Anda di halaman 1dari 4

PENDAHULUAN

A. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan virus covid-19 ?
2. Bagaimana virus covid-19 dapat mempengaruhi ekonomi dunia ?
3. Apakah dampak dari virus covid-19 terhadap ekonomi dunia ?
4. Bagaimana upaya pemerintah menanggulangi ekonomi dunia akibat virus
covid-19 ?

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui virus covid-19
2. Untuk mengetahui bagaimana virus covid-19 dapat mempengaruhi
perekonomian dunia
3. Untuk mengetahui dampak dari covid-19 terhadap perekonomian dunia
4. Untuk mengetahui upaya pemerintah menanggulani ekonomi dunia
akibat virus covid-19
ANALISIS MASALAH

A. Pengertian virus covid-19


Penyakit koronavirus 2019 disingkat COVID-19 adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2. Penyakit ini
mengakibatkan pandemi koronavirus 2019–2020. Penderita COVID-19 dapat
mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernapas, sakit tenggorokan,
pilek, atau bersin-bersin. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merekomendasikan kepada
orang-orang yang menduga bahwa mereka telah terinfeksi untuk
memakai masker dan mencari nasihat medis dengan memanggil dokter dan tidak
langsung mengunjungi klinik. Masker juga direkomendasikan bagi mereka yang
merawat seseorang yang diduga terinfeksi tetapi tidak untuk digunakan
masyarakat umum. Belum ada vaksin atau obat antivirus khusus untuk COVID-
19; tata laksana yang diberikan meliputi pengobatan terhadap gejala, perawatan
suportif, dan tindakan eksperimental. Angka fatalitas kasus diperkirakan antara 1–
3%.
Orang-orang yang terinfeksi mungkin bersifat asimtomatik atau
memiliki gejala ringan, seperti demam, batuk, dan kesulitan bernapas.
Gejala diare atau infeksi saluran napas atas (misalnya bersin, pilek, dan sakit
tenggorokan) lebih jarang ditemukan. Kasus dapat berkembang
menjadi pneumonia berat, kegagalan multiorgan, dan kematian. Masa
inkubasi diperkirakan antara 1–14 hari oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Ada tiga jalur utama yang mungkin ditempuh penyakit ini. Pertama, penyakit
mungkin berbentuk ringan yang menyerupai penyakit pernapasan atas umum
lainnya. Jalur kedua mengarah ke pneumonia, yaitu infeksi pada sistem
pernapasan bawah. Jalur ketiga, yang paling parah, adalah perkembangan cepat
ke sindrom gangguan pernapasan akut (acute respiratory distress syndrome atau
ARDS.Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2
(SARS-CoV-2 atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2). Virus ini
menyebar melalui percikan (droplets) dari saluran pernapasan yang dikeluarkan
saat sedang batuk atau bersin

B. Pengaruh covid-19 terhadap ekonomi dunia


Wuhan adalah salah satu pusat ekonomi di Tiongkok. Berdasarkan data,
produk domestik bruto (PDB) kota ini mencapai 1,48 triliun yuan pada 2018.
Seperti dikutip dari SCMP, penghentian aktivitas ekonomi dan penutupan akses,
tak hanya akan melumpuhkan Wuhan. Wabah corona diperkirakan ikut
berdampak terhadap ekonomi Tiongkok. Apalagi Wuhan merupakan penghubung
wilayah Tiongkok bagian tengah dengan kawasan lain. Penguncian penuh atau
sebagian, seperti di Cina, adalah salah satu langkah paling ekstrem dan dapat
membuat produksi dan konsumsi hampir macet. Tindakan ekstrem semacam itu
kemungkinan akan tetap terbatas pada area tertentu dan akan sulit dipertahankan
untuk waktu yang lama. Lalu, pada minggu ini semakin banyak perusahaan
memberlakukan pembatasan global pada perjalanan internasional yang tidak
sepenuhnya penting oleh bisnis, menunda acara klien atau menahannya dari jarak
jauh, dan memperkenalkan kerja shift (dengan tim A dan B berganti-ganti).
Perusahaan mungkin akan mempertimbangkan pelajaran yang mereka dapat
bahwa rantai pasokan global dapat tiba-tiba rusak oleh guncangan kesehatan.
Di Indonesia  kebijakan self distancing yang kadar pembatasan pergerakan
masyarakat terbatas akibat virus corona dapat mengakibatkan tingkat konsumsi
masyarakat turun tajam. Bila tingkat konsumsi berkurang, maka pertumbuhan
beberapa indikator penopang ekonomi pun akan mulai berguguran. Perekonomian
nasional sangat bergantung pada laju konsumsi masyarakat yang kini jumlahnya
260 juta orang, lockdown akan sangat memukul laju ekonomi Indonesia secara
jangka pendek. Hal ini karena kota dengan kasus terbanyak virus corona ialah
Jakarta, yang merupakan pusat pemerintahan, bisnis, dan perdagangan Indonesia.

C. Dampak virus covid-19 terhadap ekonomi dunia


Gangguan rantai pasokan juga bisa berubah menjadi lebih besar dan lebih luas
daripada yang saat ini terbukti. Macrsk, salah satu perusahaan pengiriman terbesar
di dunia, harus membatalkan lusinan kapal kontainer dan memperkirakan bahwa
pabrik-pabrik Cina telah beroperasi pada 50-60% dari kapasitas. Pengiriman
barang ke Eropa dari Asia melalui laut memakan waktu sekitar lima minggu,
sehingga saat ini barang masih tiba dari masa pra-virus. International Chamber of
Shipping memperkirakan bahwa virus ini merugikan industri $350juta per
minggu. Lebih dari 350.000 peti kemas telah dihapus dan ada 49% lebih
pelayaran oleh kapal peti kemas dari Cina antara pertengahan Januari dan
pertengahan Februari.
Tentu saja korban pertama adalah industri transportasi dan perhotelan.
Pelabuhan dan terminal menghadapi penurunan pendapatan yang tajam, biaya
yang lebih tinggi karena penumpukan kontainer kosong, dan permintaan dari
pelanggan untuk menghapuskan biaya penyimpanan karena force majeure. IATA
memperkirakan bahwa industri penerbangan dapat menghadapi kerugian 29 miliar
dolar AS dari pendapatan biasanya jika mereka mengekstrapolasi pola dampak
covid-19 pada perjalanan udara. Cina telah menjadi sumber permintaan utama
dalam ekonomi dunia dan banyak industri inti Eropa sangat bergantung pada
pasar Cina karena mereka menyumbang hingga 40% dari pendapatan industri.
Dampak yang dirasakan di Indonesia adapun kelangkaan pasokan bahan pokok
akibat pembatasan ekspor dan impor serta derasnya capital out flow (arus modal
keluar) dari pasar modal

D. Upaya pemerintah menanggulangi ekonomi dunia akibat virus


Bank sentral memiliki ruang untuk memotong suku bunga, tetapi mereka
harus siap untuk menyediakan likuiditas jika terjadi gangguan pasar atau tekanan
pada perantara keuangan dan tetap memberikan pinjaman kepada usaha kecil.
Kebijakan fiskal jelas akan menjadi upaya yang lebih baik jika skenario yang
parah terwujud. Langkah-langkah fiskal dapat dengan cepat dikerahkan sebagai
bantuan yang ditargetkan untuk mereka yang terkena dampak karantina dan
kekurangan pendapatan.
Pemerintah Jerman berbicara tentang Kurzarbeit yaitu skema yang disubsidi
negara untuk melindungi pekerjaan yang digunakan selama krisis keuangan
global. Ini juga mengisyaratkan kesiapan mereka untuk mempertimbangkan
kebijakan stimulus fiskal. China, Hongkong dan Singapura telah memutuskan
langkah-langkah fiskal yang substansial untuk merangsang permintaan dan
meningkatkan kepercayaan (hampir 2% dari PDB dalam kasus Singapura).
Stimulus fiskal dan paket keuangan yang terkoordinasi adalah nilai tertinggi
untuk meredam guncangan pada ekonomi dunia. Para pemimpin saat ini
menghadapi guncangan yang serupa dan mereka akan diukur kemampuannya
untuk menghadapi ancaman bersama ini secara efektif. Selain menggunakan
fleksibilitas aturan fiskal Europa juga harus mempertimbangkan dana pereda
untuk bencana umum guna membantu wilayah dan masyarakat yang terkena
dampak. Upaya yang dapat dilakukan pemerintah Indonesia dalam jangka waktu
tertentu dengan mencari pasar impor baru selain negara China dan melakukan
intervensi fiskal seperti memberikan kartu pra-kerja dan bantuan tunai langsung
Secara keseluruhan, banyak masyarakat yang tergantung pada bagaimana
pemerintah menangani guncangan ekonomi ini dengan rasa takut. Hal itu bisa
menjadi krisis ekonomi dimensi global dan ancaman bagi globalisasi, atau bisa
jadi momen ketika pembuat kebijakan mengelola respons krisis bersama dan
bahkan berhasil membangun kembali kepercayaan. Semuanya tergantung dari
bagaimana pemerintah dan masyarakat menghadapi ancaman ini.

Referensi

Artikel dengan judul "Analisis Data: Ekonomi Dunia Menanggung Beban Covid-
19",  https://katadata.co.id/analisisdata/2020/03/16/ekonomi-dunia-menanggung-
beban-covid-19
Penulis: Safrezi Fitra

Anda mungkin juga menyukai