DISUSUN
OLEH
KELOMPOK 4 :
NURAINI
PUTRI BALQIS
TEUKU FATAHILLAH
TRI AMALIA
WARDIA AULA
KELAS : `III C
S1 KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT serta segala rahmat,
berkah, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“TRAUMA TERMAL”.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak memiliki kekurangan
baik dari segi penulisan, isi dan lain sebagainya. Maka penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran guna perbaikan dalam pembuatan makalah di hari yang akan datang.
Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga
tulisan sederhana ini semoga dapat di terima dan bermanfaat bagi semua pembaca.
Atas semua ini penulis ucapkan terimakasih dan semoga diberkati dan di ridhoi
Allah SWT.
Penulis,
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
A. Definisi ..........................................................................................
B. Etiologi .......................................................................................
C. Manifestasi Klinis.........................................................................
D. Patofisiologi .................................................................................
E. Pemeriksaan Penunjang................................................................
F. Penatalaksanaan ...............................................................................
G. Asuhan Keperawatan.........................................................................
BAB III PENUTUP...............................................................................................
A. kesimpulan …………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang Luka bakar merupakan luka yang disebabkan oleh
terpajannya kulit dengan api, suhu tinggi, listrik, radiasi maupun bahan kimia
sehingga membuat integritas kulit menjadi terganggu atau rusak.(Suriadi&Rita
2006) Kurang lebih 2,5 juta 0rang mengalami luka bakar di Amerika setiap
tahunya . dari kelompok ini ,200.000 orang memerlukan penanganan rawat jalan
dan 100.000 orang dirawat di rumah sakit. Sekitar 12.000 orang meninggal
setiap tahunya akibat luka dan cedera inhalasi yang berhubungan dengan luka
bakar. Lebih separuh dari kasus luka bakar yang dirawat dirumah sakit
seharusnya dapat dicegah.(brunner &suddart ,2002) Berdasarkan data dari
departemen kesehatan RI (2008), prevalensi luka bakar diindonesia adalah 2,2 %
. menurut tim pusbankes 118 persi diy (2012) angka kematian akibat luka bakar
diindonesia berkisar 37-39%. Diindonesia angka kejadian luka bakar cukup
tinggi, lebih dari 250 jiwa per tahun meninggal akibat luka bakar . dikarenakan
jumlah anak-anak cukup tinggi diindonesia serta ketidakpercayaan anak-anak
untuk menghindari terjadinya kebakaran ,maka usia anak-anak menyumbang
kematian tertinggi akibat luka bakar diindonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Luka Bakar ?
2. Apa Etiologi Luka Bakar ?
3. Apa Manifestasi Klinis Luka Bakar ?
4. Bagaimana Patofisiologi Luka Bakar ?
5. Bagaimana Pemeriksaan Penunjang Luka Bakar?
6. Bagaimana Penatalaksanaan Luka Bakar ?
7. Bagaimana Asuhan Keperawatan Luka Bakar ?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Definisi Luka Bakar.
2. Mengetahui Etiologi Luka Bakar.
3. Mengetahui Manifestasi Klinis Luka Bakar.
4. Mengetahui Patofisiologi Luka Bakar.
5. Mengetahui Pemeriksaan Penunjang Luka Bakar.
6. Mengetahui Penatalaksanaan Luka Bakar.
7. Mengetahui Asuhan Keperawatan Luka Bakar.
BAB II
KONSEP DASAR
A. Definisi
Combustio atau luka bakar adalah kerusakan pada kulit yang disebabkan oleh
panas, kimia/radioaktif. (C. Long, 2001). Combustio atau Luka bakar disebabkan oleh
perpindahan energi dari sumber panas ke tubuh. Panas tersebut dapat dipindahkan
melalui konduksi/radiasi elektromagnetik. (Effendi. C, 1999).
Kecelakaan arus listrik dapat terjadi apabila arus listrik dapat terjadi apabila
arus/ledakan dengan tegangan tinggi. Energi panas yang timbul menyebabkan luka
bakar pada jaringan tubuh. Pada luka jenis ini yang khas adalah adanya luka tempat
masuk yang menimbulkan hiperemesis dan ditengahnya ada daerah nekrosis yang
dikelilingi daerah pucat.
B. Etiologi
Menurut Hudak Gallo (2012) Luka bakar dapat diklasifikasikan berdasarkan agen
penyebab antara lain :
1. Termal : Basah (air panas, minyak panas), kering (uap, metal, api)
Berbagai faktor dapat menjadi penyebab luka bakar. Beratnya luka bakar
dipengaruhi oleh cara dan lamanya kontak dengan sumber panas, (misal: suhu benda
yang membakar, jenis pakaian yang terbakar, api, air panas, minyak panas), listrik, zat
kimia, radiasi, kondisi ruangan saat terjadi kebakaran (Effendi. C, 1999)
C. Manifestasi Klinik
Menurut Effendi, 1999 manifestasi klinik yang muncul pada luka bakar sesuai dengan
kerusakannya :
1. Grade I
Kerusakan pada epidermis, kulit kering kemerahan, nyeri sekali, sembuh dalam 3-7 dan
tidak ada jaringan parut.
2. Grade II
Kerusakan pada epidermis dan dermis, terdapat vesikel dan edema subkutan, luka
merah, basah dan mengkilat, sangat nyeri, sembuh dalam 28 hari tergantung komplikasi
infeksi.
3. Grade III
Kerusakan pada semua lapisan kulit, tidak ada nyeri, luka merah keputih-putihan dan
hitam keabu-abuan, tampak kering, lapisan yang rusak tidak sembuh sendiri maka perlu
Skin graff.
D. Patofisiologi
Luka bakar disebabkan oleh perpindahan energi dari sumber panas ke tubuh.
Panas tersebut dapat dipindahkan melalui konduksi atau radiasi elektromagnetik, derajat
luka bakar yang berhubungan dengan beberapa faktor penyebab, konduksi jaringan
yang terkena dan lamanya kulit kontak dengan sumber panas. Kulit dengan luka bakar
mengalami kerusakan pada epidermis, dermis maupun jaringan subkutan tergantung
pada penyebabnya. Terjadinya integritas kulit memungkinkan mikroorganisme masuk
kedalam tubuh. Kehilangan cairan akan mempengaruhi nilai normal cairan dan
elektrolit tubuh akibat dari peningkatan pada permeabilitas pembuluh darah sehingga
terjadi perpindahan cairan dari intravaskular ke ekstravaskuler melalui kebocoran
kapiler yang berakibat tubuh kehilangan natrium, air, klorida, kalium dan protein
plasma. Kemudian terjadi edema menyeluruh dan dapat berlanjut pada syok
hipovolemik apabila tidak segera ditangani (Hudak dan Gallo, 2012). Menurunnya
volume intra vaskuler menyebabkan aliran plasma ke ginjal dan GFR (Rate Filtrasi
Glomerular) akan menurun sehingga haluaran urin meningkat. Jika resusitasi cairan
untuk kebutuhan intravaskuler tidak adekuat bisa terjadi gagal ginjal dan apabila
resusitasi cairan adekuat, maka cairan interstitiel dapat ditarik kembali ke intravaskuler
sehingga terjadi fase diuresis.
E. Pemeriksaan Penunjang
F. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pasien luka bakar sesuai dengan kondisi dan tempat pasien
dirawat melibatkan berbagai lingkungan perawatan dan disiplin ilmu antara lain
mencakup penanganan awal (ditempat kejadian), penanganan pertama di unit gawat
darurat, penanganan diruangan intensif dan bangsal. Tindakan yang dilakukan antara
lain terapi cairan, fisioterapi dan psikiatri pasien dengan luka bakar memerlukan obat-
obatan topikal karena eschar tidak dapat ditembus dengan pemberian obat antibiotik
sistemik. Pemberian obat-obatan topikal anti mikrobial bertujuan tidak untuk
mensterilkan luka akan tetapi untuk menekan pertumbuhan mikroorganisme dan
mengurangi kolonisasi, dengan pemberian obat-obatan topikal secara tepat dan efektif
dapat mengurangi terjadinya infeksi luka dan mencegah sepsis yang seringkali masih
terjadi penyebab kematian pasien.
H. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
Menurut Doenges (2000) data pengkajian tergantung pada tipe, berat dan
permukaan tubuh yang terkena, antara lain :
1. Aktivitas / Istirahat
2. Sirkulasi
Tanda : Hipotensi (syok), perubahan nadi distal pada ekstremitas yang cidera,
kulit putih dan dingin (syok listrik), edema jaringan, disritmia.
3. Integritas ego
4. Eliminasi
Tanda : diuresis, haluaran urine menurun fase darurat, penurunan motilitas usus.
5. Makanan / Cairan
6. Neurosensori
Tanda : perubahan orientasi, afek, perilaku, aktivitas kejang, paralisis (Cidera aliran
listrik pada aliran Isaraf)
7. Nyeri / kenyamanan
Tanda : serak, batuk, sianosis, jalan nafas atas stridor bunyi nafas gemiricik, ronkhi
secret dalam jalan nafas
9. Keamanan
Tanda : distruksi jaringan, kulit mungkin coklat dengan tekstur seperti : lepuh, ulkus,
nekrosis atau jaringan parut tebal
b. Diagnosa Keperawatan
6. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kerusakan barier kulit, kerusakan respon
imun, prosedur invasif
c. Intervensi
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan keracunan karbonmonoksida,
obstruksi trakeobronkial, keterbatasan pengembangan dada
Intervensi :
Tujuan : Pemulihan cairan optimal dan keseimbangan elektrolit serta perfusi organ vital
Intervensi :
Intervensi :
1. Kaji warna, sensasi, gerakan dan nadi perifer
Intervensi :
Intervensi :
1. Kaji terhadap keluhan nyeri lokasi, karakteristik, dan intensitas (skala 0-10)
Intervensi :
Intervensi :
Tujuan : Mempertahankan posisi fungsi, meningkatkan kekuatan dan fungsi yang sakit.
Intervensi :
A. Kesimpulan
Combustio atau luka bakar adalah kerusakan pada kulit yang disebabkan
oleh panas, kimia/radioaktif. Combustio atau Luka bakar disebabkan oleh
perpindahan energi dari sumber panas ke tubuh. Panas tersebut dapat
dipindahkan melalui konduksi/radiasi elektromagnetik. combustio
metacarpal adalah kerusakan jaringan yang mengenai jari-jari tangan akibat
dari aliran listrik yang bertegangan tinggi. Luka pada daerah masuknya arus
listrik biasanya gosong dan tampak mencukung serta ditengahnya ada daerah
nekrosis yang dikelilingi daerah pucat.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih
bahasa: Waluyo Agung., Yasmin Asih., Juli., Kuncara., I.made karyasa, EGC, Jakarta
Effendi, C., 1999, Perawatan Pasien Luka Bakar, 5-6; 25, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta
Hudak & Gallo, 2012. Keperawatan Kritis: Pendekatan Asuhan Holistic Vol 1.
Jakarta: EGC.
Suriadi & Yuliana, Rita. 2006. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta :
Sagung seto.