Pedoman Berbasis Bukti untuk Perawatan dan

Pemeliharaan Gigi Tiruan Lengkap: Publikasi American

College dari Prostodontis

Abstrak
Tingkat edentulisme saat ini diperkirakan antara 7% dan 69% dari populasi orang dewasa
secara internasional. Di Amerika Serikat, saat kejadian edentulisme terus menurun,
pertumbuhan populasi yang cepat ditambah dengan kondisi ekonomi saat ini menunjukkan
bahwa edentulisme dan penggunaan gigitiruan konvensional akan terus berlanjut pada nomor
saat ini atau lebih tinggi. Sayangnya, pedoman berbasis bukti untuk perawatan dan
pemeliharaan protesa gigitiruan lengkap yang bisa dilepas tidak ada. Pada tahun 2009,
American College of Prosthodontists (ACP) membentuk gugus tugas untuk menetapkan
pedoman berbasis bukti untuk perawatan dan pemeliharaan gigi palsu lengkap. Gugus tugas
terdiri dari anggota ACP, Akademi Kedokteran Gigi Umum, Dewan Asosiasi Gigi Amerika
(ADA) untuk Urusan Ilmiah, American Dental Hygienists ’ Asosiasi, Asosiasi Laboratorium
Gigi Nasional, dan perwakilan dari Kesehatan Konsumen GlaxoSmithKline. Proses
peninjauan meliputi penilaian lebih dari 300 abstrak dan pemilihan lebih dari 100 artikel yang
memenuhi kriteria inklusi ulasan ini. Gugus tugas meninjau sinopsis literatur dan
merumuskan 15 pedoman berbasis bukti untuk perawatan dan pemeliharaan gigi tiruan.
Pedoman ini adalah ditinjau oleh para ahli klinis dari organisasi yang berpartisipasi dan
dipublikasikan di Februari 2011 edisi The Journal of American Dental Association untuk luas
distribusi ke komunitas gigi. Pedoman ini mencerminkan pandangan tugas memaksa.

Kata kunci:
Gigi palsu; edentulisme; biofilm; perekat;
pembersih gigitiruan; pelapisan ulang gigi tiruan; gigi tiruan
rebasing; perbaikan gigi tiruan; memakai gigi tiruan;
stomatitis

Diperkirakan antara 7% dan 69% populasi pertumbuhan dalam populasi sangat

orang dewasa secara internasional
dipengaruhi oleh edentulisme lengkap,
yaitu didefinisikan sebagai kehilangan
semua gigi permanen.1 Selain itu, 26%
dari populasi A.S. antara usia 65 dan 74
tahun adalah edentulous, dan pendapatan
rendah dan tingkat pendidikan memiliki
korelasi tertinggi dengan kehilangan gigi.
Sementara kejadian edentulisme lengkap
di Amerika Serikat terus menurun (sekitar
6% antara 1988 dan 2000,5 melanjutkan
menunjukkan bahwa tingkat edentulisme
akan tetap konstan atau meningkat selama
beberapa dekade berikutnya.6 Namun,
dengan meningkatnya kebutuhan dan
permintaan yang diharapkan untuk layanan
gigi tiruan lengkap, ada beberapa pedoman
yang diterbitkan tentang perawatan harian
dan jangka panjang dan pemeliharaan gigi
tiruan lengkap prostesis.
Metode
Pada 2009, American College of
Prosthodontists (ACP) membentuk gugus
tugas untuk mengembangkan kontemporer,
berbasis bukti pedoman untuk perawatan
dan pemeliharaan gigi palsu lengkap.
Gugus tugas ini terdiri dari individu yang
mewakili ACP, the Dewan Urusan Ilmiah
Asosiasi Gigi Amerika, Akademi
Kedokteran Gigi Umum, Gigi Amerika
Asosiasi Hygienists, National Association
of Dental Laboratorium, dan perwakilan
dari GlaxoSmithKline Consumer
Healthcare.
Pencarian literatur dilakukan oleh anggota
gugus tugas menggunakan PubMed,
EMBASE, referensi prostodontik yang
dikenal dan materi yang diperoleh dari
Pusat Pengendalian Penyakit A.S. di A.S.
dan Pencegahan. Cari kata-kata dan
Subyek Medis MEDLINE Judul untuk
pencarian termasuk istilah "gigi tiruan
lengkap," "edentulism" dan berbagai
kombinasi istilah tersebut dan yang
berikut: "biofilm," "perekat," "pembersih,"
"membersihkan," "relines," "rebases,"
"perbaikan," "nocturnal (atau
berkelanjutan) pakai, "" stomatitis, "dan"
pemeliharaan. " Abstrak dari jenis artikel
berikut ditinjau: Ulasan Cochrane, ulasan
sistematis, ulasan literatur umum, meta-
analisis, uji coba terkontrol secara acak, uji
klinis prospektif, studi crosssectional, studi
kohort retrospektif dan in vitro studi yang
memperkenalkan pendekatan baru untuk
evaluasi tema. Lebih dari 300 abstrak
ditinjau, dan menetapkan inklusi dan
kriteria pengecualian memungkinkan
identifikasi 150 manuskrip,
yang ditinjau oleh anggota ACP. Kriteria
inklusi termasuk:
 uji klinis yang melibatkan lebih
dari 10 peserta;
 uji klinis berdurasi lebih dari 7
hari;
 uji coba crossover dengan atau
tanpa periode pencucian.
Anggota gugus tugas ACP meninjau
abstrak dan dikeluarkan dari penilaian
lebih lanjut studi-studi yang tidak
memenuhi kriteria inklusi. Anggota gugus
tugas yang sama dicetak dan mengulas
artikel teks lengkap dan mengumpulkan
semua data dari naskah tentang matriks
tinjauan naskah. Peninjau merangkum data
untuk diskusi oleh seluruh gugus tugas.
Lebih 120 manuskrip dimasukkan dalam
ulasan ini. Setelah meninjau gugus tugas
anggota melakukan analisis cermat naskah,
mereka memberikan ringkasan untuk
semua satuan tugas
anggota untuk ditinjau, dan pertemuan
diadakan di Sekolah Kedokteran Gigi,
University of North Carolina Chapel Hill,
pada bulan Mei 2010 untuk
mengembangkan pedoman. Setelah
pertemuan dan banyak panggilan
konferensi, dokumen yang mengikuti
dikembangkan dan
disetujui oleh anggota gugus tugas.
Dokumen ini memberikan dokter praktek
dengan pedoman berbasis bukti untuk
perawatan dan pemeliharaan gigi palsu
lengkap. Di bagian utama dokumen,
dokumen pedoman dilaporkan dalam huruf
tebal diikuti segera oleh dokumentasi
pembuktian.
Dokumen ini telah didistribusikan kepada
komunitas yang diminati untuk ditinjau
dan diinput, dan selanjutnya dokumen ini
dikembangkan untuk distribusi.
Dokumen ini telah didistribusikan kepada
komunitas yang diminati untuk ditinjau
dan diinput, dan selanjutnya dokumen ini
dikembangkan untuk distribusi.
Pedoman untuk perawatan dan
pemeliharaan gigi palsu
Berdasarkan bukti terbaik yang tersedia,
berikut ini adalah pedoman untuk
perawatan dan pemeliharaan gigi palsu:
1. Pengangkatan biofilm bakteri harian
secara hati-hati di rongga mulut dan
gigi palsu lengkap adalah sangat
penting untuk meminimalkan stomatitis
gigi tiruan dan untuk membantu
berkontribusi pada kesehatan mulut
dan umum yang baik.
2. Untuk mengurangi kadar biofilm dan
bakteri dan jamur yang berpotensi
berbahaya, pasien yang memakai gigi
palsu harus melakukannya pengikut:
(a) Gigi palsu harus dibersihkan setiap
hari dengan merendam dan menyikat
dengan gigitiruan nonabrasif yang
efektif pembersih.
(B) Pembersih gigitiruan HANYA harus
digunakan untuk membersihkan gigi
palsu di luar mulut.
(c) Gigitiruan harus selalu dibilas
secara menyeluruh setelah direndam
dan disikat dengan pembersihan
gigitiruan solusi sebelum dimasukkan
kembali ke dalam rongga mulut. Selalu
ikuti instruksi penggunaan produk.
3. Meskipun buktinya lemah, gigi palsu
seharusnya dibersihkan setiap tahun
oleh dokter gigi atau profesional gigi
menggunakan pembersih ultrasonik
untuk meminimalkan akumulasi biofilm
dari waktu ke waktu.
4. Gigi palsu tidak boleh ditempatkan
dalam air mendidih.
5. Gigi palsu tidak boleh direndam
dalam pemutih natrium hipoklorit, atau
dalam produk yang mengandung
natrium hipoklorit, untuk periode yang
melebihi 10 menit. Penempatan gigi
palsu dalam larutan natrium hipoklorit
selama beberapa periode lebih dari 10
menit dapat merusak gigi palsu.
6. Gigi palsu harus disimpan setelah
direndam dalam air membersihkan,
bila tidak diganti dalam rongga mulut,
untuk menghindari bengkok.
7. Perekat gigitiruan, bila digunakan
dengan benar, dapat meningkat
retensi dan stabilitas gigi palsu dan
membantu menyegel mengeluarkan
akumulasi partikel makanan di bawah
gigi palsu, bahkan pada gigi palsu
yang pas
8. Dalam studi kualitas kehidupan,
peringkat pasien menunjukkan hal itu
perekat gigitiruan dapat meningkatkan
pemakai gigitiruan persepsi dalam retensi,
stabilitas, dan kualitas hidup;
Namun, ada cukup bukti bahwa perekat
meningkatkan fungsi pengunyahan.
9. Bukti mengenai efek dari perekat
gigitiruan pada jaringan mulut saat
digunakan untuk periode lebih lama dari 6
bulan kurang. Dengan demikian,
penggunaan yang panjang dari perekat
gigitiruan tidak boleh dipertimbangkan
tanpa penilaian berkala terhadap kualitas
gigitiruan dan kesehatan pendukung
jaringan oleh dokter gigi, prostodontis,
atau profesional gigi.
10. Penggunaan yang tidak benar dari
perekat gigitiruan yang mengandung seng
mungkin
memiliki efek sistemik yang merugikan.
Oleh karena itu, sebagai tindakan
pencegahan, perekat gigitiruan yang
mengandung seng harus dihindari.
11. Perekat gigitiruan hanya boleh
digunakan secukupnya jumlah (tiga atau
empat dollops seukuran kacang) pada
setiap gigi palsu untuk memberikan retensi
dan stabilitas tambahan yang memadai ke
prostesis.
12. Perekat gigitiruan harus sepenuhnya
dihapus dari prostesis dan rongga mulut
setiap hari.
13. Jika diperlukan peningkatan jumlah
perekat mencapai tingkat retensi gigi
tiruan yang sama, yaitu pasien harus
mengunjungi dokter gigi atau profesional
gigi untuk mengevaluasi
kesesuaian dan stabilitas gigi palsu.
14. Sementara penelitian yang ada
memberikan hasil yang bertentangan, itu
tidak direkomendasikan bahwa gigi palsu
harus dipakai terus menerus (24 jam per
hari) dalam upaya untuk mengurangi atau
meminimalkan stomatitis gigi tiruan.
15. Pasien yang memakai gigi palsu harus
diperiksa setiap tahun oleh dokter gigi,
prostodontis, atau profesional gigi untuk
pemeliharaan kesesuaian dan fungsi gigi
tiruan yang optimal, untuk evaluasi lesi
oral dan keropos tulang, dan untuk
penilaian status kesehatan mulut.
Edentulism: hubungannya dengan
lisan dan kesehatan sistemik
Kesehatan mulut pasien yang benar-
benar edentulous adalah faktor
signifikan terkait dengan kualitas
hidup, nutrisi, interaksi sosial dan
kesehatan sistemik umum pasien yang
memakai gigitiruan. (untuk ulasan,
lihat Felton7). Meskipun sering tidak
mengancam jiwa, kehadiran biofilm
oral pada gigi palsu lengkap telah
dikaitkan dengan gigi tiruan stomatitis,
serta dengan yang lebih serius kondisi
sistemik, terutama pada lansia yang
tergantung. Laporan yang diterbitkan
mengenai hubungan antara kesehatan
mulut dan penyakit sistemik pada
pasien edentulous, edentulous
sebagian dan dentate meningkat.
Bakteri oral telah terlibat dalam
endokarditis bakteri, 8-10 pneumonia
aspirasi, 11-20 penyakit paru obstruktif
kronik, 21 infeksi pernafasan umum
saluran22 dan penyakit sistemik
lainnya.23,24 Ulasan yang sangat baik
dari potensi patogenik dari plak
gigitiruan telah dipublikasikan.25,26
Sebuah laporan 2008 oleh Ishikawa
dan rekannya27 mengindikasikan hal
itu pembersihan profesional gigi tiruan
lengkap mingguan (menyikat,
membersihkan gigi palsu dengan sikat
gigitiruan, irigasi ultrasonik gigitiruan
dengan pembersih gigitiruan,
swabbing jaringan mulut dengan sikat
spons) secara signifikan mengurangi
beberapa bakteri mulut strain bila
dibandingkan dengan desinfeksi kimia
harian metode, dan menyarankan ini
menjadi strategi yang layak untuk
mengurangi pneumonia aspirasi pada
lansia yang tergantung. Jelas, bukti
semakin meningkat mengenai
hubungan antara yang benar
kebersihan gigi tiruan lengkap dan
kesehatan sistemik keseluruhan.
Biofilm gigi tiruan
Gigi palsu menumpuk plak, noda dan
kalkulus mirip dengan pertumbuhan gigi
alami. Gagal membersihkan akumulasi
yang benar biofilm dari gigi palsu
dikaitkan dengan peningkatan kejadian
stomatitis gigitiruan terlokalisasi 28-30
selain penyakit sistemik yang lebih serius
disebutkan sebelumnya. Plak gigi tiruan
adalah agregat kompleks bakteri mulut,
jamur, dan organisme lain; diperkirakan
mengandung lebih dari 1011 organisme
per miligram (berat basah) 24 yang
melibatkan lebih dari 30 berbeda spesies.
Sementara ada konsensus umum bahwa
komposisi dari plak gigitiruan mirip
dengan plak pada pasien dentat, 32
biomassa dapat bervariasi antara individu
dan antara situs di rongga mulut dan situs
di gigi palsu
Juga telah ditentukan bahwa biofilm gigi
menumpuk lebih mudah pada permukaan
gigitiruan kasar daripada pada yang halus.
Di sebuah studi in vitro oleh Charman dan
rekannya, 33 gigitiruan akrilik sampel
resin disiapkan untuk empat tingkat
permukaan yang berbeda kekasaran,
setelah itu Streptococcus oralis dikultur
pada sampel. Daerah spesifik dari resin
akrilik diamati dengan menggunakan
mikroskop selama delapan titik waktu
inkubasi (inokulasi periode 5 jam).
Kekasaran permukaan bervariasi dari nilai
rata-rata kekasaran sangat tinggi (Ra) 0,07
mikron, hingga menyikat dengan mesin
penyikat mekanis (sikat gigi Oral-B soft)
dengan baking soda (nilai Ra 0,29 μm),
untuk menyikat dengan mesin yang sama
menggunakan pasta gigi silika (nilai Ra
0,38 μm), untuk pengamplasan dengan
kertas silikon karbida (nilai Ra 1,14 μm).
Studi ini menunjukkan bahwa ada
peningkatan cakupan
gigi tiruan dengan bakteri Streptococcus
seiring dengan meningkatnya kekasaran
permukaan, dan gigi tiruan yang berbasis
akrilik lebih kecil kemungkinannya untuk
tumbuh organisme daripada resin yang
disembuhkan dengan dingin pangkalan.
Penelitian ini mungkin memiliki efek
signifikan pada kemanjuran pembersihan
gigi tiruan, kebersihan gigi tiruan umum
dan reformasi biofilm dari berbagai
rejimen pembersihan, dan hasilnya
menunjukkan itu pembersih non-abrasif
dapat menawarkan rejimen yang lebih
tepat. Perawatan harus diambil untuk tidak
menggaruk permukaan yang diproses
Stomatitis gigi tiruan Penghapusan
harian hati-hati dari biofilm bakteri
hadir di rongga mulut dan gigi palsu
lengkap adalah yang terpenting
Penting untuk meminimalkan
stomatitis gigi tiruan dan untuk
membantu berkontribusi untuk
kesehatan mulut dan umum yang baik.
