Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Telah jurnal internasional advokad perawat

OLEH
AHMAD NUR (P1608017)
APRIYANTY TUHAREA (P1608003)
KHABIB W. PRATAMA (P1608020)
SARWETIN AITONAM (P1608028)
MARIO HIARIEJH (P1608039)
ISMIYARSI H. SISE (P1608048)
LINA MALAIHOLLO (P1608007)

YAYASAN BANGUN PERSADA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PASAPUA
AMBON
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat rahmat dan kasihNya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Telah Jurnal Interbasional Peran
Perawat Sebagai Advokad”. Kami menyadari banyak kekurangan dan hal-hal yang perlu
ditambahkan pada tugas makalah ini. Kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Esa, oleh
karena itu kritik dan saran sangat diharapkan dari para pembaca. Akhirnya penyusun
mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan
makalah ini dan besar harapan penyusun, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
menambah pengetahuan tentang pembahasan konsep diri keterampilan dasar kebidanan ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa bersama kita amin.

Ambo, 15 Januari 2019

Kelompok II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................ii
BAB I …………………..…………………..........................1
                 Lampiran Jurnal Asli.....................................................1
BAB II ………………………………………...............…..…..2
   Hasil Telaah Jurnal (Menggunakan Rumus Picot)........3
            BAB III ………….………...........…………………….…..4
              A. krtik............................................................................4
              B. Saran...........................................................................4
DAFTAR PUSTAKA............................................................iii
BAB II
HASIL TELAAH
Nama Penulis : Maryam Beigzadeh

Korespondensi : Fariba Borhani, Farzane Ahmadi and Abbas Abbaszadeh

Judul jurnal : Nurses attribution to the role of patient advocacy in intensive care units of hospitals of
Tehran University of Medical Sciences

Direvisi Pada : 29Desember 2016

Dipublikasikan : 25 Mei 2001

Waktu Penerbit : 1 February 2002

Metode penelitian : Pendekatan Kualitatif (Metode Etnografis)

Tempat penelitian : University Avenue, Toronto, Ontario, Kanada

Tujuan penelitian : mengetahui saja tugas perawat sebagai pemberi advokad dan apakah

advokasi berarti mendukung apa pun yang keputusan dibuat pasien, atau jika

advokat dapat mengklaim mewakili pasien

Isi : jurnal ini membahas tentang peran perawat sebagai Advokat dianggap sebagai sarana untuk
menjaga kesehatan pasien. Hal ini penting khususnya karna posisi perawat memberikan hak
kepada pasien yaitu berhak mengambil bagian dalam keputusan klinis dan meningkatkan sikap
profesional. Ini juga menegaskan bahwa advokat bersedia untuk mewakili kebutuhan pasien agar
terlihat adil, Pasien mungkin membutuhkan dukungan ekstra untuk menyatakan dan
mengamankan keputusan mereka sendiri untuk perawatan, terutama ketika keputusan mereka
mungkin terlihat aneh dan tidak dianjurkan oleh staf klinis. Sang advokat dapat membantu pasien
mengartikan keinginan mereka kedalam rencana pengobatan yang meyakinkan, dan membantu
mengarahkan tim kearah yang diinginkan pasien. Dalam jurnal ini juga dikatakan bahwa peran
advokat bukan berarti dukungan tanpa syarat terhadap kebutuhan pasien.

Dan juga dalam jurnal ini membahas tentang peran perawat sebagai advokat dan karekteristik
peranan seorang advokat dalam pengaturan pelayanan kesehatan yaitu :

1. Menginformasikan kepada pasien dan mempromosikan informasi tersebut.

2. Memberdayakan pasien dan melindungi otonomi.

3. Melindungi hak dan kepentingan pasien dimana mereka tidak dapat melindunginya sendiri.
4. Pastikan pasien memiliki akses yang wajar ke sumber daya yang tersedia.

5. Dukung pasien tanpa peduli kemungkinan biaya, dan

6. Mewakili pandangan/keinginan pasien dan bukan hanya kebutuhannya

Jurnal ini juga membahas tentang siapa saja yang termasuk dalam tim pemberi advokasi kepada
pasien. Jadi advokasi yang diberikan bukan hanya dari perawat semata, tetapi melibatkan pasien
itu sendiri sebagai advokad, keluarga dan teman sebagai advokad, tim dokter, ahli gizi, ahli obat
dan perawat itu sendiri.

Kesimpulan : Analisis mendukung kebutuhan pada advokat pasien, khususnya dimana pasien
tidak bisa membela diri sendiri. advokasi berarti mendukung apapun keputusan yang dibuat
pasien, bahkan yang aneh dan buruk. Tanggapan pihak advokat untuk meminta kompromi yang
berkaitan dengan kepercayaan pribadi atau profesional juga harus ditentukan.
BAB III
KRITIKAN ATAU PENYETUJUAN
Setelah menelaah jurnal yang kami lampirkan pada makalah ini, kami menyetujui atau
mengiyakan jurnal ini. Referensi yang mendukung penyetujuan kami adalah jurnal yang berjudul
“relational ethics and advocacy in nursing” (Etika relasional dan advokasi dalam keperawatan)
yang di buat oleh Hannah MacDonald pada tahun 2007 (terlampir).

Pada jurnal tersebut MacDonald mengatakan bahwa Dalam keperawatan, perawat tidak hanya
melindungi dirinya sendiri tetapi berkontribusi positif terhadap pelaksanaan penentuan nasib
pasien. Ini adalah upaya untuk membantu pasien menjadi jelas tentang apa yang mereka inginkan
dalam suatu situasi, untuk membantu mereka dalam membedakan dan mengklarifikasi nilai-nilai
mereka dan memeriksa pilihan yang tersedia sehubungan dengan nilai-nilai tersebut. Pemberi
advokasi mengasumsikan kemampuan untuk mengenali hak-hak pasien dan untuk
mengidentifikasi kapan advokasi diperlukan. Selain itu juga tugas advokasi adalah memperkuat
hubungan dengan pasien, perawat juga mempunyai pengetahuan dan kepercayaan khusus'
mereka sebagai tindakan pendukung advokasi, serta perawat di tuntut untuk dapat membantu
pasien dalam penganbilan keputusan.

Advokasi bukan berarti taggung jawab perawat semata, tetapi merupakan tugas dari semua
anggota keluarga dan sahabat dan tanggunggung jawab semua tim medis di rumah sakit. Dalam
jurnal relational ethics and advocacy in nursing, di macDonal mengatakan bahwa yang paling
lama berada dengan pasien adalah perawat. Oleh karena itu, perawat yang paling banyak tau
tentang kondisi pasien selain keluarga terdekat.
REFERENCES
interests do not coincide with patients’ expressed interests,
1 Berlandi JLH. Ethical issues in paediatric preoperative nursing. Nursing the advocate could
find herself supporting the patient at the expense of professional harmony. Doctors face the same
prob- lem, but it can be especially challenging for nurses who have
Clinics of North America 1997;32:153. 2 Bird AW. Enhancing patient well-being—advocacy or
negotiation.
Journal Of Medical Ethics 1994;20:152-6. 3 Bloche GM. Fidelity and deceit at the bedside.
Journal of the American tradtionally been seen as owing their full loyalties to the doc- tor. Now
the locus of loyalty has shifted toward the patient, it can cause disharmony and disappointment
from those who
Medical Association 2000;14:1881. http://jama.ama-assn.org/issues/ v283n14/full/jed00019.html
4 Burke MJ. Clinicoeconomics in geropsychiatry. Psychiatric Clinics Of
North America 1997;20:219. expect the traditional role. This may change over time, but potential
conflict with colleagues over patient wishes will be an ongoing problem.
5 Caplan A. The ethics of gatekeeping in rehabilitation medicine. Journal
Of Head Trauma Rehabilitation 1997;12:29-36. 6 Downie R, Calman K. Healthy respect: ethics
in health care [2nd ed].
Oxford: Oxford University Press, 1994. Third, the advocate may be asked to represent a patient’s
bizarre or dangerous choices, such as those mentioned already, or to represent the patient in ways
that compromise
7 Esterhuizen P. Is the professional code still the cornerstone of clinical
nursing practice? Journal Of Advanced Nursing 1996;23:25-31. 8 Faherty B. Now is the time to
advocate. Nursing Outlook
1993;41:248-9. the advocate’s personal or professional beliefs. The advocate
9 Fried C. The lawyer as friend: the moral foundations of the lawyer-client may try to persuade
the patient to do otherwise and if insuc- cessful may withdraw from advocacy, but that forces us
to question whether in doing so the advocate continues to be a
relation. Yale Law Journal 1976;85:1060-89. 10 General Medical Council. Good medical
practice. London: GMC
Publications, 1998. 11 Haberfellner EM, Rittmannsberger H. Involuntary admission at patient
representative or if her withdrawal is paternalistic. Perhaps it will be necessary to regulate the
decision to quit being a patient’s advocate in order to protect both patients and
psychiatric hospitals—the situation in Austria. Psychiatrische Praxis 1996;23:139-42. 12
Hazzard WR. Elder abuse—definitions and implications for
medical-education. Academic Medicine 1995;70:979-81. those acting as advocates.18
Finally, at present there is no formal training for nurses or doctors to represent patients in this
way.8 It is true that the
13 Mallik M. Advocacy in nursing—a review of the literature. Journal Of
Advanced Nursing 1997;25:130-8. 14 Rosner F. The ethics of managed care. Mount Sinai
Journal Of Medicine
1997;64:8-19. elements of nursing and medical education are useful for these purposes, but
people who assume the role of advocate ought to be prepared for coping with the potential
hazards and hardships that accompany advocacy. Knowledge of medical
15 Saiki-Craighill S. The children’s sentinels: mothers and their
relationships with health professionals in the context of Japanese health care. Social Science &
Medicine 1997;44:291-300. 16 Seedhouse D. Practical nursing philosophy. Chichester: John
Wiley &
Sons, 2000. law and ethics will surely be useful,1 but other qualities may not be as easily
acquired, for example negotiation and communication skills.
17 United Kingdom Central Committee for Nursing and Health
Visiting. Code of professional conduct. London: UKCC, 1992. 18 Willard C. The nurses role as
patient advocate—obligation or imposition. Journal Of Advanced Nursing 1996;24:60-6.

Anda mungkin juga menyukai