Anda di halaman 1dari 32

Kebijakan dan Strategi

Vaksinasi COVID-19

Dr. Asik Surya, MPPM


Direktorat SKK Ditjen P2P Kemenkes RI
SITUASI COVID-19
STRATEGI PENGENDALIAN

Memakai
Test IMUNISASI masker
VAKSINASI

Pemerintah Masyarakat
SINERGIS
(3T) (3M)

Treat Trace Menjaga Mencuci


jarak tangan
Pentingnya Imunisasi

Proteksi Spesifik Membentuk Kekebalan Proteksi Lintas


Individu yang Kelompok/ Community Kelompok/ Cross
diimunisasi Protection Protection

Setiap orang yang Jumlah orang yang diimunisasi Pemberian imunisasi pada
mendapatkan imunisasi dalam masyarakat dalam jumlah kelompok usia tertentu
akan membentuk antibodi yang cukup (70 - 80%) dapat dapat membatasi penularan
spesifik terhadap penyakit melindungi kelompok kepada kelompok lainnya
tertentu masyarakat yang rentan
Kandidat Vaksin menurut fase pengembangan

• Vaksin dalam fase III : 4


• Regulatory review : 3
• Emenergency use : 4
• Lisence : 2
Jumlah Vaksin bilateral/multilateral menurut negara penerima
STRATEGI PEMENUHAN KEBUTUHAN VAKSIN COVID-19
DI INDONESIA.

1 Melakukan pembelian vaksin


dari luar negeri (memenuhi
kriteria – aman, mutu dan
efikasi) Pemilihan Vaksin COVID-19

2 Melakukan kerjasama
bilateral (transfer teknologi, 1. Keamanan (tidak ada efek samping
capacity building): Sinovac berat)
2. Efikasi (ideal : 70% ; minimal 50%)
3. Lama perlindungan panjang
Mengembangkan vaksin (setidaknya 1 tahun)
3 COVID-19 Merah Putih serta
kerjasama perusahaan
4. Stabilitas penyimpanan (suhu 2 - 8⁰C)
5. Kemasan : Multi dose (optimalisasi
pembuat vaksin dalam dan
kapasitas rantai dingin vaksin)
luar negeri
6. Platform yang sama untuk
Mengandeng lembaga memudahkan evaluasi
4 Internasional CEPI dan Gavi 7. Persetujuan pengunaan dari BPOM –
untuk mendapatkan akses mendapatkan Emergency Use
vaksin dalam kerangka kerja Authorization (EUA)
sama multilateral
Vaksin yang Ideal

Aman Efektif Halal


91,25%
TUJUAN IMUNISASI COVID-19

1. Menurunkan
kesakitan &
kematian akibat
Covid-19

2. Mencapai kekebalan kelompok


(herd immunity) untuk mencegah
dan melindungi kesehatan
masyarakat

3. Melindungi dan memperkuat sistem


4. Menjaga produktifitas dan kesehatan secara menyeluruh
meminimalkan dampak sosial dan
ekonomi
Prinsip dan Rencana Skenario Supply Vaksin COVID-19
Tingkatan Kelompok Target
Setting Epidemiologi : Transmisi di Masyarakat Pemilihan Vaksin COVID-19
Tingkat I Tenaga Kesehatan di Fasyankes
(ketersediaan vaksin dan kelompok usia berisiko 1. Keamanan (tidak ada efek samping berat)
sangat terbatas 1- 10% 2. Efikasi (ideal : 70% ; minimal 50%)
populasi nasional 3. Lama perlindungan panjang (setidaknya
Tingkat II Tenaga kesehatan, usia berisiko 1 tahun)
Ketersedian vaksin kelompok komorbid 4. Stabilitas penyimpanan ( suhu 2 - 8⁰C)
terbatas untuk 11 – (terkontrol), sociodemografi : 5. Kemasan : Multi dose (optimalisasi
20% populasi nasional tokoh masyarakat/agama, BPJS kapasitas rantai dingin vaksin)
PBI, kader kesehatan, dll 6. Platform yang sama untuk memudahkan
Tingkat III Seluruh kelompok pada tingkat evaluasi
Ketersediaan vaksin 1 dan 2, guru, petugas 7. Ada otorisasi penggunaan oleh BPOM
21 – 50% populasi transportasi, pekerja esensial
https://www.who.int/publications/m/item/who-target-
nasional (pedagang pasar, dll) serta product-profiles-for-covid-19-vaccines
kelompok berisiko lainnya
https://www.who.int/docs/default-source/immunization/sage/covid/sage-
prioritization-roadmap-covid19-vaccines.pdf?sfvrsn=bf227443_2&download=true
REKOMENDASI ITAGI TERKAIT VAKSIN COVID-19
(Agustus, September dan Oktober 2020)
1. Vaksinasi dapat diberikan kepada garda terdepan (tenaga kesehatan dan
penunjang yang bekerja di fasyankes – pada awal ketersediaan vaksin)
2. Belum ada data dukung keamanan pemberian imunisasi COVID-19 pada
kelompok usia tua, komorbid, wanita hamil dan menyusui
3. Penyediaan vaksin diharapkan kemasan multidose dalam rangka
optimalisasi kapasitas rantai dingin dan indeks pemakaian efektif
4. Untuk membentuk herd immunity, imunisasi dapat diberikan pada 70 – 80%
sasaran
5. Program Imunisasi dilakukan setelah keluarnya EUA (Emergency Use
Authorization) dari BPOM
6. Perlu komunikasi publik dengan merilis hasil uji klinis di Indonesia dan
testimoni
7. Untuk vaksin nasional sebaiknya tidak banyak jenisnya, untuk mengurangi
Kejadian Ikutan Paska Imunisasi.

Perlu disusun kriteria untuk penentuan jumlah target sasaran


mempertimbangkan masih terbatasnya ketersediaan vaksin di tingkat global,
belum tersedia data dukung pemberian imunisasi COVID-19 pada kasus
komorbid, wanita hamil serta tingkat risiko transmisi
Rekomendasi Vaksinasi COVID-19
Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI)
1. Vaksinasi Covid-19 di saat pandemi
merupakan upaya “Public Goods” yang
dilakukan Pemerintah sebagai urusan
wajib (Obligatory Public Health
Functions). Oleh karena itu seluruh biaya
vaksinasi harus ditanggung sepenuhnya
oleh pemerintah.
2. Untuk mempercepat penurunan pandemi
diperlukan cakupan imunisasi sebesar
70% agar ‘herd immunity’ segera tercapai
dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun.
3. Vaksinasi Covid-19 harus mencakup
kelompok usia lanjut (>60 tahun) yang
merupakan kelompok risiko tinggi
terinfeksi Covid-19 dengan mortalitas
yang juga tinggi.
4. Pelayanan vaksinasi dilaksanakan melalui
fasilitas Kesehatan pemerintah ataupun
swasta yang telahditunjuk dan memenuhi
standar
5. Memperkuat surveilans KIPI.
Perpres No. 99
Tahun 2020
tentang Pengadaan
Vaksin dan
Pelaksanaan
Vaksinasi Dalam
Rangka
Penanggulangan
Pandemi COVID-19
Keputusan Menteri Kesehatan No.
HK.01.02./MENKES/9860/2020
tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk
Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19

1. Menetapkan jenis dan kriteria vaksin yang


dapat digunakan dalam pelaksanaan
vaksinasi COVID-19
2. Menetapkan bahwa vaksin hanya dapat
digunakan bila sudah mendapat EUA dari
BPOM
3. Perubahan terhadap jenis vaksin dapat
dilakukan berdasarkan rekomendasi ITAGI
dan pertimbangan KPCPEN
Permenkes No
84 Tahun 2020
tentang
Pelaksanaan
Vaksinasi Dalam
Rangka
Penanggulangan
Pandemi COVID-
19
Perencanaan Implementasi : Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19
Persiapan/Perencanaan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi
Survei Persepsi Masyarakat untuk
Vaksin COVID-19 Distribusi Sarana Cold Chain Pencatatan dan Pelaporan
Pendataan , assesment dan
penyediaan kapasitas rantai dingin Distribusi vaksin dan logistik lainnya Pemantauan pra, pelaksanaan dan
vaksin paska pelaksanaan
Pendataan dan peningkatan kapasitas Standar Tempat Pelayanan
SDM Pemantauan dan penanggulangan
Standar Manajemen Limbah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
✔️ Pendataan dan penentuan faskes
Penyiapan aspek regulasi : Permenkes Operasional Sistim Informasi –
✔️ pengadaan vaksin dan Pelaksanaan Post Marketing Surveillace (PMS)
Dashboard : Digital ticket, pencatatan
vaksinasi COVID-19 hasil vaksin
Rapid Convinience Assesment
✔️ Integrasi Sistim Informasi Satu Data
(RCA)/Survey Cakupan

Usulan Kebutuhan anggaran Cost Effective Anaysis (CEA)

ROADMAP STRATEGI PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19 TINGKAT NASIONAL


PERSEPSI PENERIMAAN VAKSIN COVID-19
Tidak
7.60% Tidak Tahu
27.60%

65.71%
Ya
64.81%

Mengapa Anda tidak akan menerima vaksin Covid ? (n=8,364)


KESIAPAN PEMERINTAH
DALAM PELAKSANAAN IMUNISASI COVID-19
Aplikasi Sistim
KAPASITAS LOGISTIK Informasi
Satu Data

P Care

Biotracking untuk mengetahui posisi/GPS realtime,


Temperatur sensor, track door sensor, check point dan
Total : 30.907 Vaksinator Lebih 90% Puskesmas alur perjalanan
 Puskesmas dan RS: 29.635 memiliki Cold Chain Bio detect , pengiriman vaksin dilengkapi freeze alert
berfungsi sesuai untuk mengetahui kualitas mutu vaksin
orang
standar WHO
 TNI/Polri : 1.271 orang
Sistim Distribusi Vaksin dan Logistik
Kemenkes

Provinsi Kab/Kota
Penyedia
Pengamanan TNI/Polri
Grafik Estimasi Ketersediaan Vaksin COVID-19
Kebutuhan tempat penyimpanan vaksin 125.440 L

Juta dosis

Pengadaan vaccine refrigerator


untuk Puskesmas harus
dilakukan awal tahun
sehingga dapat tersedia
sebelum bulan Juni 2021
PENTAHAPAN KELOMPOK PRIORITAS
PENERIMA VAKSINASI
WAVE I : PERIODE VAKSINASI JAN - APR 2021 WAVE II : PERIODE VAKSINASI APR 2021 - MAR 2022

1 2 3 4

PETUGAS KESEHATAN PETUGAS PUBLIK MASYARAKAT MASYARAKAT LAINNYA


RENTAN

17,4 Jt
Vaksinasi dilakukan Masyarakat di daerah Dengan pendekatan
untuk tenaga kesehatan dengan resiko kluster sesuai dengan
dan tenaga penunjang di ketersediaan vaksin
fasyankes tersebar di 34 penularan tinggi
provinsi LANSIA*

1,3 Jt 21,5 Jt 63,9 jt 77,4 jt


Catatan:
1. Vaksinasi dilakukan pada tahap awal untuk tenaga Kesehatan dan dilajutkan dengan masyarakat usia 18-59 tahun
2. Umur 60 tahun* ke atas akan divaksinasi setelah mendapatkan informasi keamanan vaksin untuk kelompok umur tersebut (mis. tertuang EUA/data
hasil uji klinis tahap 3)
3. Vaksinasi dapat dilakukan juga terhadap komorbid tertentu (sesuai rekomendasi ahli)
Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi COVID-19
ALUR PENDATAAN SAMPAI INPUT DATA FASKES VAKSINATOR
Pada Pcare Vaksinasi User Dinas Kesehatan
PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19
PENDATAAN SASARAN VALIDASI
MELALUI MIKROPLANNING DAN DASHBOARD P Care SASARAN
VAKSINASI COVID-19 (BY NAME AND BY ADDRESS)

• Prinsip kehati-hatian : pelaksanaan menunggu keamanan vaksin sesuai


standar WHO (safety, eficacy, stability, implementation, and availability) PELAYANAN
IMUNISASI
• Sesuai rekomendasi ITAGI untuk mempertimbangkan hasil rapid survey DI FASKES
persepsi masyarakat terkait dengan Vaksin COVID-19
• Dashboard data sasaran vaksinasi by name - by address kerjasama dengan
Kominfo. Peserta vaksinasi adalah yang mendapatkan notifikasi SMS dan
mendaftar melalui aplikasi vaksinasi COVID-19
• Memantau Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI)
PENCATATAN
• Komnas PP KIPI sudah tersebar sampai level Komda / Puskesmas & sudah DAN
melatih seluh Komda PP KIPI dan focal point KIPI diseluruh Indonesia PELAPORAN

PENGADAAAN BIOFARMA PROSES


VAKSIN DAN (PENYEDIA) DISTRIBUSI
LOGISTIK APLIKASI PELAPORAN
Pengamanan logistik oleh TNI Polri
Prinsip Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19
 Pemberian vaksinasi COVID-19 dilakukan oleh dokter, perawat atau bidan yang memiliki
kompetensi

 Pelaksanaan pelayanan Vaksinasi COVID-19 tidak menganggu pelayanan imunisasi rutin


dan pelayanan kesehatan lainnya;

 Melakukan skrining/penapisan terhadap status kesehatan sasaran sebelum dilakukan


pemberian vaksinasi

 Menerapkan protokol kesehatan; serta

 Mengintegrasikan dengan kegiatan surveilans COVID-19 terutama dalam mendeteksi


kasus dan analisa dampak
ALUR PELAYANAN IMUNISASI COVID-19

P Care

Meja 1 (Pendaftaran) Meja 2 (Skrining)


• Peserta menunjukkan e-ticket • Petugas kesehatan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik
sederhana untuk melihat kondisi kesehatan dan mengidentifikasi kondisi
• Petugas pendaftaran melakukan verifikasi dengan NIK dan daftar
penyerta (komorbid)
sasaran yang didapat dari aplikasi pcare • Skrining dilakukan dengan menggunakan aplikasi Pcare

Meja 4 (Pencatatan dan Observasi) Meja 3 (Vaksinasi)


• Petugas mencatat hasil pelayanan vaksinasi ke dalam aplikasi PCare. • Petugas memberikan vaksinasi secara intra muskular sesuai
• Bagi sasaran yang ditunda pemberian vaksinasinya dilaporkan dan dijadwalkan prinsip penyuntikan aman
ulang melalui aplikasi Pcare
• Sasaran diobservasi selama 30 menit untuk memonitor kemungkinan KIPI • Petugas menuliskan nama vaksin dan nomor batch vaksin
• Petugas memberikan penyuluhan tentang 3M dan vaksinasi yang diberikan kepada sasaran pada sebuah memo
Alur Registrasi Vaksinasi COVID-19 – Aplikasi Peduli Lindungi
Setelah menerima SMS Blast, peserta melakukan registrasi ulang melalui aplikasi Peduli Lindungi Peserta mendapatkan e ticket untuk ditunjukan
1 Termasuk konfirmasi kesediaan dan self assesment terkait komorbid, hamil, menyusui , penyintas COVID-19, dll 3 di Pos Layanan Vaksinasi COVID-19

Peserta atau sasaran dapat memilih jadwal dan fasyankes di area


2 domilisi
Peseta mendapatkan kartu vaksinasi eletronik dan
4 dapat diprint out terkait status dosis pemberian
PEMANTAUAN DAN PENANGGULANGAN KIPI

KIPI yang meresahkan dan


menimbulkan perhatian
berlebihan masyarakat, harus
ALUR PELAPORAN segera direspons, diinvestigasi
dan laporannya segera dikirim
langsung kepada Kementerian
Kesehatan cq. Sub Direktorat
Vaksinasi/Komnas PP-KIPI atau
Kurun waktu diterimanya
Jenjang Administrasi melalui WA grup Komda KIPI –
laporan Focal Point, email:
Dinas Kesehatan 24 jam dari saat penemuan komnasppkipi@gmail.com dan
data_Vaksinasi@yahoo.com;
Kabupaten/Kota/Pokja KIPI kasus
website:
Dinas Kesehatan Provinsi/Komda PP- 24-72 jam dari saat penemuan www.keamananvaksin.kemkes.
go.id.
KIPI kasus

Sub Direktorat Vaksinasi/Komnas PP- 24 jam-7 hari dari saat


KIPI penemuan kasus
KESIMPULAN
1. Salah satu upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan
vaksin COVID-19 melakukan penjajakan kerjasama dengan
badan internasional (CEPI dan Gavi) - Multilateral
2. Kementerian Kesehatan telah menyiapkan Peraturan, SDM,
adminstrasi, logistik, jaringan fasyankes dan sistem monev
untuk pelaksanaan vaksinasi covid-19
3. Pelaksanaan vaksinasi menunggu EUA dari BPOM
4. Imunisasi COVID-19 penting namun namun penerapan
protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, mencuci
tangan dengan sabun dan menjaga jarak aman (3M), juga
harus tetap dilaksanakan dengan ketat.
5. Kekebalan kelompok dapat tercapai apabila target cakupan
tinggi dan dilaksanakan dalam waktu singkat dan cepat

Anda mungkin juga menyukai