Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada awal tahun 2020 terjadi Pandemi Covid-19, Indonesia

merupakan bagian dari pandemi penyakit Covid_19 yang sedang

berlangsung di seluruh dunia. Kejadian luar biasa ini berasal dari Kota

Wuhan, China dan diberi nama coronavirus atau biasa disebut Covid-19

(Yamali & Putri, 2020).

Pandemi saat ini menjadi kendala bagi setiap sektor seperti

ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan merupakan krisis kesehatan bagi

manusia. Dampak Covid-19 di Indonesia saat ini cukup besar bagi seluruh

masyarakat. Dengan melonjaknya kasus positif virus corona di Indonesia

mendesak pemerintah untuk segera menangani pandemi Covid-19 dengan

menerapkan Phsycal Distancing, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala

Besar), dan Lockdown. Dampak PSBB (Pembatasan Sosial Berskala

Besar) dialami sektor pendidikan,, cara untuk menghentikan penyebaran

Covid-19 dengan ditutupnya sekolah-sekolah. Berdasarkan data yang di

publikasi oleh UNESCO, terdapat sekitar 290 juta siswa di seluruh dunia

yang kemudian menjalankan aktivitas belajar mengajar dari rumah

(Purwanto et al., 2020)..

Menurut data dari UNESCO, hingga Maret 2020 telah terdapat 39

negara yang menerapkan kebijakan penutupan sekolah dan mempengaruhi

sejumlah lebih dari 420 juta siswa. Cina merupakan negara dengan jumlah

siswa paling besar yang terpengaruh oleh kebijakan penutupan sekolah


dari pemerintah pusat yaitu mencapai 233 juta siswa. Hingga 13 Maret

2020 telah terdapat 61 negara di dunia yang telah mengumumkan dan

menerapkan pembatasan pembelajaran di sekolah dan perguruan tinggi.

Kebijakan menutup sekolah yang dilakukan oleh setiap negara tersebut,

menurut UNESCO dapat berdampak pada lebih dari 420 juta siswa di

dunia. Lebih lanjut dijelaskan UNESCO bahwa wabah virus Covid-19 ini

mengancam lebih dari 570 juta siswa di dunia (Purwanto et al., 2020).

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari UNESCO pada tanggal

4 maret 2020, memberikan saran untuk menggunakan metode

pembelajaran jarak jauh dan membuka platforum pendidikan yang dapat

mendukung kegiatan sekolah dari rumah. Tidak hanya UNESCO,

UNICEF, WHO, dan IFRS menerangkan bahwa ketika penyebaran virus

Covid-19 semakin cepat maka sekolah harus ditutup namun proses

pendidikan harus tetap berjalan melalui pembelajaran yang dilakukan

secara online (Afriansyah, 2020).

Beberapa pendapat juga mengungkapkan bahwa pada dasarnya ada

penyebaran virus Covid-19 mempercepat perubahan cara atau proses

pendidikan yang dilakukan untuk generasi masa depan. Luthra &Mackenzi

(2020) menjelaskan bahwa terdapat empat cara dimana penyebaran virus

Covid-19 mengubah cara mendidik generasi masa depan, yang pertama

adalah mengetahui bahwa proses pendidikan di seluruh dunia semakin

terhubung, melakukan definisi ulang peran pendidik, mengajarkan


pentingnya keterampilan hidup di masa yang akan datang, dan

memperbesar peran teknologi untuk menunjang pendidikan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia juga

mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan

Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19, dimana

surat edaran tersebut menjelaskan bahwa proses pembelajaran

dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran jarak jauh.

Dengan diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala

Besar) yang membatasi aktivitas sosial warga. PSBB berdampak pada

peserta didik, mereka tak hanya berdampak secara kesehatan tertapi juga

berdampak pada perubahan perilaku, terlebih lagi perilaku peserta didik

yang tidak menentu ketika PSBB diberlakukan.

Pada masa sekarang ini banyak fenomena yang kita lihat bahwa

anak banyak yang tidak memiliki perilaku yang baik terutama dalam hal

sosial baik itu dalam keluarga dan lingkungan sekitar. Pada saat pandemi

ini anak-anak terlalu banyak bermain dengan kekosongan waktu

dikarenakan sekolah meliburkan yang seharusnya anak belajar aktif,

kemudian melihat banyaknya waktu senggang dan minat anak dalam

belajar berkurang.

Berdasarkan penelitian yang kita temui sendiri keadaan perilaku

anak disekitar kita sangat miris dengan berkurangnya displinan anak

dalam kehidupan sehari-hari baik itu dalam keluarga maupun dalam

lingkungan sekitar.
Selain berkurangnya kedisplinan, anak- anak saat ini juga

mengalami berkurangnya perilaku religius, Pada saat pandemi seperti ini

kita perlu untuk menanamkan perilaku religius kepada anak terutama

tentang kejujuran dimana kejujuran merupakan kunci bagi pendidikan

karakter anak untuk tidak bentindak yang tidak di inginkan seperti

menimbulkan kejahatan serta susahnya dalam mengatur pola belajar siswa

dalam masa pendemi seperti ini. Menjadi adil dan jujur bagi diri sendiri

saja sulit, apalagi menjadi adil dan jujur bagi orang lain. Sehingga perilaku

adil dan jujur ini sudah selayaknya dilatih sejak kecil agar terbawa hingga

dewasa. Seperti yang tercantum pada Q.S. Al-Maidah : 8 berikut ini:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-

orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi

dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu

kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena

adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah,

sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q.S. al-

Maidah :8)

Pada masa pandemic covid-19 ini merupakan momentum untuk

mengembangkan kreatifitas siswa sesuai dengan minat dan bakat.

Menumbuhkan kreatifitas anak saat pandemic seperti menumbuhkan

kreatifitas anak yang berbentuk tindakan misalnya anak menjadi rajin


dalam ibadah dan belajarnya rajin kemudian dengan tindakkan anak ini

menjadi contoh untuk anak-anak disekitarnya. Beberapa hasil penelitian di

sekitar peneliti selama di terapkan PSSB (Pembatasan Sosial Berskala

Besar) dan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) sering di temukkan anak-anak

lebih banyak bermain game, bermain liar, dan mengisi waktu kosong

mereka dengan hal-hal yang tidak baik. Maka dari itu tindakkan rajin

dalam ibadah dan belajar diterapkan anak dalam kehidupan sehari-hari,

seharusnya inilah yang perlu dibentuk saat pandemi. Seperti yang

tercantum pada Q.S. Al-Baqarah: 23 berikut ini:

Artinya:Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan rukuklah

beserta orang-orang yang rukuk.

Dapat disimpulkan, Menurut tafsir al-Muyassar, dalam ayat

tersebut Allah memperintahkan umatnya untuk menunaikan sholat secara

sempurna dengan melaksanakan rukun-rukunnya, wajib-wajibnya dan

sunah-sunahnya.

Saat pandemi menumbuhkan perilaku mandiri sangat perlu

dilakukan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan selama

pembelajaran jarak jauh sepenuhnya anak belum mampu mengerjakan

tugas yang diberikan oleh guru secara mandiri, dan seringkali memerlukan

bantuan orang tuanya. Pembelajaran seperti ini tidak dapat membantu

mengembangkan sikap kemandirian anak. maka dari itu perlu adanya

penerapan perilaku mandiri selama proses pembelajaran jarak jauh.


Selain perilaku mandiri anak juga perlu untuk menanamkan

perilaku tanggung jawab. Selama belajar dirumah anak kebanyakkan

bermain game, bermalas-malasan dan mengabaikkan tugas yang di berikan

oleh guru, kebanyakkan tugas yang diberikan oleh guru dikerjakan oleh

orang tua. Maka dari itu perlu untuk membangun kesadaran anak bahwa

mereka harus bertanggung jawab dalam setiap hal terutama ketika

diberikan tugas, maka mereka harus mengerjakannya.

Oleh karena itu perlu untuk meningkatkan karakter anak urgensi

ada pada orang tua dan guru mengingat kondisi saat ini di Indonesia yang

sedang diterpa pandemi covid-19, sehingga keadaan bangsa ini berimbas

kepada sekolah. dengan diberlakukannya berbagai macam kebijakan

seperti PSBB, mengakibatkan harus adanya pembelajaran jarak jah,

dimana pembelajaran jarak jauh memiliki banyak masalah yang timbul

khususnya orang tua, siswa, dan para guru. Menurut Fricha Windhiyana

Pratiwi (Dalam Waryanto,2006) Pembelajaran jarak jauh memiliki

beberapa kelemahan yakni penggunaan jaringan internet membutuhkan

infrastruktur yang memadai, membutuhkan banyak biaya, komunikasi

melalui internet terdapat berbagai kendala/lambat. Menurut

Aunurrahmman kelemahan utama dalam pembelajaran jarak jauh adalah

tidak dapat terjadi interaksi dalam waktu bersamaan. Menurut Soekartawi

(Dalam Eveline Siregar dan Hartini Nara, 2015), permasalahan dalam

pembelajaran jarak jauh adalah antara lain:


1. Kurangnya interaksi antara guru dengan siswa atau antar siswa itu

sendiri.

2. Adanya kecenderungan mengutamakan aspek bisnis dan mengabaikan

aspek sosial.

3. Proses pembelajaran lebih cenderung kea rah pelatihan.

4. Siswa yang tidak memiliki motivasi yang tinggi cenderung gagal.

5. Tidak semua tempat dan siswa memiliki internet.

Berdasarkan permasalahan tersebut perlu untuk mengantisipasi dalam

permasalahan pembelajaran jarak jauh terutama pihak sekolah. Adapun guru harus

berinovasi dalam proses pembelajaran agar bisa berkomunikasi 2 arah dengan

siswa contohnya seperti guru menyampaikan materi pembelajaran dan peserta

didik memberikan tanggapan terhadap materi yang diterimanya.


B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di identifikasikan
beberapa masalah sebagai berikut:
1. Dampak PSBB
2. Perilaku siswa yang kurang baik
3. Permasalahan pembelajaran jarak jauh

C. Pembatasan Istilah dan Masalah


Banyak hal yang mempengaruhi perubahan perilaku siswa selama
diberlakukannya PSBB. Berdasarkan identifikasi masalah, peneliti
memberikan batasan ruang lingkup dari penelitian yang akan dilakukan.
Peneliti hanya membatasi permasalahan pada Dampak PSBB pada
perilaku siswa studi kasus di Gugus RA Kartini Kecamatan Jamblang
Kabupaten Cirebon. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui apa
saja dampak PSBB pada perilaku siswa.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai beriku:
1. Apa saja dampak positif dan negatif berlakunya PSBB di Gugus RA
Kartini?
2. Bagaimana perilaku siswa selama berlakunya PSBB di Gugus RA
Kartini?
3. Bagaimana solusi mengatasi dampak PSBB pada perilaku siswa di
Gugus RA Kartini?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dampak positif dan negative berlakunya PSBB di
Gugus RA Kartini.
2. Untuk mengetahui perilaku siswa selama berlakunya PSBB di Gugus
RA Kartini?
3. Untuk mengetahui solusi mengatasi dampak PSBB pada perilaku siswa
di Gugus RA Kartini?

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua
pihak, baik bersifat teoretis maupun praktis diantaranya sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran ilmiah yang berkaitan dengan dampak PSBB pada perilaku
siswa di sekolah dasar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi
terkait dampak PSBB pada perilaku siswa, dengan demikian
informasi tersebut dapat dijadikan sebagai dasar konseptual dalam
mewujudkan dan mengembangkan perilaku siswa.
b. Bagi Siswa
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki
perilaku siswa dan memotivasi untuk lebih melakukan perilaku
yang terkandung dalam pendidikan karakter, serta menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
c. Bagi Sekolah
Dapat meningkatkan mutu sekolah agar lebih baik dalam
mewujudkan perilaku siswa, dan memberikan gambaran
keberhasilan/rekomendasi perbaikan terhadap damapak PSBB
yang berdampak pada perilaku siswa.
d. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat berguna bagi peneliti sendiri dan orang yang
membaca dan hasil penelitian ini semoga dapat dijadikan pembuka
wawasan sekaligus sebagai acuan untuk diadakan penelitian yang
lebih komprehensif dan mendalam mengenai dampak PSBB pada
perilaku siswa di sekolah dasar.

G. Kerangka Pemikiran

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    Tegoeh Priawan
    Belum ada peringkat
  • Bab I-2
    Bab I-2
    Dokumen21 halaman
    Bab I-2
    Tegoeh Priawan
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen5 halaman
    Daftar Isi
    Tegoeh Priawan
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 TP
    BAB 1 TP
    Dokumen13 halaman
    BAB 1 TP
    Tegoeh Priawan
    Belum ada peringkat
  • BAB I Rili
    BAB I Rili
    Dokumen6 halaman
    BAB I Rili
    Tegoeh Priawan
    Belum ada peringkat
  • PPT
    PPT
    Dokumen13 halaman
    PPT
    Tegoeh Priawan
    Belum ada peringkat
  • Jurnal
    Jurnal
    Dokumen6 halaman
    Jurnal
    Tegoeh Priawan
    Belum ada peringkat
  • Makalah Industri Individu PDF
    Makalah Industri Individu PDF
    Dokumen17 halaman
    Makalah Industri Individu PDF
    Tegoeh Priawan
    Belum ada peringkat
  • PPT
    PPT
    Dokumen13 halaman
    PPT
    Tegoeh Priawan
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 TP
    BAB 1 TP
    Dokumen13 halaman
    BAB 1 TP
    Tegoeh Priawan
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 TP
    BAB 1 TP
    Dokumen13 halaman
    BAB 1 TP
    Tegoeh Priawan
    Belum ada peringkat