Anda di halaman 1dari 11

BAB II

PEMBAHASAN

A. Periode I: Masa sebelum Pergerakan Nasional


Sejak dahulu, Nusantara dimiliki oleh kerajaan yang merdeka dan berdaulat.
Kehidupan dalam kerajaan juga diisi oleh kerukunan dan kedamaian antara
pemeluk agama, baik Hindu, Buddha, Islam, Katolik, Kristen, Konghucu dan
Penganut Kepercayaan. Pada waktu itu, sudah mulai timbul jiwa, semangat, dan
nilai-nilai kejuangan, yaitu kesadaran harga diri, jiwa merdeka, ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dan kerukunan hidup umat beragama serta kepeloporan dan
keberanian.
1. Kerajaan Majapahit
Merupakan salah satu kerajaan terbesar di Indonesia yang bercorak Hindu
dan terletak di Jawa Timur. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya pada
tahun tahun 1293 Masehi. Selain itu kerajaan ini disebut-sebut sebagai kerajaan
yang memiliki wilayah kekuasaan terbesar di Indonesia. Agar lebih jelas lagi
kali ini kita akan mengulas tentang sejarah Kerajaan Majapahit dari berdiri
sampai masa runtuhnya.
Sebenarnya kerajaan ini berdiri karena adanya serangan dari Jayaketwang
(Adipati Kediri) yang mana ia berhasil membunuh penguasa Kerajaan Singasari
yang terakhir yaitu Kertanegara karena menolak pembayaran upeti. Kemudian
Raden Wijaya (menantu Kertanegara) berhasil melarikan diri ke Madura untuk
meminta perlindungan kepada Aryawiraraja. Kemudian Raden Wijaya diberi
hutan tarik oleh Aryawiraraja untuk digunakan sebagai wilayah kekuasaan dan
akhirnya dijadikan sebuah desa baru bernama Majapahit.
Sebenarnya kerajaan ini berdiri karena adanya serangan dari Jayaketwang
(Adipati Kediri) yang mana ia berhasil membunuh penguasa Kerajaan Singasari
yang terakhir yaitu Kertanegara karena menolak pembayaran upeti. Kemudian
Raden Wijaya (menantu Kertanegara) berhasil melarikan diri ke Madura untuk
meminta perlindungan kepada Aryawiraraja. Kemudian Raden Wijaya diberi

3
4

hutan tarik oleh Aryawiraraja untuk digunakan sebagai wilayah kekuasaan dan
akhirnya dijadikan sebuah desa baru bernama Majapahit.
Majapahit berasal dari kata ” buah maja” dan “rasa pahit”. Tak lama
kemudian  pasukan Mongolia yang dipimpin oleh Shis-Pi, Ike-Mise dan Kau
Hsing datang ke Tanah Jawa. Yang tak lain tujuan mereka datang adalah untuk
menghukum Kertanegara akibat  menolak pembayaran upeti  kepada pasukan
Mongolia.
Dalam situasi ini Raden Wijaya memanfaatkan kerja sama dengan pasukan
Mongolia untuk menyerang pasukan Jayakatwang. Dan akhirnya pasukan
Mongolia dengan bantuan Raden Wijaya pun menang dengan terbunuhnya
Jayakatwang. Tak berselang lama kemudian Raden Wijaya mengusir pasukan
Mongolia dari tanah Jawa.
Pengusiran tersebut terjadi saat para pasukan Mongolia sedang berpesta
merayakan kemenangannya atas pasukan Jayaketwang. Disituasi yang lengah
tersebut dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk melakukan penyerangan
terhadap Pasukan Mongolia. Akhirnya Raden Wijaya berhasil mengusir
pasukan Mongolia dari tanah Jawa dan kemudian ia naik tahta serta bergelar Sri
Kertajasa Jayawardhana pada tahun 1293.
Menurut para ahli, tanggal berdirinya Kerajaan Majapahit adalah saat Raden
Wijaya dinobatkan sebagai raja Majapahit pada tanggal 15 bulan Kartika 1215
atau lebih tepatnya pada tanggal 10 November 1293. Sebagai mana disinggung
diatas Kerajaan Majapahit terletak di Propinsi Jawa Timur yang mana ibu
kotanya di sebuah desa yang sekarang bernama Triwulan di Mojokerto. Yang
mana kerajaan ini berdiri dari tahun 1293 hingga 1500 M.
5

2. Kehidupan di Kerajaan Majapahit

Ada beberapa faktor kehidupan yang menjadi maju dan runtuhnya


Kerajaan Majapahit ini diantaranya sebagai berikut:
a. Kehidupan Politik Kerajaan Majapahit
Kehidupan politik di Kerajaan Majapahit banyak sekali terjadi
pemberontakan dari dalam kerajaan itu sendiri. Terjadinya pemberontakan ini
awalnya saat Raden Wijaya memerintah, yaitu banyak pemberontakan yang
dilakukan oleh Ranggalawe, Sora dan Nambi yang tak lain tujuan mereka adalah
untuk menjatuhkan Raden Wijaya. Namun dengan kecerdikan Raden Wijaya,
pemberontakan tersebut dapat dipadamkan.
Masa pemerintahan Raden Wijaya pun berakhir saat ia meninggal pada
tahun 1309 M. Kemudian pengganti Raden Wijaya sendiri tidak lain adalah
anaknya sendiri bernama Jayanegara yang masih berumur 15 tahun. Berbeda
sekali dengan ayahnya, Jaya negara sama sekali tidak memiliki keahlian dalam
memimpin kerajaan, hingga akhirnya Jayanegara dijuluki dengan sebutan “Kala
Jamet” yang berarti lemah dan jahat.
Disaat pemerintahan Jayanegara terjadi banyak sekali pemberontakan dari
orang-orang kepercayaannya yang disebabkan karena kurang tegasnya
Jayanegara dalam Memimpin kerajaan. Salah satu pemberontakan yang hampir
menjatuhkan Jayanegara adalah pemberontakan yang dipimpin oleh Ra Kuti.
Akan tetapi pemberontakan tersebut dapat dipadamkan oleh Gajah Mada
dan ia berhasil menyelamatkan Jayanegara ke sebuah desa bernama Badaran. Di
desa tersebut Jayanegara berhasil dibunuh oleh seorang tabib bernama Tancha
saat Jayanegara dioperasi. Hal ini disebabkan karena tabib tersebut memiliki
dendam terhadap Jayanegara, dan kemudian tabib tersebut ditangkap dan
dibunuh oleh Gajah Mada.
6

Saat itu karena Jayanegara tidak memiliki keturunan, kemudian


pemerintahan Majapahit digantikan oleh adiknya bernama Gayatri yang bergelar
Tribuana Tunggadewi.  Dalam masa pemerintahannya ia hanya memimpin
Majapahit dari tahun 1328-1350 saja. Selama ia memimpin juga terjadi banyak
sekali pemberontakan, namun pemberontakan tersebut dapat dipatahkan oleh
Gajah Mada.
Atas jasanya tersebut, Gajah Mada kemudian diangkat menjadi Mahapatih
Majapahit. Setelah itu kemudian Gajah Mada mengucap sebuah sumpah yang
dikenal dengan “Sumpah Palapa”. Adapun bunyi dari sumpah tersebut adalah
“Gajah Mada pantang bersenang-senang sebelum menyatukan Nusantara”, tak
lama dari sumpah tersebut kemudian Tribuana Tunggadewi meninggal pada
tahun 1350 M.
Setelah Tribuana Tunggadewi meninggal, kemudian ia digantikan oleh
Hayam Wuruk. Dimasa inilah Kerajaan Majapahit berada dalam pada masa
keemasannya. Yang mana kerajaan tersebut hampir menaklukan semua wilayah
Nusantara.
b. Kehidupan Ekonomi 

Ilustr
asi Kehidupan disekitar Sungai Brantas

Dengan tempat kerajaan yang sangat strategis, saat itu Kerajaan Majapahit
mampu menjadi pusat perdagangan di tanah Jawa. Kerajaan Majapahit adalah
salah satu kerajaan yang masyarakatnya mayoritas sebagai pedagang. Selain
7

berdagang masyarakat Majapahit juga banyak yang bermata pencaharian sebagai


pengerajin emas, pengerajin perak dan lain-lain.

