Anda di halaman 1dari 9

BIOnatural ISSN: 2355-3790

Volume 5 No. 2, September 2018

ANALISIS INVENTARISASI ALAT DAN BAHAN


LABORATORIUM BIOLOGI DI SMA NEGERI KABUPATEN
ACEH BARAT

Fetro Dola Syamsu1


Syah Mohd Hadid Thariq 2
1
STKIP Bina Bangsa Meulaboh
2
STKIP Bina Bangsa Meulaboh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian sarana dan prasarana laboratorium biologi di
SMA Negeri di Aceh Barat dengan ketetapan standar laboratorium Biologi oleh Permendiknas No.24
Tahun 2007. Teknik pengambilan data pada penelitian yang digunakan adalah teknik observasi,
wawancara, dan angket. Penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Dalam penelitian ini sampel dipilih
dengan teknik porposif sampling yaitu sekolah yang telah terakreditasi A (SMAN 1,2 dan 3
Meulaboh). Dari ketiga sekolah yang telah diobservasi 60% (cukup baik) SMA Negeri di Aceh barat
telah menyusun kegiatan praktikum dalam jadwal praktikum per semester, 65 % (Cukup Baik) telah
menggunakan form peminjaman alat, 33 % (Kurang Baik) telah melakukan inventarisasi alat dan
bahan per tahun, 40 % (Kurang baik) dilengkapi dengan form berita acara penggunaan laboratorium,
33% (Kurang baik) telah menggunakan struktur organisasi laboratorium, 33 % (Kurang baik) telah
memiliki tata tertip labor, 45 % (Kurang Baik) memiliki lemari penyimpanan alat yang memadai, 45
% (Kurang Baik) memiliki meja dan kursi sesuai dengan anjuran, 40 % (Kurang Baik) memiliki buku
penuntun praktikum yang sesuai standar buku penuntun, rata-rata kelengkapan alat praktikum biologi
80% (Sangat baik) dan bahan praktikum sebanyak 85 % (Sangat baik).

Kata Kunci: Laboratorium Biologi, Kelengkapan Alat dan Bahan, Laboratorium Biologi SMA

Pendahuluan laboran secara bersama saat merencanakan


Pembelajaran biologi berkaitan kegiatan di laboratorium serta
dengan adanya pelaksanaan kegiatan memudahkan pada saat pemenyusunan
praktikum baik di Laboratorium maupun program laboratorium. Analisis ini berguna
di luar Laboratorium. Pelaksanaan juga untuk mendeskripsikan tentang
praktikum harus dilengkapi dengan sarana kondisi yang sebenarnya (real)
dan prasarana laboratorium biologi yang pelaksanaan praktikum di SMA Negeri
sesuai dengan standar minimal Kabupaten Aceh Barat.
laboratorium dalam Permendiknas No.24 Laboratorium IPA dijadikan pusat
Tahun 2007. Penelitian ini bertujuan pembelajaran biologi yang dapat melayani
untuk menganalisis inventarisasi alat dan berbagai tujuan. Aktivitas siswa di
bahan praktikum di SMA Negeri laboratorium menjadi latihan meneliti secara
kabupaten Aceh Barat. Analisis langsung, sehingga diharapkan mampu
Inventarisasi alat dan bahan ini perlu mengidentifikasi masalah, mendisain
dilakukan untuk memudahkan kepala prosedur, sampai gambaran bagaimana
sekolah, kepala laboratorium, guru, dan menyimpulkan.

19
BIOnatural ISSN: 2355-3790
Volume 5 No. 2, September 2018

Kegiatan ini dapat mencegah kemungkinan terjadinya


memberikan gambaran kepada siswa kecelakaan sewaktu bekerja di
bagaimana rasanya sebagai seorang laboratorium dan penangannya bila terjadi
scientist bekerja, yang akhirnya kecelakaan. Para pengelola laboratorium
berpengaruh terhadap sikap dan hendaknya memiliki pemahaman dan
perilakunya. Kerja laboratorium dapat keterampilan kerja di laboratorium, bekerja
membantu mahasiswa untuk mengetahui sesuai tugas dan tanggung jawabnya, dan
lebih baik konsep dan prinsip (Hudha, mengikuti peraturan.
2002). Secara umum kerja laboratorium Secara struktural pengelola
mempunyai dampak terhadap sikap laboratorium di sekolah umumnya adalah
keilmuan, sikap ilmiah, rasa ingin tahu, Kepala Sekolah, sebagai penganggung
pengembangan konsep, dan keterampilan jawab laboratorium; Wakil Kepala
teknis. Kerja laboratorium tampaknya Sekolah, membantu mengawasi
menarik dan menyenangkan bagi siswa pengelolaan laboratorium sekolah secara
karena merupakan model atau bentuk lain harian; Koordinator Laboratorium (salah
dalam pembelajaran. satu guru), mengatur pelaksanaan harian
(Kebutuhan, Kelola and Laksana, laboratorium (Kebutuhan, Kelola and
2014) Pengelolaan laboratorium yang ideal Laksana, 2014). Guru tersebut
berkaitan dengan pengelola dan pengguna, bertanggung jawab atas: (a). suasana
fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium kondusif, (b). pegaturan
laboratorium, spesimen biologi, bahan jadwal dan penggunaan laboratorium, dan
kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan di (c). terjaganya keamanan dan keselamatan
laboratorium yang menjaga keberlanjutan kerja laboratorium; Penanggung jawab
fungsinya. Pada dasarnya pengelolaan Laboratorium/teknisi laboratorium,
laboratorium merupakan tanggung jawab menyiapkan bahan praktikum, reparasi
bersama baik pengelola maupun alat laboratorium, pengecekan alat,
pengguna. Oleh karena itu, setiap orang pemeliharaan, dan penyiapan alat;
harus dilibatkan agar memiliki kesadaran Laboran, bertgas sebagai penyiapan dan
dan merasa terpanggil untuk mengatur, penyediaan bahan, layanan alat, serta
memelihara, dan mengusahakan perawatannya, serta mengerjakan
keselamatan kerja. Mengatur dan administrasi alat dan bahan.
memelihara laboratorium merupakan Permendiknas no. 22 tahun 2006
upaya agar laboratorium selalu tetap tentang Standar Kompetensi dan
berfungsi sebagaimana mestinya. Kompetensi Dasar Kurikulum Tingkat
Sedangkan upaya menjaga keselamatan Satuan Pendidikan, menjelaskan bahwa
kerja mencakup usaha untuk selalu siswa mempelajari IPA untuk memahami

20
BIOnatural ISSN: 2355-3790
Volume 5 No. 2, September 2018

alam secara sistematis, sehingga IPA Setiap laboratorium perlu


selain penguasaan kumpulan pengetahuan dilengkapi buku daftar alat dan bahan,
(produk ilmu) yang berupa fakta-fakta, kartu alat dan bahan, buku daftar
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, pembelian, buku daftar barang pecah,
IPA juga lebih sebagai proses penemuan. rusak, hilang, habis, serta buku harian
Pembelajaran IPA bisa menjadi laboratorium. Apabila perlu dapat juga
pengalaman baru bagi siswa untuk dilakukan pembuatan data inventaris
mempelajari diri sendiri dan alat pada komputer. Dalam inventaris
lingkungannya, serta prospek tersebut perlu diperhatikan: (1) kode alat
pengembangan lebih lanjut dengan dan bahan, (2) nama alat atau bahan, (3)
menerapkannya dalam kehidupan sehari- spesifikasi alat atau bahan (merk, tipe,
hari. Proses pembelajaran IPA ditekankan pabrik pembuat), (4) sumber pembelian
pada pemberian pengalaman langsung alat dan tahun pengadaannya, (5) tahun
untuk mengembangkan kompetensi penggunaan, (6) jumlah atau ukuran, dan
menjelajahi dan memahami alam secara (7) kondisi alat (baik atau sudah rusak).
ilmiah. Pembelajaran IPA diarahkan pada Fokus penelitian ini adalah “bagaimana
inkuiri dan berbuat sehingga dapat kegiatan inventaris alat dan bahan
membantu siswa untuk memperoleh laboratorium biologi di SMA Negeri 1,2
pemahaman yang lebih bermakna tentang dan 3 di Kabupaten Aceh Barat?” dengan
alam sekitar. sub fokus penelitian: (1). bagaimanakah
keterlaksanaan kegiatan praktikum di
Uraian di atas menyatakan bahwa laboratorium biologi SMA Negeri 1,2 dan
pentingnya penerapan proses sains dan 3 di Aceh Barat? (2). bagaimanakah
sikap ilmiah dalam pembelajaran IPA. karakteristik struktur fungsi laboratorium
Pengembangan dan penguasaan sikap biologi di SMA Negeri 1,2 dan 3 di Aceh
ilmiah serta keterampilan proses sains ini Barat?, dan (3) bagaimanakah
tidak mungkin terlaksana jika tidak karakteristik aktivitas laboratorium biologi
dilengkapi dengan ketersediaan alat dan di SMA Negeri 1,2 dan 3 di Aceh Barat?
bahan di laboratorium. perlu adanya Kondisi ideal sebuah
administrasi alat dan bahan. laboratorium, dimana kualitas dari sebuah
Administrasi alat dan bahan laboratorium dipengaruhi oleh keterlibatan
meliputi catatan mengenai jumlah masing- semua staf laboratorium dan manajemen
masing alat bahan, jumlah pembelian atau yang terpadu Tibbets, dkk. (2006). Hal
tambahan alat dan bahan, jumlah alat senada diungkapkan oleh Dickey (2000),
pecah, hilang atau rusak habis pakai seorang instruktur laboratorium, baik
(Afreni hamidah, Novita Sari, 2013). laboran maupun asisten memiliki peran

21
BIOnatural ISSN: 2355-3790
Volume 5 No. 2, September 2018

yang penting dalam pelaksanaan kegiatan Penelitian ini akan dilakukan bulan Januari
di laboratorium. Sedangkan menurut 2018 tahun pelajaran 2017/2018 di SMA
Jascha (2010), dengan menggunakan Negeri Kabupaten Aceh Barat. SMA
hardwere atau perangkat lunak di Negeri tempat penelitian adalah SMAN
laboratorium untuk mempercepat yang telah terakreditasi A yaitu:
pekerjaan, dan kualitas pekerjaan
1. SMAN 1 Meulaboh
meningkat.
Menurut Tessier (2010), 2. SMAN 2 Meulaboh

penggunaan penyelidikan berbasis 3. SMAN 3 Meulaboh


laboratorium di program pendidikan guru
Populasi dan Sampel
akan mendorong preservice guru untuk
menggunakan penyelidikan dalam Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pembelajaran di kelas nantinya. Sedangkan SMA Negeri di Kabupaten Aceh Barat.
menurut Hofstein (2004), menempatankan Sampel penelitian adalah SMA Negeri
laboratorium di dalam ruang kelas, dapat yang telah terakreditasi A. Pengambilan
mempengaruhi guru agar dapat sampel dilakukan dengan teknik simple
meningkatkan pemahaman terhadap random sampling. Menurut Sugiyono
mereka tentang bagaimana ilmu (2011:120), simple random sampling dalam
pengetahuan terbaik diajarkan, selain itu pengambilan anggota sampel dari populasi
miminimalkan waktu yang terbuang untuk dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
mempersiapkan siswa serta alat dan bahan strata yang ada dalam populasi itu,
yang dibutuhkan. dilakukan bila anggota populasi dianggap
Memperhatikan uraian tersebut homogen.
diatas, studi yang dilakukan bertujuan
Desain Penelitian
untuk (1) mendeskripsikan karakteristik
organiasi laboratorium biologi di SMA Desain yang digunakan dalam penelitian ini
Negeri Kabupaten Aceh Barat, (2) adalah desain riset ekspositori digunakan
mendeskripsikan karakteristik struktur untuk riset awal yang berfungsi untuk
fungsi laboratorium biologi di SMA menjelaskan dan mendefinisikan suatu
Negeri Kabupaten Aceh Barat, dan (3) masalah. iset bersifat awal tidak untuk
mendeskripsikan karakteristik aktivitas mencari kesimpulan akhir. Desain ini
laboratorium biologi di SMA Negeri digunakan untuk survei yang dilakukan
Kabupaten Aceh Barat. oleh ahli, studi kasus, analisis data sekunder
Metode Penelitian dan riset yang menggunakan pendekatan
Waktu dan Tempat Penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan
untuk mendeskripsikan arsip (data

22
BIOnatural ISSN: 2355-3790
Volume 5 No. 2, September 2018

dokumentasi) yang telah berlangsung. terdiri dari Rencana Pelaksanaan


Laporan berdasarkan metode kualitatif Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja
mencakup masalah deskripsi murni tentang Siswa (LKS), profil guru, serta arsip
program dan/atau pengalaman orang di laboratorium biologi.
lingkungan penelitian. Tujuan deskripsi ini
Hasil dan Pembahasan
adalah untuk membantu pembaca
Hasil Penelitian
mengetahui apa yang terjadi di lingkungan
di bawah pengamatan, seperti apa
1. Tanggapan Responden Siswa
pandangan partisipan yang berada dilatar
a. Tanggapan Praktikan terhadap
penelitian, dan seperti apa peristiwa atau
Pelaksanaan Praktikum di
aktivitas yang terjadi di latar penelitian
Laboratorium Biologi
(Jonathan, 2006:81).
Tabel 1. Tanggapan Praktikan terhadap
Prosedur Penelitian Pelaksanaan Praktikum di
Laboratorium Biologi SMAN 1,
Adapun langkah-langkah dari pelaksanaan
2 dan 3 Meulaboh
penelitian tersebut yaitu sebagai berikut.

1. Mengambil dokumentasi/ foto buku


inventaris alat dan bahan
2. Mengambil foto saat persiapan praktikum
yang dilakukan guru.
3. Mengambil beberapa foto di ruang
laboratorium.
4. Mengamati pelaksanaan praktikum yang Note:
sedang berlangsung. SS : Sangat Setuju
5. Mengamati interaksi yang terjadi antara S : Setuju
siswa dan guru dalam praktikum KS : Kurang Setuju
dengan video. TS : Tidak Setuju
6. Mengambil foto dan video saat
praktikum berlangsung. Dari data pada Tabel 1 di atas secara
7. Menyebarkan instrumen berupa langsung menunjukkan bahwa pelaksanaan
angket kepada siswa sampel setelah praktikum di SMAN 1, 2 dan 3 sesuai
pelaksanaan praktikum. dengan perencanaan, 80% dari praktikan
8. Melakukan wawancara dengan guru merespon sangat setuju. Tanggapan siswa
kelas sampel setelah praktikum selesai. ini bertentangan dengan temuan di lapangan
9. Meminta kepada guru kelas sampel saat observasi, bahwa dari ketiga sekolah
berupa perangkat pembelajaran yang yaitu SMAN 1, 2 dan 3 hanya SMAN 1 dan

23
BIOnatural ISSN: 2355-3790
Volume 5 No. 2, September 2018

2 Saja yang memiliki jadwal praktik di


laboratorium sekolah, sedangkan di SMAN
3 belum terencana dengan baik. Perencanaan
yang sudah dilakukan adalah perencanaan
sehari sebelum praktikum yang kemudian
disampaikan ke kelas yang akan praktikan
oleh guru. Selanjutnya secara umum 80%
dari siswa merasakan bahwa suasana belajar
di laboratorium IPA sudah sangat kondusif
dan materi yang dipraktikkan juga sesuai
dengan teori yang dipelajari di kelas. Secara
umum pelaksanaan praktikum juga sangat
tepat waktu. Teknis pelasanaan praktikum
dilakukan setelah selesai penyampaian teori
di kelas, barulah dilanjutkan dengan
praktikum. Dengan adanya praktikum siswa
lebih baik dalam menguasai konsep, fakta
dan prosedur, buktinya dengan baiknya nilai
ujian praktikum siswa.

Note:

SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju

Dari data pada Tabel 2 di atas dapat


digambarkan bahwa rata-rata di setiap
Tabel 2. Tanggapan Responden terhadap Peran
sekolah belum menggunakan instruktur
dan Efektivitas Bimbingan Instruktur
praktikum dan juga belum mendapatkan
pembimbingan yang efektif dari asistensi
laboratorium di sekolah. Dari data observasi,
ketiga sekolah ini belum memiliki asisten
laboratorium yang khusus, ketiga sekolah
mengganti peran asisten dengan bantuan
guru matapelajaran yang pada saat jam

24
BIOnatural ISSN: 2355-3790
Volume 5 No. 2, September 2018

praktikum sedang tidak memiliki jam KS : Kurang Setuju


mengajar. TS : Tidak Setuju

b. Jumlah Ideal Asisten dan Model


Bimbingan Pada Siswa Praktikan Tabel 5. Tanggapan Responden (Siswa)
Tabel 3: Tanggapan Responden (Siswa) terhadap Model Prakatikum yang
Terhadap Jumlah Ideal Asisten Diharapkan Siswa Praktikan di
dan Model Bimbingan Pada Siswa IPA SMAN 1, 2 dan 3 Meulaboh
Praktikan Selama Ini di SMAN
1,2 dan 3 Meulaboh

Note:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
Note:
Tabel 6: Tanggapan Responden Asisten
SS : Sangat Setuju Terhadap Peran Instruktur Selama Pelaksanaan
S : Setuju Praktikum IPA di SMAN 1, 2 dan 3
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju Meulaboh

Dari data pada Tabel 3 di atas dapat


digambarkan dalam diagram pada Gambar 5
di bawah yang menunjukkan tanggapan
responden terhadap jumlah ideal asisten dan
model bimbingan pada Siswa praktikan
selama ini.

Tabel 4. Tanggapan Responden (Siswa)


Note:
Terhadap Kondisi Peralatan Praktikum dan
SS : Sangat Setuju
Ketersediaan Bahan Selama Praktikum di
S : Setuju
IPA SMAN 1, 2 dan 3 Meulaboh
KS : Kurang Setuju
Note: TS : Tidak Setuju
SS : Sangat Setuju
S : Setuju

25
BIOnatural ISSN: 2355-3790
Volume 5 No. 2, September 2018

c. Tanggapan Asisten Terhadap Jumlah Note:


Asisten yang Ideal dan Model Bimbingan SS : Sangat Setuju
yang Efektif pada Praktikan S : Setuju
Tabel 7. Tanggapan Asisten Terhadap KS : Kurang Setuju
Jumlah Asisten yang Ideal dan TS : Tidak Setuju
Model Bimbingan yang Efektif
pada Praktikan IPA di SMAN 1, e. Tanggapan Asisten Terhadap Buku
2 dan 3 Meulaboh Panduan Praktikum Biologi di SMAN 1,
2 dan 3 Meulaboh
Tabel 9. Tanggapan Asisten Terhadap Buku
Panduan Praktikum di
Laboratorium Biologi IPA SMAN
1, 2 dan 3 Meulaboh

Note:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju Note:
KS : Kurang Setuju SS : Sangat Setuju
TS : Tidak Setuju S : Setuju
d. Tanggapan Asisten Terhadap Kondisi KS : Kurang Setuju
Alat-alat dan Bahan Praktikum di TS : Tidak Setuju
Laboratorium IPA SMAN 1, 2 dan 3
Meulaboh
PENUTUP
Tabel 8. Tanggapan Asisten Terhadap
Kondisi Alat-alat dan Bahan Keterlaksanaan praktikum tidak bisa

Praktikum di IPA SMAN 1, 2 dan terlepas dari kualitas sarana dan prasarana

3 Meulaboh laboratorium di sekolah. Kualitas


laboratorium itu indikatornya kelengkapan
alat dan bahan, adanya buku panduan
praktikum, tata letak labor yang terpisah
dengan gedung lainnya, kelengkapan
struktural, kelengkapan sistem penggunaan
labor dan penggunaan labor yang efektif,

26
BIOnatural ISSN: 2355-3790
Volume 5 No. 2, September 2018

efisien dan praktis dalam membantu Biologi Di Laboratorium Biologi


kegiatan belajar dan pembelajaran. Universitas Muhammadiyah
Malang Atok, pp. 37–51.
DAFTAR PUSTAKA
Kebutuhan, A., Kelola, T. and Laksana,
Afreni hamidah, Novita Sari, R. S. B. T. (2014) „Laboratorium Ipa SMP
(2013) „Manajemen Laboratorium Di Kabupaten Buleleng
Biologi Beberapa SMA Swasta di Universitas Pendidikan Ganesha
Kota Jambi‟, Jurnal Sainmatika, Singaraja Indonesia‟,
7(1), pp. 1–10. Laboratorium IPA SMP Di
Kabupaten Buleleng Universitas
Hudha, A. M. (2002) „Analisis Pendidikan Ganesha Singaraja
Pengelolaan Praktikum Biologi‟, Indonesia, 3(2), pp. 446–459.
Analisis Pengelolaan Praktikum

27

Anda mungkin juga menyukai