BAB 1
PENDAHULUAN
mencapainya sebagai tujuan atau hasil. Suatu organisasi akan berjalan lancar
didapat pegawai ternyata lebih besar dari pada apa yang diharapkan maka
lebih rendah dari pada yang diharapkan, akan menyebabkan pegawai tidak
puas.
pekerjaan yang sesuai dengan harapan karyawan akan menuju pada suatu
melakukan pekerjaan maka dia akan lebih giat lagi melakukan pekerjaannya.
PT. Bima Sakti Luhur telah berdiri 15 tahun, pada saat ini mengalami
pekerjaannya maka karyawan PT. Bima Sakti Luhur dihadapkan pada waktu
kerja serta hasil kerja sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan dalam
dicari solusinya. Menurut Teman (2005) “persoalan yang ada saat ini adalah
Teman (2005) juga mengatakan bahwa “membahas kepuasan kerja juga tidak
kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh hasil tujuan kerja,
yang lebih suka menikmati kepuasan kerja dalam pekerjaan ini akan lebih
tugasnya.
yang diberikan oleh perusahaan merupakan bentuk dari imbalan yang dapat
yang dilakukan oleh karyawan. Jika imbalan yang diterima sudah sesuai
dengan harapan karyawan maka ia akan merasa puas, dan kepuasan kerja
yang tercipta akan memotivasi seorang karyawan untuk lebih giat lagi
bahwa dengan motivasi yang tinggi maka akan menghasilkan kepuasan kerja
yang tinggi.
5
memotivasi karyawan.
6
perpustakaan.
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah karyawan tetap PT. Bima Sakti
penelitian.
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Kepemimpinan
baik secara individu maupun kelompok untuk mencapai tujuan yang telah
Dalam hal ini pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang penting
tujuannya.
untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan diantara bawahan agar
anggota lain.
10
sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya
penunjang kerja seperti komputer, mesin ketik, mesin pengganda, dan lain
sarana kesehatan, koperasi sampai pada kamar kecil; (3) kondisi kerja,
yaitu
Ada beberapa kondisi fisik dari tempat kerja yang baik, yaitu :
b. Ruang kerja yang longgar dalam arti penempatan orang dalam suatu
karyawan.
dalam arti terciptanya hubungan kerja yang harmonis antara karyawan dan
atasan, karena pada hakekatnya manusia dalam bekerja tidak mencari uang
12
saja, akan tetapi bekerja merupakan bentuk aktivitas yang bertujuan untuk
mendapatkan kepuasan.
orang bertindak atau berperilaku dalam cara-cara tertentu. Oleh sebab itu,
manajer itu tidak sama dengan karyawan. Seorang manajer tidak dapat
oleh hasil kerja yang dilakukan oleh orang lain (bawahan). Untuk
dan pekerjaan tersebut kepada seluruh bawahan yang ada dalam unit kerja
itu. Disinlah letak pentingnya pemberian motivasi kepada para SDM, agar
kecakapan yang mereka miliki. Oleh karena itu, diharapkan mereka bukan
saja asal mau bekerja, tetapi juga yang terpenting adalah pekerjaannya itu
orang mencari jalan untuk menurunkan tekanan yang timbul dari rasa tidak
senang. Maka orang memilih suatu tindakan dan terjadilah perilaku yang
dinilai kembali.
menyiapkan anggaran belanja yang baik, mungkin merasa tidak puas akan
pekerjaan itu.
teliti, maka perlu diketahui tujuan karyawan tersebut, dan tindakan apa
kerja/kinerjanya.
6) Tanggung jawab
1) Kompensasi
2) Kondisi kerja
4) Status
2.1.4. Kinerja
bahwa kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seorang dalam
16
lain bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam
mengemukakan bahwa istilah lain dari kinerja adalah human output yang
satisfaction.
17
telah diselesaikan oleh seseorang dalam kurun waktu tertentu dan dapat
mereka hargai. Jadi jika harapan yang diharapkan oleh individu untuk
dicapai tidak jelas, jika kriteria untuk mengukur sasaran tersebut masih
mereka atau meyakini bahwa akan ada pembayaran yang tidak memuaskan
mereka.
target, atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan
keinginan, dan lingkungan. Oleh karena itu, agar mempunyai kriteria yang
faktor ini kinerja yang baik tidak akan tercapai. Dengan demikian, kinerja
kemampuan.
19
Ada tiga kriteria dalam melihat kinerja individu, yaitu : hasil tugas,
tugas individu yang dilakukan pada badan usaha atau organisasi yang
dinilai pada suatu peiode tertentu. Bila karyawan dapat mencapai standar
lama dan tetap sepanjang waktu. Tapi dengan adanya campur tangan dari
ini karyawan sesuai dengan kinerja yang telah dicapainya. Hal ini akan
sesuai dengan tuntutan organisasi, sehingga kinerja yang dicapai akan terus
meningkat.
20
diterapkan sesuai dengan koridor yang telah ditetapkan kedua belah pihak
(2005:1).
Lingkungan kerja adalah keadaan di mana tempat kerja yang baik meliputi
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja
21
kebutuhan yang menjadi sasaran hidup terpenuhi dengan baik mulai dari
diberikan sarana kerja yang lebih baik dari yang ada jadi sarana kerja yang
setiap perusahaan.
secara teoritis kita harus mengetahui dulu apa kebutuhan orang tersebut
pada saat tertentu. Sulitnya, perbuatan atau tingkah laku manusia sering
tidak ditentukan oleh satu macam motivasi saja. Dengan kata lain, tidak
saat target pekerjaan terpenuhi dan kepuasan itu akan mencapai puncaknya
(2005) motivasi dapat berupa keuangan dan non keuangan yang akan
berdampak pada kepuasan kerja. Hal ini wajar karena seseorang dalam
menjadi sasaran hidup terpenuhi dengan baik mulai dari kebutuhan fisiologis
ini sendiri terdiri atas fisik dan nonfisik yang melekat dengan karyawan
melakukan tugasnya.
24
berikut :
Gambar 2.1
Rerangka Pemikiran
25
Rerangka Konseptual
Gambar 2.2
Rerangka Koseptual
Keterangan Gambar :
X1. Kepemimpinan
- X1.3. Kreatif
- X1.4. Disiplin
X2. Lingkungan
X3. Motivasi
Y. Kinerja
2.3. Hipotesis
ada maka hipotesis sebagai pendugaan sementara dalam penelitian ini adalah:
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
dan pengolahan data dilakukan dalam suatu analisa kualitatif dan kuantitatif.
dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Bima Sakti Luhur.
sedangkan Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri dan
Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT.
29
a. Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian data primer yaitu data
b. Sumber data dalam penelitian ini adalah kuesioner yaitu daftar angket
penelitian.
ini adalah:
memberi perintah
Kriteria tanggapan:
1 = tidak memuaskan
2 = kurang
3 = cukup
4 = memuaskan
5 = sangat memuaskan
31
b. Lingkungan kerja (X2) adalah keadaan di mana tempat kerja yang baik
adalah:
sebagainya;
atasan.
Kriteria tanggapan:
1 = tidak memuaskan
2 = kurang
3 = cukup
4 = memuaskan
5 = sangat memuaskan
c. Motivasi kerja (X3) adalah dorongan yang timbul pada atau di dalam
1) Kepuasan kerja itu sendiri, yaitu rasa puas yang dirasakan oleh
keahlian/kemampuan.
yang berupa uang atau bukan uang yang diberikan kepada pegawai
secara layak dan adil atas jasa mereka dalam mencapai tujuan
2) Kondisi kerja, yaitu situasi kerja yang menimbulkan rasa puas atau
perusahaan.
Kriteria tanggapan:
1 = tidak memuaskan
2 = kurang
3 = cukup
4 = memuaskan
5 = sangat memuaskan
b. Kinerja karyawan (Y) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
kerja.
atau instruksi atasan. teliti, rapi, cepat dan terampil melakukan tugas,
1 = tidak mampu
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik
pada uji bantuan program SPSS for Windows version 11.5. Adapun tahapan
3.5.1 Uji Validitas. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
Pearson.
Syarat penilaian:
b) One shot atau sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali dan
Alpha ( α ).
antara nilai prediksi dengan skor yang sesungguhnya atau error akan
2007:189).
37
Dimana :
Y = Kinerja Karyawan
X1 = Kepemimpinan
X2 = Lingkungan kerja
X3 = Motivasi
β0 = Konstanta
e = Variabel error
3.5.5.1 Multikolinearitas.
3.5.5.2 Autokorelasi.
dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel
Ha = ada autokorelasi (r ¿ 0)
3.5.5.3 Heteroskedastisitas.
persamaan regresi:
|Ut|=α+β Xt+vt .
1. Uji F
Y.
yaitu :
R2 /k
F=
(1−R2 )/(n−k−1) ...........................
(Sugiyono, 2002:190)
di mana :
k = jumlah indikator
n = jumlah pengamatan
2. Uji t
H1 : βi ≠ 0 (ada pengaruh)
β
t hitung =
Se (β )
Dengan derajat kebebasan sebesar n – k – 1
Keterangan :
β = Koefisien regresi
Se = Standar error
n = Jumlah sampel
k = Parameter regresi
Syarat :
a. Apabila t hitung >t tabel , maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti
BAB 4
penelitian ini ada 3 hal gambaran umum obyek penelitian sebagai berikut :
4.1.1.1Sejarah Perusahaan
PT. Bima Sakti Luhur yang awalnya bernama PT. Bima Sakti didirikan
pada tahun 1995 oleh dua orang bersaudara dihadapan kontor notaris
- Industri Tetap
- Pengendalian Pencemaran
- Pemeliharaan Pelayanan
Jasa rekayasa tersebut dalam suatu proyek dapat berkisar dari beberapa
Pada Tahun 2001 PT. Bima Sakti Luhur Pindah ke Jl. Krukah Timur I
utama.
lingkungan sekitar.
Pada tahun 2005 PT. Bima Sakti berubah nama menjadi PT. Bima
Sakti Luhur jumlah total karyawan tetap saat ini adalah 53 Orang dan ±
banyak tenaga ahli dari bidang listrik karena disana pekerjaan terbanyak
listrik.
1. Visi
2. Misi
terbaik.
Adapun struktur organisasi PT. Bima Sakti Luhur dapat dilihat pada
Gambar 4.1
STRUKTUR ORGANISASI
PT. BIMA SAKTI LUHUR
KANTOR PUSAT OPERASIONAL SURABAYA
a. Pimpinan Utama.
para bawahannya.
b. Wakil Pimpinan
yang optimal.
c. Manajer
admistratif.
1. Bagian Mekanikal
pekerjaan tersebut.
2. Bagian Sipil/Konstrusi.
3. Bagian Listrik.
perusahaan.
Rugi Tahunan.
masing-masing karyawan.
Dari kesemua bagian-bagian dalam PT. Bima Sakti Luhur memiliki peran
yang penting untuk kemajuan perusahaan, oleh karena itu untuk perlengkapan &
Dalam aktivitasnya PT. Bima Sakti Luhur memiliki Jam kerja operasional
perusahaan Hari Senin – Jum’at pukul 08:00 – 17:00 istirahat jam 12:00 – 13:00
indikator yang dibuat, hasil penelitian tampak pada Tabel 4.1 sebagai
berikut :
Tabel 4.1
Jumlah Tanggapan Responden untuk variabel Kepemimpinan ( X1 )
Indicator 1 2 3 4 5 Total
0 0 2 8 35 45
0% 0% 4,4% 17,8 77,8% (100%)
Jelas dalam memberi perintah %
0 0 0 17 28 45
0% 0% 0% 37,8 62,2% (100%)
Pandai membaca situasi %
0 0 0 12 33 45
0% 0% 0% 26,7 73,3% (100%)
Kreatif %
0 0 8 14 23 45
0% 0% 17,8% 31,1 51,1% (100%)
Disiplin %
0 0 2 15 28 45
Tegas dalam memberikan 0% 0% 4,4% 33,3 62,2% (100%)
pengarahan kepada bawahan. %
Sumber: lampiran 1, diolah.
Dari Tabel 4.1 diatas maka variabel kepemimpinan dapat dideskripsikan sebagai
berikut:
dengan jawaban yang mereka berikan yaitu 77% atau 35 orang karyawan
kreatif. Hal ini dibuktikan dengan jawaban yang mereka berikan yaitu 73%
disiplin. Hal ini dibuktikan dengan jawaban yang mereka berikan yaitu 51,1%
selanjutnya 31,1% atau 14 orang menjawab setuju dan sisanya 17,8% atau 8
pengarahan pada bawahan. Hal ini dibuktikan dengan jawaban yang mereka
sangat setuju, selanjutnya 33,3% atau 15 orang menjawab setuju dan sisanya
indikator indikator yang dibuat, hasil penelitian tampak pada Tabel 4.2
sebagai berikut :
Tabel 4.2
Jumlah Tanggapan Responden untuk variabel Lingkungan kerja (X2)
Indicator 1 2 3 4 5 Total
0 5 4 20 16 45
0% 11,1% 8,9% 44,4% 35,6 (100%)
sarana dan prasarana penunjang %
0 0 8 16 21 45
sarana kesehatan, koperasi sampai 0% 0% 17,8% 35,6% 46,7 (100%)
pada kamar kecil; %
0 0 0 17 28 45
ruangan, suhu, penerangan, dan 0% 0% 0% 37,8% 62,2 (100%)
ventilasi udara; %
Hubungan personal yang meliputi 0 1 3 18 23 45
kerjasama antar pegawai, dan 0% 2,2% 6,7% 40% 51,1 (100%)
atasan %
Sumber: lampiran 1, diolah.
Dari Tabel 4.2 diatas maka variabel lingkungan kerja dapat dideskripsikan
sebagai berikut:
adalah karena sarana dan sarana penunjang. Hal ini dibuktikan dengan
sampai pada kamar mandi. Hal ini dibuktikan dengan jawaban yang
udara. Hal ini dibuktikan dengan jawaban yang mereka berikan yaitu
yang meliputi kerjasama antar pegawai dan atasan. Hal ini dibuktikan
dengan jawaban yang mereka berikan yaitu 51,1% atau 23 orang karyawan
cukup setuju.
54
yang dilakukan oleh perusahaan atas karyawan tampak pada Tabel 4.3 sebagai
berikut:
Tabel 4.3
Distribusi frekeunsi nilai motivasi karyawan (X3)
Nilai kinerja
Pertanyaan 1 2 3 4 5 Total
Kepuasan kerja itu 0 0 4 17 24 45
sendiri 0% 0% 8,9% 37,8% 53,3% (100%)
0 0 4 11 30 45
Peluang untuk maju 0% 0% 8,9% 24,4% 66,7% (100%)
0 0 0 7 38 45
Pengakuan orang lain 0% 0% 0% 15,6% 84,4% (100%)
Kemungkinan 0 0 1 7 37 45
pengembangan karier 0% 0% 2,2% 15,6% 82,2% (100%)
2 2 4 16 21 45
Kompensasi 4,4% 4,4% 8,9% 35,6% 46,7% (100%)
1 5 3 15 21 45
Kondisi kerja 2,2% 11,1% 6,7% 33,3% 46,7% (100%)
Rasa aman dan 2 7 2 11 23 45
selamat 4,4% 15,6% 4,4% 24,4% 51,1% (100%)
0 0 0 18 27 45
Status 0% 0% 0% 40% 60% (100%)
Sumber: lampiran 1, diolah.
Dari Tabel 4.3 diatas maka variabel motivasi kerja dapat dideskripsikan
sebagai berikut:
dengan jawaban yang mereka berikan yaitu 53,3% atau 24 orang karyawan
55
orang menjawab setuju dan sisanya 8,9% atau 4 orang menjawab cukup
setuju.
peluang untuk maju yang mereka rasakan telah diberikan oleh perusahaan.
Hal ini dibuktikan dengan jawaban yang mereka berikan yaitu 66,7% atau
merasakan adanya pengakuan dari orang lain. Hal ini dibuktikan dengan
15,6% atau 7 orang menjawab setuju dan sisanya 2,2% atau 1 orang
kondisi kerja yang mendukung. Hal ini dibuktikan dengan jawaban yang
Selanjutnya yang menjawab kurang setuju dan sangat tidak setuju masing-
g. Rasa aman dan selamat maka sebagian besar karyawan menyatakan setuju
mereka. Hal ini dibuktikan dengan jawaban yang mereka berikan yaitu
selanjutnya 24,4% atau 11 orang menjawab setuju dan sisanya 4,4% atau
kurang setuju dan sangat tidak setuju masing-masing 15,6% atau 7 orang
karyawan. Hal ini dibuktikan dengan jawaban yang mereka berikan yaitu
Hasil nilai kinerja keempat puluh lima (45) karyawan tampak pada Tabel 4.4
berikut ini:
Tabel 4.4
Hasil nilai kinerja karyawan (Y)
Indicator N Nilai Nilai Total Nilai
tertinggi terendah rata-rata
Y1 45 3,00 5,00 188,00 4,1778
Y2 45 3,00 5,00 192,00 4,2667
Y3 45 3,00 5,00 203,00 4,5111
Y4 45 4,00 5,00 201,00 4,4667
Sumber : Lampiran
Dari Tabel 4.4 diatas Hasil nilai Kinerja karyawan adalah sebagai berikut:
kerja nilai tertingginya adalah sangat baik dengan score 5 dan nilai
terendah cukup baik dengan score 3. Sedangkan rata-rata yang dari nilai
baik.
58
yang telah dibuat adalah sangat baik dengan score 5 dan nilai terendah
nilainya baik.
instruksi atasan adalah sangat baik dengan score 5 dan nilai terendah
7) Teliti, rapi, cepat dan terampil melakukan tugas, yaitu penilaian yang
dan nilai terendah baik dengan score 4. Sedangkan rata-rata yang dari nilai
baik.
a. Uji validitas. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
Hasil uji validitas untuk indikator X1 dapat terlihat pada Tabel 4.5 berikut
ini:
Tabel 4.5
Hasil nilai validitas indikator X1
Rhitung Sig. Level sig.
X11 0,676 0,000 5% Valid
X12 0,584 0,000 5% Valid
X13 0,379 0,010 5% Valid
X14 0,678 0,000 5% Valid
X15 0,692 0,000 5% Valid
Sumber : Lampiran 6
Hasil uji validitas untuk indikator X2 dapat terlihat pada Tabel 4.6 berikut
ini:
Tabel 4.6
Hasil nilai validitas indicator X2
Rhitung Sig. Level sig.
X21 0,691 0,000 5% Valid
X22 0,713 0,000 5% Valid
X23 0,560 0,000 5% Valid
X24 0,605 0,000 5% Valid
Sumber: Lampiran 6
60
Hasil uji validitas untuk indikator X3 dapat terlihat pada Tabel 4.7 berikut
ini:
Tabel 4.7
Hasil nilai validitas indicator X3
Rhitung Sig. Level sig.
X31 0,423 0,004 5% Valid
X32 0,508 0,000 5% Valid
X33 0,189 0,214 5% No Valid
X34 0,292 0,052 5% Valid
X35 0,764 0,000 5% Valid
X36 0,758 0,000 5% Valid
X37 0,813 0,000 5% Valid
X38 0,180 0,238 5% No Valid
Sumber: Lampiran 6
Dari Tabel 4.7 diatas dapat disimpulkan bahwa tidak seluruh indikator
pembentuk Motivasi kerja (X3) valid, karena indicator X3.3 dan X3.8 tidak
lainnya valid karena memiliki nilai signifikansi hasil penelitian < 5%.
dengan cara One shot atau sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali
Hasil penelitian nilai reliabilitas X1,2,3 pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa:
Tabel 4.8
Hasil nilai reliabilitas indicator X1,2,3
Indicator Cronbach Alpha ( Cronbach Keterangan
α )hitung Alpha ( α
)
Kepemimpinan (X1) 0,5676 0,6 Reliable
Lingkungan kerja (X2) 0,5738 0,6 Reliable
Motivasi kerja (X3) 0,6612 0,6 Reliable
Sumber: Lampiran 5
Dari hasil Tabel 4.8, tampak bahwa nilai α hitung dari variabel
Tabel 4.9
62
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,525 2,430 -,216 ,830
TX1 ,340 ,113 ,376 3,005 ,005
TX2 ,178 ,103 ,216 1,728 ,092
TX3 ,199 ,045 ,453 4,403 ,000
a. Dependent Variable: TY
Sumber: Lampiran 8
Berdasarkan Tabel 4.9, maka model persamaan analisis regresi
Artinya:
β1=0,340.
(satu) satuan, maka Kinerja karyawan juga akan naik sebesar 0,340 satuan
β2=0,178
Kinerja karyawan juga akan naik sebesar 0,178 satuan dengan syarat
karyawan konstant.
β3=0,199
Kinerja karyawan juga akan naik sebesar 0,199 satuan dengan syarat
63
Tabel 4.10
Hasil nilai koefisien determinasi
b
Model Summary
karyawan.
sisanya sebesar 41,6% adalah pengaruh dari indikator lain yang tidak
antara nilai prediksi dengan skor yang sesungguhnya atau error akan
terdistribusi secara simeteri disekitar nilai means sama dengan nol. Jadi
jika salah satu cara mendeteksi normalitas adalah lewat pengamatan nilai
berikut:
Hasil perhitungan nilai uji multikolinieritas tampak pada Tabel 4.12 sebagai
berikut:
Tabel 4.12
Nilai uji multikolinieritas
Variable Tolerance VIF Keterangan
Tidak terdapat
X1 0,647 1,545 multikolinieritas
Tidak terdapat
X2 0,653 1,532 multikolinieritas
Tidak terdapat
X3 0,961 1,041 multikolinieritas
Sumber: Lampiran 8
lainnya (Ghozali, 2005:95-97). Model regresi yang baik adalah regresi yang
penelitian ini adalah pengujian Uji Durbin – Watson (DWtest). Uji Durbin
66
model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel independent.
|Ut|=α+β Xt+vt .
indikator Kepemimpinan (X1), lingkungan kerja (X2) dan Motivasi kerja (X3)
a. Uji Simultan
terhadap kinerja karyawan bagian karyawan (Y) terlihat pada Tabel 4.15
sebagai berikut:
Tabel 4.15
Hasil uji simultan
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 63,719 3 21,240 19,147 ,000a
Residual 45,481 41 1,109
Total 109,200 44
a. Predictors: (Constant), TX3, TX2, TX1
b. Dependent Variable: TY
Sumber: Lampiran 8
Dari Tabel 4.15 Kriteria pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Kriteria Hipotesis
Keterangan:
k = jumlah indicator,
n = jumlah pengamatan
2,84 19,147
Gambar 4.2
Kurva Uji F
b. Uji Parsial
Hasil uji parsial masing-masing indikator adalah pada Tabel 4.15 sebagai
berikut:
Tabel 4.16
70
Unstandardized
Coefficients
Model B Std. Error t Sig.
1 (Constant) -,525 2,430 -,216 ,830
TX1 ,340 ,113 3,005 ,005
TX2 ,178 ,103 1,728 ,092
TX3 ,199 ,045 4,403 ,000
a. Dependent Variable: TY
Sumber: Lampiran 8
a. Kriteria hipotesis:
karyawan (Y).
karyawan (Y).
berikut:
β 0,340
t hitung =
Se (β ) = 0,113 = 3,005
Keterangan:
β = Koefisien regresi
Se = Standar error
71
n = Jumlah sample
k = Parameter regresi
berikut :
a. Kriteria hipotesis:
c. Menentukan nilai t
β 0,178
t hitung =
Se (β ) = 0,103 = 1,728
Keterangan:
β = Koefisien regresi
Se = Standar error
n = Jumlah sample
k = Parameter regresi
e. Kesimpulan: Hasil
berikut:
β 0,199
t hitung =
Se (β ) = 0,045 = 4,403
Keterangan:
β = Koefisien regresi
Se = Standar error
n = Jumlah sample
k = Parameter regresi
berikut :
ttab=
ttab=
-2,021 thit=
2,021 4,403
Gambar 4.5
Kurva Distribusi t.
e. Kesimpulan:
74
4.3. Pembahasan
Selain itu kedisiplinan karyawan yang baik juga akan mendukung kinerja
karyawan.
parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Bima Sakti Luhur
a. “Kepemimpinan berpengaruh
Hal ini dapat dilihat dari jawaban karyawan atas indikator lingkungan
mempengaruhi kinerja, hal ini terlihat dari Tabel 4.16 Hasil Uji parsial
BAB V
5.1. Simpulan
karyawan”.
5.2. Saran
dari kurang tepat waktu dari karyawan datang ke kantor maka pihak