Anda di halaman 1dari 103

Daftar Isi

Pokdi Halaman
1. Neurovaskular, Neurorestorasi 2
, Neurooftalmologi, Neurootologi
2. Neurointervensi Vaskular 17
3.Neurofisiologi Klinik & Gangguan Neuromuskular, Gangguan Tidur 22
4. Neuroonkologi 39
5. Neurotrauma, Neuroemergency, Neurointensive 42
6. Neurobehaviour, Neurogeriatri, Gangguan Gerak 48
7. Epilepsi, Neuropediatri 68
8. Neuroinfeksi Neuroimunologi 87
9. Nyeri, Nyeri Kepala 91

1. Neurovaskular, Neurorestorasi, Neurooftalmologi, Neurootologi


Tingkat Bersinggungan
Pencapaia
Indikator Hasil dengan Pokdi
Materi Pokok Kompetensi Dasar n
Pembelajaran Kompeten
si

1
2.1.1 Neurovaskular, Neurorestorasi, Neuro-oftalmologi & Neuro-
otologi
A. Neurovaskular
Stroke Iskemik Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4
dengan tatalaksana stroke tatalaksana stroke iskemik
penyulit iskemik dengan fase akut, subakut dan
gangguan dengan pemulihan pada pasien
Catatan penyulit secara gangguan hematologi.
kuning: holistik dan 2. Mampu melakukan 4
(Di SKDSNI komprehensif tatalaksana stroke iskemik
2015 tertulis fase akut, subakut dan
Stroke dan pemulihan pada pasien
Gangguan gagal ginjal
Neurovaskular 3. Mampu melakukan 4
Lain) tatalaksana stroke iskemik
fase akut, subakut dan
pemulihan pada pasien
gagal jantung, gangguan
irama jantung dan penyakit
jantung koroner
4. Mampu melakukan tata 4 Neuronkologi
laksana stroke iskemik fase
akut, subakut dan
pemulihan pada pasien
dengan keganasan termasuk
keganasan darah
5. Mampu melakukan 4
tatalaksana stroke iskemik
fase akut, subakut dan
pemulihan pada pasien
gangguanhati.
6. Mampu melakukan 4
tatalaksana stroke iskemik
fase akut, subakut dan
pemulihan pada pasien
dengan kehamilan.
7. Mampu melakukan tata 4 Neuroimunologi
laksana stroke iskemik fase
akut, subakut dan
pemulihan pada pasien
gangguan imunologi.

Stroke Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4


hemoragikdeng tatalaksana stroke tatalaksana stroke
an penyulit hemoragik dengan hemoragik fase akut,
penyulit secara subakut dan pemulihan
holistik dan pada pasien gangguan
Catatan komprehensif hematologi. 4
kuning: 2. Mampu melakukan
(Di SKDSNI tatalaksana stroke

2
2015 tertulis hemoragik fase akut,
Stroke dan subakut dan pemulihan
Gangguan pada pasien gangguan 4
Neurovaskular ginjal
Lain) 3. Mampu melakukan
tatalaksana stroke
hemoragik fase akut,
subakut dan pemulihan
pada pasien gagal jantung,
gangguan irama jantung 4
dan penyakit jantung
koroner
4. Mampu melakukan tata
laksana stroke hemoragik Neuroonkologi
fase akut, subakut dan
pemulihan pada pasien 4
dengan keganasantermasuk
keganasan darah
5. Mampu melakukan
tatalaksana stroke
hemoragik fase akut, 4
subakut dan pemulihan
pada pasien gangguan hati.
6. Mampu melakukan
tatalaksana stroke
hemoragik fase akut, 4
subakut dan pemulihan
pada pasien dengan
kehamilan.
7. Mampu melakukan tata Neuroimunologi
laksana stroke hemoragik
fase akut, subakut dan
pemulihan pada pasien
gangguan imunologi.

Subarachnoid Mampu melakukan 1. Mampu melakukan tata 4


Hemorrhage diagnosis dan tata laksanaSAHfase akut,
(SAH) dengan laksanasubarachnoi subakut dan pemulihan
penyulit d pada pasien gangguan
hemorrhagedengan hematologi.
Catatan penyulit secara 2. Mampu melakukan tata 4
kuning: holistik dan laksanaSAH fase akut,
(Di SKDSNI komprehensif subakut dan pemulihan
2015 tertulis pada pasien gangguan
Stroke dan ginjal 4
Gangguan 3. Mampu melakukan tata
Neurovaskular laksanaSAH fase akut,
Lain) subakut dan pemulihan
pada pasiendengan gagal
jantung, gangguan irama

3
jantung dan penyakit
jantung koroner dan
kelainan jantung,
bronkopneumoni,kejang
akibat komplikasi SAH. 4
4. Mampu melakukan tata Neuroonkologi
laksana SAH fase akut,
subakut dan pemulihan
pada pasien dengan
keganasantermasuk
keganasan darah 4
5. Mampu melakukan tata
laksanaSAH fase akut,
subakut dan pemulihan 4
pada pasien gangguan hati.
6. Mampu melakukan tata
laksanaSAH fase akut,
subakut dan pemulihan 4
pada pasien dengan
kehamilan.
7. Mampu melakukan tata Neuroimunologi
laksana SAH fase akut,
subakut dan pemulihan
pada pasien gangguan
imunologi.
Cerebral Small Mampu melakukan 1. Mampu melakukan tata 4
Vessel Disease tata laksanacerebral laksanaCSVD pada pasien
dengan small vessel gangguan hematologi.
penyulit disease(SVD) 2. Mampu melakukan tata
laksanaCSVD pada pasien 4
gangguan ginjal
Catatan:CVSD 3. Mampu melakukan tata
belum ada di st laksanaCSVD pada pasien 4
kompetensi gagal jantung, gangguan
2015 irama jantung dan penyakit
jantung koroner
4. Mampu melakukan tata 4 Neuroonkologi
laksana CSVD pada pasien
dengan keganasantermasuk
keganasan darah
5. Mampu melakukan tata 4
laksanaCSVD pada pasien
gangguan hati.
6. Mampu melakukan tata 4
laksanaCSVD pada pasien
dengan kehamilan.
7. Mampu melakukan tata 4 Neuroimunologi
laksana CSVD pada pasien
gangguan imunologi.
8. Mampu melakukan tata 4 Neurointensif

4
laksana CSVD pada pasien dan emergensi
diabetes mellitus, hipertensi
emergensi dan penyulit
lainnya
9. Mampu bekerjasama secara 4
multidisplin pada tata
laksana CSVD pasien
dengan penyulit.

Tata laksana Mampu melakukan


abnormalitas tata laksana 1. Mampu melakukan tata 4
vaskularisasi abnormalitas laksana abnormalitas
pada gangguan vaskularisasi pada vaskularisasi pasien dengan
neurologi gangguan neurologi bekerjasama dengan
disiplin ilmu terkait

B. Neurorestorasi
Tata laksana Mampu melakukan
neurorestorasi tata 1. Melakukan 4 Neurogeriatri &
pada penyakit laksananeurorestora programlayanan Neurobehaviour
stroke dan si akibat gangguan neurorestorasi pada kasus
komplikasi penyakit stroke dan stroke dan komplikasi
penyakit komplikasi penyakit neurologi, berkaitan
neurologi yang neurologi yang dengan gangguan struktur
terjadi. terjadi. yang terjadi dengan
gangguan fungsi yang
didapat
4 Neurogeriatri &
2. Mampu melakukan Neurobehaviour
tindakan neurorestorasi
pada gangguan penyakit
stroke dan komplikasi
neurologi yang terjadi.

C. Neurootologi & Neurooftalmologi


Kasus Neuro- Mampu 1. Mampu melakukan tata 4  Neuropediatri
otologi sentral melaksanakan tata laksana kasus  Neurogeriatri
laksana kasus neurootologi secara
neuro-otologi holistik pada kasus anak
sentral secara dan geriatri 4 Neurorestorasi
holistik 2. Mampu melakukan tata
laksana kasus
neurootologi secara
holistik pada kasus
penggunaan teknologi
kekinian
3. Mampu melakukan tata 4 Neurovaskular
laksana pada kasus
Persistent Perseptual
Positional Vertigo (PPPV)

5
Neurooftalmol Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4  Nyeri kepala
ogi tata laksana diagnosis dan tata laksana  Neurovaskular
sentral diagnostik dan terapi pada kasus migren
terapi kasus oftalmika
neurooftalmologi
sentral secara
holistik

Tabel 2.2 Keterampilan Klinis Dasar (tindakan diagnostik dan terapi)

Tingkat
Indikator Hasil Bersinggungan dengan
Materi Pokok Kompetensi Dasar Pencapaian
pokdi
Pembelajaran Kompetensi

2.2.1 Neurovaskular
a. Neurorestorasi
Terapi Mampu melakukan 1. Mampu 4
Farmakologi tatalaksana melakukan
Neurorestorasi farmakologi yang tatalaksana
berkaitan dengan gangguan
Gangguan gangguan fungsional fungsional
fungsional pada pada sistem motorik, neurologis
sistem motorik, sensorik, otonom, dengan
sensorik, gangguan fungsi menggunakan
otonom, luhur, penurunan obat anti-
gangguan fungsi kesadaran. spastisitas, anti-
luhur, stimulan dan
penurunan obat-obat yang
kesadaran pada berkaitan dengan
penyakit neurotransmitter
neurologi. 2. Mampu 4  Nyeri
melakukan  Neurointervensiv
tatalaksana askular
spastisitas dengan
menggunakan
obat botulinum
toksin
3. Mampu 4
melakukan
tatalaksana
gangguan
fungsional
neurologis
dengan
menggunakan
obat antidepresan
4. Mampu 4
melakukan  Epilepsi
tatalaksana  neurofisiologis
gangguan
6
fungsional klinis
neurologis
dengan
menggunakan
obat
antikonvulsan

Tindakan Non- 1. Mampu


farmakologi 1. Mampu menetapkan 4 Sudah diberikan
Keterapian menetapkan indikasi dan pada kompetensi Sp-
Neurorestorasi indikasi dan kontraindika 1, sehingga tidak
kontraindikasi si tindakan dapat diberikan pada
Gangguan tindakan keterapian Sp-2
fungsional pada keterapian fisik pada
sistem motorik, gangguan
sensorik, 2. Mampu neurologi
otonom, melakukan secara tepat.
gangguan fungsi evaluasi tindakan 2. Mampu 4
luhur, keterapian fisik menguraikan
penurunan indikasi dan
kesadaran pada kontraindika
penyakit si tindakan
neurologi. non-
farmakologi
keterapian
3. Mampu 4
menjelaskan
pada pasien
dan keluarga
pasien
tahapan
tindakan
yang
akandilakuk
an dengan
bahasa yang
mudah
dipahami
dan beretika.
4. Mampu 4
mendesain
rencana
tindakan
neurorestora
si pada
gangguan
neurologi
5. Mampu 4

7
menentukan
kasus
perujukan
neurorestora
si yang perlu
mendapatka
n tindakan
lebih lanjut
6. Mampu 4
melakukan
evaluasi
tindakan
keterapian
fisik pada
gangguan
neurologi
secara tepat.

Manajemen Mampu melakukan 1. Memahami 4  Nyeri


Intervensi tatalaksana struktur dan fungsi  Neurovaskular
Penggunaan intervensi otak yang  Movement
Alat: neurorestorasi berkaitan dengan disorder
1. Transcr dengan sasaran target
anial  M menggunakan alat: TMS
agnetic 1. Transcranial M 2. Memahami 4  Nyeri
Stimulat agnetic prinsip-prinsip  Neurovaskular
ion Stimulation(TM penggunaan TMS
(TMS) S) pada kasus
2. Neurofe 2. Neurofeedback neurorestorasi
edback 3. Transcranial pada stroke
3. Transcr Direct Current 3. Memahami
anial Stimulation 4 Neurovaskular
penggunaan TMS
Direct (TDCS)
untuk terapi
Current 4. Brainwave
Stimulat modulation neurorestorasi
ion (auditori, pada stroke
(TDCS) visual) 4. Mampu 4 Neurovaskular
4. Brainwa 5. Robotik mengenali dan
ve mengobati efek
modulati samping dan
on komplikasi pada
(auditori penggunaan TMS
, visual) dalam terapi
5. Robotik neurorestorasi
pada stroke
5. Memahami 4  Nyeri
struktur dan fungsi  Neurobehaviour
otak yang
berkaitan dengan
sasaran target
8
neurofeedback
6. Memahami 4  Nyeri
prinsip-prinsip  Neurobehaviour
penggunaan
neurofeedback
pada kasus
neurorestorasi
pada gangguan
neurologi
7. Memahami
4  Nyeri
penggunaan
neurofeedback  Neurobehaviour
untuk terapi
neurorestorasi
pada stroke
8. Mampu 4  Nyeri
mengenali dan  Neurobehaviour
mengobati efek
samping dan
komplikasi pada
penggunaanneuro
feedback dalam
terapi
neurorestorasi
pada stroke
9. Memahami
4
struktur dan fungsi  Nyeri
otak yang  Neurobehaviour
berkaitan dengan
sasaran target
TDCS
10. Memahami
4
prinsip-prinsip Nyeri
penggunaan
TDCS pada kasus
neurorestorasi
pada stroke
11. Memahami 4
penggunaan Nyeri
TDCS untuk
terapi
neurorestorasi
pada stroke
12. Mampu 4
Nyeri
mengenali dan
mengobati efek
samping dan

9
komplikasi pada
penggunaanTDC
S dalam terapi
neurorestorasi
pada stroke
13. Memahami
struktur dan fungsi 4
otak yang Neurofisiologi
berkaitan dengan
sasaran target
brainwave
modulation
(auditori, visual)
14. Memahami
prinsip-prinsip 4
Neurofisiologi
penggunaan
brainwave
modulation
(auditori, visual)
pada kasus
neurorestorasi
pada stroke
15. Memahami 4
penggunaan Neurofisiologi
brainwave
modulation
(auditori, visual)
untuk terapi
neurorestorasi
pada gangguan
neurologi
16. Mampu
mengenali dan 4
mengobati efek Neurofisiologi
samping dan
komplikasi pada
penggunaan
brainwave
modulation
(auditori, visual)
dalam terapi
neurorestorasi
pada stroke
17. Memahami 4
struktur dan fungsi
otak yang
berkaitan dengan
sasaran target

10
robotik
18. Memahami 4
prinsip-prinsip
penggunaan
robotik pada
kasus
neurorestorasi
pada stroke
19. Memahami
4
penggunaan
robotik untuk
terapi
neurorestorasi
pada stroke
20. Mampu 4
mengenali dan
mengobati efek
samping dan
komplikasi pada
penggunaan
robotik dalam
terapi
neurorestorasi
pada stroke

b. Neurovaskular
Neuroradiologi Mampu 1. Memahami prinsip 4
menginterpretasi pemeriksaan
pemeriksaan advance CT scan
neuroimaging dan MRI
2. Memahami prinsip 4
advance
penggunaan
kontras pada
pemeriksaan
radiologi
3. Mampu 4
menganalisis hasil
pemeriksaan CT
Based
Neuroimaging,
MRI Based
Neuroimaging,
Functional Based
Neuroimaging, CT
Perfusion, MRI
Perfusion, Plane
CT, Counting CT,

11
Angio CT, dan
Venografi
4. Mampu 4 Neuroimaging
menganalisa
dataimaging secara
3D dari raw data

Neurosonologi Mampu melakukan


dan menganalisa 1. Mampu 4
hasil pemeriksaan melakukan
neurosonologi pemeriksaan dan
menganalisa
Bubble Contrast
2. Mampu 4 Neurovaskular
melakukan dan
menganalisa
Lindergard Ratio 4 Neurofisiologi
dengan TCD
3. Mampu melakukan
dan interpretasi
Breath Holding 4
Index
4. Mampu melakukan
dan interpretasi
Index Vascular
Migrain 4 Neurovaskular
berdasarkan TCD
5. Mampu melakukan
trombolisis dengan
menggunakan
TCD
Ultrasonografi Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4 Neurointervensi
Neuromuskular dan interpretasi pemeriksaan dan nyeri
pemeriksaan ultrasonografi
ultrasonografi gangguan
gangguan neuromuscular
neuromuscular yang yang berkaitan
berkaitan dengan dengan kasus
kasus pasca-stroke pasca-stroke
2. Mampu 4 Neurointervensi
menginterpretasi dan nyeri
ultrasonografi
gangguan
neuromuscular
yang berkaitan
dengan kasus
pasca-stroke

Trombolisis Mampu melakukan

12
tatalaksana 1. Mampu melakukan 4
trombolisis intravena perujukan untuk
tindakan
trombektomi
pasca-pemberian
trombolisis
intravena

Neurootologi & Neurooftalmologi


Pemeriksaan Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4 Semua kompetensi
kasus dan menganalisa dan menganalisa sudah diberikan
neurootologi hasil pemeriksaan pemeriksaan ke Sp-1
pada kelainan Neurootologi pada vertigo, dizziness,
sentral kelainan sentral postural vertigo,
visual vertigo
2. Mampu melakukan 4
dan menganalisa
pemeriksaan
proprioseptif
menggunakan
perangkat khusus
seperti matrass
untuk Utterberger
test dan Romberg
test
3. Mampu melakukan 4
dan menganalisa
kelainan gerakan
bola mata pada
kasus neurootologi

