Anda di halaman 1dari 33

Fakultas : FKIP

Program Studi : S-1 pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi


Mata Kuliah/Bobot : Fisiologi Olahraga / 4 SKS
Kode Mata Kuliah : 6034214034
Mata Kuliah Prasyarat :-

Capaian Pembelajaran Matakuliah/Kompetensi : Mampu menjelaskan dan menunjukkan konsep dasar, fungsi dan struktur organ tubuh manusia serta hubungannya dengan olahraga.

Deskripsi Mata Kuliah : Pemahaman dan penguasaan tentang fisiologi manusia yang mencakup struktur dan fungsi otot skelet, sistem energi dan hormon,
kontrol saraf atas otot, penyediaan energi dan kelelahan, sistem kardiovaskular, sistem respirasi, respon kardiovaskular, prinsip
latihan, adaptasi terhadap latihan aerobik dan anaerobik, latihan di lingkungan panas dan dingin, olahraga di dataran tinggi,
pelatihan olahraga, komposisi tubuh dan nutrisi untuk olahraga, ergogenik dan olahraga, olahraga pada anak dan remaja, proses
penuaan dan olahraga.

Referensi : [1] Kusnanik, Nining W., dkk. 2011. Dasar-Dasar Fisiologi Olahraga. Surabaya: UNESA University Press
[2] Mc.Ardle, William D. 2010. Exercise physiology: nutrition, energy, and human performance 7 th ed. Wolter Kluwer. Lippincot
Williams & Wilkins
[3] Foss, Merle L. 1998. Fox’s Physiological Basis for Exercise and Sport. WCB/ McGraw-Hill
A. Kegiatan Pembelajaran

Kemampuan Indikator (penciri Pendekatan/Model/ Sumber


Pertemuan Bahan Kajian Waktu
Akhir (tagihan munculnya Metode/Strategi Belajar Pengalaman Belajar
ke (apanya/topik) (Menit)
kemampuan) kempuan) Pembelajaran /Media
1 Memahami struktur ▪ Menjelaskan STRUKTUR DAN Ceramah, diskusi Laptop, LCD 100’  Mengidentifikasi struktur otot
dan fungsi otot struktur otot FUNGSI OTOT dan tanya jawab projector,
 Mendiskusikan kontraksi otot
skelet ▪ Menjelaskan SKELET buku [1], [2],
 Struktur otot [3]  Mendiskusikan otot skelet dan
kontraksi otot
 Kontraksi otot olahraga
▪ Menjelaskan
hubungan otot  Otot skelet dan
skelet dengan olahraga
olahraga

2 Memahami sistem ▪ Menjelaskan SISTEM ENERGI Ceramah, diskusi Laptop, LCD 100’ ▪ Mendiskuasikan metabolisme dan
energi dan hormon metabolisme dan DAN HORMON dan tanya jawab projector, bioenergi
bioenergi  Metabolisme dan buku [1], [2],  Mendiskusikan sumber energi
 Menjelaskan Bioenergi [3]
sumber energi  Sumber energi  Mendiskusikan sistem dasar energi
 Sistem dasar energi
 Menjelaskan sistem  Kontrol hormonal  Mendiskusikan kontrol hormonal
dasar energi  Pengaturan
metabolisme saat  Mendiskusikan pengaturan
 Menjelaskan olahraga metabolisme saat olahraga
kontrol hormonal  Pengaturan
 Mendiskusikan pengaturan
hormonal selama
 Menjelaskan olahraga hormonal selama olahraga
pengaturan
metabolisme saat
olahraga

 Menjelaskan
pengaturan
hormonal selama
olahraga
3 Memahami struktur ▪ Menyebutkan dan KONTROL SARAF Ceramah, diskusi Laptop, LCD 100’ ▪ Mendiskusikan dan mengidentifikasi
dan fungsi sistem menjelaskan struktur ATAS OTOT dan tanya jawab projector, struktur dan fungsi saraf
saraf dan fungsi saraf  Struktur dan fungsi buku [1], [2], ▪ Mendiskusikan susunan saraf pusat
▪ Menjelaskan sistem saraf [3] ▪ Mendiskusikan susunan saraf tepi
susunan saraf pusat  Susunan saraf pusat Mendiskusikan kontrol motorik
▪ Menjelaskan  Susunan saraf tepi
susunan saraf tepi  Kontrol motorik
Menjelaskan kontrol
motorik
4 Memahami tentang ▪ Menjelaskan PENYEDIAAN Ceramah, diskusi Laptop, LCD 100’ ▪ Mendiskusikan pengeluaran energi
penyediaan energi pengeluaran energi ENERGI DAN dan tanya jawab projector, saat istirahat dan latihan
dan kelelahan saat istirahat dan KELELAHAN buku [1], [2], ▪ Mendiskusikan kelelahan dan
latihan  Pengeluaran energi [3] penyebabnya
▪ Menjelaskan saat istirahat dan ▪ Mendiskusikan sistem energi dan
kelelahan dan latihan kelelahan
penyebabnya  Kelelahan dan Mendiskusikan kelelahan
▪ Menjelaskan sistem penyebabnya neuromuscular

energi dan kelelahan Sistem energi dan
Menjelaskan kelelahan
kelelahan  Kelelahan
neuromuscular neuromuscular
5 Memahami sistem ▪ Menjelaskan SISTEM Ceramah, diskusi, Laptop, LCD 100’ ▪ Mendiskusikan struktur dan fungsi
kardiovaskular struktur dan fungsi KARDIOVASKULA dan tanya jawab projector, jantung
jantung R buku [1], [2], ▪ Mendiskusikan sistem vaskular
▪ Menjelaskan sistem  Jantung [3]  Mendiskusikan fungsi darah
vaskular  Sistem vaskular
▪ Menjelaskan fungsi  Darah
darah
6 Memahami sistem ▪ Menjelaskan SISTEM Ceramah, diskusi, Laptop, LCD 100’ ▪ Mendiskusikan ventilasi paru
transportasi ventilasi paru RESPIRASI dan tanya jawab projector, ▪ Mendiskusikan pertukaran oksigen
▪ Menjelaskan  Ventilasi paru buku [1], [2], dan karbondioksida
pertukaran oksigen  Pertukaran oksigen [3] ▪ Mendiskusikan transport oksigen
dan karbondioksida dan karbondioksida dan karbondioksida
▪ Menjelaskan  Transport oksigen ▪ Mendiskusikan pertukaran gas di
transport oksigen dan karbondioksida otot
dan karbondioksida  Pertukaran gas di ▪ Mendiskusikan pengaturan
▪ Menjelaskan otot ventilasi paru
pertukaran gas di  Pengaturan ventilasi
otot paru
 Menjelaskan
pengaturan ventilasi
paru

7 UTS Ter Tertulis

Memahami respon ▪ Menjelaskan respon RESPON Ceramah, diskusi, Laptop, LCD 100’ ▪ Mendiskusikan respon komponen
kardiovaskular komponen sistem KARDIOVASKULA dan latihan soal projector, sistem kardiovaskular terhadap
yang segera kardiovaskular R buku [1], [2], olahraga
terhadap olahraga terhadap olahraga  Komponen sistem [3] ▪ Mendiskusikan respon sistem
▪ Menjelaskan respon kardiovaskular: respirasi terhadap olahraga
sistem respirasi denyut nadi, isi
terhadap olahraga sekuncup, curah
jantung, tekanan
darah, aliran darah,
dan darah.
 Respon respirasi
terhadap olahraga:
ketidakteraturan
pernafasan saat
olahraga, ventilasi
dan metabolisme
energi, keterbatasan
respirasi, pengaturan
asam basa.

8 Memahami prinsip- ▪ Menjelaskan istilah PRINSIP LATIHAN Ceramah, diskusi, Laptop, LCD 100’ ▪ Mendiskusikan istilah dalam prinsip
prinsip latihan dalam prinsip  Istilah dalam prinsip dan latihan soal projector, latihan
latihan latihan buku [1], [2], ▪ Mendiskusikan dan menjelaskan
▪ Menyebutkan dan  Prinsip-prinsip [3] prinsip-prinsip latihan
menjelaskan prinsip- latihan ▪ Mendiskusikan program latihan
prinsip latihan  Program latihan ketahanan
▪ Menjelaskan ketahanan
program latihan
ketahanan
9 Memahami ▪ Menjelaskan ADAPTASI Ceramah, diskusi, Laptop, LCD 100’ ▪ Mendiskusikan adaptasi terhadap
adaptasi latihan adaptasi terhadap LATIHAN dan latihan soal projector, latihan aerobik: adaptasi otot dan
aerobik dan latihan aerobik: AEROBIK DAN buku [1], [2], kardiovaskular
anaerobik adaptasi otot dan ANAEROBIK [3] ▪ Mendiskusikan adaptasi respirasi
kardiovaskular  Adaptasi terhadap terhadap latihan
▪ Menjelaskan latihan aerobik: ▪ Mendiskusikan adaptasi metabolik
adaptasi respirasi adaptasi otot dan terhadap latihan
terhadap latihan kardiovaskular ▪ Mendikusikan adaptasi anaerobik
▪ Menjelaskan  Adaptasi respirasi
▪ Mendiskusikan daya tahan dan
adaptasi metabolik terhadap latihan
kinerja kardiorespirasi
terhadap latihan  Adaptasi metabolik
terhadap latihan
▪ Mendiskusikan adaptasi sistem
▪ Menjelaskan energi
adaptasi anaerobik  Adaptasi terhadap
latihan anaerobik
▪ Menjelaskan daya
 Daya tahan dan
tahan dan kinerja
kinerja
kardiorespirasi
kardiorespirasi
▪ Menjelaskan
 Adaptasi sistem
adaptasi sistem
energi
energi
10 Memahami latihan ▪ Menjelaskan LATIHAN DI Ceramah, diskusi, Laptop, LCD 100’ ▪ Mendiskusikan pengaturan suhu
di lingkungan pengaturan suhu LINGKUNGAN dan latihan soal projector, tubuh, produksi panas metabolik,
panas dan dingin tubuh, produksi PANAS DAN buku [1], [2], transfer panas tubuh ke lingkungan,
panas metabolik, DINGIN [3] kontrol pengaturan panas, respon
transfer panas tubuh  Pengaturan suhu fisiologis latihan di lingkungan
ke lingkungan, tubuh: produksi panas, resiko kesehatan saat
kontrol pengaturan panas metabolik, olahraga di lingkungan panas,
panas, respon transfer panas tubuh kelainan berkenaan dengan
fisiologis latihan di ke lingkungan, lingkungan panas, dan aklimasi
lingkungan panas, kontrol pengaturan terhadap temperatur lingkungan
resiko kesehatan panas, respon ▪ Mendiskusikan latihan pada
saat olahraga di fisiologis latihan di lingkungan cuaca dingin, faktor
lingkungan panas, lingkungan panas, yang mempengaruhi hilangnya
kelainan berkenaan resiko kesehatan saat panas tubuh, respon fisiologis
dengan lingkungan olahraga di terhadap olahraga di lingkungan
panas, dan aklimasi lingkungan panas, dingin, resiko kesehatan saat
terhadap temperatur kelainan berkenaan olahraga di lingkungan dingin
lingkungan dengan lingkungan
▪ Menjelaskan latihan panas, aklimasi
pada lingkungan terhadap temperatur
cuaca dingin, faktor lingkungan
yang mempengaruhi  Latihan pada
hilangnya panas lingkungan cuaca
tubuh, respon dingin: faktor yang
fisiologis terhadap mempengaruhi
olahraga di hilangnya panas
lingkungan dingin, tubuh, respon
resiko kesehatan fisiologis terhadap
saat olahraga di olahraga di
lingkungan dingin lingkungan dingin,
resiko kesehatan saat
olahraga
dilingkungan dingin
11 Memahami ▪ Menjelaskan kondisi OLAHRAGA DI Ceramah, diskusi, Laptop, LCD 100’ ▪ Mendiskusikan kondisi di ketinggian
olahraga di dataran di ketinggian DATARAN TINGGI dan latihan soal projector, ▪ Mendiskusikan respon fisiologis
tinggi ▪ Menjelaskan respon  Kondisi di buku [1], [2], terhadap ketinggian
fisiologis terhadap ketinggian [3] ▪ Mendiskusikan respon
ketinggian  Respon fisiologis kardiovaskular terhadap ketinggian
▪ Menjelaskan respon terhadap ketinggian ▪ Mendiskusikan respon metabolik
kardiovaskular  Respon terhadap ketinggin
terhadap ketinggian kardiovaskuler
▪ Mendiskusikan kinerja olahraga di
▪ Menjelaskan respon terhadap ketinggian
ketinggian
metabolik terhadap  Respon metabolik
terhadap ketinggian
▪ Mendiskusikan aklimatisasi terhadap
ketinggin ketinggian
 Kinerja olahragadi
▪ Menjelaska kinerja ▪ Mengidentifikasi dan mendiskusikan
ketinggian
olahraga di resiko kesehatan saat pemaparan
 Aklimatisasi
ketinggian akut di ketinggian
terhadap ketinggian
▪ Menjelaskan  Optimalisasi latihan
aklimatisasi
terhadap ketinggian dan kinerja
▪ Menyebutkan dan  Resiko kesehatan
menjelaskan resiko saat pemaparan akut
kesehatan saat di ketinggian
pemaparan akut di
ketinggian
12 Memahami  Menjelaskan PELATIHAN Ceramah, diskusi, Laptop, LCD 100’  Mendiskusikan pengoptimalan
pelatihan olahraga pengoptimalan OLAHRAGA dan latihan soal projector, model pelatihan: excessive
model pelatihan:  Pengoptimalan buku [1], [2], training, overreaching,
excessive training, model pelatihan: [3] overtraining
overreaching, excessive training,  Mendiskusikan perkiraan sindroma
overtraining overreaching, overtraining
 Menjelaskan overtraining
perkiraan sindroma  Memperkirakan
overtraining sindroma
overtraining
13 Memahami ▪ Menjelaskan KOMPOSISI Ceramah, diskusi, Laptop, LCD 100’ ▪ Mendiskusikan komposisi tubuh
komposisi tubuh komposisi tubuh TUBUH DAN dan latihan soal projector, dalam olahraga: densitometry, teknik
dan nutrisi untuk dalam olahraga: NUTRISI UNTUK buku [1], [2], laboratoris, teknik lapangan
olahraga densitometry, teknik OLAHRAGA [3] ▪ Mendiskusikan dan menjelaskan
laboratoris, teknik  Komposisi tubuh resiko menurunkan berat badan
lapangan tubuh dalam ▪ Mendiskusikan dehidrasi dan kinerja
▪ Menyebutkan dan olahraga: olahraga
menjelaskan resiko densitometry, teknik ▪ Mendiskusikan kesimbangan
menurunkan berat laboratoris, teknik elektrolit saat olahraga
badan lapangan
▪ Mendiskusikan diet atlet
▪ Menjelaskan  Resiko menurunkan
dehidrasi dan kinerja berat badan
olahraga  Dehidrasi dan
▪ Menjelaskan kinerja olahraga
kesimbangan  Keseimbangan
elektrolit saat elektrolit saat
olahraga olahraga
 Diet atlet
▪ Menjelaskan diet
atlet
14 Memahami tentang ▪ Menjelaskan ERGOGENIK DAN Ceramah, diskusi, Laptop, LCD 100’ ▪ Mendiskusikan ergogenik dalam
ergogenik dan ergogenik dalam OLAHRAGA dan latihan soal projector, olahraga
olahraga olahraga  Pendahuluan: buku [1], [2], ▪ Mendiskusikan dan menjelaskan
▪ Menyebutkan dan ergogenik dalam [3] agen farmakologis
menjelaskan agen olahraga ▪ Mengidentifikasi dan mendiskusikan
farmakologis  Agen farmakologis agen fisiologis
▪ Menyebutkan dan  Agen fisiologis
menjelaskan agen  Nutrisi
fisiologis
15 Memahami tentang ▪ Menjelaskan istilah ANAK, REMAJA, Ceramah, diskusi, Laptop, LCD 100’ ▪ Mendiskusikan istilah pertumbuhan,
anak, remaja dan pertumbuhan, DAN OLAHRAGA dan latihan soal projector, perkembangan, dan pendewasaan
olahraga perkembangan, dan  Istilah pertumbuhan, buku [1], [2], ▪ Mendiskusikan komposisi tubuh:
pendewasaan perkembangan, dan [3] tinggi dan berat badan, tulang, otot,
▪ Menjelaskan pendewasaan lemak, dan saraf
komposisi tubuh:  Komposisi tubuh: ▪ Mendiskusikan respon fisiologis
tinggi dan berat tinggi dan berat terhadap olahraga
badan, tulang, otot, badan, tulang, otot, ▪ Mendiskusikan fungsi metabolik:
lemak, dan saraf lemak, dan saraf kapasitas aerobik dan anaerobik
▪ Menjelaskan respon  Respon fisiologis
▪ Mendiskusikan adaptasi fisiologis
fisiologis terhadap terhadap olahraga
terhadap olahraga
olahraga  Fungsi metabolik:
▪ Menjelaskan fungsi kapasitas aerobik
metabolik: kapasitas dan kapasitas
aerobik dan anaerobik
anaerobik  Adaptasi fisiologis
terhadap olahraga
 Menjelaskan
adaptasi fisiologis
terhadap olahraga

16 Memahami proses ▪ Menjelaskan tinggi, PROSES PENUAAN Ceramah, diskusi, Laptop, LCD 100’ ▪ Mendiskusikan tinggi, berat, dan
penuaan dan berat, dan komposisi DAN OLAHRAGA dan latihan soal projector, komposisi tubuh
olahraga tubuh  Tinggi, berat, dan buku [1], [2], ▪ Mendiskusikan respon fisiologis
▪ Menjelaskan respon komposisi tubuh [3] terhadap latihan akut
fisiologis terhadap  Respon fisiologis ▪ Mendiskusikan fungsi aerobik dan
latihan akut terhadap latihan akut anaerobik
▪ Menjelaskan fungsi  Fungsi aerobik dan ▪ Mendiskusikan adaptasi fisiologi
anaerobik
aerobik dan  Adaptasi fisiologi terhadap latihan
anaerobik terhadap latihan ▪ Mendiskusikan kinerja olahraga
▪ Menjelaskan  Kinerja olahraga
adaptasi fisiologi
terhadap latihan
▪ Menjelaskan kinerja
olahraga

B. Kisi-kisi Penilaian

INDIKATOR PENILAIAN
STRATEGI BENTUK INSTRUMEN KRITERIA PENILAIAN
Menjelaskan struktur dan fungsi otot skelet Tes tertulis dan Essay, laporan Soal tes terlampir Penilaian dilakukan terhadap aspek berikut:
Diskusi tertulis dan
presentasi 1. Partisipasi saat perkuliahan dan peer
Menjelaskan sistem energi dan hormon Tes tertulis dan Essay, laporan Soal tes terlampir teaching, dilakukan lewat pengamatan (bobot
Diskusi tertulis dan 2)
presentasi
Menjelaskan struktur dan fungsi sistem saraf Tes tertulis dan Essay, laporan Soal tes terlampir 2. Tes subsumatif (UTS) dilakukan satu kali
Diskusi tertulis dan dengan indikator 1-7 lewat ujian tulis dan
presentasi diberi bobot (2)
Menjelaskan tentang penyediaan energi dan kelelahan Tes tertulis dan Essay, laporan Soal tes terlampir
Diskusi tertulis dan 3. Penilaian tes tertulis dalam peer teaching dan
presentasi praktikum dianggap sebagai tugas, nilai
Menjelaskan sistem kardiovaskular Tes tertulis dan Essay, laporan Soal tes terlampir dirata-rata, kemudian diberi bobot (3)
Diskusi tertulis dan
presentasi
Menjelaskan sistem transportasi Tes tertulis dan Essay, laporan Soal tes terlampir 4. Nilai UAS dilakukan secara tertulis dengan
Diskusi tertulis dan indikator 9-16 diberi bobot (3)
presentasi
Menjelaskan respon kardiovaskular yang segera Tes tertulis dan Essay, laporan Soal tes terlampir
5. NA akhir adalah (nilai partisipasi x2) + (NIlai
terhadap olahraga Diskusi tertulis dan
tugas x 3) + (nilai UTS x 2) + nilai UAS (3)
presentasi
dibagi 10
Menjelaskan prinsip-prinsip latihan Tes tertulis dan Essay, laporan Soal tes terlampir
Diskusi tertulis dan
INDIKATOR PENILAIAN
STRATEGI BENTUK INSTRUMEN KRITERIA PENILAIAN
presentasi
Menjelaskan adaptasi latihan aerobik dan anaerobik Tes tertulis dan Essay, laporan Soal tes terlampir
Diskusi tertulis dan
presentasi
Menjelaskan latihan di lingkungan panas dan dingin Tes tertulis dan Essay, laporan Soal tes terlampir
Diskusi tertulis dan
presentasi
Menjelaskan olahraga di dataran tinggi Tes tertulis dan Essay, laporan Soal tes terlampir
Diskusi tertulis dan
presentasi
Menjelaskan pelatihan olahraga Tes tertulis dan Essay, laporan Soal tes terlampir
Diskusi tertulis dan
presentasi
Menjelaskan komposisi tubuh dan nutrisi untuk Tes tertulis dan Essay, laporan Soal tes terlampir
olahraga Diskusi tertulis dan
presentasi
Menjelaskan tentang ergogenik dan olahraga Tes tertulis dan Essay, laporan Soal tes terlampir
Diskusi tertulis dan
presentasi
Memahami tentang anak, remaja dan olahraga Tes tertulis dan Essay, laporan Soal tes terlampir
Diskusi tertulis dan
presentasi
Memahami proses penuaan dan olahraga Tes tertulis dan Essay, laporan Soal tes terlampir
Diskusi tertulis dan
presentasi
Indikator Pertemuan 1 sd. 7 Hasil tengah Semester (UTS) diberi bobot 2
Menjelaskan struktur dan fungsi otot skelet Tes tertulis Essay, Soal tes terlampir
Menjelaskan sistem energi dan hormon Tes tertulis Essay, Soal tes terlampir
Menjelaskan struktur dan fungsi sistem saraf Tes tertulis Essay, Soal tes terlampir
Menjelaskan tentang penyediaan energi dan kelelahan Tes tertulis Essay, Soal tes terlampir
Menjelaskan sistem kardiovaskular Tes tertulis Essay, Soal tes terlampir
Menjelaskan sistem transportasi Tes tertulis Essay, Soal tes terlampir
Menjelaskan respon kardiovaskular yang segera Tes tertulis Essay, Soal tes terlampir
terhadap olahraga
INDIKATOR PENILAIAN
STRATEGI BENTUK INSTRUMEN KRITERIA PENILAIAN
Indikator Pertemuan 8 sd. 16 Hasil Ujian Akhir Semester (UAS) diberi bobot
3
Menjelaskan prinsip-prinsip latihan Tes tertulis Essay, Soal tes terlampir
Menjelaskan adaptasi latihan aerobik dan anaerobik Tes tertulis Essay, Soal tes terlampir
Menjelaskan latihan di lingkungan panas dan dingin Tes tertulis Essay, Soal tes terlampir
Menjelaskan olahraga di dataran tinggi Tes tertulis Essay, Soal tes terlampir
Menjelaskan pelatihan olahraga Tes tertulis Essay, Soal tes terlampir
Menjelaskan komposisi tubuh dan nutrisi untuk Tes tertulis Essay, Soal tes terlampir
olahraga
Menjelaskan tentang ergogenik dan olahraga Tes tertulis Essay, Soal tes terlampir
Memahami tentang anak, remaja dan olahraga Tes tertulis Essay, Soal tes terlampir
Memahami proses penuaan dan olahraga Tes tertulis Essay, Soal tes terlampir
BERBAGI ILMU

disini kami berusah terus memberikan dan membagikan berbagai bidang keilmuan. disini mungkin dapat membantu semua pihak yang membutuhkan reverensi atau rujukan sebagai tambahan
ilmu pengetahuan. disini di harapkan artikel artikelnya dapat bermanfaat bagi semua pihak
Tuesday, 25 October 2016

SISTEM ENERGI DAN HORMON DALAM OLAHRAGA

A.    SISTEM ENERGI DAN HORMON DALAM OLAHRAGA


Selama berolahraga, tubuh membutuhkan energi dan penyesuaian fisiologis tubuh. Caranya dengan mengubah karbohidrat,lemak dan protein menjadi energi. Berolahraga mengakibatkan
kondisi internal tubuh berubah sehingga sulit memepertahankan keseimbangan kondisi tubuh (homeostasis). Dengan sendirinya pengaturan homeostasis tubuh dilakukan oleh isstem syaraf,
endokrin ( mengatur metabolisme melalui hormon).

B.     METABOLISME DAN BIOENERGI

     Semua energi berasal dari matahari sebagai energi cahaya. Reaksi kimia pada tanaman (fotosinteta) merubah cahaya menjadi energi kimia. Manusia memperoleh energi kimia ini dengan
mengkonsumsi tanaman atau hewan. Nutrisi dari makanan itu adalah karbohidrat, lemak dan protein. Ketiganya ini dapat dipecah di dalam tubuh dan melepaskan energi. Setiap sel
mengandung zat kimia yang dapat mengubahnya menjadi energi yang dapat digunakan oleh sel, proeses itu disebut dengan bioenergi. Dan semua reaksi kimia di dalam tubuh itu disebut
metabolisme. Semua energi akhirnya menjadi panas. Fungsi energi tidak hanya digunakan untuk olahraga atau bergerak, tapi digunakan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh,
seperti proses peningkatan massa otot akibat latihandan perbaikan otot setelah olahraga.

C.    SUMBER ENERGI SAAT BEROLAHRAGA

Kebutuhan energi saat berolahraga dapat dipenuhi melalui sumber-sumber energi yang tersimpan di dalam tubuh yaitu melalui pemecahan (pembakaran) karbohidrat,   pemecahan
(pembakaran) lemak, serta kontribusi sekitar 5% melalui protein. Di antara ketiganya protein bukanlah merupakan sumber  energi yang langsung dapat digunakan oleh tubuh dan protein baru
akan terpakai jika simpanan karbohidrat ataupun lemak tidak lagi mampu menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi untuk dapat mendukung kerja otot akan
ditentukan oleh 2 faktor yaitu intensitas serta durasi olahraga yang dilakukan. Makanan juga tidak secara langsungdigunakan untuk aktivitas sel, ikatan kimia dalammakanan itu dipecah
kemudian disimpan dalam bentuk ATP . saat istirahat energi tubuh berasal daripemecahan karbohidrat dan lemak. Protein berfungsi sebagai enzimyang mempercepat reaksi kimia.

   1.      KARBOHIDRAT

Jumlah karbohidrat yang digunakan selama berolahraga tergantung pada tersedianya karbohidrat dan dan sistem otot yang berkembang baik unuk metabolisme karbohidrat.   Pada olahraga
yang intensitasnya mederat-tinggi yang bertenaga seperti sprint, basket, sepak bola, pembakaran karbohidrat akan berfungsi sebagai sumber energi utama tubuh dan akan memberikan
kontribusi yang lebih besar dibandingkan dengan pembakaran lemak dalam memperoduksi energi didalam tubuh. Karbohidrat berubah menjadi glukosa dan menjadi monosakarida ( gula
sederhana) dan sisebarkan lewat darah keseluruh jaringan tubuh.

   2.      LEMAK

Lemak memberikan energi yang besar saat berolahraga yang memerlukan waktu yang panjang dengan intensitas yang rendah. Simpanan energi potensial di dalam tubuh dalam bentuk lemak
pada dasarnya lebih banyak daripada disimpan karbohidrat. Pada olahraga dengan intensitas rendah seperti jalan kaki atau lari-lari kecil, ketika kebutuhan energi rendah dan kecepatan
ketersediaan energi bukanlah merupakan hal yang penting, simpanan lemak akan memberikan kontribusi yang besar sebagai sumber energi tubuh, baru akan berkurang apabila terjadi
peningkatan intensitas dalam berolahraga. Pada saat terjadinya peningkatan olahraga yang juga akan meningkatkan kebutuhan energi, pembakaran lemak akan memberikan kontribusi yang
lebih kecil jika di bandingkan dengan pembakaran karbohidrat untuk memenuhi kebutuhan energi di dalam tubuh untuk metabolisme lemak harus diubah dahulu dari trigliserida menjadi
geliserol dan asam lemak besar. Hanya asam lemak yang dapat digunakan untuk memebentuk ATP.

   3.      PROTEIN

Supaya dapat digunakan sebagai sumber energi, protein harus diubah menjadi glukosa terlebih dahulu. Dalam kasus kelaparan atau terjadi kekurangan energi yang amat   besar protein dapat
digunakan untuk membentuk asam lemak bebas, untuk kebutuhan energi sel. Protein unit dasarnya adalahasam amino yang dapat digunakan menjadi energi lemak (9,4 kkal/gr) > karbohidrat
(4,1 kkal/gr) = protein (4,1 kkal/gr). Berfungsi sebagai enzim, yang mengontrol kecepatan pelepasan energi bebas. (pemecahan katabolisme) dengan mekanisme “lock & key”.

D.    KECEPATAN MELEPASKAN ENERGI

Energi bebas harus dilepas dari senyawa kimia dengan kecepatan yang terkontrol. Kecepatan ini sebagian dibentuk oleh pemilihan sumber bahan bakar utama. Jumlah besar daristau bahan
bakar tertentu dapat menyebabkan sel lebih mengandalakan sumber tersebut daripada yang lain. Pengaruh ketersedian energi ini disebut efek aksi massa (the mass action effect).

Molekul spesipik protein yang disebut ensim,mengontrl kecepata pelepasan energi beba., banyak dari enzim memfasilitasi pemecahan (katabolisme) senyawa kimia. Cara ensim ini
memepercepat katabolisme ditandai dengan mekanisme “ lock and key” (“kunci dan gembok”). 
E.     BIOENERGI, SISTEM DASAR ENERGI

Molekul Adenosine triphosphate (ATP) terdiri dari adenosin dengan grup tiga fosfatanorganik (Pi). Adenosine adalah gabungan molekul adenin dan molekul ribose. Adenin adalah gugus yang
mengandung nirtogen dan ribose adalah gugus lima karbon (termasuk jenis gula).

Untuk menghasilkan energi, grup fosfat ditambahkan kesenyawa energi yng relatif rendah, ADP, dengan proses disebut forforilasi. Beberapa ATP dihasilkan tergantung ada tidaknya oksigen.
ATP yang lain diproduksi tanpa adanya oksigen, prosesnya disebut metabolisme anaerobik. Bila terjadinya dengan bantuan oksigen, maka prosesnya disebut metabolisme aerobi dan perubahan
secara aerobik dari ADP menjadi ATP disebut fosforilasi oksidatif.

Sel menghasilkan  ATP melalui 3 proses/sistem yang berlainan :

1.      Sistem ATP-Phosphocreatine (PCr)

2.      Sistem glikolitik/glikolisis

3.      Sistem oksidatif/fosforilasi oksidatif

   a )      SISTEM PHOSPHAGEN (ATP-PCr)

Sistem paling sederhana dari sistem energi adalah sistem ATP-PCr. Selain dapat menyimpan ATP dalam jumlah yang sangat sedkit, sesl juga mengandung olekul fosfa berenergi tinggi, yang
disebut fhosfhocreatine (PCr). Pemecahan PCr tidak langsung digunakan untuk aktivitas sel, untuk mempertahankan persedian ATP. PCr dibantu oleh enzim lereatin leinase,
kemudianmemisahkan Pi dari kreatin. ADP + Pi menjadi ATP berlangsung dengan cepat dengan bantuan oksigen. Sistem phosphagen terjadipada pelari sprin, yang melakukan kombinasi ART
PCR untuk kebutuhan otot hanya 3-15 detik. ATP awalnayakonstan. PCr menurun terus karenamenutupi kosongnya ATP jika PCR menurun maka ATP menurun juga.

    b)      SISTEM GLIKOLISIS ( TANPA OKSIGEN)

Glikolisis berasal dari kata gukosa dan lisis (pemecahan), adalah serangkaian biokimia dimana glukosa dioksidasi menjadi molekul asam piruvat. Glikolisis adalah salah satu proses metabolisme
yang paling universal yang kita kenal, dan terjadi (dengan berbagai variasi) di banyak jenis sel dalam hampir selutuh bentuk organisme. Proses glilisis sendiri menghasilkan lebih sedikit energi per
molekul glukosa dibandingkan dengan oksidasi aerobik yang sempurna. Energi yang dihasilkan disimpan didalam senyawa organik berupa adenosine triphosphate atau yang lebih umum dikenal
dengan istilah ATP dan NADH.
   c)      SISTEM OKSIDATIF

Sistem ini  merupakan sistem yang paling kompleks diantara ketiga sistem yang ada. Proses dimana  tubuh memecah substrat untuk menghasilkan energi dengan bantuan oksigen disebut
disebut dengan respirasi/pernafasan sel. Karena oksigen digunakan, maka prosesnya disebut proses aerobik. Proses oksidatif yang meemproduksi ATP ini terjadi di organil sel yang disebut
mitokondria. Di dalam otot, mitokondria berdekatan dengan miofibril dan tersebar seluruh sarkoplasma. Sistem oksidatif berjalan lambat, namun bisa menghasilkan energi banyak sehingga baik
untuk olahraga daya tahan. Oksidatif dibagi menjadi 3 :

a.      OKSIDASI KARBOHIDRAT

Produksi ATP secara oksidatif terdiri dari 3 prose :

1.      Glikolisis aerobik

2.      Siklus kreb

3.      Rangkaian transport elektron

    1.      Glikolisis aerobik

Dalam metabolisme karbohidrat, glikolisis memegang peran dalam pembentukan ATP, baik secara aerobik maupun anaerobik. Proses glikolisisnya sama tanpa memperhatikan apakah ada
oksigen atau tidak. Prosesnya sama baik aerobik ataupun anaerobik. Bila  aerobik, hasilnya ada asetil KoA dan bila anaerobik, hasilnya adalah asam pruvat (asam laktat).

    2.      Siklus kreb

Begitu asetil KoA dibentuk, asetil memasuki siklus Kreb (atau disebut siklus asam sitrat atau tricarboxilic acid cycle/TCA cycle. Suatu rangkaian reaksi kimia yang kompleks, yang membuat asetil
KoA mengalami oksidasi sempurna. Hasilnya adalah 38 ATP, karbohidrat dipecah menjadi karbondioksida dan hidrogen.
   3.      Rangkaian tranport elektron

Selama glikolisis, yaitu ketika glukosa dimetabolisir menjadi asam piruvat, dilepaskan ion hidrogen. Ion hidrogen tambahan juga dilepaskan selama siklus kreb. Bila ia tetap didalam sistem, maka
didalam sistem sel akan berubah menjadi asam. Semua hidrogen dari proses glikolisis dan siklus kreb aakan bergabung dengan zkoenzim, NAD & FAD yang kemudian hidrogen dipecah menjadi
proton dan elektron dibantu oleh enzim ATP shythetase.

b.      ENERGI HASIL OKSIDASI KARBOHIDRAT

Oksidasi sempurna dari 1 molekul glikogen otot menghasilkan 37-39 molekul ATP. Bila proses di awali denganglukosa, maka ATP yang dihasilkan sebnyak 38 ATP (karena 1 molekul ATP
digunakan untuk merubah menjadi glukosa 6-fosfat sebelum glikosis dimulai.

c.       OKSIDASI LEMAK

Walaupun per gram lemak membeikan lebih banyak kilokalori energi daripada karbohidrat, tetapi oksidasi lemak membutuhkan lebih banyak oksigen daripada oksidasi karbohidrat. Hasil energi
dari lemak adalah 5,6 ATP per 1molekul oksigen yang dibutuhkan, sedangkan karbohidrat menghasilkan 6,3 ATP per 1 molekul oksigen. Ada keterbatasan pengiriman O, oleh sistem transpor
oksigen, sehingga karbohidrat lebih digunakan sebagai bahan bakar pada olahraga dengan intensitas tinggi.

d.      SIKLUS KREB DAN RANTAI TRANSPORT ELEKTRO

Siklus kreb maksimum pembentukan energi fosfat dari oksidasi lipid terlalu rendah untuk dapat memenuhi kebutuha penggunaan energi fosfat yang esar pada olahraga dengan intensitas tingi.
Hal ini yng menjelaskan mengapa kecepatan seorang atlet enurun ketika simpanan karbohidrat habis dan kemudian lemak yang menjadi sebagai sumber enrgi utamanya.

