Anda di halaman 1dari 2

Haramnya seni musik

1. Dalil-dalil al quran
Q.S. lukman : 6
‫ومن الناس من يشتري لهوالحديث ليضل عن سبيل هللا بغيرعلم ويتخذهاهزوا‬
“Dan diantara manusia ada orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk
menyesatkan manusia dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-
olokan.”
Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas dan Ibnu Umar menafsirkan yang dimaksud dengan lahwal hadist yaitu :
lagu atau nyanyian. Dalam hal ini ibnu Mas'ud bersumpah tiga kali dengan mengatakan " Demi
Allah, itu adalah lagu "
Al Wahidi berkomentar, kebanyakan para mufasir mengatakan yang dimaksud dengan lahwal
hadist adalah nyanyian, ini adalah pendapat Mujahid dan Ikrimah.
Q.S. al Qosos : 55
‫وإذاسمعوااللغوأعرضوعنه وقالوالنا أعمالنا ولكم أعمالكم النبتغي الجاهلين‬
“Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling
daripadanya dan mereka berkata: bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu,
kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil.”
Para ulama` berpendapat bahwa lagu dan nyanyian termasuk perkataan yang sia-sia ( lahwun )
maka wajib dihindari.
Q.S. Al furqon : 72
‫والذين اليشهدون الزور وإ ذا مروا باللغو مرّ وا كراما‬
“Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan
orang-orang yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui saja
dengan menjaga kehormatan dirinya.”
Sebagian ulama' salaf menafsirkan az zur dengan lagu. Muhammad bin Al Hanafiyah mengatakan
bahwa yang dimaksud dengan az zur disini adalah lagu dan perbuatan sia-sia. Begitu pula riwayat
al Hasan, Mujahid dan Abu al Jahaf menamakan lagu dengan zur dan mengharamkannya. Al
Kilaby mengatakan bahwa hamba Allah tidak pernah menghadiri tempat-tempat yang batil dan
nyanyian merupakan bagian dari kebatilan.
d. Q.S. An Najm : 59-61
‫* أ قمن هذا الحديث تعجبون * وتضحكون وال تبكون * وأنتم سمدون‬
“Maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini. Dan kamu mentertawakan dan tidak
menangis. Sedang kamu melengahkannya.”
Ikrimah meriwayatkan dari Ibnu abbas yang mengatakan bahwa yang di maqsud adalah lagu dan
suara keledai.karena mereka jika mendengar al qur`an dibaca, mereka bernyanyi dan barmain
hingga mereka tidak mendengarnya.

Seni pahat
Adapun tentang seni pahat dapat kita baca pada kisah kaum Nabi Shaleh yang terkenal dengan
keahlian memahat. Hal itu digambarkan oleh Allah dalam firman-Nya:

ْ lَ‫ا ف‬llً‫ال بُيُوت‬l


ِ ‫اذ ُكرُوا آَالَ َء‬l
‫وْ ا‬llَ‫هللا َوالَ تَ ْعث‬ َ lَ‫ونَ ْال ِجب‬llُ‫ض تَتَّ ِخ ُذونَ ِم ْن ُسهُو ِلهَا قُصُورً ا َوتَ ْن ِحت‬
ِ ْ‫َو ْاذ ُك ُروا ِإ ْذ َج َعلَ ُك ْم ُخلَفَا َء ِم ْن بَ ْع ِد عَا ٍد َوبَوَّأَ ُك ْم ِفي األَر‬
ِ ْ‫فِي األَر‬.
74 : ‫ األعراف‬. َ‫ض ُم ْف ِس ِدين‬

“Ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa)


sesudah kaum Ad, dan memberikan tempat bagimu di bumi, Kamu dirikan istana-istana di tanah-
tanah yang datar, dan kamu pahat gunung-gunung untuk dijadikan rumah, maka ingatlah nikmat-
nikmat Allah, dan janganlah kamu merajalela di bumi membuat kerusakan.” (QS Al-Araf [7]:
74).

Kaum Tsamud amat gandrung melukis dan memahat, serta amat ahli dalam bidang ini, sampai-
sampai relief-relief yang mereka buat demikian indah bagaikan sesuatu yang hidup,
menghiasi gunung-gunung tempat tinggal mereka. Kaum ini enggan beriman, maka kepada
mereka disodorkan mukjizat yang sesuai dengan keahliannya itu, yakni keluarnya seekor unta
yang benar-benar hidup dari sebuah batu karang.

Anda mungkin juga menyukai