Tujuan nasional tersebut adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
pembangunan kesehatan.
Oleh karena itu, setiap kegiatan dan upaya untuk meningkatkan derajat
dengan mengikutsertakan masyarakat secara luas yang mencakup upaya promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif yang bersifat menyeluruh terpadu dan
berkesinambungan
perubahan yang sifat dan eksistensinya sangat berbeda jauh dari teks yang
Pesatnya kemajuan teknologi kesehatan dan teknologi informasi dalam era global
adalah bagaimana cara mengobati bila terkena penyakit. Hal itu tentu akan
Selain itu, sudut pandang para pengambil kebijakan juga masih belum
Untuk itu, sudah saatnya kita melihat persoalan kesehatan sebagai suatu
faktor utama dan investasi berharga yang pelaksanaannya didasarkan pada sebuah
paradigma baru yang biasa dikenal dengan paradigma sehat, yakni paradigma kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan
sakit.
Oleh karena itu, perlu dibentuk kebijakan umum kesehatan yang dapat
dilaksanakan oleh semua pihak dan sekaligus dapat menjawab tantangan era
1 SANITASI MAKANAN
Setiap orang dan/atau badan hukum yang memproduksi, mengolah, serta mendistribusikan makanan
dan minuman yang diperlakukan sebagai makanan dan minuman hasil teknologi rekayasa genetik yang
diedarkan harus menjamin agar aman bagi manusia, hewan yang dimakan manusia, dan lingkungan.
3 hygiene
Kebudayaan Yunani, Dewi pencegah penyakit (Hygea): ilmu untuk membentuk dan menjaga kesehatan
(Streeth, J.A. and Southgate,H.A, 1986).
Cara hidup yang sehat secara jasmani, rohani dan lingkungan sosial,
Upaya penyediaan makanan yang sehat, dan terbebas dari pencemaran akibat dari gangguan bakteri,
serangga, dan binatang lainnya.
Upaya memelihara persediaan makanan tetap terpelihara, aman dari gangguan yang menyebabkan
kerusakan dalam bentuk pembusukan dan kerusakan lain yang membahayakan bagi kesehatan manusia.
“Hygiene sanitasi adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan
perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan”
(KepMenkes No.942/2002)
4 Sanitasi Makanan
Sanitasi merupakan upaya melakukan pencegahan terjangkitnya penyakit melalui kegiatan usaha
kesehatan lingkungan hidup manusia, dengan cara mengendalikan dan meminimalkan faktor-faktor
lingkungan yang merupakan mata rantai terjadinya pencemaran.
sanitation is the prevention od diseases by eliminating or controlling the environmental factor which
from links in the chain of tansmission (Ehler & Steel).
Terkait dengan sanitasi makanan, upayanya meliputi:
Upaya menjaga pemeliharaan kesehatan orang, makanan, kebersihan tempat kerja dan peralatan
Agar bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya.
Upaya pengendalian terhadap penyediaan makanan dari sisi terpenuhinya sanitasi dan hygienitas,
meliputi kegiatan: pengadaan, penerimaan bahan makanan, pencucian, peracikan, pembuatan,
pengolahan (pengubahan bentuk), penempatan, pengemasan, penyimpanan, pengangkutan, penyajian
Pemeriksaan secara terus menerus sejak proses awal dari makanan sangat diperlukan untuk mencegah
terjadinya gangguan kesehatan pada konsumen.
Tidak ada perubahan fisik yang tidak diinginkan akibat pengaruh enzym, mikroba, binatang pengerat,
serangga, parasit, kerusakan akibat tekanan, pembekuan, pemanasan, pengeringan dll.
Pengawasan terhadap sumber daya dibidang kesehatan dan upaya kesehatan (psl.182): , dilakukan oleh:
Menteri Kesehatan,
Masyarakat
Pelanggaran:
Penularan/terjangkitnya penyakit yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan manusia akibat dari
pencemaran makanan,
9 Kontaminasi Makanan
Adanya bahan atau organisme berbahaya dalam makanan secara tidak sengaja yang disebut
kontaminan.
Terjadinya luka akut, sakit kronis bahkan kematian, bagi yang mengkonsumsinya.
Hewani: daging sapi yang makan sampah, ikan/kerang yang mengandung logam berat, keong racun, dll
Nabati: sayuran atau bumbu yang tercemar mikroba dari tanah/air/udara , kontaminasi insektisida.
Kontaminasi Silang: akibat dari air pencuci, peralatan, orang yang menjamah makanan pada saat
persiapan, pengolahan/ pemasakan, maupun saat peracikan, dan penyajian.