1
4. Menurut N. J. Kroom Tarumanegara berasal dari dua kata, yaitu “Taruma” dan “Nagara”.
“Nagara” memiliki arti kerajaan atau negara, sementara “Taruma” atau “Nila” diambil dari
nama sungai Citarum yang membelah Jawa Barat. Disesuaikan dengan letak kerajaan
Tarumanegara berada di tepi sungai Citarum.
5. Kehidupan sosial dan politik kerajaan Tarumanegara terbilang maju. Hal ini terlihat dari
daerah kekuasaannya yang sangat luas. Daerah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara
meliputi Banten sampai Cirebon. Sejak berdiri, Kerajaan Tarumanegara mengalami masa
kejayaan sebanyak 3 generasi. Kerajaan Tarumanegara mengalami masa keemasan saat
dipimpin oleh Raja Tarumanegara ke-3, yaitu Raja Purnawarman.
6. Keberadaan Kerajaan Tarumanegara ini pernah tercatat dalam berita dari kerajaan
Tiongkok yang dibawa oleh FA-HIEN. Dalam berita tersebut, dikatakan bahwa Kerajaan To-
Lo-Mo atau Tarumanegara pernah mengirimkan utusan mereka ke Tiongkok pada tahun
528, 538, dan 666 Masehi untuk kunjungan persahabatan. Kabar lainnya mengenai
Kerajaan Tarumanegara datang dari Gunawarman, seorang pendeta dari Kashmir yang
mengatakan bahwa agama yang dianut rakyat Tarumanegara adalah Hindu.
B. Puncak Kejayaan
1. Kerajaan Tarumanegara mencapai puncak kejayaannya saat dipimpin oleh Raja
Purnawarman. Dalam sejarah kerajaan Tarumanegara tertulis, kemasyuran kerajaan ini
diabadikan dalam Prasasti zaman Purnawarman mengenai dibangunnya pelabuhan dan
2
beberapa sungai sebagai sarana perekonomian. Pada masa pemerintahan Purnawarman,
Kerajaan Tarumanegara juga memperluas kekuasaan dengan menaklukkan raja-raja kecil di
Jawa Barat.
3
Gambar 4. Sungai Gomati (Bekasi)
Gambar 5. Aktivitas di Sungai Gomati yang menjadi sarana penting dalam perekonomian
4
Purnawarman dianggap sebagai penguasa sekaligus pelindung rakyat. Penggunaan cetakan
telapak kaki di masa itu mungkin dimaksudkan sebagai tanda keaslian, mirip tanda tangan
pada zaman sekarang.
5
Gambar 7. Prasati Kebon Kopi
3. Prasasti Jambu
Prasasti ketiga adalah Prasasi Jambu, yang ditemukan di perkebunan Jambu di bukit Pasir
Koleyangkak, Bogor. Isi prasasti ini adalah
“Tapak kaki ini adalah tapak kaki Sri Purnawarman, Raja tarumanagara. Baginda
termasyhur gagah berani, jujur dan setia menjalankan tugasnya”.
4. Prasasti Tugu
6
Prasasti ini menjadi prasasti terpenting & terpanjang dari Raja Purnawarman yang waktu
itu sudah bertahta selama 22 tahun. Dalam prasasti ini, disebutkan mengenai
“pembangunan saluran air yang panjangnya 6.112 tombak. 6.112 tombak itu setara 11
km. Aliran air itu diberi nama Gomati yang dibendung dalam waktu 21 hari.
1. Kehidupan politik
7
Politik diplomasi sudah menjadi politik yang diterapkan di Kerajaan Tarumanegara saat itu.
Di maha mereka melakukan hubungan kerja sama dengan kerajaan-kerajaan yang ada di
sekitar tarumanegera. Selain itu, pembangunan megaproyek dua sungai besar pun juga
masuk dalam perkembangan kehidupan politik Tarumanegara karena memang memiliki
pengaruh besar dalam kemajuan politik Tarumanegara hingga mencapai masa kejayaannya.
2. Kehidupan ekonomi
Kerajaan Tarumanegara ada terusan (sungai) untuk memudahkan pencapaian kehidupan
ekonomi mapan bagian rakyat Tarumanegara. Panjang dari terusan ini adalah lebih dari
6000 tombak dalam bentuk aliran sungai yang bernama Sungai Candrabaga dan Sungai
Gomati. Rakyat kemudian menggunakannya sebagai sarana transportasi memperdagangkan
hasil usahanya sebagai petani dan peternak.
3. Kehidupan sosial
E. Sistem Pemerintahan
8
Raja memegang kekuasaan kerajaan secara penuh. Tidak ada yang membantu atau
mewakili. semuanya berada dibawah kekuasaan kerajaan, makanya sistem
pemerintahan yang dianut adalah sistem Presidensiil.
Namun sistem pemerintahan Kerajaan tarumanegara berubah saat pemerintahan
Tarusbawa,karena dia justru mempercayakan pemerintahan di satu wilayah saja. Benar
dia adalah raja Tarumanegara, tetapi malah memimpin satu bagian kerajaan saja, yakni
kerajaan Kendan.
F. Masa Keruntuhan
Kerajaan Tarumanegara mulai mengalami kemunduran ketika dipimpin oleh Raja
Sudawarman. Dalam catatan sejarah Kerajaan Tarumanegara, salah satu contoh
kemunduran yang terjadi saat itu adalah pemberian wewenang pemerintahan sendiri atau
otonomi kepada raja-raja bawahan yang diberikan oleh raja-raja sebelumnya. Karena tidak
disertai hubungan dan pengawasan yang baik, para raja bawahan merasa tidak terlindungi
dan tidak diawasi oleh Kerajaan Tarumanegara.
Selain itu, pada masa itu juga muncul kerajaan pesaing Tarumanagara yang sedang naik
daun, yaitu Kerajaan Galuh, yang menimbulkan terjadinya pemberontakan. Hingga
9
akhirnya saat raja Kerajaan Tarumanegara terakhir, yaitu Raja Linggawarman, tidak
memiliki anak laki-laki, pamor Kerajaan Tarumanegara pun semakin merosot.
Kerajaan Tarumanegara akhirnya pecah menjadi 2 kerajaan, yaitu Kerajaan Sunda dan
Kerajaan Galuh. Kerajaan Sunda menjadi kelanjutan Kerajaan Tarumanagara yang dipegang
oleh Raja Tarusbawa, menantu Raja Linggawarman. Sedangkan Kerajaan Galuh dikuasai
oleh Raja Wretikandayun.
10