Anda di halaman 1dari 10

PERTEMUAN KE-2 (SELASA,12 JANUARI 2021)

Sejarah Wajib Kelas 10:


Kerajaan Tarumanegara, Bukti Sejarah, Kejayaan Hingga Keruntuhannya

Gambar 1. Peta Kerajaan Tarumanegara

A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Tarumanegara


1. Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu tertua ke-2 di Indonesia. Kerajaan ini
didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358–382 Masehi di tepi sungai
Citarum, yang sekarang masuk ke wilayah Kabupaten Lebak, Banten. 
2. Raja Jayasingawarman adalah seorang maharesi atau pendeta yang berasal dari India,
tepatnya dari daerah Salankayana. Raja Jayasingawarman mengungsi ke nusantara karena
daerahnya diserang dan ditaklukkan Kerajaan Magadha. 
3. Saat tiba di Jawa Barat, Raja Jayasingawarman meminta izin kepada Raja Dewawarman VIII,
raja Kerajaan Salakanagara yang berkuasa masa itu, untuk membuka pemukiman baru.
Setelah mendapatkan persetujuan, Raja Jayasingawarman pun membangun Kerajaan
Tarumanegara. 

1
4. Menurut N. J. Kroom Tarumanegara berasal dari dua kata, yaitu “Taruma” dan “Nagara”.
“Nagara” memiliki arti kerajaan atau negara, sementara “Taruma” atau “Nila” diambil dari
nama sungai Citarum yang membelah Jawa Barat. Disesuaikan dengan letak kerajaan
Tarumanegara berada di tepi sungai Citarum.

Gambar 2. N.J. Kroom

5. Kehidupan sosial dan politik kerajaan Tarumanegara terbilang maju. Hal ini terlihat dari
daerah kekuasaannya yang sangat luas. Daerah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara
meliputi Banten sampai Cirebon. Sejak berdiri, Kerajaan Tarumanegara mengalami masa
kejayaan sebanyak 3 generasi. Kerajaan Tarumanegara mengalami masa keemasan saat
dipimpin oleh Raja Tarumanegara ke-3, yaitu Raja Purnawarman.
6. Keberadaan Kerajaan Tarumanegara ini pernah tercatat dalam berita dari kerajaan
Tiongkok yang dibawa oleh FA-HIEN. Dalam berita tersebut, dikatakan bahwa Kerajaan To-
Lo-Mo atau Tarumanegara pernah mengirimkan utusan mereka ke Tiongkok pada tahun
528, 538, dan 666 Masehi untuk kunjungan persahabatan. Kabar lainnya mengenai
Kerajaan Tarumanegara datang dari Gunawarman, seorang pendeta dari Kashmir yang
mengatakan bahwa agama yang dianut rakyat Tarumanegara adalah Hindu.

B. Puncak Kejayaan
1. Kerajaan Tarumanegara mencapai puncak kejayaannya saat dipimpin oleh Raja
Purnawarman. Dalam sejarah kerajaan Tarumanegara tertulis, kemasyuran kerajaan ini
diabadikan dalam Prasasti zaman Purnawarman mengenai dibangunnya pelabuhan dan

2
beberapa sungai sebagai sarana perekonomian. Pada masa pemerintahan Purnawarman,
Kerajaan Tarumanegara juga memperluas kekuasaan dengan menaklukkan raja-raja kecil di
Jawa Barat.

Gambar 3. Illustrasi Raja Purnawarman

2. Pemerintahan di masa Purnawarman sangat memperhatikan pemeliharaan aliran sungai.


Seperti pada tahun 410 Masehi, Raja Purnawarman memperbaiki Kali Gangga hingga
Sungai Cisuba yang terletak di daerah Cirebon. Selain itu, di tahun 334 Saka atau 421
Masehi, Purnawarman memperindah daerah aliran Sungai Cupu yang mengalir hingga
istana raja.
3. Purnawarman memerintahkan memperbaiki alur Sungai Gomati dan Sungai Candrabaga
yang dikenal sebagai Sungai Bekasi sekarang. Perhatian Raja Purnawarman terhadap
sungai-sungai ini membawa dampak positif. Di antaranya, keberadaan sungai-sungai ini
dapat memperteguh daerah-daerah yang dibangun sebagai daerah kekuasaan Kerajaan
Tarumanegara.  Sungai pada masa itu berperan penting sebagai sarana perekonomian.
Secara tidak langsung, pembangunan sungai-sungai yang dilakukan oleh Raja Purnawarman
bisa membangkitkan perekonomian pertanian dan perdagangan pada saat itu.

3
Gambar 4. Sungai Gomati (Bekasi)

Gambar 5. Aktivitas di Sungai Gomati yang menjadi sarana penting dalam perekonomian

C. Prasasti Mengenai Sejarah Kerajaan Tarumanegara


1. Prasasti Ciaruteun
Prasasti Ciaruteun terdapat gambar telapak kaki, lukisan laba-laba, dan huruf ikal melingkar
yang berbunyi:
“Inilah (tanda) sepasang telapak kaki yang seperti kaki Dewa Wisnu
(pemelihara), ialah telapak yang mulia Sang Purnawarman, raja di negeri
Taruma, Raja yang gagah berani di dunia”.
Bekas telapak pada Prasasti Ciaruteun melambangkan kekuasaan raja atas daerah tempat
ditemukannya prasasti. Kedudukan Raja Purnawarman diibaratkan Dewa Wisnu, dewa
dalam kepercayaan Hindu yang bertugas memelihara alam semesta. Artinya, Raja

4
Purnawarman dianggap sebagai penguasa sekaligus pelindung rakyat. Penggunaan cetakan
telapak kaki di masa itu mungkin dimaksudkan sebagai tanda keaslian, mirip tanda tangan
pada zaman sekarang. 

Gambar 6. Prasasti Ciaruteun

2. Prasasti Kebon Kopi


. Isi Prasasti Kebon Kopi ini adalah tulisan huruf palawa dengan menggunakan bahasa
Sansekerta. 
Kalimat yang tercetak pada Prasasti Kebon Kopi adalah:
“Di tempat ini, di sini kelihatannya terdapat gambar sepasang telapak kaki yang mirip
dengan Airawata, gajah yang sangat kuat, penguasa di Taruma atau lebih dikenal
Tarumanegara dan kejayaan kerajaan”.
Airawata sendiri adalah gajah kendaraan dewa Indra, dewa cuaca dan raja kahyangan. 

5
Gambar 7. Prasati Kebon Kopi

3. Prasasti Jambu
Prasasti ketiga adalah Prasasi Jambu, yang ditemukan di perkebunan Jambu di bukit Pasir
Koleyangkak, Bogor. Isi prasasti ini adalah
“Tapak kaki ini adalah tapak kaki Sri Purnawarman, Raja tarumanagara. Baginda
termasyhur gagah berani, jujur dan setia menjalankan tugasnya”.

Gambar 8. Prasasti Jambu

4. Prasasti Tugu

6
Prasasti ini menjadi prasasti terpenting & terpanjang dari Raja Purnawarman yang waktu
itu sudah bertahta selama 22 tahun. Dalam prasasti ini, disebutkan mengenai
“pembangunan saluran air yang panjangnya 6.112 tombak. 6.112 tombak itu setara 11
km. Aliran air itu diberi nama Gomati yang dibendung dalam waktu 21 hari.

Gambar 9. Prasasti Tugu


D. Kehidupan di Kerajaan Tarumanegara

Gambar 10. Kehidupan Kerajaan Tarumanegara

1. Kehidupan politik

7
Politik diplomasi sudah menjadi politik yang diterapkan di Kerajaan Tarumanegara saat itu.
Di maha mereka melakukan hubungan kerja sama dengan kerajaan-kerajaan yang ada di
sekitar tarumanegera. Selain itu, pembangunan megaproyek dua sungai besar pun juga
masuk dalam perkembangan kehidupan politik Tarumanegara karena memang memiliki
pengaruh besar dalam kemajuan politik Tarumanegara hingga mencapai masa kejayaannya.

2. Kehidupan ekonomi
Kerajaan Tarumanegara ada terusan (sungai) untuk memudahkan pencapaian kehidupan
ekonomi mapan bagian rakyat Tarumanegara. Panjang dari terusan ini adalah lebih dari
6000 tombak dalam bentuk aliran sungai yang bernama Sungai Candrabaga dan Sungai
Gomati. Rakyat kemudian menggunakannya sebagai sarana transportasi memperdagangkan
hasil usahanya sebagai petani dan peternak.

3. Kehidupan sosial

 Sebagaimana layaknya seorang raja yang berkewajiban mengayomi rakyatnya, raja


Purnawarman pun demikian. Dia dikenal sebagai raja yang dermawan dan bijaksana.
Korbannya berupa 1000 ekor sapi kepada kaum brahmana yang telah berperan penting
dalam mega poryek Sungai Candrabaga dan Sungai Gomati menjadi salah satu penanda
kehidupan sosial Tarumanegara yang amat baik.
 Raja sangat baik dengan rakyatnya sehingga kesejahteraan sosial pun dapat dicapai
oleh rakyat tarumaneggara. Purnawarman pun juga dikenal baik di kerajaan-kerajaan
lain sekitar Kerajaan Tarumanegara.

E. Sistem Pemerintahan

8
 Raja memegang kekuasaan kerajaan secara penuh. Tidak ada yang membantu atau
mewakili. semuanya berada dibawah kekuasaan kerajaan, makanya sistem
pemerintahan yang dianut adalah sistem Presidensiil.
 Namun sistem pemerintahan Kerajaan tarumanegara berubah saat pemerintahan
Tarusbawa,karena dia justru mempercayakan pemerintahan di satu wilayah saja. Benar
dia adalah raja Tarumanegara, tetapi malah memimpin satu bagian kerajaan saja, yakni
kerajaan Kendan.

F. Masa Keruntuhan
 Kerajaan Tarumanegara mulai mengalami kemunduran ketika dipimpin oleh Raja
Sudawarman. Dalam catatan sejarah Kerajaan Tarumanegara, salah satu contoh
kemunduran yang terjadi saat itu adalah pemberian wewenang pemerintahan sendiri atau
otonomi kepada raja-raja bawahan yang diberikan oleh raja-raja sebelumnya. Karena tidak
disertai hubungan dan pengawasan yang baik, para raja bawahan merasa tidak terlindungi
dan tidak diawasi oleh Kerajaan Tarumanegara. 
 Selain itu, pada masa itu juga muncul kerajaan pesaing Tarumanagara yang sedang naik
daun, yaitu Kerajaan Galuh, yang menimbulkan terjadinya pemberontakan. Hingga

9
akhirnya saat raja Kerajaan Tarumanegara terakhir, yaitu Raja Linggawarman, tidak
memiliki anak laki-laki, pamor Kerajaan Tarumanegara pun semakin merosot. 
 Kerajaan Tarumanegara akhirnya pecah menjadi 2 kerajaan, yaitu Kerajaan Sunda dan
Kerajaan Galuh. Kerajaan Sunda menjadi kelanjutan Kerajaan Tarumanagara yang dipegang
oleh Raja Tarusbawa, menantu Raja Linggawarman. Sedangkan Kerajaan Galuh dikuasai
oleh Raja Wretikandayun. 

10

Anda mungkin juga menyukai