Nama Kelompok 2 :
Penyusun
Daftar isi
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perubahan – perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan
dengan meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan
hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan
demikian itu tampak pula pada semua sistem tubuh termasuk sistem
muskuloskeletal. Salah satu golongan penyakit yang sering menyertai usia
lanjut yang menimbulkan gangguan muskuloskeletal terutama adalah
reumatoid artritis. Kejadian penyakit tersebut akan makin meningkat
sejalan dengan meningkatnya usia manusia.
Menguntip pendapat Sjamsuhidajat (2002), artritis reumatoid
merupakan penyakit autoimun dari jaringan ikat terutama sinovial dan
kausanya multifaktor. Penyakit ini ditemukan pada semua sendi dan
sarung sendi tendon, tetapi paling sering di tangan. Selain menyerang
sendi tangan, dapat pula menyerang sendi siku, kaki, pergelangan kaki dan
lutut. Artritis kronik yang terjadi pada anak yang menyerang satu sendi
atau lebih, dikenal dengan artitis reumatoid juvenil.
Biasanya reumatoid artritis timbul secara sistemik. Gejala yang
timbul berupa nodul subkutan yang terlihat pada 30% penderita. Nodul
sering terdapat di ekstremitas atas dan tampak sebagai vaskulitis
reumatoid, yang merupakan manisfestasi ekstraartikuler. Bila penyakit ini
terjadi bukan pada sendi, seperti bursa, sarung tendon, dan lokasi lainnya
dinamakan reumatoid ektraarikuler. Reumatik bukan merupakan suatu
penyakit, tapi merupakan suatu sindrom dan golongan penyakit yang
menampilkan perwujudan sindroma reumatik cukup banyak, namun
semuanya menunjukkan adanya persamaan ciri. Menurut kesepakatan para
ahli di bidang rematologi, reumatik dapat terungkap sebagai keluhan atau
tanda.
Dari kesepakatan, dinyatakan ada tiga keluhan utama pada sistem
muskuloskeletal yaitu: nyeri, kekakuan dan kelemahan, serta adanya tiga
tanda utama yaitu: pembengkakan sendi, kelemahan otot, dan gangguan
gerak. (Soenarto, 2000). Reumatik dapat terjadi pada semua umur dari
kanak – kanak sampai usia lanjut, atau sebagai kelanjutan sebelum usia
lanjut. Pucak dari reumatoid artritis terjadi pada umur dekade keempat,
dan penyakit ini terdapat pada wanita 3 kali lebih sering dari pada laki-
laki.
Pengetahuan tentang asuhan keperawatan muskuloskeletal
mengenai reumatoid artritis sangat dibutuhkan mahasiswa keperawatan
ataupun seorang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara
kompherensif. Oleh Karena itu kami akan membahas lebih lanjut tentang
asuhan keperawatan reumatoid artritis.
2. Tujuan Penulis
a. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa mampu memahami konsep dasar reumatoid
artritis dan asuhan keperawatan pada klien dengan reumatoid
artritis.
b. Tujuan Khusus
1) Mahasiswa Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan
reumatoid artritis.
2) Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada
klien dengan reumatoid artritis.
3) Mahasiswa Mampu merencanakan tindakan keperawatan pada
klien dengan reumatoid artritis.
4) Mahasiawa Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada
klien dengan reumatoid artritis.
5) Mahasiswa mampu Melaksanakan evaluasi keperawatan pada
klien dengan reumatoid artritis.
3. Manfaat Penulisan
Dengan makalah ini diharapkan agar para pembaca bisa memahami
konsep dasar reumatoid artritis dan asuhan keperawatan pada klien dengan
reumatoid artritis.
BAB II
PENDAHULUAN
1. DEFINISI
4. MANIFESTASI KLINIK
c. Gejala Extraartikular :
1) Pada jantung : Reumatoid heard diseasure, Valvula lesion
(gangguan katub), Pericarditis, Myocarditis
2) Pada mata : Keratokonjungtivitis, Scleritis
3) Pada lympa : Lhymphadenopathy
4) Pada thyroid : Lyphocytic thyroiditis
5) Pada otot : Mycsitis
5. PATOFISIOLOGI
6. PATHWAY
7. KOMPLIKASI