Pemeriksaan Mampu melakukan


kasus dan menganalisa 1. Mampu 4
neurooftalmolo pemeriksaan melakukan dan
gi neurooftalmologi menganalisa
secara holistik pemeriksaan
photo-stress test
2. Mampu 4
melakukan dan
menganalisa
pemeriksaan
exoftalmometer
3. Mampu 4
melakukan dan
menganalisa
pemeriksaan
Tangens Byerum

4. Mampu 4

13
melakukan dan
menganalisa
pemeriksaan
Optokinetic
Nystagmus
(OKN)

2.2.1 Daftar kompetensi keterampilan klinis tambahan


Tingkat
2.3.1 Neurovaskular Pencapaian
Bersinggungan dengan
Kompetensi Pokdi
Neurorestoras
i
Transcranial  Mampu menggunakan 1. Mampu 4  Nyeri
menetapkan  Neurovaskular
Magnetic TMS pada kasus
indikasi  Movement
Stimulation neurorestorasi, i.e.: penggunaan disorder
TMS
(TMS) 1. Neurovaskular
2. Trauma
2. Mampu 4  Nyeri
3. Nyeri kepala dan
mengenali  Neurovaskular
nyeri
risiko atau  Movement
4. Neurobehavior
komplikasi disorder
5. Neuropediatrik
penggunaan
6. Movement
TMS
disorder
7. Penyakit saraf tepi  Nyeri
3. Mampu 4
8. Neuroinfeksi dan  Neurovaskular
menggunakan
neuroimunologi
alat TMS  Movement
9. Neurogeriatri disorder
10. Epilepsi
11. Neurointensif
4. Mampu 4
12. Neuroonkologi  Nyeri
mengevaluasi
13. Sleep disorder  Neurovaskular
hasil
14. Neurootologi  Movement
TMS
(vertigo) disorder

Neurofeedback Mampu menggunakan 1. Mampu 4  Nyeri


menetapkan  Neurobehaviour
neurofeedback pada kasus
indikasi
neurorestorasi penggunaan
neurofeedbac
k 4
2. Mampu
mengenal
risiko atau
komplikasi
penggunaan
neurofeedbac 4

14
k
3. Mampu
menggunakan
alat 4
neurofeedback
4. Mampu
mengevaluasi
hasil
neurofeedbac
k
Transcranial Mampu menggunakan 1. Mampu 4 Nyeri
Direct Current menetapkan
TDCS pada kasus
indikasi
Stimulation
neurorestorasi penggunaan
(TDCS) TDCS
2. Mampu 4
mengenal
risiko atau
komplikasi
penggunaan
TDCS
3. Mampu 4
menggunakan
alat TDCS
4. Mampu
mengevaluasi 4
hasil TDCS
Robotik Mampu menggunakan 1. Mampu 4
menetapkan
robotik pada kasus
indikasi
neurorestorasi penggunaan
robotik
2. Mampu 4
mengenal
risiko atau
komplikasi
penggunaan
robotik
3. Mampu 4
menggunakan
alat robotik
4. Mampu 4
mengevaluasi
hasil robotik
Terapi musik Mampu menberikan 1. Mampu 4
menetapkan
terapi musik pada kasus
indikasi
neurorestorasi penggunaan
terapi musik
2. Mampu 4

15
mengenal
risiko atau
komplikasi
penggunaan
terapi musik
3. Mampu 4
melakukan
terapi music
4. Mampu 4
mengevaluasi
hasil terapi
music
Taping Mampu memberikan 1. Mampu 4  Nyeridan nyeri
menetapkan kepala
taping pada kasus
indikasi
neurorestorasi penggunaan
taping
2. Mampu 4
mengenal
risiko atau
komplikasi
penggunaan
taping
3. Mampu 4
menggunakan
taping
4. Mampu 4
mengevaluasi
hasil taping
Dry needling Mampu menggunakan 1. Mampu 4  Nyeri dan nyeri
menetapkan kepala
dry needling pada kasus
indikasi  Neurointervensi
neurorestorasi penggunaan
dry needling
2. Mampu 4
mengenal
risiko atau
komplikasi
penggunaan
dry needling
3. Mampu 4
melakukan
metode dry
needling
4. Mampu 4
mengevaluasi
hasil dry
needling

16
2. Neurointervensi Vaskular
Tingkat Bersinggungan
Pencapaia
Indikator Hasil dengan Pokdi
Materi Pokok Kompetensi Dasar n
Pembelajaran Kompetens
i
2.1.2 Neurointervensi Vaskular
Stroke iskemik Mampu melakukan 1. Mampu menegakkan 4
tata laksana diagnosis stenosis
intervensi pada oklusi arterial
kasus stroke intrakranial pada
iskemik kasus stroke iskemik
dengan
menggunakan DSA 4

2. Mampu menegakkan
diagnosis Bow
Hunter’s syndrome
pada kasus oklusi
atau insufisiensi
arteri vertebrobasilar 4
dengan
menggunakan DSA

3. Mampu menegakkan
diagnosis Reversible
Cerebral 4
Vasoconstriction
Syndrome

4. Mampu melakukan 4
tata laksana
trombolisis
intraarterial pada
stroke iskemik fase
akut

5. Mampu melakukan
tata laksana
trombektomi pada
stroke iskemik fase
akut

Stenosis dan Mampu melakukan 1. Mampu menegakkan 4

17
diagnosis stenosis
oklusi arterial
intrakranial dan
ekstrakranial dengan
menggunakan DSA
4
2. Mampu menentukan
derajat stenosis
tata laksana stenosis
oklusi arterial arterial intrakranial
dan atau oklusi
intra dan dan ekstrakranial
arterial intrakranial
ekstrakranial dengan
dan ekstrakranial
menggunakan DSA 4

3. Mampu melakukan
tata laksana
endovaskular pada
kasus stenosis arterial
intrakranial dan
ekstrakranial

Stenosis Oklusi Mampu melakukan 1. Mampu menegakkan 4


Sistem Vena tata laksana stenosis diagnosis Dural
Intrakranial oklusi arterial Sinus Occlusive
intrakranial dan Disease dengan
ekstrakranial menggunakan DSA 4

2. Mampu melakukan
tata laksana
endovaskular pada
kasus stenosis oklusi
sistem vena
intrakranial

Malformasi Mampu melakukan 1. Mampu menegakkan 4


vaskularisasi diagnosis diagnosis malformasi
intrakranial malformasi vaskularisasi
dan medula vaskularisasi intrakranial dengan
spinalis intrakranial menggunakan DSA
4
2. Mampu menegakkan
diagnosis Cranial
Dural Vascular
Malformations
Vascular dengan
menggunakan DSA 4

3. Mampu menegakkan
diagnosis Carotid-
Cavernous Fistulas

18
4
dengan
menggunakan DSA

4. Mampu menegakkan 4
diagnosis Malformasi
Venal Galen dengan
menggunakan DSA

5. Mampu menegakkan 4
diagnosis malformasi
vaskularisasi medula
spinalis dengan
menggunakan DSA

6. Mampu melakukan
tata laksana dan
terapi endovaskuler
pada kasus
malformasi vaskuler
intrakranial,
ekstrakranial dan
spinal

Subarachnoid Mampu melakukan 1. Mampu menegakkan 4


Hemorrhage tata laksana diagnosis SAH akibat
endovaskular endovas-aneurisma
padakasus intrakranial dengan
Subarachnoid DSA
Hemorrhage (SAH)
2. Mempu menegakkan 4
diagnosis
Nonaneurysmal
Perimesencephalic
Subarachnoid
Hemorrhage dengan
DSA
4
3. Mampu menegakkan
diagnosis Cerebral
Vasospasm dengan
DSA 4

4. Mampu melakukan
tata laksana
endovaskular pada
SAH akibat ruptur
aneurisma
intrakranial

19
Vaskulitis Mampu melakukan 1. Mampu menegakkan 4
Susunan Saraf tata laksana kasus diagnosis vaskulitis
Pusat vaskulitis susunan susunan saraf pusat
saraf pusat dengan
menggunakan DSA
4
2. Mampu melakukan
tata laksana
endovaskular pada
kasus vaskulitis
susunan saraf pusat

Penyakit Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4


cerebrovaskule tata laksana diagnosis penyakit
r pada anak penyakit cerebrovaskuler pada
cerebrovaskuler anak dengan
pada anak menggunakan DSA
4
2. Mampu melakukan
tata laksana
endovaskuler
penyakit
cerebrovaskuler pada
anak

Tumor Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4


hipervaskuler tata laksana kasus diagnosis tumor
kepala dan tumor hipervaskuler hipervaskuler kepala
leher kepala dan leher dan leher dengan
DSA 4

2. Mampu melakukan
tata laksana
endovaskuler dengan
embolisasi pada 4
kasus tumor
hipervaskuler

3. Mampu melakukan
tatalaksana
endovaskuler dengan
pemberian bahan
tertentu secara
intraarterial

Trauma Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4

20
Neurovaskuler tata laksana kasus diagnosis trauma
trauma neurovaskuler
neurovaskuler dengan DSA
4
2. Mampu melakukan
tata laksana
endovaskuler dengan
embolisasi pada
kasus trauma
neurovaskuler

Tabel 2.2 Keterampilan Klinis Dasar (tindakan diagnostik dan terapi)

Tingkat
Indikator Hasil Bersinggungan
Materi Pokok Kompetensi Dasar Pencapaian
dengan Pokdi
Pembelajaran Kompetensi

2.2.1 Neurointervensi Vaskular


Digital Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4
Subtraction dan menganalisa persiapan
Angiography hasil pemeriksaan pemeriksaan DSA
(DSA) DSA 4
2. Mampu
menganalisa
melakukan
pemeriksaan DSA 4

3. Mampu
menganalisa hasil 4
pemeriksaan DSA

4. Mampu melakukan
evaluasi pasca-
prosedur DSA

Venografi Mampu melakukan Mampu melakukan 4


tindakan diagnostic venografi pada pembuluh
sistem vena darah otak dan medulla
spinalis

21
3.Neurofisiologi Klinik & Gangguan Neuromuskular, Gangguan Tidur

2.1.3 Neurofisiologi Klinik& Gangguan Neuromuskular, Tingkat Bersinggungan


Pencapa
Gangguan Tidur ian dengan pokdi
Kompet
ensi
A. Neurofisiologi Klinik & Gangguan Neuromuskular
Gangguan Mampu 1. Mampu melakukan diagnosis 4
Motor Neuron melakukan penyakit Amyotrophic Lateral
tata laksana Sclerosis (ALS) dan varian
pada penyakit motor neuron secara
penyakit klinis, pemeriksaan penunjang
motor neuron dan histopatologi
2. Mampu merencanakan dan 4
menginterpretasi hasil
pemeriksaan genetik pada
gangguan motor neuron
3. Mampu melakukan tata laksana 4
simtomatik dan suportif pada
ALS dan varian penyakit motor
neuron
4. Mampu melakukan asesmen 4
progresifitas penyakit ALS dan
22
varian penyakit motor neuron
5. Mampu melakukan tata laksana 4 Neurorestorasi
neurorestorasi dan paliatif dengan
bekerja sama dengan disiplin ilmu Neurointensif
terkait

Gangguan Mampu 1. Mampu melakukan diagnosis 4


Radiks Saraf melakukan entrapment radiculopathy
Tepi tata laksana cervical dan lumbal
entrapment 2. Mampu melakukan tata laksana 4 Nyeri
radiculopath entrapment radiculopathy
y pada cervical dan lumbal secara
cervical dan farmakologi sesuai etiologi
lumbal 3. Mampu melakukan tata laksana 4 Neurorestorasi
entrapment radiculopathy
cervical dan lumbal secara non-
farmakologi (terapi fisik)
4. Mampu bekerja sama dengan
disiplin ilmu terkait pada tata 4
laksana cervical dan lumbal
entrapment radiculopathy secara
operatif sesuai indikasi

Mampu 1. Mampu melakukan diagnosis 4


melakukan metabolic associated
tata radiculopathy (misal: diabetic
laksanameta radiculopathy)
bolic 2. Mampu melakukan tata laksana 4 NYERI
associated metabolic associated
radiculopath radiculopathy (misal: diabetic
y radiculopathy) secara
farmakologi
3. Mampu melakukan tata laksana 4 Neurorestorasi
metabolic associated
radiculopathy secara non-
farmakologi
4. Mampu bekerja sama dengan 4
disiplin ilmu terkait pada tata
laksana metabolic associated
radiculopathy

Mampu 1. Mampu melakukan diagnosis 4


melakukan immune mediatedradiculopathy
tata (autoimun, sindrom
laksanaimmu paraneoplastik)berdasarkan gejala
ne klinis dan pemeriksaan penunjang
mediatedradi 2. Mampu melakukan tata laksana 4 Neuroimmunolo

23
culopathy immune mediatedradiculopathy gi
secara farmakologi (simtomatik
dan imunoterapi)
3. Mampu melakukan tata laksana
immune mediatedradiculopathy 4
secara non-farmakologi
4. Mampu bekerja sama dengan
disiplin ilmu terkait pada tata
laksana immune 4
mediatedradiculopathy
Mampu 1. Mampu melakukan diagnosis 4 Neuroinfeksi dan
melakukan infection associated Neuroimunologi
tata radiculopathy (viral infection
laksanainfect associated radiculopathy,
ion bacterial infection associated
associated radiculopathy) berdasarkan
radiculopath gejala klinis dan pemeriksaan
y penunjang 4 Neuroinfeksi dan
2. Mampu melakukan tata laksana Neuroimunologi
infection associated
radiculopathy secara farmakologi 4 Neurorestorasi
3. Mampu melakukan tata laksana
infection associated
radiculopathy secara non- 4
farmakologi
4. Mampu bekerja sama dengan
disiplin ilmu terkait pada tata
laksana infection associated
radiculopathy
Gangguan Mampu 1. Mampu melakukan diagnosis 4
Pleksus melakukan traumatic plexopathy
Brachialis dan tata laksana 2. Mampu melakukan tata laksana 4
Lumbosakral traumatic traumatic plexopathy secara
plexopathy farmakologi
3. Mampu melakukan tata laksana 4
traumatic plexopathy secara non-
farmakologi
4. Mampu melakukan tata laksana 4 Neurorestorasi
neurorestorasi dengan bekerja
sama dengan disiplin ilmu terkait

Mampu 1. Mampu melakukan diagnosis 4


melakukan metabolic associated plexopathy
tata 2. Mampu melakukan tata laksana 4
laksanameta metabolic associated plexopathy
bolic secara farmakologi
associated 3. Mampu melakukan tata laksana 4
plexopathy metabolic associated plexopathy
secara non-farmakologi
4. Mampu melakukan tata laksana 4 Neurorestorasi

24
neurorestorasi dengan bekerja
sama dengan disiplin ilmu terkait
Mampu 1. Mampu melakukan diagnosis 4
melakukan immune mediated Plexopathy
tata (misal: Parsonage-turner
laksanaimmu syndrome)
ne mediated 2. Mampu melakukan tata laksana 4
Plexopathy emergensi pada immune mediated
Plexopathy
3. Mampu melakukan tata laksana 4 Neuroimunologi
immune mediated Plexopathy
secara farmakologi (simtomatik
dan imunoterapi)
4. Mampu melakukan tata laksana 4
metabolic associated plexopathy
secara non-farmakologi
5. Mampu melakukan tata laksana 4 Neurorestorasi
neurorestorasi dengan bekerja
sama dengan disiplin ilmu terkait
Gangguan Mampu 1. Mampu melakukan diagnosis 4
saraf tepi melakukan etrapment neuropathy (lokasi
tata laksana entrapment, tipe injury,
etrapment prognosis) 4
neuropathy 2. Mampu melakukan tata laksana
etrapment neuropathy secara
farmakologi 4
3. Mampu melakukan tata laksana
etrapment neuropathy secara non-
farmakologi 4 Neurorestorasi
4. Mampu melakukan tata laksana
neurorestorasi dengan bekerja
sama dengan disiplin ilmu terkait 4
5. Mampu bekerja sama dengan
disiplin ilmu terkait tata laksana
entrapment neuropathy secara
operatif sesuai indikasi
Mampu 1. Mampu melakukan diagnosis 4
melakukan traumatic neuropathy (lokasi
tata laksana cedera, tipe injury, prognosis)
traumatic 2. Mampu melakukan tata laksana 4 Nyeri
neuropathy traumatic neuropathy secara
farmakologi
3. Mampu melakukan tata laksana 4
traumatic neuropathy secara non-
farmakologi
4. Mampu melakukan tata laksana 4 Neurorestorasi
neurorestorasi dengan bekerja
sama dengan disiplin ilmu terkait
5. Mampu bekerja sama dengan 4
disiplin ilmu terkait tata laksana

25
traumatic neuropathy secara
operatif sesuai indikasi
Mampu 1. Mampu melakukan diagnosis 4 Neuroonkologi
melakukan metabolic associated neuropathy
tata laksana dan malignancy associated
metabolic neuropathy (etiologi, tipe injury,
associated prognosis)
neuropathyd 2. Mampu melakukan tata laksana 4 Nyeri
an metabolic associated neuropathy
malignancy dan malignancy associated
associated neuropathy secara farmakologi
neuropathy 3. Mampu melakukan tata 4
laksanametabolic associated
neuropathydan malignancy
associated neuropathy secara
non-farmakologi
4. Mampu melakukan tata laksana 4 Neurorestorasi
neurorestorasi dengan bekerja
sama dengan disiplin ilmu terkait
5. Mampu bekerja sama dengan
disiplin ilmu terkait tata laksana 4
metabolic associated neuropathy
dan malignancy associated
neuropathysesuai etiologi

Mampu 1. Mampu melakukan diagnosis 4


melakukan drug associated neuropathy
tata laksana (etiologi, tipe injury, prognosis)
drug 2. Mampu melakukan tata 4
associated laksanadrug associated
neuropathy neuropathysecara farmakologi
3. Mampu melakukan tata 4
laksanadrug associated
neuropathy secara non-
farmakologi 4 Neurorestorasi
4. Mampu melakukan tata laksana
neurorestorasi dengan bekerja
sama dengan disiplin ilmu terkait 4
5. Mampu bekerja sama dengan
disiplin ilmu terkait tata laksana
drug associated neuropathy
sesuai etiologi

26
Mampu 1. Mampu melakukan 4
melakukan tata diagnosis immune mediated
laksana neuropathy (misal:
immune Guillain-Barre Syndrome,
mediatedpolyn Chronic Inflammatory
europathy Demyelination
Polyneuropathy, Multifocal
Motor Neuropathy, dan
varian immune mediated
neuropathy)
2. Mampu melakukan tata 4 Neurointensive
laksana emergensi pada
immune mediated
neuropathy
3. Mampu melakukan tata
laksana immune mediated 4 Neuroimunologi
neuropathy secara
farmakologi (simtomatik
dan imunoterapi)
4. Mampu melakukan tata 4
laksana immune mediated
neuropathy secara non-
farmakologi
5. Mampu melakukan tata 4 Neurorestorasi
laksana neurorestorasi
dengan bekerja sama
dengan disiplin ilmu terkait
6. Mampu bekerja sama 4
dengan disiplin ilmu terkait
pada tata laksana immune
mediated neuropathy
Mampu 1. Mampu melakukan 4 3
melakukan tata diagnosis infection
laksana associatedneuropathy
infection (Mononeuropathy
associatedpoly Multiplex pada Lepra, HIV
neuropathy polyneuropathy,
Tuberculosis
polyneuropathydan varian
lain)
2. Mampu melakukan tata 4 Neuroinfeksi
laksana infection
associatedneuropathy
secara farmakologi
3. Mampu melakukan tata
laksanainfection
associatedneuropathy
secara non-farmakologi
4. Mampu melakukan tata 4 Neurorestorasi
laksana neurorestorasi

27
dengan bekerja sama
dengan disiplin ilmu terkait
5. Mampu bekerja sama 4
dengan disiplin ilmu terkait
pada tata laksana infection
associatedneuropathy

Mampu 1. Mampu melakukan 4


melakukan tata diagnosis
laksana hereditarypolyneuropathy
hereditarypoly 2. Mampu merencanakan dan 4
neuropathy menginterpretasi
pemeriksaan genetik pada
hereditarypolyneuropathy
3. Mampu melakukan tata 4 Neurorestorasi
laksana
hereditarypolyneuropathy
secara farmakologi
4. Mampu melakukan tata 4
laksana
hereditarypolyneuropathy
secara non-farmakologi
5. Mampu melakukan tata 4
laksana neurorestorasi
dengan bekerja sama dengan
disiplin ilmu terkait
Gangguan Mampu 1. Mampu melakukan 4
saraf melakukan tata diagnosis gangguan
otonom laksana pada sarafotonom berdasarkan
gangguan saraf etiologi
otonom 2. Mampu melakukan tata
laksanagangguan saraf
otonom 4
3. Mampu melakukan tata Neurorestorasi
laksana neurorestorasi
dengan bekerja sama dengan
disiplin ilmu terkait 4
4. Mampu bekerja sama
dengan disiplin ilmu terkait
pada tata laksana infection
associatedneuropathy
Gangguan Mampu 1. Mampu menegakkan 4
neuromuscu melakukan tata diagnosis Myasthenia Gravis
lar junction laksana pada (MG) dan varian gangguan
gangguan neuromuscular junction
neuromuscular secara klinis, pemeriksaan
junction penunjang, pemeriksaan
imunologi
2. Mampu melakukan tata 4

28
laksana simtomatik dan
suportif gangguan
neuromuscular junction
3. Mampu melakukan tata 4 Neuroimunologi
laksana imunoterapi
gangguan neuromuscular
junction
4. Mampu memantau 4
perkembangan klinis MG
berdasarkan MG Composite
Scale dan skala MGFA (MG
Foundation of America)

Mampu 1. Mampu menegakkan 4


melakukan tata diagnosis Krisis Myasthenia
laksana Krisis 2. Mampu melakukan tata 4  Neurointensif
Myasthenia laksana emergensi Krisis  Neuroimmunolo
Myasthenia dan bekerja gi
sama dengan disiplin ilmu
terkait
3. Mampu melakukan tata 4
laksana farmakologi pada
Krisis Myashenia
4. Mampu melakukan tata 4
laksana non-farmakologi
pada Krisis Myasthenia

Mampu 1. Mampu menegakkan 4


melakukan tata diagnosis Krisis Kolinergik
laksana Krisis 2. Mampu melakukan tata 4 Neurointensif
Kolinergik laksana emergensi pada
Krisis Kolinergik dan bekerja Neuroimmunologi
sama dengan disiplin ilmu
terkait 4
3. Mampu melakukan tata
laksana farmakologi pada
Krisis Kolinergik 4
4. Mampu melakukan tata
laksana non-farmakologi
pada Krisis Kolinergik

Gangguan Mampu 1. Mampu melakukan diagnosis 4


otot melakukan tata gangguan otot secara klinis,
laksana pada pemeriksaan penunjang, dan
gangguan otot histopatologi
didapat 2. Mampu melakukan dan 4
(acquired) menginterpretasi
pemeriksaan biopsi otot dan
bekerja sama dengan disiplin

29
ilmu terkait
3. Mampu melakukan tata
laksana emergensi pada 4 Neurointensif
gangguan otot
4. Mampu melakukan tata
laksana farmakologi 4
gangguan otot (simtomatik
dan imunoterapi)
5. Mampu melakukan tata
laksana non farmakologi 4
gangguan otot
6. Mampu melakukan tata
laksana neurorestorasi 4 Neurorestorasi
dengan bekerja sama dengan
disiplin ilmu terkait
Mampu 1. Mampu melakukan diagnosis 4
melakukan tata gangguan otot hereditary
laksana pada secara klinis, pemeriksaan
gangguan penunjang, dan histopatologi
otothereditary 2. Mampu melakukan dan 4
menginterpretasi
pemeriksaan biopsi otot dan
bekerja sama dengan disiplin
ilmu terkait
3. Mampu merencanakan dan 4 Neuroimmunologi
mengiterpretasi pemeriksaan
genetic pada gangguan otot
hereditary
4. Mampu melakukan tata 4
laksana farmakologi
gangguan otot hereditary
(simtomatik dan suportif)
5. Mampu melakukan tata 4
laksana non farmakologi
gangguan otot hereditary
6. Mampu melakukan tata 4 Neurorestorasi
laksana neurorestorasi
dengan bekerja sama dengan
disiplin ilmu terkait

Tabel 2.2 Keterampilan Klinis Dasar (tindakan diagnostik dan terapi)


2.2.3 Neurofisiologi Klinik dan Tingkat Bersinggungan
Neuromuskular Pencapaian dengan Pokdi
Kompetensi
Nerve Mampu 1. Mampu melakukan 4
conduction melakukan pemeriksaan nerve
study pemeriksaan conduction study pada
nerve common nerve dan
conduction uncommon nerve
study 2. Mampu melakukan

30
pemeriksaan late response:
F-wave dan H-reflex 4
3. Mampu menganalisa hasil
pemeriksaan nerve
conduction study
4. Mampu menyimpulkan 4
hasil pemeriksaan nerve
conduction study
Mampu mengkorelasikan
hasil pemeriksaan nerve
conduction study dengan 4
klinis

Repetitive Nerve Mampu 1. Mampu melakukan 4


stimulation melakukan pemeriksaan repetitive nerve
pemeriksaan stimulation sesuai indikasi
repetitive 2. Mampu menganalisa hasil
nerve pemeriksaan RNS 4
stimulation 3. Mampu menyimpulkan hasil
(RNS) pemeriksaan RNS 4
4. Mampu mengkorelasikan
hasil pemeriksaan RNS 4
dengan klinis
Blink Reflex Mampu 1. Mampu melakukan 4
melakukan pemeriksaan Blink Reflex
pemeriksaan sesuai indikasi
Blink Reflex 2. Mampu menganalisa hasil
pemeriksaan Blink Reflex
3. Mampu menyimpulkan hasil 4
pemeriksaan Blink Reflex
4. Mampu mengkorelasikan
hasil pemeriksaan Blink
Reflex dengan klinis 4

Needle EMG Mampu 1. Mampu melakukan 4


melakukan pemeriksaan Needle EMG
pemeriksaan sesuai indikasi
Needle EMG 2. Mampu menganalisa hasil 4
pemeriksaan Needle EMG
3. Mampu menyimpulkan hasil 4
pemeriksaan Needle EMG
4. Mampu mengkorelasikan
hasil pemeriksaan Needle 4
EMG dengan klinis
Autonomic Mampu 1. Mampu melakukan 4

31
Functional test melakukan pemeriksaan SSR dan RR-
(AFT) pemeriksaan interval sesuai indikasi
AFT yaitu 2. Mampu menganalisa hasil
berupa pemeriksaan SSR dan RR- 4
Sympathetic interval
Skin Response 3. Mampu menyimpulkan hasil
(SSR) dan R-R pemeriksaan SSR dan RR-
interval interval 4
4. Mampu mengkorelasikan
hasil pemeriksaan SSR dan
RR-interval dengan klinis

4
Single Fiber Mampu 1. Mampu melakukan 4
EMG melakukan pemeriksaan Single Fiber
pemeriksaan EMG sesuai indikasi
Single Fiber 2. Mampu menganalisa hasil
EMG pemeriksaan Single Fiber 4
EMG
3. Mampu menyimpulkan hasil
pemeriksaan Single Fiber
EMG 4
4. Mampu mengkorelasikan
hasil pemeriksaan Single
Fiber EMG dengan klinis
4
Somato-Sensory Mampu 1. Mampu melakukan 4
Evoked melakukan pemeriksaan SSEP sesuai
Potential pemeriksaan indikasi
(SSEP) Somato- 2. Mampu menganalisa hasil 4
Sensory pemeriksaan SSEP
Evoked 3. Mampu menyimpulkan hasil
Potential pemeriksaan SSEP 4
(SSEP) 4. Mampu mengkorelasikan
hasil pemeriksaan SSEP
dengan klinis
4
Visual Evoked Mampu 1. Mampu melakukan 4
Potential (VEP) melakukan pemeriksaan VEP sesuai
pemeriksaan indikasi
Visual Evoked 2. Mampu menganalisa hasil 4
Potential pemeriksaan VEP
(VEP) 3. Mampu menyimpulkan hasil
pemeriksaan VEP 4
4. Mampu mengkorelasikan
hasil pemeriksaan VEP
dengan klinis
4
Brainstesm Mampu 1. Mampu melakukan 4 Neurootologi
Auditory melakukan pemeriksaan BAEP sesuai

32
Evoked pemeriksaan indikasi
Potential Brainstesm 2. Mampu menganalisa hasil
(BAEP) Auditory pemeriksaan BAEP 4
Evoked 3. Mampu menyimpulkan hasil
Potential pemeriksaan BAEP
(BAEP) 4. Mampu mengkorelasikan
hasil pemeriksaan BAEP 4
dengan klinis

4
Cognitive Event Mampu 1. Mampu melakukan 4 Neurobehaviour
Related melakukan pemeriksaan CERP/P300
Potential pemeriksaan sesuai indikasi
(CERP/P300) Cognitive 2. Mampu menganalisa hasil 4 Neurorestorasi
Event Related pemeriksaan CERP/P300
Potential 3. Mampu menyimpulkan hasil 4
(CERP/P300) pemeriksaan CERP/P300
4. Mampu mengkorelasikan
hasil pemeriksaan
CERP/P300 dengan klinis 4

Transcranial Mampu 1. Mampu melakukan 4 Neurorestorasi


Magnetic melakukan pemeriksaan CMCT dengan
Stimulation pemeriksaan menggunakan TMS sesuai
(TMS) Central Motor indikasi
Conduction 2. Mampu melakukan 4
Time (CMCT) pemeriksaan Motor Treshold
dan Motor dengan menggunakan TMS
Treshold sesuai indikasi
dengan 3. Mampu menyimpulkan hasil 4
menggunakan pemeriksaan CERP/P300
TMS 4. Mampu mengkorelasikan 4
hasil pemeriksaan CMCT dan
Motor Treshold dengan klinis
Intra-Operative Mampu 1. Mampu melakukan IOM 4 Neurointensif
Monitoring melakukan sesuai indikasi
Intra- 2. Mampu menganalisa 4
Operative pemeriksaan IOM
Monitoring 3. Mampu mengkorelasikan 4
(IOM) sesuai pemeriksaan IOM dengan
indikasi gejala klinis
Polisomnografi Mampu 1. Mampu menganalisa dan 4 Neurobehaviour
(PSG) memahami menyimpulkan pemeriksaan
prinsip dasar PSG
dan indikasi 2. Mampu mengkorelasikan 4
pemeriksaan pemeriksaan PSG dengan
Polisomnografi gejala klinis
(PSG)
Ultrasonografi Mampu 1. Mampu melakukan 4

33
(USG) pada melakukan dan pemeriksaan USG pada
gangguan interpretasi gangguan neuromusklar
neuromuskular pemeriksaan 2. Mampu menginterpretasi 4
USG pada pemeriksaan USG pada
gangguan gangguan neuromuscular
neuromuskular 3. Mampu membuat korelasi 4
antara hasil pemeriksaan
USG dan gejala klinis.
Immunotherapy Mampu 1. Mampu melakukan 4
melakukan tata persiapan tata laksana
laksana plasmafaresis pada
plasmafaresis gangguan neuromuscular
pada gangguan immune mediated
neuromuscular 2. Mampu melakukan tata 4
immune laksana plasmafaresis pada
mediated gangguan neuromuscular
immune mediated
3. Mampu melakukan 4 Neurointensif
pemantauan sebelum,
selama dan setelah
plasmafaresis
Mampu 1. Mampu melakukan 4
melakukan tata persiapan tata laksana IgIV Neuroimmunologi
laksana pada gangguan
immunoglobuli neuromuscular immune
n intravena mediated
(IgIV) pada 2. Mampu melakukan tata 4 Neurointensif
gangguan laksana IgIV pada gangguan
neuromuscular neuromuscular immune
immune mediated
mediated 3. Mampu melakukan 4
pemantauan sebelum,
selama dan setelah
pemberian IgIV
Terapi Mampu 1. Mampu melakukan 4
immunosupresi melakukan tata persiapan tata laksana
laksana imunosupresi pada
imunosupresi gangguan neuromuscular
pada gangguan immune mediated
neuromuscular 2. Mampu melakukan tata
immune laksana imunosupresi steroid
mediated pada gangguan
neuromuscular immune 4
mediated
3. Mampu melakukan tata 4
laksana imunosupresi non-
steroid(steroid sparing
agent)pada gangguan
neuromuscular immune
mediated

34
4. Mampu melakukan 4
pemantauan sebelum,
selama dan setelah
pemberiah IgIV

2.2.2 Daftar kompetensi keterampilan klinis tambahan


Tingkat
2.3.3 Neurofisiologi Klinik dan Neuromuskular Pencapaian
Bersinggungan
Kompetensi dengan pokdi
2.3.3.1. Gangguan Tidur & Polisomnografi
Insomnia Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4
diagnosis berbagai
diagnosis dan CBT-I
insomnia dengan
pada insomnia menggunakan
kuesioner khusus
2. Mampu melakukan
cognitive behavioral
therapy for 4 Neurobehaviour
Insomnia (CBT-I)
pada insomnia
Sleep related Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4
diagnosis Neurobehaviour
breathing tatalaksana sleep
Obstructive Sleep
disorder related breathing Apnea berdasarkan
gejala klinis dan
disorder
pemeriksaan
penunjang 4
2. Mampu melakukan
tatalaksana
Obstructive Sleep
Apnea dewasa dan 4
anak
3. Mampu melakukan
tatalaksana Central 4
Sleep Apnea
Syndromes
4. Mampu melakukan
tatalaksana Sleep
Related
Hypoventilation
Disorders
Central Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4
diagnosis Central
Disorders of tatalaksanaCentral
Disorders of
Hypersomnolenc Disorders of Hypersomnolence 4 Neurorestorasi
2. Mampu melakukan Neurobehaviour
e Hypersomnolence
tatalaksana Central
Disorders of
Hypersomnolence

35
Circadian Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4 Neurobehaviour
diagnosis Circadian
Rhythm Sleep- tatalaksanaCircadia
Rhythm Sleep-Wake
Wake Disorders n Rhythm Sleep- Disorders
2. Mampu melakukan 4
Wake Disorders
tatalaksana
Circadian Rhythm
Sleep-Wake
Disorders
Parasomnia Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4 Neurobehaviour
diagnosis
tatalaksana
Parasomnia 4
Parasomnia 2. Mampu melakukan
tatalaksana NREM-
related parasomnias 4
3. Mampu melakukan
tatalaksana REM-
related parasomnias 4
4. Mampu melakukan
tatalaksana
parasomnia lainnya
Sleep Related Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4
diagnosis Sleep
Movement tatalaksanaSleep
Related Movement
Disorders Related Movement Disorders 4 Neurobehaviour
2. Mampu melakukan
Disorders
tatalaksana Sleep
Related Movement
Disorders
Polisomnografi Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4
pemeriksaan PSG
(PSG) pemeriksaan
sesuai indikasi pada
Polisomnografi penderita dewasa
dan anak
(PSG) sesuai
2. Mampu menganalisa 4
indikasi dan menyimpulkan
pemeriksaan PSG
3. Mampu 4
mengkorelasikan
pemeriksaan PSG
dengan gejala klinis
Multiple Sleep Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4
pemeriksaan
Latency Test pemeriksaan
Multiple Sleep
Multiple Sleep Latency Testsesuai
indikasi 4
Latency Test sesuai
2. Mampu menganalisa
indikasi dan menyimpulkan
pemeriksaan
Multiple Sleep

36
Latency Test 4
3. Mampu
mengkorelasikan
pemeriksaan
Multiple Sleep
Latency Test dengan
gejala klinis
Maintenance of Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4 Neurobehaviour
pemeriksaan
Wakefulness Test pemeriksaan
Maintenance of
Maintenance of Wakefulness
Testsesuai indikasi
Wakefulness Test
2. Mampu menganalisa 4
sesuai indikasi dan menyimpulkan
pemeriksaan
Maintenance of
Wakefulness Test
3. Mampu 4
mengkorelasikan
pemeriksaan
Maintenance of
Wakefulness Test
dengan gejala klinis
Actigraphy Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4
pemeriksaan pemeriksaan
Actigraphy sesuai actygraphysesuai
indikasi indikasi 4
2. Mampu menganalisa
dan menyimpulkan
pemeriksaan 4
actigraphy
3. Mampu
mengkorelasikan
pemeriksaan
actigraphy dengan
gejala klinis

37
4. Neuroonkologi

Tingkat Bersinggungan dengan


2.1.4 Neuroonkologi Pencapaian Pokdi
Kompetensi
Mampu 1. Mampu melakukan 4
menegakkan penegakkan diagnosis
diagnosis tumor tumor SSP melalui
SSP biopsi cair (liquid
biopsy) dari cairan
otak.
Diagnosis tumor 2. Mampu 4
Susunan Saraf menginterpretasi
Pusat (SSP) pemeriksaan radiologi
lanjut untuk tumor SSP
3. Mampu melakukan 4 Neuroophtalmol
pemeriksaan ogi
neurooftalmologi
khusus pada kasus
tumor SSP
Tata laksana Mampu 1. Mampu menentukan 4
tumor SSP melakukan tata pilihan modalitas terapi
laksana tumor tumor SSP (kemoterapi,
SSP targeted therapy,
radioterapi) beserta
indikasinya
2. Mampu melakukan 4
tindakan serta
menentukan protokol,
regimen, dan dosis
kemoterapi intratekal
3. Mampu melakukan 4
tindakan dan
menentukan dosis
targeted therapy.
4. Mampu memimpin 4
diskusi terpadu dan
merekomendasikan
diagnosis dan tata
laksana kasus
neuroonkologi dengan
bidang terkait
5. Mampu melakukan 4
evaluasi secara

38
komprehensif pre- dan
pascaoperasi,
kemoterapi, targeted
therapy, atau
radioterapi.
6. Mempu melakukan
breaking the bad news 4
dan family meeting.
7. Mampu bekerja sama
dalam tim dengan
disiplin ilmu terkait. 4
Mampu 1. Mampu melakukan 4 Pokdi nyeri,
melakukan tata manajemen kerusakan pokdi saraf tepi
laksana efek saraf pusat dan saraf Pokdi FL
samping terapi tepi pascakemoterapi
(kemoterapi, 2. Mampu melakukan 4
radiasi) pada manajemen gangguan
susunan saraf fungsi luhur pasca-
pusat dan saraf whole brain
tepi radioteraphy
3. Mampu melakukan 4
manajemen kerusakan
Efek samping
saraf pusat dan saraf
terapi tumor SSP
tepi pascaradiasi
4. Mampu melakukan 4
manajemen kerusakan
sistem saraf pusat dan
saraf tepi pasca-
pemberian target terapi
5. Mampu mendiagnosis 4
komplikasi sistem saraf
akibat pemberian
steroid dan tata
laksananya
Komplikasi tumor Mampu 1. Memahami 4 Pokdi nyeri
SSP melakukan tata patofisiologi berbagai terkait
laksana komplikasi tumor SSP penggunan nyeri,
komplikasi tumor 2. Mampu melakukan tata 4
SSP laksana paliatif Kejang dengan
terhadap komplikasi Pokdi epilepsi
tumor SSP (gangguan
fungsi luhur, kejang, Tatalaksana TIK
paresis, dan dengan Pokdi
sebagainya) Neurointensif,
3. Mampu memberikan 4 Neuroemergensi,
terapi opioid beserta
switching/perubahan
dosisnya.
4. Memahami indikasi, 4
farmakoterapi,

39
farmakodinamik, dan
dosis pemberian obat-
obat adjuvan pada
kasus cancer pain
5. Memahami aspek
psikososial dan
pendekatan tata 4
laksananya pada kasus
neuroonkologi
6. Memahami
farmakokinetik dan
farmakodinamik steroid
dan mannitol sebagai 4
anti edema
7. Mampu melakukan
edukasi dan terapi
paliatif oleh care giver
pasien dengan tumor
SSP 4

40
Mampu 1. Memahami konsep dan 4 Pokdi
melakukan tata patofisiologi sindrom Neurofisiologi
laksana paraneoplastik terkait sindrom
komplikasi tumor 2. Mampu melakukan 4 paraneoplastik
terhadap SSP dan pendekatan diagnosis
SST dan prinsip tata laksana
sindrom paraneoplastik
3. Mampu melakukan 4 Pokdi Vaskular
manajemen sindrom terkait stroke
paraneoplastik pada onkologi
4. Memahami konsep dan 4
patofisiologi cancer
pain
Komplikasi tumor 5. Mampu melaksanakan 4
terhadap SSP dan pendekatan diagnosis
Susunan Saraf dan prinsip tata laksana
Tepi (SST) cancer pain
6. Memahami indikasi, 4
farmakoterapi,
farmakodinamik, dan
dosis pemberian opioid
pada kasus cancer pain
7. Mampu melakukan 4
pendekatan diagnosis
dan prinsip tata laksana
kelainan
serebrovaskular akibat
hiperkoagulasi

Tabel 2.2 Keterampilan Klinis Dasar (tindakan diagnostik dan terapi)

Tingkat Bersinggungan
2.2.4 Neuroonkologi Pencapaian dengan Pokdi
Kompetens
i
Kemoterapi Mampu 1. Mampu melakukan 4 Pokdi
intratekal, intra melakukan kemoterapi intratekal, Neuroimun
Omaya, kemoterapi intra Omaya, terkait myelitis
kemoterapi oral intratekal, intra kemoterapi oral dan akibat obat
dan targeted Omaya, targeted therapy sesuai kemo,
therapy kemoterapi oral indikasi
dan targeted 2. Mampu melakukan 4 Komplikasi EDH
therapy sesuai evaluasi pre, saat, dan pada LP Kemo
indikasi pasca-kemoterapi IT

41
Evaluasi tata Mampu 1. Mampu melakukan 4
laksana pasca- melakukan evaluasi pasca-
kemoradiasi evaluasi tata kemoradiasi pada
tumor SSP laksana pasca- tumor SSP dengan
kemoradiasi menggunakan
tumor SSP kuesioner RANO
dengan (Radiology Assessment
menggunakan Neuro-Oncology)
kuesioner RANO 2. Mampu melakukan 4
dan NANO evaluasi pasca-
kemoradiasi pada
tumor SSP dengan
menggunakan
kuesioner NANO
(Neurology Assessment
Neuro-Oncology)

5. Neurotrauma, Neuroemergency, Neurointensive

Tingkat
2.2.5 Neurotrauma, Neuroemergensi, Neuro-intensif Pencapai Bersinggungan
an
Kompete
dengan pokdi
nsi
Airway dan Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4
Breathing tatalaksana pemasangan intubasi pada
stabilisasi kasus neuro-emergensi
airwaydan 2. Mampu mengoperasikan
breathingpada ventilator pada kasus 4
kasus neuro- neuro-emergensi
emergensi 3. Mampu melakukan
pemasangan PDT
(percutaneous dilatation
tracheostomy) pada kasus 4
neurointensif

42
Circulation Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4
tatalaksana pemasangan CVC
stabilisasi (Central Venous Catheter)
circulationpada serta melakukan penilaian
kasus neuro- CVP (Central Venous
emergensi Pressure) pada kasus
neuro-emergensi
2. Mampu melakukan 4
pemasangan intra arterial
line pada kasus
neurointensif
Intracranial Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4
Pressure dan interpretasi pemilihan pasien untuk
Monitoring intracranial dilakukan pemasangan alat
pressure monitoring intracranial pressure
monitoring
2. Mampu bekerja sama 4 Neurofisiologi
dengan disiplin ilmu
terkait dalam pemasangan
intracranial pressure
monitoring
3. Mampu melakukan 4 Neurofisiologi
interpretasi hasil
intracranial pressure
monitoring
4. Mampu melakukan 4
tatalaksana lanjutan
berdasarkan hasil
intracranial pressure
monitoring
5. Mampu melakukan 4
pemilihan pasien untuk
dilakukan pemasangan alat
cerebral microdialysis
6. Mampu bekerja sama
dengan disiplin ilmu 4
terkait dalam pemasangan
cerebral microdialysis
7. Mampu melakukan
interpretasi hasil cerebral 4
microdialysis
8. Mampu melakukan
tatalaksana lanjutan 4
berdasarkan hasil cerebral
microdialysis
Terapi Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4
hipotermi tatalaksana terapi tatalaksana terapi
non-invasif hipotermi non- hipotermi non-invasif pada
invasif pada kasus kasus neurointensif

43
neurointensif 2. Mampu melakukan 4
pemantauan selama dan
pasca-pemberian tata
laksana hipotermi non-
invasif

Plasmafaresis Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4


tatalaksana tatalaksana plasmafaresis
plasmafaresis pada pada Sindrom Guillain-
kasus neurointensif Barre
2. Mampu melakukan 4
tatalaksana plasmafaresis
pada Krisis Myasthenia
3. Mampu melakukan 4
tatalaksana plasmafaresis
pada Chronic
Inflammatory
Demyelination
Polyneuropathy
4. Mampu melakukan 4
tatalaksana plasmafaresis
pada Ensefalitis
Autoimmune
5. Mampu melakukan 4
tatalaksana plasmafaresis
pada Status Epileptikus
Super-Refrakter
Ultrasonografi Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4 Neurofisiologi
(USG) di tindakan pemeriksaan USG sebagai
bidang pemeriksaan USG guide ataupun diagnosis
neurointensif pada kasus kegawatan di ruang
neurointensif intensif pada kasus
neurologi
2. Mampu melakukan 4
pemeriksaan TCD serta Neurovaskular
menginterpretasikannya
pada kasus kegawatan
neurologi
Lumbar Mampu melakukan 1. Mampu memilih kasus- 4
drainage tindakan lumbar kasus yang akan dilakukan
drainage lumbar drainage
2. Mampu melakukan 4
tindakan lumbar drainage
3. Mampu melakukan 4
monitoring komplikasi
lumbar drainage

Neurofisiologi Mampu melakukan 1. Mampu melakukan dan 4 EEG (epilepsy)


pada tindakan interpretasi pemeriksaan
neurointensif neurofisiologi pada EEG monitoring pada

44
neurointensif kasus neurointensif
2. Mampu melakukan dan 4 Neurofisiologi
interpretasi pemeriksaan
Evoked Potential
monitoring pada kasus
neurointensif

Preventif Mampu melakukan 1. Mampu mengoperasikan 4 3


Deep Vein tatalaksana pneumatic device sebagai
Thrombosis preventif DVT pada pencegahan DVT pada
(DVT) non- kasus neurointensif kasus kegawatan neurologi
invasif pada 2. Mampu mengevaluasi 4 3
kasus pneumatic device sebagai
neurointensif pencegahan DVTpada
kasus kegawatan neurologi

Tabel 2.2 Keterampilan Klinis Dasar (tindakan diagnostik dan terapi)

2.2.6 Neurotrauma, Neuroemergensi, Neuro-intensif Bersinggungan dengan


Tingkat
pokdi
Pencapaia

Kompeten

si
Airway dan Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4
Breathing tatalaksana pemasangan intubasi pada
stabilisasi kasus neuro-emergensi
airwaydan 2. Mampu mengoperasikan 4
breathingpada ventilator pada kasus
kasus neuro- neuro-emergensi
emergensi 3. Mampu melakukan 4
pemasangan PDT
(percutaneous dilatation
tracheostomy) pada kasus
neurointensif

Circulation Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4


tatalaksana pemasangan CVC
stabilisasi (Central Venous Catheter)
circulationpada serta melakukan penilaian
kasus neuro- CVP (Central Venous
emergensi Pressure) pada kasus
neuro-emergensi
2. Mampu melakukan 4
pemasangan intra arterial
line pada kasus
neurointensif
Intracranial Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4
Pressure dan interpretasi pemilihan pasien untuk
Monitoring intracranial dilakukan pemasangan
pressure alat intracranial pressure
45
monitoring monitoring
2. Mampu bekerja sama 4
dengan disiplin ilmu
terkait dalam pemasangan
intracranial pressure
monitoring
3. Mampu melakukan 4
interpretasi hasil
intracranial pressure
monitoring
4. Mampu melakukan 4
tatalaksana lanjutan
berdasarkan hasil
intracranial pressure
monitoring
5. Mampu melakukan 4
pemilihan pasien untuk
dilakukan pemasangan
alat cerebral
microdialysis 4
6. Mampu bekerja sama
dengan disiplin ilmu
terkait dalam pemasangan
cerebral microdialysis 4
7. Mampu melakukan
interpretasi hasil cerebral
microdialysis 4
8. Mampu melakukan
tatalaksana lanjutan
berdasarkan hasil cerebral
microdialysis
Terapi Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4
hipotermi non- tatalaksana terapi tatalaksana terapi
invasif hipotermi non- hipotermi non-invasif
invasif pada kasus pada kasus neurointensif
neurointensif 2. Mampu melakukan 4
pemantauan selama dan
pasca-pemberian tata
laksana hipotermi non-
invasif

Plasmafaresis Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4 Neuro-


tatalaksana tatalaksana plasmafaresis immunologi
plasmafaresis pada pada Sindrom Guillain-
kasus neurointensif Barre
2. Mampu melakukan 4
tatalaksana plasmafaresis
pada Krisis Myasthenia
3. Mampu melakukan
tatalaksana plasmafaresis 4

46
pada Chronic
Inflammatory
Demyelination
Polyneuropathy
4. Mampu melakukan 4
tatalaksana plasmafaresis
pada Ensefalitis
Autoimmune
5. Mampu melakukan 4 Epilepsi
tatalaksana plasmafaresis
pada Status Epileptikus
Super-Refrakter

Ultrasonografi Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4 Neurofisiologi


(USG) di tindakan pemeriksaan USG sebagai
bidang pemeriksaan USG guide ataupun diagnosis
neurointensif pada kasus kegawatan di ruang
neurointensif intensif pada kasus
neurologi
2. Mampu melakukan 4 Neurovaskular
pemeriksaan TCD serta
menginterpretasikannya
pada kasus kegawatan
neurologi
Lumbar Mampu melakukan 1. Mampu memilih kasus- 4
drainage tindakan lumbar kasus yang akan dilakukan
drainage lumbar drainage
2. Mampu melakukan 4
tindakan lumbar drainage
3. Mampu melakukan
monitoring komplikasi
lumbar drainage 4

Neurofisiologi Mampu melakukan 1. Mampu melakukan dan 4 EEG (Epilepsi)


pada tindakan interpretasi pemeriksaan
neurointensif neurofisiologi pada EEGmonitoring pada
neurointensif kasus neurointensif
2. Mampu melakukan dan 4 Neurofisiologi
interpretasi pemeriksaan
Evoked Potential
monitoring pada kasus
neurointensif

Preventif Deep Mampu melakukan 1. Mampu mengoperasikan 4


Vein tatalaksana pneumatic device sebagai
Thrombosis preventif DVT pencegahan DVT pada
(DVT) non- pada kasus kasus kegawatan
invasif pada neurointensif neurologi 4
kasus 2. Mampu mengevaluasi
neurointensif pneumatic device sebagai

47
pencegahan DVTpada
kasus kegawatan
neurologi

2.2.3 Daftar kompetensi keterampilan klinis tambahan


2.3.5 Neurotrauma, Neuroemergensi,Neuro-intensif Tingk Bersinggungan
at dengan pokdi
Penca

paian

Komp

etensi
EEG Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4 EEG (Epilepsi)
monitoring ICU pemeriksaan EEG pemeriksaan EEG
monitoring pada monitoring di Intensive
Care Unit (ICU)
kasus kegawatan
2. Mampu 4 EEG (Epilepsy)
neurologi di ICU menginterpretasikan dan
sesuai indikasi menyimpulkan hasil
pemeriksaan EEG
monitoring di ICU

6. Neurobehaviour, Neurogeriatri, Gangguan Gerak


Tingkat BErsinggungan dengan Pokdi
2.1.6 Neurogeriatri, Neurobehavior, Gangguan Gerak Pencapaian
Kompetensi
A. Neurogeriatri

48
Perawatan Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4 Pokdi terkait
jangka panjang perawatan jangka diagnosis kasus stroke, Vaskular,
pada kasus panjang pada lansia infeksi SSP, tumor dan Neuroinfeksi,
neurologi dengan kasus: trauma pada lansia Neuroonkologi,
lanjut usia
 stroke 2. Mampu melakukan tata 4 Neurotrauma,
(lansia)
 infeksi SSP laksana stroke, infeksi Neurorestorasi
 tumor SSP, tumor dan trauma
 trauma secara holistik pada
lansia
3. Mampu melakukan 4
edukasi pasien lansia
dan keluarga
4. Mampu melakukan 4
tindakan restoratif
5. Mampu melakukan 4
perawatan longterm
care komprehensive

B. Neurobehavior

49
Gangguan dan Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4 Pokdi
penurunan tata laksana gangguan diagnosis kasus Neurobehaviour,
kesadaran dan penurunan penurunan kesadaran Neurointensif,
kesadaran dengan pemeriksaan Neurogeriatri,
khusus neurobehavior Neurofisiologi,
dan tata laksananya
2. Mampu melakukan 4
diagnosis kasus
persistent vegetative
state dengan
pemeriksaan
neurofisiologi
3. Mampu melakukan 4
diagnosis dan tata
laksana minimally
conscious state
Gangguan Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4 Pokdi
Persepsi tata laksana gangguan diagnosis dan tata Neurointensif,
persepsi laksana kasus gangguan Neurobehaviour
persepsi auditori ,
2. Mampu melakukan Neuroophtalmol
diagnosis dan tata ogi,
laksana kasus gangguan 4
persepsi visual
3. Mampu melakukan
diagnosis dan tata
laksana kasus gangguan
persepsi taktil
4. Mampu melakukan 4
diagnosis dan tata
laksana kasus ilusi
5. Mampu melakukan
diagnosis dan tata
laksana kasus halusinasi
4

50
Gangguan Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4 Neurobehaviour,
Perhatian tata laksana gangguan diagnosis dan tata Neurogeriatri,
perhatian (atensi) laksana kasus sindroma
neglect (spatial
attention)
2. Mampu melakukan 4
diagnosis dan tata
laksana kasus acute
confusional state
3. Mampu melakukan 4
diagnosis dan tata
laksana kasus spatial
disorientation
Gangguan Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4 Pokdi
Bahasa tata laksana gangguan diagnosis dan tata Neurobehaviour,
bahasa laksana kasus sindrom Neurogeriatri,
afasia dengan Neurofisiologi,
pemeriksaan Neuropediatri,
neurobehavior khusus
2. Mampu melakukan 4
diagnosis dan tata
laksana kasus terkait
afasia (aleksia, agrafia,
aprosodi)
3. Mampu melakukan 4
diagnosis dan tata
laksana kasus gangguan
bahasa non-afasia
(stuttering, palilalia,
echolalia, mutism,
foreign accent
syndrome, functional
voice disorder)

51
Gangguan Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4
Memori tata laksana gangguan diagnosis dan tata
memori laksana kasus gangguan
memori akut dengan
pemeriksaan
neurobehavior khusus
2. Mampu melakukan 4
diagnosis dan tata
laksana kasus gangguan
memori kronik dengan
pemeriksaan
neurobehavior khusus
3. Mampu memahami dan 4
melaksanakan prinsip-
prinsip rehabilitasi
memori dengan
modalitas spesifik
Gangguan Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4 Neuroophtalmolog
Praksis tata laksana gangguan diagnosis dan tata i
praksis laksana kasus ideomotor
apraxia
2. Mampu melakukan
diagnosis dan tata 4
laksana kasus ideational
apraxia
3. Mampu melakukan
diagnosis dan tata
laksana kasus limb- 4
kinetic apraxia
4. Mampu melakukan
diagnosis dan tata
laksana kasus dressing
apraxia
5. Mampu melakukan 4
diagnosis dan tata
laksana kasus apraxia
lainnya

52
Gangguan Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4
Rekognisi tata laksana gangguan diagnosis dan tata
rekognisi laksana kasus agnosia
visual 4
2. Mampu melakukan
diagnosis dan tata
laksana kasus agnosia
auditori
3. Mampu melakukan 4
diagnosis dan tata
laksana kasus agnosia
taktil
4. Mampu melakukan 4
diagnosis dan tata
laksana kasus
prosopagnosia dan
agnosia lain
Gangguan Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4
fungsi tata laksana gangguan diagnosis dan tata
eksekutif fungsi eksekutif laksana kasus sindroma
lobus frontal
(dorsolateral,
orbitofrontal,
mediofrontal)
2. Mampu melakukan 4
diagnosis dan tata
laksana kasus
frontotemporal
dementia
3. Mampu melakukan 4
diagnosis dan tata
laksana kasus gangguan
fungsi eksekutif
Gangguan Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4
pembawaan diri tata laksana gangguan diagnosis dan tata laksana
pembawaan diri gangguan pembawaan diri
2. Mengetahui tentang social 4
cognition, high level social
cognitive processing and
behavioral response
selection

53
Gangguan Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4
motivasi tata laksana diagnosis dan tata
gangguan motivasi laksana kasus
gangguan impuls
2. Mampu melakukan 4
diagnosis dan tata
laksana kasus apati,
akinetic mutism, alien
limb
Gangguan Mampu 1. Mampu melakukan 4
perilaku disruptif melakukan tata diagnosis gangguan perilaku
dan kekurangan laksana gangguan disruptif dan kekurangan
perhatian perilaku disruptif perhatian
dan kekurangan 2. Mampu melakukan tata
perhatian laksana perilaku disruptif
dan kekurangan perhatian
4
Gangguan Mampu 1. Mampu melakukan 4 Neuropediatri,
belajar, melakukan tata diagnosis berbagai Neurofisiologi
komunikasi, dan laksana gangguan gangguan motorik pada
keterampilan belajar, lansia
motor komunikasi dan 2. Mampu melakukan 4
keterampilan diagnosis gangguan
motor belajar dan komunikasi
pada lansia
Gangguan Mampu 1. Mampu melakukan 4 Neuropediatri
membaca, melakukan tata diagnosis dan tata laksana
menulis laksana gangguan aleksia
membaca dan 2. Mampu melakukan 4
menulis diagnosis dan tata laksana
apraksia
Disabilitas Mampu 1. Mampu melakukan 4 Neuropediatri
perkembangan, melakukan tata diagnosis dan tata
temasuk laksana gangguan laksana kasus retardasi
keterbelakangan perkembangan mental
mental termasuk 2. Mampu melakukan 4
keterbelakangan diagnosis dan tata
mental laksana kasus cerebral
palsy

54
Autisme dan Mampu 1. Mampu melakukan 4 Neuropediatri
gangguan melakukan tata diagnosis dan tata
perkembangan laksana gangguan laksana kasus autistic
yang pervasif autisme dan spectrum disorders
gangguan 2. Mampu melakukan
perkembangan diagnosis dan tata
yang pervasif laksana kasus gangguan 4
perkembangan pervasif
Gangguan Mampu 1. Mampu melakukan 4 Neurogeriatri
kognitif yang melakukan tata diagnosis berbagai tipe
terkait-usia laksana gangguan gangguan kognitif terkait
kognitif yang usia
terkait-usia 2. Mampu melakukan 4
edukasi dan promotif
kesehatan terkait berbagai
faktor risiko penuaan di
otak
3. Mampu diagnosis 4
gangguan metabolik yang
terkait kognitif
4. Mengetahui berbagai 4
kebijakan yang terkait
lanjut usia
5. Masalah etik dan hukum 4
terkait gangguan kognitif
dan perilaku
Amnesia Mampu melakukan Mampu melakukan diagnosis 4 Neurotrauma
tata laksana dan tata laksana amnesia pada:
amnesia 1. global amnesia
2. transient global amnesia
3. disconnection amnesia
4. functional amnesia
Gangguan warna Mampu 1. Mampu mendiagnosis 4
dan pengenalan melakukan tata adanya gangguan
objek laksana pada pengenalan warna
gangguan warna 2. Mampu mendiagnosis 4
dan pengenalan adanya gangguan
objek pengenalan wajah dan
objek

55
Gangguan Mampu melakukan 1. Mampu mendiagnosis 4
visuospasial tata laksana neglect
gangguan 2. Mampu mendiagnosis 4
visuospasial Balint syndrome
3. Mampu mendiagnosis 4
simultaagnosia
4. Mampu mendiagnosis 4
gangguan visuospasial
pada demensia
Demensia Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4 Neurogeriatri,
tata laksana diagnosis dan tata vaskular,
demensia laksana kasus varian neurobehaviour
demensia Alzheimer
2. Mampu melakukan 4
diagnosis dan tata
laksana kasus demensia
vaskular yang spesifik
3. Mampu melakukan 4
diagnosis dan tata
laksana kasus demensia
Lewy bodies
4. Mampu melakukan 4
diagnosis dan tata
laksana kasus varian
demensia
frontotemporal
5. Mampu melakukan 4
diagnosis dan tata
laksana kasus demensia
terkait penyakit
neurodegeneratif lain
6. Mampu melakukan 4
diagnosis dan tata
laksana kasus reversible
dementia

56
Gangguan FungsiMampu 1. Mampu melakukan 4 Neurotrauma,
Luhur pada melakukan tata diagnosis dan Neurointensif
kegawatan laksana pada diagnosis banding
(criticalillness) acute Behavioral antara delirium,
Psychological depresi dan BPSD
Symptom in dengan pemeriksaan
Dementia khususneurobehavior
(BPSD) 2. Mampu melakukan 4
tata laksana
farmakologi pada
BPSD
3. Mampu melakukan 4
tata laksana non-
farmakologi pada
kasus BPSD
Gangguan Mampu 1. Mampu melakukan 4
neurobehavior melakukan tata diagnosis dan tata
pada penyakit laksana penyakit laksana gangguan
neurologi dan neurologi neurobehavior pada
sistemik stroke
2. Mampu melakukan
diagnosis dan tata
laksana gangguan 4
neurobehavior pada
infeksi intrakranial
3. Mampu melakukan
diagnosis dan tata
laksana gangguan 4
neurobehavior pada
tumor intrakranial
4. Mampu melakukan
diagnosis dan tata
laksana gangguan 4
neurobehavior pada
trauma kepala
5. Mampu melakukan
diagnosis dan tata 4
laksana gangguan
neurobehavior pada
epilepsi
6. Mampu melakukan 4
diagnosis dan tata
laksana gangguan
neurobehavior pada
kasus neuroimunologi

57
Mampu melakukan 1. Mampu melakukan tata 4
tata laksana kasus laksana gangguan
neurobehavior neurobehavior pada
penyakit sistemik hipertensi
2. Mampu melakukan tata 4
laksana gangguan
neurobehavior pada
penyakit jantung
3. Mampu melakukan tata 4
laksana gangguan
neurobehavior pada
diabetes mellitus
4. Mampu melakukan tata 4
laksana gangguan
neurobehavior pada
penyakit autoimun
5. Mampu melakukan tata 4
laksana gangguan
neurobehavior pada HIV
6. Mampu melakukan tata 4
laksana gangguan
neurobehavior pada
gangguan ginjal kronik
7. Mampu melakukan tata 4
laksana gangguan
neurobehavior pada
gangguan hepar
8. Mampu melakukan tata 4
laksana gangguan
neurobehavior pada
keganasan
9. Mampu melakukan tata 4
laksana gangguan
neurobehavior pada
penyakit paru kronik
10. Mampu melakukan tata 4
laksana gangguan
neurobehavior pada pasca-
intoksikasi obat
11. Mampu melakukan tata 4
laksana gangguan
neurobehavior pada pasca-
ensefalopati hipoksia dan
metabolik

58
Gangguan Mampu melakukan 1. Mampu melakukan tata 4
seksual akibat tata laksana gangguan laksana gangguan
gangguan kognisiseksual akibat seksual akibat
gangguan kognisi gangguan kognisi
2. Mampu bekerja sama
dengan disiplin ilmu 4
lain pada ganguan
seksual akibat
gangguan kognisi
B. Gangguan Gerak
Diagnosis Mampu diagnosis 1. Mampu melakukan 4 Neurobehavior,
Penyakit penyakit Parkinson diagnosis penyakit Neurogeriatri,
Parkinson secara optimal Parkinson menggunakan
kriteria klinis dari MDS
(Movement Disorder
Society)
2. Mampu 4
menginterpretasi
imejing pada penyakit
Parkinson dan diagnosis
bandingnya.
3. Mampu melakukan 4
evaluasi menggunakan
skala yang relevan.
4. Mampu memberikan 4
edukasi dan konseling
secara lengkap tentang
prognosis kepada pasien
dan keluarganya.
Tata laksana Memahami dan 1. Mampu melakukan tata 4 Movdis,
komplikasi mampu melakukan laksana komplikasi motorik Neurobehaviour,
motorik Penyakit tata laksana penyakit Parkinson secara NO-NOT,
Parkinson komplikasi motorik optimal Neurogeriatri
pada penyakit 2. Mampu memberikan 4
Parkinson edukasi dan konseling
pencegahan komplikasi
motoric secara komprehensif
pada pasien atau
keluarganya

59
Tata laksana Memahami dan 1. Mampu mengidentifikasi 4 Movement
gejala non mampu adanya gejala nonmotor disorder,
motorik memberikan tata pada penyakit Parkinson Neurobehaviour,
Penyakit laksana gejala dengan alat ukur yang NO-NOT,
Parkinson non motorik pada sudah baku. Neurogeriatri
penyakit 2. Mampu memberikan 4
Parkinson secara pengobatan medika
optimal mentosa pada gejala
nonmotor penyakit
Parkinson
3. Mampu memberikan 4
saran penatalaksanaan
non medika mentosa
terhadap gejala nonmotor
penyakit Parkinson
4. Mampu menjalin bekerja 4
sama dengan disiplin
ilmu lain terkait dalam
penatalaksanaan gejala
nonmotor.
Tata laksana Memahami dan 1. Mampu memilih tata 4 Neurorestorasi,
Non mampu laksana non Neurobehaviour
medikamento melakukan tata medikamentosa yang
sa laksana non efektif
medikamentosa 2. Mampu menerangkan 4
pada penyakit dan membantu pasien
Parkinson secara untuk tetap mandiri
optimal pada Activity Daily
Living (ADL) sesuai
kemampuan
3. Mampu memberikan 4
edukasi atau konseling
tentang alat bantu yang
dapat dipergunakan.
Transcranial Mampu 1. Mampu menentukan 4 Neurorestorasi,
Magnetic melakukan tata pasien yang merupakan Neurofisiologi
Stimulation laksana TMS kandidat dilakukan
(TMS) pada pada Penyakit tindakan TMS
Penyakit Parkinson 2. Mampu menentukan 4
Parkinson jenis stimulus TMS
sesuai kondisi pasien
3. Mampu melakukan 4
evaluasi pre dan post-
tindakan TMS

60
Programming Mampu memilih 3. Mampu memahami dan 4 Neurorestorasi,
DBS pasien menerangkan anatomi Movement
dan otak dan fungsinya yang disorder,
mempersiapkan terlibat pada insersi alat Neurofisiologi
tindakan Deep DBS 4
Brain 4. Mampu menerangkan
Stimulation cara kerja DBS 4
(DBS) 5. Mampu mengambil
keputusan indikasi DBS
untuk pasien penyakit
Parkinson. 4
6. Mampu
mempertimbangkan
keuntungan dan
kerugian tindakan DBS
terhadap pasien
7. Mampu melakukan 4
kolaborasi dan bekerja
sama dengan disiplin
ilmu lain untuk
mempersiapkan
pelaksanan operasi DBS
8. Mampu melakukan
edukasi dan konseling
tentang pelaksanaan
BDS dan kemungkinan 4
komplikasinya.
9. Mampu melakukan
programing setelah
pemasanagn DBS dan
melakukan evaluasi
paska DBS
4
Kegawatdaru Mampu 1. Mampu mengenali 4
ratan pada mengidentifikasi kondisi
penyakit dan melakukan kegawatdaruratan
Parkinson tata laksana penyakit Parkinson
kegawatdaruratan 2. Mampu memberikan 4
pada Penyakit tata laksana segera
Parkinson pada kegawatdaruratan
penyakit Parkinson
3. Mampu menemukan 4
penyebab atau
pencetus
kegawatdaruratan
penyakit Parkinson
4. Mampu memberikan 4
edukasi terkait
kegawatdaruratan
penyakit Parkinson

61
Gangguan Memahami dan 1. Mengetahui 4 Movement
berjalan: mampu patofisiologi FOG Disorder,
Freezing of melakukan tata pada penyakit Neurobehaviour,
Gait (FOG) laksana FOG Parkinson.
pada pada pasien 2. Mampu melakukan 4
penyakit penyakit teknik “queing’ pada
Parkinson Parkinson FOG pada pasien
penyakit Parkinson.
3. Mampu memberikan 4
tata laksana yang tepat
pada FOG pada
penyakit Parkinson.
4. Mampu memberikan 4
pertimbangan terapi
operatif pada FOG
penyakit Parkinson.
Parkinson Mampu melakukan 1. Mampu menegakkan 4 Movemenet
sekunder tata laksana Parkinson diagnosis Parkinson disorder,
sekunder secara sekunder Neurobehaviour
optimal. 2. Mampu 4
memilihpemeriksaan
penunjang yang relevan
untuk menentukan diagnosis
Parkinson sekunder
3. Mampu memberikan tata 4
laksana medikamentosa
pada Parkinson sekunder
4. Mampu melakukan 4
konsultasi dan kolaborasi
dengan disiplin ilmu lain.
5. Mampu memberikan4
edukasi atau konseling
tentang prognosis secara
lengkap kepada pasien dan
atau keluarga pasien

62
Parkinson Mampu 1. Mampu menegakkan 4 Movement
atipikal melakukan tata diagnosis dan tata laksana disorder, NO-Not.
laksana Progressive Supranuclear Neurogeriatri,Neur
medikamentosa Palsy (PS) orestorasi
pada Parkinson 2. Mampu menegakkan 4
atipikal diagnosis dan tata laksana
(PSP, MSA, Multiple System Atrophy
CBD) (MSA)
3. Mampu menegakkan 4
diagnosis dan tata laksana
Cortico Basal
Degeneration (CBD)
4. Mampu memilih 4
pemeriksaan penunjang
yang relevan untuk
menentukan diagnosis
Parkinson atipikal
5. Mampu melakukan 4
konsultasi dan kolaborasi
dengan disiplin ilmu lain
untuk tata laksana secara
komprehensif.
6. Mampu memberikan
edukasi atau konseling 4
tentang prognosis
Parkinson atipikal secara
lengkap kepada pasien
dan atau keluarga pasien

63
Dystonia Memahami dan 1. Mampu melakukan 4 Neurorestorasi,
mampu melakukan pemeriksaan dan Movdis, Nyeri
penatalaksanaan penegakan diagnosis pada
varian distonia varian dystonia
2. Mampu menerangkan 4
kondisi atau penyakit yang
menyebabkan varian
distonia
3. Mampu memberikan 4
pengobatan untuk
mengurangi gejala varian
dystonia
4. Mampu menentukan dan 4
memberikan konseling
tentang prognosis pada
pasien dan keluarga
Penyuntikan Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4 Pokdi Nyeri,
botulinum tindakan penyuntikan botulinum Neurorestorasi,
toxin penyuntikan toxin pada kasus dystonia Movement
botulinum toxin dengan guiding EMG disorder
sesuai indikasi. 2. Mampu melakukan 4
penyuntikan botulinum
toxin pada kasus dystonia
dengan guiding USG
3. Mampu melakukan tata 4
laksana komplikasi akibat
penyuntikan botulinum
toxin.
4. Mampu menjelaskan 4
prognosis distonia
penyuntikan botulinum
toxin pada pasien

64
Sindrom Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4 Neuropediatri,
Tourrete penatalaksanaan penegakan diagnosis pada Epilepsi,
Sindrom Tourrete Sindrom Tourrete Neurofisiologi,
2. Mampu memberikan 4 Movement
pengobatan untuk disorder,
mengurangi gejala
Sindrom Tourrete
3. Mampu menentukan dan 4
memberikan konseling
tentang prognosis pasien
kepada keluarga
4. Mampu memberikan 4
alternatif pengobatan lain
selain medika mentosa
kepada keluarga
5. Mampu berkolaborasi 4
dengan disiplin ilmu lain
terkait penatalaksaan
Sindrom Tourrete
Tremor Memahami dan 1. Mampu menegakkan 4 Movement
mampu melakukan diagnosis dan menjelaskan Disorder,
penatalaksanaan diagnosis banding tremor. Neurofisologi,
tremor 2. Mampu memilih terapi 4 Neurorestorasi
medikamentosa pada
tremor secara optimal.
3. Mampu memberikan 4
konseling tentang
prognosis pada pasien dan
keluarga
Mioklonus Mampu melakukan 1. Mampu mengidentifikasi 4 Epilepsi.
Kortikal penatalaksanaan kondisi atau penyakit yang Neurofisiologi,
dan Spinal Mioklonus Kortikal menyebabkan mioklonus Neurobehaviour
dan Spinal kortikal
2. Mampu mengidentifikasi 4
kondisi atau penyakit yang
menyebabkan mioklonus
spinal
3. Mampu memberikan 4
pengobatan untuk
mengurangi gejala
Myoclonus kortikal dan
spinal
4. Mampu menentukan dan 4
memberikan konseling
tentang prognosis pasien
kepada keluarga

65
Huntington Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4 Movement
Chorea penatalaksanaan penegakan diagnosis pada Disoder,
Huntington Chorea Huntington Chorea dengan Neurofisiologi,
pemeriksaan klinis maupun Epilepsi
pemeriksaan penunjang
yang diperlukan
2. Mampu memberikan 4
pengobatan untuk
mengurangi gejala
Huntington Chorea
4. Mampu menentukan dan 4
memberikan konseling
tentang prognosis pasien
kepada keluarga
Gangguan Mampu melakukan 1. Mampu menegakkan 4 Movement
gerak pada tata laksana diagnosis dan tata laksana Disorder,
penyakit gangguan gerak gangguan gerak pada stroke NEuroorestorasi
neurologi pada penyakit 2. Mampu menegakkan 4
neurologi diagnosis dan tata laksana
gangguan gerak pada tumor
otak
3. Mampu menegakkan 4
diagnosis dan tata laksana
gangguan gerak pada
infeksi otak
4. Mampu menegakkan 4
diagnosis dan tata laksana
gangguan gerak pada
trauma kepala

66
Gangguan Mampu melakukan 1. Mampu menegakkan 4 Neurointensif,
gerak pada tata laksana diagnosis dan tata laksana Neuroemergensi,
penyakit gangguan gerak pada gangguan gerak pada Epilepsi,
sistemik penyakit sistemik gangguan ginjal Neuropediatri,
2. Mampu menegakkan 4 Neuroinfeksi,
diagnosis dan tata laksana Neuroimunologi,
gangguan gerak pada
gangguan elektrolit
3. Mampu menegakkan 4
diagnosis dan tata laksana
gangguan gerak pada
gangguan hepar
4. Mampu menegakkan 4
diagnosis dan tata laksana
gangguan gerak pada HIV
5. Mampu menegakkan 4
diagnosis dan tata laksana
gangguan gerak pada
gangguan endokrin
6. Mampu menegakkan 4
diagnosis dan tata laksana
gangguan gerak pada
penyakit autoimmune
7. Mampu menegakkan 4
diagnosis dan tata laksana
gangguan gerak pada
hipoksia serebral
Gangguan Mampu melakukan 1. Mampu menegakkan 4 Neurotoksikolog
gerak pada tata laksana diagnosis dan tata laksana i,
paparan gangguan gerak pada gangguan gerak pada Neuroemergensi,
obat dan paparan obat dan paparan obat Neurointensif,
bahan bahan toksik 2. Mampu menegakkan 4 Neurofisiologi,
toksik diagnosis dan tata laksana
gangguan gerak pada bahan
toksik

Tabel 2.2 Keterampilan Klinis Dasar (tindakan diagnostik dan terapi)

Tingkat Bersinggungan dengan


Materi Indikator Hasil Pencapaia Pokdi
Kompetensi Dasar n
Pokok Pembelajaran Kompeten
si
2.2.6 Neurogeriatri dan Neurobehavior
1. Mampu melakukan 4
Asesmen Mampu melakukan pengujian neurobehavior
Neurobehav asesmen khusus dalam evaluasi dan
ior Neurobehavior rencana perawatan yang
khusus terkait dengan gangguan
neurobehavior
2. Mampu menganalisa hasil-

67
hasil pemeriksaan
neurobehavior (kognitif dan 4
non-kognitif) khusus

Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4


asesmen asesmen neurobehavior
neurobehavior kelayakan kognitif kembali
khusus kelayakan bekerja
kognitif 2. Mampu melakukan
asesmen neurobehavior 4
kelayakan kembali
melanjutkan pendidikan
3. Mampu melakukan
asesmen neurobehavior
kelayakan pemegang
jabatan 4

Neurofisiol Mampu melakukan 1. Mampu membuat korelasi 4 Pokdi terkait


ogi Klinis analisa temuan TCD dengan terhadap
pada kasus neurofisiologi klinis rencana tatalaksana pemeriksaan
neurobehavi yang berkaitan 2. Mampu membuat korelasi 4 peneunjang,
or dengan gangguan temuan EEG dengan
neurobehavior. rencana tatalaksana
3. Mampu membuat korelasi 4
Neurosonologi,
temuan Evoked Potential
Neurofisiologi,
dengan rencana tatalaksana
Epilepsi,
4. Mampu membuat korelasi 4
temuan biofeedback dengan
rencana tatalaksana

Neuroimagi Mampu melakukan 1. Mampu membuat korelasi 4


ng pada analisa temuan neuroimaging
neurobehavi neuroimaging khusus dengan rencana
or khusus yang tatalaksana
berkaitan dengan
gangguan
neurobehavior.

7. Epilepsi, Neuropediatri

68
Tingkat
2.1.7 Epilepsi dan Neuropediatri Pencapaian
Bersinggungan
Kompetensi dengan Pokdi
A. Epilepsi
Kejang epileptik Mampu melakukan tata 1. Mampu 4 Sudah
laksana pada kejang membedakan diberikan
epileptik kejang epileptik semua di level
dan non-epileptik Sp-1
berdasarkan
semiologi
2. Mampu 4
membedakan
kejang epileptik
dan non-epileptik
berdasarkan
pemeriksaan EEG
monitoring
Kejang simtomatik Mampu melakukan tata 1. Mampu 4 Sudah
akut laksana kejang melakukan diberikan
simtomatik akut diagnosis kejang semua di level
simtomatik akut Sp-1
2. Mampu 4
melakukan tata
laksana
farmakologi pada
kejang simtomatik
akut
3. Mampu 4
melakukan tata
laksana non
farmakologi pada
kejang simtomatik
akut
4. Mampu bekerja 4
sama dengan
disiplin ilmu
terkait pada tata
laksana kejang
simtomatik akut
berdasarkan
etiologi

69
Sindrom Epilepsi Mampu melaksanakan 1. Mampu 4 Neurofisiologi
tata laksana sindrom menegakkan Klinik (di
epilepsy dengan diagnosis sindrom standar
penyulit
epilepsi dengan kompetensi
penyulit 2020, epilepsi
2. Mampu 4 masuk di
menentukan bagian
etiologi sindrom neurofisilogi
epilepsi dengan klinis).
penyulit
3. Mampu 4
melakukan tata
laksana
farmakologi dan
nonfarmakologi
sindrom epilepsi
dengan penyulit
sesuai etiologi
4. Mampu 4
melakukan
edukasi pada
pasien dan
keluarga pasien
epilepsi

70
Epilepsi Resisten Mampu melakukan tata
Obat laksana epilepsi resisten 1. Mampu 4 Neurofisiologi
obat secara holistik melakukan dan Klinis
menganalisis
pemeriksaan
penunjang pada
epilepsi resisten
obat
2. Mampu memilih 4
pasien epilepsi
resisten obat yang
memerlukan terapi
pembedahan, diet
ketogenic, terapi
stem-cell
3. Mampu 4
melakukan terapi
diet ketogenik
4. Mampu 4
memonitor terapi
pembedahan
epilepsi
5. Mampu 4
memonitor terapi
stem-cell
6. Mampu
melakukan 4
edukasi pada
pasien dan
keluarga dengan
epilepsi resisten
obat

71
Epilepsi pada Mampu melakukan tata 1. Mampu mengenali 4 Neurofisiologi
populasi khusus laksana epilepsi pada pola bangkitan klinis
wanita reproduktif, pada epilepsi
katamenial
kehamilan, gangguan
2. Mampu melakukan 4
hormonal, menopause pemilihan obat anti
epilepsi (OAE) dan
tata laksana
epilepsi pada
wanita reproduktif
3. Mampu melakukan 4
pemilihan OAE
dan tata laksana
epilepsi pada
wanita hamil dan
persiapan
persalinan
4. Mampu melakukan 4
pemilihan OAE
dan tata laksana
epilepsi pada
wanita dengan
gangguan
hormonal
5. Mampu melakukan 4
pemilihan OAE
dan tata laksana
epilepsi pada
wanita menopause
6. Mampu bekerja 4
sama dengan
disiplin ilmu
terkait pada tata
laksana epilepsi
pada wanita
Mampu melakukan tata 1. Mampu melakukan 4 Neurofisiologi
laksana epilepsi pada pemilihan OAE klinis
lanjut usia dan tata laksana
epilepsi pada lanjut
usia
2. Mampu bekerja 4
sama dengan
disiplin ilmu
terkait pada tata
laksana epilepsi
pada lanjut usia

72
Mampu melakukan tata 1. Mampu melakukan 4
laksana epilepsi pada pemilihan OAE
pasien dengan dan tata laksana
komorbiditas epilepsi pada
pasien dengan
komorbiditas
2. Mampu bekerja 4
sama dengan
disiplin ilmu
terkait pada tata
laksana epilepsi
pada pasien
dengan
komorbiditas

Status Epileptikus Mampu melakukan tata


laksana status 1. Mampu 4 Neurointensif-
epileptikus convulsive melakukan tata Neuroemerge
dan non-convulsive
laksana status ncy
epileptikus secara
non-farmakologis

73
Status Epileptikus Mampu melakukan tata
Refrakter laksana status 1. Mampu 4 Neurointensif-
epileptikus refrakter melakukan tata neuroemergensi
convulsive dan non-
laksana status
convulsive
epileptikus
refrakter secara
farmakologis
2. Mampu 4 Neurointensif-
melakukan tata neuroemergensi
laksana status
epileptikus
refrakter secara
non-farmakologis
3. Mampu 4
melakukan
edukasi pada
keluarga pasien
dengan status
epileptikus
refrakter.
B. Neuropediatri
Gangguan Mampu melakukan
neurologis pada diagnosis dan tata 1. Mampu 4
perkembangan laksana gangguan melakukan
anak neurologis pada edukasi tentang
perkembangan anak rencana tata
laksana dan
prognosis
gangguan
neurologi pada
perkembangan
anak kepada
orang tua pasien

74
Gangguan Mampu melakukan 1. Mampu 4 Neurofisiologis
neurologis anak diagnosis dan tata menegakkan klinis
akibat inborn error laksana gangguan diagnosis
metabolism pada neurologis anak akibat gangguan
anak inborn error neurologis anak
metabolism pada anak akibat inborn
error metabolism
pada anak
2. Mampu
melakukan tata 4
laksana holistik
dan komprehensif
gangguan
neurologis anak
akibat inborn
error metabolism
pada anak
3. Mampu 4
melakukan
edukasi tentang
rencana tata
laksana dan
prognosis
gangguan
neurologis anak
akibat inborn
error metabolism
pada anak

75
Gangguan Mampu melakukan 1. Mampu 4
neurologis akibat diagnosis dan tata menegakkan
kelainan kongenital laksana gangguan diagnosis
dan degeneratif neurologis akibat gangguan
pada anak kelainan kongenital dan neurologis akibat
degeneratif pada anak kelainan
kongenital dan
degeneratif pada
anak
2. Mampu 4
melakukan tata
laksana holistik
dan komprehensif
gangguan
neurologis akibat
kelainan
kongenital dan
degeneratif pada
anak
3. Mampu 4
melakukan
edukasi tentang
rencana tata
laksana dan
prognosis
gangguan
neurologis akibat
kelainan
kongenital dan
degeneratif pada
anak

76
Gangguan Mampu melakukan 1. Mampu 4 Semua sudah
neurologis akibat diagnosis dan tata menegakkan diberikan pada
infeksi dan laksana gangguan diagnosis Sp-1
gangguan neurologis akibat gangguan
imunologis infeksi dan gangguan neurologis akibat
imunologis infeksi dan
gangguan
imunologis
2. Mampu 4
melakukan tata
laksana holistik
dan komprehensif
gangguan
neurologis akibat
infeksi dan
gangguan
imunologis
3. Mampu 4
melakukan
edukasi tentang
rencana tata
laksana dan
prognosis
gangguan
neurologis akibat
infeksi dan
gangguan
imunologis
Sindrom epilepsi Mampu melakukan 1. Mampu 4 Semua sudah
pada anak diagnosis dan tata menegakkan diberikan pada
laksana sindrom diagnosis sindrom Sp-1
epilepsi pada anak epilepsi pada
anak
2. Mampu 4
melakukan tata
laksana holistik
dan komprehensif
sindrom epilepsi
pada anak
3. Mampu 4
melakukan
edukasi tentang
rencana tata
laksana dan
prognosis
sindrom epilepsi
pada anak

77
Gangguan Mampu melakukan 1. Mampu 4 Semua sudah
neurologis akibat diagnosis dan tata menegakkan diberikan pada
gangguan vaskuler laksana gangguan diagnosis Sp-1
pada anak neurologis akibat gangguan
gangguan vaskuler pada neurologis akibat
anak gangguan
vaskuler pada
anak
2. Mampu 4
melakukan tata
laksana holistik
dan komprehensif
gangguan
neurologis akibat
gangguan
vaskuler pada
anak
3. Mampu 4
melakukan
edukasi tentang
rencana tata
laksana dan
prognosis
gangguan
neurologis akibat
gangguan
vaskuler pada
anak
Gangguan Mampu melakukan 1. Mampu 4 Semua sudah
neurologis akibat diagnosis dan tata menegakkan diberikan pada
gangguan gerak laksana gangguan diagnosis Sp-1
pada anak neurologis akibat gangguan
gangguan gerak pada neurologis akibat
anak gangguan gerak
pada anak
2. Mampu 4
melakukan tata
laksana holistik
dan komprehensif
gangguan
neurologis akibat
gangguan gerak
pada anak
3. Mampu 4
melakukan
edukasi tentang
rencana tata
laksana dan
prognosisganggua
n gerak pada anak

78
Gangguan Mampu melakukan 1. Mampu 4 Neurotrauma-
neurologis akibat diagnosis dan tata menegakkan Neurobehaviour
trauma pada anak laksana gangguan diagnosis
neurologis akibat gangguan
trauma pada anak neurologis akibat
trauma pada anak
2. Mampu 4
melakukan tata
laksana holistik
dan komprehensif
gangguan
neurologis akibat
trauma pada anak
3. Mampu 4
melakukan
edukasi tentang
rencana tata
laksana dan
prognosis trauma
pada anak
Gangguan Mampu melakukan 1. Mampu 4 Semua
neurologis akibat diagnosis dan tata menegakkan kompetensi
tumor pada laksana gangguan diagnosis sudah diberikan
susunan saraf pusat neurologis akibat tumor gangguan pada Sp-1
(SSP) dan medulla pada susunan saraf neurologis akibat
spinalis pada anak pusat dan medulla tumor pada SSP
spinalis pada anak dan medulla
spinalis pada
anak 4
2. Mampu
melakukan tata
laksana holistik
dan komprehensif
gangguan
neurologis akibat
tumor pada SSP
dan medulla
spinalis pada
anak 4
3. Mampu
melakukan
edukasi tentang
rencana tata
laksana dan
prognosis tumor
pada SSP dan
medulla spinalis
pada anak

79
Gangguan tidur Mampu melakukan 1. Mampu 4 Semua
pada anak diagnosis dan tata menegakkan kompetensi
laksana gangguan tidur diagnosis sudah diberikan
pada anak gangguan pada Sp-1
gangguan tidur
pada anak
2. Mampu 4
melakukan tata
laksana holistik
dan komprehensif
gangguan tidur
pada anak
3. Mampu 4
melakukan
edukasi tentang
rencana tata
laksana dan
prognosis
gangguan tidur
pada anak
Gangguan kognitif Mampu melakukan 1. Mampu 4
pada anak diagnosis dan tata menegakkan
laksana gangguan diagnosis
kognitif pada anak gangguan
gangguan kognitif
pada anak 4
2. Mampu melakukan
tata laksana
holistik dan
komprehensif
gangguan kognitif
pada anak 4
3. Mampu melakukan
edukasi tentang
rencana tata
laksana dan
prognosis
gangguan kognitif
tidur pada anak

80
Tabel 2.2 Keterampilan Klinis Dasar (tindakan diagnostik dan terapi)

2.2.7. Epilepsi, Gangguan Gerak, Neuropediatri Tingkat Bersinggungan


Pencapaian dengan pokdi
Kompetensi
EEG longterm Mampu melakukan dan 1. Mampu 4 Neurointensif-
monitoring menganalisa hasil melakukan Neuroemergensi
pemeriksaan EEG pemeriksaan EEG
longterm monitoring
longterm
monitoring
2. Mampu 4
mendeteksi EEG
iktal pada EEG
longterm
monitoring
3. Mampu 4
mendeteksi dan
menangani
penyulit pada saat
pemeriksaan EEG
longterm
monitoring
4. Mampu 4
menyimpulkan
gambaran EEG
longterm
monitoring
5. Mampu 4
mengkorelasikan
hasil EEG
longterm
monitoring dengan
sindrom epilepsi
EEG monitoring Mampu melakukan 3. Mampu 4 Neurointensif-
ICU pemeriksaan EEG melakukan neuroemergensi
monitoring pada kasus pemeriksaan EEG
monitoring di
kegawatan neurologi di
Intensive Care
ICU sesuai indikasi Unit (ICU)
4. Mampu 4
menginterpretasik
an dan
menyimpulkan
hasil pemeriksaan
EEG monitoring

81
di ICU
5. Mampu 4
melakukan
tatalaksana terapi
dan evaluasi efek
samping pada
kasus epilepsi di
ICU
EEG Mampu melakukan dan 1. Mampu 4
Intrakranial menganalisa hasil melakukan dan
pemeriksaan EEG menganalisis
intrakranial
pemeriksaan
EEG subdural
2. Mampu 4
melakukan dan
menganalisis
pemeriksaan
EEG
intrakortikal
3. Mampu 4
melakukan dan
menganalisis
EEG sphenoid
pada epilepsi
lobus temporal
EEG pada anak Mampu melakukan dan 1. Mampu 4 Semua sudah
menganalisa hasil menyimpulkan diberikan pada
pemeriksaan EEG pada gambaran EEG kompetensi Sp-1
anak
interictal dan EEG
iktal pada anak
2. Mampu 4
menyimpulkan
hasil pemeriksaan
EEG pada anak
3. Mampu 4
mengkorelasikan
hasil EEG dan
sindrom epilepsi
pada anak

2.2.4 Daftar kompetensi keterampilan klinis tambahan


Tingkat
2.3.7 Epilepsi, Gangguan Gerak, dan Neuropediatri Pencapaian Bersinggungan
Kompetensi dengan Pokdi
c. Neuropediatri
Gangguan Mampu 1. Mampu 4

82
neurologis pada melakukan tata menegakkan
perkembangan laksana diagnosis
anak gangguan gangguan
neurologis pada neurologi pada
perkembangan perkembangan
anak anak
2. Mampu 4
melakukan
tatalaksana
holistik dan
komprehensif
gangguan
neurologi pada
perkembangan
anak
3. Mampu 4
melakukan
edukasi tentang
rencana
tatalaksana dan
prognosis
gangguan
neurologi pada
perkembangan
anak kepada
orang tua pasien

Gangguan Mampu 1. Mampu 4


neurologis anak melakukan menegakkan
akibat inborn tatalaksana diagnosis dan
diagnosis banding
error gangguan
inborn error
metabolism neurologis anak metabolism
pada anak akibat inborn 2. Mampu 4
error mengusulkan
metabolism pada pemeriksaan
anak penunjang inborn
error metabolism.
3. Mampu merujuk 4
pasien inborn
error metabolism
ke pusat
pelayanan
kesehata yang
lebih lengkap.
4. Mampu 4
melakukan
edukasi dan
konseling genetik
Gangguan Mampu 1. Mampu 4

83
neurologis melakukan tata menegakkan
akibat kelainan laksana diagnosis dan
kongenital dan gangguan diagnosis banding
penyakit kelainan
degeneratif neurologis
kongenital dan
pada anak akibat kelainan degeneratif pada
kongenital pada anak.
anak 2. Mampu 4
melakukan
pemeriksaan
penunjang yang
sesuai
3. Mampu 4
melakukan
tatalaksana pasien
dengan kelainan
kongenital dan
degenerative
4. Mampu membuat 4
program
neurorestorasi
akibat disabilitas
yang ada
Gangguan Mampu 1. Mampu 4
melakukan melakukan
neurologis
diagnosis dan melakukan
akibat infeksi diagnosis dan
tatalaksana
diagnosis banding
dan gangguan gangguan gangguan infeksi
imunologis neurologis dan imunologis
akibat infeksi pada anak.
dan gangguan 2. Mampu 4
imunologis melakukan
pemeriksaan
penunjang
genetik
3. Mampu 4
melakukan
tatalaksana pasien
dengan infeksi
SSP dan
imunologis
4. Mampu membuat 4 Neurorestorasi
program
neurorestorasi
akibat disabilitas
yang ada
Sindrom Mampu 1. Mampu 4 Neurofisiologis klinis
epilepsi pada melakukan menangani
anak diagnosis dan epilepsi Mampu

84
tatalaksana melakukan
sindrom epilepsi tatalaksana pasien
pada anak dengan sindrom
epilepsi resisten
obat dan
mempersiapkan
tindakan operasi
dan ketogenik
diet
2. Mampu 4 Neurofisiologis
melakukan EEG klinis&
monitoring Neurointensif-
neuroemergensi
Gangguan Mampu 1. Mampu 4 Semua sudah
neurologis melakukan menegakkan diberikan pada
akibat diagnosis dan diagnosis dan kompetensi Sp-1
gangguan tatalaksana diagnosis banding
vaskuler pada gangguan gangguan
anak neurologis vaskuler pada
akibat gangguan anak.
vaskuler pada 2. Mampu 4
anak mengusulkan
pemeriksaan
penunjang yang
sesuai.
3. Mampu 4
melakukan
tatalaksana
gangguan
vaskuler pada
anak.
4. Mampu 4
melakukan
neurorestorasi
akibat gangguan
vaskuler.
Gangguan Mampu 1. Mampu
melakukan melakukan tata 4 Neurofisiologis klinis
neurologis
diagnosis dan laksana dan
akibat konseling genetic
tatalaksana
gangguan gerak
gangguan gerak gangguan pada anak.
pada anak neurologis
akibat gangguan
gerak pada anak

Gangguan Mampu 1. Mampu 4 Neurovaskular


melakukan
neurologis melakukan
pemeriksaan
akibat trauma diagnosis dan Doppler pada

85
pada anak tatalaksana Subarrachnoid
Hemorrhage
gangguan
(SAH) dan
neurologis peningkatan
tekanan
akibat trauma
intrakranial
pada anak 2. Mampu 4 Neurobehaviour
melakukan tata
laksana
komplikasi dan
gejala sisa
gangguan
neuropsikiatri
akibat trauma
kepala pada anak.
3. Mampu membuat 4 Neurorestorasi &
program Neurobehaviour
neurorestorasi
akibat disabilitas
Gangguan Mampu 1. Mampu 4 Neurorestorasi
neurologis melakukan tata mengusulkan
akibat tumor laksana program
neurorestorasi
pada susunan gangguan
akibat disabilitas
saraf pusat neurologis yang terjadi
(SSP) dan akibat tumor
medulla pada susunan
spinalis pada saraf pusat dan
anak medulla spinalis
pada anak
Gangguan tidur Mampu 1. Mampu 4 Semua sudah
pada anak melakukan melakukan diberikan pada
tatalaksana diagnosis kompetensi Sp-1
gangguan tidur gangguan tidur
pada anak pada anak.
2. Mampu 4
menginterprestasi
hasil pemeriksaan
penunjang yang
sesuai.
3. Mampu 4
melakukan tata
laksana gangguan
tidur pada anak.

Gangguan Mampu 1. Mampu 4 Neurobehaviour


melakukan menegakkan
kognitif pada
diagnosis dan diagnosis dan
anak diagnosis banding

86
tatalaksana gangguan
gangguan kognitif pada
kognitif pada anak.
2. Mampu 4 Neurobehaviour
anak
melakukan
pemeriksaan
penunjang yang
sesuai.
3. Mampu 4 Neurobehaviour &
melakukan tata Neurorestorasi
laksana gangguan
kognitif pada
anak.
4. Mampu 4 Neurobehaviour &
menentukan Neurorestorasi
program
neurorestorasi
gangguan
kognitif pada
anak.
Gangguan Mampu
melakukan 1. Mampu 4 Neurofisiologis klinis
neuromuskular
tatalaksana melakukan
pada anak pemeriksaan
gangguan
penunjang pada
neuromuskular gangguan
pada anak neuromuskuler
2. Mampu 4 Neurorestorasi
menentukan
program
neurorestorasi
gangguan
neuromuskular
pada anak.
3. Mampu 4
melakukan
konseling genetik
pada orang tua
pasien

87
8. Neuroinfeksi Neuroimunologi
Tingkat
Indikator Hasil Bersinggungan
Materi Pokok Kompetensi Dasar Pencapaian
dengan Pokdi
Pembelajaran Kompetensi

2.1. 8 Neuroinfeksi dan Neuroimunologi


Multiple Mampu melakukan 1. Mampu melakukan tata 4 Semua sudah
Sclerosis (MS) tata laksana MS laksana MS fase relaps diberikan pada
secara 4 kompetensi Sp-
komprehensif 2. Mampu melakukan tata 1, sehingga
laksana MS fase remisi 4 tidak bisa
diberikan pada
3. Mampu memilih dan Sp-2
menentukan
imunoterapi yang 4
sesuai pada MS

4. Mampu melakukan
edukasi tentang
diagnosis, tata laksana
dan prognosis penyakit
kepada pasien dan
keluarga pasien.

1. Mampu melakukan 4
diagnosis kasus neuro-
infeksi resisten obat.
4
2. Mampu melakukan
pemeriksaan tambahan
pada neuro-infeksi
Mampu
resisten obat 4 Neurobehaviour
Resistensi obat melaksanakan terapi
pada kasus kasus neuro- infeksi
3. Mampu melakukan tata
neuroinfeksi resisten obat secara
laksana non- 4
holistik
farmakologi

4. Mampu melakukan
edukasi pada pasien
dan keluarga kasus
neuro- infeksi resisten
obat

Infeksi Mampu melakukan 1. Mampu melakukan tata 4 Semua sudah


Susunan Saraf tata laksana kasus laksana komplikasi diberikan pada
pada HIV/ Neuro- AIDS dan neurologi pada HIV kompetensi Sp-
komplikasinya (demensia, neuropati,
88
Neuro AIDS secara sindrom Guillain 1, jadi tidak
komprehensif Barre, Miopati) bisa diberikan
pada Sp-2
2. Mampu merencanakan, 4
memilih dan
menentukan terapi
antiretroviral pada
kasus HIV berdasarkan
pemeriksaan klinis dan
penunjang

3. Mampu melakukan tata 4


laksana Inflammatory
Reconstituent
Inflammation
Syndrome (IRIS) atau
gambaran alergi pada
pasien HIV yang
mendapatkan obat
antiretroviral
4 Neurobehaviour
4. Mampu melakukan
konsultasi dan
bekerjasama dengan
cabang ilmu lain dalam
tata laksana pasien
dengan HIV 4
5. Mampu melakukan
edukasi kepada pasien
dan keluarga pasien
tentang diagnosis,
rencana terapi dan
prognosis penyakit

Neuroinfeksi Mampu melakukan 1. Mampu menegakkan 4


akibat penyakit tata laksana lanjut diagnosis neuroinfeksi
autoimmune kasus neurologi akibat penyakit
akibat penyakit autoimmune
autoimmune secara 4
komprehensif. 2. Mampu melakukan tata
laksana lanjut
neuroinfeksi akibat
penyakit autoimmune 4

3. Mampu melakukan tata


laksana dalam suatu

89
tim terpadu dengan
disiplin ilmu terkait

Vaskulitis Mampu melakukan 1. Mampu melakukan tata 4 Sudah diberikan


tata laksana laksana lanjut pada kompetensi
gangguan neurologi gangguan neurologi Sp-1, sehingga
akibat vasculitis akibat vaskulitis tidak dapat
secara 2. Mampu melakukan 4 diberikan pada
komprehensif. edukasi tentang Sp-2
diagnosis, tata laksana
dan prognosis penyakit
kepada pasien dan
keluarga pasien.

Tabel 2.2 Keterampilan Klinis Dasar (tindakan diagnostik dan terapi)

Tingkat
Indikator Hasil Bersinggungan
Materi Pokok Kompetensi Dasar Pencapaian
dengan Pokdi
Pembelajaran Kompetensi

2.1. 8 Neuroinfeksi dan Neuroimunologi


Immunotherapy Mampu memberikan 1. Mampu 4
imunoterapi sesuai merencanakan
indikasi imunoterapi pada
kasus neurologi
demyelinisasi,
vasculitis, multiple
sclerosis sesuai
indikasi

2. Mampu menentukan
jenis imunoterapi 4
sesuai indikasi

3. Mampu melakukan
pemberian dan
observasi terhadao 4
preparat
immunoterapi

4. Mampu melakukan
evaluasi pengobatan
imunoterapi.

Terapi Mampu memberikan 1. Mampu 4


imunosupresi terapi imunosupresi merencanakan terapi

90
pada kasus pada kasus imunosupresi pada
neuroinfeksi neuroinfeksi akibat kasus neurologi
akibat penyakit penyakit akibat penyakit
autoimmune autoimmune autoimmune

2. Mampu memberikan
immunosupresive 4
sesuai indikasi

3. Mampu bekerja
sama dengan disiplin
ilmu terkait

Meningitis Mampu menegakkan 1. Memberikan tata 4 Semua sudah


bakterialis dan diagnosis dan laksana meningitis diberikan pada
tuberkulosis melakukan tata bakterialis dan kompetensi Sp-
laksana lanjut tuberkulosis dengan 1, sehingga
meningitis bakterial resistensi obat. tidak dapat
dan tuberkulosis diberikan
2. Mengetahui efek 4 padas Sp-2
samping obat-
obatan yang
digunakan.

3. Mampu bekerja 4
sama dengan disiplin
ilmu terkait.

Lumbar Mampu melakukan 1. Memahami indikasi 4


Drainage tindakan lumbar Semua sudah
lumbar drainage drainage diberikan pada
4 Sp-1, sehingga
2. Mampu melakukan tidak dapat
lumbar drainage diberikan pada
4 Sp-2
3. Mampu melakukan
tata laksana
komplikasi tindakan
lumbar drainage.

9. Nyeri, Nyeri Kepala

91
Tingkat Bersinggungan dengan
2.1.9 Nyeri dan Nyeri Kepala Pencapaian Pokdi
Kompetensi
A. Nyeri
Nyeri Mampu melakukan 1. Mampu 4 Saraf tepi,
Neuropatik tata laksana nyeri mengidentifikasi Nyeri,
neuropatik sindrom nyeri neuropati
yang sering dijumpai,
termasuk gejala
klinisnya, pemeriksaan
penunjang
laboratorium, dan
temuan radiologis,
diagnosis banding,
perjalanan alami
penyakit, dan proses
patologi.
2. Mampu melakukan 4
intervensi terapi pada
nyeri neuropatik
3. Mampu mengenali 4
pendekatan
behavioural dan
psikologis pada nyeri
neuropatik

Complex Mampu melakukan 1. Mampu 4 Saraf tepi,


regional pain tata laksana complex mengidentifikasi Nyeri
syndrome regional pain karakteristik klinis
(CRPS) syndrome (CRPS) umum dari CRPS
2. Mampu menjelaskan 4
mekanisme
patofisiologi CRPS
3. Mampu melakukan 4
penegakkan diagnosis
CRPS
4. Mampu melakukan
intervensi terapi yang 4
dapat dilakukan pada
CRPS

92
Nyeri Mampu melakukan 1. Mampu memahami 4 Saraf tepi,
muskuloskeletal tata laksana nyeri aspek psikososial nyeri Neurorestorasi,
muskuloskeletal musculoskeletal Nyeri
2. Mampu mengklasifikasi 4
dan mengidentifikasi
klinis penyakit
muskuloskeletal
3. Mampu melakukan 4
asesmen penyakit
reumatik
4. Mampu melakukan 4
terapi dan rehabilitasi
nyeri muskuloskeletal
Nyeri otot dan Mampu melakukan 1. Mampu menilai tanda 4 Saraf tepi,
miofasial tata laksana nyeri dan gejala klinis nyeri Neurorestorasi,
otot dan miofasial otot dan miofasial Nyeri
2. Mampu melakukan 4
asesmen nyeri otot dan
miofasial
3. Mampu melakukan 4
terapi nyeri otot dan
miofasial

93
Nyeri kanker Mampu melakukan 1. Mampu 4 Neuroonkologi
tata laksana nyeri mengidentifikasi
kanker populasi khusus dengan
nyeri kanker
2. Mampu melakukan tata 4
laksana farmakologi
nyeri kanker
3. Mampu melakukan 4
pendekatan
anestesiologik nyeri
kanker
4. Mampu 4
mengidentifikasi pasien
dengan indikasi terapi
pembedahan dan
radioterapi pada nyeri
kanker
5. Mampu melakukan 4
modalitas
neurostimulasi pada
nyeri kanker
6. Mampu bekerja sama 4
untuk terapi psikologi
pada nyeri kanker
dengan tim terkait
7. Mampu melakukan 4
intervensi invasif
minimal nyeri kanker
8. Mampu memahami isu- 4
isu etik terkait nyeri
kanker
Nyeri leher Mampu melakukan 1. Memahami dan mampu 4 Saraf tepi,
tata laksana nyeri menangani uji non- Nyeri,
leher invasif dan invasif Neurorestorasi
untuk diagnostik nyeri
leher
2. Memahami dan mampu 4
melakukan intervensi
invasif minimal nyeri
leher

94
Nyeri radikular Mampu melakukan 1. Memahami dan mampu 4 Saraf tepi,
servikal tata laksana nyeri melakukan tata laksana Nyeri,
radikular servikal farmakologi dan non- Neurorestorasi
farmakologi tahap lanjut
(advance) pada nyeri
radicular servikal
2. Memahami dan mampu 4
melakukan intervensi
minimal invasif nyeri
radikular leher
Nyeri punggung Mampu melakukan 1. Memahami dan mampu 4 Saraf tepi, Nyeri,
bawah (NBP) tata laksana nyeri melakukan tata laksana Neurorestorasi
punggung bawah farmakologi dan non-
farmakologi tahap lanjut
(advance) pada nyeri
punggung bawah
2. Memahami dan mampu 4
melakukan intervensi
minimal invasif nyeri
punggung bawah
Nyeri radikular Mampu melakukan 1. Memahami dan mampu 4 Saraf tepi,
thorakal tata laksana nyeri melakukan tata laksana Nyeri,
radikular thorakal farmakologi dan non- Neurorestorasi
farmakologi tahap
lanjut (advance) pada
nyeri radicular thorakal
2. Mengerti indikasi dan 4
efikasi terapi
pembedahan pada nyeri
radikular thorakal
3. Memahami dan mampu 4
melakukan intervensi
minimal invasif nyeri
radikular thorakal

95
Nyeri radikular Mampu melakukan 1. Memahami dan mampu 4 Saraf tepi,
lumbosakral tata laksana nyeri melakukan tata laksana Nyeri,
radikular farmakologi dan non- Neurorestorasi
lumbosakral farmakologi tahap
lanjut (advance) pada
nyeri radicular
lumbosakral
2. Mengerti indikasi dan
efikasi terapi
pembedahan pada nyeri
radikular lumbosakral 4
3. Memahami dan mampu
melakukan intervensi
minimal invasif nyeri
radikular lumbosakral
4
Nyeri urogenital Mampu melakukan 1. Mampu 4 Nyeri, Nyeri
kronis tata laksana nyeri mengaplikasikan kepala,
urogenital kronis perbedaan klinis antara Neurorestorasi
nyeri gastrointestinal,
urologis, ginekologis,
dan nyeri
muskuloskeletal
2. Mampu
mengaplikasikan prinsip
psikologis pada 4
penilaian klinis,
penjelasan, dan terapi
3. Mampu
mengidentifikasi pada
laki-laki mengenai
kondisi klinis dan gejala 4
yang nonspesifik dan
pilihan investigasi dan
tata laksana
4. Mampu
mengidentifikasi pada
pria mengenai kondisi
klinis dan gejala byang
spesifik serta pilihan
investigasi dan 4
manajemen
5. Mampu
mengidentifikasi pada
wanita tanda-tanda dari
kondisi klinis, pilihan
investigasi dan
manajemen

96
B. Nyeri Kepala
Nyeri orofasial Mampu melakukan 1. Mampu mendiagnosis 4 Nyeri Nyeri
tata laksana nyeri pasien dengan nyeri kepala
pada orofasial orofasial
2. Mampu menangani 4
pasien dengan nyeri
orofasial
Nyeri Kepala Mampu melakukan 1. Migrain 4
Primer tata laksana nyeri  Memahami dan
kepala primer mengembangkan
rancangan tata
laksana tahap lanjut
pada migraine
 Mampu memahami
dan memberikan tata
laksana tahap lanjut
pada migrain kronik
2. Tension Type Headache 4
(TTH)
 Memahami dan
mengembangkan
rancangan tata
laksana tahap lanjut
pada TTH
 Mampu memahami
dan memberikan tata
laksana tahap lanjut
pada TTH kronik
3. Trigeminal Autonomic 4
Cephalalgias (TACs)
 Memahami dan
mengembangkan
rancangan tata
laksana pada TACs
 Mampu memahami
dan memberikan tata
laksana TACs kronik
Nyeri Kepala Mampu melakukan  Memahami dan 4 Neuroemergensi
Sekunder tata laksana nyeri mengembangkan , Neurointensif,
kepala sekunder rancangan tata laksana Nyeri kepala,
tahap lanjut pada nyeri Nyeri
kepala sekunder
 Mampu bekerja sama 4
dengan disiplin ilmu
terkait dalam tata laksana
pada:
- Nyeri Kepala Terkait
Trauma Kepala
dan/atau Leher

97
- Nyeri Kepala Terkait
Kelainan Vaskular
Kranial atau Servikal
- Nyeri Kepala Terkait
Kelainan
Intrakranial Non-
vaskular
- Nyeri Kepala Terkait
Substansi/
Withdrawal
Substansi
- Nyeri Kepala Terkait
Infeksi
- Nyeri Kepala Terkait
Kelainan
Homeostasis
- Nyeri Kepala/ Nyeri
Fasial Terkait
Kelainan Kranium,
Leher, Mata,
Telinga, Hidung,
Sinus, Gigi, Mulut
atau Struktur Fasial
atau Kranial Lainnya
- Nyeri Kepala Terkait
Kelainan Psikiatri
Nyeri Mampu melakukan  Mampu melakukan tata 4 Saraf tepi,
Neuropatik tata laksana nyeri laksana pada:
Kranial dan Neuropatik Kranial - Nyeri Neuropatik
Fasial dan Fasial Kranial dan Nyeri
Fasial

Nyeri Kepala Mampu melakukan 1. Mampu memahami 4


Refrakter tata laksana Nyeri kriteria nyeri kepala
Kepala Refrakter refrakter, faktor
pencetus, komorbid
2. Mampu memahami dan 4
memberikan tata
laksana pada nyeri
kepala refrakter
Minimal Invasif Mampu melakukan 1. Mampu melaksanakan 4 Nyeri, Nyeri
Intervensi pada tindakan intervensi tindakan intervensi kepala
Nyeri Kepala invasif minimal pada invasif minimal pada
Nyeri Kepala nyeri kepala
2. Mengetahui komplikasi 4
dan cara mengatasi
tindakan intervensi
invasive minimal pada
nyeri kepala

98
Tabel 2.2 Keterampilan Klinis Dasar (tindakan diagnostik dan terapi)

8.2.8 Nyeri & Nyeri Kepala Tingkat Bersinggunan dengan pokdi

Pencapaian

Kompetensi

Nyeri
Terapi Mampu melakukan 1. Mampu memahami dan 4 Neuroemergensi,
farmakologi tatalaksana menggunakan opioid Neurointensif,
nyeri farmakologi: pada tata laksana nyeri Nyeri, Nyeri
Opioid 2. Memahami indikasi 4 kepala
umum dan spesifik
Analgesik antidepresan dalam
Antipiretik: terapi nyeri
Nonsteroid 3. Memahami prinsip 4
(OAINS) dosis, kontraindikasi
dan efek samping
Antidepresan antidepresan dalam
terapi nyeri
Antikonvulsan 4. Memahami indikasi 4
antikonvulsan pada
kasus nyeri
5. Memahami dosis 4
regimen antikonvulsan
yg tepat sebagai
analgesik
6. Memahami potensi 4
toksisitas, perkiraan
dan cara mengatasinya
serta anjuran ke pasien
dan petugas kesehatan
lain
7. Mampu melakukan 4
terapi farmakologi dan
perawatan yang sesuai
dengan diagnosis/jenis
nyeri

Injeksi intra- Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4


artikular Injeksi Intra- tindakan injeksi intra-
artikular artikular sesuai lokasi
topis neuroanatomi
secara tepat.
2. Mampu membedakan 4
berbagai jenis gangguan
sendi
3. Mampu menguraikan 4
indikasi dan
kontraindikasi tindakan
injeksi intra-artikular

99
4. Mampu menjelaskan 4
pada pasien dan
keluarga pasien tahapan
tindakan yang
akandilakukan dengan
bahasa yang mudah
dipahami dan beretika.
5. Mampu mendesain 4
rencana lokasi
penyuntikan sesuai topis
nyeri
6. Mampu melaksanakan 4
prinsip aseptik dan
antiseptik pada daerah
tindakan injeksi intra-
artikular
7. Mampu melaksanakan 4
aspirasi cairan sendi
ataupun penyuntikan
steroid sesuai indikasi
8. Mampu melaksanakan 4
pemantauan hasil injeksi
lebih lanjut dan
komplikasi yang muncul
9. Mampu menentukan 4
kasus perujukan nyeri
yang perlu mendapatkan
tindakan injeksi intra-
artikular khusus pada
ahli/subspesialistik
intervensi nyeri dengan
memperhatikan aturan
prosedur perujukan

100
Manajemen Interventional pain 1. Memahami anatomi 4 Nyeri, Nyeri kepala
management regio perifer dan
Intervensi Nyeri
 tanpa panduan sentral yang
 dengan panduan berhubungan dengan
Ultrasound dan nyeri
C-Arm 2. Memahami prinsip- 4
prinsip umum
farmakologi dan
penggunaan obat
yang digunakan untuk
tatalaksana intevensi
nyeri
3. Memahami tujuan
penggunaan blok
4
saraf untuk tujuan
diagnostik dan
mengontrol nyeri
4. Mampu mengenali
dan mengobati efek 4
samping dan
komplikasi
manajemen
intervensi nyeri

Terapi Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4 Neurorestorasi,


Farmakologi tata laksana terapi abortif non Nyeri, Nyeri kepala
farmakologi spesifik pada nyeri
komprehensif pada kepala
nyeri kepala 2. Mampu melakukan 4
terapi abortif spesifik
pada nyeri kepala
3. Mampu melakukan
terapi simtomatik pada 4
nyeri kepala
4. Mampu melakukan
terapi profilaksis pada 4
nyeri kepala
5. Mampu melakukan
tata laksana nyeri 4
kepala kondisi gawat
darurat

Terapi Non Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4 Neurorestorasi,


Farmakologi terapi non tatalaksana berikut Nyeri, Nyeri kepala
farmakologi pada nyeri kepala:
 Biofeedback
 Relaksasi
 Cognitive
Behavioural
101
Treatment (CBT)
 Sleep
 Transcranial
Magnetic Stimulation
(TMS)
 Diet
 Trigger point
deafferentation
Terapi Invasif Mampu Mampu melakukan tata 4 Nyeri, Nyeri kepala
melaksanakan laksana berikut pada
Minimal pada
tindakan invasif nyeri kepala:
nyeri kepala minimal 1. Trigger point
injection
2. Botulinum toxin
injection
3. Occipital Nerve
Stimulation (ONS)
4. Great Occipital
Nerve Blockade
(GONB)
5. Prolotherapy pada
nyeri kepala

2.2.5 Daftar kompetensi keterampilan klinis tambahan


Tingkat BErsinggungan dengan
2.3.9 Nyeri dan Nyeri Kepala Pencapaian pokdi
Kompetensi
Nyeri pada kasus Mampu melakukan 1. Memahami dan 4 Pokdi
tatalaksana: melakukan tata Neuropediatri,
khusus
1. Nyeri pada laksana pada anak Pokdi
anak dan dan remaja Neurogeriatri,
remaja 2. Memahami dan 4 Neuroinfeksi,
2. Nyeri pada melakukan tata Neuroemergensi,
lanjut usia laksana nyeri pada Neurointensif,
(lansia) lanjut usia (lansia) Neuroimunologi,
3. Nyeri pada 3. Memahami nyeri
individu dengan pada individu 4
kemampuan dengan
komunikasi kemampuan
terbatas komunikasi
4. Nyeri pada terbatas
pecandu dan 4. Memahami dan
pasien HIV melakukan tata 4
5. Penanganan laksana pada
nyeri pada pecandu obat dan
daerah minus pasien HIV
dan konflik 5. Memahami dan
6. Nyeri pada melakukan tata 4

102
pasien penyakit laksana
autoimun penanganan nyeri
pada daerah minus
dan konflik
6. Memahami dan
melakukan tata
laksana 4
penanganan nyeri
pada pasien
penyakit autoimun

Cognitive Mampu melakukan 1. Mampu melakukan 4 Pokdi


Behavioural CBT pada tata CBT pada tata Neurobehaviour,
laksana nyeri Neurorestorasi
Therapy (CBT) laksana nyeri
pada nyeri

103

Anda mungkin juga menyukai