Anda di halaman 1dari 5

VALIDASI HASIL LABORATORIUM

Praktik Belajar Laporan (PBL) dengan bidang Validasi Hasil Laboratorium dilaksanakan pada Hari Selasa,
29 Desember 2020 pukul 09.00 – 10.40 dengan narasumber Saeful . PBL dilaksanakan secara online
menggunakan aplikasi zoom. Kegiatan PBL ini diikuti oleh seluruh mahasiswa semester tujuh Prodi
Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis. Materi yang disampaikan oleh narasumber yaitu
mengenai “Pelaksanaan Validasi Hasil Laboratorium di Lahan PBL”.

Output dari kegiatan PBL ini adalah adanya penugasan berupa studi kasus hasil laboratorium yang akan
dipersentasikan nantinya oleh setiap kelompok berdasarkan materi yang telah ditentukan. Berikut
adalah tahapan pembuatan studi kasus hasil laboratorium :

1. Pra Analitik
a. Membaca, memahami, dan menganalisis sebuah kasus yang telah diberikan
2. Analitik
a. Berdiskusi antar anggota kelompok
b. Mencari materi atau referensi sebagai penunjang kasus hasil laboratorium dari kasus
tersebut
3. Post Analitik
a. Dihasilkannya pemecahan masalah dari kasus tersebut apakah bisa di keluarkan atau tidak.
b. Mempersentasikan hasil pemecahan masalah dari kasus tersebut.

Selama pengerjaan studi kasus tersebut, ada beberapa masalah yang dihadapi seperti, adanya
perbedaan pendapat mengenai kemungkinan – kemungkinan yang terjadi.

KIMIA KLINIK

Praktik Belajar Laporan (PBL) dengan bidang Kimia Klinik dilaksanakan pada Hari Juma’t, 22 januari 2021
pukul 15.30 – 16.15 dengan narasumber Muhammad Nazir (PT. Mindray Medical Indonesia) . PBL
dilaksanakan secara online menggunakan aplikasi zoom. Kegiatan PBL ini diikuti oleh seluruh mahasiswa
semester tujuh Prodi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis. Materi yang disampaikan oleh
narasumber yaitu mengenai “Automasi Pemeriksaan Kimia Klinik”.

Output dari kegiatan PBL ini adalah berupa pre test dan pos test yang dilaksanakan sebelum dan
sesudah penyampaian materi. Berikut adalah tahapan pembuatan studi kasus hasil laboratorium :

Pre Test

4. Pra Analitik
Membaca dan mempelajari materi yang berkaitan dengan materi PBL yang akan disampaikan
oleh pihak vendor dari PT. Mindray Medical Indonesia
5. Analitik
Mengerjakan soal-soal pre test dengan baik
6. Post Analitik
Mengecek ulang hasil pengerjaan pre test lalu submit.

Selama pengerjaan pre test berlangsung ada beberapa materi yang belum di pelajari sebelumnya

Pos Test

1. Pra Analitik
Memperhatikan dengan seksama materi yang disampaikan oleh pihak vendor PT, Mindray
Medical Indonesia
2. Analitik
Mengerjakan soal-soal pos test dengan baik
3. Post Analitik
Mengecek ulang hasil pengerjaan pos test lalu submit.

Selama pengerjaan pos test berlangsung tidak ada kendala yang didapatkan karena penyampaian
materinya sudah sangat jelas.
BAB 3

VALIDASI HASIL LABORATORIUM

Dalam penugasan Validasi Hasil Laboratorium mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap
kelompok sudah ditentukan studi kasus hasil laboratorium yang berbeda, yang nantinya akan
dipersentasikan oleh kelompok masing-masing. Dengan indikator pengerjaan sebagai berikut :

1. Diskusikan kesalahan umum preanalytical yang diakibatkan dari pengumpulan dan penanganan
spesimen yang tidak tepat dan sumber yang umum ditemui gangguan pada semua parameter
yang diperiksa dari seorang pasien.
2. Jelaskan peran hasil kendali mutu dalam analisis pada semua parameter yang diperiksa dari
seorang pasien.
3. Jelaskan prinsip semua parameter yang diperiksa dari seorang pasien dalam hal reagen kunci
dan peran reagen tersebut.
4. Verifikasi kalkulasi hasil saat pengenceran diperlukan. Hubungkan hasil pada semua parameter
yang diperiksa dari seorang pasien dengan mengharapkan temuan sebelumnya (dari data
pemeriksaan sebelumnya) dan menghubungkan hasil secara patologi dengan kondisi pasien.
5. Diskusikan sumber umum perbedaan pada kondisi pasien dengan hasil pada semua parameter
yang diperiksa dari seorang pasien. termasuk tindakan apa yang diperlukan. (misal sampling
ulang dengan perbaikan pada persiapan pasien, atau perlunya tambahan pemeriksaan
parameter lain )
6. Diskusikan hal hal penting untuk dikomunikasikan untuk semua parameter yang diperiksa dari
seorang pasien untuk memperoleh hasil yang baik untuk penyedia layanan kesehatan
7. Berikan dukungan teori untuk detiap diskusi yang dilakukan

Dalam proses pengerjaan studi kasus tersebut ada kendala yang dihadapi seperti adanya perbedaan
pendapat mengenai kemungkinan – kemungkinan yang terjadi. Maka dari itu solusi dari kendala
tersebut dengan lebih banyak lagi referensi atau materi yang dibaca oleh setiap anggota kelompok
supaya dapat memperluas pemahaman materi penunjang studi kasus tersebut.

KIMIA KLINIK

Pada saat PBL bidang Kimia Klinik tidak ada penugasan, namun ada pre test dan pos test pada saat
sebelum dan sesudah penyampaian materi. Jadi pada saat PBL berlangsung mahasiswa hanya
memperhatikan materi yang disampaikan oleh pihsak vendor PT. Mindray Medical Indonesia. Dengan
ringkasan materi sebagai berikut:

1. Dasar-dasar kimia klinik


a. Hukum Beer-Lambert

Larutan senyawa berwarna mampu menyerap sinar tampak yang melalui larutan tersebut. Jumlah
intensitas sinar yang diserap tergantung pada macam yang ada di dalam larutan. Konsentrasi panjang
jalan dan intensitas sinar yang diserap dinyatakan dalam hukum Lambert Beer yang sudah diejlaskan di
atas. Warna zat yang menyerap menentukan panjang gelombang sinar yang akan diserap. Warna yang
diserap merupakan warna komplemen dari warna yang terlihat oleh mata.

b. Spektrofotometri (filter & grating)

Essential Parts of Colorimeter

1. Sinar lampu (Light Source), sinar lampu yang dipakai sekarang biasanya lampu LED
2. Adjustable aperture
3. Colored filter, yang terdiri dari beberpa warna dan disesuaikan dengan panjang gelombang dari
warna tersebut
4. Cuvette, untuk menampung atau menaruh sampel yang sudah di reaksikan dengan reagensia
5. Detector
6. Meter display, yang awalnya masih algoritma baru diterjemahkan ke bahasa digital di meter
display yang keluar berupa angka.

Fotometer

Di era sekarang banyak yang menggunakan grating sistem, jadi dibiaskan dibuat gratingnya lalu
ditangkap tetapi tidak memakai filter lagi. Kalau unutk filter hasil yang dikeluarkan akan banyak batch
mode, misalnya ada 10 pasien dengan pemeriksaan glukosa terlebih dahulu, kemudian parameter
berikutnya keluar dengan sampel yang lainnya. Jadi tidak ada istilah first in first out pada zaman dulu,
jadi hasilnya keluar berbarengan. Sedangakan untuk grating sistem itu tidak perlu lagi, karena memakai
pola yang tidak lagi dipisahkan oleh filter namun dibiaskan atau dipendarkan oleh grating dan ditangkap
oleh detector.

c. Kit Insert

Kit insert adalah satu unsur yang harus dipahami sebelum menjalankan suatu parameter di
spektrofotomer atau fotometer atau di alat kimia klinik yang modern sekalipun. Karena disana terdapat
informasi-informasi ke khususan atau informasi tentang apa dan bagaiamana ke khususan dari
parameter tersebut atau reagen tersebut.

2. Aplikasi
a. Endpoint

Endpoint merupakan metode pembacaan spektrofotometer yang dimana absorban akan menjadi stabil
setelah rekasi berjalan selama 5 menit

Pada pengaplikasiannya, saat memasukkan data – data tersebut diambil dari kit insert yang sesuai.
Contohnya seperti gambar diatas dengan pemeriksaan albumin. Pada kolom “Reaction Direction” itu
positive (increae) diambil dari kit insertyang menyatakan bahwa peningkatan absorban itu setara
dengan konsentrasi albumin.

Ada istilah auto delution adlaah ketika hasilnya tinggi maka alat akan secara otomatis melakukan
pengenceran. Sedangkan, auto concetration adalah ketika ada hasil yang dibawah atau rendah sekali
sehingga alat akan mengambil sampel itu menjadi di gandakan sesuai yang di setting.

Linearity range, adalah kemampuan membaca dari suatu reagen di alat, kemampuan membaca hasil
tertinggi yang masih memberikan reaksi liniear. Kalau alat sudah mengeluarkan flagging LH (linearity
high) misalnya SOGT hkeluar hasilnya 20 tapi ada LH itu tidak harus dilaporkan sebagai SOGT yang 20,
namun harus lihat duku flaggingnya, kalau LHmau tidak mau harus mengencerkan manual kalau tidak
men setting auto delutionnya, harus melakukan pengenceran manual.

b. Kinetic

Contoh pemeriksaan yang menggunakan metode pembacaan kinteik adalah ALT, AST,ALP,ACP,CK, CK-
MB, GGT, LDH, AMY, LIP. Dengan kurva kalibrasi yang dihasilkan yaitu deacrease

c. Fixed Time

Mengapa fixed time, karena pada kit insert terdapat pernyataan bahwa pemeriksaan tersebut (Urea)
mengindikasikan bahwa absorban harus dibaca dua kali selama waktu yang telah ditentukan.

Bagaimana nmenentukan reaksinya postifi atau negative, dilihat dari kit insert dari prinsip reaksi
menyatakan bahwa penurunan absorbansi berbanding lurus dengan konsentrasi urea. Maka nanti di set
nya decrease atau negative.

3. Update Tehnologi

Ada 2 macam sistem yaitu;

1. Open system, bisa masih pakai reagen yang berbeda.


2. Close system, tidak bisa memakai dengan merk yang berbeda, karena semua di protect oleh
barcode.

BS Series

1. BS-120/200 (E ) Chemistry Analyzers


2. BS-300/380/400/480 Chemistry Analyzers
3. BS-800/BS2000 Chemistry Analyzers

Pada saat PBL tersebut tidak begitu banyak kendala baik saat penyampaian materi berlangsung ataupun
pada saat pos test, namun pada saat pengerjaan pre test terdapat sedikit kendala yaitu ada beberapa
materi yang belum dipelajari. Solusi dari kendala pre test tersebut adalah dengan memperhatikan
materi PBL yang disampaikan oleh vendor PT.Mindray Medical Indonesia dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai