Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR


“KONDISI AIR DI DUNIA DAN DI INDONESIA”

Disusun Oleh :

NAMA : RISWANDA ARIS MUNANDAR


NIM : 105811112117
KELAS: 6-A

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PENGAIRAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyanyang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-NyA kepada kami sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah.

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan
dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Makassar, maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar belakang 1
B. Rumusan masalah 1
BAB II PEMBAHASAN 2

A. Fungsi Air dan Pangan Bagi Manusia 2


B. Pengaruh Air dan Pangan terhadap Keberlangsungan Hidup Masyarakat
Dunia 3
C. Negara-Negara yang Terancam Mengalami Krisis Air dan Pangan 4
D. Upaya Pemerintahan Indonesia dalam Mengatasi Krisis Air dan Pangan di
Negaranya 7
E. Peran Organisasi Pangan Internasional dalam Menangani Krisis Air dan
Pangan Dunia 7
BAB III PENUTUP 9
A. Kesimpulan 9
DAFTAR PUSTAKA 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air dan pangan merupakan unsur yang vital dalam kehidupan


manusia. Seseorang tidak dapat bertahan hidup tanpa keduanya, karena itulah
air dan pangan merupakan salah satu penopang hidup bagi manusia. Menurut
FAO, saat ini penggunaan air di dunia naik dua kali lipat lebih dibandingkan
dengan seabad yang lalu, namun ketersediaannya justru menurun. Akibatnya,
terjadi kelangkaan air yang harus ditanggung oleh lebih dari 40% penduduk
bumi. Kondisi ini akan kian parah menjelang tahun 2025 karena 1,8 miliar
orang akan tinggal di kawasan yang mengalami kelangkaan air.

Menyoal krisis pangan, banyak terjadi di beberapa negara dan


umumnya di Negara berkembang. Hal ini dapat menyangkut kelangsungan
hidup masyarakat akan kebutuhan pangan yang tidak tercukupi. Pangan
merupakan kebutuhan mendasar (primer) yang sangat penting bagi kehidupan
baik secara fisiologis, psikologis maupun sosial yang selalu terkait dengan
upaya manusia dalam mempertahankan hidupnya.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan penulis sampaikan dalam makalah ini


antara lain adalah sebagai berikut:

1. Apa pengaruh air dan pangan terhadap keberlangsungan hidup masyarakat


dunia?
2. Negara-negara mana yang terancam mengalami krisis air dan pangan?
3. Bagaimana peran pemerintahan Indonesia dalam hal penanganan krisis air
bersih dan pangan di negaranya?
4. Bagaimana peran organisasi pangan internasional dalam hal penanganan
terhadap krisis air dan pangan dunia?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Fungsi Air dan Pangan Bagi Manusia

Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah


udara. Dalam siklus hidrologi, sebagian besar (98,6%) air terdapat di laut,
sebagian lainnya sekitar 1.2% terdapat di gunung-gunung es di kutub, kurang
dari 0.001% air terdapat di atmosfer. Air hujan yang jatuh ke bumi, sebagian
ada yang yang tertahan sementara di tempat jatuhnya semula (di atas tanah),
kemudian kembali ke atmosfer oleh penguapan (evaporasi) dan transpirasi
tumbuhan. Sebagian lain ada yang meresap ke dalam tanah, yang kemudian
menjadi air tanah.[1]

Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak
seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Volume
air dalam tubuh manusia rata-rata 65% dari total berat badannya. Beberapa
organ tubuh manusia yang mengandung banyak air, antara lain, otak 74,5%,
tulang 22%, ginjal 82,7%, otot 75,6%, dan darah 83%. Setiap hari kurang
lebih 2.272 liter darah dibersihkan oleh ginjal dan sekitar 2,3 liter diproduksi
menjadi urine. Selebihnya diserap kembali masuk ke aliran darah.

Air di dalam tubuh manusia berfungsi antara lain:

a) Membentuk sel-sel tubuh baru, memelihara dan mengganti sel-sel


tubuh yang rusak.
b) Melarutkan dan membawa nutrisi, oksigen dan hormon ke seluruh
tubuh.
c) Melarutkan dan mengeluarkan zat-zat sampah dalam tubuh.
d) Sebagai pelumas sendi-sendi.
e) Menstabilkan suhu tubuh, dll.

Menurut Steven (dalam forum diskusi Kompas.com), fungsi air di


dalam tubuh manusia adalah:

2
a) Pengganti ion tubuh.
b) Menjaga keseimbangan tubuh.
c) Memelihara kesehatan ginjal.
d) Merawat kulit, dll.

Adapun fungsi umum dari makanan bagi tubuh manusia antara lain
sebagai berikut:

a) Sebagai supply tenaga atau energi bagi tubuh.


b) Sumber pengatur dan pelindung tubuh terhadap penyakit.
c) Sumber pembangun tubuh baik untuk pertumbuhan maupun perbaikan
tubuh.
d) Sebagai sumber bahan pengganti sel-sel tubuh yang telah tua.
e) Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan,
misalnya keseimbangan air, keseimbangan asam-basah dan
keseimbangan mineral di dalam cairan tubuh.

B. Pengaruh Air dan Pangan terhadap Keberlangsungan Hidup Masyarakat


Dunia

Air dan pangan merupakan yang paling esensial bagi manusia. Tanpa
keduanya, manusia tidak akan bertahan hidup. Air dan pangan diperlukan
sebagai unsur penyusun tubuh, sebagai sumber energi, dan zat tertentu untuk
mengatur proses metabolisme tubuh.

Air dan pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi


keberlangsungan hidup manusia. Kelangkaan air dan pangan merupakan issu
utama yang menjadi perhatian berbagai negara di dunia saat ini. Selain karena
keberadaannya terbatas, laju pertumbuhan penduduk yang semakin
meningkat sehingga kebutuhan akan sumber daya pun meningkat. Kebutuhan
akan pangan pada tahun-tahun mendatang sampai 2030 akan melonjak hingga
35 persen. Akibatnya, harga pangan akan tetap tinggi dan fluktuatif. Hal ini

3
berimplikasi terhadap intensitas perebutan kekuasaan antara negara atas
sumber daya.

Ketersediaan air di dunia ini memang begitu melimpah. Namun, yang


dapat dikonsumsi oleh manusia untuk keperluan air minum sangatlah sedikit.
Dari total jumlah air yang ada, hanya 5% saja yang tersedia sebagai air
minum, sedangkan sisanya adalah air laut. Akibatnya, terjadi kelangkaan air
yang harus ditanggung oleh lebih dari 40% penduduk bumi. Kondisi ini akan
kian parah menjelang tahun 2025 diperkirakan 1,8 miliar orang akan yang
mengalami kelangkaan air secara absolut. Kekurangan air telah berdampak
negatif terhadap semua sektor, termasuk kesehatan. Tanpa akses air minum
yang higienis mengakibatkan 3.800 anak meninggal tiap hari oleh penyakit.
Begitu peliknya masalah ini sehingga para ahli berpendapat bahwa pada suatu
saat nanti, akan terjadi “pertarungan” untuk memperbuatkan air bersih ini.
Sama halnya dengan pertarungan untuk memperebutkan sumber energi
minyak dan gas bumi.

Ramalan itu dilansir World Water Assesment


Programme (WWAP), bentukan United Nation Educational, Scientific and
Cultural Organization (UNESCO). Lembaga itu menegaskan bahwa krisis air
di dunia akan memberi dampak yang mengenaskan. Tidak hanya
membangkitkan epidemi penyakit yang merenggut nyawa, tapi juga akan
mengakibatkan bencana kelaparan.

C. Negara-Negara yang Terancam Mengalami Krisis Air dan Pangan


1. Sektor Air
a. Indonesia
Indonesia berada pada urutan ke-5 negara kaya air di dunia setelah Brasil,
Rusia, China, dan Kanada. Indonesia terkenal sebagai negara maritim yang
luas, dengan ketersediaan air permukaan sekitar 15.500/kapita/tahun, jauh
melebihi rata-rata dunia yang hanya 8.000/kapita/tahun. Namun ironisnya,
beberapa hasil studi para ahli melalui Forum Air Dunia memprediksikan

4
bahwa Indonesia termasuk salah satu negara yang terancam
akan mengalami krisis air, terutama musim kemarau. Pada 2020 potensi air
yang layak diperkirakan sebesar 35% dari total air yang dikelola atau sekira
400/kapita/tahun.
Di beberapa daerah terpencil, masyarakat justru sudah mengalami krisis air
ini sejak lama. Gunung Kidul, salah satu kabupaten yang kerap mengalami
krisis air, kini dinilai makin terancam. Kompas.com 24 Maret 2013 lalu
melaporkan bahwa, proyek pengangkatan air sungai bawah tanah ini oleh
PDAM setempat dinilai belum menjanjikan sebab lima buah pompa yang
disediakan belum bisa dioperasikan maksimal sesuai target debit air yang
diharapkan. Hingga kini pun Gunungkidul masih masuk daftar daerah di
Indonesia yang terancam krisis air bersih hingga setidaknya 10 tahun
mendatang. Mereka harus berani membiasakan diri membelanjakan rata-
rata Rp 120 ribu untuk membeli air sebanyak 5.000 liter.

b. India
India berada di puncak dalam daftar negara yang industri dan
perekonomiannya tumbuh namun di masa depan dapat menghadapi
masalah air yang parah. India adalah yang paling bergantung pada cocok-
tanam, sehingga krisis air akan berakibat drastis pada perekonomian dan
harga pangan negara itu.
Menurut PBB, India kini sudah resmi dianggap sebagai negara “bermasalah
air” di masa mendatang. Hal ini membuat India semakin prihatin, ditambah
adanya issu bahwa China, tetangganya, akan membendung Sungai
Brahmaputra di Tibet sebagai bagian dari proyek besar PLTA yang akan
mengurangi arus ke wilayah India di bagian timur.

c. Australia
Di kawasan Australia, benua terkering di dunia, salinitas (kadar garam)
menjadi ancaman utama bagi sejumlah kawasan pertanian penting.

5
d. Jepang
Di Jepang, meskipun curah hujan masih relatif tinggi, namun pencemaran
terhadap cadangan air yang terjadi di banyak tempat menjadi issu serius.

e. Amerika Serikat
Di Amerika Serikat, sejumlah kawasan sudah menggunakan air secara
berlebihan dibanding dengan yang dapat diisi kembali secara alami. Situasi
ini semakin memperburuk pemanasan global dengan semakin sedikitnya
curah hujan, meningkatnya penguapan dan berubahnya pola pencairan
salju.

2. Sektor Pangan

Berdasarkan pantauan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (Food


and Agriculture Organization/FAO, ada 36 negara yang mengalami krisis
pangan akibat kenaikan harga-harga komoditas pangan akhir-akhir ini,
termasuk Indonesia. Krisis pangan yang dialami Indonesia selain karena
kenaikan harga pangan diperparah dengan adanya banjir, gempa dan longsor.
Indonesia masuk dalam ketegori negara-negara yang membutuhkan bantuan
negara luar dalam mengatasi krisis tersebut.

Berikut negara-negara yang terkena krisis pangan di kawasan Afrika,


ada 21 negara yakni Lesotho, Somalia, Swaziland, Zimbabwe, Eritrea,
Liberia, Mauritania, Sierra Leone, Burundi, Republik Afrika Tengah, Chad,
Congo, Cote D'Ivoire, Kongo, Ethiopia, Ghana, Guinea, Guinea-Bissau,
Kenya, Sudan, dan Uganda. Negara di kawasan Afrika tersebut sebagian
besar terkena krisis pangan akibat mengalami perang saudara, masalah
pengungsi dan kekeringan.

Di kawasan Asia setidaknya ada 9 negara yang mengalami krisis


pangan yakni Irak, Afghanistan, Korea Utara, Bangladesh, Indonesia, Nepal,

6
Pakistan, Sri Lanka, dan Timor-Leste. Penyebab krisis pangan di negara Asia
sebagian besar banjir dan gempa bumi.

Melihat kondisi riil di Indonesia sendiri, pemenuhan swasembada


pangan lima komoditas yaitu beras, jagung, kedelai, daging sapi, dan gula
belum optimal, terlihat dari ada ketergantungan terhadap impor, yaitu kedelai
sekira 70%, gula 54%, dan daging sapi sekira 20%. Selain itu juga
permasalahan terkait ketersediaan lahan garapan rata-rata petani yang hanya
0,3 hektare (ha).

Di Amerika Latin sendiri ada 4 negara yang mengalami krisis pangan


yakni Bolivia, Haiti, Nikaragua, dan Republik Dominika yang mengalami
banjir. Sedangkan di kawasan Eropa ada 2 negara yang mengalami krisis
pangan yakni Republik Moldova dan Federasi Rusia. Di Moldova terjadi
krisis pangan karena kekeringan dan Federasi Rusia mengalami krisis karena
adanya konflik.

Menanggapi laporan ini, Presiden Bank Dunia Robert Zoellick


meminta seluruh dunia untuk menyiapkan langkah mengatasi kelaparan dan
malnutrisi akibat kenaikan harga pangan.

D. Upaya Pemerintahan Indonesia dalam Mengatasi Krisis Air dan Pangan di


Negaranya

Langkah-langkah yang dapat diambil oleh pemerintah Indonesia


terkait dalam hal penanganan krisis air bersih dan pangan yang melanda
negaranya antara lain dapat dilakukan dengan cara:

1. Meningkatkan koordinasi antara institusi terkait.Departemen Pekerjaan Umum


bertanggung jawab terhadap infrastruktur air, Departemen Dalam Negeri
mengurusi pentarifan air, Departemen Kehutanan bertanggung jawab terhadap
konservasi sumber daya air, sedangkan masalah kualitas air oleh Departemen
Kesehatan.

7
2. Meningkatkan kinerja PDAM.
3. Peranan Perum Bulog perlu diperkuat sehingga harga pangan dapat
dikendalikan, baik mengurangi fluktuasi harga sekaligus mengantisipasi
cadangan pangan untuk kondisi mendesak.
4. Tingkatkan kualitas ekspor, dan kurangi impor.

E. Peran Organisasi Pangan Internasional dalam Menangani Krisis Air dan


Pangan Dunia

Sebagai organisasi internasional, posisi World Food Programme


(WFP) adalah badan PBB yang berada di bawah FAO (Food and Agriculture
Organization). Dalam melakukan operasinya, tiga badan PBB, yakni WFP,
FAO, dan IFAD melakukan kerjasama dan saling koordinasi. Tiga badan
tersebut merupakan jejaring PBB, yang disebut “Triple Alliance in
Rome,” karena ketiga badan tersebut berpusat di Roma, Italia dan bergerak
secara komplementer. Ketiganya bekerja untuk memenuhi amanat World
Food Summit dalam mengurangi kelaparan global, kekeringan dan
kemiskinan. WFP melakukan operasi bantuan pangan, sedangkan FAO
bererak melalui bantuan operasional bidang pertanian, dan IFAD
memberikan bantuan finansial internasional.

WFP memulai operasinya sejak tahun 1963, dimana tujuan utamanya


adalah untuk mengatasi masalah kelaparan global dan meningkatkan
pembangunan di sektor sosial-ekonomi di negara-negara miskin. Dalam
kurun waktu 40 tahun terakhir, WFP berkembang secara signifikan. Dari
hanya merupakan ide yang terbentuk oleh 12 negara, menjadi sebuah
organisasi terbesar di dunia yang memberikan bantuan dalam masalah ini.
Setiap tahunnya, WFP membantu memberikan bahan makanan kepada 90
juta orang, termasuk 56 juta anak-anak yang mengalami kelaparan di lebih
dari 80 negara di dunia.

8
9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Air dan pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi


keberlangsungan hidup manusia. Kelangkaan air dan pangan merupakan issu
utama yang menjadi perhatian berbagai negara di dunia saat ini. Indonesia
diperkirakan termasuk salah satu negara yang terancam akan mengalami
krisis air, terutama musim kemarau. Gunung Kidul, salah satu kabupaten
yang kerap mengalami krisis air, kini dinilai makin terancam. India berada di
puncak dalam daftar negara yang industri dan perekonomiannya tumbuh
namun di masa depan dapat menghadapi masalah air yang parah. Di Jepang,
meskipun curah hujan masih relatif tinggi, namun pencemaran terhadap
cadangan air yang terjadi di banyak tempat menjadi issu serius.

Di sektor pangan, berdasarkan pantauan Organisasi Pangan dan


Pertanian Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO) ada 36 negara
yang mengalami krisis pangan akibat kenaikan harga-harga komoditas
pangan akhir-akhir ini, termasuk Indonesia. Sehingga, sebagai organisasi
internasional, posisi WFP adalah badan PBB yang berada di bawah
FAO (Food and Agriculture Organization) dalam melakukan operasinya, tiga
badan PBB, yakni WFP, FAO, dan IFAD harus mampu melakukan kerjasama
dan saling koordinasi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Djamal, Zoer’aini Irwan. 2010. Prinsip-prinsip Ekologi Ekosistem, Lingkungan, dan


Pelestariannya. Jakarta: PT Bumi Aksara

Djaini, Achmad Sediaoetama. 2006. Ilmu Gizi. Jakarta: PT Dian Rakyat

Soemarwoto, Otto. 2008. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan.  Jakarta:


Djambatan

Forum Positif dari DahlanForum. 2012. Fungsi Air dalam Tubuh


Manusia (http://depo.globalmuliaperkasa.com/2012/10/tentang-air-
minum.html)

Ariyani, Dewi. Darurat Konstitusi Sektor Pangan, Air, dan Energi (Koran Sindo, 14


Maret 2013). http://www.koransindo.com

Zahra, Mandaaz. Dunia - Krisis Air Bersih. (Kompas, 10 Juni 2008)

Sido, Fandi. Negara Kaya Air yang Terancam Krisis Air (Kompasiana, 16 Juni


2013) http://www.kompasiana.com

Cumayao, Charlo. India Berkembang, Tapi Pasokan Air Menyusut (Asia Pasific


Defense Forum, 6 Desember 2012). http://www.asiapasificdefense.com

Kuswaraharja, Dadan. 36 Negara Terkena Krisis Pangan, Termasuk


Indonesia, (Detik.com, 3 Februari 2012) http://www.detik.com

Anggraeni, Anita. Peran UN World Food Programme dalam Penanganan Krisis


Pangan dan Kelaparan, (eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman ) http://dirty-
container.blogspot.com/2006/09/peran-un-world-food-programme-
dalam.html

11

Anda mungkin juga menyukai