Penilaian untuk
Pendidikan
Kesetaraan
Pasal 5
.
PENILAIAN HASIL BELAJAR
Kegiatan pengumpulan dan pengolahan informasi hasil
belajar peserta didik untuk mengetahui perkembangan
pembelajaran dan menyimpulkan hasil pencapaian
pembelajaran peserta didik.
❖PENILAIAN KINERJA
menuntut peserta didik mempraktikkan dan mengaplikasikan pengetahuan yang sudah
dipelajari ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan
- Praktik
- Produk
- Proyek
❖PENILAIAN PORTOFOLIO
- Kerja
- Dokumentasi
- PIlihan
Asesmen Nasional 2021 adalah pemetaan mutu pendidikan pada seluruh
sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang dasar dan menengah.
Mutu diukur menggunakan 3 instrumen. Diikuti oleh murid, guru, dan kepala satuan.
Murid/warga belajar
Asesmen Kompetensi Minimum ● Untuk persekolahan peserta adalah sampel siswa
Mengukur literasi membaca dan numerasi Kelas 5, 8, dan 11 (dipilih secara acak)
sebagai hasil belajar kognitif ● Untuk pendidikan kesetaraan peserta adalah warga
belajar kelas 6, 9, 12 yang memerlukan
● Setiap peserta mengerjakan AKM, Survei Karakter,
Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar.
Mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai
(values) sebagai hasil belajar non-kognitif Guru
Semua guru mengerjakan Survei Lingkungan Belajar
secara mandiri.
Survei Lingkungan Belajar
Mengukur kualitas pembelajaran dan iklim Kepala Satuan Pendidikan
sekolah yang menunjang pembelajaran Semua kepala satuan pendidikan mengerjakan Survei
Lingkungan Belajar secara mandiri.
Asesmen Nasional mendorong guru untuk mengembangkan
kompetensi kognitif yang mendasar sekaligus karakter murid
secara utuh
Mengapa mengukur literasi dan numerasi? Mengapa juga mengukur karakter?
● Literasi membaca dan numerasi adalah dua ● Pendidikan bertujuan mengembangkan
kompetensi minimum bagi murid untuk bisa potensi murid secara utuh.
belajar sepanjang hayat dan berkontribusi ● Asesmen nasional mendorong
pada masyarakat. mengembangkan sikap, nilai (values), dan
● Menurut studi nasional dan internasional, perilaku yang mencirikan Pelajar Pancasila.
tingkat literasi murid Indonesia masih rendah.
Pendataan mulai awal November, dibahas lebih lanjut dalam pertemuan teknis
AKM Nasional tidak melaporkan di tingkat individu murid. Diagnosa hasil belajar
setiap murid dapat didiagnosa oleh guru menggunakan AKM Kelas.
Hasil AKM Kelas digunakan untuk merancang pembelajaran yang menyesuaikan
tingkat kompetensi murid (teaching at the right level)
AKM Kelas bebas diakses oleh guru di semua sekolah
Sampel peserta didik kelas 5, 8, dan 11 Peserta didik kelas 2-12 sesuai
ditentukan oleh Kemdikbud kebutuhan diagnosa guru
18
Mengajar Sesuai Tingkat Kompetensi (Teaching at The
Right Level)
19
Contoh Membangun Kompetensi Literasi Membaca
20
Contoh Membangun Kompetensi Numerasi
21
Contoh Strategi Menguasai Konten berdasarkan Tingkat Literasi Membaca
22
Contoh Strategi Menguasai Konten Berdasarkan Tingkat Numerasi
23