e.       OKSIDASI PROTEIN


Karbohidrat dan asam lemak adalah bahan bakar pilihan untuk menghasilkan energi, tetapi protein, atau tepatnya asam amino juga digunakan. Beberapa asam amino dapat di ubah menjadi
glukosa (prosesnya disebut glukoneognesis). Energi yang dihasilkan dari protein tidak dapat ditentukan karena adanya nitrogen dalam kandungan protein, sehingga ketika sehingga dikatabolis,
beberapa nitrogen dilepas untuk membentuk asam amino dan beberapa yang lain tidak dapat dioksidasi. Beberapa lainnya dapat diubah menjadi bermacam-macam zat perantara pada
metabolisme oksidatif, seperti piruvat atau asetil KoA, lalu memasuki proses oksidatif.energi yang dihasilkan dari protein tidak muda ditentukan seperti pada karbohidrat tau lemak, karena
protein juga mengandung nitrogen. Ketika asam amino dikatabolisme, beberapa dari nitrogen yang dilepaskan digunakan untuk membentuk asam amino yang baru, tetapi nitrogen yang tesisa
tidak dapat dioksidasi, melainkan diubah menjadi urea lalu dieksreasi melalui urine.

Apabila protein dibakar dilaboratorium, energi yang dihasilkan 5,65 kkal/gr, namun didalam tubuh hanya menghasilkan 4,1 kkal/gr, 27,4% kurang dari nilai laboratorium.

Untuk menilai secara tepat tingkat metabolisme protein, jumlah nitrogen yang dibuang tubuh harus ditentukan. Pengukurannya melalui urine yang dikumpilkan dalam priode 12-24 jam. Karena
tubuh yang sehat menggunakan sedikit protein (biasanya tidak lebih dari 5% dari energi total yang dikeluarkan), perkiraan pengeluaran energi total, maka penghitungan pengubahan protein
menjadi energi di abaikan.

F.     INTRAKSI KE TIGA SISTEM ENERGI

Ketiga sistem energi tidak sendiri-sendiri. Apabila seseorang berolahraga dengan intensitas seinggi mungkin, dari lari sprint yang kurang dari 10 detik, sampai latihan ketahanan ynag lebih dari
30 menit, ketiga sistem energi memberikan  konrtibusi terhadap energi total yang dibutuhkan oleh tubuh.

·         Kapasitas oksidasi otot

Kapasitas oksidasi otot (QO) adalah ukuran kapasitas maksimal untuk menggunakan oksigen.

·         Aktivitas ensim

Otot atlet mempunyai aktivitas enzim 2-4 kali lebih besar dari otot orang yang tidak erlatih.

·         Komposiss serabut dan latihan daya tahan


Serabut otot lambat atau tipe I, mempunyai kapasitas aerobik yang lebih tinggi daripada serabut otot cepat atau tipe II, karena tipe I mempunyai mitokondria yang lebih banyak dan konsentrasi
ansim oksidatif yang lebih tinggi. Serabut tipe II lebih cocok untuk menjalankan glikolisis. Jadi, bila suatu otot mempunyai serabut otot tipe I lebih banyak, maka kapasitas oksidatifnya lebih
besar.atlet lari jarak jauh dilaporkan mempunyai lebih banyak serabut tipe I, lebih banyak mitokondria dan aktivitas ensim oksidatif yang lebih tinggi di banding orang yang tidak terlatih. Latihan
daya tahan dapat menigkatkan kapasitas oksidatif serabut otot dengan pelatihan fosforilasi oksidatif, sehingga mengandalkan lemak sebai energi, jadi latihan daya tahan dapat meningkatkan
kapasitas aerobic otot.

·         Kebutuhan oksigen

Walau kapsitas oksidatif otot ditentukan oleh jumlah mitokondria dan jumlah ensim oksidatif, metabolisme oksidatif akhirnya tergantung pada kecukupan oksigen yang ada. Saat istirahat,
kebutuhan ATP relatif sedikit dan membutuhkan oksigen minimal. Ketika intensitas ditingkatkan, kebutuhan energipun meningkat, sehingga kecepatan produksi ATP secara oksidatifjuga
meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen akan otot, kecepatan dan dalamnya respirasiakan meningkat, perukaran gas di paru meningkat, denyut nadimeningkat dan lebih kuat, sehingga
darah dapat memwbawaoksigen ke otot dengan cepat.

G.    KONTROL HORMONAL

Ketika terjadi perubahan tubuh dari keaadaan istirahat menjadi akatif, kecepatan metabolisme harus meningkat untuk memberikan enrgi yang dibutuhkan. Hal ini membutuhkan gabungan
koordinasi dari sistem fisiologi dan biokimia. Penggabungan ini mungkin terjadi, hnaya bila jaringan dalam sistem-dapat menyampaikannya secra efisien. Walaupun sistem syaraf bertangggung
jawab penyampaian itu, tetapi respons fsiologi terhadap gangguan homeostatis terutama bertanggung jawab dari sistem endokrin. Sistem endokrin dan syaraf bekerja untuk memulai dan
mengontrol pergerakan dan semua proses fsiologis yang melibatkan pergerakan. Fungsi sistem syaraf cepat, singkat, efeknya terlokalisasi, sedangkan sistem endokrin beraksi lebih lambat tetapi
efeknya lebi lama dan general.

Sifat unik hormon adalah dia dapat ditaraspotasikan jauh dari sel yang mensekresikannaya dan mempunyai efek spesifik terhadap aktivitas sel atau organ lain. Horman terlibat dalam banyak
prose fisiologi, termasuk olahraga. Hormon mempengaruhi metabolisme dan berperan pada hampir semua sistem tubuh.

H.    KLASIFIKASI KIMIA HORMON

Hormon dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu hormon steroid (lemak) dan hormon nonsteroid (protein). Adapun hormon steroid yaitu hormon yang mampunyai struktur kimia mirip dengan
kolesterol, karena kebanyakan berasal dari kolesterol. Hormon ini larut dalam lipid dan berdifusi lebih mudah menembus membran sel. Sedangkan hormon nonsteroid tidak larut dalam lipid
sehingga mereka tidak mudah menembus sel membran. Dan hrmon nonestroid dapat dibagi menjadi dua golongan: hormon protein (peptida) dan hormonberasal dari asam amino.
I.       AKSI HORMON

Karena hormon beredar didalam darah, mereka punya akses hampir keseluruh jaringan tubuh. Kemampuan hormon disebabkan oleh reseptor hormon spesifik yang dimiliki oleh jaringan target.
Intraksi ntara hormon dan reseptor spesifik seperti lock (reseptor) and key (hormon), hanya kunci yang tepat dapat menyebabkan suatu aksi didalam sel. Kombinasi kata hormon dengan
reseptornya disebut kompleks hormon-reseptor.

Hormon steroid, karena larut dalam lipid, sehingga ia mudah menembus membran sel.  Begitu ia berada di dalam sel, hormon steroid itu erikatan dengan reseotor spesipik. Kemudian, kompleks
hormon-reseptor memasuki inti sel da meningkatkan diri ke DNA sel dan mengaktifkan gen tertentu. Proses ini disebut sebagai aktivitas gen langsung. Respon terhadap aktivitas ini, mRNA
disentesa di dalam nukleus. Lalu, mRNa memasuki sitoplasma dan memacu sintesa protein. Protein ini dapat berupa :

1.      Ensim yang berpengaryh tehadap proses selular

2.      Protein struktural, ang digunakan untknpertumbuhan atau perbakan jaringan

3.      Protein pengatur yang dapat merubah fungsi ensim.

Peletakan hormon dengan reseptor mengaktifkan enzim edenilat siklase yang berpungsi mengkataksa pembentukan CAMP dari ATP , siklus ATP dapat menghasilkan respon sosiologis seperti:
mengaktifkan enzim seluler, merubah permeabilitas membran, menaikkan sintesa protein, merubah metabolisme sel dan merangsang sel. Pengaturan hormon dapat naik dan turun kenapa ?
kareana adanya sekresi hormon dapat mengakibatkan perubahan pada tubuh yang kemudian dapat menghambat sekresi hormon. Sekresi hormondiatur oleh umpan balik negatif, umpan balik
negatif merupakan mekanisme utama sistem endokrin untuk mempertahankan homeostasis contoh : kontraksi glukosa darah dan insilun.

J.      RESEPTOR HORMON

Reaseptor hormon berhubungan dengan konsentrasi hormon dalam daerah tidak selalu menjadi indikator terbaik. Regulasi rendah : peningkatan jumlah hormon, penurunan jumlah reseptor
pada sel dari aktifitas normal. Regulasi tinggi : peningkatan jumlah hormon yang di imbangi dengan  meningkatnya reseptor pada sel.

K.    KELENJAR ENDOKRIN DAN HORMON


Karena sistem endokrin sangat kompleks, pe njelasan disini disederhanakan dan yang berhubungan dengan aktivitas fisik atau olahraga. Hormon memegang peran penting dalam pengaturan
fisiologis selama olahraga.

     a.      PITUITARI ANTERIOR

Kelenjar pituitari adalah kelenjar sebesar kelereng yang terletak di dasar otak. Proses sekresi kelenjar ini dikontrol oleh mekanisme saraf atau hormon yang disekresi oleh hipotalamus.
Karenanya, kelenjar pituitari dapat dianggap sebagai penyampaian antara pusat pengatur sistem saraf pusat dengan kelenjar endokrin perifer. Olahraga merupakan stimulat kuat yang dapat
meningkatkan kecepatan pelepasan hormon pituitari anterior. Pitiitari anterior berpengaruh pada olahraga aerobik dan merangsang lemak dengan meningkatkan enzim yang dibutuhkan.

    b.      KELENJAR TIROID

Letak kelenjar tiroid adalah disepanjang garis tengah leher, dibawah larynx. Tiroid mensekresikan 2 hormon nonestroidyang penting, yaitu (Tf) dan thiroxine (T,,), yang mengatur metabolisme
pada umumnya, dan hormon tambahan, yaitu caltinonin, yang membantu pengaturan metabolisme kalsium. Kedua hormon tersebut meningkatkan kecepatan metabolisme pada hampir semua
jaringan tubuh dan dapat meningkatkan kecepatan metabolisme basal tubuh sebanyak 60%-100%. Hormon ini juga :

·         Meningkatkan sintesa protein, termasuk sintesa ensim

·         Meningkatkan ukuran dan jumlah mitokondria di banyak sel

·         Mempercepat masuknya glukosa ke dalam sel

·         Meningkatkan glikolisis dan glukoneogenesis

·         Meningkatkan metabolisme lipid, meningkatkan tersedianya asam lemak bebas untuk oksidasi.

Saat berolahraga TSH (thyroid-stimulating hormone) meningkat. Jadi olahraga meningkatkan TSH, yang lalu merangsang kelenjar tiroid.

     c.       KELENJAR ADREAL


Kelenjar in terletak tepat diatas ginjal, ia terdiri dari medulla adreal di bagian dalam dan cortex adreal dibagian luar. Hormon-hormon yang disekresi oleh kedua bagian tersebut cukup derbeda.
Medula adreal memproduksi dan melepaskan dua hormon, efinefrin dan nofinefrin, yang secra bersama-sama disedut kategolagin. Karena asalnaya dari dari kelenjar adreal, nama sinonimu
untuk efinefrin adalah adrenalin.

Walaupnun kerja kedua hormon tersebut berbeda, tetapi keduanya bersama-sama mempunyai efek :

-          Meningkatkan denyut jantung dan kekuatan kontraksi

-          Meningkatkan kecepatan metabolisme

-          Meningkatkan glikogenolisis (pemecahan glikogen menjadi glukosa) di hati dan otot

-          Meningkatkan lepasnya glukosa dan asam lemak bebas ke dalam darah

-          Redistribusi darah ke otot skelet (dengan cara vasodalatasi pembuluh darahotot sekelet dan vasokonstriksi pembuluh darah kulit dan organ dalam)

-          Meningkatkan tekanan darah

-          Meningkatkan respirasi

Sekresi epinefrin dan norepinefrin di pengaruhi oleh bermacam-macam faktor, seperti perubahan posisi tubuh, stres kejiwaan dan olahraga. Konsentrasi hormon ini meningkat ketika seseorang
meningkatkan intensitas olahraganya.

Koerteks adreal mensekresikan lebih dari 30 macam hormon steroid, yang disebut sebagai kortikostroid. Hormon-hormon ini diklarifikasika menjadi 3, yaitu mineralo kortikoid, glukokortikoid
dan gonadokortikoid (hormon sex).

Glukokortkoid merupakan komponen penting dalam emampuan beradaptasi terhadap perubahan dan ster eksternal, disamping itujuga mempertahankan konsentrasi glukosa darah
walauseseorang tidah makan dalam waktu yang panjang. Kortisol juga dikenal sebagai hidrokortison, meruakan kortikosteroid utama, dan ia berperan sebesar 95% Dari seluruh aktivitas
glukokortikoid di dalam tubuh. Kortisol berfungsi :

-          merangsang glukoneogenesis agar kebutuhan bakar energi cukup terpenuhi

-          eningkatkan mobilisasi asam lemak bebas, sehingga dapat diakai sebagai sumber energi

-          menurunkan penggunaan glukosa, suatu penghematan untuk keperluan energi untuk otak
-          merangsang katablisme protein menjadi asam amino yangdigunaan untuk keperluan perbaikan, sintesa ensim dan produksi energi

-          berfungsi bahan anati keradangan

-          meningkatkan vasokonstriksi yang disebabkan oleh efinefrin.

   

    d.      KLENJAR PANKREAS

Memproduksi 2 hormon yaitu : insulin dan glikogin. Insulin berfungsi mengurangi jumlah glukosa yang beredar dalam tubuh, glukogen berfungsi meningkatkan kadar glukosa darah. Saat
berolahraga kadar insulin menurun dan glukogen darah meningkat.

L.     PENGATURAN METABOLISME SAAT OLAHRAGA

Selama berolahraga, kebutuhan akan glukosa meningkat, sehingga tejadi pembebasan glikosa dari bentuk simpanannya, glikogen (disebut glikogenolisis). Lalu glukosa dilepaskan dari hati,
memasuki sirkulasi darah, sehingga memungkinkan mencaoai otot.

     a.      PENGATURAN GLUKOSA DARAH

Ada 4 hormon yang bekerja untuk meningkatkan jumlah glukos yang bersikulasi dalam darah:

    1.      Glukogen

    2.      Efinefrin

    3.      Norefinefrin

    4.      Cortisol
Kadar glukosa darah selama olahraga tergantung pada keseimbangan antara masuknaya glukosa kedalam sel otot dan dilepaskannya glukosa dari hati.

    b.      AMBILAN GLUKOSA OLEH OTOT

Glukosa didalam darah harus dapat diambiloleh sel otot. Transport glukosa melalui membransel sampai masuk kedalam sel, dikontrol oleh insilun. Kadar insulin di dalam darah cenderung
menerun selam olahraga submaksimal dengan durasi yang panjang, walaupun ada sedikit peningkatan kadar glukosa darah dan ambilan glukosa oleh otot.

    c.       PENGATURAN METABOLISME LEMAK SAAT BEROLAHRAGA

Walau lemak kurang memberi sumbangan untuk kebutuhan energi selama olahraga dibanding dengan karbohidrat, tetapi mobilisasi dan oksidasi asam lemak bebas penting untuk aktivitas daya
tahan saat olahraga berdurasi lama. Cadangan karbohidrat menjadi habis, dan otot harus sangat mengandalkan oksidasi lemak untuk produksi energinya.

Kecepatan lipolisis dikontrol oleh paling sedikit 5 hormon :

    1.      Penurunan inslun

    2.      Efinefrin

    3.      Norefinefrin

    4.      Kortison

    5.      Hormon pertumbuhan

Faktor utama yang bertanggung jawab untuk terjadinya liposis pada jaringan adiposa selama olahraga berlangsung adalah penurunan kadar insulin dalam sirkulasi. Liposis juga meningkat karena
adanya peningkatan epinefrin dan nopinefrin. Jadi, sistem endokrin memegang peran penting dalam mengatur produksi ATP dan mengontrol keseimbanganantara metabolisme karbohidrat dan
lemak selama berolahraga. Sistem endokrin memegang peran penting dalam mengatur produksi ATP dan mengontrolkeseimbangan antara metabolisme karbohidrat dan lemak selama
berolahraga.
M.   PENGATURAN HORMONAL TERHADAP KESEMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT SELAM OLAHRAGA

Keseimbangan cairan saat berolahraga penting untuk fungsi metabolisme, kardiovaskuler dan pengaturan suhu. Pada saat permulaan latihan, air berpindah dari plasma ke ruang interstisial dan
intraseluler. Perpindahan ini tergantung pada jumlah otot yang aktif dan intensitas latihan. Hasil sampingan metabolisme mulai menumpuk di serabut otot dan sekitarnya, sehingga
meningkatkan asmosa disana. Kemudian air ditarik ke daerah ini secara difusi.  Peningkatan aktivitas juga meningkatkan tekanan darah, dan air terdorong keluar dari pembuluh darah (gaya
hidrostatik). Keringat meningkat selama latihan. Akibat dari keadaan tersebut otot dan kelenjar keringat mendapatkan air dari cairan plasma.

Sistem endokrin memegang peran utama dalam memonitor kadar cairan dan memperbaiki ketidak seimbangan cairan tubuh, dengan cara mengatur keseimbangan elektrolit, dengan bantuan  
hormon antidiuretik (vasopressin) yang dilepaskan oleh pituitari posterior dan aldosteron (mineralokortikoid yang dikeluarkan oleh cortex adrenal). Dan ginjal adalah target dari kedua hormon
tersebut.

PITUITARI POSTERIOR

Pituitari lobus posterior mensekresikan 2 hormon, yaitu antidiuretic hormone (ADH), juga disebut vasopressin atau arginine vasopressin, dan oxytocyn. Dari 2 hormon pituitari posterior ini,
hanya ADH yang diketahui memegang peran dalam latihan. ADH melindungi tubuh dan meminimalkan kehilangan cairan akibat latihan berat dan keringat yang berlebihan, sehingga akan
mengurangi kekurangan urin saat berolahraga.

ADRENAL KORTEKS

Mineralokortikoid, yang disekresikan dari kortex adreal , berguna untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit di cairan ekstraseluler, terutama sodim (Naz) dan pattasium (Kz). Aldosteron  
adalah mineralokortikoid utama, yang fungsinya seperti ADH, yaitu menahan air. Dalam berolahraga dijaga, agar tubuh atlet tidak kekurangan cairan yang akan berakibat dehidrasi yang
mengganggu etabolisme tubuh.

GINJAL

Ginjal melepas hormon erythopoetin (EPO). EPO mengatur produksi sel darah merah dengan merangsang sumsum tulang. Sel darah merah penting untuk mentransport oksigen kejaringan dan
membuang karbondioksida, jadi hormon ini penting untuk adaptasi terhadap latihan dan adaptasi terhadap ketinggian. Ginjal juga melepas renin, suatu hormoon dan ensim yang terlibat dalam
kontrol tekanan darah dan keseimbangan elektrolit dan cairan. Volume plasma adalah penentu tekanan darah, biala volume plasma darah menurun, maka tekanan darah juga menurun.

Mekanisme renin-angiotensin-aldosteron

Renin mengubah suatu protein plasma (angiotensinogen)  menjadi angiotensin yang kemudian diubah menjadi angiotensin II oleh enzim ACE di paru. Setelah latihan dalam waktu 12-24 jam,
aldosteron mengurangi produksi urine dan menjaga tubuh agar tidak terjadi dehidrasi.
Atlet mengalamihemodilation, keadaan dimana saat ketika berat, volume plasma darah meningkat, sehingga darah lebih encer. Jumlah protein dan elektrolit tidak berubah, tetapi di encerkan
dalam volume plasma, sehingga kontrasi menurun. Hb adalah salah satu zat yang diencerkan oleh peningkatan plasma, sehingga para atlet yang memiliki Hb normal akan mengalami
“anemia”sebagai akibat homodikation, namun dapat kembali semula dengan beberapa hari istirahat.

Posted by ADY (KASMADI) at 00:32

Email This

BlogThis!

Share to Twitter

Share to Facebook

Share to Pinterest
Labels: harmon, OLAHRAGA, SISTEM ENERGI DAN HORMON DALAM OLAHRAGA, sumber-sumber energi

1 comment:

Susiana Tanuwidjoyoningrat19 May 2017 at 14:02

AYOO SERBUU GAN MUMPUNG GRATIS DAN MURAH

ADU BANTENG, Sabung Ayam, Sportbook, Poker, CEME, CAPSA, DOMINO, Casino

Modal 20 rb, hasilkan jutaan rupiah

Bonus 10% All Games Bolavada || Bonus Cashback 10% All Games Bolavada, Kecuali Poker ||

FREEBET AND FREECHIP 2017 FOR ALL NEW MEMBER !!! Registrasi Sekarang dan Rasakan Sensasi nya!!! ONLY ON : BOLAVADA(dot)com

BBM : D89CC515

bandar judi

agen terpercaya

sabung ayam bangkok

Reply
Load more...

Newer Post

Older Post

Home

Subscribe to: Post Comments (Atom)

berolahragalah supaya tubuh tetap bugar..!

joging merupakan olahraga yang mudah dilakukan dan murah


Blog Archive

▼  2016 (22)

►  November (4)

▼  October (4)

Proses Manajemen saran dan prasarana Olahraga

SISTEM ENERGI DAN HORMON DALAM OLAHRAGA

Pemanasan Dalam Sepak Bola (statis dan dinamis)

PENYEBAB KELELAHAN PADA SAAT BEROLAHRAGA

►  September (3)

►  May (1)

►  April (10)

►  2015 (1)

Translate

Powered by Translate
Total Pageviews

19,879

Travel theme. Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai