Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.18, No.1 Januari 2014, hlm.

14–28
Terakreditasi SK. No. 040/P/2014
http://jurkubank.wordpress.com

MODEL MEDIASI DALAM HUBUNGAN ANTARA


INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE, NILAI PERUSAHAAN,
DAN FINANCIAL PERFORMANCE

Desak Nyoman Sri Werastuti


Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha
Jl. Udayana No.11 Singaraja, 81116.

Abstract
This study aimed to determine the disclosure effect of intellectual capital on firm value through the financial
performance of companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the period of 2008 to 2012. Intellectual
capital measurement used a model developed by Pulic (1998, 1999, 2000), which assessed the efficiency of
value added as a result of the company’s intellectual capabilities (value added intellectual coefficient-VAICTM).
Financial performance in this study was measured using return on assets (ROA) and firm value was measured
by using the Market to Book Value (MtBV). The samples in this study were taken using purposive. The final
samples in this study were 1.135 observations. This hypothesis was tested using path analysis. The results
showed that (1) the disclosure of intellectual capital had a positive effect on financial performance; (2) disclo-
sure of intellectual capital had no effect on firm value; (3) financial performance was able to mediate the
relationship between intellectual capital disclosure and corporate value.
Key words: corporate value, financial performance, intellectual capital disclosure, value added

Kemajuan di bidang teknologi informasi, persaing- telah menjadi perhatian bagi para praktisi yang
an yang ketat, dan pertumbuhan inovasi yang luar mengaitkannya dengan intellectual capital disclosure
biasa mengakibatkan banyak perusahaan meng- yang dimiliki perusahaan dan menganggapnya
ubah cara bisnisnya dari bisnis yang didasarkan sebagai faktor yang dapat mendukung kinerja per-
pada tenaga kerja (labor based business) menuju bisnis usahaan. Meskipun demikian, Abidin (2000) dalam
berdasarkan pengetahuan (knowledge based business), Kuryanto & Syafrudin (2008), menjelaskan bahwa
sehingga karakteristik utama perusahaan menjadi intellectual capital disclosure masih belum dikenal
perusahaan berdasarkan pengetahuan (Sawar- secara luas di Indonesia, sebagian besar mereka
juwono & Kadir, 2003). Dengan demikian, kemak- cenderung masih menggunakan cara konvensional
muran suatu perusahaan sangat bergantung pada dalam membangun bisnisnya sehingga produk
suatu penciptaan transformasi dan kapitalisasi dari yang dihasilkannya tidak berorientasi pada kema-
pengetahuan itu sendiri. Knowledge management juan teknologi. Sebagian besar perusahaan juga belum

Korespondensi dengan Penulis:


Desak Nyoman Sri Werastuti: Telp. +62 362 22570; Fax. +62 362 25735
E-mail: weras_tuti@yahoo.com

| 14 |
Model Mediasi dalam Hubungan antara Intellectual Capital Disclosure, Nilai Perusahaan, dan Financial Performance
Desak Nyoman Sri Werastuti

memberikan perhatian yang lebih terhadap faktor- Pengakuan terhadap kemampuan intellectual
faktor human capital, structural capital, dan customer capital disclosure dalam menciptakan dan memper-
capital. Padahal ketiga faktor tersebut merupakan tahankan keuntungan kompetitif dan shareholder
elemen pembangun terhadap intellectual capital dis- value, juga naik secara signifikan (Tayles et al.,
closure (pengungkapan modal intelektual) per- 2007). Intellectual capital disclosure diakui dapat
usahaan. Jadi dengan munculnya ekonomi baru, meningkatkan keuntungan perusahaan yang
secara prinsipnya mendorong lebih berkem- labanya dipengaruhi oleh inovasi dan knowledge-
bangnya teknologi informasi dan ilmu penge- intensive services (Edvinsson & Sullivan, 1996).
tahuan dan selanjutnya dapat memicu tumbuhnya Sebagai contohnya, yaitu kemampuan Microsoft
ketertarikan perusahaan terhadap intellectual capi- Inc. dalam meningkatkan nilai perusahaan. Nilai
tal disclosure (Petty & Guthrie, 2000). Pengungkapan perusahaan Microsoft Inc. bukan dalam tangible
intellectual capital menjadi sangat menarik karena asset, melainkan dalam intangible intellectual asset
berdasarkan survei global yang dilakukan Taylor (Edvinsson & Sullivan, 1996). Mouritsen (1998)
and Associates (1998) dalam Williams (2001) menyebutkan bahwa intellectual capital disclosure
ternyata isu-isu mengenai pengungkapan intellec- menyangkut kapasitas luas pengetahuan yang
tual capital merupakan salah satu dari sepuluh jenis dimiliki oleh sebuah perusahaan. Hal ini menimbul-
informasi yang dibutuhkan pemakai. Perusahaan- kan tantangan bagi para akuntan untuk mengiden-
perusahaan di Indonesia akan lebih mampu meng- tifikasi, mengukur, dan mengungkapkannya dalam
hadapi persaingan, apabila mereka menggunakan laporan keuangan. Misalnya, Pulic (1998; 1999; dan
keunggulan kompetitif yang diperoleh melalui 2000) tidak mengukur secara langsung intellectual
kreatifitas dan inovasi yang dihasilkan dari intel- capital disclosure perusahaan, tetapi mengajukan
lectual capital disclosure yang dimilikinya. suatu ukuran untuk menilai efisiensi dari nilai tam-
Beberapa peneliti telah menemukan adanya bah sebagai hasil dari kemampuan intelektual
gap yang besar antara nilai pasar dengan nilai buku perusahaan (value added intellectual coefficient-
yang diungkapkan karena perusahaan telah gagal VAICTM). Komponen utama dari VAICTM dapat
melaporkan hidden value dalam laporan tahunannya dilihat dari sumber daya perusahaan, yaitu physi-
(Mouritsen et al., 2004). Canibano et al. (2000) cal capital (VACA-value added capital employed), hu-
menyebutkan bahwa pendekatan yang pantas di- man capital (VAHU-value added human capital), dan
gunakan untuk meningkatkan kualitas laporan structural capital (STVA-structural capital value added).
keuangan adalah dengan mendorong peningkatan Menurut Pulic (1998) tujuan utama dari ekonomi
informasi intellectual capital disclosure. Menurut yang berbasis pengetahuan adalah untuk mencip-
Bukh (2003), beberapa bentuk intellectual capital takan nilai tambah, sedangkan untuk dapat
disclosure merupakan informasi yang bernilai bagi menciptakan nilai tambah dibutuhkan ukuran yang
investor, yang dapat membantu mereka mengu- tepat tentang physical capital dan intellectual poten-
rangi ketidakpastian mengenai prospek ke depan tial. Lebih lanjut Pulic (1998) menyatakan bahwa
dan memfasilitasi ketepatan penilaian terhadap intellectual ability yang kemudian disebut dengan
perusahaan. Intellectual capital disclosure juga dapat VAICTM menunjukkan sejauh mana kedua sumber
menunjukkan financial performance yang lebih baik daya tersebut (physical capital dan intellectual po-
(Saleh et al., 2007). Implementasi intellectual capital tential) telah dimanfaatkan secara efisien oleh
disclosure merupakan sesuatu yang baru, bukan saja perusahaan.
di Indonesia tetapi juga di lingkungan bisnis glo- Lev & Zarowin (1999) menemukan banyak
bal (Sawarjuwono & Kadir, 2003). penelitian yang menunjukkan bahwa model akun-

| 15 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | KEUANGAN
Vol. 18, No.1, Januari 2014: 14–28

tansi yang ada sekarang tidak bisa menangkap yakini dapat berperan penting dalam peningkatan
faktor kunci dari company’s long term value, yaitu nilai perusahaan maupun financial performance. Per-
intangible resources. Laporan keuangan dinilai gagal usahaan yang mampu memanfaatkan intellectual
dalam menggambarkan luas cakupan nilai intan- capital disclosurenya secara efisien, maka nilai
gible asset (Lev & Zarowin, 1999), memunculkan pasarnya akan meningkat.
peningkatan asimetri informasi antara perusahaan Hubungan antara intellectual capital disclosure
dengan user (Barth et al., 2001), dan menciptakan dengan financial performance telah dibuktikan secara
ketidakefisienan dalam proses alokasi sumber empiris oleh Belkaoui (2003), Firer & Williams
daya dalam pasar modal (Li et al., 2008). Kegagalan (2003), dan Tan et al. (2007) yang membuktikan
akuntansi untuk mengakui secara penuh atas in- intellectual capital disclosure berpengaruh positif
tangible (yang meliputi human resources, customer pada financial performance. Salah satu area yang me-
relationship, dan sebagainya), menegaskan klaim narik perhatian akademisi maupun praktisi adalah
bahwa laporan keuangan tradisional telah kehi- terkait dengan kegunaan intellectual capital disclo-
langan relevansinya sebagai instrumen pengam- sure sebagai salah satu alat untuk menentukan nilai
bilan keputusan (Oliveira et al., 2008). perusahaan (Edvinsson & Malone, 1997). Penelitian
Di Indonesia, fenomena intellectual capital Chen et al. (2005) membuktikan bahwa terdapat
disclosure mulai berkembang terutama setelah mun- pengaruh positif intellectual capital disclosure
culnya PSAK No.19 (revisi 2000) tentang aktiva terhadap nilai pasar dan kinerja perusahaan.
tidak berwujud, meskipun tidak dinyatakan secara Kuryanto & Syafrudin (2008) meneliti penga-
eksplisit sebagai intellectual capital disclosure, namun ruh hubungan antara intellectual capital disclosure
kurang lebih intellectual capital disclosure telah terhadap kinerja perusahaan yang listing di BEI
mendapat perhatian. Tujuan perusahaan adalah pada tahun 2003-2004. Hasil dari penelitian ter-
mengoptimalkan nilai perusahaan. Nilai perusaha- sebut adalah bahwa intellectual capital disclosure
an tercermin dari harga sahamnya, semakin me- tidak berhubungan positif dengan kinerja per-
ningkatnya perbedaan antara harga saham dengan usahaan. Intellectual capital disclosure juga tidak
nilai buku aktiva yang dimiliki perusahaan me- berhubungan dengan kinerja perusahaan masa
nunjukkan adanya hidden value. Penghargaan lebih depan. Selain itu dinyatakan juga kontribusi intel-
atas saham perusahaan dari para investor tersebut lectual capital disclosure berbeda-beda untuk setiap
diyakini disebabkan oleh intellectual capital disclo- jenis industri. Ulum et al. (2008) meneliti hubungan
sure yang dimiliki perusahaan. Appuhami (2007) antara intellectual capital disclosure dengan kinerja
menyatakan bahwa semakin besar nilai intellectual perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI se-
capital disclosure (VAICTM) semakin efisien peng- lama tahun 2004-2006. Hasil penelitian didapat
gunaan modal perusahaan, sehingga menciptakan bahwa terdapat pengaruh intellectual capital disclo-
nilai tambah bagi perusahaan. Physical capital sure terhadap financial performance perusahaan. In-
sebagai bagian dari intellectual capital disclosure tellectual capital disclosure juga berpengaruh ter-
menjadi sumber daya yang menentukan kinerja hadap financial performance masa depan. Ramadhan
perusahaan. Selain itu, jika intellectual capital dis- (2009) meneliti pengaruh intellectual capital disclo-
closure merupakan sumber daya yang terukur sure dan ketiga komponennya-VACA (value added
untuk peningkatan competitive advantages, maka capital assets), VAHU (value added human capital),
intellectual capital disclosure akan memberikan kon- STVA (structural capital value added) terhadap kinerja
tribusi terhadap kinerja perusahaan (Abdolmo- perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
hammadi, 2005). Intellectual capital disclosure di- tahun 2002-2007. Kinerja perusahaan diukur de-

| 16 |
Model Mediasi dalam Hubungan antara Intellectual Capital Disclosure, Nilai Perusahaan, dan Financial Performance
Desak Nyoman Sri Werastuti

ngan MtBV (market to book value ratio), ROA (return PENGEMBANGAN HIPOTESIS
on assets), ROE (return on Equity), dan EP (employee
Intellectual Capital
productivity). Hasilnya adalah terdapat pengaruh
intellectual capital disclosure terhadap kinerja per- Klein dan Prusak dalam Ulum et al. (2008)
usahaan. Penelitian yang dilakukan Imaningati memberikan definisi awal tentang intellectual capi-
(2007) terhadap perusahaan real estate dan property tal. Menurut mereka intellectual capital adalah ma-
yang terdaftar di BEJ 2001-2006 menunjukkan terial yang disusun, ditangkap, dan digunakan
bahwa tidak terdapat pengaruh antara intellectual untuk menghasilkan nilai aset yang lebih tinggi.
capital disclosure dengan nilai pasar perusahaan. Namun, menurut Bontis (2001) dalam Ulum et al.
Selain itu, dengan menggunakan model VAICTM (2008) menyatakan bahwa pada umumnya para
agregat intellectual capital disclosure berpengaruh peneliti membagi intellectual capital menjadi tiga
terhadap ROE dan EP. Sedangkan dengan model komponen, yaitu: human capital (HC), structural
per komponen, intellectual capital disclosure ber- capital (SC), dan customer capital (CC). Selanjutnya
pengaruh terhadap ROE, EP, dan ATO. menurut Bontis (2001), secara sederhana HC men-
cerminkan individual knowledge stock suatu orga-
Berdasarkan beberapa penelitian yang telah
nisasi yang dipresentasikan oleh karyawannya.
dilakukan ternyata menunjukkan hasil yang ber-
HC ini termasuk kompetensi, komitmen, dan
beda mengenai pengaruh intellectual capital disclo-
loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Lebih
sure terhadap nilai pasar dan financial performance lanjut Bontis (2001) menyebutkan bahwa SC meli-
perusahaan. Perbedaan pengetahuan dan peman- puti seluruh non-human storehouses of knowledge
faatan teknologi mungkin menjadi salah satu dalam organisasi. Termasuk dalam SC adalah da-
penyebab perbedaan hasil penelitian tersebut. Hal tabase, organizational chart, process manual, strategies,
ini dikarenakan pada era bisnis berbasis penge- routines, dan segala hal yang membuat nilai per-
tahuan, pengetahuan dan teknologi memegang usahaan lebih besar dari nilai materialnya. Sedang-
peranan penting. Perusahaan yang mampu menge- kan CC adalah pengetahuan yang melekat dalam
lola sumber daya intelektual yang dimilikinya marketing channels dan customer relationship.
dengan efektif dan efisien, maka financial perfor-
mancenya akan meningkat. Hal ini akan direspon
positif pasar sehingga nilai perusahaan akan Value Added Intellectual Coefficient (VAICTM)
meningkat. Saat ini upaya memberikan penilaian ter-
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka hadap intellectual capital disclosure merupakan hal
tujuan dari penelitian ini adalah meneliti implikasi yang penting. Kesulitan dalam bidang intellectual
intellectual capital disclosure terhadap nilai capital disclosure adalah masalah pengukurannya.
perusahaan dengan menggunakan variabel finan- Dari model-model pengukuran yang dikembang-
cial performance sebagai variabel intervening kan, masing-masing memiliki kelebihan dan kele-
sehingga dapat memberikan kontribusi pemikiran mahan sehingga untuk memilih model yang pa-
kepada perusahaan-perusahaan akan pentingnya ling tepat untuk digunakan merupakan tindakan
peranan intellectual capital disclosure dalam penca- yang tidak tepat karena pengukuran tersebut
paian tujuan sebuah perusahaan. Peneliti menduga hanyalah sebuah alat yang dapat diterapkan pada
hasil penelitian yang tidak konsisten tersebut di- situasi dan kondisi perusahaan dengan spesifikasi
sebabkan oleh adanya variabel lain yang memediasi tertentu (Sawarjuwono & Kadir, 2003).
hubungan intellectual capital disclosure dengan nilai Sawarjuwono & Kadir (2003) menyatakan
perusahaan, yaitu variabel financial performance. bahwa metode pengukuran intellectual capital dis-

| 17 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | KEUANGAN
Vol. 18, No.1, Januari 2014: 14–28

closure dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu: nilai pemegang saham. Kinerja perusahaan dalam
pengukuran nonmonetary dan pengukuran monetary. penelitian ini diukur menggunakan ROA (Return
Salah satu metode pengukuran intellectual capital on Assets). ROA adalah profitabilitas kunci yang
disclosure dengan penilaian non-moneter yaitu Bal- mengukur jumlah profit yang diperoleh tiap ru-
anced Scorecard oleh Kaplan dan Norton, sedangkan piah aset yang dimiliki perusahaan. ROA mem-
metode pengukuran intellectual capital disclosure perlihatkan kemampuan perusahaan dalam
dengan penilaian moneter, salah satunya yaitu melakukan efisisensi penggunaan total aset untuk
model Pulic yang dikenal dengan sebutan VAIC™. operasional perusahaan. ROA memberikan gam-
Pulic (1998) mengusulkan Koefisien Nilai Tambah baran kepada investor tentang bagaimana perusa-
Intelektual/Value Added Intellectual Coefficient haan mengkonversikan uang yang telah diinves-
(VAICTM) untuk menyediakan informasi tentang tasikan dalam laba bersih. Jadi, ROA adalah indi-
efisiensi penciptaan nilai dari aset berwujud dan kator dari profitabilitas perusahaan dalam meng-
tidak berwujud dalam perusahaan. VAIC™ gunakan asetnya untuk menghasilkan laba bersih.
digunakan karena dianggap sebagai indikator yang ROA dihitung dengan membagi laba bersih de-
cocok untuk mengukur IC di riset empiris. Bebe- ngan rata-rata total aset perusahaan. Semakin
rapa alasan utama yang mendukung penggunaan tinggi nilai ROA, maka perusahaan tersebut se-
VAIC™ diantaranya yaitu yang pertama, VAIC™ makin efisien dalam menggunakan asetnya. Hal
menyediakan dasar ukuran yang standar dan ini berarti bahwa perusahaan tersebut dapat meng-
konsisten, angka-angka keuangan yang standar hasilkan uang yang lebih banyak dengan investasi
yang umumnya tersedia dari laporan keuangan yang sedikit.
perusahaan (Pulic, 1999), sehingga memungkinkan
lebih efektif melakukan analisis komparatif
Nilai Perusahaan
internasional menggunakan ukuran sampel yang
besar di berbagai sektor industri. Kedua, semua Suatu perusahaan dikatakan mempunyai
data yang digunakan dalam perhitungan VAICTM nilai yang baik jika kinerja perusahaan juga baik.
didasarkan pada informasi yang telah diaudit, se- Menurut Gapensi (1996) dalam Rachmawati &
hingga perhitungan dapat dianggap obyektif dan Triatmoko (2007), nilai perusahaan dapat tercermin
dapat diverifikasi (Pulic, 1998 & 2000). VAICTM ada- dari harga sahamnya, jika nilai sahamnya tinggi
lah sebuah prosedur analitis yang dirancang untuk bisa dikatakan nilai perusahaan juga baik. Nilai
memungkinkan manajemen, pemegang saham, dan perusahaan dalam penelitian ini diukur mengguna-
pemangku kepentingan lain yang terkait untuk se- kan Market to Book Value (MtBV). MtBV menun-
cara efektif memonitor dan mengevaluasi efisiensi jukkan nilai sebuah perusahaan yang diperoleh de-
nilai tambah dengan total sumber daya perusahaan ngan membandingkan nilai pasar perusahaan (mar-
dan masing-masing komponen sumber daya utama. ket value-MV) dengan nilai bukunya (book value-BV).
Nilai tambah adalah perbedaan antara pendapatan MV merupakan persepsi pasar yang berasal dari
(OUT) dan beban (IN). investor, kreditur, dan stakeholder lain terhadap
kondisi perusahaan dan biasanya tercermin pada
nilai pasar saham perusahaan. MV adalah kese-
Financial Performance
luruhan nilai saham yang dimiliki oleh perusahaan.
Financial performance mengukur kinerja Dengan kata lain, MV adalah jumlah yang harus
perusahaan dalam memperoleh laba dan nilai dibayar untuk membeli perusahaan secara kese-
pasar. Ukuran kinerja perusahan biasanya diwu- luruhan. Naik turunnya nilai pasar perusahaan di-
judkan dalam profitabilitas, pertumbuhan, dan pengaruhi oleh nilai buku perusahaan, tingkat laba,

| 18 |
Model Mediasi dalam Hubungan antara Intellectual Capital Disclosure, Nilai Perusahaan, dan Financial Performance
Desak Nyoman Sri Werastuti

gambaran ekonomi, serta spekulasi dan keperca- yang berketerampilan dan kompetensi tinggi
yaan diri pada kemampuan perusahaan dalam merupakan keunggulan kompetitif bagi perusa-
menciptakan nilai. Sedangkan nilai buku merupa- haan. Apabila perusahaan dapat memanfaatkan
kan nilai dari kekayaan, hutang, dan ekuitas per- dan mengelola potensi yang dimiliki karyawannya
usahaan berdasarkan pencatatan historis dan biasa- dengan baik, maka hal itu dapat meningkatkan
nya tercantum dalam neraca. Akan tetapi, nilai produktivitas karyawan. Jika produktivitas kar-
buku berbeda dengan jumlah total aset dan kewa- yawan meningkat, maka pendapatan dan profit
jiban perusahaan. Dengan kata lain, jika perusa- perusahaan juga akan meningkatkan. Mening-
haan menjual seluruh aset dan membayar semua katnya pendapatan dan laba perusahaan dapat
kewajibannya, maka selisih dari jumlah tersebut mengakibatkan ROA perusahaan juga meningkat.
adalah nilai buku perusahaan (Najibullah, 2005). Jadi dapat disimpulkan, jika intellectual capi-
MtBV bertujuan untuk mengukur seberapa tal disclosure dikelola dengan baik oleh perusahaan
jauh atau selisih antara nilai pasar perusahaan de- maka dapat meningkatkan financial performance
ngan nilai bukunya. Jika ternyata selisih antara nilai perusahaan. Hubungan intellectual capital disclosure
pasar dengan nilai buku perusahaan terlalu jauh dengan financial performance perusahaan telah
(cukup signifikan), maka menandakan bahwa dibuktikan oleh beberapa peneliti. Firer & Will-
terdapat hidden asset yang tidak tercantum dalam iam (2003) dan Chen et. al. (2005) telah membukti-
laporan keuangan perusahaan. Hal ini berati bahwa kan bahwa intellectual capital disclosure (VAICTM)
nilai yang dilaporkan dalam laporan keuangan mempunyai pengaruh positif terhadap financial
sudah tidak berarti lagi. Apabila digunakan sebagai performance. Selain itu, dengan pengelolaan intel-
dasar pengambilan keputusan maka dapat menye- lectual capital disclosure yang baik maka diyakini
satkan, karena nilai perusahaan yang tercantum dapat meningkatkan financial performance perusa-
dalam laporan keuangan bukan nilai perusahaan haan. Dari kajian konsep dan empiris tersebut,
yang sebenarnya. Telah dilakukan berbagai upaya maka ditarik hipotesis sebagai berikut:
untuk menyamakan nilai keduanya. Salah satu H 1: intellectual capital disclosure berpengaruh positif
caranya adalah dengan menaikkan nilai buku per- pada financial performance perusahaan.
usahaan. Jika nilai buku naik, maka rasio MtBV
juga akan naik sehingga dapat menaikkan persepsi
pasar akan nilai perusahaan. Nilai buku perusahaan Implikasi Langsung dan Tidak Langsung
dapat ditingkatkan dengan melakukan berbagai Intellectual Capital Disclosure terhadap Nilai
efisiensi yang dapat meningkatkan pendapatan dan Perusahaan
menurunkan biaya perusahaan dengan peman-
Teori stakeholder menyatakan bahwa perusa-
faatan sumber daya yang dimiliki perusahaan seefi-
haan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk
sien dan semaksimal mungkin (Imaningati, 2007).
kepentingannya sendiri namun harus memberikan
manfaat bagi stakeholder (Ulum et al., 2008). Oleh
Implikasi Intellectual Capital Disclosure karena itu, perusahaan harus mampu mengelola
terhadap Financial Performance Perusahaan sumber daya yang dimiliki secara maksimal dalam
upaya menciptakan nilai tambah bagi perusahaan
Perusahaan yang mampu mengelola sumber demi kepentingan stakeholder. Sumber daya tersebut
daya yang dimilikinya secara efektif maka hal ter- meliputi aset fisik dan aset intelektual. Jika per-
sebut dapat menciptakan keunggulan kompetitif usahaan dapat mengelola kekayaan intelektualnya
dibanding para pesaingnya. Sumber daya manusia dengan baik, maka persepsi pasar terhadap nilai

| 19 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | KEUANGAN
Vol. 18, No.1, Januari 2014: 14–28

perusahaan akan meningkat. Salah satu kekayaan nilai pasar perusahaan. Bertentangan dengan pene-
intelektual yang dimiliki perusahaan adalah litian tersebut dimana penelitian Kuryanto &
sumber daya manusia. Pasar yang mengetahui Syafrudin (2008) serta Imaningati (2007) tidak ber-
bahwa sumber daya manusia dalam sebuah per- hasil membuktikan bahwa intellectual capital disclo-
usahaan dikelola dengan baik, maka penilaian sure berpengaruh pada nilai pasar perusahaan.
pasar terhadap perusahaan akan meningkat. Penelitian ini menambahkan variabel intervening
Bagi perusahaan, karyawan merupakan (financial performance) untuk mengetahui pengaruh
sumber daya kunci perusahaan. Apabila pasar langsung dan tidak langsung intellectual capital dis-
mengetahui bahwa karyawan perusahaan tersebut closure pada nilai perusahaan. Dari kajian konsep
dikelola dengan baik sehingga mereka dapat dan empiris tersebut, maka ditarik hipotesis se-
mengembangkan kemampuan dan ketrampilan bagai berikut:
yang dimilikinya dan menghasilkan karyawan H2a: intellectual capital disclosure berpengaruh
yang berkeahlian dan berketrampilan tinggi, maka langsung pada nilai perusahaan.
dengan didukung karyawan yang seperti itu H2b: intellectual capital disclosure berpengaruh tidak
perusahaan akan berkembang. Oleh karena itu, langsung pada nilai perusahaan.
intellectual capital disclosure diyakini memegang
peran penting dalam meningkatkan nilai per-
usahaan di mata pasar. Dengan meningkatnya nilai METODE
pasar perusahaan, maka rasio MtBV juga akan me- Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
ningkat. Karena rasio ini diperoleh dengan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indone-
membagi nilai pasar perusahaan dengan nilai buku- sia pada tahun 2008-2012. Adapun kriteria sampel
nya. Rasio MtBV bertujuan untuk mengukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah
seberapa jauh atau selisih antara nilai pasar per- sebagai berikut: (1) perusahaan terdaftar secara
usahaan dengan nilai bukunya. Jika ternyata selisih berturut-turut selama periode pengamatan yaitu
antara nilai pasar dengan nilai buku perusahaan tahun 2008-2012; (2) perusahaan menerbitkan
terlalu jauh, maka menandakan bahwa terdapat laporan keuangan dalam mata uang rupiah; dan
aset tersembunyi yang tidak tercantum dalam (3) perusahaan tidak memiliki laba negatif.
laporan keuangan perusahaan.
Dalam penelitian ini variabel independen
Salah satu cara untuk meningkatkan rasio yang digunakan adalah intellectual capital disclosure
MtBV adalah dengan meningkatkan nilai pasar per- yang diukur dengan VAICTM, dengan ketiga kom-
usahaan. Nilai pasar perusahaan dapat meningkat ponennya yang diukur berdasarkan nilai tambah
apabila kekayaan intelektual yang dimiliki per- yang diciptakan oleh ketiga komponennya yaitu
usahaan dikelola dengan baik. Chen et al. (2005), value added of capital employee (VACA), value added
menyatakan bahwa terdapat hubungan positif of human capital (VAHU) dan structural capital value
antara intellectual capital disclosure dengan nilai added (STVA). Variabel dependen yang digunakan
pasar perusahaan. Jika intellectual capital disclosure dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan de-
meningkat, dalam artian dikelola dengan baik, ngan proxi Market to book value ratio (MtBV), dan
maka hal ini dapat meningkatkan persepsi pasar variabel financial performance perusahaan yang
terhadap nilai perusahaan. diukur dengan ROA sebagai variabel intervening.
Penelitian yang dilakukan oleh Ulum et al. Intellectual capital disclosure adalah kinerja
(2008) membuktikan bahwa intellectual capital dis- intellectual capital disclosure yang diukur ber-
closure berpengaruh positif terhadap kinerja dan dasarkan nilai tambah yang diciptakan oleh physi-

| 20 |
Model Mediasi dalam Hubungan antara Intellectual Capital Disclosure, Nilai Perusahaan, dan Financial Performance
Desak Nyoman Sri Werastuti

cal capital (VACA), human capital (VAHU), dan untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel
structural capital (STVA). Kombinasi dari ketiga yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan
komponen tersebut disebut VAIC (value added in- teori. Dalam analisis jalur terdapat suatu variabel
tellectual coefficient) yang dikembangkan oleh Pulic yang berperan ganda yaitu sebagai variabel
(1998, 1999, 2000). Firer & William (2003) menye- independen pada suatu hubungan, namun menjadi
butkan dua kegunaan VAIC, yaitu VAIC variabel dependen pada hubungan lain mengingat
menyediakan standar perhitungan yang mudah adanya hubungan kausalitas yang berjenjang.
dan merupakan ukuran dasar yang konsisten se- Analisis ini digunakan untuk menganalisis pola
hingga memungkinkan analisis komparatif baik di hubungan antarvariabel dengan tujuan untuk
perusahaan dan negara secara efektif. Dan data mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung
yang digunakan dalam perhitungan VAIC dida- intellectual capital disclosure pada nilai perusahaan.
sarkan pada laporan keuangan, yang biasanya di-
ROA = β1 VAICTM + e1
audit oleh akuntan publik yang professional. For-
MtBV = β2 VAICTM + β3 ROA + e2
mulasi dari perhitungan VAICTM adalah sebagai
berikut, yaitu: Keterangan:
VAICTM = VACA + VAHU + STVA ROA = financial performance (return on assets)
TM
VAIC = value added intellectual capital disclosure
Keterangan:
MtBV = nilai Perusahaan (market to book value)
VAICTM : Value Added Intellectual Capital Disclosure
β1 = koefisien jalur ROA dengan VAICTM
VACA : Value Added Capital Coefficient
β2 = koefisien jalur MtBV dengan VAICTM
VAHU : Value Added Human Capital
β3 = koefisien jalur ROA dengan MtBV
STVA : Value Added Structural Capital
e1 = residual atas financial performance
e2 = residual atas nilai perusahaan
Nilai perusahaan diukur dengan market-to-
book value ratios (MtBV). MtBV diukur dengan nilai
pasar dibagi dengan nilai buku. HASIL
Nilai pasar (MV) = jumlah saham yang beredar x Tabel 1. Statistik Deskriptif
harga saham pada akhir tahun Keterangan N Minimum Maximum Mean
Nilai buku (BV) = nilai buku ekuitas pemegang VAICTM 1135 0,05 9,08 2,69988
saham – modal disetor saham ROA 1135 0,04 0,98 0,22899
MtBV 1135 0,08 9,69 1,59887
preferen.

Financial performance diukur return on assets Tabel 1 menunjukkan bahwa variabel intel-
(ROA). ROA merefleksikan keuntungan bisnis dan lectual capital disclosure (VAICTM) memiliki nilai
efisiensi perusahaan dalam pemanfaatan total as- terendah 0,05, nilai tertinggi 9,08, dan nilai rata-
set (Chen et. al., 2005). rata 2,69988. Nilai rata-rata intellectual capital dis-
closure menunjukkan bahwa intellectual capital dis-
ROA = Laba bersih ÷ total asset
closure perusahaan berada pada kategori bad per-
Data dalam penelitian ini dianalisis meng- formers (skor VAICTM di bawah 2,5). Variabel fi-
gunakan analisis jalur. Analisis jalur merupakan nancial performance perusahaan yang diukur
perluasan dari analisis regresi linear berganda menggunakann return on assets (ROA) dengan nilai

| 21 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | KEUANGAN
Vol. 18, No.1, Januari 2014: 14–28

terendah 0,04, nilai tertinggi 0,98, dan nilai rata- nilai perusahaan adalah signifikan dengan nilai sig-
rata 0,22899. Nilai tersebut menunjukkan bahwa nifikansi <0,05 yaitu 0,001. Hubungan antar vari-
perusahaan sampel memiliki rata-rata ROA sebesar abel penelitian menunjukkan hubungan yang linier,
0,22899. Variabel nilai perusahaan yang diukur sehingga model analisis yang dibuat layak untuk
menggunakan rasio market to book value (MtBV) me- ditetapkan dalam penelitian ini.
miliki nilai terendah 0,08, nilai tertinggi 9,69, dan Hasil uji korelasi product Moment Pearson’s
nilai rata-rata 1,59887. Nilai rata-rata MtBV diatas pada Tabel 3 menunjukkan bahwa koefisien kore-
satu menunjukkan bahwa perusahaan sampel me- lasi Pearson dan signifikansi antara intellectual capi-
miliki nilai pasar yang lebih tinggi dibandingkan tal disclosure dan financial performance perusahaan
dengan nilai bukunya. sebesar 0,156** dengan nilai signifikansi <0,05 yaitu
0,004. Pengujian tersebut menunjukkan bahwa ter-
Pemeriksaan terhadap Pemenuhan Asumsi dapat hubungan yang signifikan antara intellectual
capital disclosure dengan financial performance perusa-
Analisis Jalur (Path Analysis)
haan. Koefisien korelasi Pearson dan signifikansi
Pemeriksaan terhadap pemenuhan asumsi antara intellectual capital disclosure dengan nilai
yang melandasi analisis jalur diperlukan untuk perusahaan sebesar 0,068* yang artinya terdapat
mendapatkan hasil analisis yang memuaskan. hubungan yang signifikan antara intellectual capi-
Tabel 2 menunjukkan bahwa hubungan tal disclosure dengan nilai perusahaan dengan nilai
antara intellectual capital disclosure dengan financial signifikansi <0,05 yaitu sebesar 0,049. Koefisien
performance adalah signifikan dengan nilai signi- korelasi Pearson dan signifikansi antara financial
fikansi <0,05 yaitu 0,006. Hubungan antara intel- performance dengan nilai perusahaan sebesar 0,489**
lectual capital disclosure dengan nilai perusahaan dengan nilai signifikan <0,05 yaitu sebesar 0,002.
adalah signifikan dengan nilai signifikansi <0,05 Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa fi-
yaitu 0,048. Hubungan financial performance dengan nancial performance perusahaan memiliki korelasi

Tabel 2. Ringkasan Model Linier


Hubungan R2 F Hitung Df1 Df2 P-Value Keterangan
VAICTM ROA 0,034 12,475 1 1133 0,006 Signifikan
VAICTM MtBV 0,008 4,847 1 1133 0,048 Signifikan
ROA MtBV 0,294 264,698 1 1133 0,001 Signifikan

Tabel 3. Korelasi VAICTM, ROA, dan MtBV


Keterangan VAICTM ROA MtBV
VAICTM Pearson Correlation 1 0,156** 0,068*
Sig. (2-tailed) 0,004 0,049
N 1135 1135 1135
ROA Pearson Correlation 0,156** 1 0,489**
Sig. (2-tailed) 0,004 0,002
N 1135 1135 1135
MtBV Pearson Correlation 0,068* 0,489** 1
Sig. (2-tailed) 0,049 0,002
N 1135 1135 1135

| 22 |
Model Mediasi dalam Hubungan antara Intellectual Capital Disclosure, Nilai Perusahaan, dan Financial Performance
Desak Nyoman Sri Werastuti

yang cukup kuat dan signifikan dengan nilai per- ized beta intellectual capital disclosure sebesar 0,029
usahaan. merupakan nilai jalur P1.
H2b yaitu intellectual capital disclosure ber-
Analisis Jalur (Path Analysis) pengaruh tidak langsung pada nilai perusahaan.
Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui nilai standard-
Tabel 4. Hasil Pengujian Hipotesis 1
ized beta financial performance sebesar 0,572 dengan
Variabel Beta t Sig.
nilai signifikansi <0,05 yaitu 0,001 yang berarti H2b
Konstanta - 14,769 0,000
VAICTM 0,156 4,648 0,005 diterima. Hasil analisis menunjukkan bahwa intel-
lectual capital disclosure berpengaruh tidak langsung
pada nilai perusahaan melalui financial performance
Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai stan-
sebagai variabel intervening. Temuan penelitian ini
dardized beta intellectual capital disclosure (VAICTM)
mengindikasikan bahwa semakin meningkat intel-
sebesar 0,156 dengan nilai signifikansi <0,05 yaitu
lectual capital disclosure perusahaan akan mening-
sebesar 0,005 hal ini berarti intellectual capital dis-
katkan financial performance, financial performance
closure berpengaruh positif pada financial perfor-
yang meningkat akan direspon positif pasar
mance, yang artinya H1 diterima. Hasil penelitian
sehingga nilai perusahaan akan meningkat. Nilai
ini menunjukkan bahwa semakin meningkat intel-
standardized beta financial performance perusahaan
lectual capital disclosure perusahaan akan mening-
0,572 merupakan nilai jalur P3.
katkan financial performance. Nilai standardized beta
intellectual capital disclosure sebesar 0,156 merupakan Tabel 6 menjelaskan besarnya pengaruh
nilai jalur P2. langsung intellectual capital disclosure pada financial
performance adalah 0,156. Besarnya pengaruh lang-
Tabel 5. Hasil Pengujian H2a dan H2b sung intellectual capital disclosure pada nilai per-
Variabel Beta t Sig. usahaan adalah 0,029. Pengaruh financial perfor-
Konstanta - 9,876 0,000 mance pada nilai perusahaan yaitu 0,572. Besarnya
VAICTM 0,029 0,798 0,618 pengaruh intellectual capital disclosure pada nilai
ROA 0,572 16,849 0,001 perusahaan melalui financial performance sebagai
variabel intervening yaitu 0,089 sehingga pengaruh
Nilai standardized beta intellectual capital dis- totalnya menjadi 0,118. Pengaruh tidak langsung
closure sebesar 0,029 dengan nilai signifikansi >0,05 intellectual capital disclosure pada financial performance
yaitu 0,618. Hal ini berarti bahwa intellectual capi- perusahaan sebesar 0,089 lebih besar dari koefisien
tal disclosure tidak berpengaruh pada nilai per- hubungan langsung, berarti dapat disimpulkan
usahaan yang berarti hipotesis H2a ditolak. Hasil bahwa financial performance sebagai variabel inter-
analisis menunjukkan bahwa pasar belum vening mampu memediasi hubungan antara intel-
memberikan penghargaan pada sumber daya inte- lectual capital disclosure dan nilai perusahaan.
lektual yang dimiliki perusahaan. Nilai standard-

Tabel 6. Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung, dan Pengaruh Total


Variabel VAICTM ROA
PL PTL PT PL PTL PT
ROA 0,156 - 0,156 - - -
MtBV 0,029 0,089 0,118 0,572 - 0,572

| 23 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | KEUANGAN
Vol. 18, No.1, Januari 2014: 14–28

Hasil perhitungan koefisien determinasi to- operasional yang diantaranya adalah mening-
tal menunjukkan nilai 0,2100 atau 21,00 persen. katkan kepercayaan konsumen terhadap produk
Angka ini menunjukkan bahwa sebesar 21,00 per- yang dihasilkan perusahaan, meningkatkan cost
sen variabilitas financial performance dan nilai per- effectiveness proses bisnis internal yang digunakan
usahaan dipengaruhi intellectual capital disclosure. perusahaan untuk menghasilkan produk dan
Sedangkan sisanya sebesar 79 persen variabilitas meningkatkan produktivitas serta komitmen pe-
financial performance dan nilai perusahaan di- gawai.
pengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan Pembuktian hasil penelitian ini juga mendu-
dalam penelitian ini. kung stakeholder theory, yang menyatakan bahwa
pemangku kepentingan dalam perusahaan ber-
PEMBAHASAN usaha memaksimalkan kesejahteraan mereka de-
ngan memainkan perannya sebagai kontrol atas
Pengaruh Intellectual Capital Disclosure pada
pengelolaan seluruh sumber daya yang dimiliki
Financial Perfomance Perusahaan
perusahaan. Bukti empiris tersebut juga sesuai
Pengujian hipotesis pertama (H1) menunjuk- dengan pandangan resources based theory (RBT) yang
kan bahwa intellectual capital disclosure berpengaruh menyatakan bahwa perusahaan memperoleh
positif pada financial performance. Hasil penelitian keunggulan kompetitif dan financial performance
ini tidak mendukung temuan penelitian Kuryanto yang baik dengan cara memiliki, menguasai, dan
& Syafrudin (2008) dimana hasil penelitiannya memanfaatkan aset-aset strategis yang penting.
tidak berhasil membuktikan intellectual capital dis- Aset-aset strategis tersebut termasuk aset berwu-
closure berpengaruh pada financial performance. jud maupun aset tidak berwujud.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Firrer
& William (2003), Chen et al. (2005), Ulum et al.
Pengaruh Langsung Intellectual Capital
(2008), dan Solikhah et al. (2010) yang membuktikan
bahwa intellectual capital disclosure berpengaruh Disclosure pada Nilai Perusahaan
positif pada financial performance. Pengujian hipotesis 2a (H2a) tidak berhasil
Temuan penelitian ini mengindikasikan membuktikan bahwa intellectual capital disclosure
bahwa semakin efisien perusahaan mengelola berpengaruh langsung pada nilai perusahaan.
sumber daya intelektual (physical capital, human Temuan ini mendukung penelitian Solikhah et al.
capital, dan structural capital) yang dimiliki per- (2010) dimana hasil penelitiannya menunjukkan
usahaan akan memberikan hasil yang meningkat bahwa intellectual capital disclosure tidak berpenga-
yang ditunjukkan dari peningkatan financial per- ruh pada nilai pasar perusahaan. Hal ini berarti
formance perusahaan. Solikhah et al. (2010) menya- pasar tidak memberikan penilaian yang lebih
takan bahwa perusahaan yang mampu mengelola tinggi pada perusahaan yang memiliki intellectual
sumber daya intelektualnya dengan efisien akan capital disclosure yang lebih tinggi. Temuan pene-
menciptakan nilai tambah dan competitive advan- litian ini mengindikasikan bahwa penghargaan
tage yang akan bermuara pada peningkatan finan- pasar pada suatu perusahaan lebih didasarkan
cial performance perusahaan. Mulyadi dalam Astuti pada sumber daya fisik yang dimiliki, investor cen-
& Sabeni (2005) menyatakan ukuran financial se- derung tidak menitikberatkan pada sumber daya
benarnya menunjukkan berbagai tindakan yang ter- intelektual yang dimiliki perusahaan. Kenyataan
jadi di luar bidang keuangan. Peningkatan finan- tersebut disinyalir bahwa intellectual capital disclo-
cial return merupakan akibat dari berbagai kinerja sure belum menjadi tema yang menarik untuk di-

| 24 |
Model Mediasi dalam Hubungan antara Intellectual Capital Disclosure, Nilai Perusahaan, dan Financial Performance
Desak Nyoman Sri Werastuti

kembangkan agar dapat menciptakan nilai bagi per- lisis data keuangan dan non keuangan; (3) infor-
usahaan. Investor masih lebih banyak berfokus masi tentang manajer dan pihak-pihak yang
pada kepentingan jangka pendek, yaitu mening- berkepentingan terhadap perusahaan; dan (4) latar
katkan return keuangan (Solikhah et al., 2010). belakang perusahaan. Keempat jenis kategori ter-
Selisih antara harga saham dengan nilai sebut masih harus ditambahkan dimensi intellec-
bukunya bukan disebabkan oleh intellectual capital tual capital disclosure sehingga menambah nilai infor-
disclosure perusahaan. Pasar lebih menghargai masi yang disampaikan kepada pihak eksternal per-
faktor lain seperti laba yang dicapai daripada in- usahaan. Kurangnya informasi yang memadai ten-
tellectual capital disclosure yang dimiliki perusahaan. tang intellectual capital disclosure dalam sistem akun-
Pasar seharusnya memberikan nilai yang lebih tansi tradisional merupakan hambatan utama bagi
tinggi atas intellectual capital disclosure perusahaan, pengakuan intellectual capital disclosure.
seperti penelitian Chen et al. (2005) yang menya-
takan bahwa investor memberikan penilaian yang Pengaruh Tidak Langsung Intellectual Capital
lebih tinggi terhadap perusahaan yang memiliki
Disclosure pada Nilai Perusahaan
sumber daya intelektual yang lebih tinggi diban-
dingkan dengan perusahaan dengan sumber daya Pengujian hipotesis 2b (H2b) menunjukkan
intelektual yang rendah. Harga yang dibayar oleh bahwa financial performance sebagai variabel inter-
investor tersebut mencerminkan nilai perusahaan. vening mampu memediasi hubungan antara intel-
Ketidakkonsistenan hasil penelitian ini dengan lectual capital disclosure dan nilai perusahaan.
penelitian Chen et al. (2005) karena intellectual capi- Besarnya pengaruh tidak langsung intellectual capi-
tal disclosure masih belum dikenal secara luas di tal disclosure pada nilai perusahaan adalah 0,089.
Indonesia dan perusahaan-perusahaan tersebut Nilai tersebut lebih besar dari koefisien hubungan
belum memberikan perhatian lebih terhadap hu- langsung yaitu 0,029 yang berarti financial perfor-
man capital, structural capital, dan customer capital mance merupakan variabel yang memediasi hu-
yang merupakan komponen dari intellectual capi- bungan intellectual capital disclosure dan nilai per-
tal disclosure. usahaan. Pasar akan memberikan penilaian yang
Mouritsen et al. (2004) menjelaskan adanya lebih tinggi kepada perusahaan yang memiliki fi-
kesenjangan antara nilai buku dengan nilai pasar nancial performance yang meningkat, financial per-
dari perusahaan, yang disebabkan karena banyak formance yang meningkat akan direspon positif oleh
perusahaan gagal melaporkan hidden value (nilai pasar sehingga meningkatkan nilai perusahaan.
yang tersembunyi) yang berupa intellectual capital Perusahaan yang mampu mengelola sumber daya
disclosure dalam laporan tahunan mereka. Salah intelektualnya dengan efisien dan efektif diyakini
satu alternatif yang diusulkan adalah dengan mem- mampu menciptakan nilai tambah dan keunggulan
perluas pengungkapan intellectual capital disclosure kompetitif yang pada akhirnya akan meningkatkan
untuk memberikan informasi yang lebih kompre- financial performance perusahaan.
hensif yang memungkinkan perusahaan memiliki Peran stakeholder adalah mengendalikan ma-
pandangan yang sama terhadap penciptaan nilai. najer korporasi untuk meningkatkan nilai tambah
Pernyataan AICPA (1994) dikutip dari Setiarso secara berkesinambungan sehingga perusahaan
(2006) mengajukan suatu framework untuk kepen- tetap tumbuh. Dengan mengoptimalkan intellectual
tingan pengungkapan sukarela berdasarkan infor- capital disclosure yang dimiliki, maka sesungguhnya
masi yang dibutuhkan oleh kreditur dan investor stakeholder berkepentingan agar perusahaan se-
yaitu (1) data keuangan dan non keuangan; (2) ana- nantiasa memperoleh laba sehingga akan mening-

| 25 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | KEUANGAN
Vol. 18, No.1, Januari 2014: 14–28

katkan distribusi kesejahteraan kepada mereka. capital disclosure semakin efisien penggunaan modal
Pemanfaatan sumber daya perusahaan baik sumber perusahaan, sehingga menciptakan nilai tambah
daya berwujud maupun tidak berwujud akan men- bagi perusahaan. Penciptaan nilai bagi perusahaan
dorong keberhasilan pertumbuhan dan keberlang- pada akhirnya akan meningkatkan financial perfor-
sungan perusahaan (Wernerfelt, 1984). mance perusahaan.

KESIMPULAN DAN SARAN Saran


Kesimpulan Saran-saran yang dapat disampaikan ber-
dasarkan penelitian ini adalah bagi peneliti yang
Intellectual capital disclosure berpengaruh
hendak mengkaji intellectual capital secara lebih
positif pada financial performance perusahaan. Hasil
mendalam dapat menggunakan obyek penelitian
penelitian ini mengindikasikan bahwa perusahaan
pada berbagai jenis industri serta mengklasifikasi-
telah mengelola sumber daya intelektualnya de-
kan ke dalam high-tech industri, low-tech industri
ngan efektif dan efisien. Perusahaan juga sudah
dan perusahaan jasa sehingga hasilnya lebih robust
memberikan perhatian yang lebih baik pada
karena diyakini intellectual capital untuk masing-
sumber daya perusahaan tidak hanya sumber daya
masing industri tersebut berbeda. Penelitian selan-
fisik tetapi juga sumber daya pengetahuan yang
jutnya yang menggunakan financial performance
merupakan aspek kunci dalam pengukuran intel-
sebagai variabel dependen sebaiknya menam-
lectual capital disclosure.
bahkan ukuran perusahaan (size) sebagai variabel
Intellectual capital disclosure tidak berpenga- kontrol terhadap financial performance perusahaan
ruh pada nilai pasar perusahaan. Temuan penelitian besar dan kecil karena dikhawatirkan kinerja
ini mengindikasikan bahwa investor belum mem- keuangan perusahaan juga dipengaruhi oleh ukur-
berikan penilaian yang lebih tinggi terhadap an perusahaan.
perusahaan yang memiliki intellectual capital disclo-
sure yang lebih tinggi. Selain itu masih kurangnya
pengungkapan mengenai intellectual capital disclo- DAFTAR PUSTAKA
sure perusahaan sehingga menyulitkan stakeholder Abdolmohammadi, M.J. 2005. Intellectual Capital Dis-
untuk menilai sumber daya intelektual yang closure and Market Capitalization. Journal of Intel-
dimiliki perusahaan. lectual Capital, 6(3): 397-416.
Financial performance sebagai variabel inter- Astuti, P.D. & Sabeni, A. 2005. Hubungan Intellectual
vening mampu memediasi hubungan antara intel- Capital dan Business Performance dengan Dia-
lectual capital disclosure dan nilai perusahaan. Hasil mond Specification: Sebuah Perspektif Akuntansi.
Simposium Nasional Akuntansi VIII.
penelitian berhasil membuktikan dugaan peneliti
mengenai adanya pengaruh financial performance Appuhami, B.A.R. 2007. The Impact of Intellectual Capi-
yang memediasi hubungan intellectual capital dis- tal on Investors Capital Gains on Share: An Em-
closure dan nilai perusahaan. Temuan penelitian ini pirical Investigation of Thai Banking, Finance, &
Insurance Sector. International Management Review,
menunjukkan bahwa pasar memberikan penilaian
3(2): 14-25.
yang lebih tinggi kepada perusahaan yang
memiliki financial performance yang lebih tinggi, fi- Barth, M.E., Kasnik, R., & McNichols, M. 2001. Analyst
nancial performance yang meningkat karena per- Coverage and Intangible Asset. Journal Of Account-
ing Research, 39(1): 1-34.
usahaan mampu mengelola sumber daya intelek-
tualnya dengan efektif dan efisien. Appuhami (2007) Belkaoui, A.R. 2003. Intellectual Capital and Firm Perfor-
menyatakan bahwa semakin besar nilai intellectual mance of US Multinational Firms: A Study of the

| 26 |
Model Mediasi dalam Hubungan antara Intellectual Capital Disclosure, Nilai Perusahaan, dan Financial Performance
Desak Nyoman Sri Werastuti

Resource-Based and Stakeholder Views. Journal of Mouritsen, J., Bukh, P.N., & Marr, B. 2004. Intellectual
Intellectual Capital, 4(2): 215-226. Capital and New Public Management: Reintro-
ducing Enterprise. Learning Organization, 11(4/5):
Bontis, N. 2001. Assessing Knowledge Assets: A Review 380-392.
of the Models Used to Measure Intellectual Capi-
tal. International Journal of technology Management, Najibullah, S. 2005. An Empirical Investigation of the
3(1): 41-60. Relathionship Between Intellectual Capital and
Firms Market Value and Financial Performance
Bukh, P.N. 2003. Commentary: The Relevance of Intellec- in Context of Comercial Banks of Bangladesh. An
tual Capital Disclosure: A Paradox? Accounting, Internship Report Presented in Partial Fulfillment of
Auditing, & Accountability Journal, 16(1): 49-56. the Requirements for the Degree Bachelor of Business
Canibano, L., Garcia, A.M., & Sanchez, P. 2000. Account- Administration. Independent University
ing for Intangibles: A Literature Review. The Jour- Bangladesh.
nal of Accounting Literature, 19: 102-130. Oliveira, L., Rodrigues, L.L., & Russell, C. 2008. Applying
Chen, M.C., Cheng, S.J., Hwang, Y. 2005. An Empirical Voluntary Disclosure Theories to Intangibles Report-
Investigation of the Relationship Between Intel- ing: Evidence from the Portuguese Stock Market.
lectual Capital and Firms Market Value and Fi- www.ssrn.com. Diakses 19 Maret 2010.
nancial Performances. Journal of Intellectual Capi- Petty, P. & Guthrie, J. 2000. Intellectual Capital Literature
tal, 6(2): 159-176. Review: Measurement, Reporting and Manage-
Edvinsson, L. & Sullivan, P. 1996. Developing a Model ment. Journal of Intellectual Capital, 1(2): 155-75.
for Managing Intelectual Capital. European Mana-
Pulic, A. 1998. Measuring the Performance of Intellectual
gement Journal, 14(4): 356-364.
Potential in Knowledge Economy. Paper Presented
Edvinsson, L. & Malone, M..1997. Intellectual Capital: Re- at the 2nd Mcmaster Word Congress on Measuring
alizing Your Company’s True Value by Finding its and Managing Intellectual Capital by the Austrian
Hidden Brainpower. New York: Harper Collins. Team for Intellectual Potential.

Firer, S., & Williams, S.M. 2003. Intellectual Capital and Pulic, A. 1999. Basic Information on VAICTM. Available
Traditional Measures of Corporate Performance. online at: www.vaic-on.net. Diakses November
Journal of Intellectual Capital, 4(3): 348-360. 2006.

Imaningati. 2007. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Pulic, A. 2000. VAICTM-An Accounting Tool for IC Mana-
Kinerja Perusaahan Real Estate & Properti yang gement. International Journal of Technology Mana-
Terdaftar di BEI Tahun 2002-2006. Tesis. Program gement, 20(5): 702-714.
Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang.
Rachmawati, A. & Triatmoko, H. 2007. Analisis Faktor-
Kuryanto, B. & Syafrudin, M. 2008. Pengaruh Modal Faktor yang Memengaruhi Kualitas Laba dan
Intelektual terhadap Kinerja Perusahaan. Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi
Simposium Nasional Akuntansi XI. X.

Lev, B. & Zarowin, P. 1999. The Boundaries of Financial Ramadhan, I. 2009. Pengaruh Intellectual Capital
Reporting and How to Extend Them. Journal of terhadap Kinerja Perusaahan Manufaktur yang
Accounting Research, 37(2): 353-386. Terdaftar di BEI Tahun 2002-2007. Skripsi. Tidak
Dipublikasikan. Universitas Diponegoro.
Li, J., Pike, R., & Haniffa, R. 2008. Intellectual Capital
Disclosure and Corporate Governance Structure Sawarjuwono, T. & Kadir A.P. 2003. Intellectual Capital:
in UK Firms. Accounting and Business Research, 38 Perlakuan, Pengukuran, dan Pelaporan (Sebuah
(2): 137-159. Library Research). Jurnal Akuntansi & Keuangan,
5(1): 35–57.
Mouritsen, J. 1998. Driving Growth: Economics Value
Added Versus Intellectual Capital. Management Saleh, N., Rahman, M., Mara, R.A., & Hasan, M.S. 2007.
Accounting Research, 9(4): 461-483. Ownership Structure and Intellectual Capital Per-

| 27 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | KEUANGAN
Vol. 18, No.1, Januari 2014: 14–28

formance in Malaysian Companies Listed in Ulum, I., Ghozali, I., & Chairi, A. 2008. Intellectual Capi-
MESDAQ. www.ssrn.com. tal dan Kinerja Perusahaan: Suatu Analisis
dengan Pendekatan Partial Least Squares.
Tan, H.P., Plowman, D., Hancock, P. 2007. Intellectual Simposium Nasional Akuntansi XI.
Capital and Financial Returns of Companies. Jour-
nal of Intellectual Capital, 8(1): 76-95. Wernerfelt, B. 1984. A Resource-based View of the Firm.
Strategic Management Journal, 5: 171–180.
Tayles, M., Pike, R., & Sofian, S. 2007. Intellectual Capital,
Management Accounting Practices, and Corpo- Williams, S.M. 2001. Is Intellectual Capital Performance
rate Performance: Perceptions of Managers. Ac- and Disclosure Practices Related? Journal of Intel-
counting, Auditing, & Accountability Journal, 20(4): lectual Capital, 2(3): 192–203.
522.

| 28 |

Anda mungkin juga menyukai