a b c
Gambar Metode penyambungan lainnya
CHAPTER VII
SOLDERING, BRAZING AND WELDING
A. Diagram jenis proses pengelasan
1. SOLDERING
Soldering adalah proses penyambungan dua atau lebih logam dengan melumerkan dan mengalirkan
filler metal (logam pengisi) diantara sendi sambungan, dimana filler metal memiliki titik lumer yang
lebih rendah dari pada logam yang akan disambung. Logam yang akan disambung tidak ikut meleleh
pada proses soldering.
Titik lumer filler metal pada soft soldering berada dibawah temperatur 400°C, sedangkan titik lumer
filler metal pada hard soldering berkisar 450°C. Filler metal yang digunakan pada soft soldering
merupakan paduan timah sedangkan pada hard soldering paduan timah dengan tembaga (40%
tembaga) Hard soldering sering disebut juga silver soldering atau silver brazing. Hasil sambungan dari
hard soldering lebih kuat dan lebih baik dibandingkan soft soldering.
a. Peralatan Soldering
1. Propane torch
Merupakan alat yang digunakan untuk membakar gas propane (LPG).
Panas yang dihasilkan mencapai 1995°C.
2. Filler metal
Logam pengisi dapat berupa paduan timah (titik lumer 350°C) dan paduan timah dengan
silver (titik lumer 450°C) .
2. Brazing
Brazing adalah adalah proses penyambungan dua atau lebih logam dengan melumerkan dan
mengalirkan filler metal (logam pengisi) diantara sendi sambungan menggunakan capillary action,
dimana filler metal memiliki titik lumer yang lebih rendah dari pada logam yang akan disambung.
Proses brazing biasanya disertai dengan pemberian flux pada sambungan untuk menghindari oksidasi
pada sambungan.
Titik lumer filler metal pada brazing berada diatas temperatur 450°C. Beberapa jenis filler metal untuk
brazing :
• Pure metals: logam murni seperti silver, gold, palladium.
• Paduan Ag-Cu: Baik pada saat mencair dimana silver akan cepat mengisi sambungan.
• Paduan Ag-Zn: Banyak digunakan di industri perhiasan dan tahan terhadap ammoniac.
• Paduan Cu-Zn (brass): Bisa digunakan untuk menyambung baja dan besi tempa.
• Paduan Ag-Cu-Zn: Mudah lumer
• Paduan Cu-P: Dalam prosesnya tidak membutuhkan flux
• Paduan Au-Ag: Logam mulia dan banyak digunakan untuk industri perhiasan.
• Al-Si: untuk proses brazing alumunium.
• Active alloys: berkomposisi titanium atau vanadium. Digunakan dalam brazing non-metallic
materials, seperti graphite atau keramik.
• dll
Mengelas logam dengan las otogen adalah proses penyambungan dan memotong logam dengan
mempergunakan suatu busur nyala yang dihasilkan dari pembakaran gas acetylene dan gas oksigen.
1. Peralatan Las Otogen
a. Tabung acetylene
Tabung acetylene adalah tabung yang terbuat dari logam baja yang didalamnya selain berisi gas
acetylene juga berisi bahan berpori seperti kapas, sutra tiruan, atau asbes yang berfungsi sebagai
penyerap aseton yang merupakan bahan dimana acetylene dapat larut dengan baik dan aman
dibawah pengaruh tekanan. Botol ini dapat berisi antara 40-60 liter gas acetylene. Bentuk botol
pendek gemuk. Tekanan isinya mencapai 15 kg/cm. Untuk membuka katupnya digunakan kunci sok.
Baut dan mur pengikatnya menggunakan sistem ulir kiri. Warna botol merah.
Petunjuk dalam praktek :
1. Hindarkan botol acetylene ini dari botol oksigen.
2. Lindungi botol acetylene ini dari terik matahari dan panas.
3. Usahakan jangan sampai jatuh atau kejatuhan benda lain.
4. Hindarkan dari tempat-tempat yang berminyak.
5. Pemakaian gas harus selalu melalui regulator.
6. Bukalah regulatornya bila tidak digunakan.
7. Jangan merubah tanda-tanda yang ada pada regulator.
8. Tempatkan tabung ini berdiri tegak.
9. Bila tabung asetilin tiba-tiba menjadi panas, segeralah tutup katup silindernya, kemudian
siramlah dengan air sampai dingin.
10. Dilarang merokok selama berdekatan dengan acetylene.
b. Tabung oksigen
Tabung oksigen terbuat dari bahan baja. Bentuknya tinggi ramping. Mempunyai tekanan isi
maksimum 150 kg/cm. Baut serta mur pengikatnya adalah ulir kanan. Botol ini berisi zat asam (O 2)
sekitar 40 – 60 liter. Warna botol biru atau hitam.
Petunjuk dalam praktek :
1. Jauhkan tabung oksigen dengan tabung acetylene.
2. Tutuplah katup tabung oksigen ini, buang gasnya hingga manometer tekanan kerja menunjukan
angka nol, bila pengelasan telah selesai atau istirahat.
3. Ikatlah tabung oksigen ini dengan kokoh pada kereta dorong waktu dipindah-pindahkan.
4. Bukalah dahulu regulatornya dari tabung oksigen, bila terpaksa memindahkan oksigen tanpa
kereta.
5. Bersihkanlah tempat kerja pada radius kurang lebih 8 meter sebelum memulai kegiatan mengelas.
6. Tempatkan alat pemadam kebakaran pada tempat yang mudah dicapai.
1. Nyala karburasi
Nyala karburasi adalah nyala api las yang berlebihan acetylene. Nyala api ini dipergunakan pada
proses pengelasan batang- batang permukaan yang keras.
2. Nyala Netral
Nyala api dimana pengaturan pengeluaran oksigen dan acetylene seimbang. Nyala api ini sering
dipergunakan pada pengelasan : baja, baja tahan karat, aluminium dan tembaga.