 2 = 42 mm
f cu
et Y/3
Jumlah angkur baut total,
Pu + Pt
Y n = nt + nc = 6 bh
Pt
L
3. TAHANAN TUMPU BETON
Gaya tarik pada angkur baut, Pt = Pu * ec / et = 12399 N

Gaya tekan total pada plat tumpuan, Puc = Pu + Pt = 95946 N
Panjang bidang tegangan tekan beton, Y=3*(L-h)/2= 238.50 mm
2
Luas plat tumpuan baja, A1 = B * L = 80000 mm
2
Luas penampang kolom pedestral, A2 = I * J = 80000 mm
Tegangan tumpu nominal, fcn = 0.85 * fc' * √ ( A2 / A1 ) = 21.165 MPa
fcn = 1.70 * fc' = 42.330 MPa
Tegangan tumpu nominal beton yg digunakan, fcn = 21.165 MPa
Faktor reduksi kekuatan tekan beton, φ= 0.65
Tegangan tumpu beton yg diijinkan, φ * fcn = 13.757 MPa
Tegangan tumpu maksimum yang terjadi pada beton,
fcu = 2 * Puc / ( Y * B ) = 4.023 MPa
Syarat yang harus dipenuhi :
fcu ≤ φ * fcn
4.023 < 13.757  AMAN (OK)
a 0.95 ht a
B I
f f
L
J
4. KONTROL DIMENSI PLAT TUMPUAN
Lebar minimum plat tumpuan yang diperlukan,

Bp min = Puc / ( 0.5 * φ * fcn * Y ) = 58 mm
Lebar plat yang digunakan, B= 200 mm
Bp min  B
58 < 200  AMAN (OK)
Panjang bagian plat tumpuan jepit bebas,
a = ( L - 0.95 * ht ) / 2 = 81.25 mm
fcu1 = ( 1 - a / Y ) * fcu = 2.652 MPa
Modulus penampang plastis plat, Z = 1/4 * B * t2 = 20000 mm
3
Momen yang terjadi pada plat akibat beban terfaktor,

Mup = 1/2 * B * fcu1 * a2 + 1/3 * B * ( fcu - fcu1 ) * a2 = 235416 Nmm
Faktor reduksi kekuatan lentur, φb = 0.90
Tahanan momen nominal plat, Mn = fy * Z = 4800000 Nmm
Tahanan momen plat, φb * Mn = 4320000 Nmm
Mup  φb * Mn
235416 < 4320000  AMAN (OK)
5. GAYA TARIK PADA ANGKUR BAUT
Gaya tarik pada angkur baut, Tu1 = Pt / nt = 4133 N

Ab = π / 4 * d2 =
2
Luas penampang angkur baut, 284 mm
Faktor reduksi kekuatan tarik, φt = 0.90
Tahanan tarik nominal angkur baut, Tn = 0.75 * Ab * fub = 175433 N
Tahanan tarik angkur baut, φt * Tn = 157890 N
Tu1  φt * Tn
4133 < 157890  AMAN (OK)
6. GAYA GESER PADA ANGKUR BAUT
Gaya geser pada angkur baut, Vu1 = Vu / n = 2275 N

Tegangan tarik putus baut, fub = 825 MPa
Jumlah penampang geser, m= 1
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r1 = 0.4
Ab = π / 4 * d2 =
2
Luas penampang baut, 284 mm
Faktor reduksi kekuatan geser, φf = 0.75
Tahanan geser nominal, Vn = r1 * m * Ab * fub = 93564 N
Tahanan geser angkur baut, φf * Vn = 70173 N
Vu1  φf * Vn
2275 < 70173  AMAN (OK)
7. GAYA TUMPU PADA ANGKUR BAUT
Gaya tumpu pada angkur baut, Ru1 = Vu1 = 2275 N

Diameter baut, d= 19 mm
Tebal plat tumpu, t= 20 mm
p
Tegangan tarik putus plat, fu = 370 MPa
Tahanan tumpu nominal, Rn = 2.4 * d * t * fup = 337440 N
Tahanan tumpu, φf * Rn = 253080 N
Ru1  φf * Rn
2275 < 253080  AMAN (OK)
8. KOMBINASI GESER DAN TARIK
Konstanta tegangan untuk baut mutu tinggi, f1 = 807 MPa

f2 = 621 MPa
Tegangan geser akibat beban terfaktor, fuv = Vu / ( n * Ab ) = 8.02 MPa
Kuat geser angkur baut, φf * r1 * m * fub = 247.50 MPa

fuv = Vu / ( n * Ab )  φf * r1 * m * fub
8.02 < 247.50  AMAN (OK)
Gaya tarik akibat beban terfaktor, Tu1 = 4133 N
Tahanan tarik angkur baut, φf * Tn = φf * f1 * Ab = 171606 N
Tu1  φf * f1 * Ab
4133 < 171606  AMAN (OK)
Kuat tarik angkur baut, ft = 0.75 * fub = 618.75 MPa
Batas tegangan kombinasi, f1 - r2 * fuv = 791.75 MPa
f2 = 621.00 MPa
ft  f1 - r2 * fuv
618.75 < 791.75  AMAN (OK)
ft  f2
618.75 < 621.00  AMAN (OK)
9. KONTROL PANJANG ANGKUR BAUT
Panjang angkur tanam yang digunakan, La = 400 mm

Kuat tekan beton, fc' = 25
Tegangan leleh baja, fy = 400
Diameter angkur baut, d= 19
Panjang angkur tanam minimum yang diperlukan,
Lmin = fy / ( 4 *  fc' ) * d = 381 mm
Lmin  La
381 < 400  AMAN (OK)
IV. PERENCANAAN SAMBUNGAN
IV.2 SAMBUNGAN KAKI KOLOM K2
ht
h
a 0.95 ht a
Pu
f f
Mu
B I
f f
Vu
L
J
1. DATA TUMPUAN
BEBAN KOLOM DATA BEBAN KOLOM
Gaya aksial akibat beban terfaktor, Pu = 65069.73 N
Momen akibat beban terfaktor, Mu = 3264768 Nmm
Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu = 5824.0989 N
PLAT TUMPUAN (BASE PLATE) DATA PLAT TUMPUAN
Tegangan leleh baja, fy = 240 MPa
Tegangan tarik putus plat, fup = 370 MPa
Lebar plat tumpuan, B= 200 mm
Panjang plat tumpuan, L= 400 mm
Tebal plat tumpuan, t= 20 mm
KOLOM PEDESTRAL DATA KOLOM BETON
Kuat tekan beton, fc' = 24.9 MPa
Lebar penampang kolom, I= 200 mm
Panjang penampang kolom, J= 400 mm
DIMENSI KOLOM BAJA DATA KOLOM BAJA
Profil baja : WF 200,100,5.5,8
Tinggi total, ht = 200 mm
Lebar sayap, bf = 100 mm
Tebal badan, tw = 5.5 mm
Tebal sayap, tf = 8 mm
ANGKUR BAUT DATA ANGKUR BAUT
Jenis angkur baut, Tipe : A-325
Tegangan leleh angkur baut, fy = 400 MPa
Diameter angkur baut, d= 19 mm
Jumlah angkur baut pada sisi tarik, nt = 2 bh
Jumlah angkur baut pada sisi tekan, nc = 2 bh
Jarak baut terhadap pusat penampang kolom, f= 150 mm
Panjang angkur baut yang tertanam di beton, La = 400 mm
2. EKSENTRISITAS BEBAN
ht Eksentrisitas beban,
h e = Mu / Pu = 50.17 mm
Pu
f e
L/6= 66.67 mm
ec e<L/6
h = ht - tf = 192 mm
t
et = f + h / 2 = 246 mm
f cu
ec = f - h / 2 = 54 mm
et Y/3
Pu + Pt Jumlah angkur baut total,
Y n = nt + nc =
Pt 4 bh
L
3. TAHANAN TUMPU BETON
Gaya tarik pada angkur baut, Pt = Pu * ec / et = 14284 N

Gaya tekan total pada plat tumpuan, Puc = Pu + Pt = 79353 N
Panjang bidang tegangan tekan beton, Y=3*(L-h)/2= 312.00 mm
2
Luas plat tumpuan baja, A1 = B * L = 80000 mm
2
Luas penampang kolom pedestral, A2 = I * J = 80000 mm
Tegangan tumpu nominal, fcn = 0.85 * fc' * √ ( A2 / A1 ) = 21.165 MPa
fcn = 1.70 * fc' = 42.330 MPa
Tegangan tumpu nominal beton yg digunakan, fcn = 21.165 MPa
Faktor reduksi kekuatan tekan beton, φ= 0.65
Tegangan tumpu beton yg diijinkan, φ * fcn = 13.757 MPa
Tegangan tumpu maksimum yang terjadi pada beton,
fcu = 2 * Puc / ( Y * B ) = 2.543 MPa
fcu ≤ φ * fcn
2.543 < 13.757  AMAN (OK)
a 0.95 ht a
B I
f f
L
J
4. KONTROL DIMENSI PLAT TUMPUAN
Lebar minimum plat tumpuan yang diperlukan,

Bp min = Puc / ( 0.5 * φ * fcn * Y ) = 37 mm
Lebar plat yang digunakan, B= 200 mm
Bp min  B
37 < 200  AMAN (OK)
Panjang bagian plat tumpuan jepit bebas,
a = ( L - 0.95 * ht ) / 2 = 105 mm
fcu1 = ( 1 - a / Y ) * fcu = 1.687 MPa
Modulus penampang plastis plat, Z = 1/4 * B * t2 = 20000 mm
3
Momen yang terjadi pada plat akibat beban terfaktor,

Mup = 1/2 * B * fcu1 * a2 + 1/3 * B * ( fcu - fcu1 ) * a2 = 248951 Nmm
Faktor reduksi kekuatan lentur, φb = 0.90
Tahanan momen nominal plat, Mn = fy * Z = 4800000 Nmm
Tahanan momen plat, φb * Mn = 4320000 Nmm
Mup  φb * Mn
248951 < 4320000  AMAN (OK)
5. GAYA TARIK PADA ANGKUR BAUT
Gaya tarik pada angkur baut, Tu1 = Pt / nt = 7142 N

Ab = π / 4 * d2 =
2
Luas penampang angkur baut, 284 mm
Faktor reduksi kekuatan tarik, φt = 0.90
Tahanan tarik nominal angkur baut, Tn = 0.75 * Ab * fub = 175433 N
Tahanan tarik angkur baut, φt * Tn = 157890 N
Tu1  φt * Tn
7142 < 157890  AMAN (OK)
6. GAYA GESER PADA ANGKUR BAUT
Gaya geser pada angkur baut, Vu1 = Vu / n = 1456 N

Tegangan tarik putus baut, fub = 825 MPa
Jumlah penampang geser, m= 1
Ab = π / 4 * d2 =
2
Luas penampang baut, 284 mm
Faktor reduksi kekuatan geser, φf = 0.75
Tahanan geser nominal, Vn = r1 * m * Ab * fub = 93564 N
Tahanan geser angkur baut, φf * Vn = 70173 N
Vu1  φf * Vn
1456 < 70173  AMAN (OK)
7. GAYA TUMPU PADA ANGKUR BAUT
Gaya tumpu pada angkur baut, Ru1 = Vu1 = 1456 N

Diameter baut, d= 19 mm
Tebal plat tumpu, t= 20 mm
p
Tegangan tarik putus plat, fu = 370 MPa
Tahanan tumpu nominal, Rn = 2.4 * d * t * fup = 337440 N
Tahanan tumpu, φf * Rn = 253080 N
Ru1  φf * Rn
1456 < 253080  AMAN (OK)
8. KOMBINASI GESER DAN TARIK
Konstanta tegangan untuk baut mutu tinggi, f1 = 807 MPa

f2 = 621 MPa
Tegangan geser akibat beban terfaktor, fuv = Vu / ( n * Ab ) = 5.14 MPa
Kuat geser angkur baut, φf * r1 * m * fub = 247.50 MPa

fuv = Vu / ( n * Ab )  φf * r1 * m * fub
5.14 < 247.50  AMAN (OK)
Gaya tarik akibat beban terfaktor, Tu1 = 7142 N
Tahanan tarik angkur baut, φf * Tn = φf * f1 * Ab = 171606 N
Tu1  φf * f1 * Ab
7142 < 171606  AMAN (OK)
Kuat tarik angkur baut, ft = 0.75 * fub = 618.75 MPa
Batas tegangan kombinasi, f1 - r2 * fuv = 797.24 MPa
f2 = 621.00 MPa
ft  f1 - r2 * fuv
618.75 < 797.24  AMAN (OK)
ft  f2
618.75 < 621.00  AMAN (OK)
9. KONTROL PANJANG ANGKUR BAUT
Panjang angkur tanam yang digunakan, La = 400 mm

Kuat tekan beton, fc' = 25
Tegangan leleh baja, fy = 400
Diameter angkur baut, d= 19
Panjang angkur tanam minimum yang diperlukan,
Lmin = fy / ( 4 *  fc' ) * d = 381 mm
Lmin  La
381 < 400  AMAN (OK)

Analisa Struktur Gedung Perawatan Umum Kelas III Rev + Bondek

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Analisa Struktur Gedung Perawatan Umum Kelas III Rev + Bondek

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

I.

Berat Konstruksi Atap + Rangka (Beban Mati)

- Beban Mati pada Titik Simpul Kolom

Beban Angin pada Titik Simpul Kolom

Gambar pemodelan struktur dengan SAP 2000 Versi 14.1

Beban yang bekerja pada lantai attap :

Berat Beton Kering = 2400 kg/m3

Perencanaan Pelat Lantai Bondek

Perencanaan Tebal Lantai Beton dan Tulangan Negatif

Beban Berguna yang Dipakai = 200 kg/m2

Dari Tabel Brosur ( Bentang Menerus dengan Tulangan Negatif ),didapat :

* Perencanaan Tulangan Negatif

GAYA-GAYA BATANG DALAM T-M

KONTROL KEKUATAN PENAMPANG DENGAN SAP 2000 Versi 14.1

3. TAHANAN TUMPU BETON

Gaya tarik pada angkur baut, Pt = Pu * ec / et = 12399 N

Lebar minimum plat tumpuan yang diperlukan,

Momen yang terjadi pada plat akibat beban terfaktor,

5. GAYA TARIK PADA ANGKUR BAUT

Gaya tarik pada angkur baut, Tu1 = Pt / nt = 4133 N

Gaya geser pada angkur baut, Vu1 = Vu / n = 2275 N

7. GAYA TUMPU PADA ANGKUR BAUT

Gaya tumpu pada angkur baut, Ru1 = Vu1 = 2275 N

8. KOMBINASI GESER DAN TARIK

Konstanta tegangan untuk baut mutu tinggi, f1 = 807 MPa

Syarat yang harus dipenuhi :

9. KONTROL PANJANG ANGKUR BAUT

Panjang angkur tanam yang digunakan, La = 400 mm

3. TAHANAN TUMPU BETON

Gaya tarik pada angkur baut, Pt = Pu * ec / et = 14284 N

Lebar minimum plat tumpuan yang diperlukan,

Momen yang terjadi pada plat akibat beban terfaktor,

5. GAYA TARIK PADA ANGKUR BAUT

Gaya tarik pada angkur baut, Tu1 = Pt / nt = 7142 N

6. GAYA GESER PADA ANGKUR BAUT

Gaya geser pada angkur baut, Vu1 = Vu / n = 1456 N

7. GAYA TUMPU PADA ANGKUR BAUT

Gaya tumpu pada angkur baut, Ru1 = Vu1 = 1456 N

8. KOMBINASI GESER DAN TARIK

Konstanta tegangan untuk baut mutu tinggi, f1 = 807 MPa

Syarat yang harus dipenuhi :

Panjang angkur tanam yang digunakan, La = 400 mm

Anda mungkin juga menyukai