Untuk komoditas ekspor dari kerajaan ini berupa barang alam seperti: lada,
garam, kain dan burung kakak tua. Sedangkan untuk komoditas impornya
berupa mutiara, emas, perak, keramik, dan barang-barang yang terbuat dari besi.
selain itu dari segi mata uang, Kerajaan Majapahit membuat mata uang dengan
campuran perak, timah putih, timah hitam dan juga tembaga.

Kemakmuran ekonomi dari Kerajaan Majapahit dapat dikatakan karena


adanya 2 faktor, yaitu dari lembah sungai Brantas dan Bengawan Solo yang
berada di dataran rendah sehingga sangat cocok untuk bertani. Berbagai sarana
infrastruktur pun dibangun agar lebih memudahkan warga dalam bertani seperti
dibangunnya irigasi.

Faktor yang kedua adalah dengan adanya pelabuhan-pelabuhan Majapahit


yang terletak di pantai utara pulau Jawa yang berperan dalam perdagangan
remah-rempah dari Maluku. Kerajaan Majapahit menggunakan sistem pungut
pajak dari kapal-kapal yang mengadakan perjalanan maupun singgah di
pelabuhan Majapahit.

c. Kehidupan Kebudayaan
Kebudayaan masyarakat Majapahit sudah terbilang sangat maju pada saat
itu. Hal ini ditandai dengan adanya berbagai perayaan-perayaan keagamaan
disetiap tahunnya. Dibidang seni dan sastra pun tidak kalah majunya, bahkan
juga berperan dalam kehidupan budaya di Majapahit.
Menurut seorang pendeta dari Italia yang bernama Mattiusi dimana ia
pernah singgah di Majapahit, ia melihat Kerajaan Majapahit yang sangat luar
biasa. Bahkan ia sangat kagum dengan istana kerajaan yang sangat luas serta
tangga dan bagian dalam ruangan yang berlapis emas dan perak. Selain itu
menurutnya atapnya pun bersepuh emas juga.
8

3. Sistem Pemerintahan Kerajaan Majapahit


Pada masa kepemimpinan Hayam Wuruk, semua sistem pemerintahan
dan birokrasi di Kerajaan Majapahit berjalan dengan teratur sesuai yang telah
ditentukan. Sistem Birokrasi di Majapahit saat itu antara lain:
a. Raja yang memimpin di kerajaan saat itu dianggap penjelmaan dewa oleh
masyarakat dan memiliki hak tertinggi dalam kerajaan.
b. Rakryan Mahamantri Kartini biasanya dijabat oleh putra-putra raja.
c. Dharmadyaksa yang merupakan pejabat hukum pemerintahan dalam
kerajaan.
d. Dharmaupattati merupakan pejabat dibidang keagamaan dalam kerajaan.
Selain itu pembagian wilayah dalam Kerajaan Majapahit pun juga
dilakukan dengan teratur yang disusun oleh Hayam Wuruk. Adapun
pembagiannya sebagai berikut:
a. Bhumi, yang merupakan kerajaan dengan raja sebagai pemimpinnya.
b. Negara, yang setingkat dengan propinsi dengan pemimpinnya yaitu raja
atau natha juga sering disebut dengan bhre.
c. Watek, setingkat dengan kabupaten yang dipimpin oleh Wiyasa.
d. Kuwu, setingkat dengan kelurahan yang pemimpinannya bernama lurah.
e. Wanua, setingkat dengan desa yang dipimpin oleh Thani.
f. Kabuyutan, setingkat dengan dusun atau tempat-tempat sacral.

Silsilah Raja Kerajaan Majapahit


9

Dalam sejarah Kerajaan Majapahit ada beberapa raja yang pernah


memimpin, diantaranya:

a. Raden Wijaya (1293-1309)


b. Jayanegara (1309-1328)
c. Tribuana Tungga Dewi (1328-1350)
d. Hayam Wuruk (1350-1389)
e. Kusumawardani-Wikramawardhana (1389-1399)
f. Suhita (1399-1429)
g. Bhre Tumapel (Kertawijaya)- (1447-1451)
h. Rajasawardhana (1451—1453)
i. Purwawisesa (1456-1466)
j. Kartabumi (1466-1478)

4. Masa Kejayaan Kerajaan Majapahit


Banyak sekali raja di Kerajaan Majapahit yang mencapai masa
keemasannya masing-masing. Bahkan ada raja di Majapahit yang masih sangat
muda ketika diangkat untuk memimpin yaitu Hayam Wuruk yang merupakan
cicit dari Raden Wijaya. Meski dengan usianya yang sangat muda tetapi ia
mampu membawa Kerajaan Majapahit berada dalam masa kejayaannya.
Dengan dibantu oleh Mahapatih Gajah Mada ia hampir menaklukan
seluruh wilayah Nusantara, dan menjadikan Majapahit sebagai kerajaan terbesar
dan terkuat saat itu. Seiring dengan perkembangan zaman Kerajaan Majapahit
juga mampu menguasai wilayah luar Nusantara sekalipun seperti: Thailand,
Singapura dan Malaysia.

5. Runtuhnya Kerajaan Majapahit


Sejak sepeninggalan Mahapatih Gajah Mada dan Hayam Wuruk,
Kerajaan Majapahit mengalami kemunduran yang drastis. Apalagi saat itu
banyak sekali serangan dari kerajaan-kerajaan Islam yang belum lama berdiri.
Selain itu keruntuhan Kerajaan Majapahit juga terjadi saat berada pada
pemerintahan Patih Udara pada tahun 1518.
10

6. Peninggalan Kerajaan Majapahit


Dari sekian lama berdirinya Kerajaan Majapahit tentunya ada beberapa
peninggalan sejarah yang berharga waktu itu. Salah satu contoh peninggalan
dari Kerajaan Majapahit yang sampai sekarang masih ada adalah bangunan
candi. Adapun beberapa candi peninggalan Majapahit yang sampai sekarang
masih ada antara lain:

Candi Tikus

Candi peninggalan Majapahit ini terletak di situs arkeologi Trowulan


yang lebih tepatnya di Dukuh Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan
Mojokerto Jawa Timur. Bangunan peninggalan ini dinamai candi tikus karena
saat ditemuannya ada banyak sekali sarang tikus-tikus liar.
11

Candi Brahu

Candi Brahu adalah salah satu candi peninggalan Kerajaan Majapahit


yang letaknya sama dengan Candi tikus, yaitu di kawasan situs arkeologi
Trowulan, tepatnya berada di Dukuh Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan
Trowulan, Mojokerto Jawa Timur. Bangunan ini dibuat oleh Mpu Sendok yang
sebagaimana digunakan untuk pembakaran jenazah para raja Majapahit.

Gapura Wringin Lawang


12

Bangunan ini sebenarnya terbuat dari bata merah dengan tinggi mencapai
15,5 meter. Gapura yang terletak di Desa Jatipasar, Kecamatan Trowulan,
Mojokerto Jawa Timur ini gaya arsitekturnya memang hampir mirip dengan
Candi Bentar. Bangunan ini hingga membuat banyak ahli menyebutkan bahwa
pintu gerbang untuk memasuki kediaman Mahapatih Gajah Mada.

Gapura Bajang Ratu

Diperkirakan bangunan peninggalan ini dibangun pada abad ke 14 M.


Bangunan ini terletak di Desa Temon Kecamatan Trowulan, Mojokerto Jawa
Timur. Dalam kitab Negarakertagama, disebutkan bahwa bangunan ini berfungsi
sebagai pintu masuk untuk memasuki tempat suci pada saat memperingati
wafatnya raja Jayanegara.

Candi Jabung
13

Candi Jabung terletak di Desa Jabung Kecamatan Paiton, Probolinggo


Jawa Timur. Walaupun hanya terbuat dari susunan batu bata merah, bangunan ini
ternyata dapat bertahan cuku lama. Saat lawatannya keliling Jawa Timur di tahun
1359, Raja Hayam Wuruk diperkirakan pernah menyinggahi candi peninggalan
Kerajaan Majapahit ini.

Anda mungkin juga menyukai