Anda di halaman 1dari 5

NAMA: DAMULYA FITRI ANNISA; ;

NIM; :: 18112141; ;
PRODI: D3 KEPERAWATAN

TUGAS : MATERNITAS KEPERAWATAN

1. Ukuran-ukuran kepala
ukuran muka
belakang
 diameter suboccipito bregmatika (dari foramen magnum keubun-ubun
besar) 9,5 cm
 diameter suboccipito frontalis (dari foramen magnum ke pangkal
hidung) 11 cm
 diameter fronto occipitalis (dari pangkal hidung ke titik yang terjauh
pada belakang kepala) 12 cm
 diameter mento occipitalis (dari dagu ketitik yang terjauh dibelakang
kepala) 13,5 cm
 diameter submento bregmatika (dari bawah dagu ke ubun-ubun besar)
9,5 cm
gambar:
2. bentuk-bentuk panggul

3. ukuran-ukuran panggul
a. pintu atas panggul (PAP)
 dibentuk olrh promontorium korpus vertebra sacral 1, linea
inniminata (linea terminalis) dan pinggir atas simfisis pubis
 konjugata anatomica : panjang jarak dari pinggir atas simfisis ke
promontorium (lebih kurang 11,5 cm)
 konjugata vera : panjang jarak dari pinggir posterior simfisis ke
promontorium (lebih kurang 11 cm)
 diameter transversa : jarak terjauh garis melintang pada pintu atas
panggul / linea terminalis (lebih kurang 13 cm)
 diameter oblikua : garis dari artikulasio sakroiliaka ketitik persekutuan
antara diameter transversa dan konjugata vera dan diteruskan ke linea
innominate (lebih kurang 12,5 cm)
 konjugata diagonalis : jarak bagian bawah simfisis sampai ke
promontorium (12,5 cm)
 konjugara vera : konjugata diagonalis (1,5 cm)
 konjugata obstetric : jarak dari bagian dalam tengah simfisis ke
promontorium

b. pintu tengah panggul (PTP)


 merupakan bidang sejajar spina ischiadica
 merupakan bidang dimensi pelvik terkecil yang menjadi bagian yang
penting pada proses engagement pada janin
 diameter interspinosus= 10 cm atau lebih, dan merupakan diameter
terkecil dari pelvis
 diameter anteroposterior melalui level spina ischiadica normalnya
berukuran sekurang-kurangnya 11,5 cm
 komponen posteriornya antara titik tengah diameter interspinarum
dengan sacrum – diameter sagitalis posterior yang sekurang-
kurangnya berukuran 4,5 cm

c. pintu bawah panggul (PBP)


 tersusun atas 2 bidang datar berbentuk segi tiga, yaitu bidang yang
dibentuk oleh garis antara kedua buah tuberositas ossis ischia dengan
ujung os coccygeus dan bagian bawah simfisis (area dibawah arkus
pubis), batas lateralnya adalah ligamentum sakroiskiadika dan
tuberositas ischium
 pinggir bawah simfisis berbentung lengkung kebawah dan merupakan
sudut (arkus pubis)- N: 90 derajat atau lebih sedikit
 tiga diameter pintu bawah panggul yang biasa digunakan yaitu:
anteroposterior, transversal, dan sagittal posterior

4. Hormon yang dihasilkan oleh plasenta


Plasenta menghasilkan hormon-hormon sebagai berikut:

a. Sintesis hormon polypeptide:human chorionic gonadotropin(hcg), human


placenta lactogen (hpl)
b. Hormon-hormon protein: chorionic adrenocorticotropin (cacth), chorionic
thyrotropin (ct), relaksin, parathyroid hormone related protein (pthrp), growth
hormone variant (hgh-v)
c. Hormon-hormon peptide: neuropeptide –y (npy), inhibin, aktivin
d. Hypotalamus- like releasing hormone (gnrhp): gonadotropin-releasing
hormone(gnrh), corticotropin releasing hormone (crh), thyrotropin-releasing
hormone (crth) dan growth hormone- releasing hormone (ghrh)
e. Hormon steroid: progesteron, estrogen

5. Fungsi hormon etrogen dan progesteron untuk ibu dan


bayi(janin) Fungsi hormon estrogen selama kehamilan meliputi:

1. Membentuk pembuluh darah baru untuk menyalurkan nutrisi ke janin.


2. Membantu dalam pemberian nutrisi yang dibutuhkan janin untuk berkembang.
3. Mendukung perkembangan janin.
4. Meningkatkan aliran darah dalam tubuh, termasuk aliran darah ke kulit,
sehingga menimbulkan kesan glowingpada beberapa ibu hamil.

Fungsi hormon progesteron selama kehamilan:

1. Menjaga otot rahim tetap rileks selama kehamilan berlangsung.


2. Menjaga ketebalan dinding rahim selama janin berkembang.
3. Menjaga sistem kekebalan tubuh terhadap kehadiran janin di tubuh.
4. Menyiapkan payudara untuk memproduksi asi.

Anda mungkin juga menyukai