Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI PERSEPSI

UMUM

DOSEN PENGAMPU
Ni Made Sumartyawati,S.Kep.,Ns.,M.Kep
KELOMPOK 2
 ASRI WATI SARIFUDIN
 ADE RISKI PRAYUDA
 ANGGI SATRIA PRATAMA AJI
 IKHSAN ANDI RAHMAN
 MIR’ATIL HAYATI
 NUR WULAN
 ROHATUL IBADIAH

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM
2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK): TAK adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu
gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan persepsi
sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan
pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di
mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa
suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus
yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya
dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya
sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas
Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol
halusinasi yang dialaminya.
Untuk mengatasi gangguan stimulasi persepsi pada klien jiwa, therapi
aktivitas kelompok sering diperlukan dalam praktek keperawatan kesehatan jiwa
karena merupakan keterampilan therapeutik. Therapi aktivitas kelompok merupakan
bagian dari therapi modalitas yang berupaya meningkatkan psikotherapi dengan
sejumlah klien dalam waktu yang bersamaan. Dan merupakan salah satu tindakan
keperawatan untuk klien gangguan jiwa.
B. Pengertian

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi sensori adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi
yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok.
Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian
masalah.
Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 3 sesi, yaitu:
1. Sesi I : Menonton Televisi
2. Sesi II : Membaca majalah/ koran/artikel
3. Sesi III : Melihat Gambar
C. Tujuan
Tujuan umum TAK stimulasi persepsi adalah klien memiliki kemampuan untuk
menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya.
Sementara, tujuan khususnya:
1. Klien dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya secara tepat
2. Klien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang dialami
D. Klien
1. Kriteria klien
 Klien  dengan masalah stimulasi persepsi
 Klien sudah kooperatif 
2. Kriteria Kelompok
 Kecil Terdiridari 4 orang klien
 SedangTerdiri dari 7 orang klien
 Besar Terdiri dari minimal 10 orang klien
3. Proses seleksi mengobservasi klien yang masuk kriteria.
 Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
 Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
 Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok
E. Kriteria hasil

1. EvaluasiStruktur 
a) Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan
klien untuk berkonsentrasiterhadapkegiatan
b) Posisi tempat dilantai menggunakan tikar
c) Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
d) Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e) Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.
2. Evaluasi Proses
a) Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b) Leader mampu memimpin acara.
c) Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d) Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e) Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab
dalam antisipasi masalah.
f) Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok
yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
g) Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
3. EvaluasiHasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
a) Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat
b) Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas

F. antisipasi masalah

1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas


a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien lain
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a. Panggil nama klien
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
3. Bila klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah dipilih
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien
tersebut
c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi pesan
pada kegiatan ini
G. Pengorganisasian

1. Pelaksanaan
JENIS TAK SESI Hari Tanggal Waktu Tempat
Stimulus 1 - - - -
2 - - - -
persepsi
3 - - - -

2. Pengorganisasian Kelompok
JENIS
SESI LEADER CO LEADER FASILITATOR OBSERVER
TAK
Stimulus 1 Asri wati Anggi satria 1. Rohatul ibadiah Rohatul
persepsi sarifudin pratama Aji 2. Nurwulan ibadiah
3. Mir’atil hayati
4. Ikhsan Andi R
5. Ade riski prayuda
2 Rohatul Nurwulan 1. Asri wati S. Asri wati S.
ibadiah 2. Ikhsan andi R
3. Ade riski P.
4. Nurwulan
5. Anggi satria
P.A
3 Mir’atil Ade riski 1. Nurwulan Ikhsan Andi
hayati prayuda 2. Anggi Satria P.A R.
3. Ikhsan andi R
4. Ade riski prayuda
5. Rohatul ibadiah

1. Persiapan lingkungan.
a. Ventilasi baik.
b. Penerangan cukup.
c. Suasana tidak bising.
d. Pengaturan posisi tempat duduk.
2. Peran Dan Fungsi
a. Leader
Tugas:
a. Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok.
b. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.
c. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
d. Memimpin diskusi kelompok
b. Co Leader
Tugas:
a. Membuka acara
b. Mendampingi Leader
c. Mengambil alih posisi Leader jika Leader bloking
d. Menyerahkan kembali posisi kepada leader
e. Menutup acara diskusi.
c. Fasilitator
Tugas:
a. Ikut serta dalam kegiatan kelompok
b. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompokuntuk aktif
mengikuti jalannya terapi
d. Observer
Tugas
a.Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia).
b. Mengawasi jalannya anktivitas kelompok dari mulai persiapan,proses, hingga
penutupan.
3. Setting : peserta dan terapis duduk bersama dalam satu lingkaran

CL
L
K
K
K

F F

K
K
K O K
Keterangan:
L : Leader O : Observer.

CL : Co Leader K : Klien

F
: Fasilitator.

4. Klien & Karakteristik


N NAMA KLIEN DX KEPERAWATAN KARAKTERISTIK
O
1
2
3
4
5
6
7
8
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI

Terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan
aktivitas sebagai stimulasi dan terkait dengan pengalaman dan / atau kehidupan untuk
didiskusikan dalam kelompok. Hasilnya diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi
arau alternatif penyelesaian masalah.

TUJUAN

Tujuan umum TAK stimulasi persepsi adalah klien memiliki kemampuan untuk
menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya. Sementara,
tujuan khususnya:

3. Klien dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya secara tepat


4. Klien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang dialami

AKTIVITAS DAN INDIKASI

Aktivitas dibagi dalam empat bagian, yaitu mempersepsikan stimulus nyata sehari –
hari, stimulus nyata dan respons yang dialami dalam kehidupan, stimulus yang tidak nyata
dan respons yang dialami kehidupan, serta stimulus nyata yang mengakibatkan harga diri
rendah.

Aktivitas Mempersepsikan Stimulus Nyata Sehari – Hari

a. Terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi: menonton televisi


b. Terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi: membaca
majalah/koran/artikel
c. Terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi: melihat gambar

Klien yang terindikasi membutuhkan TAK ini adalah klien yang mengalami gangguan
sensori persepsi dan klien yang mengalami isolasi sosial yang telah mengikuti TAKS.

Catatan:

Acara televisi yang akan ditonton sebaiknya sudah dipersiapkan oleh terapis,
dipilih yang mempunyai nilai kesehatan jiwa. Apabila mungkin sesuaikan dengan
masalah yang dihadapi (diagnosa keperawatan klien). Jangan memilih acara televisi
yang berisiko membuat pemahaman yang salah tentang kesehatan jiwa. Untuk itu
terapis harus melihat agenda acara televisi sebelumnya.

Beberapa acara televisi yang bisa digunakan dalam TAK ini misalnya: talkshow
tentang kesehatan, film TV (yang bernilai moral baik), acara motivasi, dsb.
Aktivitas Mempersepsikan Stimulus Nyata Dan Respons Yang Dialami Dalam
Kehidupan

Aktivitas ini khususnya diaplikasikan pada klien yang memiliki perilaku kekerasan.
Aktivitas ini dibagi dalam beberapa sesi yang tidak dapat dipisahkan, yaitu:

a. Terapi aktivitas kelompok stimulus persepsi: mengenal kekerasan yang biasa


dilakukan (penyebab; tanda dan gejala; perilaku kekerasan; akibat perilaku
kekerasan)
b. Terapi aktivitas kelompok stimulus persepsi: mencegah perilaku kekerasan
melalui kegiatan fisik;
c. Terapi aktivitas kelompok stimulus persepsi: cegah perilaku kekerasan melalui
interaksi sosial asertif (cara verbal);
d. Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi; mencegah perilaku kekerasan
melalui kepatuhan minum obat;
e. Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi; mencegah perilaku kekerasan
melalui kegiatan ibadah.

Klien yang terindikasi memerlukan TAK ini adalah klien yang memiliki perilaku
kekerasan yang telah kooperatif.

Aktivitas Mempersepsikan Stimulus Tidak Nyata Daan Respons Yang Dialami Dalam
Kehidupan

Aktivitas mempersepsikan stimulus tidak nyata dan respons yang dialami dalam
kehidupan, khususnya untuk klien yang mengalami halusinasi. Aktivitas dibagi dalam
beberapa sesi yang tidak dapat dipisahkan, yaitu:

a. Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi; mengenal halusinasi


b. Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi; mengusir/menghardik halusinasi
c. Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi; mengontrol halusinasi dengan
melakukan kegiatan
d. Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi; mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap
e. Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi; mengontrol halusinasi dengan patuh
minum obat
Klien yang terindikasi memelukan TAK ini adalah klien yang mengalami gangguan
sensori persepsi; halusinasi

Aktivitas Mempersepsikan Stimulus Nyata Yang Menyebabkan Harga Diri Rendah

Aktivitas ini dibagi dalam beberapa sesi yang tidak dapat dipisahkan, yaitu

a. Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi; mengidentifikasi aspek yang


membuat harga diri rendah dan aspek positif kemampuan yang dimiliki selama
hidup (dirumah dan dirumah sakit)
b. Terapi aktivitas kelompok stimulus persepsi; melatih kemampuan yang dapat
digunakan dirumah sakit dan dirumah

Klien yang terindikasi memerlukan TAK ini adalah klien yang mengalami gangguan
konsep diri; harga diri rendah.
BAB II

APLIKASI TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PERSEPSI UMUM

Sesi 1: Menonton Televisi

Tujuan

1. Klien mampu menyebutkan apa yang dilihat


2. Klien dapat memberikan pendapat terhadap acara TV yang ditonton
3. Klien dapat memberika tanggapan terhadap pendapat klien lain

Setting

1. Terapis dan klien duduk bersama setengah lingkaran menghadap TV


2. Ruangan nyaman dan tenang

Alat

1. Televisi dan/ video player


2. Kaset video
3. Buku catatan dan pulpen
4. Jadwal kegiatan klien

Metode

1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab

Langkah kegiatan

1. Persiapan
a. Memilih dan membuat kontrak dengan klien sesuai dengan indikasi: klien dengan
gangguan sensori persepsi dan klien yang mengalami isolasi sosial yang telah
mengikuti TAKS.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeautik
 Salam dari terapis
 Perkenalan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama).
 Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
b. Evaluasi /validasi
 Menanyakan perasaan klien saat ini
 Menanyakan masalah yang dirasakan
c. Kontrak
 Menjelaskan tujuan kegiatan ,yaitu menonton TV dan bercakap-cakap
(diskusi) tentang TV yang ditonton
 Menjelaskan aturan main berikut :
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta ijin kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a. Tentukan acara Televisi yang menarik dan mudah dimengerti oleh klien
b. Beri kesempatan bagi klien untuk menonto acara TV selama 10 menit dan
setelah itu TV dimatikan.

Catatan:

Jika waktu 10 menit dalam acara televisi yang ditonton


belum mencukupi (belum tuntas terapis dapat memperpanjang
durasi tontonan dengan memperhitungkan toleransi dan
kemampuan dan konsentrasi klien.
c. Tanyakan pendapat seorang klien mengenai acara TV yang telah ditonton
d. Tanyakan pendapat klien lain terhadap pendapat klien sebelumnya
e. Berikan pujian /penghargaan atas kemampuan klien memberi pendapat
f. Ulangi c,d dan e sampai semua klien mendapat kesempatan
g. Beri kesimpulan tentang acara TV yang ditonton

Catatan:

Terapis menyimpulkan dengan menekankan pada aspek atau


nilai positif dari tontonan untuk dapat diadopsi atau dicontoh oleh klien.
Bila ada aspek negatif dari tontonan, terapis harus menjelaskan
sehingga aspek tersebut dapat dihindari oleh klien .
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
 Menganjurkan klien untuk melatih kemampuan mempersepsikan
tayangan TV tertentu dan mendiskusikan nya pada orang lain .
 Membuat jadwal menonton TV
c. Kontrak yang akan datang
 Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang .
 Menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi Dan Dokumentasi

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses PAK berlangsung , khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK . Untuk TAK
stimulasi persepsi umum , sesi 1 kemampuan yang diharapkan adalah memberi
pendapat tentang acara TV, memberi tanggapan terhadap pendapat klien lain , dan
mengikuti kegiatan sampai selesai. formulir evaluasi sebagai berikut:
Sesi 1: TAK

Stimulasi persepsi umum

Kemampuan persepsi : menonton TV

No Aspek yang dinilai Nama klien

1 Memberi pendapat tentang acara TV


2 Meberi tanggapan terhadap pendapat
klien lain
3 Mengikuti kegiatan sampai selesai
jumlah

Petunjuk :

1. Dibawah judul nama klien , tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan meberi tanda (√) jika ditemukan pada
klien atau (-) jika tidak ditemukan.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan proses
keperawatam tiap klien. Contoh catatan : klien mengikuti TAK stimulasi persepsi
(TV), klien mampu dan benar memberikan pendapat tentang belum mau memberikan
pendapat klien lain. Anjurkan nonton TV bersama klien dan bercakap-cakap tentang
acara TV (buat jadwal)
Sesi 2: Membaca majalah /koran/artikel

Tujuan

1. Klien dapat menyebutkan kembali isi bacaan


2. Klien dapat memberikan pendapat terhadap isi bacaan
3. Klien dapat memberika tanggapan terhadap pendapat klien lain

Setting

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran


2. Ruangan nyaman dan tenang

Alat

1. Majalah/koran/artikel
2. Buku catatan dan pulpen
3. Jadwal kegiatan klien

Metode

1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab

Langkah kegiatan

1. Persiapan
a. membuat kontrak dengan klien tentang TAK.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeautik
Salam dari terapis kepada klien
b. Evaluasi /validasi
 Menanyakan perasaan klien saat ini
 Menanyakan masalah yang dirasakan
 Menanyakan penerapan TAK yang lalu
c. Kontrak
 Menjelaskan tujuan kegiatan ,yaitu membaca majalah/ koran/artikel
 Menjelaskan aturan main berikut :
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta ijin kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a. Tentukan bacaan yang akan dibaca.

Terapis dapat mempersiapkan artikel dari berbagai sumber, koran, majalah,


buku,website atau artikel karangan terapis sendiri. Jenis artikel dapat
bermacam-macam tetapi harus memiliki aspek positif terhadap kesehatan jiwa
atau kesehatan pada umumnya . terapis harus sudah membaca artikel tersebut
dan mengidentifikasi nilai positif artikel sehingga dapat direfleksikan kepada
klien saat melaksanakan TAK.

b. Bacalah (bisa juga terapis meminta salah satu klien membacakan untuk
kelompok) isi majalah/koran/artikel selama 10 menit (jika mungkin berikan
fotocopy bacaan pada klien
c. Tanyakan pendapat salah satu klien mengenai isi bacaan.
d. Tanyakan pendapat klie lain terhadap pendapat klien sebelumnya.
e. Berikan pujiam atau penghargaan atas kemampuan klien memberi pendapat
f. Ulangi c,d dan e sampai semua klien mendapat kesempatan
g. Berikan kesimpulan sesuai bacaan.

Pada saat memberikan kesimpulan, selain merangkum pendapat


klien , terapis juga memberikan tamabahan pendapat terapis jika yang
disampaikan oleh klien kurang. Terapis menekankan aspek positif
perilaku untuk dapat diadopsi oleh klien.

4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
 Menganjurkan klien untuk melatih kemampuan membaca dan
mendiskusikannya pada orang lain
 Membuat jadwal membaca
Sebaiknya di Ruang Rawat Inap disediakan bacaan-bacaan
dalam bentuk majalah atau bacaan lain yang memiliki nilai positif
kesehatan jiwa. Bentuknya dapat berupa buku/majalah/buletin
kesehatan, buku kesehatan atau artyikel terpilih. Apabila menyediakan
surat kabar hendaknya dipilih surat kabar yang tidak provokatif atau
yang mengandung artikel kekerasan (sering juga disebut “koran
kuning”)
c. Kontrak yang akan datang
 Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang .
 Menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi Dan Dokumentasi

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses PAK berlangsung , khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK . Untuk TAK
stimulasi persepsi umum , sesi 2 kemampuan yang diharapkan adalah memberi
pendapat tentang bacaan, memberi tanggapan terhadap pendapat klien lain , dan
mengikuti kegiatan sampai selesai. formulir evaluasi sebagai berikut:
Sesi 2: TAK

Stimulasi persepsi umum

Kemampuan persepsi : menonton TV

No Aspek yang dinilai Nama klien

1 Memberi pendapat tentang bacaan


2 Meberi tanggapan terhadap pendapat
klien lain
3 Mengikuti kegiatan sampai selesai
jumlah

Petunjuk :

1. Dibawah judul nama klien , tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan meberi tanda (√) jika ditemukan pada
klien atau (-) jika tidak ditemukan.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan proses
keperawatam tiap klien. Contoh catatan : klien mengikuti TAK stimulasi persepsi
(baca), klien mampu memberi pendapat tentang bacaan dan memberi tanggapan
terhadap pendapat klien lain. Serta mengikuti sampai selesai , anjurkan klien
membaca( buat jadwal)
Sesi 3 : Melihat gambar

Tujuan

1. Klien dapat menyebutkan nama gambar yang dilihat .


2. Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat klien lain

Settting

1. Terapi dan klien duduk bersama dalam lingkaran


2. Ruangan nyaman dan tenang

Alat

1. Beberapa gambar
2. Buku catatan dan pulpen
3. Jadwal kegiatan klien

Terapis dapat mempersiapkan gambar dari berbagai sumber , koran, majalah


,potret, atau lukisan. Sebaiknya gambar yang dipilih menggambarkan perilaku
tertentu sebagai stimulus untuk didiskusikan dengan klien . terapis telah menyiapkan
diri terkait aspek nilai positif perilaku yang akan ditekankan untuk diadopsi sesuai
dengan masalah klien. Beberapa contoh gambar: gambar percakapan keluarga
sesuai untuk klien yang mengalami isolasi sosial , gambar ora ng yang sedang
berdandan untuk klien yang mengalami defisit perawatan diri gambar orang yang
assertif sesuai untuk klien dengan perilaku kekerasan dan seabliknya.

Media

1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab

Langkah kegiatan

1. Persiapan
a. membuat kontrak dengan klien tentang TAK
b. Mempersiapkan alat dan tempat bersama
2. Orientasi
a. Salam terapeautik
Salam dari terapis kepada klien.
b. Evaluasi /validasi
 Menanyakan perasaan klien saat ini
 Menanyakan masalah yang dirasakan.
 Menanyakan penerapan TAK yang lalu.
c. Kontrak
 Menjelaskan tujuan kegiatan ,yaitu melihat gambar .
 Menjelaskan aturan main berikut :
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta ijin kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a. Tentukan 1 atau 2 gambar yang umum dikenal orang
b. tunjukan gambar pada klien (jika besar dapat didepan saja,jika kecil
diedarkan).
c. Tanyakan pendapat seorang klien mengenai mengenai gambar yang dilihat
d. Tanyakan pendapat klien lain terhadap pendapat klien sebelumnya
e. Berikan pujian /penghargaan atas kemampuan klien memberi pendapat
f. Ulangi c,d dan e sampai semua klien mendapat kesempatan
g. Beri kesimpulan pada tiap gambar yang dipaparkan

Terapis memberikan kesimpulan dalam aspek positif gambar terhadap


kesehatan jiwa dan perilaku yang bisa diadopsi oleh klien untuk mengatasi
masalah yang dialami.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
 Menganjurkan klien untuk melatih melihat gambar (diTV,
koran,majalah, album) dan mendiskusikannya pada orang lain .
 Membuat jadwal melihat gambar.
c. Kontrak yang akan datang
 Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang .
 Menyepakati waktu dan tempat.
Evaluasi Dan Dokumentasi

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses PAK berlangsung , khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK . Untuk TAK
stimulasi persepsi umum , sesi 3 kemampuan yang diharapkan adalah memberi
pendapat tentang gambar, memberi tanggapan terhadap pendapat klien lain , dan
mengikuti kegiatan sampai selesai . formulir evaluasi sebagai berikut:
Sesi 3: TAK

Stimulasi persepsi umum

Kemampuan persepsi : Melihat gambar

No Aspek yang dinilai Nama klien

1 Memberi pendapat tentang gambar


2 Meberi tanggapan terhadap pendapat
klien lain
3 Mengikuti kegiatan sampai selesai
jumlah

Petunjuk :

1. Dibawah judul nama klien , tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan meberi tanda (√) jika ditemukan pada
klien atau (-) jika tidak ditemukan.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh catatan : klien mengikuti TAK stimulasi persepsi
(melihat gambar), klien tidak mampu mempersepsikan dan memberi tanggapan
,tetapi. Mengikuti kegiatan sampai selesai. Anjurkan klien mengikuti TAK stimulasi
sensori.
DAFTAR PUSTAKA

Kusumawati, Farida dan Yudi Hartono. (2010). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta:
Salemba Medika
Keliat, Budi Anna dan Akemat. (2009). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai