Anda di halaman 1dari 4

Makalah Kelompok 4

Mata Kuliah FIQIH

MAKALAH

POLIGAMI DALAM ISLAM

Oleh :

KELOMPOK 4

Firman Sidik (2041912060)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYAIRAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SAMARINDA

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah bahasa Indonesia
tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya
kita nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “Analisis Plot dalam Novel Aroma Karsa Karya Dee Lestari”
dapat diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah tentang analisis plot
pada novel dapat menjadi referensi bagi pihak yang tertarik pada karya Dee Lestari. Selain itu,
kami juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah
ini.

Penulis menyadari makalah bertema bahasa ini masih memerlukan penyempurnaan,


terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi
penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon
maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah bahasa Indonesia ini
dapat bermanfaat.
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH

BAB II LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN
B. MONOGAMI, POLIGAMI & PERCERAIAN MENURUT HUKUM ISLAM
C. HIKMAH RASUL DENGAN SEMBILAN ISTRI
D. POLIGAMI ANTARA POLEMIK DAN PENYELESAIAN

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN DAN SARAN


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Manusia merupakan makhluk yang sangat menarik. Oleh karena itu, manusia dan berbagai
hal dalam dirinya sering menjadi perbincangan diberbagai kalangan. Hampir semua lemabaga
pendidikan tinggi mengkaji manusia, karya dan dampak karyanya terhadap dirinya sendiri,
masyarakat dan lingkungan tempat tinggalnya. Para ahli telah mencetuskan pengertian manusia
sejak dahulu kala, namun sampai saat ini belum ada kata sepakat tentang pengertian manusia
yang sebenarnya. Hal ini terbukti dari banyaknya sebutan untuk manusia, misalnya homo
sapien (manusia berakal), homo economices (manusia ekonomi) yang kadangkala
disebut Economical Animal (Binatang ekonomi), dan sebagainya.
Agama islam sebagai agama yang paling baik tidak pernah menggolongkan manusia
kedalam kelompok binatang. Hal ini berlaku selama manusia itu mempergunakan akal pikiran
dan semua karunia Allah SWT dalam hal-hal yang diridhoi-Nya. Namun, jika manusia tidak
mempergunakan semua karunia itu dengan benar, maka derajad manusia akan turun, bahkan jauh
lebih rendah dari seekor binatang. Hal ini telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat
179.
B. Rumusan masalah

Untuk mengkaji dan mengulas tentang manusia dalam pandangan islam, maka diperlukan subpokok
bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai