Disusun oleh : Nama : Annisa Nurul Hasanah NIM : K4516005 Prodi/Kelas : Pendidikan IPA/B
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2019 1. Hawanis Suryani Pertanyaan : Fakor demagnetisasi berasal dari mana? Mengapa bisa menurunkan kadar besi (Fe) pada darah tikus putih? Karena pada presenter sebelumnya dijelaskan bahwa kadar Fe dapat meningkatkan kadar eritosit pada manusia (tikus putih memiliki sifat mirip seperti manusia), mengapa pada penjelasan anda malah menurunkan kadar eritosit? Jawab : jadi, kesimpulan pada pengaruh medan magnet terhadap eritosit adalah meningkatkan kadar eritosit, bukan menurunkan kadar eritosit. Tetapi, dalam sebuah penelitian ada yang menurunkan kadar eritosit. Hal ini dipengaruhi karena zat besi ini tergolong dalam materi non linier dengan faktor demagnetisasi. Faktor demagnetisasi ini merupakan faktor yang dapat memperlambat proses pembentukan ion besi (Fe). Dalam literatur yang saya baca pada pengaruh medan magnet terhadap kadar leukosit yaitu ada yang meningkat dan ada yang menurun. Penerunan tersebut juga dipengaruhi oleh suatu faktor. Feedback : lalu bagaimana dengan kalimat “. Penurunan tersebut berkaitan dengan komponen penyusun darah yang bersifat ferromagnetik yaitu zat besi (Fe)”, harusnya meningkatkan kadar eritosit? Jawab : iya, kadar besi memang dapat meningkatkankan kadar erirosit, tetapi besi ini juga tergolong materi non linear dengan faktor demagnetisasi. Sehiingga dapat menurunkan kadae ertosit. Feedback : lalu darimana faktor demagnetisasi tersebut berasal? Jawab : untuk sumber faktor demagnetisasinya saya belum tahu, mungkin saya akan mencari literatur lagi mengenai darimanakah sumber faktor demagnetisasi pada tikus putih ini. Feedback : untuk mengetahui faktor medan magnet bumi ini dari mana? Jawab : jadi, untuk mengetahui faktor medan magnet bumi menggunkaan alat selonoida. Jadi seleonoida berperan untuk mengetahui apakah medan magnet bumi dapat menaikan atau menurunkan kadar eritosit pada tikus putih. 2. Ani Betya Saputi Pertanyaan : ini kan judulnya tentang pengaruh medan magnet bumi terhadap sel darah merah (eritosit) terhadap tikus putih. Untuk mengetahui hal tersebut dengan cara seperti apa? dengan magnet buatan atau magnet alami bumi? Jawab : dalam mengetahui bagaimana pengaruh medan magnet terhadap sel darah merah yaitu menggunakan alat. Alat tersebut terdapat 2 kumparan masing-masing sekiatar 500 lilitan dan 765 lilitan. Ada juga menggunakan ampermeter dan sumber tegangan. Alat ini terdapat 2 buah sumber tegangan sekitar 10 A, 1 buah voltmeter, 2 buah kumparan medan magnet 500 lilitan, 2 buah kumparan medan magnet 765 lilitan. 1 buah gaussmater, kipas angin, 2 buah kotak sampel, 2 buah ampermeter. Untuk pemeriksaan jumlah eritosit menggunakan alat homeositometer, pipet homeositometer, larutan EDTA, tabung reaksi EDTA, kaca objek, dan mikroskop cahaya. Feedback : berarti ini judulnya agak salah ya, masukan saja seharusnya judulnya yaitu “pengaruh medan maget terhadap sel darah merah (eritosit) pada tikus putih”. Karena yang dipake bukan medan magnet buminya tetapi menggunakan alat buatan medan. 3. Nurhayati Eka Saputri Pertanyaan : apakah ada hubungannya apabila posisi tikus berada pada radius yang lebih jauh dari pusat medan maget atau lebih dekat dengan medan magnet bumi terhadap jumlah eritosit tikus? Jawab : jadi ketika kita semakin jauh terhadap sumber medan magnet, berarti paparan magnet semakin berkurang. Jadi, ketika kita semakin jauh, berarti kadar eritosit semakin menurun. Sehingga seperti berbanding lurus terhadap jumlah eritosit. Sedangkan bumi sendiri memiliki batas ambang medan magnet sekitar 40 mikrotesla-70 mikrotesla, sehingga terdpat batas normal kadar eritosit bagi tikus itu sendiri. 4. Noor Hidayanti Pertanyaan : mengapa anda menggunakan tikus pada tema anda? Kenapa bukan manusia? Mengapa jumlah eritositnya ada yang menurun? Jawab : karena tikus memiliki sifat organ atau struktur didalam tubuh yang hampr mirip dengan manusia. Oleh karena itu untuk mengetahui bagaimana pengaruh suatu hal pada tubuh manusia menggunakan uji coba tikus putih misalnya saja pengujian efek obat-obatan pada manusia menggunakan sampe tikus putih. Lalu untuk mengapa ada kadar eritosit yang menurun? Hal ini dipengaruhi karena unsur besi yang tergolong materi non linear dengan faktor demagnetisasi. Ketika jumlah kadar besi turun (padahal besi dapat menarik magnet), sehingga materi yang menarik magnet akan berkurang sehingga terjadi penurunan kadar eritosit didalam tubuh tikus itu sendiri. 5. Eva Dewi Masitoh Pertanyaan : perlakuan pada tikus itu sendiri seperti apa untuk membuktikan kevalidan pengaruh medan magnet terhadap tikus? Jawab : jadi, pada penelitiannya ada 7 kelompok tikus, dimana berat tikus sekitar 176 gr, lalu dilakukan dengan cara tingkat kemagnetannya berbeda sekitar 3500 gauss dan 5000 gauss. Semakin tinggi kekuatan medan magnet, semakin menigkatkan kadar eritosit pada tikus. Namun, bumi memiliki batas amabang kekuatan medan magent yaitu sekitar 40 mikrotesla sampai 70 mikrotesla sehingga terdapat ambang batas kadar eritosit pada tikus putih. 6. Niken Ayu Utami Pertanyaan : tadi kan disebutkan bahwa sel darah merah mengandung zat besi. Lalu apa yang dilakukan jika tubuh kekurangan zat besi? Jawab : jadi tikus putih ini memiliki struktur yang hampir mirip dengan manusia, ketika kita kekurangan zat besi, maka kita dapat mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Contoh makanan yang mengandung zat besi yaitu bayam, kuning telur, ikan, sayuran, kacang-kacangan seperti kacang polong dan lain sebagainya. 7. Shafina Ade P. Pertanyaan : apabila kadar eritositnya di tubuh tikus mengalami penurunan, bagaimana akibatnya bagi tikus tersebut? Jawab : fungsi sel darah merah yaitu untuk mengangkut oksigen di dalam tubuh karena di dalam sel darah merah mengandung hemoglobin yang dapat mengikat oksigen. Ketika tikus kekurangan sel darah merah maka aliran oksigen di dalam tubuh tikus itu sangat sedikit, lalu ketika kita kekurangan sel darah merah maka akan terkena penyakit animea (kekurangan darah) tetapi jika didalam tikus saya tidak paham namanya. Feedback : kapan medan magnet bumi dapat meningkatkan dan menurunkan sel darah merah? Jawab : jadi kesimpulan dari pengaruh medan magnet bumi terhadap sel darah merah pada tikus putih yaitu dapat meningkatkan. Untuk kapan dapat meningkatkan dan menurunkan sel darah merah yaitu saya belum mengetahuinya. Feedback : jadi, semakin besar medan magnet semakin tinggi kadar eritosit didalam tubuh tiku? Jawab : iya betul Feedback : berarti hubungannya berbanding lurus? Jawab ; iya, jadi sebagai contoh di bulan tidak memiliki medan magnet, ketika seorang astronot pergi kebulan maka dia akan mengalami sindrom kekurangan magnet. Maka besar medan magnet berbanding lurus dengan kadar eritosit dalam tubuh. Namun, kita juga mengalami batas ukur kadar eritosit dalam tubuh dengan bumi memiliki kekuatan medan magnet sekitar 40 mikrotesla samapi 75 mikrotesla. 8. Gendhis Wilujeng S. Pertanyaan : jika medan magnet mempengaruhi jumlah eritosit, lalu erotosit tersebut akan berpengaruh apa terhadap tikus itu sendiri? Jawab : pengaruh medan magnet bumi ini dapat meningkatkan kadar eritosit. Ketika eritosit naik pada tikus putih maka akan memperlancar peredaran darah dan aliran oksigen. 9. Emy Shofiah S. Pertanyaan : bagaimana rancangan penelitian pengaruh medan magnet bumi terhadap sel darah merah (eritosit) pada tikus putih seperti apa? Jawab : jadi ini merupakan penelitian pengaruh medan magnet bumi terhadap sel darah merah, tetapi untuk mengetahui pengaruhnya yaitu menggunakan alat selonoida yang terdiri atas 500 lilitan dan 765 lilitan. Semakin tinggi jumlah lilitan, maka semakin tinggi juga kekuatan medan magnetnya. Feedback : berarti semakin tinggi kadar eritosit juga? Jawab : iya. Bumi memiliki kekuatan medn magnet sekitar 40 mikrotesla samapi 75 mikrotesla, sehingga ada batas normal kadar eritosit untuk tikus putih. Feedback : untuk waktu pemaparannya berapa lama? Jawab : waktu pemaparannya sekitar 6 jam per hari selama 3 hari. Jadi waktu totalnya 18 jam. Feedback : apakah ada kerusakan pada eritosit jika terlalu lama terpapar medan magnet? Jawab : untuk pengaruh terdapat kerusakan atau tidak terhadap eritosit jika teralu lama terpapar medan magnet, saya belum mengetahuinya. 10. Luqmanul Hakim A.A Pertanyaan : ini kan medan magnet bumi, lalu cara penelitiannya bagaimana mengapa bisa tahu pengaruhnya terhadap sel darah merah? Jawab : untuk mengetahuinya yaitu dilakukan penelitian menggunakan alat selonoida dengan tingkat kekuatan medan magnet yang berbeda. jadi, hanya ingin mengetahui pengaruh medan megetnya tersebut. Nanti jumlah eritositnya dapat terlihat. 11. Wahyu Muh Arfan Pertanyaan : yang digunakan tikus umur berapa? Jawab : jadi dalam penelitian ini menggunakan beberapa kelompok tikus. Namum tidak disebutkan berapa umur dari tikus tersebut, hanya disebutkan berapa kisaran beratnya. Feedback : mengapa peneliti ada rasa ingi tahu pengaruh medan magnet bumi terhadap sel darah merah? Karena pada presenter sebelumnya itu mengenai pengaruh medan magnet bumi terhadap kolesterol, dll. Jawab : karena sel darah merah bertanggungjawab tehadap proses metabolisme, proses biokimia di dalam menghasilkan energi. 12. Titi Ardiyanti Pertanyaan : bagaimana jika bumi tidak memiliki medan magnet, bagaimana pengaruhnya terhadap sel darah merah pada manusia? Jawab : ketika tubuh tidak terkena paparan magnet, kita contohkan saja pada saat seorang astronot pergi ke bulan dimana bulat tidak memiliki medan magnet maka ia akan mengalami suatu sindrom yang disebut MSDF (Magnetik Field Deficiency Syndrome) dimana kekurangan medan magnet bumi. Sehingga medan magnet sangat bermanfaat bagi kehidupan mahluk hidup di bumi. 13. Eka Nur Estiyaningsih Pertanyaan : mengapa penelitiannya menggunakan tikus bukan manusia? Jawab : karena tikus putih memiliki struktur yang hampir mirip dengan manusia, oleh karena itu biasanya dalam penelitian menggunakan tikus-tikus. Jadi hampir sama pengaruhnya medan magnet bumi terhadap tikus putih atau manusia. Feedback : jika kita sering terpapar medan magnet, maka akan meningkatkan kadar sel darah merah, lalu bagaimana pengaruhnya terhadap tubuh jika kelebihan kadar sel darah merah? Jawab : jadi medan magnet bumi memiliki ambang batas kekuatannya yaitu sekitar 40 mirotesla samapi 70 mikrotesla. Sehingga walaupun kita teropapar magnet secara terus menerus, jumlah sel darah merah pada tubuh kita dalam keadaan normal dan menetralkan kadar eritosit dalam tubuh kita. 14. Nia Dewi Laksono Pertanyaan : tikus putiih jenis apa yang digunakan dalam percobaan ini? Jawab : jadi ttikus putih yang digunakan dalam penelitian ini yaitu memiliki klasifikasi : Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mamalia Ordo : Rodentia Famili : Muridae Subfamili : Murinae Genus : Rattus Spesies : Rattus Norvegicus Galur/Starin : Sprague Dawley Gambarnya seperti ini (ditunjukan saat itu) Feedback : jadi, medan magnet berpengaruh terhadap jumlah eritosit yang semakin banyak. Lalu, apa yang menyebabkan jumlah eritosit ini semakin banyak? Jawab : faktor yang mempengaruhi julah medan magnet itu ada faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi umur, berat badan, gizi, dll. sedangkan faktor eksternal meliputi faktor infeksi kuman, suhu lingkungan dan lain sebagainya. 15. Intan Marvela Pertanyaan : berapa umur tikus yang digunakan dalam penelitian ini/ Jawab : dalam penelitian ini tidak diketahui berapa umur tikus, tetapi disebutkan berat bdannya sekiar 150 sampai 175 gram. 16. Marati Solihah Pertanyaan : metode yang digunakan dalam penelitian ini seperti apa? Jawab : jadi untuk mengetahui pengaruh medan megnet terhadap sel darah merah pada tikus putih yaitu menggunakan seleonida dengan 500 lilitan dan 765 lilitan. Alat yang digunakan yaitu alat paparan medan magnet berupa 2 buah sumber tegangan sekitar 10 A, 1 buah voltmeter, 2 buah kumparan medan magnet 500 lilitan, 2 buah kumparan medan magnet 765 lilitan. 1 buah gaussmater, kipas angin, 2 buah kotak sampel, 2 buah ampermeter. Untuk pemeriksaan jumlah eritosit menggunakan alat homeositometer, pipet homeositometer, larutan EDTA, tabung reaksi EDTA, kaca objek, dan mikroskop cahaya.