Stomatitis gigitiruan adalah kejadian
umum pada pemakai gigitiruan,
menghasilkan area eritema di bawah
gigitiruan. Etiologinya multifaktorial,
dan mungkin terkait dengan lokal dan
faktor sistemik.34 Untuk ulasan
tentang topik ini, lihat Loewy.35
Sebanyak 67% dari pemakai gigitiruan
yang ada diperkirakan memiliki
Stomatitis gigitiruan terkait Candida.36
Peran Candida albicansin patogenesis
stomatitis gigitiruan telah baik
diselidiki, dan beberapa strain Candida
telah ditemukan untuk mengisi basis
gigi tiruan, serta jaringan mulut.30
Baru-baru ini, Campos et al37
mengumpulkan sampel dari keduanya
jaringan mulut dan daerah yang sesuai
pada permukaan intaglio gigi palsu
pada pasien yang sehat (tidak punya
peradangan), dan dari pasien dengan
stomatitis gigi tiruan. Mereka
mengidentifikasi 82 spesies bakteri
pada pasien sehat dan pasien
stomatitis gigi tiruan, termasuk tiga
jenis Candida sp. Namun, 26 filum
bakteri hanya ditemukan di yang sehat
pemakai gigitiruan (dengan
representasi yang kuat dari
Streptococcus sp), sementara 32 filum
secara eksklusif ditemukan pada
mereka penderita stomatitis gigi tiruan.
basis gigi tiruan atau gigi tiruan palsu
prostetik akrilik; Namun, satu perlu
memahami bahwa permukaan intaglio dari
basis gigitiruan, permukaan yang
bersentuhan dengan jaringan mulut, tidak
pernah dipoles.
Kelompok stomatitis diwakili oleh
Streptococcus sp (23%), Atopobium sp
(16%), dan Prevotella sp (11%). C.
albicans diidentifikasi sebagai yang
utama spesies jamur dalam kelompok
stomatitis, sementara ada keragaman
yang lebih besar dari tiga Candida sp
ditemukan pada populasi yang sehat
(C. albicans, 22%; Candida glabrata,
54%; Candida tropicalis, 24%). Para
penulis menyimpulkan bahwa
tampaknya ada perbedaan biofilm
hadir pada subjek sehat dan pada
mereka yang memiliki gigi tiruan
stomatitis. Stomatitis gigitiruan adalah
penyakit yang kronis dan multifaktorial,
dan cenderung kompromi kualitas
hidup pasien edentulous.
Memberantas penyakit ini
membutuhkan perawatan dari kedua
jaringan mulut dan protesa yang bisa
dilepas.
Pembersihan gigitiruan Untuk
mengurangi kadar biofilm dan bakteri
dan jamur yang berpotensi berbahaya,
pasien yang memakai gigi palsu harus
melakukan itu berikut: Gigi palsu harus
dibersihkan setiap hari dengan
merendam dan menyikat gigi dengan
pembersih gigitiruan nonabrasif yang
efektif. Pembersih gigi tiruan HANYA
harus digunakan untuk membersihkan
gigi palsu di luar mulut. Gigi palsu
harus selalu dibilas setelahnya
berendam dan menyikat gigi dengan
larutan pembersih gigitiruan sebelum
dimasukkan kembali ke dalam rongga
mulut. Selalu ikuti instruksi
penggunaan produk. Meskipun
buktinya lemah, gigi palsu seharusnya
dibersihkan setiap tahun oleh dokter
gigi atau profesional gigi pembersih
ultrasonik untuk meminimalkan
akumulasi biofilm waktu. Gigi palsu
tidak boleh ditempatkan dalam air
mendidih. Gigi palsu tidak boleh
direndam dalam natrium hipoklorit
pemutih, atau dalam produk yang
mengandung natrium hipoklorit, untuk
periode yang melebihi 10 menit.
Penempatan gigi palsu di larutan
natrium hipoklorit untuk periode lebih
lama dari 10 menit dapat merusak gigi
palsu. Gigi palsu harus disimpan
direndam dalam air setelah
dibersihkan, ketika tidak diganti dalam
rongga mulut, untuk menghindari
lengkungan. Karena hubungan yang
pasti antara biofilm dengan stomatitis,
dokter gigi dan penyedia layanan
kesehatan harus memberikan instruksi
dengan seksama pasien edentulous
dalam metode yang tepat untuk
membersihkan dan memelihara gigi
palsu. Pertanyaan penting yang belum
terjawab adalah apa yang
mendefinisikan gigi tiruan lepasan
“bersih”
Karakteristik pembersih gigitiruan yang
ideal harus mencakup yang berikut ini
Setidaknya, harus menunjukkan
aktivitas antibiofilm untuk menghapus
biofilm dan noda dan harus antibakteri
dan antijamur untuk meminimalkan
tingkat biofilm dan berpotensi patogen
berbahaya dalam biofilm di bawah ini
relevan secara klinis tingkat; namun,
level yang dapat diterima ini belum
didefinisikan. Itu harus tidak beracun
Itu harus kompatibel dengan bahan Ketiga, Cochrane Review pada
gigi tiruan, dan harus tidak intervensi untuk membersihkan gigi
memodifikasi (kasar) atau menurunkan palsu baru-baru ini diterbitkan oleh de
permukaan akrilik resin gigi tiruan Souza et al.40 Setelah perbandingan
dasar atau gigi palsu. Itu harus akting yang cermat dari enam uji klinis dalam
pendek (≤8 jam). Itu harus mudah Cochrane Review41-46 ini para
digunakan untuk pasien atau penulis menyarankan bahwa tidak ada
pengasuh. Seharusnya memiliki rasa bukti bahwa metode pembersihan
yang dapat diterima (atau tidak ada). gigitiruan apa pun lebih bermanfaat
Itu harus hemat biaya. daripada metode lainnya kesehatan
jaringan yang mengandung gigitiruan
Tiga literatur ulasan tentang atau memiliki tingkat yang lebih tinggi
pembersih gigitiruan diidentifikasi oleh kepuasan atau preferensi pasien
satuan tugas. Ulasan Abelson's 38 daripada orang lain.
berfokus pada literatur yang diterbitkan
antara tahun 1936 dan 1983. Ulasan Menyikat dengan krim dan pasta gigi
Abelson menggambarkan sifat plak palsu: Tiga in vivo
gigi tiruan dan perannya dalam oral. penelitian mempertimbangkan kemanjuran
penyakit. Selain itu, Abelson meninjau pasta gigitiruan dalam menghilangkan
perkembangan pembersih gigitiruan, biofilm. Dills et al41 menyarankan agar
mekanisme pembersihan dan menyikat gigi dengan pasta gigi palsu
kemanjurannya. Ulasan Abelson lebih rendah dibandingkan dengan
menyarankan penggunaan abrasif penggunaan pembersih effervescent atau
pasta mungkin merupakan metode penggunaan pembersih yang sama diikuti
yang paling manjur untuk pembersihan oleh menyikat pasta. Panzeri et al42
gigitiruan, bahwa solusi hipoklorit menunjukkan bahwa menyikat dengan dua
sangat efektif tetapi berpotensi jenis pasta (satu antibakteri dan satu
merusak prostesis, dan standar baru dengan fluorosurfaktan) mengurangi
untuk mengevaluasi Pembersih massa biofilm ketika dibandingkan dengan
gigitiruan dibutuhkan. Review kedua menyikat dengan air; Namun, menyikat
oleh Nikawa et al39 berfokus pada dengan pasta tidak berdampak pada
literatur diterbitkan antara 1979 dan kolonisasi Candida sp. Akhirnya, Barnabe
1995. Ulasan ini membahas lebih dkk. 43 membandingkan menyikat gigi
banyak dari 20 artikel yang palsu dengan kelapa sabun diikuti dengan
mengevaluasi kemanjuran pembersih berendam dalam natrium hipoklorit
gigitiruan dan menetapkan bahwa (NaOCl) (10 menit) untuk menyikat
hasil yang diperoleh sangat tergantung dengan sabun dan berendam dalam air.
pada metode yang digunakan untuk Studi crosssectional ini menunjukkan
mengevaluasi metode pembersihan bahwa kedua perawatan mengurangi level
yang dipilih. Nikawa et al, 39 seperti stomatitis gigi tiruan, tetapi tidak ada
Abelson, 38 menyerukan pengobatan yang mengurangi kadar
pengembangan a metode standar Candida sp yang dikultur dari prostesis.
untuk evaluasi pembersih gigitiruan
Demikianlah, Candida sp tampaknya tahan ultrasonik di gigi kantor belum
terhadap debridemen mekanik dari diselidiki.
dasar gigi tiruan. Metode pembersihan
gigitiruan lain tampaknya lebih unggul Peringatan terkait dengan
daripada metode ini, dan abrasif dari pasta penggunaan pembersih gigitiruan:
gigi tiruan adalah dari perhatian. Di 2008 Administrasi Makanan dan
Obat AS59 (FDA) dikeluarkan
Pembersihan ultrasonik: persyaratan bagi produsen pembersih
Pembersihan ultrasonik gigi palsu gigitiruan untuk direvisi pelabelan
terjadi sering di kantor gigi dan mereka mengenai konten, dan untuk
laboratorium gigi. Mode aksi perangkat mempertimbangkan alternatif untuk
ultrasonik unik karena mereka jenis bahan yang ada di kelas produk
menghasilkan gelombang suara ini. Ini tindakan itu sebagai respons
ultrasonik (20 hingga 120 kHz), yang terhadap 73 reaksi parah, termasuk
menciptakan rongga mikroskopis setidaknya satu kematian, terkait
(gelembung) yang tumbuh dan dengan pembersih gigitiruan. Bahan
meledak. Ini ledakan menciptakan khusus yang diidentifikasi, persulfat,
rongga yang menghasilkan area isap diketahui menyebabkan reaksi alergi.
yang terlokalisasi. Bahan yang Persulfat digunakan dalam pembersih
melekat pada gigitiruan dilonggarkan gigitiruan sebagai bagian dari
dan dihilangkan dengan aksi ini. pembersihan dan proses pemutihan.
Tindakan ini umumnya dikenal sebagai Gejala reaksi persulfat termasuk :
"kavitasi." Dua jenis solusi  iritasi jaringan;
representatif yang tersedia secara  kerusakan jaringan;
komersial untuk digunakan dalam  ruam;
pembersih ultrasonik adalah BioSonic  gatal-gatal;
Enzimatik (Coltene / Whaledent,  kelembutan gusi;
Cuyahoga Falls, OH), yang `
 masalah pernapasan;
mengandung deterjen nonionik, enzim
 tekanan darah rendah.
protease dan 400 bagian per juta
isopropil alkohol, dan Ultra-Kleen FDA mencatat bahwa reaksi lain
(Sterilex, Hunt Valley, MD), yang mungkin merupakan akibat dari
membutuhkan pencampuran dua penyalahgunaan produk oleh pasien.
solusi itu menghasilkan pembentukan Persyaratan tersebut secara khusus
pembersih alkali-peroksida. melibatkan revisi label untuk
Menariknya, sementara pembersihan memastikan bahwa pemakai gigitiruan
ultrasonik menunjukkan sangat pahami bahwa produk ini hanya untuk
peningkatan tingkat pembunuhan digunakan ketika gigi palsu berada di
bakteri, tak satu pun dari dua solusi ini luar mulut. Gejala yang terkait dengan
diuji sepenuhnya bakterisida.57,58 penyalahgunaan pembersih gigitiruan
Tinjauan literatur menunjukkan bahwa dapat mencakup:
penggunaan gigi tiruan lain yang  kerusakan pada kerongkongan;
tersedia secara komersial pembersih
 sakit perut;
bersamaan dengan pembersihan
  terbakar;
 masalah pernapasan;
 tekanan darah rendah;
 kejang; pemutihan jaringan;
 Pendarahan di dalam;
 muntah.
Metode pembersihan gigi tiruan
alternatif: Saat ini, ada Berikut adalah
beberapa teknik yang mensterilkan
gigi palsu lengkap berikut penggunaan
intraoral. Microwave iradiasi gigi palsu
direndam dalam air steril pada 650
Watt selama tiga menit mensterilkan
gigi palsu tanpa menyebabkan
degradasi permukaan prostesis.
Namun, efek jangka panjang dari
teknik ini belum diselidiki.60-63 Selain
itu, mendidih dari basis gigitiruan
memiliki telah terbukti merusak basis,
menjadikannya tidak dapat digunakan.
Semua lainnya bentuk pembersihan
gigitiruan tampaknya mengurangi
bakteri dan biofilm jamur, tetapi hanya
mendisinfeksi prostesis. Dari produk
perendaman tersedia, NaOCl mungkin
merupakan produk paling efektif yang
tersedia, tetapi hanya jika digunakan
dengan benar (10 menit berendam).
Merendam gigi palsu untuk periode
waktu yang lama (yaitu, semalam) di
NaOCl dapat menurunkan komponen
resin akrilik, menyebabkan perubahan
warna (penerangan), dan karenanya
harus dihindari. Selain itu, setelah
dibersihkan, gigi palsu harus tetap ada
direndam dalam air untuk mencegah
pengeringan alas yang berlebihan,
dengan hasil lengkungan prostesis
yang dihasilkan.
Perawatan dan manajemen gigi
tiruan
Perekat gigitiruan, bila digunakan
dengan benar, dapat meningkatkan
retensi dan stabilitas gigi palsu dan
membantu menyegel gigi palsu
akumulasi partikel makanan di bawah
gigi palsu, bahkan di gigi palsu yang
pas. Dalam studi kualitas hidup, 88
peringkat pasien menunjukkan hal itu
perekat gigitiruan dapat meningkatkan
persepsi retensi, stabilitas, dan
kualitas hidup pemakai gigitiruan;
namun, tidak ada bukti yang cukup
bahwa perekat meningkatkan fungsi
pengunyahan. Bukti mengenai efek
perekat gigitiruan pada jaringan mulut
bila digunakan untuk periode lebih dari
6 bulan kurang. Dengan demikian,
penggunaan yang panjang dari
perekat gigitiruan harus tidak
dipertimbangkan tanpa penilaian
periodik gigi tiruan kualitas dan
kesehatan jaringan pendukung oleh
seorang dokter gigi, prostodontis atau
profesional gigi. Penggunaan yang
tidak benar dari perekat gigitiruan yang
mengandung seng mungkin memiliki
efek sistemik yang merugikan. Karena
itu, sebagai tindakan pencegahan,
perekat gigitiruan yang mengandung
seng harus dihindari. Perekat
gigitiruan hanya boleh digunakan
dalam jumlah yang cukup (tiga atau
empat dollops seukuran kacang
polong) pada setiap gigitiruan untuk
memberikan retensi tambahan yang
cukup dan stabilitas pada prostesis.
Perekat gigitiruan harus sepenuhnya
dihapus dari prostesis dan rongga
mulut setiap hari. Jika diperlukan
peningkatan jumlah perekat untuk
mencapai tingkat retensi gigi tiruan
yang sama, pasien harus melihat a
dokter gigi atau profesional gigi untuk
mengevaluasi kesesuaian dan
stabilitas dari gigi palsu. Sementara
studi yang ada memberikan hasil yang
bertentangan, itu tidak
merekomendasikan bahwa gigi palsu
harus dipakai terus menerus (24 jam
per hari) dalam upaya mengurangi
atau meminimalkan gigi tiruan
stomatitis. Pasien yang memakai gigi
palsu harus diperiksa setiap tahun
oleh dokter gigi, prostodontis, atau
profesional gigi untuk pemeliharaan
kesesuaian dan fungsi gigi tiruan yang
optimal, untuk evaluasi untuk lesi oral
dan kehilangan tulang, dan untuk
penilaian status kesehatan mulut.
Penggunaan perekat gigitiruan: Gigi
palsu lengkap dipertahankan di rongga
mulut melalui interaksi faktor yang
kompleks yang mencakup adaptasi
dekat dari permukaan intaglio
prostesis ke jaringan di bawahnya,
ekstensi perifer yang tepat dari batas
gigi palsu, adanya lapisan tipis air liur
dengan viskositas yang dapat diterima
antara prostesis dan jaringan, dan
tekanan atmosfer. Setelah pencabutan
gigi dan penempatan gigitiruan,
resorpsi signifikan dari residu ridge
biasanya terjadi selama 3 hingga 12
bulan pertama. Pembagian itu
biasanya berlanjut pada tingkat yang
lebih rendah sepanjang kehidupan
patient.64,66 Ketika tulang hilang,
adaptasi gigi tiruan ke bantalan
jaringan terganggu, sehingga gigi
palsu tidak pas dengan retensi yang
dikompromikan yang mengurangi
mengunyah pemakainya kemampuan.
Pemakai gigitiruan mungkin memiliki
kondisi yang signifikan mempengaruhi
retensi dan stabilitas prostesis oral
mereka. Sebagai tambahan
perubahan jaringan keras dan lunak
dari waktu ke waktu, pasien ini sering
mengalami masalah dengan kontrol
neuromuskuler yang berkurang,
mengurangi kekuatan gigitan, dan
perubahan dalam kuantitas dan
kualitas air liur karena usia atau obat-
obatan. Beberapa metode telah
dilakukan dikembangkan untuk
meningkatkan kesesuaian dan retensi
prostesis yang menua. Metode-
metode ini termasuk perekat gigitiruan,
pelapisan ulang protesa, rebasing dan
penggunaan implan gigi endosseous.
Gigi tiruan perekat tersedia secara
luas dalam formulasi krim, bubuk,
bantalan / wafer, strip, atau cairan
Keuntungan menggunakan perekat
gigitiruan: Dua puluh klinis uji coba
diidentifikasi dan ditinjau yang
berfokus pada penggunaan perekat
gigi tiruan relatif terhadap efeknya
pada retensi gigi tiruan, stabilitas,
gerakan, kekuatan gigitan,
kemampuan mengunyah makanan uji,
makanan oklusi atau kepuasan pasien.
Sebagian besar dari studi ini adalah
dari durasi pendek (evaluasi hari yang
sama). Beberapa uji coba secara acak
mengalokasikan pasien ke berbagai
kelompok eksperimen (tergantung
pada jumlah perekat yang diselidiki),
dan sebagian besar efek yang diteliti
hanya pada gigi tiruan rahang atas.
Beberapa tidak memiliki kontrol
kelompok, dan banyak yang crossover
dalam desain (membandingkan gigi
palsu tanpa perekat pada protesa
yang sama dengan perekat). Dalam
sebuah penelitian terhadap 146 pasien
yang memakai gigitiruan di sekolah
gigi di Adelaide, Australia Selatan,
Coates67 menemukan bahwa 52,0%
dari pasien yang disurvei melihat tidak
perlu menggunakan perekat gigitiruan,
seperti mereka mengelola gigi palsu
dengan baik, 20,5% tidak tahu gigi
palsu perekat ada, dan 32,9% telah
menggunakan perekat gigitiruan di
masa lalu, tetapi hanya 6,9% dari yang
sebelumnya menggunakan perekat
terus menggunakannya secara teratur.
Instruksi tentang Perekat gigitiruan
dan penggunaannya yang tepat
adalah penting
Meskipun ada keterbatasan, beberapa
penelitian menghasilkan hasil yang
menunjukkan bahwa perekat gigitiruan
meningkatkan retensi dan stabilitas
dari kedua gigi palsu yang tidak pas
dan pas.68-78 Beberapa penelitian
mengukur peningkatan retensi terkait-
perekat dan stabilitas78-81 dan
menunjukkan lebih banyak perbaikan
pada gigi palsu tua atau tidak sesuai
daripada pada prostesis baru. Namun,
Grasso dan kolega76,82 melaporkan
tidak ada perbedaan dalam
peningkatan antara prostesis yang pas
dan tidak pas. Mengenai
pengunyahan, penggunaan perekat
gigitiruan telah dilaporkan secara
signifikan meningkatkan kekuatan
gigitan yang dapat dilakukan oleh
pasien gigitiruan dibandingkan dengan
tidak menggunakan perekat.79,82-85
Rendell dan kolega86 selanjutnya
mengevaluasi tingkat pengunyahan di
Indonesia pemakai gigitiruan
menggunakan pelacakan
magnetometer multichannel perangkat
dan menemukan bahwa tingkat
mengunyah rata-rata meningkat
setelah aplikasi perekat gigitiruan. 70
Ghani dan Picton74 digunakan
tindakan subyektif untuk mengevaluasi
apakah perekat meningkatkan
kemampuan mengunyah,
kenyamanan, retensi dan kepercayaan
pasien pemakai gigitiruan. Perubahan
fungsional yang terkait dengan aplikasi
perekat gigitiruan tergantung waktu.
Rendell et al85,86 menemukan
mengunyah itu membaik segera
setelah menggunakan perekat dan
terus meningkat setelah dua dan
empat jam. Sementara banyak
penelitian menunjukkan bahwa
perekat efektif hingga delapan jam,
satu percobaan oleh Kapur et al76
menunjukkan bahwa gigi tiruan
mandibula, di meskipun menunjukkan
perbaikan awal dalam retensi,
mengalami kehilangan retensi yang
signifikan setelah mengunyah
makanan uji dan menyerap solusi
rasa. Durasi efektivitas retensi adhesif
adalah variabel dan seringkali
bergantung pada produk
Peningkatan kualitas hidup terkait
kesehatan mulut (OHRQOL): Kondisi
edentulisme lengkap dan penggunaan
gigi palsu lengkap telah terbukti
memiliki dampak negatif pada kualitas
hidup pasien.87 Pengaruh perekat
gigitiruan pada OHR-QOL baru-baru
ini dilaporkan dalam penelitian
longitudinal dari 14 pasien yang
memakai gigitiruan yang dilakukan
oleh Nicholas et al.88 Pasien-pasien
ini dipilih dari 143 pasien yang
memakai gigitiruan karena skor QOL
mereka rendah setelah pemasangan
gigitiruan. Di prospektif percobaan 6
bulan ini, pasien memiliki kualitas
hidup mereka dinilai pada saat
pemasangan gigitiruan dan 3 bulan
setelah pemasangan. Pada titik waktu
3 bulan, pasien diberikan perekat
gigitiruan, dan mereka dinilai lagi pada
6 bulan berikut penempatan gigitiruan
(3 bulan setelah pengenalan perekat).
Mereka dinilai dengan menggunakan
Kesehatan Mulut Geriatri Kuesioner
Indeks Penilaian, 89 yang menilai
OHRQOL mereka. Hasil menunjukkan
bahwa, sementara perekat gigitiruan
mungkin telah meningkatkan
kemampuan peserta untuk mengelola
konvensional gigi palsu dan
meningkatkan kualitas hidup mereka,
tidak ada peningkatan dalam kinerja
pengunyahan ditemukan. Jadi,
sementara banyak penelitian
melaporkan peningkatan retensi dan
stabilitas gigitiruan dengan
penggunaan perekat, ada bukti
terbatas saat ini untuk menyarankan
bahwa OHR-QOL ditingkatkan dengan
menggunakan perekat gigitiruan.
Peringatan saat menggunakan
perekat gigitiruan: Efek sitotoksik.
Beberapa artikel telah mengevaluasi
potensi sitotoksik efek dari perekat
gigitiruan. Dua studi adalah studi in
vitro, termasuk studi untuk
mengevaluasi iritasi dan potensi
sitotoksik dari perekat yang tersedia
secara komersial (krim, bubuk, dan
pembalut). Al et al90 menunjukkan
bahwa hanya satu dari enam perekat
jenis yang dievaluasi menginduksi
reaksi sitotoksik parah. Penulis
Namun, hal itu menimbulkan
kekhawatiran bahwa adhesif dapat
berkontribusi peradangan mukosa
pada pemakai gigitiruan. Dahl91
diselidiki iritasi mukosa yang diinduksi
secara in vitro oleh 27 gigi yang
berbeda produk perekat. Ia
menemukan bahwa sebagian besar
perekat merusak pembuluh darah alat
uji, menunjukkan potensi iritasi efek
pada selaput lendir. Dua penelitian in
vitro mengungkapkan kontaminan
bakteri dan jamur pada perekat
gigitiruan. Gates et al92 menguji
empat merek perekat dan
menyarankan iradiasi gelombang
mikro dari perekat selama 10 menit
dalam wadah aslinya dapat
mengurangi kontaminan. Namun,
dalam studi mereka, iradiasi tidak
berpengaruh pada lima dari 24 wadah
perekat yang diuji. Para penulis
merekomendasikan agar berhati-hati
ketika meresepkan perekat untuk
kohort pasien yang kekebalan tubuh
terganggu. Eckstrand dan rekan93
mengevaluasi 19 perekat yang
tersedia secara komersial untuk
kontaminasi mikroba dan kandungan
formaldehida. Menggunakan teknik
overlay agar, penulis menemukan
bahwa semua bahan yang diuji
menyebabkan efek sitologis yang
parah. Formaldehida
ditemukan dalam jumlah besar pada
empat produk dan minor berjumlah
dua produk lainnya. Percobaan in vivo
telah menemukan beberapa efek
negatif yang dikaitkan dengan
penggunaan perekat. Dalam studi
cross-sectional dari 12 pemakai
maxillary-completentureure, Kim dan
rekan94 mengumpulkan sampel dari
air liur dan gigi palsu pasien untuk
mengevaluasi jumlah total yang layak
dari Candida sp 2 minggu sebelum
penggunaan perekat dan setelah 2
minggu penggunaan perekat. Para
penulis tidak menemukan perbedaan
statistik antara tes (penggunaan
perekat) dan kontrol (nonadhesif
gunakan) relatif terhadap jumlah
Candida sp baik dalam saliva atau
pada gigi tiruan rahang atas. Mereka
mengindikasikan bahwa kepatuhan
pasien dan perawatan di rumah
mungkin memainkan peran dalam aspek metabolisme seluler.96
kurangnya perbedaan antar kelompok. Tunjangan harian yang
Dalam penilaian serupa terhadap 24 direkomendasikan untuk seng adalah
pasien yang memakai gigitiruan, 8 mg untuk wanita dan 11 mg untuk
Oliveira dan rekannya pria, masing-masing. Dapat overdosis
membandingkan jumlah unit akut menyebabkan mual, muntah,
pembentukan koloni (CFU) dan kehilangan nafsu makan, kram, diare
Candida sp dalam sampel air liur yang dan sakit kepala. Batas atas seng
dikumpulkan pada penempatan yang dapat ditoleransi
gigitiruan dan pada interval 7 hari dan direkomendasikan pada 40 mg per
14 hari dari pasien yang menggunakan hari95. Sayangnya, data keamanan
strip gigitiruan perekat. Dua belas material lembaran untuk perekat
pasien (kelompok uji) menggunakan gigitiruan tidak mencantumkan jumlah
pita perekat dibandingkan dengan 12 spesifik seng yang terkandung oleh
pasien yang tidak memakai perekat. perekat. Studi kasus-seri oleh Nation
Tidak ada perbedaan statistik antara et al97 dari empat pasien, dan oleh
kelompok pada analisis 2 minggu. Hedera et al98 dari 11 pasien, pasien
Namun, tak satu pun dari uji coba ini yang diidentifikasi mengalami gejala
mengevaluasi penggunaan perekat neurologis progresif
yang diperpanjang di pemakai (myelopolyneuropathy) setelah
gigitiruan. Akhirnya, Al et al90 penggunaan kronis yang berlebihan
menyarankan bahwa sejak perekat perekat yang mengandung seng. Ini
gigitiruan umum digunakan sepanjang penyalahgunaan perekat oleh pasien
hari, perekat gigitiruan dapat menghasilkan hipokupremia dan
berkontribusi pada peradangan hiperzincemia dengan gejala
mukosa pada pemakai gigitiruan. neurologis yang dihasilkan. Namun,
Namun, karena tidak ada uji tidak ada upaya yang dilakukan dalam
longitudinal terhadap penggunaan kedua studi untuk menilai apakah gigi
gigitiruan secara terus-menerus palsu yang ada dipamerkan
perekat, efek penggunaan perekat kecocokan, retensi, oklusi dan
jangka panjang pada oral jaringan saat stabilitas yang dapat diterima, atau
ini tidak diketahui apakah pasien yang terkena benar
menggunakan perekat yang
Toksisitas perekat yang mengandung seng. Kedua set penulis
mengandung seng: Yang paling mengidentifikasi perekat gigitiruan
serius dilaporkan penggunaan perekat sebagai satu-satunya sumber penyakit
gigitiruan yang kronis dan berlebihan neurologis. Sejak ini diterbitkan,
tanggal adalah potensi neurotoksisitas setidaknya satu produsen telah secara
terkait dengan keberadaan seng sukarela menghapus semuanya
sebagai komponen perekat. Seng perekat yang mengandung seng dari
adalah mineral penting biasanya pasar sebagai tindakan pencegahan
ditemukan di beberapa makanan atau dan menggantinya dengan produk
digunakan sebagai suplemen bebas seng.
makanan. Ini terlibat dalam berbagai Aplikasi dan penghapusan perekat dari
intaglio permukaan gigi palsu: Tidak
ada penelitian yang dilaporkan ke kami
pengetahuan yang telah mengevaluasi
kemampuan pasien untuk secara
efektif menempatkan perekat gigitiruan
pada permukaan intaglio gigi tiruan.
Namun, tiga studi telah mengevaluasi
pasien kemampuan untuk
menghilangkan perekat secara efektif.
Sato68 membandingkan kemampuan
pasien edentulous untuk
menghilangkan gel eksperimental dan
perekat krim yang tersedia secara
komersial dari permukaan intaglio gigi
palsu dan rahang atas jaringan lunak.
Penulis mewarnai perekat dengan
indigo 0,4% carmine untuk
memungkinkan identifikasi perekat
oleh pasien untuk memfasilitasi
pengangkatannya, dan juga
mengevaluasi kemampuan pasien
untuk menghilangkan perekat dari
jaringan lunak maksila menggunakan
a metode lima tahap standar. Setiap
tahap melibatkan penggunaan bilas
mulut yang tidak ditentukan, diikuti
dengan aplikasi kapas kasa atau bilas
dengan air panas (70◦ C) selama dua
menit; setiap Teknik ini diulang lima
kali oleh setiap pasien. Penulis
menemukan bahwa mengulangi
proses itu lima kali tidak menghapus
perekat krim, sementara satu tahap
sepenuhnya dihapus perekat gel
eksperimental. Studi kedua, oleh Uysal
et al, 71 dari 32 pasien yang memakai
gigitiruan mengevaluasi empat perekat
dalam beberapa kategori (retensi,
fungsi, kebersihan, dll.) pada gigi palsu
yang baru dilepas. Semua perekat
diterapkan oleh para peneliti, dan
pasien diperintahkan untuk
menggunakan gigitiruan dengan
perekat selama 24 jam. Pasien
diinstruksikan untuk membersihkan
gigi palsu dengan individu mereka
metode pembersihan kebiasaan, yang
tidak ditentukan. Pasien persepsi
dihitung. Meskipun 20% hingga 30%
pasien yang menggunakan masing-
masing dari empat perekat
melaporkan bahwa penghapusan
perekat dari rongga mulut dan basis
gigitiruan mereka sulit sangat sulit,
tidak ada upaya untuk menilai tingkat
pembersihannya dilakukan oleh
penulis.
Studi ketiga73 juga membandingkan
persepsi 32 pasien mengenai 10 faktor
berbeda terkait dengan tiga perekat
yang tersedia secara komersial dan
satu diformulasikan oleh apotek
(bubuk tragacanth). Setelah aplikasi
salah satu dari empat perekat dan
digunakan selama 1 hari, pasien
diwawancarai mengenai pendapat
mereka tentang perekat yang
digunakan. Sayangnya disana tidak
ada upaya yang dilakukan untuk
memverifikasi kemampuan pasien
untuk berhasil membersihkan jaringan
atau permukaan intaglio gigi palsu;
agak, hanya persepsi pasien yang
dikumpulkan. Hanya studi Sato68
yang cukup mengevaluasi
kemampuan pasien untuk berhasil
menghilangkan perekat dari jaringan
dan dasar gigi tiruan. Akhirnya, belum
ada penelitian jangka panjang
menyelidiki potensi efek penumpukan
perekat pada hard atau jaringan mulut
lunak, jika pasien gagal melepaskan
perekat sama sekali
Aplikasi perekat gigitiruan yang
benar: Berikut ini teknik klinis telah
dianjurkan oleh beberapa produsen
perekat gigitiruan untuk aplikasi yang
tepat ke basis gigitiruan:
  Bersihkan dan keringkan bawah gigi palsu lengkap. Keropos tulang
permukaan gigi tiruan intaglio dikaitkan dengan perubahan yang
(sisi jaringan). memengaruhi dukungan dan adaptasi yang
 Untuk gigi tiruan rahang atas, lengkap gigi palsu. Hilangnya tulang
oleskan berukuran tiga atau alveolar, atau resorpsi ridge residual
empat kacang polong (RRR), bersifat multifaktorial. Faktor-
peningkatan krim gigi tiruan ke faktor yang telah terlibat dalam RRR
punggungan anterior, garis termasuk efektor tulang lokal dan sistemik
tengah langit-langit mulut, dan resorpsi yang meliputi asma (karena
perbatasan posterior. penggunaan kortikosteroid
 Untuk gigitiruan rahang bawah, inhalansia, 99.100 konsumsi fluoride,
oleskan tiga krim gigitiruan penggantian hormon terapi, 101 sebelum
seukuran kacang polong ke penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan
beberapa area edentulous sebelum terapi gigi tiruan, 102 kebersihan
punggung bukit. mulut yang buruk, 103 dan memakai terus
 Jika menggunakan perekat menerus gigi palsu.102.103 Dalam studi
bubuk (bukan krim seperti yang kohort cross-sectional dari 185 pasien
disebutkan di atas), basahi lansia di Finlandia, Xie dan Ainamo100
dasar dengan air, oleskan menemukan bahwa 67% dari subyek yang
bedak tipis ke seluruh diteliti mengenakan gigi palsu mereka
permukaan yang bersentuhan siang dan malam. Dapat diterima Kualitas
dengan jaringan dan gigi tiruan, seperti yang dilihat oleh
menghilangkan kelebihannya. penguji, ditemukan ada hanya 10% dari
 Jika menggunakan perekat pad, protesa mandibula dan 36% dari prostesis
tempatkan ukuran yang benar ke maksila. Lesi mukosa ditemukan di 16%
gigitiruan dan memotong kelebihan dari rahang bawah dan 35% dari rahang
yang melampaui gigitiruan atas. Punggung bukit yang lembek
berbatasan dengan gunting tajam. (sugestif kehilangan tulang) diamati pada
 Dudukan gigi palsu secara mandiri; 24% dari maksila. Penulis menemukan
pegang masing-masing dengan bahwa pengurangan ridge residual secara
kuat di tempatnya signifikan terkait dengan
kualitas gigi tiruan di kedua lengkungan,
 selama 5 hingga 10 detik.
dan sebelum penggunaan dilepas
 Buang semua bahan berlebih yang
gigi tiruan sebagian (rasio odds [OR] =
terekspresikan di pipiatau ruang
2,4). Sudah ada satu studi klinis pada
lidah.
manusia yang menunjukkan bahwa
 Gigit dengan kuat untuk
meninggalkan gigi palsu di malam hari,
menyebarkan perekat dan
jika dibandingkan dengan pemakaian terus
menghilangkan kelebihan
menerus gigi palsu, menghasilkan lebih
tambahan yang mengekspresikan
sedikit kehilangan tulang di bawah basis
ke dalam ruang pipi atau lidah.
gigi palsu Namun, penelitian lain,
termasuk yang oleh Bergman et al105 dan
Resorpsi residual ridge: Beberapa faktor
Kalk dan de Baat, 106 telah gagal untuk
dapat menyebabkan keropos tulang di
menguatkan temuan ini. Studi Kalk dan de
Baat, sebuah studi cross-sectional dari 92
pasien, menemukan korelasi langsung
antara jumlah tahun pasien edentulous dan
resorpsi edentulous ridge, dan dengan
jumlah gigi palsu sebelumnya yang
digunakan oleh pasien. Namun, penulis
tidak dapat menemukan korelasi yang
signifikan antara kehilangan tulang dan
memakai gigi palsu 24 jam sehari
Lesi mukosa dan stomatitis gigi tiruan:
Dalam studi crosssectional dari 889
pasien lansia di Chili, Espinoza et
al107 menemukan bahwa 574 (hampir
65%) benar-benar edentulous. Dari
seluruh kelompok pasien yang
diperiksa, 53% dari total pasien
Penggunaan nystatin dan agen
antijamur lainnya telah dilakukan
direkomendasikan sebagai bagian dari
rejimen pengobatan untuk memerangi
stomatitis gigitiruan terkait Candida.
Sebuah uji coba terkontrol longitudinal
oleh Bergendal114 mengevaluasi
rejimen pengobatan 48 pasien dengan
stomatitis gigi tiruan dibandingkan
dengan 27 pasien yang sehat mukosa
(kelompok kontrol). Perawatan
kelompok stomatitis termasuk
pembuatan gigi palsu baru, perawatan
bedah dan nistatin, instruksi
kebersihan mulut dan konseling nutrisi.
Semua pasien dinilai kembali setelah 1
tahun. Para penulis menemukan itu
penggunaan nistatin tidak
mempengaruhi penyembuhan eritema
palatal dievaluasi 1 tahun kemudian.
Selain itu, penggunaan gigitiruan pada
malam hari secara langsung dikaitkan
dengan keberadaan gigitiruan yang
berkelanjutan stomatitis. Peltola et
al115 memeriksa 42 pasien yang
menderita edentulous telah dirawat
dengan gigi palsu lengkap baru oleh
mahasiswa kedokteran gigi di
Indonesia Finlandia 30 bulan
sebelumnya. Para penulis menentukan
bahwa frekuensi pembersihan gigi
palsu tidak berkorelasi secara statistik
dengan kondisi mukosa mulut, dan
pasien yang memakai gigi palsu
mereka siang dan malam tidak
memiliki stomatitis atau perubahan
hiperplastik lebih banyak daripada
mereka yang membawanya keluar
malam. Akhirnya, tinjauan oleh
MacEntee116 mendokumentasikan
beberapa studi yang menunjukkan
efek buruk dari memakai gigi palsu
lebih dari 5 tahun. Efek buruk terutama
terkait dengan adanya lesi jaringan
lunak.memiliki satu atau lebih lesi
mukosa mulut, yang paling sering
menjadi gigitiruan stomatitis (22,3%
dari semua pasien, dan 34,0% dari
semua pemakai gigitiruan). OR untuk
lesi mukosa oral adalah 3,26 untuk
populasi yang memakai gigitiruan jika
dibandingkan dengan populasi
dentate. Pemakaian gigitiruan
nokturnal dikaitkan dengan
kemungkinan peningkatan lesi oral
(OR = 2.25). Shulman et al108
menggunakan data dari Third National
Health dan Survei Pemeriksaan Gizi
(NHANES III) untuk dijelajahi faktor
risiko yang terkait dengan stomatitis
gigi tiruan di Amerika Serikat. Dari
3.450 orang dewasa yang memakai
gigitiruan, mereka menemukan bahwa
27,9% ditampilkan stomatitis gigitiruan.
Prevalensi berkembang stomatitis
gigitiruan dikaitkan dengan pemakaian
terus-menerus baik dari rahang atas
(OR = 6,20) dan mandibular (OR =
5,21) prostesis, serta dengan kadar
vitamin A dan rokok rendah merokok.
Hubungan antara Candida sp dan
stomatitis gigi tiruan telah dikenal
selama beberapa dekade. Studi oleh
Emami et al109 dan Jeganathan et
al110 telah menunjukkan hubungan
langsung antara kehadiran C. albicans
dan mikroorganisme oral lainnya dan
keausan nokturnal. Dalam Jeganthan
et al's110 studi terhadap 75 pasien
gigitiruan, pemakaian gigitiruan terus
menerus menghasilkan 61% pasien
mengalami stomatitis gigitiruan,
dibandingkan dengan 18% dari
mereka yang tidak memakai gigi palsu
di malam hari. Dalam sebuah
penelitian terhadap 68 pasien yang
memakai gigitiruan dari dua
universitas klinik, Barbeau dan
rekannya111 menyelidiki hubungan
tersebut antara stomatitis gigitiruan
dan C. albicans. Faktor risiko adalah
ditentukan untuk pasien berdasarkan
temuan. Itu peneliti menyimpulkan
bahwa pemakaian gigi palsu pada
malam hari dan merokok dikaitkan
dengan peradangan yang luas
jaringan yang mengandung gigitiruan.
Tidak seperti dalam kebanyakan studi,
para penulis tidak dapat menemukan
korelasi antara berbagai Candida sp
dan stomatitis. Arendorf dan Walker,
112 dalam studi cross-sectional yang
cocok dari 60 pasien yang memakai
gigitiruan dan 60 gigitiruan,
menemukan bahwa C. albicans dan
stomatitis gigi tiruan terkait lebih sering
ditemukan pada pasien yang memakai
gigi palsu secara terus-menerus
daripada mereka yang menghapusnya
saat tidur. Temuan serupa dilaporkan
dalam evaluasi jangka pendek dari 24
pasien oleh Compagnoni et al.113
Relines, rebase gigi tiruan dan interval
penarikan gigi tiruan: Glosarium Istilah
Prostodontik, edisi kedelapan, 117
mendefinisikan Reline sebagai
“prosedur yang digunakan untuk
melapisi kembali sisi jaringan a
gigitiruan dengan bahan dasar baru,
sehingga menghasilkan yang akurat
adaptasi ke daerah pondasi gigi tiruan.
" Begitu pula istilahnya "Rebase"
didefinisikan sebagai "proses
laboratorium untuk mengganti seluruh
bahan dasar gigitiruan pada prostesis
yang ada. " Sementara prosedur-
prosedur ini nampaknya serupa,
prosedur pelayaran ulang paling sering
digunakan ketika faktor selain
kehilangan tulang atau dukungan
jaringan lunak telah berubah untuk
pasien (yaitu, vertikal dimensi, oklusi,
fonetik, dan fungsionalitas gigi palsu
dapat diterima), dan perubahan ini
dikompensasi oleh penambahan resin
akrilik baru ke permukaan intaglio gigi
tiruan. Dalam contoh-contoh di mana
faktor-faktor ini memiliki tampaknya
telah dikompromikan, prosedur rebase
digunakan. Prosedur ini dapat
memengaruhi perubahan yang
ditandai pada arsitektur gigi tiruan
yang memengaruhi dimensi vertikal,
fonetik, dan yang terkait fungsi.
Reorientasi gigi ke permukaan
bantalan gigitiruan melalui prosedur
rebase memberikan potensi ini
manfaat dan pada saat yang sama
memberikan permukaan intaglio yang
murni menentang mukosa
Sayangnya, tidak ada pedoman klinis
yang diterbitkan untuk membantu
dokter dalam menentukan seberapa
sering untuk reline atau rebase gigi
palsu. Sebuah studi oleh Marchini dan
rekannya118 mengevaluasi 236
pemakai gigitiruan lengkap di klinik gigi
universitas Brasil. Mereka menemukan
bahwa hanya 44% dari pasien
telah mencari perawatan setelah gigi
palsu selesai, dan ini 10 tahun setelah
penyelesaian. 23% lainnya dari pasien
telah mengunjungi dokter gigi mereka
antara 6 dan 10 tahun setelah
selesainya terapi gigitiruan. Selain itu,
78% dari pasien menunjukkan bahwa
mereka tidak menerima instruksi
mengenai pembersihan gigi tiruan, dan
92% menunjukkan itu mereka belum
diinstruksikan untuk kembali untuk janji
ingatan rutin. Stomatitis gigitiruan
ditemukan pada 42% pasien,
meskipun hampir 90% dari mereka
yang terkena melaporkan tidak ada
gejala. Akhirnya, penulis menemukan
hubungan positif antara kurangnya
instruksi kebersihan mulut dan
kejadian stomatitis gigitiruan.
Penghasilan keluarga dan periodisitas
penarikan juga terkait langsung
dengan tingkat kebersihan dan
kejadian stomatitis. Dalam Peltola et
al115 studi yang disebutkan di bagian
sebelumnya, the penulis menemukan
bahwa retensi gigi tiruan rahang atas
adalah "Sedang sampai miskin" di
41% dari pasien, dan itu retensi
prostesis mandibula adalah "sedang
ke miskin" di 76% dari para pasien.
Frekuensi pembersihan prostesis tidak
berkorelasi dengan kebutuhan untuk
pelapisan ulang prosedur. Secara
keseluruhan peningkatan pembaruan
gigi tiruan (dalam hal ini, pembuatan
kembali prostesis), dan peningkatan
kualitas dan kesesuaian yang baru gigi
palsu ditemukan memiliki efek positif
pada pasien kepuasan dengan
prostesis mereka, dan pada
peningkatan kesehatan jaringan yang
mengandung gigitiruan.
Sebuah studi elemen hingga resorpsi
tulang di bawah gigi tiruan lengkap rahang
atas dilakukan oleh Maeda dan Wood119
mensimulasikan gigi palsu yang tidak pas
dan gigi baru
gigi tiruan. Para penulis mendalilkan,
berdasarkan pemuatan mereka studi,
bahwa RRR dalam lengkung rahang atas
dapat dikaitkan dengan strain tekan
dikembangkan di tulang alveolar.
Rebasing gigi tiruan menonjolkan tekanan,
kecuali posisi beban oklusal terletak
dengan hati-hati (di atas lingual cusps dari
gigi posterior rahang atas, bukan cusps
wajah). Penulis merekomendasikan dengan
hati-hati menyesuaikan oklusi berikut
prosedur rebasing untuk memberikan
kontak puncak lingual dan seimbang
oklusi dalam kunjungan protrusif dan
lateral. Baru-baru ini, Cochrane Review
dilakukan oleh Sutton et al120 untuk
menyelidiki efektivitas gigitiruan
gigitiruan skema dalam meningkatkan
kepuasan pasien dan, dengan demikian,
dalam meningkatkan keberhasilan gigi
palsu. Para penulis hanya dapat
menemukan a percobaan klinis crossover
tunggal dari 30 pasien yang
membandingkan skema oklusal
lingualisasi dengan gigi derajat nol yang
memenuhi mereka kriteria inklusi. Penulis
persidangan crossover ini menemukan
perbedaan yang signifikan secara statistik
dalam hal lingualisasi skema oklusal (OR
= 10). Namun, Ulasan Cochrane
mengemukakan bahwa bukti itu terlalu
lemah untuk menyarankan agar dilakukan
gigi posterior lebih unggul daripada gigi
palsu datar. Tidak ada penelitian untuk
pengetahuan kami yang telah
mengevaluasi interval mengingat yang
tepat untuk pasien yang benar-benar
edentulous, dan beberapa referensi untuk
apa yang merupakan penarikan yang tepat
Interval dalam buku teks yang diterbitkan.
Karena spesifik dan pasien terjadi
perubahan tergantung waktu dari jaringan
yang mengandung gigitiruan, semua
dokter harus secara berkala mengevaluasi
setiap pemakai gigitiruan untuk RRR,
perubahan dimensi vertikal oklusi, fonetik,
integritas basis gigitiruan dan keausan gigi
palsu, seperti juga karena alasan biologis
lainnya, termasuk sistemik umum
kesehatan, kesehatan jaringan lunak mulut,
skrining kanker mulut dan pemeriksaan
tekanan darah.
Kebutuhan penelitian masa depan
Satuan Tugas ACP mengakui bahwa
ada yang signifikan kesenjangan
dalam literatur terkait dengan
perawatan dan pemeliharaan gigi
tiruan lengkap. Sementara tingkat
bukti yang lebih tinggi dicari dalam
strategi pencarian, gugus tugas tidak
berusaha untuk mengkategorikan
bahan referensi berdasarkan kekuatan
bukti.
Selain itu, berdasarkan tingkat saat ini
bukti, gugus tugas merekomendasikan
bahwa masa depan klinis dan fokus
penelitian laboratorium pada bidang-
bidang berikut: 1. Eksplorasi lebih
lanjut dari metode pembersihan yang
efektif akan meningkatkan kualitas
penggunaan gigitiruan, yaitu
pembersihan gelombang mikro. Ini
termasuk evaluasi klinis jangka
panjang dan peningkatan komponen
pembersih gigitiruan khusus untuk
keamanan, kemanjuran dan
kemudahan penggunaan. 2. Dampak
kebersihan gigi tiruan terhadap
kesehatan mulut dan umum
membutuhkan penyelidikan tambahan.
3. Identifikasi yang tepat dari proses
inflamasi pada gigi tiruan stomatitis
dapat memungkinkan dokter untuk
meresepkan dengan tepat perawatan
untuk kondisi ini. 4. Efek jangka
panjang (lebih dari 6 bulan) gigi palsu
Penggunaan perekat pada kesehatan
jaringan mulut perlu ditentukan. Selain
itu, metode untuk meningkatkan
penghapusan adhesif dari permukaan
gigi palsu yang berhubungan dengan
jaringan dan jaringan lunak oral harus
dikembangkan.
Penyingkapan
Pendanaan untuk proyek
pengembangan pedoman disediakan
oleh GlaxoSmithKline Consumer
Healthcare. Penulis menyatakan tidak
ada konflik kepentingan.
Pengakuan
Penulis berterima kasih kepada Dr. Zvi
Loewy, DDS, PhD, Wakil Presiden,
Tim Masa Depan Perawatan Gigi;
Frank Gonser, DDS, PhD, MBA,
Direktur, Urusan Medis, Tim
Perawatan Gigi Masa Depan; Sonya
Greco, MT, MBA, Manajer Senior
Hubungan Profesional, US
GlaxoSmithKline; dan Grace Chu,
RPh, MBA, Direktur, Pemasaran
Medis, Tim Perawatan Gigi Masa
Depan, semua GlaxoSmithKline
Consumer Healthcare, atas dukungan
mereka.