Anda di halaman 1dari 13

VEKTOR R2 DAN R3

VEKTOR PADA BIDANG DATAR


Vektor dan Notasinya
Suatu vektor ialah suatu besaran yang mempunyai besar dan arah. Dengan demikian maka
dua vektor yang mempunyai besar dan arah yang sama, maka dua vektor tersebut adalah
sama, tanpa memandang di mana vektor tersebut berada.

Suatu vektor digambarkan dengan suatu anak panah di mana panjangnya anak panah
menyatakan besarnya vektor dan arah anak panahmenunjukkan arah dari vektor.

1.                  Vektor pada Bidang Datar R2 (Dimensi Dua)


Di dalam bidang datar (R2) suatu vektor yang titik pangkalnya di A (x1, y1) dan titik ujungnya
di B (x2, y2) dapat dituliskan dalam bentuk komponen :

Vektor dalam bidang datar juga dapat dinyatakan dalam bentuk :


-          Kombinasi linear vektor satuan i, j ,= xi + yj.
-          Koordinat kartesius, yaitu :  (a1, a2).
-          Koordinat kutub,

A.   Ruang Lingkup Vektor


1. Kesamaan Dua Vektor

Dua buah vektor dan dikatakan sama apabila


keduanya
mempunyai besar (panjang) dan arah yang sama.
Diperoleh: =

2. Vektor Negatif

Vektor negatif dari adalah vektor yang besarnya sama


dengan
vektor tetapi arahnya berlawanan dan ditulis -
.
Diperoleh: =- .
3. Vektor Nol
Vektor nol adalah vektor yang besar / panjangnya nol dan arahnya tak tentu. Pada sistem
koordinat kartesius vektor nol digambarkan berupa titik. Di ruang dimensi dua vektor nol

dilambangkan dengan = .

4. Vektor Posisi
Vektor posisi adalah vektor yang titik pangkalnya terletak pada pusat koordinat O(0,0) dan
titik ujungnya berada pada koordinat lain. Vektor posisi pada R 2 dari titik A(x,y) dinyatakan
sebagai kombinasi linear vektor satuan sebagai berikut :

Penulisan vektor dan menyatakan vektor satuan pada sistem koordinat. Vektor
satuan adalah vektor yang searah dengan sumbu X positif dan besarnya 1 satuan.
Vektor satuan adalah vektor yang searah dengan sumbu Y positif dan besarnya 1
satuan.

5. Modulus atau Besar Vektor atau Panjang vektor

6. Vektor Satuan
Vektor satuan adalah vektor yang mempunyai panjang (besar) 1 satuan. Vektor satuan dapat
ditentukan dengan cara membagi vektor tersebut dengan besar (panjang) vektr semula.

Vektor satuan dari vektor dirumuskan: .

B.   Operasi Hitung Vektor di R2


1. Operasi Penjumlahan Vektor
Penjumlahan dua vektor dapat dikerjakan dalam dua cara yaitu cara grafis dan analitis.
a.         Cara Grafis

b. Cara Analitis
1) Apabila kedua vektor diketahui mengapit sudut tertentu , maka dapat digunakan perhitungan
dengan memakai rumus aturan cosinus seperti pada trigonometri.

2) Jika vektor disajikan dalam bentuk komponen (dalam bidang kartesius) maka penjumlahan
dapat dilakukan dengan menjumlahkan komponennya.

2. Pengurangan Vektor
Memperkurangkan vektor  dari vektor  didefinisikan sebagai menjumlahkan vektor negatif 
Apabila vektor disajikan dalam bentuk komponen (dalam bidang kartesius) maka
pengurangan dapat dilakukan dengan mengurangkan komponen-komponennya.

3. Perkalian Vektor dengan Skalar

Jika suatu vektor dan m adalah skalar (bilangan nyata), maka m atau m
adalah suatu vektor dengan kemungkinan :
a.    Jika m > 0 maka m  adalah vektor yang besarnya m kali  dan searah dengan 
.
b.   Jika m < 0 maka m adalah vektor yang besarnya m kali dan arahnya berlawanan
dengan .
c.    Jika m = 0 maka m  adalah nektor nol.

b.   Vektor diberikan dalm bentuk kmponen

Apabila titik-titik dalam vektor dapat dinyatakan sebagai perkalian vektor yang lain, titik-titik
itu disebut kolinier (segaris).
4. Perkalian Dua vektor
Operasi perkalian pada vektor dapat dikerjakan melalui dua cara sebagai berikut :

a.   Sudut antara kedua vektor diketahui

Diberikan vektor =(a1, a2), =(b1, b2) dan sudut yang dibentuk oleh vektor
dan adalah a. Perkalian antara vektor dan

Contoh:

Tentukan hasil kali kedua vektor = dan = serta sudut antara kedua
vektor adalah 60°!

Jawab:
Diketahui dua buah vektor sebagai berikut :

= ® a1 = 6 dan a2 = 1

| |= =

= ® b1 = 3 dan b2 = 6
| |= =
. =ï ï.ï ï. Cos a

= .Cos 60°

= .

Jadi, hasil kali kedua vektor adalah .

b.   Sudut antara kedua vektor tidak diketahui


Diberikan vektor =(a1, a2) dan =(b1, b2). Hasil kali kedua vektor dirumuskan
sebagai berikut :
b1 = 3 dan b2 = -2
   . = a1b1 + a2b2
= 5.3 + 7(-2)
= 15 + (-14)
=1

Sementara itu, dari dua buah vektor pada sistem koordinat kartesius dapat kita cari besar
sudut yang dibentuk oleh kedua vektor

VEKTOR PADA BANGUN RUANG

2.     Vektor pada Ruang (Dimensi 3)


Untuk menentukan kedudukan atau letak titik di dalam ruang (R3) dapat digunakan sistem
sumbu koordinat siku-siku X, Y dan Z dengan masing-masing sumbu saling tegak lurus dan
berpotongan di sebuah titik O yang disebut pusat sumbu koordinat.

a. = Xp + Yp + Zp merupakan bentuk kombinasi linear dari , ,


. Dengan , , merupakan vektor satuan dalam koordinat ruang ( =
vektor satuan pada sumbu X, = vektor satuan pada sumbu Y dan = vektor satuan
pada sumbu Z).
b. = merupakan bentuk kmponen vektor.

A.   Ruang Lingkup Vektor


1. Vektor Posisi

Vektor posisi titik P adalah vektor yaitu vektor yang berpangkal di O(0,0,0) dan
berujung di titik P(x,y,z). Secara aljabar vektor dapat ditulis sebagai berikut :

= atau = (x,y,z)

Vektor = (x,y,z) pada dimensi tiga dapat dinyatakan sebagaikombinasi linear dari
vektor satuan , , sebagai berikut :

= = x +y +z

Sebuah vektor dengan koordinat titik pangkal A (x1, y1, z1) dan koordinat titik ujung
B (x2, y2, z2) memiliki vektor posisi sebagai berikut :

2. Vektor Satuan
Vektor satuan adalah vektor yang mempunyai panjang 1 satuan. Vektor satuan dari vektor
didefinisikan vektor dibagi dengan besar vektor sendiri, yang dirumuskan

dengan :

3. Modulus Vektor
Misalnya  =  = a1 + a2 + a3 , panjang vektor dinotasikan
| | dengan

| |= .

Jika diketahui vektor dengan koordinat titik A (x1, y1, z1) dan B (x2, y2, z2) maka
modulus/besar/panjang vektor dapat dinyatakan sebagai jarak antara titik A dan B
yaitu :

ï ï=

6. Vektor Nol
Vektor nol adalah vektor yang besar / panjangnya nol satuan dan arahnya tak tentu (berupa
titi).

Vektor nol pada dimensi 3 dilambangkan dengan = (0,0,0) atau = .

B.     Operasi Hitung Vektor di R3


1. Penjumlahan Vektor dalam Ruang

a. Jika dua vektor = dan vektor = adalah vektor-vektor tidak nol


di R3 maka 

operasi penjumlahannya didefinisikan sebagai berikut :

+ = + =
b. Jika vektor = a1 + a2 + a3 dan vektor = b1 + b2 + b3
maka operasi

 penjumlahannya didefinisikan sebagai berikut :

+ = (a1 + b1) + (a2 + b2) + (a3 + b3)

Contoh:
Hitunglah jumlah dari dua buah vektor berikut !

a. = dan =

b. =2 + -4 dan =3 +5 +

Jawab:

a. + = + =

b. + = (2 + 3) + (1 + 5) + (-4 + 1) =5 +6 -3

2. Selisih Dua Vektor pada R3

a. Jika dua vektor = dan vektor = maka operasi pengurangan


kedua vektor  

didefinisikan sebagai berikut :

- = - =
b. Jika vektor = a1 + a2 + a3 dan vektor = b1 + b2 + b3
maka operasi pengurangan kedua vektor didefinisikan sebagai berikut :
- = (a1 - b1) + (a2 - b2) + (a3 - b3)

Contoh:
Hitunglah - jika :

a. = dan =

b. =8 +6 +9 dan =3 +5 +2

Jawab:

a. - = - =

b. - = (8 - 3) + (6 - 5) + (9 - 2) =5 + +7

3. Perkalian Skalar dengan Vektor

a. Hasil kali vektor = dengan suatu skalar c didefinisikan sebagai


berikut :

b. Hasil kali vektor = a1 + a2 + a3 dengan skalar c didefinisikan


sebagai berikut:
 

c. = c.a1 + c.a2 + c.a3

Contoh:
1. Diberikan vektor = , maka 3. =

2. Diberikan vektor =2 + -3 , maka 4. = 4.2 + 4. - 4.3


=8 +4 -12

4. Perkalian Skalar Dari Dua Vektor / Perkalian Titik (Dot Product)

Perkalian skalar dari dua vektor dan didefinisikan dengan rumus :


 

. =ï
ï.ï ï.Cosa
 
Apabila a = 0° maka . =ï
ï.ï ï
Apabila a = 90° maka . =0
Apabila a = 180° maka . = -ï ï.ï ï

Apabila vektor dinyatakan dalam bentuk komponen :

= dan =

Diperoleh :
 

. = a1b1+ a2b2+ a3b3


  Contoh:
1. Hitunglah perkalian skalar antara =
2 +3 +5 dan =2 + +3
Jawab:
. = a1b1 + a2b2 + a3b3
= 2.2 + 3.1 + 5.3 = 4 + 3 + 15 = 22

2. Jika = dan = , hitunglah . !


Jawab:
. =1.2+3.1+5.6
= 2 + 3 + 30 = 35

3. Hitunglah . jika diketahui ï ï = 3, ï ï = 4 dan sudut antara dan


adalah 60° !
Jawab:
. =ï ï.ï ï. Cos 60°
=3.4. =6

5. Sudut Antara Dua Vektor

Dari definisi : . =ï ï.ï ï. Cos a

. = a1b1 + a2b2 + a3b3


Diperoleh :
 

                Cosa=

Contoh:

Hitunglah besar sudut di antara = +2 +2 dan =2 +3


-6 !

Jawab:

Cos a =

Dari daftar diperoleh a = 180° - 79° = 101°


6. Perkalian Vektor Dari Dua Vektor / Perkalian Silang ( Cross Product)

Apabila vektor disajikan dalam bentuk = a1 + a2 + a3 dan = b1


+ b2 + b3 maka:
 

=
  Persamaan di atas dapat diselesaikan dengan aturan
Sarrus atau Cramer

Contoh:

Diketahui vektor =2 +3 +2 dan vektor =3 +2 -3


.

Tentukan x !

Jawab:

x =

=i -j +k
= (-9 – 4)i – (-6 – 6)j + (4 – 9)k
= -13i + 12j – 5k

      N-Vektor
Vektor di dalam n-Ruang Definisi : Jika n adalah sebuah integer positif, sebuah n- grup topel
adalah sekuens dari n bilangan real (a1.a2.....an). Set dari semua grup yang terdiri dari n- grup
topel dinamakan n-ruangdan dituliskan sebagai Rn.
Jika n = 2 atau 3, sudah menjadi kebiasaan untuk menggunakan istilah grup pasangan dan
grup dari tiga secara respektif, daripada 2-grup topel atau 3- grup topel. Keitka n = 1, setiap n
– grup topel terdiri dari satu bilangan real, sehingga R1 bisa dilihat sebagai set dari bilangan
real. Kita akan menuliskan R daripada R1 pada set ini.
Mungkin kita telah mmepelajari dalam bahan 3-ruang symbol dari (a1, a2, a3) mempunyai dua
interpretasi geometris yang berbeda : ini bisa diinterpretasikan sebagai titik, yang dalam
kasus ini a2, a2, a3 merupakan koordinat, atau ini bisa diinterpretasikan sebagai vector, dimana
a1, a2, a3 merupakan komponen vector. Selanjutnya kita bisa melihat bahwa n – grup topel (a 1,
a2, ...., an) bisa dilihat sebagai antara sebuah “poin umum” atau “vector umum”- perbedaan
antara keduanya tidak penting secara matematis. Dan juga kita bisa menjelaskan 5- topel (-2,
4, 0 ,1 ,6) antara poin dalam R5 atau vector pada R5.
u1 = v1 u2 = v2 un = vn

Penjumlahan u + v didefinisikan oleh

u + v = (u1 + v1, u2 + v2, ...., un + vn)


Dan jika k adalah konstanta scalar, maka perkalian scalar ku didefinisikan oleh

ku = (k u1, k u2,...,k un)


Operasi dari pertambahan dan perkalian scalar dalam definisi ini disebut operasi standar
untuk Rn Vektor nol dalam Rn didenotasikan oleh 0 dan difenisikan ke vektor

0 = (0, 0,...., 0)
Jika u = (u1, u2, ...., un) dalam setiap vector dalam Rn, maka negative (atau invers aditif) dari
u dituliskan oleh –u dan dijelaskan oleh
-u = (-u1, -u2, ...., -un)
Perbedaan dari vector dalam Rn dijelaskan oleh

v – u = v + (-u)
atau, dalam istilah komponen,

v – u = (v1-u1, v2-u2, ...., vn-un)

Sifat-sifat dari vektor dalam

jika , , dan adalah vektor dalam sedangkan k dan m adalah


skalar, maka :
(a) u + v = v + u
(b) u + 0 = 0 + u = u
(c) u + (v + w) = (u + v) + w
(d) u + (-u) = 0 ; berarti, u - u = 0
(e) k (m u) = (k m) u
(f) k (u + v) = k u + k v
(g) (k + m) u = k u + m u
(h) 1u = u

Perkalian dot product didefinisikan sebagai

Anda mungkin juga menyukai