Anda di halaman 1dari 2

Penyusunan Gigi Anterior

Pada proses penyusunan gigi anterior sangat sulit untuk menyusun gigi sama persis dengan
penyusunan gigi asli pasien. Gambar 181 a, merupakan gambaran penyusunan gigi anterior
yang sesuai standard penyusunan gigi atau NHS, yang mana penyusunan gigi pada sisi kanan
dan kiri susunannya sama (jarang terjadi pada penyusuanan gigi asli), sedangkan pada
Gambar 181b, c merupakan susunan gigi yang tidak sama atau ada sedikit perbedaan antara
sisi kanan dan kiri ( diastema, embrasure) sehingga akan menimbulkan susunan gigi yang
lebih natural.

Tips lain untuk mencapai tampilan gigi terlihat alami, sebagai berikut.

1. Pastikan bidang insisal dibuat lebih pararel atau sejajar dengan lip line (garis bibir).
Pada gambar 182, bidang oklusal gigi anterior rahang atas sesuai dengan bentuk bibir
bawah
2. Sejajarkan sumbu gigi insisive sentral dengan philtrum.
3. Kesan maskulin bisa didapatkan dengan membuat bagian distal insisive sentral lebih
ke anterior dari bagian mesial, yang mana penyusunan gigi tersebut akan terlihat lebih
lebar dan terkesan lebih maskulin.
4. Kesan feminim bisa didapatkan dengan menyusun gigi insisif lateral sedikit maju
kedepan dari insisive sentral (kelas II divisi II) dan merotasi insisive sentral ke arah
distal untuk membuat susunan gigi anterior terlihat lebih sempit sehingga dapat
menimbulkan kesan lebih feminim.
5. Insisif lateral dan kaninus dapat dirotasi ke arah mesial untuk membuat susunan gigi
terlihat lebih lebar.
6. Insisif lateral dan kaninus dapat dirotasi ke arah distal untuk membuat susunan gigi
terlihat lebih lebih sempit (Gambar 186).
7. Permukaan labial insisif sentral dan insisive lateral dapat disesuaikan dengan garis
yang ditarik dari sudut dahi (glabella) lalu ujung hidung sampai pada garis ujung dagu
(pogonion).
8. Gigi insisif sentral dan insisif lateral dapat disusun mengikuti deviasi hidung dari
garis median.
9. Gigi kaninus diselaraskan dengan sudut pipi
10. Gigi insisif bawah harus ditempatkan segaris dengan bentukan bibir bawah (Gambar
190). Posisi gigi insisif rahang bawah dapat menggunakan teknik zona netral yang
dimodifikasi, meliputi mencatat posisi, dan sampai batas tertentu, pada saat sudut
bibir berada pada posisi istirahat.
11. Rahang atas tidak selalu menjadi patokan untuk stetik gigi. Gigi anterior rahang
bawah juga memiliki poin penting, dan sering terlihat dibandingkan gigi anterior
rahang atas pada pasien yang berusia lebih tua. Asimetris pada gigi terlihat lebih
alami (Gambar 192). Membuat perubahan kecil pada sudut gigi dan pemberian jarak
antara gigi anterior kanan dan gigi kiri yang mana dapat menghasilkan penampilan
yang lebih natural atau alami.

Anda mungkin juga menyukai