Anda di halaman 1dari 12

USAHA DAN ENERGI

Disusun
Oleh :
Kelompok 3

1. Chairil Anwar (0701193195)


2. Putri Khairani (0701191124)
3. Muhammad Dary dafa haque (0701192046)
4. Syauqi Rahmatullah (0701193204)

Mata Kuliah : Fisika


Dosen pengampu : Miftahul Husna, S.Pd, M.Si

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai pemenuhan tugas dari Ibu Miftahul Husnah,
S.Pd, M.Si selaku dosen mata kuliah Fisika.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Medan, 14 Oktober 2019

Kelompok 3
DAFTAR ISI
Kata pengantar...........................................................................................................
Daftar isi.....................................................................................................................

BAB 1.Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................

BAB 2. Pembahasan
2.1 Usaha........................................................................................................
2.1.1 Usaha oleh Beberapa gaya.............................................................
2.1.2 Usaha Negatif.................................................................................
2.2 Energi.......................................................................................................
2.2.1 Energi dan Sumber-sumbernya......................................................
2.2.2 Energi Potensial..............................................................................
2.2.3 Energi Kinetik................................................................................
2.2.4 Hukum Kekekalan Energi..............................................................
2.2.5 Daya...............................................................................................

BAB 3. Penutup.........................................................................................................
3.1 Kesimpulan...............................................................................................
3.2 Saran.........................................................................................................
Daftar pustaka............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usaha dan energi sebenarnya merupakan ungkapan yang sering digunakan dalam
percakapan sehari-hari. Usaha yang dalam kehidupan sehari-hari sering disebut kerja
merupakan segala kegiatan untuk mencapai tujuan tidak memperdulikan apakah tujuan
tersebut tercapai atau tidak selama orang sudah melakukan kegiatan dapat dikatakan
bahwa orang tersebut sudah berusaha atau bekerja sedangkan energi atau orang
menyebutnya dengan tenaga adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja.
Oleh karena itu, kita sering menyebut seseorang yang banyak melakukan kegiatan dan
seakan-akan tanpa lelah sebagai orang yang energik.
Dalam fisika, usaha dipengaruhi oleh gaya(F), jarak perpindahan(s) dan arah
perpindahan(α). Yang artinya usaha dapat terjadi apabila suatu benda diberikan gaya
oleh seseorang yang mengakibatkan benda tersebut mengalami perpindahan dan gaya
yang diberikan tidak vertical dengan arah perpindahannya (α≠900/2700).

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan
yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan usaha dalam fisika?
2. Bagaimana jika usaha dilakukan oleh beberapa gaya?
3. Apa yang dimaksud usaha negatif?

1.3 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui dan mampu memberikan penjelasan apa yang dimaksud dengan
usaha dalam fisika.
2. Mengetahui bagaimana usaha yang dilakukan oleh beberapa gaya.
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan usaha negative.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Usaha

Usaha merupakan sesuatu yang dilakukan oleh gaya pada sebuah benda, yang
menyebabkan benda bergerak. Usaha dikatakan telah dilakukan hanya jika gaya
menyebabkan sebuah benda bergerak. Secara matematis, usaha yang dilakukan oleh
gaya yang konstan didefinisikan sebagai hasil kali perpindahan dengan gaya yang
sejajar dengan perpindahan.

Untuk memindahkan sebuah benda yang bermassa lebih besar, diperlukan usaha
yang lebih besar pula. Juga untuk memindahkan suatu benda pada jarak yang lebih
jauh, diperlukan pula usaha yang lebih besar. Dengan berdasarkan pada kenyataan
tersebut, Usaha didefinisikan sebagai hasil kali gaya dan perpindahan yang terjadi.
Bila usaha kita simbolkan dengan W, gaya F, dan perpindahan s, maka W = F . s
( Persamaan 1.1)
F

S
Baik gaya maupun perpindahan merupakan besaran vektor. Sesuai dengan
konsep perkalian titik antara dua buah vektor, maka usaha W merupakan besaran
skalar. Bila sudut yang dibentuk oleh gaya F, dengan perpindahan s adalah α, maka
besaranya usaha dapat dituliskan sebagai :
W = (F cos α) s
W = F s cos α ( Persamaan 1.2 )
Dalam sistem satuaan SI, satuan usaha adalah joule, yang dilambangkan dengan
huruf J. Satu joule didefinisikan sebagai besarnya usaha yang dilakukan oleh
sebuah gaya 1 newton yang bekerja searah dengan perpindahan benda, yang
menyebabkan perpindahan sejauh 1 meter. Dengan demikian,
1 joule = 1 newton x 1 meter
joule = Newton x meter
Untuk usaha yang lebih besar, biasanya menggunakan satuan kilojoule (kJ) dan
megajoule (MJ).
1 kJ = 1000 J
1 MJ = 1000 000 J
Contoh soal 1 : Sebuah balok bermassa 30 kg ditarik gaya 60 N yang membentuk
sudut α = 600 terhadap arah perpindahan. Pada saat balok dapat
bergeser mendatar sejauh 3 m maka tentukan usaha yang
dilakukan gaya tersebut!
Penyelesaian.
Diketahui : F = 60 N
α = 600
S=3m
Ditanya : W = ……….?
Jawab : W = F.S cos α
= 60N.3m.cos 600 = 180.0,5 = 90 joule

2.1.1 Usaha oleh Beberapa Gaya


Ketika beberapa gaya berkerja pada suatu benda, berapakah usaha total yang
dilakukan pada benda tersebut ? Dalam kasus ini, kita dapat menghitung usaha
masing-masing gaya secara individual. Usaha total sama dengan jumlah dari usaha
yang dilakuakn masing-masing gaya.Metode ini benar karena usaha merupakan
besaran skalar, sehingga penjualan aljabar biasa berlaku di sini.
Wtotal = F1 s1 + F2 s2 + F3 s3 + …. + FN sN
= W1 + W2 + W3 + …. + WN ( Persamaan 1.3 )

2.1.2 Usaha Negatif


Tanda negatif menujukan arah gaya yang berlawanan dengan arah perpindahan.
Jika usaha oleh tangan pada balok adalah usaha positif, karena searah dengan
perpindahan balok, maka usaha oleh balok pada tangan benilai negatif. Contoh
usaha negatif yaitu gaya gesek (Fg) benda yang bergerak dengan bidang yang kasar.
Contoh soal 2 : Hitunglah usaha total yang dilakukan terhadap peti kemas tersebut!

Penyelesaian.
Diketahui : Fb = 100 N S = 2 meter
Fg = -50 N Fw=Fn=mg

Ditanya : Wtotal = ………?

Jawab : Usaha yang dilakukan oleh buruh pelabuhan :


Wb = Fb.s = (100 N) (2 m) = 200 N.m
Usaha yang dilakukan oleh Gaya gesekan :
Wg = Fg.s = (‐50 N) (2 m) = ‐100 N.m
Usaha yang dilakukan oleh gaya berat :

Ww = Fw.s = (mg) (2 m) cos 90o = 0


Usaha yang dilakukan oleh gaya normal :

WN = FN.s = (mg) (2 m) cos 90o = 0

Wtotal = Wb + Wg + Ww + WN = (200 N.m) + (‐100 N.m) + 0 + 0


= 100 N.m = 100 Joule

2.2 Energi

Segala sesuatu yang kita lakukan dalam kehidupan sehari‐hari membutuhkan


energi. Untuk bertahan hidup kita membutuhkan energi yang diperoleh dari
makanan. Setiap kendaraan membutuhkan energi untuk bergerak dan energi itu
diperoleh dari bahan bakar. Hewan juga membutuhkan energi untuk hidup,
sebagaimana manusia dan tumbuhan.
Energi merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam fisika. Konsep
yang sangat erat kaitannya dengan usaha adalah konsep energi. Secara sederhana,
energi merupakan kemampuan melakukan usaha. Definisi yang sederhana ini
sebenarnya kurang tepat atau kurang valid untuk beberapa jenis energi (misalnya
energi panas atau energi cahaya tidak dapat melakukan kerja). Definisi tersebut
hanya bersifat umum.Usaha dilakukan ketika energi dipindahkan dari satu benda ke
benda lain.

2.2.1 Energi Potensial


Secara umum, energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam sebuah
benda atau dalam suatu kedaan tertentu. Energi potensial karena masih tersimpan,
yang tersimpan dalam air yang berada diatas suatu tebing baru bermanfaat ketika
diubah menjadi energi kinetik dalam air terjun. Energi potensial dalam batu bara
baru bermanfaat ketika diubah menjadi energi panas melalui pembakaran. Energi
potensial dalam tubuh kita akan bermanfaat jika kita mengubah menjadi energi
gerak yang dilakukan oleh otot-otot tubuh kita. Dalam pengertian yang lebih
sempit, yakni dalam mekanika, energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh
benda karena kedudukan atau keadaan benda tersebut. Contoh energi potensial
gravitasi dan energi potensial elastik. Energi potensial gravitasi dimiliki oleh benda
yang berada di ketinggian tertentu dari permukaan tanah. sedangkan energi
potensial elastic dimiliki oleh, misalnya karet ketapel yang direnggangkan. Energi
potensial elastik pada karet ketapel ini baru bermanfaat ketika regangan tersebut
dilepaskan sehingga menyebabkan berubahnya energi potensial elastik menjadi
energi kinetik.

2.2.2 Energi Kinetik


Setiap benda yang bergerak memiliki energi. Ketapel yang ditarik lalu
dilepaskan sehingga batu yang berada di dalam ketapel meluncur dengan kecepatan
tertentu. Batu yang bergerak tersebut memiliki energi. Jika diarahkan pada ayam
tetangga maka kemungkinan besar ayam tersebut lemas tak berdaya akibat dihajar
batu. Pada contoh ini batu melakukan kerja pada ayam.Kata kinetik berasal dari
bahasa yunani, kinetikos, yang artinya ”gerak”. ketika benda bergerak, benda pasti
memiliki kecepatan. Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa energi
kinetik merupakan energi yang dimiliki benda karena gerakannya atau
kecepatannya.
persamaan Energi Kinetik.

Agar benda dipercepat beraturan sampai bergerak dengan laju v maka pada
benda tersebut harus diberikan gaya total yang konstan dan searah dengan arah
gerak benda sejauh s. Untuk itu dilakukan usaha alias kerja pada benda tersebut
sebesar W = F s. Besar gaya F = m a.

Karena benda memiliki laju awal vo, laju akhir vt dan bergerak sejauh s, maka
untuk menghitung nilai percepatan a, kita menggunakan persamaan vt2 = vo2 + 2as.
a = vt2 – vo2 ( Persamaan 2.8 )
2s
Kita subtitusikan nilai percepatan a ke dalam persamaan gaya F = m a, untuk
menentukan besar usaha :
W = F.s = (m.a)(s) = (m)(vt2 – vo2)s
2s
W = m(vt2 – vo2) = ½ m(vt2 – vo2)
2
W = ½ mvt2 – ½ mvo2 ( Persamaan 2.9 )
W = ½ mvt2 vo = 0

Persamaan ini menjelaskan usaha total yang dikerjakan pada benda. Karena W =
Ek maka kita dapat menyimpulkan bahwa besar energi kinetik translasi pada benda
tersebut adalah :

W = Ek = ½ mv2 ( Persamaan 2.10 )

Persamaan 2.9 di atas dapat kita tulis kembali menjadi :


W = Ekt – Eko = ΔEk ( Persamaan 2.11 )
Persamaan 2.11 menyatakan bahwa usaha total yang bekerja pada sebuah benda sama
dengan perubahan energi kinetiknya. Pernyataan ini merupakan prinsip usaha‐energi.
Prinsip usaha‐energi berlaku jika W adalah usaha total yang dilakukan oleh setiap gaya
yang bekerja pada benda. Jika usaha positif (W) bekerja pada suatu benda, maka energi
kinetiknya bertambah sesuai dengan besar usaha positif tersebut (W). Jika usaha (W)
yang dilakukan pada benda bernilai negatif, maka energi kinetik benda tersebut
berkurang sebesar W. Dapat dikatakan bahwa gaya total yang diberikan pada benda di
mana arahnya berlawanan dengan arah gerak benda, maka gaya total tersebut
mengurangi laju dan energi kinetik benda. Jika besar usaha total yang dilakukan pada
benda adalah nol, maka besar energi kinetik benda tetap (laju benda konstan).

Contoh soal 1 :
Sebuah bola sepak bermassa 150 gram ditendang oleh Ronaldo dan bola tersebut
bergerak lurus menuju gawang dengan laju 30 m/s. Hitunglah :
1 a. Energi kinetik bola tersebut !
1 b. Berapa usaha yang dilakukan Ronaldo pada bola untuk mencapai laju ini,
jika bola mulai bergerak dari keadaan diam ?

Penyelesaian.
Diketahui : m = 150 gram = 0,15 kg
V = 30 m/s
Ditanya : Ek = ……..?
W = ……..?
Jawab :
1 Energi Kinetik bola
EK= ½ mv2 = ½ (0,15 kg) (30 m/s)2 = 67,5 Joule
Usaha total
W = Ek2– Ek1
Ek2 = 67,5 Joule
Ek1 = ½ mv2 = ½ m (0) = 0 laju awal bola (vo) = 0

Dengan demikian, usaha total :

2 W = 67,5 Joule – 0 = 67,5 Joule

2.2.3 Hukum Kekekalan Energi


Dalam kehidupan kita sehari‐hari terdapat banyak jenis energi. Selain energi
potensial dan energi kinetik pada benda‐benda biasa (skala makroskopis), terdapat
juga bentuk energi lain. Ada energi listrik, energi panas, energi kimia yang
tersimpan dalam makanan dan bahan bakar, energi nuklir, dan lain – lain.
Energi tersebut dapat berubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi lain.
misalnya ketika dirimu menyalakan lampu neon, pada saat yang sama terjadi
perubahan energi listrik menjadi energi cahaya. Contoh lain adalah perubahan
energi listrik menjadi energi panas (setrika), energi listrik menjadi energi gerak
(kipas angin) dll. Proses perubahan bentuk energi ini sebenarnya disebabkan oleh
adanya perubahan antara energi potensial dan energi kinetik pada tingkat atom.

Hukum kekekalan energi dapat kita nyatakan sebagai berikut :


Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain dan dipindahkan dari satu
benda ke benda yang lain tetapi jumlahnya selalu tetap. Jadi energi total tidak
berkurang dan juga tidak bertambah.

Hukum Kekekalan Energi Mekanik


Jumlah total Energi Kinetik dan Energi Potensial disebut Energi Mekanik.
Ketika terjadi perubahan energi dari Ep menjadi Ek atau Ek menjadi Ep, walaupun
salah satunya berkurang, bentuk energi lainnya bertambah. Misalnya ketika E p
berkurang, besar Ek bertambah. Demikian juga ketika Ek berkurang, pada saat yang
sama besar Ep bertambah. Total energinya tetap sama, yakni Energi Mekanik.
Sebelum kita tinjau HKE secara kuantitatif (penurunan persamaan
matematis/rumus Hukum Kekekalan Energi), terlebih dahulu kita harus
mempelajari tentang gaya‐gaya konservatif dan gaya tak konservatif karena gaya-
gaya konservatif dan gaya tak konservatif berkaitan dengan hokum kekekalan
energy mekanik dan dapat membantu kita lebih memahami apa itu hokum
kekekalan energy mekanik.
Gaya–gaya konservatif dan Gaya‐gaya Tak Konservatif

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat kami simpulkan bahwa :


1. Usaha merupakan sesuatu yang dilakukan oleh gaya pada sebuah benda, yang
menyebabkan benda bergerak. Dengan rumus (formula): W = F s cos
α, satuannya joule yang dilambangkan dengan J.

2. Energi merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam fisika. Secara
sederhana, energi merupakan kemampuan melakukan usaha. Secara umum,
tanpa energi kita tidak dapat melakukan kerja. Dengan satuan dari energy yaitu
joule yang dilambangkan dengan J. Energi dapat dibagi menjadi 2 yaitu energy
potensial dan energy kinetic.
3. Energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam sebuah benda atau dalam
suatu kedaan tertentu. Energi potensial grafitasi dapat dirumuskan dengan E p =
m g h dan energy potensial elastic pegas dirumuskan dengan Ep = ½ k x2.
4. Energi Kinetik merupakan energi yang dimiliki benda karena gerakannya atau
kecepatannya. Energi kinetic dirumuskan dengan Ek = ½ mv2.
3.2 Saran

Dari penjelasan diatas, yang dapat kami sarankan adalah belajar materi
pembelajaran tentang Usaha dan Energi harus dengan konsentrasi, memahami dari
setiap permasalahannya karena materi tentang Usaha dan Energi bukan materi
pembelajaran yang mudah. Persering latihan soal, melakukan percobaan-percobaan
tentang Usaha dan Energi.
Pembelajaran materi tentang Usaha dan Energi di sekolah harus terperinci.
Jangan hanya memberikan rumus-rumus yang sudah jadi kepada peserta didik,
namun berikan bagaimana cara rumus tersebut diperoleh. Berikan contoh-contoh
soal, dengan variasi soal yang berbeda-beda.

DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga.
Halliday dan Resnick. 1991. Fisika Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga.
Tipler, P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik–Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penebit
Erlangga.
Young, Hugh D. & Freedman, Roger A. 2002. Fisika Universitas (Terjemahan). Jakarta
: Penerbit Erlangga.
Sutrisno. 1997. Fisika Dasar (Edisi kelima). Jakarta. Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai