Skripsi Bab 1
Skripsi Bab 1
Indonesia pada tahun 2015 menunjukkan angka 4,79%, ini adalah kali pertama
ekonomi Indonesia berada dibawah 5 persen sejak 2009 dan menurut Agus Dw
Martowardjo selaku gubenur Bank Indonesia, tahun 2015 merupakan tahun yang
Tiongkok pada Agustus 2015 melakukan devaluasi mata uang Yuan yang
berdampak pada pergerakan mata uang dan pasar modal di dunia termasuk
tantangan pada tahun 2016 yaitu masih berlanjutnya ketidakpastian di Eropa pasca
Brexit serta harga komoditas yang masih belum pulih sepenuhnya sejak krisis
berdampak pada kegiatan bisnis di Indonesia. Suatu kegiatan usaha atau bisnis
yang dijalankan oleh perusahaan pasti memiliki tujuan jelas yang ingin dicapai
baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Beberapa tujuan perusahaan
diantaranya yaitu mendapatkan keuntungan yang maksimal, mensejahterakan para
perusahaan yang dapat tercermin dari harga saham perusahaan tersebut (Hartono
2009: 124). Sedangkan menurut Salvatore (2005) tujuan utama perusahaan yaitu
erat dengan harga sahamnya. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan
juga berbanding lurus dan meningkatkan kepercayaan pasar tidak hanya terhadap
kinerja suatu perusahaan saat ini saja namun juga pada prospek perusahaan
dimasa mendatang.
besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan, rasio ini digunakan
sebagai proksi untuk mengukur besarnya nilai perusahaan. Apabila semakin tinggi
PBV maka mencerminkan tingginya harga saham jika dibandingkan dengan nilai
buku perlembar saham yang dapat berarti pula kepercayaan pasar terhadap
kinerja perusahaan dan prospeknya dimasa yang akan datang, mereka tentu
bersedia membayar lebih tinggi atas harga saham perusahaan tersebut (Erawati,
2015).
dipengaruhi oleh besar dan kecilnya dividen. Harga saham akan cenderung tinggi
apabila dividen yang dibayarkan tinggi, sehingga nilai perusahaan pun juga ikut
umum dapat dibagi menjadi dua yaitu membayar atau tidak membayar dividen.
pemegang saham sangat diperhitungkan dan menjadi salah satu daya tarik para
alasan yang paling unik yaitu para eksekutif perusahaan percaya bahwa dividen
dapat digunakan sebagai signal positif kepada para pemegang saham perusahaan
nilai perusahaan karena bagi investor dividen jauh lebih pasti daripada capital
gain. Selain uraian diatas terdapat pula pendapat yang berbeda mengenai
kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan, menurut Black dan Scholes (dalam
dihasilkan oleh aktiva suatu perusahaan dan bukan pada bagiamana laba tersebut
menghasilkan laba (Dewi dan Wirajaya, 2013) maka dari itu profitabilitas sangat
bentuk dividen, dengan kata lain semakin tinggi laba maka semakin tingi pula
indikator utama dalam melihat prospek perusahaan dimasa yang akan datang yaitu
sekaligus nilai dari perusahaan tersebut Weston dan Copeland (dalam Titin
Herawati : 2012).
Margin Laba Bersih (net profit margin) merupakan rasio dalam profitabilitas yang
rasio yang menggambarkan berapa keuntungan yang diperoleh pada setiap lembar
saham biasa (Syamsuddin, 2009: 66), dari beberapa proksi diatas rasio yang
dipilih sebagai sampel dari indikator profitabilitas yaitu Return on Equity (ROE)
karena rasio ini mempunyai keterkaitan yang paling kuat untuk digabungkan
dengan variabel Price Book Value (PBV) yang merupakan sampe dari indikator
nilai perusahaan.
Budi (dalam Putu dan Putu 2016) menunjukkan adanya pengaruh positif ukuran
perusahaan terhadap nilai perusahaan, yang mana hal ini berarti adanya
pendanaan baik yang bersifat internal maupun eksternal dan kemudian dapat
bertolak belakang dengan apa yang disampaikan wiyono (dalam Putu dan Putu
perusahaan.
yang besar memiliki kapitalisasi pasar dan nilai buku yang besar serta keuntungan
yang tinggi pula, Eka (dalam Putu dan Putu 2016). Ukuran perusahaan dapat
bahwa besaran total aktiva akan mempermudah pihak manajemen untuk leluasa
perusahaan.
1. Kontribusi Praktis
2. Kontribusi Teori
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan bahan acuan untuk
3. Kontribusi Kebijakan
pembahasan tidak terlalu luas. Maka dari itu ruang lingkup penelitian ini hanya
seputar nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)